--
Perkembangan dunia saat ini semakin pesat, terutama dalam
bidang industri. ini berdampak pada persaingan yang semakin
ketat antarindustri atau perusahaan yang ada. Berbagai usaha
dilakukan untuk menjadi industri/perusahaan yang terbaik.
Oleh sebab itu, peran manajemen menjadi penting dalam
posisinya, baik manajemen produksi, pemasaran, sumber daya
manusia maupun keuangan. Selain itu, -- yaitu
satu fungsi manajemen yang penting bagi sebuah organisasi atau
perusahaan.
Dalam perkembangannya, -- sangat pesat
terutama bila dikaitkan dengan lahirnya inovasi dan teknologi
baru yang kerap diterapkan dalam operasi bisnis. Oleh sebab
itu, banyak organisasi/perusahaan yang memprioritaskan aspek-
aspek -- sebagai salah satu model strategis untuk
bersaing dan menjadikan perusahaan atau industri yang terbaik di
antara pesaingnya.
Melihat posisi -- sangat diperlukan untuk
menciptakan sesuatu hal baru dalam perubahan atau inovasi produk
untuk menjadi yang terbaik.
-- atau dalam pengertian luas dinamakan
dengan manajemen produksi. -- berkaitan dengan
produksi barang dan jasa. Hasil produksi barang atau jasa yang
melimpah berada di bawah koordinasi dan pengawasan manajer
operasi.
1. Perlunya --
Mengapa -- perlu dipelajar i secara
khusus?
a. -- salah satu dari tiga fungsi organisasi
(produksi, keuangan, pemasaran) dan secara integral
berhubungan dengan semua fungsi bisnis lainnya. Oleh
sebab itu, -- mempelajari cara mengatur
diri sendiri untuk usaha yang produktif.
b. Ingin mengetahui cara barang dan jasa dihasilkan. Fungsi
produksi yaitu segmen yang menciptakan produk yang
kita konsumsi.
c. Ingin mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh manajer
operasi, sehingga kita dapat mengembangkan kemampuan
yang diperlukan jika menjadi manajer.
d. -- yaitu bagian dari perusahaan yang
mengonsumsi sebagian besar dana perusahaan
2. Perlunya Belajar --
Ada beberapa alasan yang bisa dijadikan dasar perlunya
mempelajari -- , antara lain sebagai berikut.
a. Pada prinsipnya -- memberi cara pandang
yang sistematis dalam melihat proses dalam organisasi.
-- ini sudah menjadi isu biasa dalam industri
manufaktur ataupun industri jasa.
-- 3
b. Pemahaman tentang cara mengelola operasi dengan pendekatan
modern, akan memudahkan untuk mengAnalisa dan
memperbaiki sistem di perusahaan atau organisasi.
c. Konsep dan tools dalam -- pada dasarnya
dapat dan banyak diterapkan pada fungsi manajemen yang
lain. Hal itu disebab kan setiap fungsi manajemen akan
melibatkan proses dalam pekerjaannya.
d. Akhir-akhir ini -- menawarkan karier yang
cukup menantang seperti fungsi manajemen lainnya. Di berbagi
perusahaan sudah biasa dijumpai jabatan manajer operasi,
bahkan sampai direktur operasi.
e. Dalam pendidikan bisnis, peran -- dapat
dijadikan dua hal, yaitu:
1) -- menjadi pilar wajib diajarkan kepada
mahasiswa,
2) para recruiters mencari lulusan perguruan tinggi
yang sudah memiliki cukup pengetahuan manajemen
operasi.
f. -- yaitu satu dari tiga fungsi utama
setiap organisasi yang sangat erat hubungannya dengan
fungsi bisnis lainnya. Hal itu disebab kan semua organisasi
menjual, menghitung, dan memproduksi untuk mengetahui
cara segmentasi -- onal pada fungsi-fungsi
organisasi.
g. -- yaitu suatu cara memproduksi barang
dan jasa. Fungsi produksi yaitu bagian dari warga yang
membuat produk yang biasa dipakai.
h. -- yaitu bagian termahal dari suatu
organisasi. Persentase pendapatan yang besar di berbagai
perusahaan dipakai untuk fungsi -- .
-- dapat menyediakan kesempatan yang
besar bagi organisasi untuk meningkatkan keuntungan
dan memperbaiki pelayanan kepada warga atau
pelanggan.
-- 4
-- sebenarnya telah ada sejak manusia mulai
memproduksi barang dan jasa. Asal mula -- dapat
ditelusuri sejak awal peradaban manusia, namun pembahasan ini
difokuskan pada 200 tahun terakhir.
Dalam pembahasan berikutnya, sejarah --
tidak diuraikan menurut istilah kronologis yang kaku, namun menurut
aliran-aliran utama. Atas dasar ini, ada tujuh aliran utama yang
memberi sumbangan terhadap perkembangan bidang manajemen
operasi, antara lain berikut ini.
Asal-usul --
Dalam perjalanannya, -- masih terbilang muda,
namun sejarahnya dapat dikatakan unik, kaya, dan menarik. Eli
Whitney (1800), dikenal sebagai orang pertama yang mempopulerkan
komponen yang dapat dibongkar pasang, hal itu didapat melalui
standardisasi dan pengendalian mutu. la berhasil memenangkan
kontrak pemerintah Amerika Serikat untuk 10.000 pucuk senjata
yang dijual dengan harga tinggi sebab senjata ini dibongkar
pasang.
Selanjutnya Frederick W. Taylor (1881), dikenal sebagai
bapak ilmu manajemen, menyumbangkan ilmu seleksi karyawan,
perencanaan dan penjadwalan, studi gerak, dan ergonomi bidang yang
sangat populer pada masanya sampai sekarang. Hal itu yaitu
suatu kontribusi terbesarnya melalui keyakinan bahwa manajemen
bisa menjadi lebih kuat dan agresif dengan cara memperbaiki metode
kerja. Tidak hanya itu, Taylor, Henry L. Gantt, Frank, dan Lillian
Gilbreth termasuk orang-orang pertama yang secara sistematis
mencari cara terbaik untuk memproduksi.
Sumbangan lain dari Taylor yaitu manajemen harus
bertanggung jawab dalam beberapa hal, di antaranya:
1. menempatkan pekerja yang tepat di tempat yang tepat;
2. menyediakan pelatihan yang memadai;
3. menyediakan metode kerja dan alat bantu yang sesuai;
-- 5
4. menerapkan sistem insentif/imbalan untuk penyelesaian
pekerjaan.
Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen memadukan
pengetahuan pada komponen yang distandardisasi dengan lint
produksi, semu pada proses pengepakan daging dan industri mail-
order. Selain itu, menambahkan konsep baru pada lint produksi,
yaitu para pekerja berdiri, sementara bahan bergerak.
Pengendalian mutu juga berperan besar dalam sejarah
-- . Walter Shewhart (1924) memadukan pengetahuan
statistiknya dengan kebutuhan pengendalian mutu dan menemukan
dasar-dasar perhitungan statistik serta pengambilan sampel untuk
mengendalikan mutu.
W. Edwards Derning dan Frederick Taylor (1950) berpendapat
bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk memperbaiki
lingkungan kerja dan proses agar mutu menjadi lebih baik.
Pada perjalannya, -- akan terus berkembang
dengan adanya sumbangan dari ilmu lain, termasuk teknik
industri dan management science. Seiring dengan kemajuan statistik,
manajemen dan ilmu ekonomi telah berkontribusi pada peningkatan
produktivitas.
Penemuan dalam ilmu pasti (biologi, anatomi, kimia, fisika),
juga memberi kontribusi terhadap kemajuan -- ,
termasuk bahan perekat baru, proses kimiawi untuk papan sirkuit,
sinar gamma, diperlukan untuk mensterilkan produk makanan,
dan meja yang terbuat dari timah diperlukan untuk membuat gelas
kualitas tinggi. Dengan demikian, desain produk dan proses sering
bergantung pada ilmu biologi dan fisika.
Selanjutnya, kontribusi terpenting bagi --
datang dari ilmu informatika, yang didefinisikan sebagai proses
sistematis serta dapat dilakukan pada data untuk mendapatkan
informasi. Ilmu informatika, internet, dan e-commerce memberi
sumbangan dalam peningkatan produktivitas dan menyajikan barang
dan jasa yang lebih bervariasi kepada warga .
-- 6
Keputusan dalam -- membutuhkan individu
yang ahli dalam ilmu manajemen, ilmu informatika, dan ilmu biologi
atau fisika. Pada kenyataannya, yang dapat dilihat pada beragamnya
cara dapat ditempuh seorang mahasiswa untuk mempersiapkan
karier di bidang -- .
Dengan demikian, ada beberapa peluang yang tersedia
untuk manajer operasi, di antaranya sebagai berikut.
1. Manajer Pabrik
Sebuah divisi di perusahaan Fortune 1000 mencari manajer
pabrik di wilayah Upper Hudson. Pabrik ini memasok peralatan
galangan kapal untuk pasar komersial. Beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi oleh calon manajernya, antara lain:
a. harus berpengalaman dalam manajemen pabrik termasuk
keahlian di bidang perencanaan produksi, manajemen
pembelian, dan persediaan;
b. memiliki kemampuan menulis dan berkomunikasi yang
baik;
c. menguasai teknik dan strategi dalam mengatur karyawan.
2. Direktur Pembelian
Distributor makanan yang sangat terkenal mencari agen
pembelian yang berpengalaman untuk mendukung penjualan
makanan yang sangat meningkat. Oleh sebab itu, calon direktur
pembelian harus memenuhi persyaratan, yaitu:
a. memiliki pengetahuan menyeluruh dalam bidang fungsi
pembelian harian;
b. memiliki kemampuan menelaah program penjualan;
c. memiliki kemampuan membina kerja sama di antara sesama
distributor dan mengoordinasikan aktivitas dengan operasi;
d. siap bekerja sama dengan penjual untuk membangun katalog
di intenet;
e. harus terbiasa dalam semua kategori makanan;
-- 7
f. dapat bekerja sama dalam tim dan memiliki orientasi
terhadap keuntungan. Imbalan akan disesuaikan dengan
pengalaman.
3. Konsultan Perbaikan Proses
Sebuah perusahaan konsultan yang sedang berkembang
mencari konsultan untuk mendesain dan menerapkan produksi
serta rencana pengurangan waktu siklus dalam proses jasa dan
manufakturnya.
Perusahaan sedang bekerja dengan bank internasional untuk
memperbaiki operasi administrasi kantornya serta beberapa
perusahaan manufaktur. Oleh sebab itu, dibutuhkan lulusan bisnis,
dan lebih baik jika memiliki sertifikat APICS.
4. Manajer Mutu
Beberapa posisi manajer mutu tersedia pada fasilitas proses
pengepakan di Northeast, Florida, dan Southern California.
Posisi yang memiliki pandangan luas ini membutuhkan
penggunaan kemampuan statistik untuk mengawasi semua aspek
layanan dan penghitungan beban kerja. Pekerjaannya meliputi:
1) perpaduan antara aplikasi nyata dan Analisa terperinci
memakai spreadsheets dan lembar kerja;
2) proses audit untuk melihat daerah yang masih dapat
ditingkatkan;
3) mengatur penerapan perubahan;
4) posisi yang tersedia mengharuskan adanya jam kerja pada
malam hari dan pada akhir minggu.
5. Manajer dan Perencana Rantai-Pasokan
Tanggung jawab termasuk negosiasi kontrak dan membina
hubungan jangka panjang dengan pemasok. ini akan bergantung
pada calon yang telah diseleksi untuk mempertahankan keakuratan
sistem pembelian, kuitansi, dan pengembalian produk. Oleh sebab
itu, dibutuhkan:
-- 8
a. lulusan S1 yang memiliki pengalaman kerja di bidang yang
sesuai selama dua tahun;
b. pemahaman akan MRP, kemampuan memakai umpan balik
pada penjadwalan induk dan pemasok, dan menggabungkan
pemesanan untuk harga dan pengantaran terbaik;
c. terlatih memakai semua aplikasi Windows, terutama Excel
dan Word;
d. memahami akan sistem bisnis yaitu kelebihan;
e. kemampuan komunikasi dan menulis yang efektif.
6. Pembagian Kerja
Pembagian kerja (division of labor) didasarkan atas konsep
yang sangat sederhana. Spesialisasi tenaga kerja (specialization of
labor) untuk suatu tugas tunggal dapat menghasilkan produktivitas
dan efisiensi lebih besar dibandingkan dengan banyak tugas untuk
seorang pekerja.
Konsep ini sudah dikenal oleh Plato sejak 400 tahun sebelum
Masehi. Plato menyatakan bahwa, “Seseorang yang mengerjakan
tugas yang terbatas (misal: penjahit sepatu) harus ahli pada
bidangnya.”
Bangsa Yunani kuno telah mengenal konsep pembagian
kerja saat mereka menugaskan beberapa pekerja untuk tidak
mengerjakan pekerjaan lain, kecuali mengasah batu pahat.
Ahli ekonomi pertama yang membicarakan konsep pembagian
kerja yaitu Adam Smith dalam bukunya yang terkenal Wealth of
Nations (1776). Smith menyatakan bahwa spesialisasi tenaga kerja
akan meningkatkan keluaran disebabkan oleh tiga faktor, antara
lain:
a. peningkatan keterampilan para pekerja;
b. penghematan waktu kerja sebab pertukaran pekerjaan;
c. penambahan peralatan dan mesin.
-- 9
Pada tahun 1832, Charles Babbage mengembangkan gagasan ini
dengan studinya pada pembuatan peniti. Babbage menyatakan bahwa
spesialisasi tenaga kerja tidak hanya meningkatkan produktivitas,
namun juga memungkinkan perusahaan untuk membayar upah hanya
untuk keterampilan khusus yang diperlukan. Walaupun pembagian
kerja telah diterapkan secara luas, konsep ini perlu ditinjau kembali
sebab dampaknya pada moral tenaga kerja, perputaran tenaga
kerja, kebosanan kerja, dan prestasi kerja.
7. Pembakuan Bagian
Menurut Chase dan Aquilano, pembakuan sudah dipraktikkan
di Venesia, yaitu saat kemudi kapal perang dibuat untuk dapat
dipertukarkan. ini memberi kegunaan yang besar. saat
kemudi rusak dalam peperangan, Eli Whitney (1947) memakai
bagian-bagian yang dapat dipertukarkan pada pembuatan senjata
api.
Dahulu, bagian dari senjata api dan amunisi dibuat secara
khusus untuk setiap senjata. saat Henry Ford memperkenalkan
perakitan mobil berjalan (Moving automobile assembly line) pada
tahun 1913, konsepnya memerlukan pembakuan bagian seperti
spesialisasi tenaga kerja.
8. Revolusi Industri
Revolusi industri pada dasarnya yaitu pertukaran tenaga
manusia dengan tenaga mesin. James Watt memberi sumbangan
yang besar terhadap revolusi industri dengan penemuan mesin
uapnya pada tahun 1764, yang yaitu sumber utama tenaga
mesin penggerak untuk pertanian dan pabrik-pabrik. Revolusi
industri dikembangkan lebih lanjut pada akhir tahun 1800-an dengan
pengembangan bahan bakar mesin dan listrik.
Pada awal abad itu, konsep produksi massal telah dikembang-
kan, namun tidak dipakai secara luas sampai Perang Dunia
I, saat permintaan akan produksi meningkat dengan pesat di
industri Amerika. Abad pemasaran dan produksi massal telah
dilanjutkan dengan penekanan pada otomasi dan volume produksi
yang berskala besar. Bagaimanapun juga, warga telah mulai
-- 10
memasuki masa pascaindustri, yang ditandai dengan pergeseran
ke sektor ekonomi jasa dan perhatian yang lebih besar terhadap
lingkungan alam dan sosial.
Secara umum, -- terkait erat dengan usaha
perusahaan melakukan perbaikan berkelanjutan demi meningkatkan
kualitas, produktivitas, dan kepuasan customer. Hal yang menjadi
persoalan sekarang yaitu bagaimana kiat-kiat yang harus ditempuh
oleh para pelaku bisnis pada masa mendatang?
Pada awalnya, istilah “-- ” mengacu pada
manajemen proses produksi di pabrik perusahaan manufaktur. Hal
ini diperlukan untuk membantu mengatasi kurangnya kemampuan
proses produksi dalam memenuhi permintaan pasar. saat
permintaan semakin meningkat, diperlukan usaha pengelolaan
operasional yang lebih komprehensif, demi memberi kemampuan
produksi dalam jumlah besar. usaha -usaha itu, misalnya dengan
pengembangan lini produksi (assembly line) dan sistem produksi
massal (mass production).
Dalam perjalanannya, selama bertahun-tahun dalam hal
proses produksi ataupun operasi layanan, -- telah
berkembang pesat seiring dengan perubahan kebutuhan pasar.
Studi literatur menunjukkan bahwa periode 1980-an yaitu
era saat -- telah diterima sebagai salah satu
bidang fungsional perusahaan yang memiliki peran penting. Begitu
krusialnya peran ini, dapat dilihat pada keberhasilan produk-
produk Jepang di pasar global, khususnya industri otomotif dan
elektronika. Pada periode ini, perusahaan manufaktur Jepang
memfokuskan pengelolaan operasionalnya pada pengurangan biaya
dan pengembangan produk yang lebih cepat.
Beberapa teknik -- seperti TQM dan JIT mulai
dikenal pada periode ini. Hasilnya, produk industri Jepang dikenal
memiliki kualitas baik dengan harga jual yang sangat kompetitif,
sehingga mampu merajai peta persaingan melawan produk dari
negara Barat. Akibatnya banyak perusahaan negara Barat, yang
-- 11
sebelumnya menguasai pasar, kehilangan customer dan beberapa
gulung tikar. Keberhasilan industri Jepang kemudian mendorong
perusahaan di negara-negara lain untuk meniru dan mengadopsi
konsep -- mereka.
1. Tantangan Manjemen Operasi Masa Kini
Ada dua faktor penggerak utama yang yaitu tantangan
-- pada masa kini, antara lain sebagai berikut.
a. Bekembangnya Internet
Pada perkembangannya, internet mulai dikenal luas pada
sekitar tahun 1995, dan kenaikan pengguna yang signifkan pada
era 2000-an telah memunculkan variabel baru dalam manajemen
operasi, yaitu internet sebagai saluran komunikasi dan kolaborasi
yang mudah serta cepat antarperusahaan.
Di sisi lain, internet juga membuat customer semakin mudah
mendapatkan informasi tentang produk yang diinginkannya, baik
melalui pencarian informasi memakai search engine (google,
yahoo), maupun referensi dari sosial media (facebook, twitter). Jika
pada era 1980-an customer memilih produk berdasar kriteria
kualitas dan harga yang kompetitif, era internet telah membentuk
pelangan yang memiliki harapan dan keinginan yang spesifik.
b. Globalisasi
Faktor penggerak kedua yaitu globalisasi. Perjanjian per-
dagangan bebas seperti perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA),
penyatuan Eropa (European Union), atau perdagangan bebas ASEAN
telah berpengaruh besar di dunia bisnis.
Pasar dan operasi perusahaan te lah menjadi global .
Dampaknya yaitu perusahaan yang menyasar pasar global
harus memiliki kemampuan -- yang mumpuni.
Misalnya dalam memutuskan lokasi proses produksi, make or buy
fasilitas produksi, strategi outsourcing, dan aliansi bisnis.
Internet dan globalisasi meningkatkan pentingnya peran
-- bisnis pada masa kini.
-- 12
Persaingan global memicu tuntutan keunggulan dalam
banyak hal seperti kualitas, biaya, logistik, pengembangan produk,
dan lain-lain. Internet juga turut mempercepat globalisasi bisnis,
yang meningkatkan kompleksitas dan ketidakpastian bisnis. Internet
telah mengubah cara perusahaan beroperasi, berfungsi, dalam
memperoleh sumber daya, dan dalam memenuhi harapan customer.
ini memengaruhi prinsip-prinsip tradisional dan teknik manajemen
operasi, termasuk strategi operasi, penjadwalan, persediaan,
kontrol kualitas, dan manajemen sumber daya produksi.
Di samping itu, ada juga kecenderungan --
yang mulai melibatkan fungsi-fungsi lain di perusahaan, seperti
informasi pemasaran, akuntansi, pembelian/logistik, dan sumber
daya manusia. Cara yang dipakai pada era sebelumnya sudah
tidak cukup lagi. Strategi operasi harus meluas hingga lintas fungsi
operasi. Kompetisi bisnis pada masa kini menuntut usaha yang
lebih terpadu antara riset, perencanaan produksi, logistik, hubungan
pemasok, dan pemasaran.
Selain itu, peranan teknologi informasi dan komunikasi, seperti
aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) juga turut memperluas
peranan -- di lingkungan perusahaan.
Selain itu, lingkungan bisnis pada masa depan diperkirakan
akan berubah dengan lebih cepat sehingga membutuhkan interaksi
yang dekat dan cepat antara fungsi-fungsi perusahaan untuk lebih
memahami pasar.
2. Persiapan -- Menuju Masa Depan
Era mendatang akan ditandai oleh kecepatan kemajuan
teknologi, yang berarti peluang luar biasa bagi manajer operasi untuk
melakukan inovasi-inovasi dalam model -- .
Konsep-konsep -- terus berkembang
dan semakin maju seperti mass customisation, computer integrated
manufacturing (CIM), dan fexible manufacturing sistem (FMS). Pada
perkembangan selanjutnya beberapa ini dianggap belum
cukup sebab tekanan persaingan global juga akan semakin ketat
sehingga turut mendorong perusahaan untuk semakin proaktif,
-- 13
diperlukan mencari cara-cara baru dalam memenangkan pasar dan
mendapatkan akses ke pasar yang baru.
Dalam perkembangn selanjutnya, mereka berargumen bahwa
tidak bijaksana jika menghilangkan variasi output serendah-
rendahnya sebab semakin kuatnya bauran antara produk dan
layanan. Jika selama ini -- perusahaan cukup fokus
pada satu faktor kinerja kompetitif operasi seperti ongkos produksi
rendah atau kualitas, namun ke depan perusahaan akan berlomba
untuk bersaing pada semua faktor kinerja kompetitif termasuk
kualitas, fleksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya.
Dalam ini , customer akan menilai kualitas sebuah produk
dari pengalaman mereka dilayani perusahaaan, khususnya dalam
hal seberapa banyak variabilitas ekspektasi mereka yang mampu
dipenuhi perusahaan.
Tidak hanya itu, persaingan bisnis juga terus bergeser dari
persaingan antarperusahaan individu menjadi persaingan antar-
rantai pemasok (supply chain). ini berarti --
perlu diintegrasikan oleh perusahaan kepada mitra-mitra bisnisnya,
seperti pemasok, distributor, retailer, dan lain-lain.
Selanjutnya -- berevolusi menjadi manajemen
operasi rantai pasokan yang mempertimbangkan perspektif proses
bisnis terintegrasi. Rancangan ke depannya, perusahaan sebaiknya
fokus pada pengembangan -- rantai pasokan yang
berbasis internet dan ERP. ini dimaksudkan untuk memberi
visibilitas keseluruhan bisnis dan untuk melayani pelanggan global
yang lebih baik.
Bayraktar et al. (2007) memberi beberapa prediksi strategi
-- pada masa depan, yaitu sebagai berikut.
a. Pengetahuan manajemen rantai pasok yang feksibel akan
semakin penting, demi membangun kapabilitas produksi mass
customisation untuk produk dan jasa.
b. Aliansi lintas fungsi di perusahaan akan menjadi faktor
kunci dalam pengembangan lini produk baru atau mengisi
kesenjangan lini produk.
-- 14
c. Usaha kecil dan menengah (UKM) akan semakin berperan
dalam setiap jaringan rantai pasok.
d. Teknologi informasi modern semakin menunjang integrasi
berbagai entitas bisnis, peningkatan peran outsourcing dalam
-- .
e. Aplikasi model-model 3D dalam -- untuk
desain layout pabrik, desain produk, desain proses produksi,
dan simulasi keselamatan kerja.
f. Pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran akan meningkatkan
tuntutan customer untuk produk dan layanan yang lebih
terspesialisasi.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa pasar telah berubah
dari lokal ke global, dan permintaan telah bergeser dari produk
standar menjadi produk yang disesuaikan dengan kebutuhan
customer.
Untuk tetap kompetitif di pasar global, perusahaan dipaksa
merekayasa ulang kemampuan -- nya dan
keunggulan kinerja operasi yang lintas faktor, seperti kualitas,
feksibilitas, kecepatan, keandalan, dan biaya.
Dengan demikian, peran -- , termasuk di
dalamnya pengelolaan pemasok, proses produksi, logistik dan
layanan pelanggan sudah menjadi sumber utama dari nilai tambah
perusahaan. Dengan demikian pula, -- sejatinya
dijadikan prioritas utama bagi pimpinan perusahaan.
-- 15
Manajemen yang baik menjadi kunci kesuksesan dunia usaha
atau industri saat ini, baik manajemen produksi, pemasaran, sumber
daya manusia maupun keuangan. -- yaitu
satu fungsi manajemen yang sangat penting bagi sebuah organisasi
atau perusahaan. Bidang ini berkembang sangat pesat, terutama
dengan lahirnya inovasi dan teknologi baru yang diterapkan dalam
praktik bisnis. Oleh sebab itu, saat banyak perusahaan yang sudah
melirik dan menjadikan aspek-aspek dalam --
sebagai salah satu senjata strategis untuk bersaing dan mengungguli
kompetitornya.
Dalam dunia usaha, -- sangat diperlukan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan perubahan atau inovasi
produk untuk menjadi lebih baik lagi.
Konsep -- yaitu kegiatan menciptakan
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen,
dan kegiatan ini menjadi fungsi utama perusahaan. Melalui konsep
-- , segala sumber daya masukan perusahaan
diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai
tambah. Produk yang dihasilkan dapat berupa barang akhir, barang
setengah jadi atau jasa.
Proses kegiatan mengubah bahan baku menjadi barang lain
yang memiliki nilai tambah lebih tinggi disebut proses produksi
(manufaktur). Bagi perusahaan yang berorientasi laba, produk
ini selanjutnya dijual untuk memperoleh keuntungan dan
sumber dana yang baru bagi kegiatan operasi berikutnya. Sementara
bagi perusahaan atau organisasi nirlaba, produk ini diberikan
kepada warga atau pengguna tertentu untuk memenuhi misi
organisasi.
Konsep -- yaitu kegiatan yang
kompleks, tidak hanya mencakup pelaksanaan fungsi manajemen
dalam mengoordinasi berbagai kegiatan dalam mencapai tujuan
operasi, namun juga mencakup kegiatan teknis untuk menghasilkan
suatu produk yang memenuhi spesifikasi yang diinginkan, dengan
proses produksi yang efisien dan efektif serta dengan mengantisipasi
perkembangan teknologi dan kebutuhan konsumen pada masa
mendatang.
Bagi perusahaan jenis apa pun, baik yang bergerak dalam
manufaktur maupun jasa, tentunya kelangsungan hidup perusahaan
lebih penting daripada laba yang besar. Sekalipun untuk dapat
terus bertahan (going concern) perusahaan memerlukan keuntungan
yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan ini ,
produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan). Salah satu
ujung dari masalah ini yaitu proses produksi yang harus baik
dalam arti yang luas, agar output yang dihasilkan berupa barang
atau jasa dapat mendukung kelangsungan hidup perusahaan.
sesudah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan
yang dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik sebab
menjaga lebih sulit daripada saat mendirikinnya. Dengan demikian,
proses dan kegiatan produksi sebagai dapurnya perusahaan perlu
dipelajari dengan saksama sehingga sebuah perusahaan memiliki
divisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai tulang
punggung kelangsungan hidup perusahaan.
1. Pentingnya --
a. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasar
urutan dari fungsi-fungsi manajemen itu. Dengan demikian,
manajemen yaitu suatu proses untuk mewujudkan tujuan
yang diinginkan.
Yohanes Yahya (2006: 1) memberi pengertian manajemen
sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan
sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
yang mendefinisikan manajemen sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya
agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
manajemen
sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
manajemen
1) yaitu pengarahan menggerakkan sekelompok orang dan fasilitas
dalam usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut M. Manullang (2004: 5), manajemen dapat diartikan
sebagai seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan.
Menurut Pangestu Subagyo (2000: 1), manajemen yaitu
t indakan untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan
mengoordinasi kegiatan orang lain fungsi-fungsi atau kegiatan
manajemen yang meliputi perencanaan, staffing, koordinasi,
pengarahan, dan pengawasan.
Dengan demikian, manajemen yaitu proses bekerja untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif
dan efisien dengan memakai orang-orang melalui perencanaan
(planning), pengaturan (organizing), kepemimpinan (leading), dan
pengendalian (controling) dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia.
b. Pengertian --
Dalam melaksanakan produksi suatu perusahaan, diperlukan
manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan
dalam usaha pengaturan dan pengoordinasian penggunaan sumber
daya dari kegiatan produksi yang dikenal sebagai manajemen
produksi atau -- .
Jay Heizer dan Barry Render (2005: 4) mengartikan manajemen
operasi sebagai serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam
bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
Pangestu Subagyo (2000: 1) mengartikan --
yaitu penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan
produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien.
manajemen
operasi dan produksi yaitu sebagai proses yang secara ber-
kesinambungan dan efektif memakai fungsi-fungsi manajemen
untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam
rangka mencapai tujuan.
-- menurut Richard L. Daft (2006: 216) yaitu
bidang manajemen yang mengkhususkan pada produksi barang,
serta memakai alat-alat dan teknik-teknik khusus untuk
memecahkan masalah-masalah produksi.
Menurut Soentoro Ali Idris (2000: 1), -- berasal
dari konsep manajemen produksi yang menyangkut masalah produksi
produk real. Dengan demikian, operasi (operation) yaitu proses
transformasi dari input menjadi output yang memiliki nilai lebih
tinggi dibandingkan dengan inputnya.
Menurut Assauri (1999), -- yaitu
kegiatan untuk mengatur dan mengoordinasikan penggunaan sumber
daya dana serta bahan secara efektif dan efisien untuk menciptakan
dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
-- menurut Handoko (1984) yaitu
pelaksanaan kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam
pemilihan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian, dan
pengawasan sistem-sistem produktif.
Menurut Fugarty (1989), -- yaitu suatu proses
yang secara berkesinambungan (continue) dan efektif memakai
fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya
secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
berdasar definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
manajemen produksi dan operasi yaitu serangkaian proses
dalam menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah
bentuk dengan menciptakan atau menambah manfaat suatu barang
atau jasa yang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan
manusia.
Untuk memahami pengertian -- lebih jauh,
kita dapat melihat komponen-komponen pembentuknya, yaitu
sebagai berikut.
1) Aktivitas Manajemen
Manajemen yaitu siklus kegiatan merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan perbaikan. Pengertian umum
manajemen mengandung kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan, dan mengendalikan lebih tepat jika dipakai dalam
konteks organisasi secara menyeluruh.
2) Konsep IPO
Input-Proses-Output (IPO) menjadi inti dari aktivitas manajemen.
Setiap proses pasti memiliki input dan output. Input dapat berupa
material, bahan baku, komponen, bahan bakar, uang, tenaga kerja,
jam orang, waktu atau sumber daya lainnya. Output yaitu hasil
dari proses yang dicirikan dengan adanya nilai yang bertambah dari
input yang diterima. Proses dikatakan baik jika mampu memberi
nilai tambah pada input yang diterima.
-- 20
Terlepas hasil aktivitas evaluasi terhadap proses menyatakan
baik atau tidak, adanya indikator proses dapat menjadi pemicu
aktivitas perbaikan. Hasilnya diharapkan setiap proses dapat menjadi
lebih baik, lebih cepat, lebih murah dan/atau lebih aman.
3) Indikator Proses
Indikator proses diturunkan dari tipikal kebutuhan industri,
yaitu sebagai berikut.
a) Quality yaitu kualitas yang dapat diterjemahkan sebagai usaha
membuat produk dengan lebih baik dari kondisi sebelumnya
atau lebih baik dalam pemenuhan spesifikasi.
b) Cost ditujukan sebagai ukuran biaya yang dibutuhkan untuk
melaksanakan suatu proses. Suatu proses semakin baik jika
memerlukan biaya lebih murah dengan output yang sama.
c) Delivery/responsif, dimaksudkan sebagai kecepatan perusahaan
mengantarkan barang dan jasanya kepada pelanggan. Suatu
proses semakin baik jika dapat melakukannya lebih cepat,
termasuk ke dalam pengertian responsif yaitu fleksibilitas
perusahaan dalam membuat barang dan jasa yang dibutuhkan
pelanggan.
d) Safety, dimaksudkan untuk menyatakan tingkat keamanan
dan keselamatan kerja bagi karyawan dan diperluas hingga
keamanan dampak proses bagi lingkungan. Proses yang lebih
aman harus terus diusaha kan dalam perbaikan proses.
4) E siensi dan Efektivitas
Efisiensi yaitu ukuran tingkat penggunaan sumber daya
dalam suatu proses. Semakin hemat/sedikit penggunaan sumber
daya, prosesnya dikatakan semakin efisien. Proses yang efisien
ditandai dengan perbaikan proses sehingga menjadi lebih murah
dan lebih cepat. Efisiensi yaitu suatu ukuran keberhasilan
yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil
dari kegiatan yang dijalankan.
Efektivitas yaitu ukuran tingkat pemenuhan output atau
tujuan proses. Semakin tinggi pencapaian target atau tujuan proses,
-- 21
proses ini semakin efektif. Proses yang efektif ditandai dengan
perbaikan proses sehingga menjadi lebih baik dan lebih aman.
c. Pengertian -- dan Produksi
Manajemen produksi operasi yaitu salah satu fungsi
penting dalam perusahaan (organisasi), selain manajemen sumber
daya manusia, manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan
akuntansi atau akuntansi keuangan yang menghasilkan produk
(barang dan jasa).
“Manajemen produksi dan operasi yaitu proses pencapaian
dan pengutillisasian sumber daya untuk memproduksi atau
menghasilkan barang atau jasa yang berguna sebagai usaha
untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.”
: 6), “The
term operations manajemen refers to the direction and control of the process
that transform inputs into product and service.”
Jay Heizer dan Barry Render (2001: 2) menjelaskan
tentang -- sebagai serangkaian kegiatan yang
membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi
keluaran.
berdasar definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa manajemen produksi operasi yaitu proses pencapaian
tujuan organisasi melalui pengarahan dan pengendalian serangkaian
kegiatan yang memakai sumber-sumber daya yang dimiliki
untuk mengubah input menjadi output barang dan jasa.
Fungsi terpenting dalam produksi dan operasi meliputi hal-
hal berikut ini.
1) Proses pengolahan yaitu metode yang dipakai untuk
pengelohan masukan.
2) Jasa penunjang yaitu sarana berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan
dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
3) Perencanaan yaitu penetapan keterkaitan dan
pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang
akan dilakukan pada waktu atau periode tertentu.
4) Pengendalian atau pengawasan yaitu fungsi untuk
menjamin terlaksananya sesuai dengan yang direncanakan,
sehingga maksud dan tujuan penggunaan dan pengolahan
masukan pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
Schroeder (1994) memberi penekanan terhadap definisi
kegiatan produksi dan operasi pada tiga hal, yaitu:
1) pengelolaan fungsi organisasi dalam menghasilkan barang
dan jasa;
2) adanya sistem peran formasi yang menghasilkan barang dan
jasa;
3) adanya pengambilan keputusan sebagai elemen yang penting
dari -- .
2. Tujuan dan Ruang Lingkup --
a. Tujuan --
, karakteristik dari sistem
-- yaitu sebagai berikut.
1) memiliki tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu
sesuai dengan hal-hal yang telah direncanakan sebelum proses
produksi dimulai.
2) memiliki kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi
atau mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah,
kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan
kebutuhan.
3) Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian,
yaitu menciptakan beberapa jenis nilai tambah, sehingga
keluarannya lebih berharga bagi konsumen daripada jumlah
masukannya.
-- 23
b. Ruang Lingkup --
Ada tiga aspek yang saling berkaitan dalam ruang lingkup
-- , yaitu sebagai berikut.
1) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi
komponen yang membangun sistem -- dan
interaksinya satu sama lain.
2) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan
manajemen serta organisasi komponen struktural ataupun
interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian,
dan perbaikan agar diperoleh kinerja optimum.
3) Aspek lingkungan, memberi dimensi lain pada sistem
-- yang berupa pentingnya memperhatikan
perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar
sistem.
Ruang lingkup -- berkaitan dengan
pengoperasian sistem operasi, pemilihan serta penyiapan sistem
operasi yang meliputi keputusan tentang:
1) perencanaan output,
2) desain proses transformasi,
3) perencanaan kapasitas,
4) perencanaan bangunan pabrik,
5) perencanaan tata letak fasilitas,
6) desain aliran kerja,
7) manajemen persediaan,
8) manajemen proyek,
9) skeduling,
10) pengendalian kualitas,
11) keandalan kualitas dan pemeliharaan.
memberi tiga aspek dalam -- , yaitu:
1) -- dilihat dari segi fungsi;
2) -- dilihat dari segi profesi;
3) mana jemen operas i d i l ihat dar i seg i pengambi l an
keputusan.
dapat dikemukakan bahwa
-- memiliki tiga ruang lingkup, yaitu sebagai
berikut.
1) Sistem Informasi Produksi
Sistem informasi produksi, meliputi hal-hal berikut.
a) Perencanaan produksi
Lingkup perencanaan produksi meliputi penelitian tentang
produk yang disukai konsumen. Selain itu, dalam perencanaan
-- 25
produksi ada pengembangan dalam produksi yang yaitu
penelitian terhadap produk yang telah ada untuk dikembangkan
lebih lanjut agar memiliki kegunaan yang lebih tinggi dan lebih
disukai konsumen.
b) Perencanaan lokasi dan tata letak
Faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi, antara lain:
1) biaya ruang kerja;
2) biaya tenaga kerja;
3) insentif pajak;
4) sumber permintaan;
5) akses ke transportasi;
6) ketersediaan tenaga kerja;
Adapun faktor yang memengaruhi rancangan dan tata letak,
di antaranya:
1) karakteristik lokasi, gedung tinggi atau gedung luas/lebar;
2) proses produksi, tata letak produk menempatkan tugas sesuai
urutan pengerjaannya;
3) jenis produk: pembagian lokasi berdasar jenis produk;
4) kapasitas produksi yang diinginkan: tingkat produksi
maksimum atau tingkat produksi umum plus 25%.
c) Perencanaan kapasitas
Kapasitas dalam -- harus disesuaikan dengan
masukan yang telah diproses, antara lain perencanaan lingkungan
kerja dan perencanaan standar produksi.
2) Sistem Pengendalian Produksi
Lingkup dari sistem pengendalian produksi, meliputi:
a) pengendalian proses produksi;
b) pengendalian bahan baku;
-- 26
c) pengendalian biaya produksi;
d) pengendalian kualitas;
e) pemeliharaan.
3) Perencanaan Sistem Produksi
Lingkup dalam perencanaan sistem produksi, meliputi:
a) struktur organisasi;
b) skema produksi atas pesanan;
c) skema produksi atas persediaan.
3. Perbedaan Antara Manajemen Produksi dan Manajemen
Operasi
Pada hakikatnya perkembangan manajemen produksi berasal
dari era produksi, yaitu saat produksi yaitu kegiatan
penciptaan produk (barang dan jasa). Akan namun , scope era produksi
terlalu sempit, sehingga dalam operasionalnya pihak perusahaan
memerlukan peran manajemen. Pada akhirnya produksi berubah
menjadi manajemen produksi, yaitu scope penciptaan produk
(barang dan jasa akan lebih luas).
Dalam konteks lain, manajemen produksi yaitu istilah
yang dipakai untuk mendeskripsikan semua aktivitas yang
dilakukan para manajer untuk membantu perusahaan menghasilkan
barang dan jasa.
Di samping itu, -- juga yaitu area khusus
sebab fungsi manajemen dapat mengubah atau mentransformasi
sumber menjadi barang dan jasa.
Terkait dengan hal itu, pengorganisasian untuk menghasilkan
barang dan jasa, dapat dilakukan melalui tiga fungsi, antara lain:
a. fungsi pemasaran: yang membuat adanya permintaan atau
mendapat pesanan untuk pembuatan barang dan jasa;
b. fungsi produksi/operasi: yang menghasilkan barang/jasa;
-- 27
c. fungsi keuangan/akuntansi: yang membayar seluruh kegiatan
pembuatan barang/jasa. Perubahan input (masukan) menjadi
output (keluaran) melalui fungsi transformasi.
Proses produksi atau proses operasi pada hakikatnnya
yaitu proses perubahan masukan menjadi keluaran. Berbagai
bentuk barang atau jasa yang dikerjakan banyak sekali sehingga
macam-macam proses yang ada juga menjadi banyak. Menurut
Pangestu Subagyo (2000: 8), proses produksi dibagi menjadi tiga,
yaitu sebagai berikut.
a. Proses Produksi Terus-menerus
Proses produksi yang terus-menerus atau continous yaitu
proses produksi yang tidak pernah berganti macam barang yang
dikerjakan. Proses produksi continous disebut sebagai proses produksi
yang fokus pada produk atau product focus. Oleh sebab itu, setiap
produk disediakan fasilitas produk tersendiri yang meletakkannya
serta disesuaikan dengan urutan proses pembuatan produk.
b. Proses Produksi Terputus-putus
Proses produksi yang terputus-putus atau intermittent dipakai
untuk pabrik yang mengerjakan barang dengan jumlah sedikit. Hal
itu dapat dikatakan bahwa proses produksi terputus-putus sebab
perubahan proses produksi setiap saat terputus jika terjadi
perubahan macam barang yang dikerjakan. Oleh sebab itu, tidak
mungkin mengurutkan letak mesin sesuai dengan urutan proses
pembuatan barang. Proses produksi terputus-putus disebut sebagai
proses produksi yang berfokus pada proses atau process focus.
c. Proses Intermediate
Dalam kenyataannya, kedua proses produksi di atas tidak
sepenuhnya berlaku. Kedua ini yaitu campuran
dari keduanya. ini disebabkan macam barang yang dikerjakan
berbeda, namun macamnya tidak terlalu banyak dan jumlah barang
setiap macamnya banyak. Proses produksi yang memiliki unsur
continous dan ada pula unsur intermittent, proses ini disebut sebagai
-- 28
proses intermediate. Arus barang biasanya campuran, namun untuk
beberapa kelompok barang sebagian arusnya sama.
Manajemen produksi lebih yaitu kegiatan untuk mengatur
dan mengoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber daya laut, sumber daya
alat, dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efesien
untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau
jasa. Produksi yaitu penciptaan atau penambahan nilai suatu
barang, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehinga
lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. berdasar
kondisi keputusan yang harus diambil, pengambilan keputusan dalam
manajemen produksi dibedakan menjadi pengambila keputusan atas
peristiwa yang pasti, pengambilan keputusan atas peristiwa yang
mengandung risiko, pengambilan keputusan atas peristiwa yang
tidak pasti, pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul
sebab pertentangan dengan keadaan lain.
Adapun -- yaitu satu fungsi manajemen
selain manajemen pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia
yang sangat penting bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Bidang
ini berkembangan sangat pesat, terutama dengan lahirnya inovasi
dan teknologi baru yang diterapkan dalam praktik bisnis. Oleh
sebab itu, banyak perusahaan yang sudah melirik dan menjadikan
aspek-aspek dalam -- sebagai salah satu senjata
strategis untuk bersaing dan mengungguli kompetitornya.
Dengan demikian, manajemen produksi dan --
saling berkaitan. Manajemen produksi mengatur jalannya pembuatan
produk (finish good), sedang -- yaitu orang-
orang yang mengatur jalannya sumber atau bahan menjadi produk
jadi. Dalam manajemen produksi menggambarkan semua aktivitas
dalam menciptakan produk baru bagi perusahaan, sendangkan
-- lebih kepada orang yang memikirkan perubahan
atau transformasi dari bahan mentah menjadi barang jadi. Oleh
sebab itu, di suatu perusahaan hendaknya memakai kedua
manajemen ini agar produk yang dihasilkan maksimal.
-- 29
1. Pengertian E-business
E-business (Inggris: electronic business atau E-business) dapat
diartikan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis
dan semiotomatis dengan memakai sistem informasi komputer.
Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang
CEO perusahaan IBM ini, sekarang yaitu bentuk kegiatan
bisnis yang dilakukan dengan memakai teknologi internet.
E-business juga memungkinkan suatu perusahaan untuk
berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal
secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai
untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan,
serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan
secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-business t idak hanya
menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce).
Dalam ini , e-dagang lebih yaitu subbagian dari e-business,
sementara e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan
bisnis memakai data elektronik, termasuk pemasaran internet
(e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-business, e-dagang lebih fokus
pada kegiatan transaksi bisnis melalui internet. Dengan memakai
sistem manajemen pengetahuan, e-dagang memiliki goal untuk
menambah revenu dari perusahaan.
Sementara itu, e-business berkaitan secara menyeluruh
dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara
elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply
chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan
pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis.
E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara
satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik melalui web, internet,
intranet, maupun kombinasi di antaranya.
Dalam e-business ada suatu proses yang dinamakan
e-commerce, yaitu transaksi komersial bidang jasa dalam format
elektronik. E-commerce didasarkan pada pemrosesan elektronik dan
transmisi data, termasuk teks, bunyi, dan video. Mencakup segala
macam aktivitas termasuk perdagangan elektronik barang ataupun
-- 30
jasa, pengiriman secara online dari isi digital, transfer dana secara
elektronik, electronic share trading, electronic bil of landing, commercial
auctions, kolaborasi desain dan rekayasa, online sourcing, public
procurement, direct consumer marketing, dan layanan purnajual.
E-commerce didefinisikan sebagai penggunaan internet dan web
untuk transaksi bisnis. E-commerce berbeda dari e-business. E-business
mengacu pada transaksi dan proses dalam suatu organisasi.
Sebagai contoh, suatu sistem pengendalian persediaan
perusahaan online yaitu komponen e-business bukan bagian dari
e-commerce. Sistem pengendalian persediaan tidak secara langsung
menghasilkan pendapatan untuk perusahaan.
Ada lima jenis utama e-commerce, yaitu:
1) business-to-business (B2B),
2) business-to-consumer (B2C),
3) consumer-to-consumer (C2C),
4) peer-to-peer (P2P),
5) mobile commerce (m-commerce).
2. Contoh Penerapan E-Business
Sebuah perusahaan X yaitu perusahaan mebel kayu yang
membutuhkan kayu sebagai bahan baku atau bahan dalam pembuatan
mebelnya maka diperlukan perusahaan Y yang yaitu supplier
kayu. Perusahaan Y yaitu rekan kerja bagi perusahaan mebel
ini dan sebagai SCM bagi perusahaan mebel.
Perusahaan Y akan menyediakan kayu yang dibutuhkan oleh
perusahaan X. Perusahaan X membentuk CRM yang dinamakan
bagian pelayanan customer, yaitu berfungsi untuk melayani customer
dalam hal penjualan produk perusahaan X kepada customer dan
sebagai database customer.
Dengan informasi ini maka pihak manajemen dan pemasaran
bisa mempelajari kebutuhan pelanggan secara detail dan mampu
untuk merencanakan produk atau membuat penawaran kepada
para pelanggan juga mengetahui secara detail produk-produk lain
yang sudah dibeli oleh pelanggan. Perusahaan X juga membentuk
-- 31
ERP untuk terciptanya optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya
yang dimiliki perusahaan, misalnya dalam hal informasi, biaya,
tenaga kerja, material, bahan baku, mesin-mesin produksi, produk
jadi, dan sebagainya. Keseluruhan dari penggunaan SCM, CRM, dan
ERP dalam perusahaan X dapat dikatakan sebagai sebuah sistem
e-business dalam kegiatan perusahaannya.
3. Tujuan dan Manfaat E-Business
Tujuan implementasi e-business yaitu untuk mendukung
efisiensi dan integritas pengelolaan data sumber daya manusia,
keuangan, supply chain management/logistic management. Selain itu
juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi publik
dan stakeholder lainnya.
Dengan berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses di semua
tempat sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.
Adapun manfaat implementasi e-business adalah:
a. meningkatkan kinerja operasional perusahaan,
b. meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok, dan pendanaan
yang sangat luas,
c. meningkatkan efisiensi perusahaan,
d. mempermudah pengelolaan aset perusahaan,
e. meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan,
f. meningkatkan komunikasi seluruh stakeholder,
g. mengatasi kesenjangan digital,
h. media mempromosikan kompetensi perusahaan,
i. memperlancar kegiatan ekonomi,
j. memperlancar transaksi bisnis,
k. sarana penyebaran informasi secara luas.
4. Cara Promosi Pengembangan Bisnis
Berbagai cara promosi yang paling efektif yaitu dengan
menginformasikan bisnis. Adapun cara-cara promosi yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut.
-- 32
a. Promosi secara Of ine
Promosi secara offline yaitu promosi tanpa melalui jaringan
internet. Promosi secara offline dilakukan dengan cara:
1) mengajak langsung keluarga, teman, dan rekan kerja saat
bertemu;
2) melalui SMS atau MMS untuk menginformasikan bisnis;
3) membuat dan menerbitkan iklan di media cetak, seperti majalah
dan koran.
b. Promosi secara Online
Promosi secara online yaitu promosi melalui jaringan internet
yang terkoneksi secara online.
Adapun cara promosi ini, antara lain:
1) membuat informasi bisnis di web yang sudah dibuat;
2) mengirimkan e-mail kepada keluarga, teman, dan rekan kerja
yang ingin diajak bergabung. Usahakan dalam mengirim
e-mail tuliskan kata-kata yang bisa menggugah minat orang
yang diajak untuk bergabung. Jika akan mengirimkan e-mail
kepada seseorang yang belum dikenal, usahakan jangan
mengirim e-mail yang sama lebih dari dua kali. Disebab kan
ini akan menimbulkan kesan pemaksaan kepada
orang ini ;
3) bergabung dan promosikanlah website bisnis pada website-
website komunitas;
4) daftar dan promosikan pada website yang menawarkan fasilitas
pemasangan iklan secara gratis.
5. Tahapan Evolusi E-business
Dalam perkembangannya e-business memiliki empat tahap
evolusi agar perusahaan yang memakai media ini berjalan
sesuai dengan yang diharapkan.
-- 33
a. Tahap Inform
Pada tahap awal ini, adanya unit-unit kecil di perusahaan
yang mulai mencoba membangun program-program kecil (software)
berbasis internet.
Contohnya, pengembangan homepage yang menampilkan profil
perusahaan di internet, atau membangun website yang isinya produk
dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggannya, atau
sebuah situs yang berisi berita-berita mutakhir di bidang tertentu
yang berkaitan dengan tugas sebuah unit perusahaan, dan lain-lain.
Hal-hal kecil ini muncul dari ide salah satu atau sekelompok orang
di unit perusahaan sebab yang bersangkutan memiliki pemahaman
dan pengalaman di bidang internet.
Berbagai proyek kecil ini biasanya bersifat jangka pendek dan
tidak membutuhkan biaya besar. sebab sifatnya yang lebih sekadar
menyebarkan informasi sehubungan dengan aktivitas terkait di
dalam sebuah unit perusahaan, aplikasi-aplikasi ini bersifat
mandiri dan bebas. Artinya, tidak diintegrasikan dengan perangkat
lunak aplikasi lainnya yang ada di perusahaan.
Berhasil tidaknya proyek e-business juga masih berdasar
Analisa atau kajian efisiensi yang dicapai.
1) Dengan adanya website profil perusahaan, tidak perlu
lagi dilakukan pencetakan dokumen dalam jumlah yang
banyak sebab para pelanggan dan mitra bisnis dapat
melihatnya melalui internet. Dengan adanya email, biaya
pengiriman dokumen dan kurir dapat ditekan atau dengan
dikembangkannya document management sehingga mampu
memangkas biaya overhead kantor dan sebagainya.
2) Memulai e-business dengan melakukan cara-cara seperti yang
dijelaskan di atas yaitu mekanisme yang cukup aman
dan memiliki risiko kegagalan yang rendah.
Walaupun manfaat yang diperoleh tidak begitu signifikan,
namun nilai terbesar yang diperoleh yaitu mulai memperkenalkan
(sosialisasi) konsep e-business yang paling sederhana dikembangkan
Mohan (2001) kepada segenap karyawan perusahaan dengan tahapan
berikut ini.
-- 34
• Short term
• Internal focus
• Bottom line
• Activity level
• No integration
• Information access
• Ef ciency outcomes
• Process level
• Some integration
• Batch processes
• Effectiveness outcomes
• Enterprise level
• Tight integration
• Real time process
• Growth outcomes
• Long term
• External focus
• Top line
• Value network
• End to eng integration
• Real time extende enterprise
• Transformational outcomes
Stay in business
initiatives
Inform
Automate
Integrate
Reinvent
Grow your
business initiatives
b Tahap Automate
Tahap berikutnya yaitu mencoba untuk mengintegrasikan
beberapa unit di perusahaan yang telah mengimplementasikan
konsep kecil e-business, antara lain sebagai berikut.
1) Hal-hal yang menjadi dasar penggabungan modul-modul ini
yaitu sebuah rangkaian proses yang saling berhubungan.
Contohnya, proses pengajuan anggaran dari masing-masing
unit ke divisi keuangan.
2) Melalui aplikasi atau modul situs yang lebih dinamis (berbasis
database), setiap unit memasukkan rencana anggarannya
dalam sebuah aplikasi dan bagian keuangan secara otomatis
menerima konsolidasi anggaran dari seluruh unit yang ada di
perusahaan. Contoh, di bagian pengadaan atau logistik yang
secara otomatis melalui sebuah aplikasi database menerima
pesanan pembelian barang dari berbagai unit yang ada di
perusahaan.
-- 35
3) Keseluruhan rangkaian proses ini secara otomatis dibantu
alurnya oleh aplikasi e-business. Tidak jarang pula kerap
dikembangkan berbagai aplikasi yang melibatkan pelanggan
(customers) dalam prosesnya. Misalnya, sistem pemesanan
produk atau jasa melalui website, atau aplikasi pelayanan
purna jual (CRM), dan sebagainya.
4) Nilai yang dituju pada tahapan ini yaitu efektivitas, yaitu
sebuah hal yang pada awalnya sangat sulit untuk dilakukan,
namun dengan adanya aplikasi e-business hal-hal baru dapat
dilakukan oleh tiga perusahaan.
c. Tahap Intergrate
Tahap selanjutnya dari pengembangan aplikasi e-business yaitu
mengintegrasikan proses bisnis perusahaan dengan perusahaan
atau entiti-entiti lain yang ada di luar perusahaan.
Pada tahap ini, tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan
dan mengembangkan kinerja perusahaannya secara signifikan.
Level integritas proses bisnis antara perusahaan dengan pihak
luar pada tahapan ini sangat tinggi, bahkan tidak jarang dibutuhkan
suatu manajemen integrasi proses bisnis yang online dan real-time.
Contoh, yang kerap dipakai untuk mengilustrasikan tahap ini yaitu
aplikasi package delivery tracking yang dimiliki Federal Express ataupun
DHL yang memungkinkan pelanggan melalui komputernya (internet)
melacak status pengiriman paketnya (yang bersangkutan dapat
mengetahui posisi terkini dari paket yang dimaksud). Contoh lain
yaitu aplikasi e-business yang diterapkan di industri penerbangan,
yaitu perusahaan dapat mengetahui lokasi terkini dari seluruh awak
pesawatnya, baik yang sedang terbang maupun istirahat.
Proses pemesanan tiket bioskop atau pertandingan olah
raga melalui internet yang memungkinkan seorang pelanggan
untuk memilih spesifik bangku yang diinginkan juga yaitu
salah satu implementasi dari e-business pada tahapan ini. Nilai
terbesar yang diperoleh perusahaan di sini yaitu meningkatnya
keunggulan kompetitif (hal yang membedakan perusahaan dengan
para pesaingnya).
-- 36
d. Tahap Reinvent
Tahap terakhir di dalam evolusi dapat secara efektif di-
implementasikan jika ada perubahan paradigma mendasar dari
manajemen perusahaan, terutama yang berkaitan dengan c