Tampilkan postingan dengan label manajemen bisnis 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label manajemen bisnis 1. Tampilkan semua postingan

manajemen bisnis 1

 






-- 

Perkembangan dunia saat ini semakin pesat, terutama dalam 

bidang industri. ini  berdampak pada persaingan yang semakin 

ketat antarindustri atau perusahaan yang ada. Berbagai usaha  

dilakukan untuk menjadi industri/perusahaan yang terbaik. 

Oleh sebab  itu, peran manajemen menjadi penting dalam 

posisinya, baik manajemen produksi, pemasaran, sumber daya 

manusia maupun keuangan. Selain itu, -- yaitu  

satu fungsi manajemen yang penting bagi sebuah organisasi atau 

perusahaan. 

Dalam perkembangannya, -- sangat pesat 

terutama bila dikaitkan dengan lahirnya inovasi dan teknologi 

baru yang kerap diterapkan dalam operasi bisnis. Oleh sebab  

itu, banyak organisasi/perusahaan yang memprioritaskan aspek-

aspek -- sebagai salah satu model strategis untuk 

bersaing dan menjadikan perusahaan atau industri yang terbaik di 

antara pesaingnya. 

Melihat posisi -- sangat diperlukan untuk 

menciptakan sesuatu hal baru dalam perubahan atau inovasi produk 

untuk menjadi yang terbaik. 


-- atau dalam pengertian luas dinamakan 

dengan manajemen produksi. -- berkaitan dengan 

produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang atau jasa yang 

melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer 

operasi. 

1. Perlunya -- 

Mengapa --  perlu dipelajar i secara 

khusus? 

a. -- salah satu dari tiga fungsi organisasi 

(produksi,  keuangan, pemasaran) dan secara integral 

berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya. Oleh 

sebab  itu, -- mempelajari cara mengatur 

diri sendiri untuk usaha yang produktif.

b. Ingin mengetahui cara barang dan jasa dihasilkan. Fungsi 

produksi yaitu  segmen yang menciptakan produk yang 

kita konsumsi.

c. Ingin mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh manajer 

operasi, sehingga kita dapat mengembangkan kemampuan 

yang diperlukan jika menjadi manajer.

d. -- yaitu  bagian dari perusahaan yang 

mengonsumsi sebagian besar dana perusahaan 

2. Perlunya Belajar -- 

Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan dasar perlunya 

mempelajari -- , antara lain sebagai berikut.

a. Pada prinsipnya -- memberi  cara pandang 

yang sistematis dalam melihat proses dalam organisasi. 

-- ini sudah menjadi isu biasa dalam industri 

manufaktur ataupun industri jasa. 

-- 3

b. Pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan 

modern,  akan memudahkan untuk mengAnalisa   dan 

memperbaiki sistem di perusahaan atau organisasi.

c. Konsep dan tools dalam -- pada dasarnya 

dapat dan banyak diterapkan pada fungsi manajemen yang 

lain. Hal itu disebab kan setiap fungsi manajemen akan 

melibatkan proses dalam pekerjaannya.

d. Akhir-akhir ini -- menawarkan karier yang 

cukup menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di berbagi 

perusahaan sudah biasa dijumpai jabatan manajer operasi, 

bahkan sampai direktur operasi.

e. Dalam pendidikan bisnis, peran -- dapat 

dijadikan dua hal, yaitu:

1) -- menjadi pilar wajib diajarkan kepada 

mahasiswa, 

2) para recruiters  mencari lulusan perguruan tinggi 

yang sudah memiliki cukup pengetahuan manajemen 

operasi.

f. -- yaitu  satu dari tiga fungsi utama 

setiap organisasi yang sangat erat hubungannya dengan 

fungsi bisnis lainnya. Hal itu disebab kan semua organisasi 

menjual, menghitung, dan memproduksi untuk mengetahui 

cara segmentasi -- onal pada fungsi-fungsi 

organisasi. 

g. -- yaitu  suatu cara memproduksi barang 

dan jasa. Fungsi produksi yaitu bagian dari warga  yang 

membuat produk yang biasa dipakai.

h. -- yaitu  bagian termahal dari suatu 

organisasi. Persentase pendapatan yang besar di berbagai 

perusahaan dipakai untuk fungsi -- . 

-- dapat menyediakan kesempatan yang 

besar bagi organisasi untuk meningkatkan keuntungan 

dan memperbaiki pelayanan kepada warga  atau 

pelanggan.

-- 4

-- sebenarnya telah ada sejak manusia mulai 

memproduksi barang dan jasa. Asal mula -- dapat 

ditelusuri sejak awal peradaban manusia, namun pembahasan ini 

difokuskan pada 200 tahun terakhir.

Dalam pembahasan berikutnya, sejarah -- 

tidak diuraikan menurut istilah kronologis yang kaku, namun  menurut 

aliran-aliran utama. Atas dasar ini, ada  tujuh aliran utama yang 

memberi  sumbangan terhadap perkembangan bidang manajemen 

operasi, antara lain berikut ini.

Asal-usul -- 

Dalam perjalanannya, -- masih terbilang muda, 

namun sejarahnya dapat dikatakan unik, kaya, dan menarik. Eli 

Whitney (1800), dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan 

komponen yang dapat dibongkar pasang, hal itu didapat melalui 

standardisasi dan pengendalian mutu. la berhasil memenangkan 

kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata 

yang dijual dengan harga tinggi sebab  senjata ini  dibongkar 

pasang.

Selanjutnya Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai 

bapak ilmu manajemen, menyumbangkan ilmu seleksi karyawan, 

perencanaan dan penjadwalan, studi gerak, dan ergonomi bidang yang 

sangat populer pada masanya sampai sekarang. Hal itu yaitu  

suatu kontribusi terbesarnya melalui keyakinan bahwa manajemen 

bisa menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode 

kerja. Tidak hanya itu, Taylor, Henry L. Gantt, Frank, dan Lillian 

Gilbreth termasuk orang-orang pertama yang secara sistematis 

mencari cara terbaik untuk memproduksi.

Sumbangan lain dari Taylor yaitu manajemen harus 

bertanggung jawab dalam beberapa hal, di antaranya: 

1. menempatkan pekerja yang tepat di tempat yang tepat; 

2. menyediakan pelatihan yang memadai; 

3. menyediakan metode kerja dan alat bantu yang sesuai; 

-- 5

4. menerapkan sistem insentif/imbalan untuk penyelesaian 

pekerjaan.

Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan 

pengetahuan pada komponen yang distandardisasi dengan lint 

produksi, semu pada proses pengepakan daging dan industri mail-

order. Selain itu, menambahkan konsep baru pada lint produksi, 

yaitu para pekerja berdiri, sementara bahan bergerak.

Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah 

-- . Walter Shewhart (1924) memadukan pengetahuan 

statistiknya dengan kebutuhan pengendalian mutu dan menemukan 

dasar-dasar perhitungan statistik serta pengambilan sampel untuk 

mengendalikan mutu. 

W. Edwards Derning dan Frederick Taylor (1950) berpendapat 

bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki 

lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik.

Pada perjalannya, -- akan terus berkembang 

dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik 

industri dan management science. Seiring dengan kemajuan statistik, 

manajemen dan ilmu ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan 

produktivitas.

Penemuan dalam ilmu pasti (biologi, anatomi, kimia, fisika), 

juga memberi  kontribusi terhadap kemajuan -- , 

termasuk bahan perekat baru, proses kimiawi untuk papan sirkuit, 

sinar gamma, diperlukan untuk mensterilkan produk makanan, 

dan meja yang terbuat dari timah diperlukan untuk membuat gelas 

kualitas tinggi. Dengan demikian, desain produk dan proses sering 

bergantung pada ilmu biologi dan fisika.

Selanjutnya, kontribusi terpenting bagi -- 

datang dari ilmu informatika, yang didefinisikan sebagai proses 

sistematis serta dapat dilakukan pada data untuk mendapatkan 

informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberi  

sumbangan dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang 

dan jasa yang lebih bervariasi kepada warga .

-- 6

Keputusan dalam -- membutuhkan individu 

yang ahli dalam ilmu manajemen, ilmu informatika, dan ilmu biologi 

atau fisika. Pada kenyataannya, yang dapat dilihat pada beragamnya 

cara dapat ditempuh seorang mahasiswa untuk mempersiapkan 

karier di bidang -- .

Dengan demikian, ada  beberapa peluang yang tersedia 

untuk manajer operasi, di antaranya sebagai berikut.

1. Manajer Pabrik

Sebuah divisi di perusahaan Fortune 1000 mencari manajer 

pabrik di wilayah Upper Hudson. Pabrik ini memasok peralatan 

galangan kapal untuk pasar komersial. Beberapa persyaratan yang 

harus dipenuhi oleh calon manajernya, antara lain: 

a. harus berpengalaman dalam manajemen pabrik termasuk 

keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen 

pembelian, dan persediaan;

b. memiliki kemampuan menulis dan berkomunikasi yang 

baik; 

c. menguasai teknik dan strategi dalam mengatur karyawan.

2. Direktur Pembelian

Distributor makanan yang sangat terkenal mencari agen 

pembelian yang berpengalaman untuk mendukung penjualan 

makanan yang sangat meningkat. Oleh sebab  itu, calon direktur 

pembelian harus memenuhi persyaratan, yaitu:

a. memiliki pengetahuan menyeluruh dalam bidang fungsi 

pembelian harian; 

b. memiliki kemampuan menelaah program penjualan; 

c. memiliki kemampuan membina kerja sama di antara sesama 

distributor dan mengoordinasikan aktivitas dengan operasi; 

d. siap bekerja sama dengan penjual untuk membangun katalog 

di intenet;

e. harus terbiasa dalam semua kategori makanan;

-- 7

f. dapat bekerja sama dalam tim dan memiliki  orientasi 

terhadap keuntungan. Imbalan akan disesuaikan dengan 

pengalaman.

3. Konsultan Perbaikan Proses

Sebuah perusahaan konsultan yang sedang berkembang 

mencari konsultan untuk mendesain dan menerapkan produksi 

serta rencana pengurangan waktu siklus dalam proses jasa dan 

manufakturnya. 

Perusahaan sedang bekerja dengan bank internasional untuk 

memperbaiki operasi administrasi kantornya serta beberapa 

perusahaan manufaktur. Oleh sebab  itu, dibutuhkan lulusan bisnis, 

dan lebih baik jika memiliki sertifikat APICS.

4. Manajer Mutu

Beberapa posisi manajer mutu tersedia pada fasilitas proses 

pengepakan di Northeast, Florida, dan Southern California. 

Posisi yang memiliki  pandangan luas ini membutuhkan 

penggunaan kemampuan statistik untuk mengawasi semua aspek 

layanan dan penghitungan beban kerja. Pekerjaannya meliputi:

1) perpaduan antara aplikasi nyata dan Analisa  terperinci 

memakai  spreadsheets dan lembar kerja;

2) proses audit untuk melihat daerah yang masih dapat 

ditingkatkan;

3) mengatur penerapan perubahan;

4) posisi yang tersedia mengharuskan adanya jam kerja pada 

malam hari dan pada akhir minggu. 

5. Manajer dan Perencana Rantai-Pasokan

Tanggung jawab termasuk negosiasi kontrak dan membina 

hubungan jangka panjang dengan pemasok. ini  akan bergantung 

pada calon yang telah diseleksi untuk mempertahankan keakuratan 

sistem pembelian, kuitansi, dan pengembalian produk. Oleh sebab  

itu, dibutuhkan:

-- 8

a. lulusan S1 yang memiliki pengalaman kerja di bidang yang 

sesuai selama dua tahun;

b. pemahaman akan MRP, kemampuan memakai  umpan balik 

pada penjadwalan induk dan pemasok, dan menggabungkan 

pemesanan untuk harga dan pengantaran terbaik;

c. terlatih memakai  semua aplikasi Windows, terutama Excel 

dan Word; 

d. memahami akan sistem bisnis yaitu  kelebihan;

e. kemampuan komunikasi dan menulis yang efektif.

6. Pembagian Kerja 

Pembagian kerja (division of labor) didasarkan atas konsep 

yang sangat sederhana. Spesialisasi tenaga kerja (specialization of 

labor) untuk suatu tugas tunggal dapat menghasilkan produktivitas 

dan efisiensi lebih besar dibandingkan dengan banyak tugas untuk 

seorang pekerja. 

Konsep ini sudah dikenal oleh Plato sejak 400 tahun sebelum 

Masehi. Plato menyatakan bahwa, “Seseorang yang mengerjakan 

tugas yang terbatas (misal: penjahit sepatu) harus ahli pada 

bidangnya.” 

Bangsa Yunani kuno telah mengenal konsep pembagian 

kerja saat  mereka menugaskan beberapa pekerja untuk tidak 

mengerjakan pekerjaan lain, kecuali mengasah batu pahat.

Ahli ekonomi pertama yang membicarakan konsep pembagian 

kerja yaitu Adam Smith dalam bukunya yang terkenal Wealth of 

Nations (1776). Smith menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja 

akan meningkatkan keluaran disebabkan oleh tiga faktor, antara 

lain: 

a. peningkatan keterampilan para pekerja;

b. penghematan waktu kerja sebab  pertukaran pekerjaan;

c. penambahan peralatan dan mesin.

-- 9

Pada tahun 1832, Charles Babbage mengembangkan gagasan ini 

dengan studinya pada pembuatan peniti. Babbage menyatakan bahwa 

spesialisasi tenaga kerja tidak hanya meningkatkan produktivitas, 

namun  juga memungkinkan perusahaan untuk membayar upah hanya 

untuk keterampilan khusus yang diperlukan. Walaupun pembagian 

kerja telah diterapkan secara luas, konsep ini perlu ditinjau kembali 

sebab  dampaknya pada moral tenaga kerja, perputaran tenaga 

kerja, kebosanan kerja, dan prestasi kerja.

7. Pembakuan Bagian 

Menurut Chase dan Aquilano, pembakuan sudah dipraktikkan 

di Venesia, yaitu saat  kemudi kapal perang dibuat untuk dapat 

dipertukarkan. ini  memberi  kegunaan yang besar. saat  

kemudi rusak dalam peperangan, Eli Whitney (1947) memakai  

bagian-bagian yang dapat dipertukarkan pada pembuatan senjata 

api. 

Dahulu, bagian dari senjata api dan amunisi dibuat secara 

khusus untuk setiap senjata. saat  Henry Ford memperkenalkan 

perakitan mobil berjalan (Moving automobile assembly line) pada 

tahun 1913, konsepnya memerlukan pembakuan bagian seperti 

spesialisasi tenaga kerja. 

8. Revolusi Industri 

Revolusi industri pada dasarnya yaitu  pertukaran tenaga 

manusia dengan tenaga mesin. James Watt memberi  sumbangan 

yang besar terhadap revolusi industri dengan penemuan mesin 

uapnya pada tahun 1764, yang yaitu  sumber utama tenaga 

mesin penggerak untuk pertanian dan pabrik-pabrik. Revolusi 

industri dikembangkan lebih lanjut pada akhir tahun 1800-an dengan 

pengembangan bahan bakar mesin dan listrik. 

Pada awal abad itu, konsep produksi massal telah dikembang-

kan, namun  tidak dipakai  secara luas sampai Perang Dunia 

I, saat  permintaan akan produksi meningkat dengan pesat di 

industri Amerika. Abad pemasaran dan produksi massal telah 

dilanjutkan dengan penekanan pada otomasi dan volume produksi 

yang berskala besar. Bagaimanapun juga, warga  telah mulai 

-- 10

memasuki masa pascaindustri, yang ditandai dengan pergeseran 

ke sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap 

lingkungan alam dan sosial.

Secara umum, -- terkait erat dengan usaha  

perusahaan melakukan perbaikan berkelanjutan demi meningkatkan 

kualitas, produktivitas, dan kepuasan customer. Hal yang menjadi 

persoalan sekarang yaitu bagaimana kiat-kiat yang harus ditempuh 

oleh para pelaku bisnis pada masa mendatang?

Pada awalnya, istilah “-- ” mengacu pada 

manajemen proses produksi di pabrik perusahaan manufaktur. Hal 

ini diperlukan untuk membantu mengatasi kurangnya kemampuan 

proses produksi dalam memenuhi permintaan pasar. saat  

permintaan semakin meningkat, diperlukan usaha  pengelolaan 

operasional yang lebih komprehensif, demi memberi  kemampuan 

produksi dalam jumlah besar. usaha -usaha  itu, misalnya dengan 

pengembangan lini produksi (assembly line) dan sistem produksi 

massal (mass production). 

Dalam perjalanannya, selama bertahun-tahun dalam hal 

proses produksi ataupun operasi layanan, -- telah 

berkembang pesat seiring dengan perubahan kebutuhan pasar. 

Studi literatur menunjukkan bahwa periode 1980-an yaitu  

era saat  -- telah diterima sebagai salah satu 

bidang fungsional perusahaan yang memiliki peran penting. Begitu 

krusialnya peran ini, dapat dilihat pada keberhasilan produk-

produk Jepang di pasar global, khususnya industri otomotif dan 

elektronika. Pada periode ini, perusahaan manufaktur Jepang 

memfokuskan pengelolaan operasionalnya pada pengurangan biaya 

dan pengembangan produk yang lebih cepat. 

Beberapa teknik -- seperti TQM dan JIT mulai 

dikenal pada periode ini. Hasilnya, produk industri Jepang dikenal 

memiliki kualitas baik dengan harga jual yang sangat kompetitif, 

sehingga mampu merajai peta persaingan melawan produk dari 

negara Barat. Akibatnya banyak perusahaan negara Barat, yang 

-- 11

sebelumnya menguasai pasar, kehilangan customer dan beberapa 

gulung tikar. Keberhasilan industri Jepang kemudian mendorong 

perusahaan di negara-negara lain untuk meniru dan mengadopsi 

konsep -- mereka. 

1. Tantangan Manjemen Operasi Masa Kini

Ada dua faktor penggerak utama yang yaitu  tantangan 

-- pada masa kini, antara lain sebagai berikut.

a. Bekembangnya Internet 

Pada perkembangannya, internet mulai dikenal luas pada 

sekitar tahun 1995, dan kenaikan pengguna yang signifkan pada 

era 2000-an telah memunculkan variabel baru dalam manajemen 

operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi 

yang mudah serta cepat antarperusahaan.

Di sisi lain, internet juga membuat customer semakin mudah 

mendapatkan informasi tentang produk yang diinginkannya, baik 

melalui pencarian informasi memakai  search engine (google, 

yahoo), maupun referensi dari sosial media (facebook, twitter). Jika 

pada era 1980-an customer memilih produk berdasar  kriteria 

kualitas dan harga yang kompetitif, era internet telah membentuk 

pelangan yang memiliki harapan dan keinginan yang spesifik. 

b. Globalisasi

Faktor penggerak kedua yaitu globalisasi. Perjanjian per-

dagangan bebas seperti perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), 

penyatuan Eropa (European Union), atau perdagangan bebas ASEAN 

telah berpengaruh besar di dunia bisnis. 

Pasar  dan operasi  perusahaan te lah menjadi  global . 

Dampaknya yaitu perusahaan yang menyasar pasar global 

harus memiliki kemampuan -- yang mumpuni. 

Misalnya dalam memutuskan lokasi proses produksi, make or buy 

fasilitas produksi, strategi outsourcing, dan aliansi bisnis. 

Internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran 

-- bisnis pada masa kini. 

-- 12

Persaingan global memicu  tuntutan keunggulan dalam 

banyak hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk, 

dan lain-lain. Internet juga turut mempercepat globalisasi bisnis, 

yang meningkatkan kompleksitas dan ketidakpastian bisnis. Internet 

telah mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam 

memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan customer. 

ini  memengaruhi prinsip-prinsip tradisional dan teknik manajemen 

operasi, termasuk strategi operasi, penjadwalan, persediaan, 

kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya produksi. 

Di samping itu, ada juga kecenderungan -- 

yang mulai melibatkan fungsi-fungsi lain di perusahaan, seperti 

informasi pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan sumber 

daya manusia. Cara yang dipakai  pada era sebelumnya sudah 

tidak cukup lagi. Strategi operasi harus meluas hingga lintas fungsi 

operasi. Kompetisi bisnis pada masa kini menuntut usaha  yang 

lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan 

pemasok, dan pemasaran. 

Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti 

aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas 

peranan -- di lingkungan perusahaan. 

Selain itu, lingkungan bisnis pada masa depan diperkirakan 

akan berubah dengan lebih cepat sehingga membutuhkan interaksi 

yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi perusahaan untuk lebih 

memahami pasar.

2. Persiapan -- Menuju Masa Depan

Era mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan 

teknologi, yang berarti peluang luar biasa bagi manajer operasi untuk 

melakukan inovasi-inovasi dalam model -- . 

Konsep-konsep -- terus berkembang 

dan semakin maju seperti mass customisation, computer integrated 

manufacturing (CIM), dan fexible manufacturing sistem (FMS). Pada 

perkembangan selanjutnya beberapa ini   dianggap belum 

cukup sebab  tekanan persaingan global juga akan semakin ketat 

sehingga turut mendorong perusahaan untuk semakin proaktif, 

-- 13

diperlukan mencari cara-cara baru dalam memenangkan pasar dan 

mendapatkan akses ke pasar yang baru.

Dalam perkembangn selanjutnya, mereka berargumen bahwa 

tidak bijaksana jika  menghilangkan variasi output serendah-

rendahnya sebab  semakin kuatnya bauran antara produk dan 

layanan. Jika selama ini -- perusahaan cukup fokus 

pada satu faktor kinerja kompetitif operasi seperti ongkos produksi 

rendah atau kualitas, namun ke depan perusahaan akan berlomba 

untuk bersaing pada semua faktor kinerja kompetitif termasuk 

kualitas, fleksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya. 

Dalam ini , customer akan menilai kualitas sebuah produk 

dari pengalaman mereka dilayani perusahaaan, khususnya dalam 

hal seberapa banyak variabilitas ekspektasi mereka yang mampu 

dipenuhi perusahaan. 

Tidak hanya itu, persaingan bisnis juga terus bergeser dari 

persaingan antarperusahaan individu menjadi persaingan antar-

rantai pemasok (supply chain). ini  berarti -- 

perlu diintegrasikan oleh perusahaan kepada mitra-mitra bisnisnya, 

seperti pemasok, distributor, retailer, dan lain-lain.

Selanjutnya -- berevolusi menjadi manajemen 

operasi rantai pasokan yang mempertimbangkan perspektif proses 

bisnis terintegrasi. Rancangan ke depannya, perusahaan sebaiknya 

fokus pada pengembangan -- rantai pasokan yang 

berbasis internet dan ERP. ini  dimaksudkan untuk memberi  

visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani pelanggan global 

yang lebih baik. 

Bayraktar et al. (2007) memberi  beberapa prediksi strategi 

-- pada masa depan, yaitu sebagai berikut.

a. Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel akan 

semakin penting, demi membangun kapabilitas produksi mass 

customisation untuk produk dan jasa.

b. Aliansi lintas fungsi di perusahaan akan menjadi faktor 

kunci dalam pengembangan lini produk baru atau mengisi 

kesenjangan lini produk.

-- 14

c. Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berperan 

dalam setiap jaringan rantai pasok.

d. Teknologi informasi modern semakin menunjang integrasi 

berbagai entitas bisnis, peningkatan peran outsourcing dalam 

-- . 

e. Aplikasi model-model 3D dalam -- untuk 

desain layout pabrik, desain produk, desain proses produksi, 

dan simulasi keselamatan kerja.

f. Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan meningkatkan 

tuntutan customer untuk produk dan layanan yang lebih 

terspesialisasi.

Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah berubah 

dari lokal ke global, dan permintaan telah bergeser dari produk 

standar menjadi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan 

customer. 

Untuk tetap kompetitif di pasar global, perusahaan dipaksa 

merekayasa ulang kemampuan -- nya dan 

keunggulan kinerja operasi yang lintas faktor, seperti kualitas, 

feksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya. 

Dengan demikian, peran -- , termasuk di 

dalamnya pengelolaan pemasok, proses produksi, logistik dan 

layanan pelanggan sudah menjadi sumber utama dari nilai tambah 

perusahaan. Dengan demikian pula, -- sejatinya 

dijadikan prioritas utama bagi pimpinan perusahaan. 

-- 15

Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia usaha 

atau industri saat ini, baik manajemen produksi, pemasaran, sumber 

daya manusia maupun keuangan. -- yaitu  

satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi 

atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat, terutama 

dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang diterapkan dalam 

praktik bisnis. Oleh sebab  itu, saat banyak perusahaan yang sudah 

melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam -- 

sebagai salah satu senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli 

kompetitornya. 

Dalam dunia usaha, -- sangat diperlukan 

untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi 

produk untuk menjadi lebih baik lagi. 

Konsep -- yaitu  kegiatan menciptakan 

barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen, 

dan kegiatan ini menjadi fungsi utama perusahaan. Melalui konsep 

-- , segala sumber daya masukan perusahaan 

diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai 

tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang akhir, barang 

setengah jadi atau jasa. 


Proses kegiatan mengubah bahan baku menjadi barang lain 

yang memiliki  nilai tambah lebih tinggi disebut proses produksi 

(manufaktur). Bagi perusahaan yang berorientasi laba, produk 

ini  selanjutnya dijual untuk memperoleh keuntungan dan 

sumber dana yang baru bagi kegiatan operasi berikutnya. Sementara 

bagi perusahaan atau organisasi nirlaba, produk ini diberikan 

kepada warga  atau pengguna tertentu untuk memenuhi misi 

organisasi.

Konsep -- yaitu  kegiatan yang 

kompleks, tidak hanya mencakup pelaksanaan fungsi manajemen 

dalam mengoordinasi berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan 

operasi, namun  juga mencakup kegiatan teknis untuk menghasilkan 

suatu produk yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan 

proses produksi yang efisien dan efektif serta dengan mengantisipasi 

perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen pada masa 

mendatang.

Bagi perusahaan jenis apa pun, baik yang bergerak dalam 

manufaktur maupun jasa, tentunya kelangsungan hidup perusahaan 

lebih penting daripada laba yang besar. Sekalipun untuk dapat 

terus bertahan (going concern) perusahaan memerlukan keuntungan 

yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan ini , 

produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan 

serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan). Salah satu 

ujung dari masalah ini yaitu proses produksi yang harus baik 

dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan berupa barang 

atau jasa dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan. 

sesudah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan 

yang dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik sebab  

menjaga lebih sulit daripada saat mendirikinnya. Dengan demikian, 

proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu 

dipelajari dengan saksama sehingga sebuah perusahaan memiliki 

divisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang 

punggung kelangsungan hidup perusahaan. 


1. Pentingnya -- 

a. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. 

Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasar  

urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Dengan demikian, 

manajemen yaitu  suatu proses untuk mewujudkan tujuan 

yang diinginkan. 

Yohanes Yahya (2006: 1) memberi  pengertian manajemen 

sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan 

pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan 

sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah 

ditetapkan. 

yang mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan, 

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para 

anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya 

agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

manajemen 

sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya 

manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk 

mencapai suatu tujuan tertentu.

 manajemen 

1) yaitu pengarahan menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas 

dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut M. Manullang (2004: 5), manajemen dapat diartikan 

sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, 

pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan 

yang sudah ditetapkan.

Menurut Pangestu Subagyo (2000: 1), manajemen yaitu 

t indakan untuk mencapai  tujuan yang dilakukan dengan 

mengoordinasi kegiatan orang lain fungsi-fungsi atau kegiatan 

manajemen yang meliputi perencanaan, staffing, koordinasi, 

pengarahan, dan pengawasan.

Dengan demikian, manajemen yaitu proses bekerja untuk 

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif 

dan efisien dengan memakai  orang-orang melalui perencanaan 

(planning), pengaturan (organizing), kepemimpinan (leading), dan 

pengendalian (controling) dengan memanfaatkan sumber daya yang 

tersedia.

b. Pengertian -- 

Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan 

manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan 

dalam usaha  pengaturan dan pengoordinasian penggunaan sumber 

daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen 

produksi atau -- .

Jay Heizer dan Barry Render (2005: 4) mengartikan manajemen 

operasi sebagai serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam 

bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

Pangestu Subagyo (2000: 1) mengartikan -- 

yaitu penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan 

produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien.

manajemen 

operasi dan produksi yaitu sebagai proses yang secara ber-

kesinambungan dan efektif memakai  fungsi-fungsi manajemen 

untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam 

rangka mencapai tujuan.

-- menurut Richard L. Daft (2006: 216) yaitu 

bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang, 

serta memakai  alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk 

memecahkan masalah-masalah produksi.

Menurut Soentoro Ali Idris (2000: 1), -- berasal 

dari konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah produksi 

produk real. Dengan demikian, operasi (operation) yaitu  proses 

transformasi dari input menjadi output yang memiliki  nilai lebih 

tinggi dibandingkan dengan inputnya.

Menurut Assauri (1999), -- yaitu  

kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggunaan sumber 


daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan 

dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. 

-- menurut Handoko (1984) yaitu  

pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam 

pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian, dan 

pengawasan sistem-sistem produktif. 

Menurut Fugarty (1989), -- yaitu suatu proses 

yang secara berkesinambungan (continue) dan efektif memakai  

fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya 

secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.

berdasar  definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa 

manajemen produksi dan operasi yaitu  serangkaian proses 

dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah 

bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang 

atau jasa yang akan dipakai  untuk memenuhi kebutuhan 

manusia. 

Untuk memahami pengertian -- lebih jauh, 

kita dapat melihat komponen-komponen pembentuknya, yaitu 

sebagai berikut.

1) Aktivitas Manajemen

Manajemen yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan, 

mengevaluasi, dan melakukan perbaikan. Pengertian umum 

manajemen mengandung kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, 

menggerakkan, dan mengendalikan lebih tepat jika dipakai  dalam 

konteks organisasi secara menyeluruh.

2) Konsep IPO

Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen. 

Setiap proses pasti memiliki input dan output. Input dapat berupa 

material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga kerja, 

jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output yaitu  hasil 

dari proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari 

input yang diterima. Proses dikatakan baik jika mampu memberi 

nilai tambah pada input yang diterima. 

-- 20

Terlepas hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan 

baik atau tidak, adanya indikator proses dapat menjadi pemicu 

aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat menjadi 

lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.

3) Indikator Proses

Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri, 

yaitu sebagai berikut.

a) Quality yaitu kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai usaha  

membuat produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya 

atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi. 

b) Cost ditujukan sebagai ukuran biaya yang dibutuhkan untuk 

melaksanakan suatu proses. Suatu proses semakin baik jika  

memerlukan biaya lebih murah dengan output yang sama.

c) Delivery/responsif, dimaksudkan sebagai kecepatan perusahaan 

mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu 

proses semakin baik jika dapat melakukannya lebih cepat, 

termasuk ke dalam pengertian responsif yaitu fleksibilitas 

perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan 

pelanggan.

d) Safety, dimaksudkan untuk menyatakan tingkat keamanan 

dan keselamatan kerja bagi karyawan dan diperluas hingga 

keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih 

aman harus terus diusaha kan dalam perbaikan proses.

4) E siensi dan Efektivitas

Efisiensi yaitu ukuran tingkat penggunaan sumber daya 

dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber 

daya, prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien 

ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah 

dan lebih cepat. Efisiensi yaitu  suatu ukuran keberhasilan 

yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil 

dari kegiatan yang dijalankan.

Efektivitas yaitu ukuran tingkat pemenuhan output atau 

tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses, 

-- 21

proses ini  semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan 

perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.

c. Pengertian -- dan Produksi

Manajemen produksi operasi yaitu  salah satu fungsi 

penting dalam perusahaan (organisasi), selain manajemen sumber 

daya manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan 

akuntansi atau akuntansi keuangan yang menghasilkan produk 

(barang dan jasa). 

 “Manajemen produksi dan operasi yaitu  proses pencapaian 

dan pengutillisasian sumber daya untuk memproduksi atau 

menghasilkan barang atau jasa yang berguna sebagai usaha 

untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.”

: 6), “The 

term operations manajemen refers to the direction and control of the process 

that transform inputs into product and service.”

Jay Heizer dan Barry Render (2001: 2) menjelaskan  

tentang -- sebagai serangkaian kegiatan yang 

membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi 

keluaran.

berdasar  definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan 

bahwa manajemen produksi operasi yaitu proses pencapaian 

tujuan organisasi melalui pengarahan dan pengendalian serangkaian 

kegiatan yang memakai  sumber-sumber daya yang dimiliki 

untuk mengubah input menjadi output barang dan jasa.

Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi hal-

hal berikut ini. 

1) Proses pengolahan yaitu  metode yang dipakai  untuk 

pengelohan masukan. 

2) Jasa penunjang yaitu  sarana berupa pengorganisasian 

yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan 

dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan 

secara efektif dan efisien.

3) Perencanaan yaitu  penetapan keterkaitan dan 

pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang 

akan dilakukan pada waktu atau periode tertentu.

4) Pengendalian atau pengawasan yaitu  fungsi untuk 

menjamin terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan, 

sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan 

masukan pada kenyataannya dapat dilaksanakan. 

Schroeder (1994) memberi  penekanan terhadap definisi 

kegiatan produksi dan operasi pada tiga hal, yaitu:

1) pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang 

dan jasa;

2) adanya sistem peran formasi yang menghasilkan barang dan 

jasa;

3) adanya pengambilan keputusan sebagai elemen yang penting 

dari -- .

2. Tujuan dan Ruang Lingkup -- 

a. Tujuan -- 

, karakteristik dari sistem 

-- yaitu sebagai berikut.

1) memiliki  tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu 

sesuai dengan hal-hal yang telah direncanakan sebelum proses 

produksi dimulai. 

2) memiliki  kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi 

atau mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah, 

kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan 

kebutuhan. 

3) Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian, 

yaitu menciptakan beberapa jenis nilai tambah, sehingga 

keluarannya lebih berharga bagi konsumen daripada jumlah 

masukannya.

-- 23

b. Ruang Lingkup -- 

Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup 

-- , yaitu sebagai berikut.

1) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi 

komponen yang membangun sistem -- dan 

interaksinya satu sama lain. 

2) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan 

manajemen serta organisasi komponen struktural ataupun 

interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian, 

dan perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.

3) Aspek lingkungan, memberi  dimensi lain pada sistem 

-- yang berupa pentingnya memperhatikan 

perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar 

sistem.

Ruang lingkup --  berkaitan dengan 

pengoperasian sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem 

operasi yang meliputi keputusan tentang:

1) perencanaan output,

2) desain proses transformasi,

3) perencanaan kapasitas,

4) perencanaan bangunan pabrik,

5) perencanaan tata letak fasilitas,

6) desain aliran kerja,

7) manajemen persediaan,

8) manajemen proyek,

9) skeduling,

10) pengendalian kualitas,

11) keandalan kualitas dan pemeliharaan.


memberi  tiga aspek dalam -- , yaitu:

1) -- dilihat dari segi fungsi;

2) -- dilihat dari segi profesi;

3) mana jemen  operas i  d i l ihat  dar i  seg i  pengambi l an 

keputusan.

dapat dikemukakan bahwa 

-- memiliki  tiga ruang lingkup, yaitu sebagai 

berikut.

1) Sistem Informasi Produksi

Sistem informasi produksi, meliputi hal-hal berikut.

a) Perencanaan produksi

Lingkup perencanaan produksi meliputi penelitian tentang 

produk yang disukai konsumen. Selain itu, dalam perencanaan 

-- 25

produksi ada  pengembangan dalam produksi yang yaitu  

penelitian terhadap produk yang telah ada untuk dikembangkan 

lebih lanjut agar memiliki  kegunaan yang lebih tinggi dan lebih 

disukai konsumen.

b) Perencanaan lokasi dan tata letak

Faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi, antara lain: 

1) biaya ruang kerja; 

2) biaya tenaga kerja; 

3) insentif pajak;

4) sumber permintaan; 

5) akses ke transportasi;

6) ketersediaan tenaga kerja; 

Adapun faktor yang memengaruhi rancangan dan tata letak, 

di antaranya: 

1) karakteristik lokasi, gedung tinggi atau gedung luas/lebar; 

2) proses produksi, tata letak produk menempatkan tugas sesuai 

urutan pengerjaannya; 

3) jenis produk: pembagian lokasi berdasar  jenis produk; 

4) kapasitas produksi yang diinginkan: tingkat produksi 

maksimum atau tingkat produksi umum plus 25%.

c) Perencanaan kapasitas

Kapasitas dalam -- harus disesuaikan dengan 

masukan yang telah diproses, antara lain perencanaan lingkungan 

kerja dan perencanaan standar produksi.

2) Sistem Pengendalian Produksi

Lingkup dari sistem pengendalian produksi, meliputi: 

a) pengendalian proses produksi; 

b) pengendalian bahan baku; 

-- 26

c) pengendalian biaya produksi; 

d) pengendalian kualitas; 

e) pemeliharaan.

3) Perencanaan Sistem Produksi

Lingkup dalam perencanaan sistem produksi, meliputi: 

a) struktur organisasi; 

b) skema produksi atas pesanan; 

c) skema produksi atas persediaan.

3. Perbedaan Antara Manajemen Produksi dan Manajemen 

Operasi 

Pada hakikatnya perkembangan manajemen produksi berasal 

dari era produksi, yaitu saat  produksi yaitu  kegiatan 

penciptaan produk (barang dan jasa). Akan namun , scope era produksi 

terlalu sempit, sehingga dalam operasionalnya pihak perusahaan 

memerlukan peran manajemen. Pada akhirnya produksi berubah 

menjadi manajemen produksi, yaitu scope penciptaan produk 

(barang dan jasa akan lebih luas). 

Dalam konteks lain, manajemen produksi yaitu  istilah 

yang dipakai  untuk mendeskripsikan semua aktivitas yang 

dilakukan para manajer untuk membantu perusahaan menghasilkan 

barang dan jasa. 

Di samping itu, -- juga yaitu  area khusus 

sebab  fungsi manajemen dapat mengubah atau mentransformasi 

sumber menjadi barang dan jasa.

Terkait dengan hal itu, pengorganisasian untuk menghasilkan 

barang dan jasa, dapat dilakukan melalui tiga fungsi, antara lain: 

a. fungsi pemasaran: yang membuat adanya permintaan atau 

mendapat pesanan untuk pembuatan barang dan jasa; 

b. fungsi produksi/operasi: yang menghasilkan barang/jasa; 

-- 27

c. fungsi keuangan/akuntansi: yang membayar seluruh kegiatan 

pembuatan barang/jasa. Perubahan input (masukan) menjadi 

output (keluaran) melalui fungsi transformasi. 

Proses produksi atau proses operasi pada hakikatnnya 

yaitu  proses perubahan masukan menjadi keluaran. Berbagai 

bentuk barang atau jasa yang dikerjakan banyak sekali sehingga 

macam-macam proses yang ada juga menjadi banyak. Menurut 

Pangestu Subagyo (2000: 8), proses produksi dibagi menjadi tiga, 

yaitu sebagai berikut.

a. Proses Produksi Terus-menerus

Proses produksi yang terus-menerus atau continous yaitu 

proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang 

dikerjakan. Proses produksi continous disebut sebagai proses produksi 

yang fokus pada produk atau product focus. Oleh sebab  itu, setiap 

produk disediakan fasilitas produk tersendiri yang meletakkannya 

serta disesuaikan dengan urutan proses pembuatan produk.

b. Proses Produksi Terputus-putus

Proses produksi yang terputus-putus atau intermittent dipakai  

untuk pabrik yang mengerjakan barang dengan jumlah sedikit. Hal 

itu dapat dikatakan bahwa proses produksi terputus-putus sebab  

perubahan proses produksi setiap saat terputus jika  terjadi 

perubahan macam barang yang dikerjakan. Oleh sebab  itu, tidak 

mungkin mengurutkan letak mesin sesuai dengan urutan proses 

pembuatan barang. Proses produksi terputus-putus disebut sebagai 

proses produksi yang berfokus pada proses atau process focus.

c. Proses Intermediate

Dalam kenyataannya, kedua proses produksi di atas tidak 

sepenuhnya berlaku. Kedua ini   yaitu  campuran 

dari keduanya. ini  disebabkan macam barang yang dikerjakan 

berbeda, namun  macamnya tidak terlalu banyak dan jumlah barang 

setiap macamnya banyak. Proses produksi yang memiliki unsur 

continous dan ada pula unsur intermittent, proses ini disebut sebagai 

-- 28

proses intermediate. Arus barang biasanya campuran, namun  untuk 

beberapa kelompok barang sebagian arusnya sama.

Manajemen produksi lebih yaitu  kegiatan untuk mengatur 

dan mengoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber 

daya alam, sumber daya manusia, sumber daya laut, sumber daya 

alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efesien 

untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau 

jasa. Produksi yaitu  penciptaan atau penambahan nilai suatu 

barang, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehinga 

lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan  manusia. berdasar  

kondisi keputusan yang harus diambil, pengambilan keputusan dalam 

manajemen produksi dibedakan menjadi pengambila keputusan atas 

peristiwa yang pasti, pengambilan keputusan atas peristiwa yang 

mengandung risiko, pengambilan keputusan atas peristiwa yang 

tidak pasti, pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul 

sebab  pertentangan dengan keadaan lain.

Adapun -- yaitu  satu fungsi manajemen 

selain manajemen pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia 

yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Bidang 

ini berkembangan sangat pesat, terutama dengan lahirnya inovasi 

dan teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh 

sebab  itu, banyak perusahaan yang sudah melirik dan menjadikan 

aspek-aspek dalam -- sebagai salah satu senjata 

strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya.

Dengan demikian, manajemen produksi dan -- 

saling berkaitan. Manajemen produksi mengatur jalannya pembuatan 

produk (finish good), sedang  -- yaitu orang-

orang yang mengatur jalannya sumber atau bahan menjadi produk 

jadi. Dalam manajemen produksi menggambarkan semua aktivitas 

dalam menciptakan produk baru bagi perusahaan, sendangkan 

-- lebih kepada orang yang memikirkan perubahan 

atau transformasi dari bahan mentah menjadi barang jadi. Oleh 

sebab  itu, di suatu perusahaan hendaknya memakai  kedua 

manajemen ini agar produk yang dihasilkan maksimal.

-- 29

1. Pengertian E-business

E-business (Inggris: electronic business atau E-business) dapat 

diartikan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis 

dan semiotomatis dengan memakai  sistem informasi komputer. 

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang 

CEO perusahaan IBM ini, sekarang yaitu  bentuk kegiatan 

bisnis yang dilakukan dengan memakai  teknologi internet. 

E-business juga memungkinkan suatu perusahaan untuk 

berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal 

secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai 

untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, 

serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan 

secara lebih baik.

Dalam penggunaan sehari-hari, e-business t idak hanya 

menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce). 

Dalam ini , e-dagang lebih yaitu  subbagian dari e-business, 

sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan 

bisnis memakai  data elektronik, termasuk pemasaran internet 

(e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-business, e-dagang lebih fokus 

pada kegiatan transaksi bisnis melalui internet. Dengan memakai  

sistem manajemen pengetahuan, e-dagang memiliki  goal untuk 

menambah revenu dari perusahaan.

Sementara itu, e-business  berkaitan secara menyeluruh 

dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara 

elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply 

chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan 

pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. 

E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara 

satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik melalui web, internet, 

intranet, maupun kombinasi di antaranya.

Dalam e-business ada  suatu proses yang dinamakan 

e-commerce, yaitu transaksi komersial bidang jasa dalam format 

elektronik. E-commerce didasarkan pada pemrosesan elektronik dan 

transmisi data, termasuk teks, bunyi, dan video. Mencakup segala 

macam aktivitas termasuk perdagangan elektronik barang ataupun 

-- 30

jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer dana secara 

elektronik, electronic share trading, electronic bil of landing, commercial 

auctions, kolaborasi desain dan rekayasa, online sourcing, public 

procurement, direct consumer marketing, dan layanan purnajual. 

E-commerce didefinisikan sebagai penggunaan internet dan web 

untuk transaksi bisnis. E-commerce berbeda dari e-business. E-business 

mengacu pada transaksi dan proses dalam suatu organisasi. 

Sebagai contoh, suatu sistem pengendalian persediaan 

perusahaan online yaitu komponen e-business bukan bagian dari 

e-commerce. Sistem pengendalian persediaan tidak secara langsung 

menghasilkan pendapatan untuk perusahaan. 

Ada lima jenis utama e-commerce, yaitu: 

1) business-to-business (B2B), 

2) business-to-consumer (B2C), 

3) consumer-to-consumer (C2C), 

4) peer-to-peer (P2P), 

5) mobile commerce (m-commerce).

2. Contoh Penerapan E-Business

Sebuah perusahaan X yaitu  perusahaan mebel kayu yang 

membutuhkan kayu sebagai bahan baku atau bahan dalam pembuatan 

mebelnya maka diperlukan perusahaan Y yang yaitu  supplier 

kayu. Perusahaan Y yaitu rekan kerja bagi perusahaan mebel 

ini  dan sebagai SCM bagi perusahaan mebel. 

Perusahaan Y akan menyediakan kayu yang dibutuhkan oleh 

perusahaan X. Perusahaan X membentuk CRM yang dinamakan 

bagian pelayanan customer, yaitu berfungsi untuk melayani customer 

dalam hal penjualan produk perusahaan X kepada customer dan 

sebagai database customer. 

Dengan informasi ini maka pihak manajemen dan pemasaran 

bisa mempelajari kebutuhan pelanggan secara detail dan mampu 

untuk merencanakan produk atau membuat penawaran kepada 

para pelanggan juga mengetahui secara detail produk-produk lain 

yang sudah dibeli oleh pelanggan. Perusahaan X juga membentuk 

-- 31

ERP untuk terciptanya optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya 

yang dimiliki perusahaan, misalnya dalam hal informasi, biaya, 

tenaga kerja, material, bahan baku, mesin-mesin produksi, produk 

jadi, dan sebagainya. Keseluruhan dari penggunaan SCM, CRM, dan 

ERP dalam perusahaan X dapat dikatakan sebagai sebuah sistem 

e-business dalam kegiatan perusahaannya.

3. Tujuan dan Manfaat E-Business

Tujuan implementasi e-business yaitu untuk mendukung 

efisiensi dan integritas pengelolaan data sumber daya manusia, 

keuangan, supply chain management/logistic management. Selain itu 

juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi publik 

dan stakeholder lainnya. 

Dengan berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses di semua 

tempat sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.

Adapun manfaat implementasi e-business adalah:

a. meningkatkan kinerja operasional perusahaan,

b. meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok, dan pendanaan 

yang sangat luas,

c. meningkatkan efisiensi perusahaan,

d. mempermudah pengelolaan aset perusahaan,

e. meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan,

f. meningkatkan komunikasi seluruh stakeholder,

g. mengatasi kesenjangan digital,

h. media mempromosikan kompetensi perusahaan,

i. memperlancar kegiatan ekonomi,

j. memperlancar transaksi bisnis,

k. sarana penyebaran informasi secara luas.

4. Cara Promosi Pengembangan Bisnis

Berbagai cara promosi yang paling efektif yaitu dengan 

menginformasikan bisnis. Adapun cara-cara promosi yang dapat 

dilakukan antara lain sebagai berikut. 

-- 32

a. Promosi secara Of ine

Promosi secara offline yaitu promosi tanpa melalui jaringan 

internet. Promosi secara offline dilakukan dengan cara: 

1) mengajak langsung keluarga, teman, dan rekan kerja saat 

bertemu; 

2) melalui SMS atau MMS untuk menginformasikan bisnis; 

3) membuat dan menerbitkan iklan di media cetak, seperti majalah 

dan koran.

b. Promosi secara Online

Promosi secara online yaitu promosi melalui jaringan internet 

yang terkoneksi secara online. 

Adapun cara promosi ini, antara lain: 

1) membuat informasi bisnis di web yang sudah dibuat; 

2) mengirimkan e-mail kepada keluarga, teman, dan rekan kerja 

yang ingin diajak bergabung. Usahakan dalam mengirim 

e-mail tuliskan kata-kata yang bisa menggugah minat orang 

yang diajak untuk bergabung. Jika akan mengirimkan e-mail 

kepada seseorang yang belum dikenal, usahakan jangan 

mengirim e-mail yang sama lebih dari dua kali. Disebab kan 

ini   akan menimbulkan kesan pemaksaan kepada 

orang ini ; 

3) bergabung dan promosikanlah website bisnis pada website- 

website komunitas;

4) daftar dan promosikan pada website yang menawarkan fasilitas 

pemasangan iklan secara gratis. 

5. Tahapan Evolusi E-business

Dalam perkembangannya e-business memiliki  empat tahap 

evolusi agar perusahaan yang memakai  media ini berjalan 

sesuai dengan yang diharapkan.

-- 33

a. Tahap Inform

Pada tahap awal ini, adanya unit-unit kecil di perusahaan 

yang mulai mencoba membangun program-program kecil (software) 

berbasis internet. 

Contohnya, pengembangan homepage yang menampilkan profil 

perusahaan di internet, atau membangun website yang isinya produk 

dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya, atau 

sebuah situs yang berisi berita-berita mutakhir di bidang tertentu 

yang berkaitan dengan tugas sebuah unit perusahaan, dan lain-lain. 

Hal-hal kecil ini muncul dari ide salah satu atau sekelompok orang 

di unit perusahaan sebab  yang bersangkutan memiliki pemahaman 

dan pengalaman di bidang internet.

Berbagai proyek kecil ini biasanya bersifat jangka pendek dan 

tidak membutuhkan biaya besar. sebab  sifatnya yang lebih sekadar 

menyebarkan informasi sehubungan dengan aktivitas terkait di 

dalam sebuah unit perusahaan, aplikasi-aplikasi ini  bersifat 

mandiri dan bebas. Artinya, tidak diintegrasikan dengan perangkat 

lunak aplikasi lainnya yang ada di perusahaan. 

Berhasil tidaknya proyek e-business juga masih berdasar  

Analisa  atau kajian efisiensi yang dicapai. 

1) Dengan adanya website profil perusahaan, tidak perlu 

lagi dilakukan pencetakan dokumen dalam jumlah yang 

banyak sebab  para pelanggan dan mitra bisnis dapat 

melihatnya melalui internet. Dengan adanya email, biaya 

pengiriman dokumen dan kurir dapat ditekan atau dengan 

dikembangkannya document management sehingga mampu 

memangkas biaya overhead kantor dan sebagainya. 

2) Memulai e-business dengan melakukan cara-cara seperti yang 

dijelaskan di atas yaitu  mekanisme yang cukup aman 

dan memiliki risiko kegagalan yang rendah. 

Walaupun manfaat yang diperoleh tidak begitu signifikan, 

namun  nilai terbesar yang diperoleh yaitu mulai memperkenalkan 

(sosialisasi) konsep e-business yang paling sederhana dikembangkan 

Mohan (2001) kepada segenap karyawan perusahaan dengan tahapan 

berikut ini.

-- 34

• Short term

• Internal focus

• Bottom line

• Activity level

• No integration

• Information access

• Ef ciency outcomes

• Process level

• Some integration

• Batch processes

• Effectiveness outcomes

• Enterprise level

• Tight integration

• Real time process

• Growth outcomes

• Long term

• External focus

• Top line

• Value network

• End to eng integration

• Real time extende enterprise

• Transformational outcomes

Stay in business 

initiatives

Inform

Automate

Integrate

Reinvent

Grow your 

business initiatives


b Tahap Automate

Tahap berikutnya yaitu mencoba untuk mengintegrasikan 

beberapa unit di perusahaan yang telah mengimplementasikan 

konsep kecil e-business, antara lain sebagai berikut.

1) Hal-hal yang menjadi dasar penggabungan modul-modul ini 

yaitu sebuah rangkaian proses yang saling berhubungan. 

Contohnya, proses pengajuan anggaran dari masing-masing 

unit ke divisi keuangan. 

2) Melalui aplikasi atau modul situs yang lebih dinamis (berbasis 

database), setiap unit memasukkan rencana anggarannya 

dalam sebuah aplikasi dan bagian keuangan secara otomatis 

menerima konsolidasi anggaran dari seluruh unit yang ada di 

perusahaan. Contoh, di bagian pengadaan atau logistik yang 

secara otomatis melalui sebuah aplikasi database menerima 

pesanan pembelian barang dari berbagai unit yang ada di 

perusahaan.

-- 35

3) Keseluruhan rangkaian proses ini secara otomatis dibantu 

alurnya oleh aplikasi e-business. Tidak jarang pula kerap 

dikembangkan berbagai aplikasi yang melibatkan pelanggan 

(customers) dalam prosesnya. Misalnya, sistem pemesanan 

produk atau jasa melalui website, atau aplikasi pelayanan 

purna jual (CRM), dan sebagainya. 

4) Nilai yang dituju pada tahapan ini yaitu efektivitas, yaitu 

sebuah hal yang pada awalnya sangat sulit untuk dilakukan, 

namun  dengan adanya aplikasi e-business hal-hal baru dapat 

dilakukan oleh tiga perusahaan.

c. Tahap Intergrate

Tahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business yaitu 

mengintegrasikan proses bisnis perusahaan dengan perusahaan 

atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan. 

Pada tahap ini, tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan 

dan mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan. 

Level integritas proses bisnis antara perusahaan dengan pihak 

luar pada tahapan ini sangat tinggi, bahkan tidak jarang dibutuhkan 

suatu manajemen integrasi proses bisnis yang online dan real-time. 

Contoh, yang kerap dipakai untuk mengilustrasikan tahap ini yaitu 

aplikasi package delivery tracking yang dimiliki Federal Express ataupun 

DHL yang memungkinkan pelanggan melalui komputernya (internet) 

melacak status pengiriman paketnya (yang bersangkutan dapat 

mengetahui posisi terkini dari paket yang dimaksud). Contoh lain 

yaitu aplikasi e-business yang diterapkan di industri penerbangan, 

yaitu perusahaan dapat mengetahui lokasi terkini dari seluruh awak 

pesawatnya, baik yang sedang terbang maupun istirahat. 

Proses pemesanan tiket bioskop atau pertandingan olah 

raga melalui internet yang memungkinkan seorang pelanggan 

untuk memilih spesifik bangku yang diinginkan juga yaitu  

salah satu implementasi dari e-business pada tahapan ini. Nilai 

terbesar yang diperoleh perusahaan di sini yaitu meningkatnya 

keunggulan kompetitif (hal yang membedakan perusahaan dengan 

para pesaingnya).

-- 36

d. Tahap Reinvent

Tahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif di-

implementasikan jika ada perubahan paradigma mendasar dari 

manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan c