prinsip ekonomi 2

 




g bisa beroperasi monopoli (Casson, 2000: 

297). Namun demikian wirausahaawan bukan ”penemu” murni, 

dia hanya yang pertama kali memanfaatkan penemuan ini , 

dan mempertaruhkan sumberdayanya---  sendiri untuk mencapai 

suatu usaha yang tak terbayangkan oleh orang lain. Tetapi bukan 

pula seorang wirausahawan menjadi ”penjudi risiko minimal”. 

Karena keputusan-keputusan yang diambilnya juga penuh 

perhitungan melalui proses-proses manajerial yang teruji. Oleh 

karena itu seorang wirausaha menurut Casson yaitu  sebagai 

yang berspesialisasi dalam mebuat  keputusan,  karena  dia  

memiliki  akses  khusus  dalam  memperoleh informasi 

-

1. Perpajakan

Konsep ”perpajakan” mengacu kepada suatu pembayaran yang 

dilakukan kepada---  pemerintah untuk membiayai pengeluaran-

pengeluaran yang dilakukan dalam hal menyelenggarakan jasa-

jasa, untuk kepentingan umum, yang sekaligus sebagai sumber 

pendapatan negara 

Di kalangan negara-negara maju, rata-rata pajak menduduki 

seperlima sampai setengahnya dari GDP. Contohnya di Swedia 

sampai setengah dari GDP. Selandia Baru mengalami peningkatan 

61%. Di sini diasumsikan bahwa besarnya pendapatan  pajak  bagi  

negara  telah  ditentukan  sebelumnya.  Hal  ini memungkinkan---  

pemerintah---  menentukan---  sendiri---  bagaimana---  mencapainya. 

ada  tiga peranan pajak 

dalam warga ; (1) efek alokatif, (2) efek distributif, (3) efek 

adminis tratif.

Pertama,  efek  alokatif;  bahwa  pajak  mempengaruhi  

perilaku  warga. Artinya bahwa dengan adanya pentuan besar/

kecilnya sesorang sebagai obyek pajak, akan memiliki pengaruh 

terhadap perilaku warga warga nya. Sebagai contoh karena 

dia tahu bahwa dalam setiap pembelian barang pasti dikenakan 

pajak pembelian barang, maka dia akan hati-hati dalam membeli 

barang, atau tidak dengan serta merta ia akan membeli barang. 

Kedua, efek distribusional. Artinya bahwa pajak memiliki 

pengaruh terhadap distribusi pendapatan. Sebagai contoh  buat  

apa  ”kerja  lembur”  banyak-banyak  jika  PPh-nya  cukup  tinggi? 

Ketiga, efek administratif. Di sini---   diartikan bahwa memungut 

pajak memicu  munculnya biaya-biaya baik pada sektor 

publik maupun swasta yang bervariasi. Contohnya di negara kita  

ketika kita akan membayar pajak kendaraan---  ironisnya justru 

orang-orang yang ”bijak” sering menjadi korban pemerasan. 

Salah stu penentu utama biaya administratif yaitu  kompleksitas 

hukum, yang ironisnya jika hal ini dibiarkan dapat mengurangi 

kesadaran hukum bagi warga untuk bayar pajak kendaraan tepat 

waktu.

2. Periklanan

Istilah ”perikalanan” menngacu pada suatu komunikasi pasar 

yang dilakukan para penjuan barang dan jasa.---  Pada mulanya 

yang paling banyak memperhatikan bidang ini  ini yaitu  para 

ekonom, dan pembahasannya didasrkan pada  konsep  kunci  

informasi  dalam  konteks  struktur  pasar  di  tingkat  lokal 

maupun nasional ,Walaupun sudah banyak 

penelitian empiris dilakukan untuk melihat efektivitas periklanan 

dalam meningkatkan permintaan produk (baik iklan yang 

sifatnya individual maupun untuk pasar secara keseluruhan). 

Namun keseluruhan penelitian itu tidak bisa menyimpulkan 

secara tegas seberapa efektif periklanan itu dari segi ekonomi 

ada  beberapa peneliti tentang peranan iklan dalam 

perekonomian. Struart Owen dalam karyanya Captains of 

Consciousness (1979) periklanan memiliki fungsi kembar 

terhadap kapitalisme, (1) menciptakan permintaan untuk 

menampung kapasitas barang-barang industri, (2) mengalihkan 

perhatian dari konflik kelas di tempat kerja dengan mendefinisikan 

identitas menurut konsumsi, bukan produksi. Kemudian 

teoretisi budaya Raymond Williams (1980) menambahkan bahwa 

periklanan merupakan sebuah ”sistem sihir” yang menjauhkan---  

perhatian---  orang---  dari---  sifat---  kelas---  dalam---  warga ---  dengan 

menekankan konsumsi. Dengan demikian dapat disimpulkan 

bahwa ”periklanan” dilihat sebagai suatu lokomotif utma dalam 

penciptaan kebutuhan semu.

Bahkan sekarang ini telah terjadi pergeseran di mana 

periklanan tidaklah semata-mata bernuansa ekonomi tetapi 

merambah ki bidang-bidang lainnya. Leiss et al dalam Social 

Communivcation (1990) berusaha menempatkan iklan dalam 

suatu perspektif kelembagaan (menjembatani hubungan antara 

bisnis dan media) di mana persoalan  peran iklan dalam penjualan 

tidak begitu  penting dan menarik lagi, dibanding perannya 

sebagai lokomotif komunikasi sosial. Di sini bagaimana iklan 

mencoba menarik para konsumen dengan dimensi-dimensi yang 

tidak berhubungan langsung dengan barang-barang ini , baik 

dimensi identitas individual, kelompok atau keluarga, kebahagian 

dan kepuasan, gender seksual dan sebagainya.  Bahkan  Kline  

dalam---   karyanya  Out  of  the  Garden  (1994)  lebih pesimis 

dan negatif lagi, bahwa iklan pemasaran produk mainan anak-

anak telah menimbulkan  sekian  dampak  jelek  terhadap  jenis  

permainan  yang  dimainkan anak-anak  (membatasi  imajinasi  

dan  kreativitas  anak)  serta  terhadap  interaksi antar gender 

dan interaksi orang tua-anak.

3.---  Perseroan Terbatas

Konsep  ”perseroan  terbatas”  merupakan  konsep  yang  

paling  populer dalam ekonomi, yang mendasarkan---  kepemilikan 

dan tanggung jawab pada sejumlah saham, dan sepenuhnya 

diakui sebagai badan hukum. ada  tiga karakteristik dalam 

perseroan terbatas; (1) setiap utang perusahaan, menjadi 

tanggung jawab perusahaan, dan tidak bisa dikaitkan dengan 

kekayaan pribadi pemegang  sahamnya;  (2)  identitas  perusahaan  

tidak  akan  berubah  sekalipun saham dialihkan ke pihak lain; (3) 

hubungan kontraktual dilakukan dan menjadi tanggung jawab 

dewan direksi  

Oleh karena tiga karakteristik yang dimiliki badan usaha 

’perseroan terbatas’ ini  maka jenis badan usaha itu 

merupakan suatu lembaga yang paling  mudah  berkembang.  

Hal  ini  dapat  dipahami  karena  risiko  utang  bagi pemilik 

saham bisa diabaikan sehingga perseroan bisa berani berekspansi  

secara maksimal,---  selama---  masih---  ada---  pihak---  yang---  memberi ---  

pinjaman---  usaha. Kemudahan jual-beli---  saham juga membuat 

badan usaha ini tidak terpengaruh oleh  preferensi  individual  

pemilinya.  Status  persona  perusahaan  ini memungkinkan 

dilakukannya pembagian tugas, risiko dan tanggung jawab antara 

pemilik dan pengelola perusahaan.

Beberapa ekonom ternama memberi  komentar yang 

beragam terhadap perseroan terbatas ini . Schumpeter dalam 

Capitalism, Socialism and Democracy (1950) mengkritik hal itu 

sebagai suatu hal yang akan menyulitkan pengelolaannya. Namun 

Hessen dalam In Defense---  of Corporation (1979) berpendapat  

justru  dengan  terbatasnya  tanggung  jawab  pemilik  perusahaan 

sebatas saham yang dimilikinya dan prinsip kepemilikan bersama---  

yaitu  suatu kontrak khas swasta, bukan negara/pemerintah. 

Penyusunan kontrak secara bebas yaitu  wahana peningkatan 

efisiensi yang sangat diperlukan kalangan swasta, bukan untuk 

mengelakkan tanggung jawab.

Perlu diketahui bahwa secara historis, terbatasnya tanggung 

jawab pemilik perusahaan merupakan keistimewaan yang 

diberikan pemerintah Inggeris pada abad ke-15 guna merangsang 

minat usaha swasta. Kemudian pada abad ke-17 prinsip ini  

disebar-luaskan ke berbagai wilayah jajahan Inggeris melalui 

East India Company dan Hudson Bay Company yang kemudian 

dibakukan menjadi undang-undang parlemen pada tahun 1662 

Sejak saat itu badan usaha ini makin populer karena 

merangsang kreativitas dan keberanian para pengusaha dalam 

menekuni bisnis. Bahkan jenis badan usaha ini pula yang 

kemudian mengembangkan beberapa jalan raya dan kereta api 

ternama di Inggeris pada tahun 1780-1790-an dan 1830-1840-

an 

C. Generalisasi-Generalisasi Ilmu Ekonomi

1. Skarsitas

Kelangkaan (skarsitas) akan barang dan jasa timbul apabila 

kebutuhan (keinginan) sesorang ataupun warga  akan lebih 

besar daripada tersedianya  barang dan jasa ini . Dengan 

demikian kelangkaan akan muncul apabila tidak cukup barang 

dan jasa tersedia untuk memenuhi kebutuhan.

2. Produksi

Dalam  sistem  perekonomian  modern,  berlangsung  

berbagai  aktivitas  produksi yang sangat banyak dan beragam. 

Dalam warga  agraris, aktivitas pertanian memakai  

pupuk, benih, tanah, dan tenaga kerja yang menghasilan 

beras dan jagung. Dalam warga  industri, pabrik-pabrik 

modern memakai  bahan mentah, energi, mesin, tenaga 

kerja untuk menghasilkan televisi, komputer, mobil, telpon dan 

sebagainya. Begitu juga dalam dunia usaha penerbangan, banyak 

memakai  pesawat terbang, bahan bakar, tenaga kerja, 

dan sistem reservasi terkomputerisasi sehingga penumpang 

memungkinkan untuk melakukan traveling ke  berbagai  rute  

penerbangan  dengan  metode  kerja  yang  cepat  dan  modern. 

Dengan demikian semuanya ini berusaha untuk berproduksi 

secara efisien atau dengan biaya yang serendah-rendahnya. 

Dengan kata lain mereka selalu berusaha untuk berproduksi pada 

tingkat output yang maksimum dengan memakai  sejumlah 

input tertentu.

3. Konsumsi

Konsumsi selalu merupakan satu-satunya unsur GNP yang 

terbesar dari seluruh pengeluaran. Untuk itu alat pokok dalam 

analisis ini yaitu  bagaimana mengaitkn pengeluaran untuk 

konsumsi dengan tingkat pendapatan disposable konsumen. 

Akan tetapi perbandingan konsumsi dan pendapatan ini  

tidaklah selalu linier, karena ada batas tambahan uang yang 

dibelanjakan untuk makanan, di mana orang tidak bisa makan 

makin banyak dan makin enak terus searah dengan peningkatan 

pendapatannya. Maka mulai batas ini  proporsi dari seluruh 

pengeluaran untuk makanpun mulai menurun atau sebaliknya 

kecenderungan tabungan semakin menaik.

4. Investasi

Kenaikan investasi dapat mendorong kenaikan pendapatan. 

Proses kenaikan pendapatan sebagai akibat kenaikan investasi 

dapat dikemukakan sebagai berikut. Injeksi dana investasi 

memungkinkan produsen menghasilkan barang dan jasa 

yang lebih banyak. Untuk itu ia akan membeli faktor produksi 

yang lebih banyak lagi.  Sebagai  akibatnya---    pendapatan  

yang  diterima  konsumen  meningkat. Kenaikan pendapatan 

konsumen ini  akan mendorong mereka menambah 

konsumsi, tabungan atau keduanya.

5. Pasar

Dalam sebuah sistem ekonomi pasar, tidak ada individu 

maupun organisasi yang secara seorang diri bertanggung jawab 

atas penetapan harga, produksi, konsumsi, dan distribusi, Khusus 

untuk harga, yang menggambarkan kesepakatan antara orang 

dan perusahaan yang dengan sukarela melakukan pertukaran 

berbagai komoditas. Di samping itu harga juga merupakan sinyal 

bagi produsen dan konsumen. Harga juga mengkoordinasikan 

keputusan-keputusan para produsen dan  konsumen  dalam 

sebuah  pasar.  Harga-harga  yang  lebih  tinggi  cenderung 

mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi. 

Harga-harga yang lebih rendah mendorong konsumsi dan 

menghambat produksi. Harga yaitu  roda penyeimbang dari 

mekanisme pasar.

6. Uang

Uang pada hakikatnya yaitu  segala sesuatu yang dapat 

dipakai/diterima untuk melakukan pembayaran baik barang, 

jasa, maupun utang. Dengan demikian secara umum uang 

dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum 

memiliki fungsi; (1) sebagai alat tukar-menukar; (2) sebagai 

alat penyimpan kekayaan; (3) sebagai alat pengukur nilai.

7. Letter of Credit

Sistem pembayaran yang paling aman dipandang dari sudut 

kepentingan eksportir dan importir yaitu  apa yang disebut 

“Letter of Credit”. Sebab dengan sistem Letter  of  Credit  ini   

dapat  memudahkan  pelunasan  pembayaran  transaksi ekspor, 

mengamankan dana yang disediakan importir dalam pembayaran 

barang impor, dan menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.

8. Neraca Pembayaran

Suatu negara dalam mempertimbangkan langkah-langkah 

guna menyeimbangkan neraca pembayaran, negara yang 

bersangkutan harus memfokuskan diri pada neraca transaksi 

berjalan jika ia menginginkan berfungsinya perekonomian riil, 

dan (jika sedang defisit) ingin menghindari penurunan terus-

menerus atas nilai tukar mata uangnya.

9. Bank dan Perbankani

Bank sentral pada dasarnya memiliki tugas untuk 

memelihara supaya sistem moneter bekerja secara efisien, 

sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat pertumbuhan 

kredit/uang beredar sesuai dengan yang diperlukan untuk 

mencapai pertumbuhan ekonomi ini  tanpa memicu  

inflasi yang berarti. Untuk mencapai tujuan ini , bank 

sentral bertanggungjawab atas: (1) perumusan serta pelaksanaan 

kebijaksanaan moneter; (2) mengatur dan mengawasi serta 

mengendalikan sistem moneter.

10. Koperasi

Beberapa kasus yang banyak terjadi kurang majunya sistem 

ekonomi koperasi di negara kita , pada umumnya disebabkan masih 

rendahnya kesadaran berkoperasi serta kurangnya etos yang 

berdisiplin baik di tingkat pengurus maupun para anggotanya.

11. Kebutuhan Dasar

Kebutuhan-kebutuhan dasar itu tidak cukup lagi didefinisikan---  

hanya dengan mengacu kepada kebutuhan-kebutuhan fisik 

individunya saja, melainkan harus melibatkan syarat-syarat fisik 

serta layanan lainnya yang jelas-jelas dibutuhkan oleh komunitas 

lokal. Penguraian kebutuhan dasar ini  bergantung pada 

beberapa asumsi mengenai berfungsinya dan berkembangnya 

warga .

12. Kewirausahaan

Suatu  hal  yang  menarik  untuk  dikaji  lebih  jauh,  banyak  

wirausahawan  yang sukses yaitu  para pendatang atau imigran 

yang walaupun dengan semangat kantong kosong, anggota 

kelompok minoritas keagamaan yang militan jauh lebih berhasil 

dibanding kelompok lain 

13. Perpajakan

Tradisi membayar pajak tepat pada waktunya sebagai bagian 

integral dalam mentaati perundangan yang berlaku, tidaklah 

mudah untuk dilaksanakan karena memerlukan suatu tingkat 

kesadaran yang tinggi dan terjalin kuat rasa saling percaya 

mempercayai antara rakyat dengan pemerintah yang ada. Namun 

bagi sejumlah pemerintahan yang tidak transparan, korup, dan 

tidak accountable akan sulit menumbuhkan kesadaran bagi 

rakyatnya untuk mematuhi undang-undang perpajakan ini .

14. Periklanan

Pengaruh periklanan, tidak lagi terbatas pada efek-efek 

ekonomi, melainkan meluas ke berbagai bidang dan tidak selalu 

positif tetapi juga negatif. Dalam bidang komunikasi sosial, iklan 

juga  berperan sebagai lokotif komunikasi sosial. Ia mencoba 

menarik para konsumen dengan dimensi-dimensi yang tidak 

berhubungan langsung dengan promosi barang-barang ini , 

seperti dimensi identitas individual, kelurga, maupun kelompok, 

kepuasan/kebahagiaan, gender, dan sebagainya 

15. Perseroan Terbatas

Badan usaha perseroan terbatas yang memiliki ciri-ciri 

independensi yang tinggi serta dapat mngabaikan risiko utang 

bagi pemilik berani---  berekspansi secara maksimal selama masih 

ada pihak yang mau memberi  pinjaman usahanya 


MASALAH EKONOMI

2.1. Kebutuhan Manusia

Aktivitas Manusia yang begitu kompleks banyak kita jumpai di era globalisasi seperti saat ini, dari berbagai macam profesi dan latar belakang keahlian, pada 

umunya aktivitas ini  dimulai dari pagi sampai sore, dan 

terkadang sampai waktu-waktu tertentu semua hal ini bertujuan 

untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup, kebutuhan hidup 

Tentunya tidak hanya makanan, pakaian, tempat tinggal, 

masih banyak lagi yang lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat 

transportasi, TV dan lain-lain, yang menjadi pertanyaan yaitu , 

apakah semua kebutuhan hidup ini  dapat terpenuhi, tentu 

tidak kebutuhan hidup manusia sangat banyak dan beragam 

yang terdiri dari barang dan jasa sedang  jumlah barang jasa 

yang merupakan pemuas kebutuhan manusia sangat terbatas, 

hal inilah yang menjadi inti dari masalah ekonomi.

Masalah ekonomi dirasakan oleh semua lapisan, jadi bukan 

hanya perseorangan saja tetapi dialami juga oleh perusahaan dan 

Negara, yang menjadi pokok permasalahan yaitu  bagaimana 

cara manusia memenuhi kebutuhannya yang begitu banyak dan 

beraneka ragam dengan sumber-sumber yang terbatas. Untuk 

memenuhi kebutuhannya manusia melakukan aktivitas ekonomi 

dan mengatur sistem ekonomi  tertentu untuk mencari solusi 

karena kebutuhan sering di identikkan dengan kata kekurangan 

hal inilah yang menimbulkan keinginan untuk memenuhinya.

2.2. Macam-macam Kebutuhan

Kebutuhan manusia memang tidak terbatas, Satu kebutuhan 

dipenuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya.

Kita dapat menggolongkan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana 

bagan berikut ini:

 

 

Kebutuhan menurut intensitasnya 

 

 

 

 

Sekunder---  ---  ---  ---  ---  ---  Primer---  ---  ---  ---  ---  ---  ---   Tertier 

 

 

 a. Kebutuhan menurut intensitasnya

Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak 

tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan 

menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan 

kebutuhan tertier.

Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi 

agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan, 

pakaian, tempat tinggal, dsb.

Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan 

kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya 

peradaban manusia seperti :

   ingin makan enak

   ingin pakaian yang lebih bagus

   ingin perabotan lebih bagus

   nonton film, pentas seni, dsb.

Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan 

manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah, 

rumah mewah, dsb.

Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah, 

sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder, 

seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga 

untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi 

kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat 

mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.

b. Kebutuhan menurut sifatnya

Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya 

terhadap jasmani dan rohani.

   Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian, 

tempat tinggal, dsb.

   Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola, 

ibadah, dsb.

c. Kebutuhan menurut waktu

Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan 

waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, yaitu  

kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan 

di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan 

masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda 

untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua, 

asuransi kesehatan, dsb.

d. Kebutuhan menurut wujud

Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan 

berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat. 

Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.

e. Kebutuhan menurut subyek

Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang 

membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi: kebutuhan individu, 

yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang 

membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan 

kebutuhan seorang guru. Kebutuhan warga , disebut 

juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu 

alat pemuas kebutuhan yang dipakai  bersama, misalnya: 

telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.

2.3. Kelangkaan Alat Pemuas Kebutuhan

Letak geografis wilayah disetiap Negara di dunia memilki perbedaan yang signifikan, mulai dari budaya, tata pemerintahan, tingkat kesuburan, dan iklim. Hal demikian 

memungkinkan satu Negara memiliki kebutuhan yang hanya ada 


di Negara tertentu, jadi apabila permintaan akan kebutuhan akan 

barang tertentu meningkat sedang  sumber daya ini  

ada di tempat lain maka dapat menimbulkan Kelangkaan Alat 

Pemuas Kebutuhan, ada beberapa hal yang memicu  yaitu :

a. Terbatasnya persediaan sumber alam.

b. Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah alam.

c. Keserakahan manusia dengan akibat berkurangnya benda 

pemuas kebutuhan, atau menjadi cepat rusaknya benda, 

misalnya: penebangan hutan liar.

d. Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari 

kemampuan manusia untuk menghasilkan atau belum 

ditemukannya sumber-sumber baru.

Kelangkaan akan hal diatas dirasakan oleh setiap Negara di 

dunia, karena untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa 

diperlukan faktor-faktor produksi, adapun faktor produksi yaitu :

1. Sumber Daya Alam

Faktor produksi yang pertama dan harus ada yaitu  sumber 

daya alam seperti tanah, ruko, lahan sebagai tempat usaha 

maupun bangunan, dimana hal utama dari faktor produksi 

ini semuanya berasal dari kekayaan alam atau ketersediaan 

yang ada di alam. Tanpa adanya kekayaan alam maka tidak 

akan terjadi sebuah proses produksi. Faktor produksi sda 

ini terdiri dari tanah, tambang, batubara, air, segala yang 

ada di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang 

hasilnya dari alam.

2. Tenaga Kerja

Yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja ialah 

sesuatu yang mengelola sumber daya alam ini  dengan 

memakai  tenaga dari manusia atau biasa disebut dengan 

sumber daya manusia. Dalam faktor ini ada pengelompokkan 

tersendiri bagi tenaga kerja yaitu berdasar  sifatnya dan 

kemampuan atau kualitasnya.

   berdasar  sifatnya, tenaga kerja terbagi menjadi 

dua, (1) tenaga kerja jasmani, dimana seluruh 

kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan lebih 

banyak memakai  kekuatan fisik seperti : kuli 

bangunan, tukang kuli cangkul sawah, tukang becak, 

buruh pengangkut barang, dls. Dan (2) tenaga kerja 

rohani dimana kegiatan yang dilakukan lebih banyak 

memakai  otak atau pikiran seperti : direktur, guru, 

penulis, pengacara, dls.

   berdasar  kualitas atau kemampuannya, tenaga kerja 

terbagi menjadi tiga, yaitu (1) tenaga kerja terdidik, 

dimana tenaga kerjanya membutuhkan pendidikan yang 

sesuai seperti profesi dokter, guru, bidan, dosen,dls. 

(2) terampil dimana tenaga kerja yang dibutuhkan 

mengharuskan pengalaman, skill, terlatih dan biasanya 

mengikuti kursus sebelumnya seperti contoh : penjahit, 

tukang rias, tukang las, tukang pembuat kue dls. 

Dan (3) tidak terdidik dan tidak terampil yang biasa 

disebut tenaga kerja kasar dimana tidak membutuhkan 

keterampilan atau pendidikan khusus seperti contoh 

tukang penjual koran, pemulung, tukang cangkul dls.

3. Modal

Selain faktor-faktor diatas, modal pun memiliki peranan 

penting dalam proses pengadaan barang dan jasa. Dengan 

modal yang memadai akan terjadinya kelancaran dalam 

menjalankan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya modal 

yang cukup, tentu akan menghambat proses pengadaan 

barang dan jasa. Faktor produksi modal merupakan benda-

benda hasil dari produksi barang dan jasa yang berfungsi 

sebagai penunjang dalam melancarkan atau mempercepat 

kemampuan dalam memproduksinya. Adabeberapa 

pembagian modal

   berdasar  sifatnya : Terebagi menjadi dua yaitu modal 

tetap dan lancar. Modal tetap bisa dipakai  beberapa 

kali atau berulang-ulang seperti contoh : mesin jahit, 

komputer, buku, kendaraan, dls. sedang  modal lancar 

hanya bisa sekali pakai seperti bahan baku pembuatan 

kue, bensin, minyak, dls.

   berdasar  sumbernya : Ada modal sendiri dan modal 

asing. Modal sendiri bersumber dari suatu perusahaan 

milik bersama ataupun pribadi. sedang  modal asing 

bersumber dari pinjaman bank atau hasil penjualan 

obligasi yang bearasal dari luar perusahaan.

   berdasar  kepemilikan : Modal individu dan modal 

umum. Modal individu yaitu  modal yang bersumber 

dari perorangan yang mana hasilnya merupakan sumber 

pendapatan bagi si pemilik sebagi contoh: bunga 

tabungan, sewa kontrakan, rentalan. sedang  modal 

umum ialah modal yang berasal dari pemerintah yang 

dipakai  untuk kepentingan bersama seperti pasar, 

lapangan, pelabuhan dls.

   berdasar  bentuknya : Modal konkret dan abstrak. 

Dimana modal konkret bisa dilihat secara real dalam 

suatu proses produksi, contohnya : komputer, buku, 

mesin jahit dls. sedang  modal abstrak tidak memiliki 

bentuk dalam sebuah proses produksi, namun memiliki 

nilai tersendiri bagi perusahaan seperti contoh hak 

merek dan hak paten.

4. Kewirausahaan

Agar proses yang dijalankan berjalan lancar dan tidak ada 

hambatan serta terkendali, pasti membutuhkan seorang 

pengusaha atau tenaga ahli untuk proses yang sedang dijalani. 

Adapun hal pokok yang harus dimiliki seorang pengusaha 

dalam melakukan proses produksi barang ataupun jasa ialah 

sebagai berikut:

   Planning : Memiliki sebuah perencanaan yang matang, 

penyusunan strategi, visi misi yang jelas, memikirkan 

modal secara matang, dan menetapkan tujuan yang 

pasti.

   Organizing : Terdiri dari pengelolaan segala sumber daya 

yang tersedia demi mewujudkan tujuan perusahaan yang 

jelas dan terstruktur.

   Actualing : Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan 

memberi  motivasi kepada para tenaga kerja atau 

karyawan terhadap bagian pekerjaan masing-masing.

   Controling : Melakukan pengawasan untuk kesesuaian 

terhadap pekerjaan pada bagiannya masing-masing.

Hal diatas dapat diperoleh dengan mengeluarkan berbagai 

pengorbanan. Namun ternyata banyak yang belum mampu 

memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya 

sedikit atau mereka tidak mampu mengeluarkan pengorbanan 

yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas.

Kelangkaan Bahan Bakar Minyak 2.3.1. Antrian Warga untuk mengisi 

Bahan Bakar kendaraan mereka.

2.4. Sistem Ekonomi 

Ada berbagai sistem ekonomi yang dipakai  Negara-

negara di dunia untuk mencari solusi akan masalah ekonomi di 

wilayahnya masing-masing tergantung dari ideologi dan karakter 

budaya,  adapun sistem ekonomi ini  diantaranya :

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang 

dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama 

64---  |---  Hendra Safri

(demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh 

oleh nenek moyang sebelumnya.

Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, 

dipenuhi sendiri oleh warga  itu sendiri. 

Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah 

hanya terbatas memberi  perlindungan dalam bentuk 

pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain 

kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana 

dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh 

warga .

Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada 

negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.

2. Sistem Ekonomi Terpusat

Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, 

segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan 

direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan 

dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari 

pusat.

Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana 

dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh 

pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan 

kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan 

tidak dapat berkembang.

Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada 

negara-negara yang menganut paham komunis. Namun 

karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini 

sudah ditinggalkan.

---  |---  65

3. Sistem Ekonomi Pasar

Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan 

dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme proses.

Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga 

mendorong warga  untuk bekerja lebih giat dan efisien. 

Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh 

laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, 

pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan 

keinginan dan daya beli konsumen.

Salah satu ciri sistem ekonomi pasar yaitu  berlakunya 

persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, 

sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk 

mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan 

melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, 

sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, 

bukan ekonomi bebas lagi.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada 

negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta 

dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping 

sektor swasta, ada  pula badan perencana negara yang 

merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.

Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan 

perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem 

ekonomi pasar.

66---  |---  Hendra Safri

BAB III

MEKANISME PASAR

3.1. Bentuk Pasar

Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat berkembang, apabila pasar memegang peranan penting sebagai alur transaksi, dimana produsen yang menghasilkan 

barang dan jasa dan konsumen yang membutuhkan barang 

dan jasa sebagai bentuk hubungan timbal balik yang saling 

menguntungkan.

Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan 

pembeli sehingga terjadi sebuah transaksi, dari transaksi 

ini  muncullah permintaan yang dalam hal ini dibutuhkan 

oleh konsumen dan penawaran oleh produsen hal ini terlihat 

nyata atau konkrit, proses ini dapat membuat perekonomian 

berkembang, karena produsen dan konsumen masing-masing 

telah memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. dalam 

perekonomian yang modern saat ini , pasar bisa saja abstrak 

artinya penjual dan pembelinya tidak bertatap muka secara 

---  |---  67

langsung , namun bisa melakukan transaksi.

Ditinjau  dari  bentuknya  kita  mengenal  dua  bentuk  pasar  

,  yakni  pasar persaingan  sempurna  dan pasar  persaingan  

tidak sempurna.  Pada pasar  persaingan sempurna , penjual 

dan pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna tentang 

harga suatu barang , sehingga tidak ada satupun pihak yang 

bisa menguasai harga . Barang yang sama pada pasar persaingan 

sempurna dijual oleh banyak penjual dengan harga yang  sama.  

sedang   pada pasar  persaingan  tidak  sempurna  , ada 

satu  atau beberapa pihak penjual atau pembeli yang dapat 

menguasai harga.

Pasar 3.2.1. Deretan lapak penjual buah, pada umumnya menjamur pada 

saat musim buah.

68---  |---  Hendra Safri

3.2. Bentuk-Bentuk Pasar

Ditinjau  dari  bentuknya  kita  mengenal  dua  bentuk  pasar  ,  yakni  pasar persaingan  sempurna  dan pasar  persaingan  tidak sempurna.  Pada pasar  persaingan 

sempurna , penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang 

sempurna tentang harga suatu barang , sehingga tidak ada 

satupun pihak yang bisa menguasai harga . Barang yang sama 

pada pasar persaingan sempurna dijual oleh banyak penjual 

dengan harga yang  sama.  sedang   pada pasar  persaingan  

tidak  sempurna  , ada satu  atau beberapa pihak penjual 

atau pembeli yang dapat menguasai harga.

Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari beberapa 

bentuk :

a. Pasar Monopoli 

Pasar monopoli yaitu dimana hanya ada  satu penjual 

yang menguasai perdagangan barang dan jasa, sehingga pembeli 

tidak dapat mendapatkan subsitusinya. Dalam pasar ini tidak ada 

pesaing yang dapat masuk, yang memicu nya yaitu  sumber 

daya kunci dikuasai oleh suatu perusahaan tunggal, pemerintah 

memberi  hak eksklusif kepada sebuah perusahaan tunggal 

untuk memproduksi dan menjual barang tertentu dan biaya-

biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen 

tunggal yang membuat produk itu dari banyaknya perusahan.

Ciri-ciri pasar monopoli:

a. Hanya ada satu penjual dan banyak pembeli.

b. Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang subsitusi 

---  |---  69

yang sempurna.

c. Rintangan cukup kuat untuk masuk ke pasar monopoli.

d. Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.

e. Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.

f. Hanya ditentukan oleh perusahaan.

Kelebihan pasar monopoli:

a. Keuntungan penjual cukup tinggi.

b. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang, biasanya 

diatur pemerintah. Ini menguntungkan konsumen karena 

penjual tidak dapat menentukan harga dengan semaunya.

Kelemahan pasar monopoli:

a. Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang.

b. Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.

c. Terjadi eksploitasi pembeli.

Dampak negatif pasar monopoli:

a. Timbulnya ketidakstabilan harga.

b. Kecilnya volume produksi menimbulkan adanya biaya sosial 

yaitu biaya yang ditanggung oleh warga .

c. Adanya unsur ketidakadilan sebab monopoli akan menekan 

biaya produksi serendah-rendahnya pada pasar faktor 

produksi dan dengan harga tinggi di pasar barang.

d. Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi 

usahanya hanya didasarkan untung rugi saja.

Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli:

a.  Perusahaan memiliki sumber daya eksklusif (lain dari yang 

70---  |---  Hendra Safri

lain).

 Perusahaan memiliki dan menguasai sumber daya yang tidak 

dimiliki dan dikuasai perusahaan lain. Ini berarti hanya 

perusahaan ini lah yang bisa menghasilkan barang yang 

dimaksud. Dengan demikian, hanya perusahaan ini yang bisa 

menjual produk ini  dipasar.

b. Adanya skala ekonomis.

 Perusahaan yang akan memasuki suatu jenis usaha harus 

memperhatikan keuntungan yang akan didapat dari 

operasionalnya. Bila kesempatan terbuka dan peluang 

mendapat keutungan ada, pengusaha akan membuka 

usahanya dibidang ini . Akan tetapi, meskipun 

kesempatan memasuki bidang usaha ini  terbuka lebar, 

selain perusahaan yang sudah ada, tetapi kemungkinan 

untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu relatif 

sangat kecil bahkan mungkin tidak ada karena peluang pasar 

yang sempit, biaya investasi yang besar dan biaya-biaya tak 

terduga lainnya.

c. Kebijakan pemerintah

 Pemerintah dapat memberi  hak monopoli kepada 

pengusaha untuk menghasilkan produk tertentu yang 

dianggap penting bagi pemasukan negara dan mendukung 

pemasokan pangan bagi warga  atau dalam rangka 

melindungi industri dalam negeri.

d. Amanat UUD

 Di negara kita , UUD 1945 pasal 33 mengamanatkan bahwa 

negara menguasai segala hal yang menyangkut hajat hidup 

---  |---  71

orang banyak dan mengelolanya agar dapat didistribusikan 

ke seluruh lapisan warga . Negara menguasai dalam 

bentuk atau melalui perusahaan negara yang ditunjuk 

untuk mengelolanya dengan ketentuan harga dan kebijakan 

pemasaran berada ditangan pemerintah.

b. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli yaitu  pasar yang antara perusahaanya 

ada  ketergantungan. Sehingga masing-masing perusahaan 

tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan juga 

yaitu keadaan dimana pasar hanya ada  beberapa penjual 

yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.

Ciri-ciri pasar oligopoli:

a. Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.

b. Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak.

c. ada  rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli 

karena invetasinya yang tinggi.

d. Persaingan melalui iklan sangat kuat.

Kelebihan pasar oligopoli:

a. ada  sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi 

yang besar.

b. Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat 

mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.

c. Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.

Kelemahan pasar oligopoli:

a. ada  rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar 

oligopoli.

72---  |---  Hendra Safri

b. Akan terjadi perang harga.

c. Produsen dapat melakukan kerjasama(kartel) yang pada 

akhirnya akan merugikan konsumen.

Dampak negatif pasar oligopoli:

a. Keuntungan yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka 

panjang.

b. Timbul inifisiensi produksi.

c. Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan.

d. Harga tinggi yang relatif stabil menuntut inflasi yang kronis.

e. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli.

Macam-macam oligopoli

Oligopoli murni yang beberapa perusahaan yang menjual 

produk homogen. Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai 

beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.

Pasar monopoli pun bisa terjadi secara ilmiah, karena 

penguasaan teknologi atau modal kapital yang besar. Saat sang 

pemain monopoli ini mulai melakukan tindakan merugikan 

warga  (dan ada hitungannya), di saat ini pula kebijakan 

persaingan usaha berperan.

Sebagai price leaders, segelintir pemain ini bisa membuat 

skema sebagai berikut :

a. Perusahaan oligopoli berkonspirasi untuk membuat 

harga monopoli dan mendapatkan keuntungan dari 

harga monopoli ini.

b.  Pemain   oligopoli akan berkompetisi dalam harga, 

sehingga harga dan keuntungan menjadi sama dengan 

---  |---  73

pasar kompetitif.

c. Harga dan keuntungan oligopoli akan berada antara 

harga di pasar monopoli dan pasar kompetitif.

d. Harga dan keuntungan oligopoli tak dapat ditentukan, 

indeterminate.

c. Pasar Duopoli 

Pasar duopoly yaitu  Suatu pasar yang dimana suatu barang 

dikuasi oleh dua buah perusahaan, Contoh : Penawaran minyak 

pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.

Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:

   ada  dua penjual dan banyak pembeli,

   harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik 

dengan kesepakatan atau tidak.

d. Pasar Monopolistik 

Pasar monopolistik yaitu  suatu struktur pasar di mana 

ada  banyak produsen yang menjual produk yang sama, 

tetapi dengan berbagai macam variasi.  

Ciri-ciri pasar monopolistic yaitu:

   ada  banyak produsen atau penjual

   Promosi penjualan harus aktif

e. Pasar Monopsoni 

Pasar monopsoni yaitu  dimana satu pelaku usaha menguasai 

penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang 

atau jasa dalam suatu pasar. 

Contoh: Di negara kita  seperti PT. Kerata Api negara kita  yang 

merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.

74---  |---  Hendra Safri

Ciri-ciri pasar monopsoni yaitu:

   Pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga 

   Bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran 

dimana permintaannya hanya satu perusahaan.

   Satu pelaku usaha menguasai penerimnaan pasokan atau 

menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam 

suatu pasar komoditas

f. Pasar Oligopsoni 

Pasar oligopsoni yaitu  keadaan dimana dua atau lebih 

pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi 

pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar. 

Ciri-ciri pasar oligopsoni yaitu:

   ada  beberapa pembeli

   Pembeli bukan konsumen tetapi pedagang

   Barang yang dijual merupakan bahan mentah.

3.3. Mekanisme Pasar Permintaan Dan Penawaran

A. PERMINTAAN

Permintaan yaitu  keinginan konsumen membeli suatu 

barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu 

tertentu.

ada  beberapa faktor yang memengaruhi 

permintaansuatu barang, yaitu:

a. Harga barang itu sendiri [Px]

b. Harga barang lain yang terkait (substitusi atau komplemen) 

[Py]

---  |---  75

c. Tingkat pendapatan per kapita [Y/cap]

d. Selera atau kebiasaan [sel]

e. Jumlah penduduk [pen]

f. Perkiraan harga di masa mendatang [Pp]

g. Distribusi pendapatan [Ydist]

h. Usaha-usaha perodusen meningkatkan penjualan (promosi)

[prom]

Fungsi permintaan :

            -   -/+    +       +     +      +     +       +

Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)

Contoh Kurva Permintaan

Akibat dari adanya hukum permintaan ini  kurva 

permintaan menjadi miring dari kiri atas ke kanan bawah, 

sehingga kurva permintaan dikatakan memiliki kemiringan 

negatif, karena variable-variable yang bekerja dalam pemintaan 

bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin 

menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada 

76---  |---  Hendra Safri

konsumen yang bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan. 

Berikut contoh permintaan, Ada seseorang yang ingin membeli 

buah jeruk, berikut tabel harga jeruk beserta permintaan jeruknya 

 

Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini 

memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas 

ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah 

barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus). 

Berikut yaitu  kurva permintaan Buah Jeruk :

---  |---  77

B. PENAWARAN

Dalam pengertian Ekonomi Mikro juga dapat dibedakan 

menjadi penawaran perorangan dan penawaran pasar.

 a. Penawaran Perorangan

Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa ialah 

kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai 

jumlah barang pada berbagai tingkat harga.

b.    Penawaran Pasar

Penawaran pasar yaitu  keseluruhan penjumlahan dari 

penawaran perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai 

tingkat harga.

Hukum penawaran menjelaskan tentang adanya korelasi 

positif antara perubahan harga terhadap perubahan jumlah 

barang yang ditawarkan.

Hukum ini  berbunyi sebagai berikut:

“Makin rendah tingkat harga makin sedikit jumlah barang yang 

ditawarkan dan sebaliknya makin tinggi tingkat harga makin banyak 

jumlah barang yang ditawarkan.”

Hukum penawaran ini  juga berlaku dengan asumsi bahwa 

beberapa faktor dianggap tidak mengalami perubahan. Faktor-

faktor ini  ialah:

1.    Harga barang itu sendiri [Px]

2.    Harga barang lain yang terkait [Py]

3.    Harga faktor produksi (input) [Pi]

4.    Biaya produksi [C]

5.    Teknologi produksi, [tek]

78---  |---  Hendra Safri

6.    Jumlah pedagang/penjual, [ped]

7.    tujuan dari perusahaan, [tuj]

8.    kebijakan pemerintah. [kebij]

fungsi :

           +   +/-  -   -    +     +    +/-    +

Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)

KURVA PENAWARAN

Kur va penawaran yaitu  suatu kur va yang 

menunjukkan hubungan antara harga barang dengan 

jumlah barang yang ditawarkan, yang dimana apabila 

jumlah sesuatu barang yang sanggup ditawarkan oleh 

pada suatu tingkat harga dan tempo masa tertentu. 

Pada tabel berikut merupakan salah satu kurva penawaran 

mengenai daftar penjualan “Toko Beras Untung Jaya” . Kurva 

penawaran yang dibuat berdasar  tabel ini .

Gambaran data disamping bila disajikan didalam kurva

---  |---  79

C. HARGA KESEIMBANGAN

Harga keseimbangan yaitu  harga dimana baik konsumen 

maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau 

mengurangi jumlah yang akan dikonsumsi dan dijual. 

Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga di bawah harga 

keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan 

akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya 

jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan 

penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan 

menurun.

Contoh :

Permintaan :---   Qd---   = 200 – 10P

Penawaran :---   Qs---   = -40 + 5P

Dimana :---   Qd, Qs = ribu unit pertahun

---  ---  ---  ---  ---  ---  ---  ---  ---  P = puluh juta rupiah per unit

Keseimbangan pasar :

---  ---    Qd =---   Qs

 200 – 10P =---   -40 + 5P

---  ---   240 =---   15P

---  ---  ---    P  =---   16

 Jadi:

  Qd = 20 – 10(16) = 40

  Qs = -40 + 5(16) = 40

80---  |---  Hendra Safri

Y = harga (puluh juta)

X = Jumlah (puluh ribu)

Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp. 160 juta per 

unit. Saat itu jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran, 

yaitu 40.000 unit mobil per tahun.

Jika harga mobil ditetapkan Rp. 150 juta per unit (dibawah 

harga keseimbangan) maka akan memicu  kelebihan 

permintaan sebanyak 15.000 unit mobil per tahun. sedang  

jika harga ditetapkan Rp.170 juta per unit (diatar harga 

keseimbangan) makan akan memicu  kelebihan penawaran 

sebanyak 15.000 unit mobil pertahun.

E. PERUBAHAN KESEIMBANGAN PASAR

Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan di 

sisi permintaan atau penawaran. Jika faktor yang memicu  

perubahan yaitu  harga keseimbangan akan kembali ketitik 

awal. Tetapi jika yang berubah yaitu  faktor-faktor ceteri 

paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan---  ---    

unutk sisi permintaan, keseimbanagn tidak kembali ketitik awal.

---  |---  81

F. SURPLUS EKONOMI

Surplus konsumen = selisih antara jumlah yang konsumen 

sanggup membayar dengan yang harus dibayar.

Surplus produsen = selisih antara jumlah yang diterima 

dengan mereka yang harus diterima.

Dasar pendekatan yang dipakai  untuk analisis pasar yaitu  

marjinalis (marginalisrn approach), yarrg mengatakan bahwa 

keputusan dalam memproduksi atau mengonsumsi ditentukan 

oleh berapa besar tambahan pendapatan atau manfaat dari unit 

terakhir barang yang diproduksi atau dikonsumsi. Konsekuensi 

dari pemikiran ini, bagi produsen yaitu  dia tidak menetapkan 

harga yang sama untuk setiap jumlah penjualan. Jika kasus 

pasar mobil di atas dipakai  kembali sebagai contoh, satu unit 

mobil pertama dijual dengan harga Rp 82 juta, sedang  unit 

kedua baru akan dijual jika harganya Rp 84 juta dan seterusnya. 

Sebaliknya bagi konsumen untuk 1 unit pertama bersedia membeli 

dengan harga Rp199 juta. Tetapi untuk unit selanjutnya, sebut 

saja unit kedua, konsumen hanya mau membeli dengan harga 

di bawah Rp199 juta, yaitu Rp 198 juta. Alasannya tambahan 

manfaat dari tambahan- pemakaian mobil telah menurun.

Pada saat keseimbangan, konsumen memtravar motril 

vang dibeli jauh lebih sedikit dibanding kesediaan membayar. 

Sebaliknra produsen menerima uang lebih banyak daripada yang 

sebenamva mereka harapkan.

Apa yang dialami oleh konsumen disebut  surplus konsumen 

(consumer surplus), yaitu selisih antara jumlah yang konsumen 

sedia bayarkan dengan yang harus dibayar. Untuk produsen 

82---  |---  Hendra Safri

disebut surplus produsen (producer surplus), yaitu selisih antara 

jumlah yang diterima dengan yang mereka harapkan untuk 

dibayar.

G. KEGAGALAN PASAR

Penyebab terjadinya kegagalan pasar:

   Informasi tidak sempurna Tidak tahu persis kualitas 

barang

   Daya monopoli

   Eksternalitas - Keuntungan atau kerugian yang dinikmati 

atau diderita pelaku ekonomi sebagai akbibat tindakan 

pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat dimasukkan 

dalam perhitungan biaya secara formal

   Barang publik

   Barang altruism : barang yang ketersediaannya secara 

sukarela karena rasa kemanusiaan

H. INTERVENSI PEMERINTAH

a. Kontrol harga untuk melindungi konsumen atau produsen, 

dengan penetapan harga dasar dan harga maksimum

   Harga Dasar (Floor Price) yaitu  harga minimum yang 

diberlakukan Pemerintah dalam rangka melindungi 

produsen/penjual produk tertentu. 

   Harga Maksimum (seiling price)yaitu  batas harga jual 

tertinggi yang boleh dicapai oleh produsen. [untuk 

melindungi konsumen]

   Kuota, Selain dengan cara membeli, Pemerintah juga 

dapat melakukan pembatasan jumlah produksi (kuota).

b.    Pajak dan subsidi

Pajak akan meningkatkan harga menjadi mahal tetapi 

diperlukan sebagai sumber penerimaan negara. Subsidi 

merupakan kebalikan dari pajak karena subsidi menambah 

pendapatan nyata baik kepada konsumen maupun produsen.

c.    Tarif dan kuota (pembatasan produksi)

Pada perekonomian yang terbuka (global), harga yang 

berlaku yaitu  harga internasional. Bila harga domestik lebih 

tinggi dari harga internasional biasanya akan melakukan 

impor. Dalam rangka proteksi terhadap produsen domestik 

Pemerintah dapat menerapkan kebijakan tarif (pajak impor) 

dan kuota.


ELASTISITAS

Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis 

ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, 

penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.

Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat 

dipakai  untuk memahami dampak  dari  suatu  kebijakan.  

Sebagai  contoh,  Pemerintah  Daerah  dapat  mengetahui dampak 

kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat 

pelayanan warga , kesejahteraan penduduk, pertumbuhan 

ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya 

dengan memakai  pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep 

elastisitas dapat dipakai  untuk menganalisis dampak kenaikan 

pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis 

pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya ini , 

alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam 

memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberi  

manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.

Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu 

variabel terhadap perubahan variabel lain. Sebagai contoh, 

elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen perubahan Y 

karena perubahan X sebesar 1 persen.

Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / % perubahan X

Untuk  memudahkan  pemahaman  terhadap  konsep  

ini ,  berikut  ini  akan  dibahas berbagai jenis elastisitas. 

Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu 

antara permintaan dan penawaran barang. Dengan memahami 

konsep ini , Pemerintah Daerah nantinya akan mampu 

mengaplikasikan konsep ini  dalam pemerintahan daerah 

sesuai konteks yang dihadapi, baik dalam hal Pemerintah Daerah 

menjadi penyedia barang dan jasa publik maupun dalam berbagai 

kondisi lainnya.

4.1. Elastisitas Permintaan (Price Elasticity of Demand)

Elastisitas permintaan yaitu  tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa ini . Besar atau kecilnya 

tingkat perubahan ini  dapat diukur dengan angka-angka 

yang disebut koefisien elastisitas permintaan.

Macam-macam Elastisitas Permintaan

berdasar  nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan 

menjadi lima, yaitu permintaan inelastis sempurna, inelastis, 

elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.

1. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)

Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika perubahan 

harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah 

permintaan (koefisien E = 0). Sebagai contoh yaitu  

permintaan terhadap garam. Kondisi permintaan inelastis 

sempurna ini dapat dapat digambarkan ke dalam bentuk 

kurva berikut (Gambar 1).

Gambar 1. Kurva Permintaan Inelastis Sempurna

4.2. Permintaan Inelastis (E < 1)

Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang 

berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya 

kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah 

yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan 

harga sebesar 1 persen memicu  kenaikan jumlah barang 

yang diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh yaitu  

permintaan warga  terhadap beras atau kebutuhan pokok 

lainnya 

Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan 

sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas 

permintaan uniter yaitu  satu (E = 1), artinya kenaikan harga 

sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan 

sebesar 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi permintan elastis 

uniter ini ditunjukkan oleh Gambar 3.



TEORI PERILAKU KONSUMEN

Proses transaksi antara penjual dan pembeli merupakan aktivitas rutin yang sering kita lihat dipusat-pusat kegiatan ekonomi seperti Pasar tradisional, Mini Market, 

Plaza, dan Swalayan dengan tingkat harga yang berbeda-

beda, pada umumnya tidak semua dari konsumen memiliki 

kemampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan akan barang 

dan jas. Proses pemasaran sangat menentukan minat konsumen 

untuk memutuskan pilihan akan memilih barang dan jasa yang 

diiginkan, selain itu ada beberapa hal yang mempengaruhi 

keputusan Konsumen selain sifat personal individu.

1. Budaya

Budaya ini sifatnya sangat luas, bahkan paling luas 

dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya, dan menyangkut 

segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu pembahasan 

tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi 

perilaku konsumen dimulai dari budaya. 

mengemukakan budaya sebagai totalitas perilaku yang diteruskan 

secara sosial, seni, keyakinan, institusi, dan semua produk-

produk lain dari pekerjaan manusia dan karakteristik pikiran dari 

suatu warga  atau populasi.---  sedang ---  dalam---  konteks---  

pemasaran,---  budaya---  didefinisikan---  sebagai---  jumlah keseluruhan---  

dari---  keyakinan,---  nilai-nilai---  dan---  tradisi---  yang---  terpelajari---  yang---  

kesemuanya mengarahkan perilaku konsumen dari para anggota 

warga  tertentu (Schiffman and Kanuk,1997, h. 406). 

Jadi, pada prinsipnya budaya itu merupakan cara berperilaku 

konsumen di segmen pasar tertentu. Budaya berada dalam suatu 

warga  dengan batas-batas yang tidak ketat bagi perilaku 

individu dan budaya itu mempengaruhi fungsi-fungsi lembaga 

seperti struktur keluarga dan media massa.

Dalam definisi di muka ada  komponen keyakinan 

(beliefs) yang mencakup sejumlah besar pernyataan mental 

atau verbal yang menggambarkan pengetahuan dan perkiraan 

seseorangtentang sesuatu, seperti produk, merek, penjual 

konsumen lain. sedang  nilai-nilai (values) pada prinsipnya 

hampir sama dengan keyakinan, perbedaannya terletak pada :

a. Nilai-nilai itu jumlahnya relative sedikit, tidak sebanyak 

keyakinan;

b. Nilai-nilai itu menjadi pemandu bagi perilaku yang sesuai 

secara cultural;

c. Nilai-nilai itu tidak muah berubah;

d. Nilai-nilai itu tidak terikat pada objek-objek yang spesifik;

e. Nilai-nilai itu dapat diterima secara luas oleh para anggota 

warga .

Jadi, keyakinan dan nilai-nilai mempengaruhi cara-cara 

seseorang untuk memberi  tanggapan dalam situasi tertentu. 

Misalnya seorang konsumen yang sedang mempertimbangkan 

untuk membeli sepatu olahraga. Ia melakukan cara tertentu 

untuk menanggapi, yaitu mengevaluasi tiga merek: Adidas, Eagle, 

dan Reebock. Keyakinan (persepsi tertentu tentang kualitas 

merek Jerman, negara kita , dan Inggris) dan lain-lain (persepsi 

yang menyatakan kualitas dan arti Negara asal merek itu) yang 

ada dalm dirinya akan mempengaruhi evaluasi yang kemudian 

membuahkan keputusan beli pada satu merek saja.

Dalam definisi budaya di muka juga ada  istilah tradisi 

(custom), diartikan sebagai modus yang jelas tentang perilaku 

yang menunjuka cara-cara berperilaku yang dapat diterima atau 

disepakati secar cultural dalam situasi yang spesifik. Jadi, tradisi 

itu mencakup perilaku sehari-hari atau perilaku rutin. Makan 

nasi dan lauk, ketok pintu sebelum masuk misalnya, yaitu  

contoh tradisi yang dilakukan konsumen. Dengan demikian 

dapat disimpulkan bahwa tradisi merupakan cara berperilaku, 

sedang  keyakinan dan nilai-nilai merupakan pemandu untuk 

berperilaku.

Bagi pemasar, faktor budaya ini sangat penting karena ia 

harus menyesuaikan bauaran pemasarannya dengan budaya yag 

dianut oleh pasar sasaran yang dilayaninya, yaitu berupa satu 

bangsa. Tentunya penyesuaian itu dilakukan dalam batas-batas 

tertentu. Konteks budaya ini menjadi sangat menonjol apabila 

perusahaan berupaya memasuki segmen pasar internasional 

atau segmen pasar global yang meliputi berbagai macam bangsa 

dengan budaya yang berbeda. Budaya yang bermacam-macam 

itu dapat dicerminkan dalam bentuk simbol, baik yang bersifat 

tidak kentara  (seperti sikap, pendapat keyakinan, nilai, bahasa, 

agama) dan yang bersifat kentara (seperti:  alat-alat,  perumahan,  

produk,  karya  seni,  dan  sebagainya).  Setiap  orang  dapat 

merasakan haus, tetapi apa yang harus diminum dan bagaimana 

caranya untuk memuaskan rasa haus ini , semua ini ada  

dalam budaya. Jadi, dalm kenyataan memang banyak perilaku 

konsumen yang ditentukan oleh budaya, dan pengaruhnya 

akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau 

perkembangan zaman dari warga  ini .

2. Sub-Budaya: Budaya Dalam Budaya

Dalam setiap budaya  ada  sub-budaya yang didefinisikan  

suatu segmen  dari suatu budaya yang lebih besar yang anggota-

anggotanya memiliki pola perilaku tertentu (Hawkins, Best, 

and Coney, 1995, h. 96). Terjadi pola perilaku tertentu pada 

anggota-anggota kelompok sub-budaya itu disebabkan oleh 

perkembangan sosial secara historis dari kelompok ini , 

disamping juga situasi yang ada. Jadi, satu budaya itu dapat 

terjadi dari beberapa sub-budaya. Dalam warga  ada  

perbedaan-perbedaan kultural. Perbedaan kultural itulah yang 

dijadikan dasar dalam pengelompokan sub-budaya oleh pemasar, 

seperti bahasa, suku bangsa, kebangsaan, agama, dan lokasi 

geografis.

Di  negara kita   ada banyak  sub-budaya.  Sub-budaya  

Islam  yang  didasarkan  pada agama terlihat sangat menonjol di 

samping sub-budaya Jawa yang di dasarkan pada suku bangsa. 

Jika, dilihat dari segi bahasa, ada  lebih dari 3 sub-budaya 

di negara kita . Dengan kata lain, sub-budaya  itu  merupakan  

budaya  dalam  budaya.  Sub-buday  sub-budaya  seperti  itu  tentu 

berbeda  dari  buday keseluruhan,  yaitu  budaya  negara kita ,  

dalam  hal  nilai-nilai,  norma,  dan keyakinan. Secara umum, sub-

budaya merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan 

dalam pemasaran untuk produk-produk seperti makanan, 

pakaian, perabot, dan lain untuk rumah. Dengan semakin 

penting sub-budaya pemasaran di masa-masa mendatang maka 

akan semakin banyak perusahaan yang perlu merancang strategi 

produk, saluran distribusi, dan promosi agar dapat memenuhi 

kebutuhan khusus pasarnya.

3. Kelas Sosial

Faktor sosio-budaya lain yang dapat mempengaruhi 

pandangan dari perilaku pembeli yaitu  kelas sosial. Dalam setiap 

budaya ada  kelas sosial. Kelas sosial dapat didefinisikan 

sebagai kelompok orang-orang dengan tingkatan prestos, 

kekuasaan, dan kemakmuran yang sam dan juga memiliki 

sejumlah keyakinan, sikap, dan nilai-nilai yang terkait dalm 

cara berfikir dan berperilaku Jadi, kelas sosial yang berbeda memiliki cara berpikir dan 

berperilaku yang berbeda. Untuk menggolongkan warga  

ke dalam kelas-kelas sosial, pemasar dapat memakai  berapa 

indicator sebagai dasar penggolongan , seperti:

a. Pekerjaan (dari pekerja tidak terampil sampai professional);

b. Sumber penghasilan (dari tunjangan pemerintah sampai 

warisan);

c. Tipe rumah (dari sangat jelek sampai mewah);

d. Daerah pemukiman (dari kumuh sampai elit)

e. Tingkatan pendidikan (dari pendidikan dasar sampai 

pendidikan tinggi).

pemakaian  satu indikator saja, seperti pengahasilan, 

dianggap kurang akurat karena terpengaruh oleh perbuhan niali 

uang. Kombinasi dari beberapa faktor dimuka lebih di utamakan 

karena dapat menciptakan golongan kelas sosial yang lebih 

akurat. Secara umum, warga  kita ini dapat dikelompokkan 

kedalam tiga golongan kelas sosial, yaitu:

a. Kelas atas

Yang termasuk dalam kelas ini antar lain: pengusaha-

pengusaha kaya, pemodal besar, eksekutif perusahaan besar, 

eksekutif perusahaan besar, pejabat-pejabat tinggi sipil, dan 

militer.

b. Kelas menengah atas

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: manajer atas, 

professional, pengusaha menengah.

c. Kelas menengah

Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: manajer bawah, 

pengusaha perorangan, semi professional, karyawan klerikal.

d. Kelas pekerja

Yang  termasuk  kelas  ini  antara  lain:  karyawan  terampil,  

karywan  tidak  terampil, karyawan took.

e. Kelas bawah

Yang termasuk kelas ini antar lain: pegawai rendah, tukang 

becak, dan pedagang kecil, pengangguran.

Pembagian masyrakat ke dalam lima golongan ini  

bersifat relatif karena tidak didasarkan pada penelitian yang 

memungkinkan untuk dikuantitatifkan secara pasti. Dalam 

kenyataannya, masing-maisng kelas memiliki tingkat 

kebahagian sendiri yang saling berbeda. Oleh karena itu, 

pemasar tidak dapat selalu menganggap bahwa kelas atas lebih 

bahagia atau lebih superior daripada kelas bawahnya. Adanya 

golongan-golongan kelas seperti itu akan mempengaruhi perilaku 

konsumen.

Di antar kelas-kelas ini , menurut penggolongan di 

muka, juga ada  perbedaan- perbedaan secara psikologis. Ini 

kelihatan jelas sekali pada saat mereka memberi  tanggapan 

yang berbeda-beda terhadap iklan perusahaan  dan terhadap 

jenis media cetak. Keanggotaan seseorang dalam suatu kelas 

dapat mempengaruhi perilakunya dalm pembelian. Pada 

umumnya seseorang dari golongan rendah akan memakai  

sejumlah uangnya secara lebih cermat dibandingkan orang lain 

dari golongan atas yang memakai  uangnya dengan jumlah 

sama besar.  Dalam  memilih  penjual  misalnya,  golongan  atas  

lebih  cenderung  memasuki  dan berbelanja di took yang paling 

baik.

Kelas sosial sering dapat diasosiasikan dengan system 

nilai  yang spesifik (misalnya, penempatan nilai yang tinggi 

pada pendidikan), yang cenderung pola gaya hidup yang spesifik 

(masuk ke perguruan tinggi), yang mengarah ke pola konsumsi 

yang spesifik (membeli buku teks). Dalam hal ini, kelas sosial 

sangat bermanfaat sebagai satu basis segmentasi untuk beberapa 

jenis produk. Sebagai contoh, produsen keramik hias, peralatan 

golf, dan buku ensiklopedia menganggap pasarnya sebagai kelas 

atas. Pasar-pasar untuk perjalanan udar, real estate, dan investasi 

keuangan juga merupakan kelas atas. sedang  barang 

dan jasa seperti peralatan makan dari plastic dan angkutan 

denganbis kota biasanya ditunjukan ke kelas bawah. Demikian 

pula tanggapan pasar terhadap media periklanan juga berbeda. 

Majalah Asri misalnya, psti tidak diperuntukan bagi segmen 

kelas bawah.

4. Kelompok Referensi

Kelompok referensi dapat mempengaruhi perilaku seseorang 

dalam pembeliannya, dan sering dijadikan pedoman oleh 

konsumen dalam berperilaku. Oleh karena itu, konsumen 

selalu memonitor kelompok ini  baik perilaku fisik maupun 

mentalnya. Yang dimaksud dengan kelompok referensi yaitu  

sebuah kelompok yang dijadikan acuan oleh konsumen dalam 

pembentukan nilai-nilai dan perilaku mereka Kelompok referensi dapat bersifat formal, informal, atau 

besar, kecil. Ada tiga macam kelom


Related Posts:

  • prinsip ekonomi 2 g bisa beroperasi monopoli (Casson, 2000: 297). Namun demikian wirausahaawan bukan ”penemu” murni, dia hanya yang pertama kali memanfa… Read More