g bisa beroperasi monopoli (Casson, 2000:
297). Namun demikian wirausahaawan bukan ”penemu” murni,
dia hanya yang pertama kali memanfaatkan penemuan ini ,
dan mempertaruhkan sumberdayanya--- sendiri untuk mencapai
suatu usaha yang tak terbayangkan oleh orang lain. Tetapi bukan
pula seorang wirausahawan menjadi ”penjudi risiko minimal”.
Karena keputusan-keputusan yang diambilnya juga penuh
perhitungan melalui proses-proses manajerial yang teruji. Oleh
karena itu seorang wirausaha menurut Casson yaitu sebagai
yang berspesialisasi dalam mebuat keputusan, karena dia
memiliki akses khusus dalam memperoleh informasi
-
1. Perpajakan
Konsep ”perpajakan” mengacu kepada suatu pembayaran yang
dilakukan kepada--- pemerintah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan dalam hal menyelenggarakan jasa-
jasa, untuk kepentingan umum, yang sekaligus sebagai sumber
pendapatan negara
Di kalangan negara-negara maju, rata-rata pajak menduduki
seperlima sampai setengahnya dari GDP. Contohnya di Swedia
sampai setengah dari GDP. Selandia Baru mengalami peningkatan
61%. Di sini diasumsikan bahwa besarnya pendapatan pajak bagi
negara telah ditentukan sebelumnya. Hal ini memungkinkan---
pemerintah--- menentukan--- sendiri--- bagaimana--- mencapainya.
ada tiga peranan pajak
dalam warga ; (1) efek alokatif, (2) efek distributif, (3) efek
adminis tratif.
Pertama, efek alokatif; bahwa pajak mempengaruhi
perilaku warga. Artinya bahwa dengan adanya pentuan besar/
kecilnya sesorang sebagai obyek pajak, akan memiliki pengaruh
terhadap perilaku warga warga nya. Sebagai contoh karena
dia tahu bahwa dalam setiap pembelian barang pasti dikenakan
pajak pembelian barang, maka dia akan hati-hati dalam membeli
barang, atau tidak dengan serta merta ia akan membeli barang.
Kedua, efek distribusional. Artinya bahwa pajak memiliki
pengaruh terhadap distribusi pendapatan. Sebagai contoh buat
apa ”kerja lembur” banyak-banyak jika PPh-nya cukup tinggi?
Ketiga, efek administratif. Di sini--- diartikan bahwa memungut
pajak memicu munculnya biaya-biaya baik pada sektor
publik maupun swasta yang bervariasi. Contohnya di negara kita
ketika kita akan membayar pajak kendaraan--- ironisnya justru
orang-orang yang ”bijak” sering menjadi korban pemerasan.
Salah stu penentu utama biaya administratif yaitu kompleksitas
hukum, yang ironisnya jika hal ini dibiarkan dapat mengurangi
kesadaran hukum bagi warga untuk bayar pajak kendaraan tepat
waktu.
2. Periklanan
Istilah ”perikalanan” menngacu pada suatu komunikasi pasar
yang dilakukan para penjuan barang dan jasa.--- Pada mulanya
yang paling banyak memperhatikan bidang ini ini yaitu para
ekonom, dan pembahasannya didasrkan pada konsep kunci
informasi dalam konteks struktur pasar di tingkat lokal
maupun nasional ,Walaupun sudah banyak
penelitian empiris dilakukan untuk melihat efektivitas periklanan
dalam meningkatkan permintaan produk (baik iklan yang
sifatnya individual maupun untuk pasar secara keseluruhan).
Namun keseluruhan penelitian itu tidak bisa menyimpulkan
secara tegas seberapa efektif periklanan itu dari segi ekonomi
ada beberapa peneliti tentang peranan iklan dalam
perekonomian. Struart Owen dalam karyanya Captains of
Consciousness (1979) periklanan memiliki fungsi kembar
terhadap kapitalisme, (1) menciptakan permintaan untuk
menampung kapasitas barang-barang industri, (2) mengalihkan
perhatian dari konflik kelas di tempat kerja dengan mendefinisikan
identitas menurut konsumsi, bukan produksi. Kemudian
teoretisi budaya Raymond Williams (1980) menambahkan bahwa
periklanan merupakan sebuah ”sistem sihir” yang menjauhkan---
perhatian--- orang--- dari--- sifat--- kelas--- dalam--- warga --- dengan
menekankan konsumsi. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ”periklanan” dilihat sebagai suatu lokomotif utma dalam
penciptaan kebutuhan semu.
Bahkan sekarang ini telah terjadi pergeseran di mana
periklanan tidaklah semata-mata bernuansa ekonomi tetapi
merambah ki bidang-bidang lainnya. Leiss et al dalam Social
Communivcation (1990) berusaha menempatkan iklan dalam
suatu perspektif kelembagaan (menjembatani hubungan antara
bisnis dan media) di mana persoalan peran iklan dalam penjualan
tidak begitu penting dan menarik lagi, dibanding perannya
sebagai lokomotif komunikasi sosial. Di sini bagaimana iklan
mencoba menarik para konsumen dengan dimensi-dimensi yang
tidak berhubungan langsung dengan barang-barang ini , baik
dimensi identitas individual, kelompok atau keluarga, kebahagian
dan kepuasan, gender seksual dan sebagainya. Bahkan Kline
dalam--- karyanya Out of the Garden (1994) lebih pesimis
dan negatif lagi, bahwa iklan pemasaran produk mainan anak-
anak telah menimbulkan sekian dampak jelek terhadap jenis
permainan yang dimainkan anak-anak (membatasi imajinasi
dan kreativitas anak) serta terhadap interaksi antar gender
dan interaksi orang tua-anak.
3.--- Perseroan Terbatas
Konsep ”perseroan terbatas” merupakan konsep yang
paling populer dalam ekonomi, yang mendasarkan--- kepemilikan
dan tanggung jawab pada sejumlah saham, dan sepenuhnya
diakui sebagai badan hukum. ada tiga karakteristik dalam
perseroan terbatas; (1) setiap utang perusahaan, menjadi
tanggung jawab perusahaan, dan tidak bisa dikaitkan dengan
kekayaan pribadi pemegang sahamnya; (2) identitas perusahaan
tidak akan berubah sekalipun saham dialihkan ke pihak lain; (3)
hubungan kontraktual dilakukan dan menjadi tanggung jawab
dewan direksi
Oleh karena tiga karakteristik yang dimiliki badan usaha
’perseroan terbatas’ ini maka jenis badan usaha itu
merupakan suatu lembaga yang paling mudah berkembang.
Hal ini dapat dipahami karena risiko utang bagi pemilik
saham bisa diabaikan sehingga perseroan bisa berani berekspansi
secara maksimal,--- selama--- masih--- ada--- pihak--- yang--- memberi ---
pinjaman--- usaha. Kemudahan jual-beli--- saham juga membuat
badan usaha ini tidak terpengaruh oleh preferensi individual
pemilinya. Status persona perusahaan ini memungkinkan
dilakukannya pembagian tugas, risiko dan tanggung jawab antara
pemilik dan pengelola perusahaan.
Beberapa ekonom ternama memberi komentar yang
beragam terhadap perseroan terbatas ini . Schumpeter dalam
Capitalism, Socialism and Democracy (1950) mengkritik hal itu
sebagai suatu hal yang akan menyulitkan pengelolaannya. Namun
Hessen dalam In Defense--- of Corporation (1979) berpendapat
justru dengan terbatasnya tanggung jawab pemilik perusahaan
sebatas saham yang dimilikinya dan prinsip kepemilikan bersama---
yaitu suatu kontrak khas swasta, bukan negara/pemerintah.
Penyusunan kontrak secara bebas yaitu wahana peningkatan
efisiensi yang sangat diperlukan kalangan swasta, bukan untuk
mengelakkan tanggung jawab.
Perlu diketahui bahwa secara historis, terbatasnya tanggung
jawab pemilik perusahaan merupakan keistimewaan yang
diberikan pemerintah Inggeris pada abad ke-15 guna merangsang
minat usaha swasta. Kemudian pada abad ke-17 prinsip ini
disebar-luaskan ke berbagai wilayah jajahan Inggeris melalui
East India Company dan Hudson Bay Company yang kemudian
dibakukan menjadi undang-undang parlemen pada tahun 1662
Sejak saat itu badan usaha ini makin populer karena
merangsang kreativitas dan keberanian para pengusaha dalam
menekuni bisnis. Bahkan jenis badan usaha ini pula yang
kemudian mengembangkan beberapa jalan raya dan kereta api
ternama di Inggeris pada tahun 1780-1790-an dan 1830-1840-
an
C. Generalisasi-Generalisasi Ilmu Ekonomi
1. Skarsitas
Kelangkaan (skarsitas) akan barang dan jasa timbul apabila
kebutuhan (keinginan) sesorang ataupun warga akan lebih
besar daripada tersedianya barang dan jasa ini . Dengan
demikian kelangkaan akan muncul apabila tidak cukup barang
dan jasa tersedia untuk memenuhi kebutuhan.
2. Produksi
Dalam sistem perekonomian modern, berlangsung
berbagai aktivitas produksi yang sangat banyak dan beragam.
Dalam warga agraris, aktivitas pertanian memakai
pupuk, benih, tanah, dan tenaga kerja yang menghasilan
beras dan jagung. Dalam warga industri, pabrik-pabrik
modern memakai bahan mentah, energi, mesin, tenaga
kerja untuk menghasilkan televisi, komputer, mobil, telpon dan
sebagainya. Begitu juga dalam dunia usaha penerbangan, banyak
memakai pesawat terbang, bahan bakar, tenaga kerja,
dan sistem reservasi terkomputerisasi sehingga penumpang
memungkinkan untuk melakukan traveling ke berbagai rute
penerbangan dengan metode kerja yang cepat dan modern.
Dengan demikian semuanya ini berusaha untuk berproduksi
secara efisien atau dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Dengan kata lain mereka selalu berusaha untuk berproduksi pada
tingkat output yang maksimum dengan memakai sejumlah
input tertentu.
3. Konsumsi
Konsumsi selalu merupakan satu-satunya unsur GNP yang
terbesar dari seluruh pengeluaran. Untuk itu alat pokok dalam
analisis ini yaitu bagaimana mengaitkn pengeluaran untuk
konsumsi dengan tingkat pendapatan disposable konsumen.
Akan tetapi perbandingan konsumsi dan pendapatan ini
tidaklah selalu linier, karena ada batas tambahan uang yang
dibelanjakan untuk makanan, di mana orang tidak bisa makan
makin banyak dan makin enak terus searah dengan peningkatan
pendapatannya. Maka mulai batas ini proporsi dari seluruh
pengeluaran untuk makanpun mulai menurun atau sebaliknya
kecenderungan tabungan semakin menaik.
4. Investasi
Kenaikan investasi dapat mendorong kenaikan pendapatan.
Proses kenaikan pendapatan sebagai akibat kenaikan investasi
dapat dikemukakan sebagai berikut. Injeksi dana investasi
memungkinkan produsen menghasilkan barang dan jasa
yang lebih banyak. Untuk itu ia akan membeli faktor produksi
yang lebih banyak lagi. Sebagai akibatnya--- pendapatan
yang diterima konsumen meningkat. Kenaikan pendapatan
konsumen ini akan mendorong mereka menambah
konsumsi, tabungan atau keduanya.
5. Pasar
Dalam sebuah sistem ekonomi pasar, tidak ada individu
maupun organisasi yang secara seorang diri bertanggung jawab
atas penetapan harga, produksi, konsumsi, dan distribusi, Khusus
untuk harga, yang menggambarkan kesepakatan antara orang
dan perusahaan yang dengan sukarela melakukan pertukaran
berbagai komoditas. Di samping itu harga juga merupakan sinyal
bagi produsen dan konsumen. Harga juga mengkoordinasikan
keputusan-keputusan para produsen dan konsumen dalam
sebuah pasar. Harga-harga yang lebih tinggi cenderung
mengurangi pembelian konsumen dan mendorong produksi.
Harga-harga yang lebih rendah mendorong konsumsi dan
menghambat produksi. Harga yaitu roda penyeimbang dari
mekanisme pasar.
6. Uang
Uang pada hakikatnya yaitu segala sesuatu yang dapat
dipakai/diterima untuk melakukan pembayaran baik barang,
jasa, maupun utang. Dengan demikian secara umum uang
dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang secara umum
memiliki fungsi; (1) sebagai alat tukar-menukar; (2) sebagai
alat penyimpan kekayaan; (3) sebagai alat pengukur nilai.
7. Letter of Credit
Sistem pembayaran yang paling aman dipandang dari sudut
kepentingan eksportir dan importir yaitu apa yang disebut
“Letter of Credit”. Sebab dengan sistem Letter of Credit ini
dapat memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor,
mengamankan dana yang disediakan importir dalam pembayaran
barang impor, dan menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.
8. Neraca Pembayaran
Suatu negara dalam mempertimbangkan langkah-langkah
guna menyeimbangkan neraca pembayaran, negara yang
bersangkutan harus memfokuskan diri pada neraca transaksi
berjalan jika ia menginginkan berfungsinya perekonomian riil,
dan (jika sedang defisit) ingin menghindari penurunan terus-
menerus atas nilai tukar mata uangnya.
9. Bank dan Perbankani
Bank sentral pada dasarnya memiliki tugas untuk
memelihara supaya sistem moneter bekerja secara efisien,
sehingga dapat menjamin tercapainya tingkat pertumbuhan
kredit/uang beredar sesuai dengan yang diperlukan untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi ini tanpa memicu
inflasi yang berarti. Untuk mencapai tujuan ini , bank
sentral bertanggungjawab atas: (1) perumusan serta pelaksanaan
kebijaksanaan moneter; (2) mengatur dan mengawasi serta
mengendalikan sistem moneter.
10. Koperasi
Beberapa kasus yang banyak terjadi kurang majunya sistem
ekonomi koperasi di negara kita , pada umumnya disebabkan masih
rendahnya kesadaran berkoperasi serta kurangnya etos yang
berdisiplin baik di tingkat pengurus maupun para anggotanya.
11. Kebutuhan Dasar
Kebutuhan-kebutuhan dasar itu tidak cukup lagi didefinisikan---
hanya dengan mengacu kepada kebutuhan-kebutuhan fisik
individunya saja, melainkan harus melibatkan syarat-syarat fisik
serta layanan lainnya yang jelas-jelas dibutuhkan oleh komunitas
lokal. Penguraian kebutuhan dasar ini bergantung pada
beberapa asumsi mengenai berfungsinya dan berkembangnya
warga .
12. Kewirausahaan
Suatu hal yang menarik untuk dikaji lebih jauh, banyak
wirausahawan yang sukses yaitu para pendatang atau imigran
yang walaupun dengan semangat kantong kosong, anggota
kelompok minoritas keagamaan yang militan jauh lebih berhasil
dibanding kelompok lain
13. Perpajakan
Tradisi membayar pajak tepat pada waktunya sebagai bagian
integral dalam mentaati perundangan yang berlaku, tidaklah
mudah untuk dilaksanakan karena memerlukan suatu tingkat
kesadaran yang tinggi dan terjalin kuat rasa saling percaya
mempercayai antara rakyat dengan pemerintah yang ada. Namun
bagi sejumlah pemerintahan yang tidak transparan, korup, dan
tidak accountable akan sulit menumbuhkan kesadaran bagi
rakyatnya untuk mematuhi undang-undang perpajakan ini .
14. Periklanan
Pengaruh periklanan, tidak lagi terbatas pada efek-efek
ekonomi, melainkan meluas ke berbagai bidang dan tidak selalu
positif tetapi juga negatif. Dalam bidang komunikasi sosial, iklan
juga berperan sebagai lokotif komunikasi sosial. Ia mencoba
menarik para konsumen dengan dimensi-dimensi yang tidak
berhubungan langsung dengan promosi barang-barang ini ,
seperti dimensi identitas individual, kelurga, maupun kelompok,
kepuasan/kebahagiaan, gender, dan sebagainya
15. Perseroan Terbatas
Badan usaha perseroan terbatas yang memiliki ciri-ciri
independensi yang tinggi serta dapat mngabaikan risiko utang
bagi pemilik berani--- berekspansi secara maksimal selama masih
ada pihak yang mau memberi pinjaman usahanya
MASALAH EKONOMI
2.1. Kebutuhan Manusia
Aktivitas Manusia yang begitu kompleks banyak kita jumpai di era globalisasi seperti saat ini, dari berbagai macam profesi dan latar belakang keahlian, pada
umunya aktivitas ini dimulai dari pagi sampai sore, dan
terkadang sampai waktu-waktu tertentu semua hal ini bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan untuk hidup, kebutuhan hidup
Tentunya tidak hanya makanan, pakaian, tempat tinggal,
masih banyak lagi yang lain, misalnya: buku, obat-obatan, alat
transportasi, TV dan lain-lain, yang menjadi pertanyaan yaitu ,
apakah semua kebutuhan hidup ini dapat terpenuhi, tentu
tidak kebutuhan hidup manusia sangat banyak dan beragam
yang terdiri dari barang dan jasa sedang jumlah barang jasa
yang merupakan pemuas kebutuhan manusia sangat terbatas,
hal inilah yang menjadi inti dari masalah ekonomi.
Masalah ekonomi dirasakan oleh semua lapisan, jadi bukan
hanya perseorangan saja tetapi dialami juga oleh perusahaan dan
Negara, yang menjadi pokok permasalahan yaitu bagaimana
cara manusia memenuhi kebutuhannya yang begitu banyak dan
beraneka ragam dengan sumber-sumber yang terbatas. Untuk
memenuhi kebutuhannya manusia melakukan aktivitas ekonomi
dan mengatur sistem ekonomi tertentu untuk mencari solusi
karena kebutuhan sering di identikkan dengan kata kekurangan
hal inilah yang menimbulkan keinginan untuk memenuhinya.
2.2. Macam-macam Kebutuhan
Kebutuhan manusia memang tidak terbatas, Satu kebutuhan
dipenuhi, tentu akan datang lagi kebutuhan yang lainnya.
Kita dapat menggolongkan kebutuhan-kebutuhan sebagaimana
bagan berikut ini:
Kebutuhan menurut intensitasnya
Sekunder--- --- --- --- --- --- Primer--- --- --- --- --- --- --- Tertier
a. Kebutuhan menurut intensitasnya
Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak
tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan
menjadi tiga: kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan
kebutuhan tertier.
Kebutuhan Primer : kebutuhan ini mutlak harus dipenuhi
agar kita tetap hidup, seperti kebutuhan akan makanan,
pakaian, tempat tinggal, dsb.
Kebutuhan Sekunder : kebutuhan ini disebut juga kebutuhan
kultural, kebutuhan ini timbul bersamaan meningkatnya
peradaban manusia seperti :
ingin makan enak
ingin pakaian yang lebih bagus
ingin perabotan lebih bagus
nonton film, pentas seni, dsb.
Kebutuhan Tertier : kebutuhan ini ditujukan untuk kesenangan
manusia, seperti kebutuhan akan perhiasan, mobil mewah,
rumah mewah, dsb.
Dewasa ini banyak barang yang semula dipandang mewah,
sekarang telah digolongkan menjadi kebutuhan sekunder,
seperti: pesawat TV, telepon, dan komputer. Demikian juga
untuk pendidikan dan kesehatan telah digolongkan menjadi
kebutuhan primer, mengingat kebutuhan ini sangat
mendesak dan penting bagi kehidupan manusia.
b. Kebutuhan menurut sifatnya
Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pengaruhnya
terhadap jasmani dan rohani.
Kebutuhan jasmani, contohnya: makanan, pakaian,
tempat tinggal, dsb.
Kebutuhan rohani, contohnya: musik, menonton bola,
ibadah, dsb.
c. Kebutuhan menurut waktu
Kebutuhan ini dibedakan menurut waktu sekarang dan
waktu masa yang akan datang. Kebutuhan sekarang, yaitu
kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga, seperti: makan
di saat lapar, atau obat-obatan pada saat sakit. Kebutuhan
masa depan, yaitu pemenuhan kebutuhan yang dapat ditunda
untuk waktu yang akan datang, misalnya: tabungan hari tua,
asuransi kesehatan, dsb.
d. Kebutuhan menurut wujud
Kebutuhan ini meliputi kebutuhan material, yaitu kebutuhan
berupa barang-barang yang dapat diraba dan dilihat.
Misalnya: buku, sepeda, radio, dsb.
e. Kebutuhan menurut subyek
Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang
membutuhkan. Kebutuhan ini meliputi: kebutuhan individu,
yaitu kebutuhan yang dapat dilihat dari segi orang yang
membutuhkan, misalnya: kebutuhan petani berbeda dengan
kebutuhan seorang guru. Kebutuhan warga , disebut
juga kebutuhan kolektif atau kebutuhan bersama, yaitu
alat pemuas kebutuhan yang dipakai bersama, misalnya:
telepon umum, jalan umum, WC umum, rasa aman, dsb.
2.3. Kelangkaan Alat Pemuas Kebutuhan
Letak geografis wilayah disetiap Negara di dunia memilki perbedaan yang signifikan, mulai dari budaya, tata pemerintahan, tingkat kesuburan, dan iklim. Hal demikian
memungkinkan satu Negara memiliki kebutuhan yang hanya ada
di Negara tertentu, jadi apabila permintaan akan kebutuhan akan
barang tertentu meningkat sedang sumber daya ini
ada di tempat lain maka dapat menimbulkan Kelangkaan Alat
Pemuas Kebutuhan, ada beberapa hal yang memicu yaitu :
a. Terbatasnya persediaan sumber alam.
b. Terbatasnya kemampuan manusia untuk mengolah alam.
c. Keserakahan manusia dengan akibat berkurangnya benda
pemuas kebutuhan, atau menjadi cepat rusaknya benda,
misalnya: penebangan hutan liar.
d. Meningkatnya kebutuhan manusia yang lebih cepat dari
kemampuan manusia untuk menghasilkan atau belum
ditemukannya sumber-sumber baru.
Kelangkaan akan hal diatas dirasakan oleh setiap Negara di
dunia, karena untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa
diperlukan faktor-faktor produksi, adapun faktor produksi yaitu :
1. Sumber Daya Alam
Faktor produksi yang pertama dan harus ada yaitu sumber
daya alam seperti tanah, ruko, lahan sebagai tempat usaha
maupun bangunan, dimana hal utama dari faktor produksi
ini semuanya berasal dari kekayaan alam atau ketersediaan
yang ada di alam. Tanpa adanya kekayaan alam maka tidak
akan terjadi sebuah proses produksi. Faktor produksi sda
ini terdiri dari tanah, tambang, batubara, air, segala yang
ada di daratan dan lautan, udara dan lain sebagainya yang
hasilnya dari alam.
2. Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan faktor produksi tenaga kerja ialah
sesuatu yang mengelola sumber daya alam ini dengan
memakai tenaga dari manusia atau biasa disebut dengan
sumber daya manusia. Dalam faktor ini ada pengelompokkan
tersendiri bagi tenaga kerja yaitu berdasar sifatnya dan
kemampuan atau kualitasnya.
berdasar sifatnya, tenaga kerja terbagi menjadi
dua, (1) tenaga kerja jasmani, dimana seluruh
kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan lebih
banyak memakai kekuatan fisik seperti : kuli
bangunan, tukang kuli cangkul sawah, tukang becak,
buruh pengangkut barang, dls. Dan (2) tenaga kerja
rohani dimana kegiatan yang dilakukan lebih banyak
memakai otak atau pikiran seperti : direktur, guru,
penulis, pengacara, dls.
berdasar kualitas atau kemampuannya, tenaga kerja
terbagi menjadi tiga, yaitu (1) tenaga kerja terdidik,
dimana tenaga kerjanya membutuhkan pendidikan yang
sesuai seperti profesi dokter, guru, bidan, dosen,dls.
(2) terampil dimana tenaga kerja yang dibutuhkan
mengharuskan pengalaman, skill, terlatih dan biasanya
mengikuti kursus sebelumnya seperti contoh : penjahit,
tukang rias, tukang las, tukang pembuat kue dls.
Dan (3) tidak terdidik dan tidak terampil yang biasa
disebut tenaga kerja kasar dimana tidak membutuhkan
keterampilan atau pendidikan khusus seperti contoh
tukang penjual koran, pemulung, tukang cangkul dls.
3. Modal
Selain faktor-faktor diatas, modal pun memiliki peranan
penting dalam proses pengadaan barang dan jasa. Dengan
modal yang memadai akan terjadinya kelancaran dalam
menjalankan kegiatan ekonomi. Tanpa adanya modal
yang cukup, tentu akan menghambat proses pengadaan
barang dan jasa. Faktor produksi modal merupakan benda-
benda hasil dari produksi barang dan jasa yang berfungsi
sebagai penunjang dalam melancarkan atau mempercepat
kemampuan dalam memproduksinya. Adabeberapa
pembagian modal
berdasar sifatnya : Terebagi menjadi dua yaitu modal
tetap dan lancar. Modal tetap bisa dipakai beberapa
kali atau berulang-ulang seperti contoh : mesin jahit,
komputer, buku, kendaraan, dls. sedang modal lancar
hanya bisa sekali pakai seperti bahan baku pembuatan
kue, bensin, minyak, dls.
berdasar sumbernya : Ada modal sendiri dan modal
asing. Modal sendiri bersumber dari suatu perusahaan
milik bersama ataupun pribadi. sedang modal asing
bersumber dari pinjaman bank atau hasil penjualan
obligasi yang bearasal dari luar perusahaan.
berdasar kepemilikan : Modal individu dan modal
umum. Modal individu yaitu modal yang bersumber
dari perorangan yang mana hasilnya merupakan sumber
pendapatan bagi si pemilik sebagi contoh: bunga
tabungan, sewa kontrakan, rentalan. sedang modal
umum ialah modal yang berasal dari pemerintah yang
dipakai untuk kepentingan bersama seperti pasar,
lapangan, pelabuhan dls.
berdasar bentuknya : Modal konkret dan abstrak.
Dimana modal konkret bisa dilihat secara real dalam
suatu proses produksi, contohnya : komputer, buku,
mesin jahit dls. sedang modal abstrak tidak memiliki
bentuk dalam sebuah proses produksi, namun memiliki
nilai tersendiri bagi perusahaan seperti contoh hak
merek dan hak paten.
4. Kewirausahaan
Agar proses yang dijalankan berjalan lancar dan tidak ada
hambatan serta terkendali, pasti membutuhkan seorang
pengusaha atau tenaga ahli untuk proses yang sedang dijalani.
Adapun hal pokok yang harus dimiliki seorang pengusaha
dalam melakukan proses produksi barang ataupun jasa ialah
sebagai berikut:
Planning : Memiliki sebuah perencanaan yang matang,
penyusunan strategi, visi misi yang jelas, memikirkan
modal secara matang, dan menetapkan tujuan yang
pasti.
Organizing : Terdiri dari pengelolaan segala sumber daya
yang tersedia demi mewujudkan tujuan perusahaan yang
jelas dan terstruktur.
Actualing : Berupa pengarahan ataupun bimbingan dan
memberi motivasi kepada para tenaga kerja atau
karyawan terhadap bagian pekerjaan masing-masing.
Controling : Melakukan pengawasan untuk kesesuaian
terhadap pekerjaan pada bagiannya masing-masing.
Hal diatas dapat diperoleh dengan mengeluarkan berbagai
pengorbanan. Namun ternyata banyak yang belum mampu
memperolehnya, apakah karena memang sudah habis, jumlahnya
sedikit atau mereka tidak mampu mengeluarkan pengorbanan
yang disyaratkan. Keadaan benda pemuas yang terbatas.
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak 2.3.1. Antrian Warga untuk mengisi
Bahan Bakar kendaraan mereka.
2.4. Sistem Ekonomi
Ada berbagai sistem ekonomi yang dipakai Negara-
negara di dunia untuk mencari solusi akan masalah ekonomi di
wilayahnya masing-masing tergantung dari ideologi dan karakter
budaya, adapun sistem ekonomi ini diantaranya :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang
dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama
64--- |--- Hendra Safri
(demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh
oleh nenek moyang sebelumnya.
Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan,
dipenuhi sendiri oleh warga itu sendiri.
Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah
hanya terbatas memberi perlindungan dalam bentuk
pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain
kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana
dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh
warga .
Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada
negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.
2. Sistem Ekonomi Terpusat
Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif,
segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan
direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan
dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari
pusat.
Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana
dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh
pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan
kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan
tidak dapat berkembang.
Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada
negara-negara yang menganut paham komunis. Namun
karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini
sudah ditinggalkan.
--- |--- 65
3. Sistem Ekonomi Pasar
Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan
dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme proses.
Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga
mendorong warga untuk bekerja lebih giat dan efisien.
Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh
laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan,
pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan
keinginan dan daya beli konsumen.
Salah satu ciri sistem ekonomi pasar yaitu berlakunya
persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat,
sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk
mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan
melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu,
sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali,
bukan ekonomi bebas lagi.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada
negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta
dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping
sektor swasta, ada pula badan perencana negara yang
merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan
perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem
ekonomi pasar.
66--- |--- Hendra Safri
BAB III
MEKANISME PASAR
3.1. Bentuk Pasar
Pertumbuhan ekonomi suatu Negara dapat berkembang, apabila pasar memegang peranan penting sebagai alur transaksi, dimana produsen yang menghasilkan
barang dan jasa dan konsumen yang membutuhkan barang
dan jasa sebagai bentuk hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan.
Pasar merupakan tempat bertemunya antara penjual dan
pembeli sehingga terjadi sebuah transaksi, dari transaksi
ini muncullah permintaan yang dalam hal ini dibutuhkan
oleh konsumen dan penawaran oleh produsen hal ini terlihat
nyata atau konkrit, proses ini dapat membuat perekonomian
berkembang, karena produsen dan konsumen masing-masing
telah memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa. dalam
perekonomian yang modern saat ini , pasar bisa saja abstrak
artinya penjual dan pembelinya tidak bertatap muka secara
--- |--- 67
langsung , namun bisa melakukan transaksi.
Ditinjau dari bentuknya kita mengenal dua bentuk pasar
, yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan
tidak sempurna. Pada pasar persaingan sempurna , penjual
dan pembeli memiliki pengetahuan yang sempurna tentang
harga suatu barang , sehingga tidak ada satupun pihak yang
bisa menguasai harga . Barang yang sama pada pasar persaingan
sempurna dijual oleh banyak penjual dengan harga yang sama.
sedang pada pasar persaingan tidak sempurna , ada
satu atau beberapa pihak penjual atau pembeli yang dapat
menguasai harga.
Pasar 3.2.1. Deretan lapak penjual buah, pada umumnya menjamur pada
saat musim buah.
68--- |--- Hendra Safri
3.2. Bentuk-Bentuk Pasar
Ditinjau dari bentuknya kita mengenal dua bentuk pasar , yakni pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pada pasar persaingan
sempurna , penjual dan pembeli memiliki pengetahuan yang
sempurna tentang harga suatu barang , sehingga tidak ada
satupun pihak yang bisa menguasai harga . Barang yang sama
pada pasar persaingan sempurna dijual oleh banyak penjual
dengan harga yang sama. sedang pada pasar persaingan
tidak sempurna , ada satu atau beberapa pihak penjual
atau pembeli yang dapat menguasai harga.
Pasar persaingan tidak sempurna terdiri dari beberapa
bentuk :
a. Pasar Monopoli
Pasar monopoli yaitu dimana hanya ada satu penjual
yang menguasai perdagangan barang dan jasa, sehingga pembeli
tidak dapat mendapatkan subsitusinya. Dalam pasar ini tidak ada
pesaing yang dapat masuk, yang memicu nya yaitu sumber
daya kunci dikuasai oleh suatu perusahaan tunggal, pemerintah
memberi hak eksklusif kepada sebuah perusahaan tunggal
untuk memproduksi dan menjual barang tertentu dan biaya-
biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen
tunggal yang membuat produk itu dari banyaknya perusahan.
Ciri-ciri pasar monopoli:
a. Hanya ada satu penjual dan banyak pembeli.
b. Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang subsitusi
--- |--- 69
yang sempurna.
c. Rintangan cukup kuat untuk masuk ke pasar monopoli.
d. Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.
e. Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
f. Hanya ditentukan oleh perusahaan.
Kelebihan pasar monopoli:
a. Keuntungan penjual cukup tinggi.
b. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang, biasanya
diatur pemerintah. Ini menguntungkan konsumen karena
penjual tidak dapat menentukan harga dengan semaunya.
Kelemahan pasar monopoli:
a. Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang.
b. Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
c. Terjadi eksploitasi pembeli.
Dampak negatif pasar monopoli:
a. Timbulnya ketidakstabilan harga.
b. Kecilnya volume produksi menimbulkan adanya biaya sosial
yaitu biaya yang ditanggung oleh warga .
c. Adanya unsur ketidakadilan sebab monopoli akan menekan
biaya produksi serendah-rendahnya pada pasar faktor
produksi dan dengan harga tinggi di pasar barang.
d. Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi
usahanya hanya didasarkan untung rugi saja.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli:
a. Perusahaan memiliki sumber daya eksklusif (lain dari yang
70--- |--- Hendra Safri
lain).
Perusahaan memiliki dan menguasai sumber daya yang tidak
dimiliki dan dikuasai perusahaan lain. Ini berarti hanya
perusahaan ini lah yang bisa menghasilkan barang yang
dimaksud. Dengan demikian, hanya perusahaan ini yang bisa
menjual produk ini dipasar.
b. Adanya skala ekonomis.
Perusahaan yang akan memasuki suatu jenis usaha harus
memperhatikan keuntungan yang akan didapat dari
operasionalnya. Bila kesempatan terbuka dan peluang
mendapat keutungan ada, pengusaha akan membuka
usahanya dibidang ini . Akan tetapi, meskipun
kesempatan memasuki bidang usaha ini terbuka lebar,
selain perusahaan yang sudah ada, tetapi kemungkinan
untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu relatif
sangat kecil bahkan mungkin tidak ada karena peluang pasar
yang sempit, biaya investasi yang besar dan biaya-biaya tak
terduga lainnya.
c. Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat memberi hak monopoli kepada
pengusaha untuk menghasilkan produk tertentu yang
dianggap penting bagi pemasukan negara dan mendukung
pemasokan pangan bagi warga atau dalam rangka
melindungi industri dalam negeri.
d. Amanat UUD
Di negara kita , UUD 1945 pasal 33 mengamanatkan bahwa
negara menguasai segala hal yang menyangkut hajat hidup
--- |--- 71
orang banyak dan mengelolanya agar dapat didistribusikan
ke seluruh lapisan warga . Negara menguasai dalam
bentuk atau melalui perusahaan negara yang ditunjuk
untuk mengelolanya dengan ketentuan harga dan kebijakan
pemasaran berada ditangan pemerintah.
b. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli yaitu pasar yang antara perusahaanya
ada ketergantungan. Sehingga masing-masing perusahaan
tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan juga
yaitu keadaan dimana pasar hanya ada beberapa penjual
yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak.
Ciri-ciri pasar oligopoli:
a. Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar.
b. Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak.
c. ada rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli
karena invetasinya yang tinggi.
d. Persaingan melalui iklan sangat kuat.
Kelebihan pasar oligopoli:
a. ada sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi
yang besar.
b. Jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat
mengendalikan harga dalam tingkat tertentu.
c. Bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan.
Kelemahan pasar oligopoli:
a. ada rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar
oligopoli.
72--- |--- Hendra Safri
b. Akan terjadi perang harga.
c. Produsen dapat melakukan kerjasama(kartel) yang pada
akhirnya akan merugikan konsumen.
Dampak negatif pasar oligopoli:
a. Keuntungan yang terlalu besar bagi produsen dalam jangka
panjang.
b. Timbul inifisiensi produksi.
c. Eksploitasi terhadap konsumen dan karyawan perusahaan.
d. Harga tinggi yang relatif stabil menuntut inflasi yang kronis.
e. Kebijakan pemerintah dalam mengatasi oligopoli.
Macam-macam oligopoli
Oligopoli murni yang beberapa perusahaan yang menjual
produk homogen. Oligopoli dengan perbedaan yang ditandai
beberapa perusahaan menjual produk yang dapat dibedakan.
Pasar monopoli pun bisa terjadi secara ilmiah, karena
penguasaan teknologi atau modal kapital yang besar. Saat sang
pemain monopoli ini mulai melakukan tindakan merugikan
warga (dan ada hitungannya), di saat ini pula kebijakan
persaingan usaha berperan.
Sebagai price leaders, segelintir pemain ini bisa membuat
skema sebagai berikut :
a. Perusahaan oligopoli berkonspirasi untuk membuat
harga monopoli dan mendapatkan keuntungan dari
harga monopoli ini.
b. Pemain oligopoli akan berkompetisi dalam harga,
sehingga harga dan keuntungan menjadi sama dengan
--- |--- 73
pasar kompetitif.
c. Harga dan keuntungan oligopoli akan berada antara
harga di pasar monopoli dan pasar kompetitif.
d. Harga dan keuntungan oligopoli tak dapat ditentukan,
indeterminate.
c. Pasar Duopoli
Pasar duopoly yaitu Suatu pasar yang dimana suatu barang
dikuasi oleh dua buah perusahaan, Contoh : Penawaran minyak
pelumas dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
Ciri-ciri pasar duopoli, yaitu:
ada dua penjual dan banyak pembeli,
harga ditentukan secara sepihak oleh kedua penjual baik
dengan kesepakatan atau tidak.
d. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik yaitu suatu struktur pasar di mana
ada banyak produsen yang menjual produk yang sama,
tetapi dengan berbagai macam variasi.
Ciri-ciri pasar monopolistic yaitu:
ada banyak produsen atau penjual
Promosi penjualan harus aktif
e. Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni yaitu dimana satu pelaku usaha menguasai
penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang
atau jasa dalam suatu pasar.
Contoh: Di negara kita seperti PT. Kerata Api negara kita yang
merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.
74--- |--- Hendra Safri
Ciri-ciri pasar monopsoni yaitu:
Pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga
Bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran
dimana permintaannya hanya satu perusahaan.
Satu pelaku usaha menguasai penerimnaan pasokan atau
menjadi pembeli tunggal atas barang dan jasa dalam
suatu pasar komoditas
f. Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni yaitu keadaan dimana dua atau lebih
pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi
pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar.
Ciri-ciri pasar oligopsoni yaitu:
ada beberapa pembeli
Pembeli bukan konsumen tetapi pedagang
Barang yang dijual merupakan bahan mentah.
3.3. Mekanisme Pasar Permintaan Dan Penawaran
A. PERMINTAAN
Permintaan yaitu keinginan konsumen membeli suatu
barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu
tertentu.
ada beberapa faktor yang memengaruhi
permintaansuatu barang, yaitu:
a. Harga barang itu sendiri [Px]
b. Harga barang lain yang terkait (substitusi atau komplemen)
[Py]
--- |--- 75
c. Tingkat pendapatan per kapita [Y/cap]
d. Selera atau kebiasaan [sel]
e. Jumlah penduduk [pen]
f. Perkiraan harga di masa mendatang [Pp]
g. Distribusi pendapatan [Ydist]
h. Usaha-usaha perodusen meningkatkan penjualan (promosi)
[prom]
Fungsi permintaan :
- -/+ + + + + + +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)
Contoh Kurva Permintaan
Akibat dari adanya hukum permintaan ini kurva
permintaan menjadi miring dari kiri atas ke kanan bawah,
sehingga kurva permintaan dikatakan memiliki kemiringan
negatif, karena variable-variable yang bekerja dalam pemintaan
bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin
menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada
76--- |--- Hendra Safri
konsumen yang bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan.
Berikut contoh permintaan, Ada seseorang yang ingin membeli
buah jeruk, berikut tabel harga jeruk beserta permintaan jeruknya
Dari tabel di atas bisa dibuat grafik. Kurva permintaan ini
memiliki kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas
ke kanan bawah. Artinya apabila harga jeruk turun, jumlah
barang yang diminta bertambah atau sebaliknya (ceteris paribus).
Berikut yaitu kurva permintaan Buah Jeruk :
--- |--- 77
B. PENAWARAN
Dalam pengertian Ekonomi Mikro juga dapat dibedakan
menjadi penawaran perorangan dan penawaran pasar.
a. Penawaran Perorangan
Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa ialah
kesediaan dari seorang penjual untuk menawarkan berbagai
jumlah barang pada berbagai tingkat harga.
b. Penawaran Pasar
Penawaran pasar yaitu keseluruhan penjumlahan dari
penawaran perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai
tingkat harga.
Hukum penawaran menjelaskan tentang adanya korelasi
positif antara perubahan harga terhadap perubahan jumlah
barang yang ditawarkan.
Hukum ini berbunyi sebagai berikut:
“Makin rendah tingkat harga makin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan dan sebaliknya makin tinggi tingkat harga makin banyak
jumlah barang yang ditawarkan.”
Hukum penawaran ini juga berlaku dengan asumsi bahwa
beberapa faktor dianggap tidak mengalami perubahan. Faktor-
faktor ini ialah:
1. Harga barang itu sendiri [Px]
2. Harga barang lain yang terkait [Py]
3. Harga faktor produksi (input) [Pi]
4. Biaya produksi [C]
5. Teknologi produksi, [tek]
78--- |--- Hendra Safri
6. Jumlah pedagang/penjual, [ped]
7. tujuan dari perusahaan, [tuj]
8. kebijakan pemerintah. [kebij]
fungsi :
+ +/- - - + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
KURVA PENAWARAN
Kur va penawaran yaitu suatu kur va yang
menunjukkan hubungan antara harga barang dengan
jumlah barang yang ditawarkan, yang dimana apabila
jumlah sesuatu barang yang sanggup ditawarkan oleh
pada suatu tingkat harga dan tempo masa tertentu.
Pada tabel berikut merupakan salah satu kurva penawaran
mengenai daftar penjualan “Toko Beras Untung Jaya” . Kurva
penawaran yang dibuat berdasar tabel ini .
Gambaran data disamping bila disajikan didalam kurva
--- |--- 79
C. HARGA KESEIMBANGAN
Harga keseimbangan yaitu harga dimana baik konsumen
maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau
mengurangi jumlah yang akan dikonsumsi dan dijual.
Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga di bawah harga
keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan
akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya
jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan
penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan
menurun.
Contoh :
Permintaan :--- Qd--- = 200 – 10P
Penawaran :--- Qs--- = -40 + 5P
Dimana :--- Qd, Qs = ribu unit pertahun
--- --- --- --- --- --- --- --- --- P = puluh juta rupiah per unit
Keseimbangan pasar :
--- --- Qd =--- Qs
200 – 10P =--- -40 + 5P
--- --- 240 =--- 15P
--- --- --- P =--- 16
Jadi:
Qd = 20 – 10(16) = 40
Qs = -40 + 5(16) = 40
80--- |--- Hendra Safri
Y = harga (puluh juta)
X = Jumlah (puluh ribu)
Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp. 160 juta per
unit. Saat itu jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran,
yaitu 40.000 unit mobil per tahun.
Jika harga mobil ditetapkan Rp. 150 juta per unit (dibawah
harga keseimbangan) maka akan memicu kelebihan
permintaan sebanyak 15.000 unit mobil per tahun. sedang
jika harga ditetapkan Rp.170 juta per unit (diatar harga
keseimbangan) makan akan memicu kelebihan penawaran
sebanyak 15.000 unit mobil pertahun.
E. PERUBAHAN KESEIMBANGAN PASAR
Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahan di
sisi permintaan atau penawaran. Jika faktor yang memicu
perubahan yaitu harga keseimbangan akan kembali ketitik
awal. Tetapi jika yang berubah yaitu faktor-faktor ceteri
paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan--- ---
unutk sisi permintaan, keseimbanagn tidak kembali ketitik awal.
--- |--- 81
F. SURPLUS EKONOMI
Surplus konsumen = selisih antara jumlah yang konsumen
sanggup membayar dengan yang harus dibayar.
Surplus produsen = selisih antara jumlah yang diterima
dengan mereka yang harus diterima.
Dasar pendekatan yang dipakai untuk analisis pasar yaitu
marjinalis (marginalisrn approach), yarrg mengatakan bahwa
keputusan dalam memproduksi atau mengonsumsi ditentukan
oleh berapa besar tambahan pendapatan atau manfaat dari unit
terakhir barang yang diproduksi atau dikonsumsi. Konsekuensi
dari pemikiran ini, bagi produsen yaitu dia tidak menetapkan
harga yang sama untuk setiap jumlah penjualan. Jika kasus
pasar mobil di atas dipakai kembali sebagai contoh, satu unit
mobil pertama dijual dengan harga Rp 82 juta, sedang unit
kedua baru akan dijual jika harganya Rp 84 juta dan seterusnya.
Sebaliknya bagi konsumen untuk 1 unit pertama bersedia membeli
dengan harga Rp199 juta. Tetapi untuk unit selanjutnya, sebut
saja unit kedua, konsumen hanya mau membeli dengan harga
di bawah Rp199 juta, yaitu Rp 198 juta. Alasannya tambahan
manfaat dari tambahan- pemakaian mobil telah menurun.
Pada saat keseimbangan, konsumen memtravar motril
vang dibeli jauh lebih sedikit dibanding kesediaan membayar.
Sebaliknra produsen menerima uang lebih banyak daripada yang
sebenamva mereka harapkan.
Apa yang dialami oleh konsumen disebut surplus konsumen
(consumer surplus), yaitu selisih antara jumlah yang konsumen
sedia bayarkan dengan yang harus dibayar. Untuk produsen
82--- |--- Hendra Safri
disebut surplus produsen (producer surplus), yaitu selisih antara
jumlah yang diterima dengan yang mereka harapkan untuk
dibayar.
G. KEGAGALAN PASAR
Penyebab terjadinya kegagalan pasar:
Informasi tidak sempurna Tidak tahu persis kualitas
barang
Daya monopoli
Eksternalitas - Keuntungan atau kerugian yang dinikmati
atau diderita pelaku ekonomi sebagai akbibat tindakan
pelaku ekonomi yang lain, tetapi tidak dapat dimasukkan
dalam perhitungan biaya secara formal
Barang publik
Barang altruism : barang yang ketersediaannya secara
sukarela karena rasa kemanusiaan
H. INTERVENSI PEMERINTAH
a. Kontrol harga untuk melindungi konsumen atau produsen,
dengan penetapan harga dasar dan harga maksimum
Harga Dasar (Floor Price) yaitu harga minimum yang
diberlakukan Pemerintah dalam rangka melindungi
produsen/penjual produk tertentu.
Harga Maksimum (seiling price)yaitu batas harga jual
tertinggi yang boleh dicapai oleh produsen. [untuk
melindungi konsumen]
Kuota, Selain dengan cara membeli, Pemerintah juga
dapat melakukan pembatasan jumlah produksi (kuota).
b. Pajak dan subsidi
Pajak akan meningkatkan harga menjadi mahal tetapi
diperlukan sebagai sumber penerimaan negara. Subsidi
merupakan kebalikan dari pajak karena subsidi menambah
pendapatan nyata baik kepada konsumen maupun produsen.
c. Tarif dan kuota (pembatasan produksi)
Pada perekonomian yang terbuka (global), harga yang
berlaku yaitu harga internasional. Bila harga domestik lebih
tinggi dari harga internasional biasanya akan melakukan
impor. Dalam rangka proteksi terhadap produsen domestik
Pemerintah dapat menerapkan kebijakan tarif (pajak impor)
dan kuota.
ELASTISITAS
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis
ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran,
penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat
dipakai untuk memahami dampak dari suatu kebijakan.
Sebagai contoh, Pemerintah Daerah dapat mengetahui dampak
kenaikan pajak atau susidi terhadap pendapatan daerah, tingkat
pelayanan warga , kesejahteraan penduduk, pertumbuhan
ekonomi, pertumbuhan investasi, dan indikator ekonomi lainnya
dengan memakai pendekatan elastisitas. Selain itu, konsep
elastisitas dapat dipakai untuk menganalisis dampak kenaikan
pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis
pengeluaran daerah tertentu. Dengan kegunaannya ini ,
alat analisis ini dapat membantu pengambil kebijakan dalam
memutuskan prioritas dan alternatif kebijakan yang memberi
manfaat terbesar bagi kemajuan daerah.
Elastisitas dapat mengukur seberapa besar perubahan suatu
variabel terhadap perubahan variabel lain. Sebagai contoh,
elastisitas Y terhadap X mengukur berapa persen perubahan Y
karena perubahan X sebesar 1 persen.
Elastisitas Y terhadap X= % perubahan Y / % perubahan X
Untuk memudahkan pemahaman terhadap konsep
ini , berikut ini akan dibahas berbagai jenis elastisitas.
Pembahasan elastisitas ini dijelaskan dalam konteks pasar, yaitu
antara permintaan dan penawaran barang. Dengan memahami
konsep ini , Pemerintah Daerah nantinya akan mampu
mengaplikasikan konsep ini dalam pemerintahan daerah
sesuai konteks yang dihadapi, baik dalam hal Pemerintah Daerah
menjadi penyedia barang dan jasa publik maupun dalam berbagai
kondisi lainnya.
4.1. Elastisitas Permintaan (Price Elasticity of Demand)
Elastisitas permintaan yaitu tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan perubahan harga barang/jasa ini . Besar atau kecilnya
tingkat perubahan ini dapat diukur dengan angka-angka
yang disebut koefisien elastisitas permintaan.
Macam-macam Elastisitas Permintaan
berdasar nilainya, elastisitas permintaan dapat dibedakan
menjadi lima, yaitu permintaan inelastis sempurna, inelastis,
elastis uniter, elastis, dan elastis sempurna.
1. Permintaan Inelastis Sempurna (E = 0)
Permintaan inelastis sempurna terjadi ketika perubahan
harga yang terjadi tidak berpengaruh terhadap jumlah
permintaan (koefisien E = 0). Sebagai contoh yaitu
permintaan terhadap garam. Kondisi permintaan inelastis
sempurna ini dapat dapat digambarkan ke dalam bentuk
kurva berikut (Gambar 1).
Gambar 1. Kurva Permintaan Inelastis Sempurna
4.2. Permintaan Inelastis (E < 1)
Permintan inelastis terjadi jika perubahan harga kurang
berpengaruh pada perubahan permintaan. Nilai E < 1, artinya
kenaikan harga sebesar 1 persen hanya diikuti penurunan jumlah
yang diminta kurang dari satu persen, sebaliknya penurunan
harga sebesar 1 persen memicu kenaikan jumlah barang
yang diminta kurang dari 1 persen. Sebagai contoh yaitu
permintaan warga terhadap beras atau kebutuhan pokok
lainnya
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan
sebanding dengan perubahan harga. Koefisien elastisitas
permintaan uniter yaitu satu (E = 1), artinya kenaikan harga
sebesar 1 persen diikuti oleh penurunan jumlah permintaan
sebesar 1 persen, dan sebaliknya. Kondisi permintan elastis
uniter ini ditunjukkan oleh Gambar 3.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Proses transaksi antara penjual dan pembeli merupakan aktivitas rutin yang sering kita lihat dipusat-pusat kegiatan ekonomi seperti Pasar tradisional, Mini Market,
Plaza, dan Swalayan dengan tingkat harga yang berbeda-
beda, pada umumnya tidak semua dari konsumen memiliki
kemampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan akan barang
dan jas. Proses pemasaran sangat menentukan minat konsumen
untuk memutuskan pilihan akan memilih barang dan jasa yang
diiginkan, selain itu ada beberapa hal yang mempengaruhi
keputusan Konsumen selain sifat personal individu.
1. Budaya
Budaya ini sifatnya sangat luas, bahkan paling luas
dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya, dan menyangkut
segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu pembahasan
tentang faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi
perilaku konsumen dimulai dari budaya.
mengemukakan budaya sebagai totalitas perilaku yang diteruskan
secara sosial, seni, keyakinan, institusi, dan semua produk-
produk lain dari pekerjaan manusia dan karakteristik pikiran dari
suatu warga atau populasi.--- sedang --- dalam--- konteks---
pemasaran,--- budaya--- didefinisikan--- sebagai--- jumlah keseluruhan---
dari--- keyakinan,--- nilai-nilai--- dan--- tradisi--- yang--- terpelajari--- yang---
kesemuanya mengarahkan perilaku konsumen dari para anggota
warga tertentu (Schiffman and Kanuk,1997, h. 406).
Jadi, pada prinsipnya budaya itu merupakan cara berperilaku
konsumen di segmen pasar tertentu. Budaya berada dalam suatu
warga dengan batas-batas yang tidak ketat bagi perilaku
individu dan budaya itu mempengaruhi fungsi-fungsi lembaga
seperti struktur keluarga dan media massa.
Dalam definisi di muka ada komponen keyakinan
(beliefs) yang mencakup sejumlah besar pernyataan mental
atau verbal yang menggambarkan pengetahuan dan perkiraan
seseorangtentang sesuatu, seperti produk, merek, penjual
konsumen lain. sedang nilai-nilai (values) pada prinsipnya
hampir sama dengan keyakinan, perbedaannya terletak pada :
a. Nilai-nilai itu jumlahnya relative sedikit, tidak sebanyak
keyakinan;
b. Nilai-nilai itu menjadi pemandu bagi perilaku yang sesuai
secara cultural;
c. Nilai-nilai itu tidak muah berubah;
d. Nilai-nilai itu tidak terikat pada objek-objek yang spesifik;
e. Nilai-nilai itu dapat diterima secara luas oleh para anggota
warga .
Jadi, keyakinan dan nilai-nilai mempengaruhi cara-cara
seseorang untuk memberi tanggapan dalam situasi tertentu.
Misalnya seorang konsumen yang sedang mempertimbangkan
untuk membeli sepatu olahraga. Ia melakukan cara tertentu
untuk menanggapi, yaitu mengevaluasi tiga merek: Adidas, Eagle,
dan Reebock. Keyakinan (persepsi tertentu tentang kualitas
merek Jerman, negara kita , dan Inggris) dan lain-lain (persepsi
yang menyatakan kualitas dan arti Negara asal merek itu) yang
ada dalm dirinya akan mempengaruhi evaluasi yang kemudian
membuahkan keputusan beli pada satu merek saja.
Dalam definisi budaya di muka juga ada istilah tradisi
(custom), diartikan sebagai modus yang jelas tentang perilaku
yang menunjuka cara-cara berperilaku yang dapat diterima atau
disepakati secar cultural dalam situasi yang spesifik. Jadi, tradisi
itu mencakup perilaku sehari-hari atau perilaku rutin. Makan
nasi dan lauk, ketok pintu sebelum masuk misalnya, yaitu
contoh tradisi yang dilakukan konsumen. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tradisi merupakan cara berperilaku,
sedang keyakinan dan nilai-nilai merupakan pemandu untuk
berperilaku.
Bagi pemasar, faktor budaya ini sangat penting karena ia
harus menyesuaikan bauaran pemasarannya dengan budaya yag
dianut oleh pasar sasaran yang dilayaninya, yaitu berupa satu
bangsa. Tentunya penyesuaian itu dilakukan dalam batas-batas
tertentu. Konteks budaya ini menjadi sangat menonjol apabila
perusahaan berupaya memasuki segmen pasar internasional
atau segmen pasar global yang meliputi berbagai macam bangsa
dengan budaya yang berbeda. Budaya yang bermacam-macam
itu dapat dicerminkan dalam bentuk simbol, baik yang bersifat
tidak kentara (seperti sikap, pendapat keyakinan, nilai, bahasa,
agama) dan yang bersifat kentara (seperti: alat-alat, perumahan,
produk, karya seni, dan sebagainya). Setiap orang dapat
merasakan haus, tetapi apa yang harus diminum dan bagaimana
caranya untuk memuaskan rasa haus ini , semua ini ada
dalam budaya. Jadi, dalm kenyataan memang banyak perilaku
konsumen yang ditentukan oleh budaya, dan pengaruhnya
akan selalu berubah setiap waktu sesuai dengan kemajuan atau
perkembangan zaman dari warga ini .
2. Sub-Budaya: Budaya Dalam Budaya
Dalam setiap budaya ada sub-budaya yang didefinisikan
suatu segmen dari suatu budaya yang lebih besar yang anggota-
anggotanya memiliki pola perilaku tertentu (Hawkins, Best,
and Coney, 1995, h. 96). Terjadi pola perilaku tertentu pada
anggota-anggota kelompok sub-budaya itu disebabkan oleh
perkembangan sosial secara historis dari kelompok ini ,
disamping juga situasi yang ada. Jadi, satu budaya itu dapat
terjadi dari beberapa sub-budaya. Dalam warga ada
perbedaan-perbedaan kultural. Perbedaan kultural itulah yang
dijadikan dasar dalam pengelompokan sub-budaya oleh pemasar,
seperti bahasa, suku bangsa, kebangsaan, agama, dan lokasi
geografis.
Di negara kita ada banyak sub-budaya. Sub-budaya
Islam yang didasarkan pada agama terlihat sangat menonjol di
samping sub-budaya Jawa yang di dasarkan pada suku bangsa.
Jika, dilihat dari segi bahasa, ada lebih dari 3 sub-budaya
di negara kita . Dengan kata lain, sub-budaya itu merupakan
budaya dalam budaya. Sub-buday sub-budaya seperti itu tentu
berbeda dari buday keseluruhan, yaitu budaya negara kita ,
dalam hal nilai-nilai, norma, dan keyakinan. Secara umum, sub-
budaya merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan
dalam pemasaran untuk produk-produk seperti makanan,
pakaian, perabot, dan lain untuk rumah. Dengan semakin
penting sub-budaya pemasaran di masa-masa mendatang maka
akan semakin banyak perusahaan yang perlu merancang strategi
produk, saluran distribusi, dan promosi agar dapat memenuhi
kebutuhan khusus pasarnya.
3. Kelas Sosial
Faktor sosio-budaya lain yang dapat mempengaruhi
pandangan dari perilaku pembeli yaitu kelas sosial. Dalam setiap
budaya ada kelas sosial. Kelas sosial dapat didefinisikan
sebagai kelompok orang-orang dengan tingkatan prestos,
kekuasaan, dan kemakmuran yang sam dan juga memiliki
sejumlah keyakinan, sikap, dan nilai-nilai yang terkait dalm
cara berfikir dan berperilaku Jadi, kelas sosial yang berbeda memiliki cara berpikir dan
berperilaku yang berbeda. Untuk menggolongkan warga
ke dalam kelas-kelas sosial, pemasar dapat memakai berapa
indicator sebagai dasar penggolongan , seperti:
a. Pekerjaan (dari pekerja tidak terampil sampai professional);
b. Sumber penghasilan (dari tunjangan pemerintah sampai
warisan);
c. Tipe rumah (dari sangat jelek sampai mewah);
d. Daerah pemukiman (dari kumuh sampai elit)
e. Tingkatan pendidikan (dari pendidikan dasar sampai
pendidikan tinggi).
pemakaian satu indikator saja, seperti pengahasilan,
dianggap kurang akurat karena terpengaruh oleh perbuhan niali
uang. Kombinasi dari beberapa faktor dimuka lebih di utamakan
karena dapat menciptakan golongan kelas sosial yang lebih
akurat. Secara umum, warga kita ini dapat dikelompokkan
kedalam tiga golongan kelas sosial, yaitu:
a. Kelas atas
Yang termasuk dalam kelas ini antar lain: pengusaha-
pengusaha kaya, pemodal besar, eksekutif perusahaan besar,
eksekutif perusahaan besar, pejabat-pejabat tinggi sipil, dan
militer.
b. Kelas menengah atas
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: manajer atas,
professional, pengusaha menengah.
c. Kelas menengah
Yang termasuk dalam kelas ini antara lain: manajer bawah,
pengusaha perorangan, semi professional, karyawan klerikal.
d. Kelas pekerja
Yang termasuk kelas ini antara lain: karyawan terampil,
karywan tidak terampil, karyawan took.
e. Kelas bawah
Yang termasuk kelas ini antar lain: pegawai rendah, tukang
becak, dan pedagang kecil, pengangguran.
Pembagian masyrakat ke dalam lima golongan ini
bersifat relatif karena tidak didasarkan pada penelitian yang
memungkinkan untuk dikuantitatifkan secara pasti. Dalam
kenyataannya, masing-maisng kelas memiliki tingkat
kebahagian sendiri yang saling berbeda. Oleh karena itu,
pemasar tidak dapat selalu menganggap bahwa kelas atas lebih
bahagia atau lebih superior daripada kelas bawahnya. Adanya
golongan-golongan kelas seperti itu akan mempengaruhi perilaku
konsumen.
Di antar kelas-kelas ini , menurut penggolongan di
muka, juga ada perbedaan- perbedaan secara psikologis. Ini
kelihatan jelas sekali pada saat mereka memberi tanggapan
yang berbeda-beda terhadap iklan perusahaan dan terhadap
jenis media cetak. Keanggotaan seseorang dalam suatu kelas
dapat mempengaruhi perilakunya dalm pembelian. Pada
umumnya seseorang dari golongan rendah akan memakai
sejumlah uangnya secara lebih cermat dibandingkan orang lain
dari golongan atas yang memakai uangnya dengan jumlah
sama besar. Dalam memilih penjual misalnya, golongan atas
lebih cenderung memasuki dan berbelanja di took yang paling
baik.
Kelas sosial sering dapat diasosiasikan dengan system
nilai yang spesifik (misalnya, penempatan nilai yang tinggi
pada pendidikan), yang cenderung pola gaya hidup yang spesifik
(masuk ke perguruan tinggi), yang mengarah ke pola konsumsi
yang spesifik (membeli buku teks). Dalam hal ini, kelas sosial
sangat bermanfaat sebagai satu basis segmentasi untuk beberapa
jenis produk. Sebagai contoh, produsen keramik hias, peralatan
golf, dan buku ensiklopedia menganggap pasarnya sebagai kelas
atas. Pasar-pasar untuk perjalanan udar, real estate, dan investasi
keuangan juga merupakan kelas atas. sedang barang
dan jasa seperti peralatan makan dari plastic dan angkutan
denganbis kota biasanya ditunjukan ke kelas bawah. Demikian
pula tanggapan pasar terhadap media periklanan juga berbeda.
Majalah Asri misalnya, psti tidak diperuntukan bagi segmen
kelas bawah.
4. Kelompok Referensi
Kelompok referensi dapat mempengaruhi perilaku seseorang
dalam pembeliannya, dan sering dijadikan pedoman oleh
konsumen dalam berperilaku. Oleh karena itu, konsumen
selalu memonitor kelompok ini baik perilaku fisik maupun
mentalnya. Yang dimaksud dengan kelompok referensi yaitu
sebuah kelompok yang dijadikan acuan oleh konsumen dalam
pembentukan nilai-nilai dan perilaku mereka Kelompok referensi dapat bersifat formal, informal, atau
besar, kecil. Ada tiga macam kelom