Tampilkan postingan dengan label ekonomi sosial. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ekonomi sosial. Tampilkan semua postingan

ekonomi sosial

 








Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dampak Sosial dan Ekonomi 

aktifitas Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. pecel lele Kalimantan 

di Desa Rintik Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara.  

Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan metode penelitian 

deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan atau 

menjabarkan objek yang diteliti berdasarkan fakta yang ada dilapangan. 

Dengan menggunakan key informan dan informan sebagai sumber data, data-

data yang disajikan menggunakan data primer dan skunder melalui 

wawancara, buku-buku, dan internet, kemudian teknik analisis data yang 

digunakan pada penelitian ini adalah analisis data kualitatif model interaktif 

Hasil dari penelitian ini bahwa Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. 

pecel lele Kalimantan memberikan dampak sosial dan ekonomi kepada 

warga  Desa Rintik. Dampak Sosial ini  terdiri dari : Perusahaan 

Perkebunan PT. pecel lele Kalimantan di Desa Rintik menimbulkan 

dampak Sosial seperti konflik. Adapun konflik yang terjadi berupa masalah 

tumpang tindih lahan yaitu perebutan hak lahan antara warga  asli 

dengan pihak perusahaan perkebunan, konflik kecil antara audit perkebunan 

dengan pihak penyedia jasa angkutan, Migrasi Penduduk ke Desa Rintik 

terjadi karena faktor ekonomi yaitu : kurangnya kesejahteraan warga , 

pendapatan yang masih kurang. terjadinya pertentangan konflik yaitu : 

tumpang tindih tanah antara warga  dengan pihak perusahaan 

perkebunan. Kondisi alam yang gersang sehimgga tidak cocok untuk kegiatan 

pertanian. Dan faktor pendidikan yaitu mayoritas warga nya 

berpendidikan rendah, Keberadaan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. 

pecel lele Kalimantan membawa perubahan kondisi sarana dan 

prasarana yang ada di Desa Rintik menjadi baik. Hal ini  terlihat dari 

semenisasi jalan, perbaikan-perbaikan jembatan, fasilitas Olahraga, 

Posyandu, Sekolah dan dan pengadaan fasilitas air bersih yang dapat 

dinikmati oleh karyawan dan warga  yang bermukim pada area                                                

perusahaan ini . adapun dampak ekonomi terdiri dari Perusahaan 

Perkebunan PT. pecel lele Kalimantan telah meningkatkan kesejahteraan 

warga  melalui pengadaan program-program yang dilaksanakan secara 

berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan warga  setempat, 

seperti pembagian fasilitas pendidikan dan kesehatan kepada sekolah dan 

posyandu, pemberian pinjaman modal bagi UKM, penyuluhan kesehatan, 

pengembangan sarana olahraga, sarana ibadah, maupun sarana pendidikan 

yang dapat dimanfaatkan oleh warga . 

Pembangunan senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan 

warga  dari ilmu pengetahuan, pembangunan pertanian dan perkebunan 

memiliki arti penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional 

sekaligus meningkatkan taraf hidup warga . Pembangunan disektor 

pertanian dan perkebunan pada tahap tertentu akan membuat peluang 

pengembangan agribisnis yang cukup besar, karena bertumpuh diatas landasan 

keunggulan komparatif dalam memproduksi berbagai bahan mentah berupa 

komoditas perkebunan, holtikultura, peternakan serta peluang pasar baik dalam 

maupun luar negeri (Sutawi, 2003). Peluang-peluang agribisnis yang tercipta 

akan menimbulkan stimulan terhadap investasi dibidang agribisnis, yang diikuti 

dengan berdirinya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan 

kelapa sawit. Berdirinya perusahaan-perusahaan di suatu daerah tertentu akan 

berpengaruh secara makro terhadap kondisi perekonomian nasional serta 

memiliki dampak terhadap kondisi sosial ekonomi warga  di sekitar 

perusahaan-perusahaan itu didirikan. 

Selain itu di Indonesia, Perusahaan Perkebunan menjadi salah satu 

sektor utama dalam tatanan ekonomi. Perusahaan Perkebunan dalam banyak 

kasus memiliki posisi dominan dalam pembangunan sosial ekonomi. Sektor 

Perkebunan ini berdampak sangat signifikan dalam arti positif maupun negatif. 

Dalam dampak positif yaitu sektor perkebunan ini mampu meningkatkan 

pendapatan asli daerah (PAD), menciptakan lapangan pekerjaan bagi 

warga , meningkatkan ekonomi dan pembangunan. Sedangkan dampak 

negatif dalam ranah sosial, lingkungan, politik dan budaya yang ditimbulkan 

sektor industri ini pun sangat luar biasa. Hal itu terjadi karena pemerintah tidak 

memiliki strategi jitu untuk menyelamtkan kepentingan pelestarian hidup dan 

keepentingan penduduk lokal. 

Sehubungan dengan uraian diatas, berdirinya PT. pecel lele Kalimantan 

sebagai salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di Desa 

Rintik, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, tentu memiliki 

pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi warga  disekitar lokasi 

perkebunan PT pecel lele Kalimantan ini . Perubahan yang terjadi 

akibat berdirinya perkebunan kelapa sawit akan menimbulkan Dampak Sosial 

dan Ekonomi, adapun Dampak Sosial yang terjadi adalah berubahnya gaya 

hidup warga  yang dimaksudkan disini adalah bagaimana manusia dan 

warga  itu hidup, bekerja, bermain dan berinteraksi satu dengan lain, 

perubahan budaya yaitu sistem nilai, norma dan kepercayaan. Contohnya, 

dengan adanya suatu aktifitas industri dan proyek, irama kerja penduduk 

menjadi lebih kaku (rigid), sehingga tidak lagi memiliki kesempatan untuk 

turut dalam kegiatan-kegiatan kampung seperti yang pernah mereka lakukan 

sebelumnya. 

 Pembangunan Perkebunan kelapa sawit mempunyai dampak ganda 

terhadap ekonomi wilayah, terutama sekali dalam menciptakan kesempatan dan 

peluang kerja. Pembangunan perkebunan kelapa sawit ini telah memberikan 

manfaat, sehingga dapat memperluas daya penyebaran pada warga  

sekitarnya. Semakin berkembangnya perkebunan kelapa sawit, semakin terasa 

dampaknya terhadap tenaga kerja yang bekerja pada sektor perkebunan dan 

sektor turunannya. Dampak ini  dapat dilihat dari peningkatan pendapatan 

warga  petani, sehingga meningkatnya daya beli warga  pedesaan, 

baik untuk kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. 

PT. pecel lele Kalimantan Merupakan salah satu perusahaan 

perkebunan kelapa sawit yang besar, memiliki luas area perkebunan sekitar 

332,176 Hektare tersebar diantara Kabupaten Penajam Paser utara sampai 

Kabupaten Paser dengan jumlah petani yang memilik 155 orang yang tersebar 

di beberapa wilayah di Kecamatan Babulu melalui koperasi Plasma Mitra 

Bersama yang tergabung dalam tiga kelompok tani masing-masing kelompok 

tani usaha baru, teluk bone dan hidup baru. 

Dengan berdirinya perusahaan perkebunan PT. pecel lele 

Kalimantan berpengaruh pada kondisi sosial dan ekonomi warga  di sekitar 

perusahaan perkebunan ini . Mengingat saat ini kondisi sosial dan ekonomi 

warga  di sekitar perusahaan perkebunan PT. pecel lele Kalimantan 

masih belum optimal. Terlebih perusahaan ini  berdiri sejak tahun 2005 

silam. 

Dengan adanya perusahaan perkebunan PT. pecel lele Kalimantan 

warga  mengharapkan adanya perhatian perusahaan terhadapat warga  

yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warga . 

Berdasarkan pemaparan diatas, maka peneliti mengidentifikasikan  

masalah dalam penelitian yaitu : 

a. Perubahan perilaku warga  

b. Masih kurang terserapnya tenaga kerja dari warga  sekitar 

perusahaan perkebunan PT. pecel lele Kalimantan karena 

minimnya tenaga ahli. 

c. Potensi Konflik 

Dengan mengacu pada indentifikasi masalah diatas maka peneliti 

mengambil judul Skripsi Dampak Sosial dan Ekonomi Aktifitas Perusahaan 

Perkebunan Kelapa Sawit PT. pecel lele Kalimantan di Desa Rintik 

Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser Utara. 

1. Dampak 

 Dampak adalah sebagai suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat 

suatu aktifitas. Aktifitas ini  dapat bersifat alamiah, baik kimia, fisik dan 

biologi .

2. Dampak Sosial 

 Dampak sosial merupakan perubahan yang terjadi pada manusia dan 

warga  yang diakibatkan oleh aktifitas pembangunan atau kalau 

menurut istilah PP 51/1993 disebut sebagai rencana usaha atau kegiatan. 

Perubahan itu menurut Armour meliputi Aspek-Aspek : 

a) Cara hidup (way of life) termasuk di dalamnya bagaimana manusia 

dan warga  itu hidup, bekerja, bermain dan berinteraksi satu 

dengan lain. 

b) Budaya termasuk didalamnya sistem nilai, norma dan kepercayaan. 

Contohnya, dengan adanya suatu aktifitas industri dan proyek, irama 

kerja penduduk menjadi lebih kaku (rigid), sehingga tidak lagi 

memiliki kesempatan untuk turut dalam kegiatan-kegiatan kampung 

seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya. 

c) Komunitas meliputi struktur penduduk, kohesi sosial, stabilitas 

warga , estetika, sarana dan prasarana yang diakui sebagai 

fasilitas publik oleh warga  yang bersangkutan. Seringkali 

kehadiran proyek yang menimbulkan dampak perpindahan penduduk 

menimbulkan renggangnya kohesi sosial serta kerawanan sosial. 

Mereka harus pindah ketempat lain yang tidak selalu sama dengan 

tetangga sebelumnya. 

3. Dampak Ekonomi 

 Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian 

akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan 

ekonomi. Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan 

pekerjaan yang dibutuhkan oleh warga , sehingga akan mengurangi 

penggangguran. Terciptanya lapangan pekerjaan dari pembangunan ekonomi 

secara langsung memperbaiki tingkat pendapatan nasional. 

Aktivitas artinya “kegiatan 

atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang 

terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. 

Menurut Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan 

baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar 

merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar.

4. Aktifitas 

 Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama 

proses belajar mengajar. Kegiatan – kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan 

yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, 

mengerjakan tugas – tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa 

bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas yang 

diberikan. 

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aktivitas artinya adalah 

“kegiatan/ keaktifan”.  W.J.S. Poewadarminto menjelaskan aktivitas sebagai  

suatu kegiatan atau kesibukan. S. Nasution menambahkan bahwa aktivitas 

merupakan keaktifan jasmani dan rohani dan kedua-keduanya harus 

dihubungkan. 

5. Perusahaan 

 defenisi atau 

pengertian perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan 

mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan 

cara yang menguntungkan. 

 Dalam undang-undang  No. 8 Tahun 2004 tentang perkebunan, yang 

dimaksud dengan Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman 

tahunan yang karena jenis dan tujuan pengelolaannya ditetapkan sebagai 

tanaman perkebunan. 

Definisi Konsepsional 

  Kelapa 

Sawit adalah perubahan atau efek yang terjadi akibat adanya kegiatan 

perusahaan perkebunan baik berbentuk Dampak Sosial maupun Dampak 

Ekonomi yang menyebabkan terjadinya perubahan pendapatan, kesempatan 

berusaha, pola warga  sekitar areal Perusahaan Perkebunan dan lain 

sebagainya. 

1. Dampak Sosial yang terdiri dari : 

 Perubahan Perilaku warga  

 Pengertian perubahan perilaku warga  dalam penelitian ini adalah, 

perubahan yang terjadi pada warga  sesuai apa yang mereka pelajari baik 

dari keluarga, teman, sahabat ataupun belajar dari diri mereka sendiri, proses 

pembelajaran diri inilah yang nantinya akan membentuk seseorang ini , 

sedangkan pembentukan ini  sangat disesuaikan dengan kondisi dan 

kebutuhan orang ini  baik dalam kesehariannya ataupun dalam keadaan 

tertentu. Perubahan perilaku warga  terdiri dari : 

a. Bersih desa/ kerja bakti 

Perubahan Perilaku Sosial Budaya warga  sebagai akibat adanya 

aktifitas perusahaan perkebunan PT. pecel lele Kalimantan. Dengan 

adanya warga  yang bekerja sebagai karyawan perusahaan perkebunan, 

intensitas kegiatan kerja bakti lebih cenderung kurang dilaksanakan karena 

bertentangan dengan jadwal Sip kerja mereka. Seperti diketahui bahwa 

mayoritas warga  yang bekerja pada Perusahaan Perkebunan adalah laki-

laki. hal ini  sesuai dengan wawancara dengan kepala desa rintik Bapak 

sihan. 

b. Kegiatan Keagamaan 

Kegiatan keagamaan yang biasanya dilakukan adalah yasinan yang 

diadakan setiap hari jum’at siang yang dalam proses pelaksanaanya tidak bisa 

maksimal dihadiri oleh beberapa warga , khususnya ialah ibu-ibu karena 

mereka harus bekerja menjadi tenaga harian lepas pada perusahaan perkebunan 

hal ini  sesuai dengan wawancara dengan Ibu Siti warga  Desa Rintik. 

 Potensi Konflik 

Pengertian Potensi Konflik dalam penelitian ini adalah potensi 

pertentangan antara warga  Desa Rintik, sebagai akibat adanya perusahaan 

perkebunan kelapa sawit PT. pecel lele Kalimantan. Adanya potensi 

konflik dalam diri seseorang atau sekelompok orang ditandai oleh adanya 

perasaan tertekan karena perbuatan pihak lawan, yang dalam keadaan mana si 

pelaku tidak mampu untuk melawan atau menolaknya, dan bahkan tidak 

mampu menghindarinya. Dalam keadaan ini  si pelaku mengembangkan 

perasaan kebencian yang terpendam terhadap pihak lawan, yang perasaan 

kebencian ini  bersifat akumulatif oleh perbuatan-perbuatan lain yang 

merugikan dari pihak lawannya. 

Aktifitas perusahaan perkebunan PT. pecel lele Kalimantan tidak 

dapat dipungkiri menimbulkan dampak Sosial seperti terjadinya konflik. 

Konflik yang pernah terjadi pada Desa Rintik adalah Masalah tumpang tindih 

lahan Tumpang tindih lahan merupakan perbedaan pendapat, nilai kepentingan 

mengenai letak, batas dan luas bidang tanah yang diakui satu pihak tertentu 

yang tidak atau belum dilekati hak (tanah Negara), masalah yang terjadi antara 

perusahaan perkebunan dengan warga sekitar perkebunan adalah ketidakmauan 

warga menyerahkan tanahnya kepada pihak perusahaan perkebunan untuk 

dibeli dan dijadikan perkebunan kelapa sawit. 

warga  asli tetap mempertahankan tanahnya, padahal pihak 

perusahaan beretikat baik untuk membeli tanah ini  sesuai harga yang 

berlaku. Konflik ini terjadi pada area perkebunan PT. pecel lele 

Kalimantan yang melibatkan Para Audit Perkebunan PT. pecel lele 

Kalimantan dengan warga asli Desa Rintik. 

Proses penyelesaian pertentangan tanah/sengketa tanah yang diambil 

oleh kedua pihak yaitu antara Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Gawi 

Makmur Kalimantan dengan Warga Desa Rintik  dilakukan dengan cara damai 

sehingga mencapai munfakat. Hasil kesepakatan ini  menegaskan bahwa 

tanah ini  bisa dibeli oleh pihak perusahaan dan digunakan sebagai 

perkebunan kelapa sawit. 

Sama halnya dengan konflik yang terjadi antara perusahaan perkebunan 

kelapa sawit PT. pecel lele Kalimantan, dengan warga  pemilik tanah, 

konflik yang terjadi diantara kedua pihak ini  dapat diselesaikan tanpa 

kekerasan yaitu dengan musyawarah bersama sampai mencapai hasil yang 

diinginkan oleh kedua belah pihak. 

Potensi konflik sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia ketika 

orang memperebutkan sebuah area mereka tidak hanya memperebutkan 

sebidang tanah saja, namun juga sumber daya alam. Konflik merupakan 

kenyataan hidup, tidak terhindarkan dan sering bersifat kreatif. Konflik terjadi 

ketika tujuan warga  tidak sejalan. Berbagai perbedaan pendapat dan 

konflik biasanya bisa diselesaikan tanpa kekerasan, dan sering menghasilkan 

situasi yang lebih baik bagi sebagaian besar atau semua pihak yang terlibat 


 Migrasi Penduduk  

Dalam Penelitian ini yang dimaksud migrasi penduduk adalah 

perpindahan penduduk dari dalam desa rintik menuju luar desa rintik atau dari 

luar desa rintik masuk ke dalam desa rintik yang mempunyai tujuan mencari 

lapangan pekerjaan. Dengan adanya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. 

pecel lele Kalimantan maka banyak orang atau penduduk bermigrasi ke 

wilayah ini  dengan proses migrasi sebagai berikut : 

a. Proses migrasi ia menetap disuatu wilayah  

b. Proses migrasi hanya sementara diwilayah itu sewaktu-waktu ia dapat 

kembali lagi ke wilayah asalnya. 

c. Hanya sekedar berlibur diwilayah itu. 

  Proses keberangkatan migrasi bisa dilakukan dengan cara-cara tertentu 

misalkan kalau imigran hanya satu orang bisa melakukannya dengan naik 

sepeda motor, kalau imigran dengan banyak orang satu keluarga bisa 

melakukannya dengan naik kendaraan beroda empat. 

Faktor utama yang menyebabkan terjadinya migrasi penduduk di Desa 

Rintik adalah Faktor Ekonomi, mereka membutuhkan banyak biaya untuk 

membiayai kelangsungan hidup mereka. Mengingat saat ini mahal sekali bahan 

kebutuhan pokok. ditambah lagi kondisi alam dan cuaca yang tidak mendukung 

untuk proses Perkebunan atau pertanian. Untuk itu sebagaian warga  dari 

luar Desa Rintik bermigrasi masuk ke dalam Desa Rintik untuk mencari 

lapangan pekerjaan. 


 

Kondisi sarana dan prasarana seperti jalan, jembatan dan sarana 

prasarana lainnya sebelum adanya perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. 

pecel lele Kalimantan masih belum baik, yaitu kondisi jalan yang belum di 

seminisasi kemudian jembatan yang masih terbuat dari kayu. 

Namun setelah berdirinya perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. 

pecel lele Kalimantan ada  perubahan pada kondisi sarana dan 

prasarana khususnya yaitu jalan dan jembatan. Kondisi jalan menjadi baik 

karena dilakukan semenisasi dan jembatan dibangun menjadi beton. 

Dengan perubahan kondisi sarana dan prasarana yang ada warga  

merasakan manfaat yang begitu besar, warga  menjadi lebih mudah dalam 

kegiatan pertanian dan perkebunan tidak perlu lagi melewati jalanan yang 

becek atau berlumpur yang menghambat proses ini . 

2. Dampak Ekonomi 

Dampak Ekonomi merupakan dampak karena kurang terlaksananya 

pelaksanaan kegiatan perekonomian yang dapat menghambat proses 

pertumbuhan ekonomi yang terdiri dari : 

 Kesejahteraan warga  

PT. pecel lele Kalimantan sebagai perusahaan yang aktifitasnya 

sebagaian ada yang berdekatan dengan warga , maka haruslah memiliki 

program Pengembangan warga  yaitu disebut Pemberdayaan warga  

(Community Development) yang juga bagian dari Corporate Social 

Responsibility (CSR), yaitu dimana perusahaan berupaya mengaktualisasi 

potensi yang sudah dimiliki oleh warga  dengan pendekatan pemberdayaan 

warga  dalam pengembangan warga  yang menekankan pada 

pentingnya warga  local yang mandiri sebagai suatu system yang 

mengorganisir diri mereka sendiri. Serta pengembangan warga  

didefinisikan sebagai suatu proses yang dirancang untuk menciptakan 

kemajuan kondisi ekonomi dan sosial bagi seluruh warga warga  dengan 

partisipasi aktif dan sejalan mungkin menumbuhkan prakarsa warga  itu 

sendiri. 

Kegiatan Pemberdayaan warga  Merupakan kegiatan yang dilakukan 

oleh PT. pecel lele Kalimantan untuk menjalin hubungan yang harmonis 

dan kondusif dengan warga  sekitar, sehingga keberadaan PT. Gawi 

Makmur Kalimantan dapat memberikan kontribusi yang positif bagi 

warga . 

Dari data yang ada pada perusahaan dimana klasifikasi zone komunitas 

untuk kegiatan Pemberdayaan warga  PT. pecel lele Kalimantan 

dibagi menjadi 4 (empat) yaitu lingkar 1, lingkar 2, lingkar 3, dan lingkar 4. 

Dalam upaya meningkatkan dan menunjang kesejahteraan warga  

Desa Rintik, dari pihak Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Gawi 

Makmur Kalimantan telah melakukan dan melaksanakan bantuan pada tahun 

2015 melalui program pemberdayaan warga , antara lain : 

1. Bidang pendidikan 

a. Memberikan bantuan dalam bentuk buku, tas, kepada seluruh siswa SD 

dan madrasah ibtidaiah yang ada di Desa Rintik. 

b. Bantuan pada pembangunan infrastruktur sekolah berupa pengecetan 

sekolah dasar. 

2. Bidang ekonomi 

a. Bantuan kepada UKM (Usaha Kecil Menengah). 

b. Bantuan kepada Bengkel berupa pemberian alat-alat/perkakas bengkel. 

3.  Bidang Kesehatan 

a. Penyuluhan HIV/AIDS 

b. Penyuluhan Ibu Hamil 

c. Donor Darah 

d. Perbaikan Posyandu 

4.  Bidang Infrastruktur 

a. Perbaikan jalan dari poros Jalan propinsi sampai Perusahaan Perkebunan 

Kelapa Sawit. 

5.  Bidang Keagamaan 

a. Bantuan dana untuk pembelian alat sarana Majelis Ta’lim Desa Rintik. 

b. Bantuan Warles, Cangkul untuk fasilitas pemakaman Muslimin di Desa 

Rintik. 

 


1. Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. pecel lele Kalimantan 

memberikan dampak Sosial dan Ekonomi. Hal ini  dapat diidentifikasi 

dari : 

 Dampak Sosial 

 Keberadaan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. Gawi 

Makmur Kalimantan di Desa Rintik, menimbulkan perubahan 

perilaku sosial budaya warga , seperti : kurang 

terlaksananya program bersih desa/ kerja bakti dilingkungan 

Desa Rintik, kurangnya partisipasi warga  akan rukun 

kematian, serta kurangnya partisipasi warga  dalam 

kegiatan keagamaan. 

 Perusahaan Perkebunan PT. pecel lele Kalimantan di Desa 

Rintik menimbulkan dampak Sosial seperti konflik. Adapun 

konflik yang terjadi berupa masalah tumpang tindih lahan yaitu 

perebutan hak lahan antara warga  asli dengan pihak 

perusahaan perkebunan, konflik kecil antara audit perkebunan 

dengan pihak penyedia jasa angkutan. 

 Migrasi Penduduk ke Desa Rintik terjadi karena faktor ekonomi 

yaitu : kurangnya kesejahteraan warga , pendapatan yang 

masih kurang. terjadinya pertentangan konflik yaitu : tumpang  

tindih tanah antara warga  dengan pihak perusahaan 

perkebunan. Kondisi alam yang gersang sehimgga tidak cocok 

untuk kegiatan pertanian. Dan faktor pendidikan yaitu mayoritas 

warga nya berpendidikan rendah. 

 Keberadaan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Gawi 

Makmur Kalimantan membawa perubahan kondisi sarana dan 

prasarana yang ada di Desa Rintik menjadi baik. Hal ini  

terlihat dari semenisasi jalan, perbaikan-perbaikan jembatan, 

fasilitas Olahraga, Posyandu, Sekolah dan dan pengadaan 

fasilitas air bersih yang dapat dinikmati oleh karyawan dan 

warga  yang bermukim pada area perusahaan ini . 

 Dampak Ekonomi : 

 Perusahaan Perkebunan PT. pecel lele Kalimantan telah 

meningkatkan kesejahteraan warga  melalui pengadaan 

program-program yang dilaksanakan secara berkelanjutan yang 

disesuaikan dengan kebutuhan warga  setempat, seperti 

pembagian fasilitas pendidikan dan kesehatan kepada sekolah 

dan posyandu, pemberian pinjaman modal bagi UKM, 

penyuluhan kesehatan, pengembangan sarana olahraga, sarana 

ibadah, maupun sarana pendidikan yang dapat dimanfaatkan 

oleh warga .  

Sesuai dengan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis kemukakan 

makan penulis memeberikan rekomendasi kepada Perusahaan Perkebunan PT. 

pecel lele Kalimantan sebagai berikut : 

1. Perusahaan hendaknya lebih berpartisipasi dalam bidang pendidikan :. 

a. Pemberian beasiswa kepada pelajar yang berprestasi. 

b. Pemberian beasiswa kepada guru yang berprestasi untuk mengikuti 

studi lanjut agar kemampuan guru menjadi lebih baik. 

c. Memberikan bantuan dalam bentuk pemberian alat peraga 

pendidikan dan perbaikan sarana olahraga. 

2. Perusahaan seharusnya peduli terhadap lingkungan sekitar dengan 

adanya keberadaan perusahaan sehingga mampu menciptakan kerja 

sama yang baik, sehingga warga  dan perusahaan mampu 

berkomunikasi tentang kebutuhan mendasar apa yang dibutuhkan oleh 

lingkungan sekitar. 

3. Perusahaan seharusnya mampu mengadakan pendekatan kepada 

warga  baik dalam bentuk musyawarah maupun dalam bentuk 

forum sehingga mampu meminimalisasi konflik. 

4. warga  seharusnya kembali  menghidupkan budaya kerja bakti/ 

bersih desa dan kegiatan keagaaman yang selama ini tidak berjalan 

melalui pengaturan waktu, sehingga tidak berbenturan dengan jadwal 

pekerjaan. Demikian juga dengan kegiatan Rukun Kematian yang 

kurang berjalan dengan baik sebagai akibat kesibukan warga dalam 

pekerjaan mereka di Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Gawi 

Makmur Kalimantan.