Tampilkan postingan dengan label pengantar bisnis 1. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengantar bisnis 1. Tampilkan semua postingan

pengantar bisnis 1

  

 




Bisnis merupakan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik barang 

maupun layanan atau jasa ,Bisnis juga merupakan usaha 

perdagangan dengan menjual barang atau layanan kepada konsumen, baik 

individu atau perusahaan untuk mendapat  keuntungan. Perusahaan, pasar 

swalayan, rumah sakit, konsultan, pasar tradisional, dan sebagainya, semuanya 

merupakan organisasi bisnis. Bisnis dapat pula berarti individu atau organisasi 

yang mencoba mendapat  keuntungan dengan menyediakan produk yang 

memuaskan kebutuhan orang lain ,Bisnis juga merupakan 

suatu keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan 

pekerjaan yang menguntungkan.  

Bisnis dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan 

hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak 

memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung 

yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha 

Perdagangan (SIUP) serta usaha informal lainnya. Sementara itu, orang yang 

mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung risiko dalam 

menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur. Produk merupakan barang 

atau layanan dengan karakteristik tertentu yang Memberi  kepuasan dan 

manfaat. Perusahaan bisnis menyediakan barang atau layanan yang akan 

disampaikannya kepada pelanggan dan mendapat  keuntungan.  

Selain itu, bisnis juga merupakan lembaga yang menghasilkan barang atau 

layanan yang dibutuhkan warga  dan sangat dipengaruhi oleh naik dan 

turunnya permintaan warga . Bisnis bisa bermakna semua kegiatan ekonomi 

yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan warga . Bisnis dapat dimiliki oleh 

pemerintah ataupun swasta. Keuntungan yang diperoleh dari bisnis yang dimiliki 

pemerintah dipakai  untuk kemajuan negara yang bersangkutan. Selain itu, 

bisnis yang dimiliki pemerintah merupakan bisnis yang menangani barang atau 

layanan yang dipakai  untuk memenuhi hajat 

hidup orang banyak atau warga  di suatu negara dan untuk kemakmuran 

warga  negara ini . Sementara itu, bisnis yang dimiliki oleh swasta pada 

umumnya dilakukan untuk mendapat  keuntungan dan meningkatkan 

kemakmuran pemiliknya. 

Sebenarnya, kata bisnis dapat pula mengacu pada suatu aktivitas yang 

dilakukan individu atau organisasi setiap hari. Namun demikian, pengertian bisnis 

ini  selalu dibatasi oleh hasil yang didapatkan, yang mungkin tidak selalu 

berupa barang atau layanan dan mendapat  keuntungan dalam arti uang. 

Bisnis dapat pula menghasilkan manfaat bagi pemilik bisnis maupun orang lain. 

Yang penting, dalam bisnis ada  kegiatan individu, kelompok, atau organisasi, 

kegiatan ini  menciptakan manfaat atau nilai tambah, dan kegiatan ini  

dapat menghasilkan keuntungan bagi semua pihak terkait. 

, kegiatan bisnis yang harus dilakukan dalam 

mengembangkan produk antara lain:  

a. Mengidentifikasi kesempatan untuk produk atau layanan  

b. Mengevaluasi permintaan produk dan jasa  

c. mendapat  dana atau modal kerja  

d. Mengelola produksi barang atau jasa  

e. Memasarkan barang atau jasa  

f. Membuat laporan untuk memuaskan permintaan pemerintah dan 

memperbaiki proses  

Beberapa kegiatan bisnis harus didukung oleh penelitian pasar. Penelitian 

pasar merupakan kegiatan mendapat  dan menganalisis informasi mengenai 

kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan di pasar tertentu. Penelitian 

pasar dapat membantu bisnis dalam mengidentifikasi kesempatan, menganalisis 

permintaan, dan menanggapi permintaan pelanggan terhadap barang dan jasa.  

Bisnis membuat keputusan yang memengaruhi konsumen. Konsumen yaitu  

orang yang memakai  barang dan jasa atau layanan. Bisnis juga memutuskan 

produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. 

Bisnis memengaruhi konsumen ketika memodifikasi kebutuhan atau 

menghentikan pembelian produk. Konsumen juga merupakan orang yang 

menentukan barang dan jasa manakah yang mereka butuhkan dan konsumen 

akan membelinya. Apabila konsumen memutuskan untuk tidak membeli produk 

maka bisnis akan gagal. Untuk menghindari kegagalan  ini , bisnis dapat 

memodifikasi barang atau layanan yang diberikan untuk memuaskan konsumen.  

Bisnis yang berhasil atau bisnis yang sehat yaitu  kegiatan bisnis yang 

mampu mendatangkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka 

panjang ,Namun demikian, ada lima indikator keberhasilan 

bisnis, yaitu 

a. Kinerja keuangan meliputi laba atau keuntungan yang dapat dicapai dan 

produktivitas bisnis ini . Keuntungan merupakan selisih antara 

pendapatan yang diterima dari produk atau layanan yang diberikan pada 

pelanggan dan biaya yang harus dibayarkan perusahaan untuk menghasilkan 

produk atau layanan ini . Produktivitas merupakan perbandingan antara 

produk dan jasa yang tersedia bagi pelanggan dan sumber daya yang 

dipakai  untuk menghasilkan produk atau jasa ini .  

b. Kebutuhan pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan kesadaran pelanggan 

terhadap kebutuhan dan keinginannya serta ketepatan waktu. Layanan 

kepada pelanggan merupakan kegiatan bisnis untuk memenuhi kebutuhan 

dan pilihan pelanggan dengan memerhatikan ketepatan dalam waktu. 

Layanan kepada pelanggan merupakan proses yang berlangsung secara 

terus-menerus dan tidak akan berakhir. Hal ini disebabkan kebutuhan dan 

harapan pelanggan selalu meningkat. Oleh karena itu, kegiatan bisnis harus 

bersifat proaktif terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan di masa 

mendatang.  

c. Kualitas produk dan jasa. Kualitas dan nilai merupakan fokus kegiatan bisnis 

saat ini. Pengelolaan kualitas selalu didasarkan pada filosofi yang dikenal 

dengan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan pada semua 

fase kegiatan operasional perusahaan. 

d. Inovasi dan kreativitas. Kreativitas merupakan cara berpikir dan berperilaku 

yang berbeda dan baru. Kreativitas selalu dihubungkan dengan inovasi. 

Inovasi merupakan pendekatan dan pilihan yang baru sebagai hasil dari 

kreativitas kegiatan. Dengan kata lain, kreativitas dapat mendorong terjadinya 

inovasi dalam perusahaan yang melakukan kreativitas ini . Akhir-akhir ini, 

kegiatan bisnis didorong untuk beroperasi sebagai organisasi pembelajar. 

Organisasi pembelajar merupakan organisasi yang tidak hanya beradaptasi, 

melainkan selalu 

kreatif mencari cara baru dan lebih baik untuk melakukan kegiatan operasional 

untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan karyawan.  

a) Komitmen karyawan. Organisasi atau perusahaan yang sehat selalu 

memperhatikan waktu dan usahanya dalam menemukan berbagai cara untuk 

membangun komitmen karyawan. Salah satu cara yang dipakai  

perusahaan yaitu  dengan memberi otoritas dan kewenangan dalam 

membuat keputusan dan mempertanggungjawabkan keputusan ini  

kepada perusahaan. Komitmen karyawan juga akan menguat apabila 

pemimpin memahami kemampuan kerja karyawan, menyesuaikan diri 

terhadap kebutuhan karyawan, dan berusaha memenuhi kebutuhan karyawan 

ini .  

Barang merupakan produk yang berwujud fisik ( tangible) seperti komputer, 

mobil, sepeda motor, buku, pakaian, makanan, dan sebagainya. Sementara itu, 

layanan atau jasa merupakan produk yang tidak berwujud (intangible), seperti 

konsultan, pendidikan, salon, kursus, dan sebagainya. Ada beberapa produk yang 

tampaknya memiliki dua karakteristik ini , seperti penjahit, bengkel, yang 

Memberi  layanan dan Memberi  produk yang berwujud. Jenis bisnis 

ini  harus mampu Memberi  barang dan layanan yang memuaskan 

pelanggan. Baik barang maupun layanan harus sesuai dengan keinginan dan 

harapan pelanggan dan harus tepat sesuai dengan harapan pelanggan, baik 

dalam kuantitas, kualitas, harga, maupun waktu. Perkembangan bisnis saat ini 

menyatakan bahwa antara barang dan layanan tidak dapat dipisahkan. Hal ini 

ditunjukkan dengan Memberi  layanan yang memuaskan ketika produsen 

menyampaikan barang yang dihasilkannya.  

Apa tujuan sebuah bisnis? Tujuan utama bisnis yaitu  melayani kebutuhan 

pelanggan dan mendapat  keuntungan atau profit (Madura, 2007). Tujuan 

bisnis ini  merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis 

dan dari bisnis yang mereka lakukan, serta merupakan cerminan berbagai hasil 

yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan 

(produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, dan 

seterusnya). Tujuan bisnis ini akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka 

panjang. Secara umum tujuan bisnis yaitu  menyediakan produk berupa barang 

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan 

dari aktivitas yang dilakukan. Dalam jangka panjang, tujuan bisnis yang akan 

dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ada banyak hal yang 

ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, antara lain: 

1. Market standing, yaitu penguasaan pasar yang akan menjadi jaminan bagi 

perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka 

panjang. 

2. Innovation yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi 

keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi yaitu  menciptakan 

nilai tambah suatu produk. 

3. Physical and financial resources, yaitu penguasaan terhadap sumber daya 

fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin 

besar dan semakin menguntungkan. 

4. Performance and development, yaitu pencapaian tujuan organisasi dalam 

bidang operasional. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik, 

organisasi perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai 

dengan profesinya. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kinerja dan 

pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan 

kompensasi yang menarik dan program training and development yang 

berkelanjutan.  

5. Worker performance and attitude, yaitu tujuan jangka panjang dalam hal 

tercapainya sikap karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Untuk 

mencapai tujuan ini  maka perusahaan perlu memperhatikan pekerjaan 

karyawan agar dapat dikerjakan dengan baik dan dapat meningkatkan 

keterikatan karyawan pada perusahaan dan pekerjaannya.  

6. Public responsibility, yaitu tanggung jawab sosial seperti memajukan 

kesejahteraan warga , mencegah terjadinya polusi, dan menciptakan 

lapangan kerja bagi warga . 

Keuntungan merupakan selisih atau perbedaan antara hal yang didapatkan 

(revenues) dan hal yang dibayarkan atau dikeluarkan (expenses). Individu yang 

melakukan bisnis yaitu  orang mampu melihat kesempatan dengan 

menghasilkan produk, baik barang maupun jasa maupun orang yang 

menghasilkan barang atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga 

yang ada saat ini. Dapat dikatakan bahwa keuntungan merupakan penghargaan 

bagi para pemilik bisnis terhadap risiko yang mereka hadapi atau karena uang dan 

waktu yang telah mereka keluarkan untuk menghasilkan barang atau Memberi  

layanan ini . Namun demikian, tidak semua bisnis memiliki tujuan utama 

mendapat  keuntungan. 

Untuk mendapat  keuntungan, individu atau organisasi memerlukan 

keahlian pengelolaan (management) untuk merencanakan, mengorganisasi atau 

mengordinasi, dan mengendalikan semua kegiatan bisnis, menemukan dan 

mengembangkan karyawan, sehingga dapat membuat produk yang dapat dijual 

dan mendapat  keuntungan. Bisnis juga memerlukan keahlian dalam 

memasarkan produknya. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus termotivasi 

untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap produk yang 

akan dihasilkan. Hal ini dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau Memberi  

layanan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk 

ini . Bisnis juga memerlukan sumber daya dan keahlian dalam hal keuangan 

untuk mencari dana, menyimpan dana, dan memperbesar dana untuk 

meningkatkan kegiatan operasional organisasi.  

Kegiatan bisnis tidak lepas dari berbagai tantangan, seperti hukum dan 

peraturan pemerintah, etika dan tanggung jawab sosial bisnis sebagai anggota 

warga , perubahan ekonomi, teknologi, dan sosial. Untuk memperoleh dan 

mempertahankan keuntungan, organisasi bisnis harus mampu menghasilkan 

produk yang berkualitas, dapat beroperasi secara efisien, mampu melaksanakan 

tanggung jawab sosial, dan menjunjung tinggi nilai etika dalam warga  terkait 

dengan pelanggan, karyawan, investor, peraturan pemerintah, komunitas, dan 

warga . Semua pihak yang terkait dengan organisasi bisnis disebut para 

pemangku kepentingan (stakeholder). Menurut Ferrell et al .(2011), ada tiga 

kegiatan utama bisnis, yaitu manajemen, pemasaran, dan keuangan. Pemilik 

organisasi bisnis harus menyediakan sumber daya modal untuk memulai bisnis 

ini . Pemilik harus mampu mengelola bisnisnya dengan memakai  

karyawan atau sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dimilikinya. 

Pemilik bisnis harus mampu mengelola bisnisnya untuk memuaskan kebutuhan 

dan harapan pelanggan.  

Pengelolaan dan sumber daya manusia merupakan kegiatan mengordinasi 

kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan mengordinasi ini 

bertujuan mengorganisasi semua sumber daya manusia agar dapat bekerja 

secara efisien dan memotivasi sumber daya manusia ini  untuk mencapai 

sasaran bisnis. Produksi dan pemanufakturan merupakan elemen lain dari 

manajemen. Selain manajemen atau pengelolaan, bisnis juga memerlukan 

kegiatan pemasaran. Pemasar berusaha mengetahui kebutuhan dan harapan 

warga  atau pelanggan. Pemasar juga berusaha memasarkan 

produknya memakai  kegiatan promosi, baik melalui periklanan, penjualan 

personal, promosi, maupun publisitas untuk mengomunikasikan manfaat dan 

keunggulan produknya kepada pelanggan. Organisasi nirlaba juga memerlukan 

promosi. Kegiatan bisnis juga memerlukan kegiatan keuangan, yaitu mencari 

sumber dana untuk melakukan kegiatan bisnis dan memakai  sumber dana 

ini  untuk melaksanakan kegiatan bisnis.  

Ada berbagai jenis bisnis. Manufaktur merupakan jenis bisnis yang 

menghasilkan barang yang berasal dari beberapa bahan mentah yang diolah 

menjadi barang jadi dan mendapat  keuntungan. Bisnis jasa merupakan bisnis 

yang menghasilkan layanan atau produk yang bersifat tidak berwujud yang 

mendapat  keuntungan dari pembayaran atas layanan yang diterima 

pelanggan. Agen, pedagang besar, pengecer, atau distributor lainnya merupakan 

jenis bisnis yang merupakan perantara antara produsen dan konsumen. Pada 

umumnya mereka membeli barang dari produsen kemudian dijual ke konsumen 

akhir dengan mendapat  keuntungan. Kebanyakan toko-toko yang ada di 

sekitar kita melakukan bisnis dengan melaksanakan bisnis ini. Bisnis pertanian 

yaitu  bisnis yang menghasilkan barang hasil pertanian seperti padi, jagung, 

ketela, sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Pertambangan merupakan bisnis 

yang menghasilkan bahan tambang, seperti minyak bumi batubara, dan 

sebagainya. Bisnis transportasi merupakan bisnis jasa yang Memberi  layanan 

angkutan kepada warga . Bisnis ini menjual layanan berupa kenyamanan, 

ketepatan waktu, dan keramahan kepada para pelanggan. Bisnis properti yaitu  

bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual atau menyewakan 

rumah atau bangunan lainnya serta menjual interior dan eksterior rumah dan 

bangunan lainnya ini . Masih banyak lagi berbagai jenis bisnis yang ada di 

sekitar kita yang tidak dapat disebutkan satu per satu.  

Mengapa kita harus mempelajari bisnis? Belajar bisnis dapat membantu kita 

mengembangkan keahlian dan memperoleh pengetahuan untuk mempersiapkan 

karier di masa mendatang, apakah yang akan kita lakukan di masa mendatang? 

Kita akan mengikuti bisnis orang lain atau bekerja pada orang lain, ataukah kita 

akan berbisnis sendiri dengan mengelola sumber daya manusia dan sumber daya 

lainnya untuk mendapat  keuntungan? Selain itu, kita dapat mengambil 

keputusan, bisnis apa yang akan kita tekuni. Berbagai bidang bisnis menawarkan 

kesempatan karier yang menarik dan menantang, seperti manajemen sumber 

daya manusia, teknologi informasi, keuangan, produksi dan operasi, pedagang 

besar atau pengecer, dan sebagainya.  

Mempelajari bisnis juga dapat membantu memahami secara lebih baik 

berbagai kegiatan bisnis yang penting untuk menyediakan barang dan layanan 

yang tepat, baik dalam kualitas maupun harga. Kegiatan bisnis akan membantu 

kita mendapat  keuntungan yang tidak hanya penting bagi bisnis secara 

individual, namun penting pula bagi organisasi, perekonomian lokal, maupun 

perekonomian global. Tanpa adanya keuntungan yang diperoleh, kegiatan bisnis 

akan mengalami kesulitan dalam keberlanjutannya, dalam membeli bahan baku, 

menggaji karyawan, mendapat  modal, dan membuat barang atau Memberi  

layanan untuk mendapat  keuntungan. Oleh karena itu, para pebisnis selalu 

berusaha agar perusahaan atau bisnisnya ini  mendapat  keuntungan. 

 

B. Peluang Dan Trend Bisnis Masa Depan 

Sebelum menginvestasikan waktu dan uang, titik utama para pebisnis atau 

wirausahawan/ wirausahawati yaitu  menyusun perencanaan bisnis (business 

plan) yang disusul dengan pengembangan strategi bisnis dan menunjukkan 

bagaimana strategi ini  dapat diterapkan. Perencanaan bisnis ini  

meliputi penyusunan sasaran atau tujuan, peramalan penjualan, dan perencanaan 

keuangan. Perencanaan bisnis menjelaskan kesesuaian antara kemampuan dan 

pengalaman wirausaha dan persyaratan untuk menghasilkan dan atau 

memasarkan produk. Hal ini dapat menentukan strategi produksi dan pemasaran, 

elemen-elemen hukum dalam organisasi, serta keuangan dan akuntansi. Untuk 

itu, Ebert dan Griffin (2009) menyusun beberapa pertanyaan yang perlu dijawab: 

(1) apakah sasaran dan tujuan para pebisnis? (2) apakah strategi yang akan 

dipakai  untuk mencapainya? (3) bagaimana strategi ini  dapat 

diimplementasikan?.  

Selanjutnya, peramalan penjualan harus disusun berdasarkan logika dan hasil 

penelitian, serta menunjukkan pemahaman mengenai pasar yang ada, kekuatan 

dan kelemahan perusahaan, dan cara yang dipakai  untuk memenangkan 

persaingan. Selain itu, perencanaan keuangan menunjukkan rencana para 

pebisnis untuk mengubah semua kegiatan ke dalam bentuk rupiah. Hal ini 

mendasari penyusunan laporan keuangan perusahaan, neraca laba rugi, peta 

keseimbangan atau pulang pokok, dan anggaran yang menunjukkan berapa 

banyak uang yang dibutuhkan sebelum membuka dan melakukan bisnis.  

Dalam satu tahun, hampir di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, 

banyak bermunculan bisnis baru. Pada umumnya, mereka merupakan satu unit 

bisnis yang kecil. Kecenderungan yang ada saat ini yaitu  munculnya 

perdagangan via internet atau yang disebut sebagai electronic commerce. Hal ini 

disebabkan internet mampu menyediakan cara baru yang mendasar dalam bisnis 

dan memahami bahwa para pebisnis telah mampu menciptakan dan 

mengembangkan bisnis baru mereka secara lebih cepat dari sebelumnya. 

Kecenderungan kedua yaitu  banyak bisnis yang didirikan oleh orang-orang yang 

meninggalkan perusahaan besar atau korporasi dan telah memiliki pengalaman 

dalam menjalankan bisnis sebelumnya pindah dari tempat bekerja mereka dan 

mendirikan bisnis baru. Bisnis yang didirikan oleh orang-orang yang telah 

berpengalaman dan memiliki banyak relasi ini  akan dengan mudah tumbuh 

dan berkembang menjadi bisnis besar.  

Selain itu, akhir-akhir ini banyak bisnis yang didirikan oleh para wanita yang 

memiliki semangat berwirausaha dan memiliki modal yang cukup. Pada 

umumnya, para wanita ini  merupakan individu yang memiliki semangat kerja 

tinggi, ulet, teliti, dan berhati-hati. Oleh karena itu, pada umumnya para wanita 

wirausaha ini berhasil dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya karena 

ketelitian dan keuletannya. Kebanyakan bisnis baru bersifat kecil dan terbatas 

pada perdagangan lokal, namun dengan ketekunan, kegigihan, keuletan, dan 

ketelitian para pemilik bisnis maka bisnis kecil yang tumbuh juga dapat merambah 

pasar internasional.  

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik bahwa 50,24% penduduk Indonesia 

yaitu  wanita, dan pada umumnya pendidikan yang dapat diselesaikan lebih 

rendah daripada tingkat pendidikan pria. Hal ini  menyebabkan kebanyakan 

wanita di Indonesia tidak bekerja. Bila mereka bekerja, pada umumnya tidak 

menduduki posisi strategis di perusahaan atau tempat kerjanya. Wanita pada 

umumnya bekerja hanya untuk membantu perekonomian rumah tangga. Ideologi 

patriarki yang menyatu dengan gender juga telah menjadikan wanita berada di 

posisi pinggir dalam bekerja. Ideologi patriarki telah mengunggulkan pria dan 

menjadikan wanita memainkan peran yang bersifat sekunder. Namun demikian, 

saat ini dapat kita jumpai para wanita yang gigih dalam bekerja dan mampu 

menjadi pelaku bisnis yang sukses. 

Bisnis kecil yang baru berdiri tidak luput dari ancaman kegagalan. Ada 

beberapa penyebab kegagalan bisnis kecil yang baru memulai usahanya, seperti 

pengalaman atau kompetensi manajerial, kelalaian, sistem pengendali yang 

lemah, atau karena kekurangan modal. Kegagalan yang disebabkan oleh 

pengalaman atau kurangnya kompetensi ini disebabkan para pemilik dan pelaku 

bisnis tidak mampu mengestimasi keahlian manajerialnya atau terlalu 

overestimate. Pada umumnya, mereka terlalu yakin bahwa bekerja keras saja 

akan mendatangkan kesuksesan. Para pemilik dan pelaku bisnis atau manajer 

yang gagal karena mereka tidak tahu bagaimana harus membuat keputusan 

mengenai bisnis dan tidak memahami prinsip-prinsip manajemen. Selain itu, 

ketika pemilik dan pelaku bisnis memutuskan untuk membuka bisnis baru maka 

mereka harus memiliki komitmen terhadap waktu dan usaha. Hal ini seringkali 

dilupakan. Para pemilik dan pelaku bisnis tidak akan sukses jika mereka tidak mau 

menyediakan waktunya secara penuh untuk menjalankan bisnisnya dan hanya 

mempercayakan bisnisnya pada orang lain.  

Selain itu, sistem pengendalian yang efektif akan mendorong bisnis berjalan 

sesuai dengan yang diharapkan dan mampu menghindarkan manajer dari 

permasalahan serius dalam bisnis. Beberapa bisnis mengalami kegagalan karena 

mereka gagal dalam mengelola kebijakan pengendalian kredit atau kurang 

pengendalian dalam proses produksi. Beberapa pemilik dan pelaku bisnis juga 

terlalu optimis dalam mengumpulkan keuntungan di awal kegiatan bisnisnya. Para 

ahli mengatakan bahwa para pebinis membutuhkan waktu yang cukup lama 

dalam beroperasi di awal masa berdirinya tanpa mengharapkan keuntungan 

sepeser pun.  

Selain beberapa hal yang menyebabkan kegagalan dalam memulai bisinis, 

Ebert dan Griffin (2009) juga memaparkan hal-hal yang menyebabkan 

keberhasilan dalam memulai bisnis, yaitu kerja keras, pengendalian, dan dedikasi 

yang tinggi dari pemilik dan pelaku bisnis. Selain itu, keberhasilan bisnis juga 

disebabkan adanya permintaan terhadap produk kita, kompetensi manajerial, dan 

keberuntungan. Bisnis yang baru didirikan membutuhkan kerja keras dan 

komitmen dari pemiliknya, serta kesediaan pemilik meluangkan waktu dan 

tenaganya untuk melaksanakan bisnis ini . Selain itu, para pemilik bisnis baru 

harus mampu meramalkan permintaan terhadap produk yang ditawarkannya 

dengan selalu melakukan analisis pasar dan tetap mengawal kondisi ini  

untuk produk baru yang diperkenalkan ke pasar. Keberhasilan bisnis baru juga 

tidak terlepas dari kompetensi pemilik bisnisnya. Oleh karena itu, keahlian dan 

ketrampilan pemilik dan pelaku bisnis atau manajer perlu selalu diperbarui dengan 

cara mengikuti pendidikan dan pelatihan, atau belajar dari keberhasilan masa lalu 

dan keberhasilan rekan bisnisnya. Selain itu, para manajer dan pemilik bisnis 

harus mampu meluangkan waktunya dalam menjalin relasi dan kerjasama dengan 

berbagai pihak yang mendukung keberhasilan bisnisnya (stakeholder). Satu hal 

yang tidak kalah penting dalam keberhasilan pemilik dan pelaku bisnis atau 

manajer dalam memulai bisnisnya yaitu  faktor keberuntungan yang dimilikinya.  

 ada  lima pemangku kepentingan utama dalam 

bisnis, yaitu pemilik, kreditur, karyawan, pemasok, dan pelanggan. 

a. Pemilik.Bisnis dimulai ketika ada ide dari satu atau beberapa wirausaha yang 

ingin menciptakan, mengorganisasi, dan mengelola bisnis. Individu ingin 

menciptakan bisnis karena beberapa sebab, yaitu pendapatan yang lebih 

besar, menjadi bos atau pemimpin di tempat kerjanya sendiri, atau 

menginginkan tantangan yang lebih besar. Kepemilikan dalam bisnis juga 

dapat diperoleh dengan menanamkan uangnya ke suatu perusahaan 

(investor) yang berupa saham yang dibelinya dari perusahaan. Oleh karena 

itu, kepemilikan dalam bisnis juga dapat disebut berkedudukan sebagai 

pemegang saham (stockholder). Pemegang saham ini dapat menjual 

kepemilikan sahamnya pada orang lain sesuai keinginannya. Perusahaan 

memiliki tanggung jawab kepada para pemegang saham dengan 

Memberi  pengembalian atas investasi yang ditanamkan dalam perusahaan 

(return on investment).  

b. Kreditur. Kreditur merupakan pihak yang membantu dalam penyediaan dana 

di luar dana dari pemilik atau dari para investor. Pada awal berdirinya, bisnis 

memerlukan peralatan, bahan, karyawan, dan sebagainya yang sulit diprediksi 

akan mendapat  keuntungan seberapa besar. Oleh karena itu, para pemilik 

dan pelaku bisnis dapat mendatangkan dana dengan cara meminjam dana 

dari lembaga yang disebut kreditur. Kredit atau hutang ini  diambil dalam 

jangka waktu tertentu dengan kewajiban peminjam yaitu  membayar bunga 

sejumlah tertentu sesuai dengan tingkat bunga pinjaman yang berlaku dan 

tingkat bunga yang disepakati.  

c. Tenaga kerja. Selanjutnya, tenaga kerja, merupakan pemangku kepentingan 

yang bertanggung jawab menjalankan kegiatan operasional  

perusahaan. Tenaga kerja ini  ada yang berkedudukan sebagai karyawan 

atau yang melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, namun ada pula 

yang memberi penugasan tenaga kerja lain dan membuat keputusan bisnis 

yang penting. Tenaga kerja ini disebut dengan manajer atau pengelola. Kinerja 

perusahaan sangat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh manajer 

ini .  

d. Pemasok. Pemasok juga merupakan pemangku kepentingan yang tidak dapat 

dilupakan terutama oleh perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang. 

Tanpa bahan baku dari pemasok yang dapat  

diandalkan, proses produksi akan terhambat.  

e. Pelanggan. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk, baik barang 

maupun layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan, baik dalam jenis, 

harga, kuantitas, dan kualitas. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa 

para wirausahawan bergantung pada pemilik atau investor dan kreditur dalam 

penyediaan dukungan keuangan, bergantung pada karyawan dan manajer 

dalam pengelolaan dan operasionalisasi proses produksi, bergantung pada 

pemasok dalam penyediaan bahan baku, dan bergantung pada pelanggan 

dalam mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga perusahaan 

tetap hidup dan berkembang.  

Dalam bisnis diperlukan berbagai faktor produksi yang dapat menghasilkan 

barang maupun layanan, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, modal, 

dan wirausaha.  

a. Sumber daya alam merupakan sumber daya yang diperoleh dari alam, 

seperti tanah, air, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Perusahaan 

agribisnis mengutamakan sumber daya alam dalam menjalankan 

bisnisnya.  

b. Sumber daya manusia merupakan tenaga kerja yang memiliki 

kemampuan fisik, mental, kepribadian, dan sebagainya yang diperlukan 

bagi upaya melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang dan 

layanan. 

c. Modal meliputi mesin-mesin, peralatan, fasilitas fisik, dan modal 

yang berupa uang yang pada umumnya merupakan sarana atau fasilitas 

yang dipakai  manusia untuk menghasilkan barang dan layanan. Modal 

juga menyakup pemakaian  teknologi, yang merupakan pengetahuan, 

alat, atau metode yang dipakai  untuk menghasilkan barang atau 

layanan. Teknologi dapat meningkatkan modal untuk dapat menghasilkan 

barang maupun layanan. Teknologi yang saat ini dirasa penting dalam 

menghasilkan produk yaitu  teknologi informasi. Teknologi ini  

meliputi pemakaian  komputer untuk mengirim informasi antardepartemen 

atau bagian dalam proses produksi.  

d. Kewirausahaan, yaitu usaha penciptaan ide melakukan bisnis dan 

kemauan menanggung risiko. Pebisnis atau wirausahawan/ wirausahawati 

yaitu  orang yang mengelola, mengorganisasi, dan  

mengasumsikan risiko dengan memulai bisnis.  

Bisnis memiliki lima fungsi kunci, yaitu fungsi manajemen, fungsi 

pemasaran, fungsi keuangan, fungsi akuntansi, dan fungsi sistem informasi 

(Madura, 2007). Fungsi manajemen yaitu  mengelola karyawan beserta 

berbagai sumber daya lainnya untuk dipakai  dalam organisasi. Fungsi 

pemasaran berarti melaksanakan fungsi pengembangan produk dan layanan, 

penentuan harga, distribusi, dan promosi kepada pelanggan. Fungsi keuangan 

berarti melaksanakan fungsi mencari dan memakai  sumber dana untuk 

kegiatan operasional bisnis. Fungsi akuntansi merupakan fungsi merangkum dan 

menganalisis kondisi keuangan perusahaan yang dipakai  untuk mengambil 

berbagai macam keputusan. Fungsi sistem informasi meliputi pemakaian  

teknologi informasi, sumber daya manusia, dan prosedur yang secara bersama -

sama menyediakan infomasi yang tepat bagi karyawan dan bagi fungsi lain dalam 

mengambil keputusan. Kelima fungsi ini  saling terkait dan terintegrasi dalam 

organisasi atau perusahaan. Fungsi pemasaran menentukan jenis produk atau 

layanan yang disampaikan kepada pelanggan. Fungsi manajemen mengelola 

sumber daya yang ada untuk menghasilkan produk atau layanan yang diharapkan 

pelanggan dalam fungsi pemasaran. Fungsi keuangan bertindak mengadakan 

berbagai fasilitas dan melakukan pembayaran terhadap pembelian bahan, mesin, 

dan peralatan lainnya untuk menghasilkan produk dan layanan ini . Dalam 

setiap proses, fungsi sistem informasi selalu membuat data yang akurat dan dapat 

diakses semua pihak yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan, 

sedangkan fungsi akuntansi bertindak membuat rangkuman dan analisis 

mengenai kondisi keuangan perusahaan.   

Selain itu, di masa mendatang, ada  semakin banyak perbedaan atau 

diversitas atau heterogenitas dalam warga  yang terkait erat dengan 

kegiatan bisnis. Heterogenitas ini ditandai dengan keberagaman latar belakang, 

nilai, kebutuhan, dan ketertarikan. Hal inilah yang mendorong kegiatan bisnis 

untuk dapat melakukan tindakan proaktif untuk dapat mengikuti trend atau 

kecenderungan di masa mendatang. Terkait dengan berbagai diversitas yang 

dihadapi dalam kegiatan bisnis, maka para pelaku bisnis harus menghindari 

stereotip (stereotyping). Stereotip ini merupakan pandangan terhadap seseorang 

dengan menggeneralisasi atau menyamakan dengan kelompok tertentu. Tindakan 

stereotip akan merugikan para pelaku bisnis karena mereka tidak akan dapat 

memenuhi kebutuhan orang ini  secara tepat. Kecenderungan bisnis di masa 

mendatang juga diwarnai dengan banyaknya pelaku bisnis wanita, semakin 

banyaknya kaum minoritas dalam ras atau etnis tertentu yang bermunculan dan 

harus diperhitungkan dalam bisnis.  

Heterogenitas atau diversitas ini  harus disikapi para pelaku bisnis 

dengan bijaksana. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan khusus terhadap 

diversitas ini . Pengelolaan diversitas atau heterogenitas merupakan 

strategi untuk menarik, memotivasi, mengembangkan, memperkuat, dan 

memakai  talenta secara penuh dari orang-orang yang memiliki kompetensi 

dengan tidak membedakan gender, ras, etnis, agama, dan kemampuan fisiknya. 

Namun demikian, isu mengenai heterogenitas atau diversitas ini  sangat 

kompleks maka tidak mudah bagi perusahaan untuk melaksanakan pengelolaan 

terhadap program heterogenitas atau diversitas ini  secara efektif. Oleh 

karena itu, program pengelolaan heterogenitas dan diversitas harus disesuaikan 

dengan situasi khusus yang ada di dalam masing-masing perusahaan. 

Perusahaan atau organisasi juga harus membangun budaya, nilai, Memberi  

dukungan, dan mengelola heterogenitas dan diversitas ini  dengan baik. 


BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS 

 

Banyak kegiatan yang dilakukan diwarga  memerlukan pengelolaan 

yang efektif dan efisien. Pada dasarnya, organisasi yang mengelola kegiatan 

warga  dapat dibedakan menjadi organisasi profit (bisnis) dan organisasi non 

profit. Kegiatan non profit berorientasi pada tujuan sosial dan tidak mencari 

keuntungan secara finansial. Contoh organisasi non profit yaitu  LSM, LBH, dan 

sebagainya. 

Kegiatan bisnis merupakan proses kegiatan oleh individu atau kelompok 

melalui proses penciptaan, pertukaran kebutuhan dengan tujuan untuk 

memperoleh keuntungan khususnya secara finansial. Organisasi bisnis 

merupakan suatu system yang terdiri berbagai subsistem yang terdiri dari input, 

proses, dan output. Organisasi bisnis juga tidak dapat dipisahkan dari sistem yang 

lebih besar yang berupa sistem ekonomi yang berkembang yang secara langsung 

ataupun tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi bisnis. 

Dalam organisasi bisnis ada  stakeholder yaitu pihak – pihak yang 

secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suatu organisasi. 

Stakeholder primer merupakan pihak – pihak yang secara langsung dipengaruhi 

oleh kebijakan, ataupun aktivitas organisasi. Sedangkan stakeholder sekunder 

merupakan pihak – pihak yang tidak secara langsung terpengaruh kegiatan 

organisasi. 

 

A.  Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Bisnis 

Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan dalam aktivitas bisnis, 

SDM yang terlibat dalam bisnis dikategorikan menjadi: 

1. Pemilik modal 

Pihak – pihak yang menyediakan dana sehingga kegiatan operasional dan 

aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar. 

2. Manajer 

Orang – orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan dan 

mengelola organisasi bisnis sehingga akan mencapai tujuan yang 

direncanakan oleh pemilik modal. 

3. Tenagakerja 

Merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi 

kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk yang berkualitas. 

 


 

4. Konsumen 

Konsumen merupakan pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi 

bisnis. Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan memakai  

produk atauun jasa yang ditawarkan oleh organisasi bisnis. 

 

B. Maksud dan Tujuan Bisnis 

Bisnis tidak hanya bermaksud untuk memenuhi kebutuhan warga  

konsumen. Ada beberapa tujuan yang biasanya ingin dicapai suatu organisasi 

bisnis, yaitu: 

 Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen 

Contohnya produk sepeda motor untuk sarana transportasi yang mudah 

dan fleksibel 

  Keuntungan usaha 

Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara finansial atas 

usah yang mereka lakukan. 

  Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan 

Contoh organisasi bisnis dengna tujuan ini yaitu  PT Perhutani yang 

melakukan Reboisasi dan penghijauan untuk kelestarian usaha dimasa 

datang 

  Mengatasi berbagai risiko 

Contoh usaha ini yaitu  biro jasa keamanan, lembaga asuransi 

  Tanggung jawab sosial 

Banyak usaha yang mulai peduli terhadap lingkungan sosial selain 

mengejar keuntungan. Contohnya produk mobil ramah lingkungan, produk 

plastik daur ulang. 

 

C. Tingkatan Partisipasi Bisnis 

Ada beberapa tingkatan partisipasi bisnis dalam lingkungan ekonomi global, 

yaitu: 

1. Domestik 

Organisasi bisnis terbatas pada lingkungan local dan belum memasarkan ke 

luar negri sehingga masih terbatas dalam satunegara. 

2. Internasional 

Seiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai 

akibat ketatnya persaingan, organisasi bisnis dapat memperluas pangsa 

pasar ke negara lain yaitu memasuki pasarinternasional. 

3. Multinasional 

Perusahaan internasional yang membangun pabrik diluar negri akan 

memasuki fase perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di 

berbaga negara yang berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan 

biaya produksi yang murah dengan biaya distribusi yang murah. 


 

4. Global 

Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan 

mulai memilih suatu lokasi pabrik diberbagai negara dan melakukan sinergi 

antar pabrik untuk memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel. 

 

 

D. Lingkungan Bisnis 

 yaitu  keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau industri 

yang memengaruhi kegiatan organisasi. Lingkungan bisnis meliputi lingkungan 

ekonomi, teknologi, sosial dan persaingan. 

 

1. Lingkungan Ekonomi 

Lingkungan ekonomi merujuk pada kondisi sistem ekonomi tempat 

perusahaan  tertentu beroperasi. Kondisi ekonomi merefleksikan  kondisi 

bisnis nyata. Apabila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka 

konsumsi dan permintaan cenderung meningkat, sebaliknya pertumbuhan 

ekonomi yang menurun mengakibatkan konsumsi dan permintaan menurun. 

Besaran sensitifitas atas pertumbuhan ekonomi tiap-tiap industri berbeda. 

Perusahaan sebagai bagian dari lingkungan ekonomi perlu mencermati situasi 

dan kondisi ekonomi. Manajemen perlu bersikap antisipatif terhadap peluang 

dan ancaman lingkungan makro khususnya lingkungan ekonomi. Ada 

beberapa faktor ekonomi yang perlu diperhatikan perusahaan karena akan 

berpengaruh terhadap jalannya bisnis. Faktor ekonomi ini  yaitu : 

a) Produk Domestik Bruto dan Produk Nasional Bruto 

Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) 

yaitu  total produk yang dihasilkan semua pihak yang berada dalam 

wilayah nasional suatu negara, baik sebagai warga negara maupun bukan. 

Dalam perhitungan PDB akan dimasukkan semua output, baik yang 

dihasilkan oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang 

berdiam di Indonesia. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri 

tidak termasuk dalam hitungan PDB. 

Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu  

total produk yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara, baik yang 

berdomisili di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam perhitungan PNB 

akan dimasukkan semua output yang dihasilkan oleh seluruh warga negara 

Indonesia, baik yang tinggal di Indonesia maupun luar negeri. Output warga 

negara asing tidak termasuk dalam perhitungan PNB. 

Pertumbuhan PNB (dan atau PDB) sering dikenal dengan istilah 

pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh kuat terhadap dunia bisnis. 

Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan 

warga  yang selanjutnya akan mendorong daya beli. Dengan demikian 

---  16 

 

pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan meningkatkan peluang bisnis, 

meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. Sebaliknya jika PNB rendah 

maka akan berdampak negatif terhadap dunia bisnis. 

 

b) Tingkat pengangguran 

Pengangguran yaitu  tingkat tidak adanya pekerjaan bagi orang yang 

secara aktif mencari pekerjaan dalam suatu sistem ekonomi. Bila tingkat 

pengangguran rendah, berarti kurang tersedianya tenaga kerja untuk direkrut 

oleh bisnis. Ketika bisnis bersaing satu sama lain untuk mendapat  tawaran 

tenaga kerja yang tersedia, bisnis menaikkan upah yang ingin mereka bayar. 

Jika upah terlalu tinggi, bisnis akan menanggapi dengan mempekerjakan lebih 

sedikit pekerja, akibatnya pengangguran meningkat. 

 

c) Inflasi 

Inflasi yaitu  suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan 

terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses 

menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi berdampak terhadap 

menurunnya daya beli dan konsumsi warga . Penyebab Inflasi dapat 

dibedakan menjadi: 

1. Cost-push inflation (market power inflation): Tingginya harga disebabkan 

oleh tingginya biaya. 

2. Demand-pull inflation: Tingginya harga disebabkan oleh kuatnya 

permintaan pelanggan atasproduk 

Selain itu inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang 

berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.Inflasi 

berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran 

belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar 

yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi 

dari luar negeri yaitu  inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang 

impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau 

adanya kenaikan tarif impor barang. 

 

d) Suku bunga 

Permintaan atas barang dan jasa juga dipengaruhi oleh faktor suku bunga. 

Peningkatan suku bunga cenderung merubah pola konsumsi. Konsumsi 

cenderung menurun dan menabung cenderung meningkat. Dari sisi 

perusahaan, peningkatan suku bunga mendorong biaya meningkat dan pada 

akhirnya harga jual juga meningkat. 

 

2. Lingkungan Teknologi 

Pengertian teknologi merujuk pada semua cara yang dipakai  

---  17 

 

perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk 

pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan 

komunikasi. ada  dua kategori umum dari teknologi yang berhubungan 

dengan bisnis: 

a) Teknologi produk dan jasa 

Teknologi ini dipakai  dalam proses penciptaan barang atau jasa. 

Teknologi tidak hanya dipakai  dalam manufacturing saja, tetapi juga 

pada penyedia jasa. Teknologi baru, termasuk internet, menimbulkan 

revolusi pada hampir setiap aspek bisnis. Mulai dari cara pelanggan dan 

perusahaan berinteraksi hingga dimana, kapan dan bagaimana karyawan 

melakukan pekerjaan mereka. Teknologi merupakan basis persaingan 

untuk beberapa perusahaan, khususnya mereka yang tujuannya menjadi 

pemimpin teknologi pada industri mereka. 

b) Teknologi proses bisnis 

Teknologi proses bisnis dipakai  untuk memperbaiki kinerja 

perusahaan pada operasi internal (seperti akuntansi) dan membantu 

menciptakan hubungan yang lebih baik dengan konstituen eksternal, 

seperti pemasok dan pelanggan. 

 

3. Lingkungan Hukum-Politik 

Lingkungan ini mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah, 

biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah. Sistem hukum ikut menentukan 

apa yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi. Selain itu 

berbagai perwakilan pemerintah mengatur bidang- bidang penting seperti 

praktek periklanan, pertimbangan keamanan dan kesehatan serta standar 

perilaku yang dapat diterima. 

Sentimen pro atau anti bisnis dalam pemerintah dapat memengaruhi 

lebih lanjut kegiatan bisnis. Selama periode sentimen pro bisnis, perusahaan 

lebih mudah bersaing dan tidak terlalu memperhatiakan isu anti trust. 

Sebaliknya selama periode sentimen anti bisnis, perusahaan mengalami 

kegiatan persaingan lebih dibatasi. Faktor lain yang dijadikan pertimbangan 

perusahaan internasional yaitu  stabilitas politik. Tidak ada bisnis yang ingin 

membuka perusahaan di negara lain kalau hubungan dagang dengan negara 

ini  tidak stabil. 

 

4. Lingkungan Sosio-Budaya 

Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan 

karakteristik demografik dari warga  dimana sebuah organisasi 

beroperasi. Proses sosio-budaya menentukan barang dan jasa serta standar 

perilaku bisnis yang dihargai dan diterima warga . 

Pilihan dan selera pelanggan bervariasi sepanjang dan dalam batas- 

---  18 

 

batas nasional. Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam Negara 

yang sam dan dapat berubah-ubah sepanjang waktu (cara memilih gaya, 

warna dan selera berubah-ubah sepanjang musim). Faktor sosio-budaya juga 

mempengaruhi bagaimana perasaan pekerja tentang pekerjaan dan organisasi 

mereka. Dalam beberapa budaya pekerjaan membawa makna sosial yang 

penting, ditempat lain pekerjaan hanyalah sarana untuk satu tujuan dan orang 

hanya memperhatikan soal upah dan keamanan kerja 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

---  19 

 

 

 

 

 

BAB III 

BENTUK ORGANISASI BISNIS 

 

 

Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya berbagai organisasi 

bisnis dalam bentuk yang berbeda – beda. Setiap usaha bisnis yang berkembang 

memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi modal, skala usaha, 

kepemilikan, maupun operasional kegiatannya. Untuk itu perlu pengelolaan yang 

spesifik dan berbeda antara satu usaha dengan yang lain. Agar dapat 

berkembang dan mampu bersaing dalam lingkungan bisnis, dalam memilih 

bentuk usaha perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan yang 

dimiliki. 

Beberapa pertimbangan yang dapat dipakai  untuk membentuk suatu 

usaha bisnis meliputi: 

 Kebutuhan modal: jumlah dana yang diperlukan untuk melakukan 

suatuusaha 

 Risiko usaha: Pertanggung jawaban usaha apabila terjadi kerugian ataupun 

kebangkrutan 

 Pengawasan: Kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan 

usaha 

 Kemampuan manajerial: keahlian yang harus di miliki untuk merencanakan, 

mengendalikan, dan mengawasi usaha 

 Kebutuhan waktu: Kemampuan untuk menyediakan waktu yang cukup untuk 

menjalankan usaha dengan baik 

 

A. Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis 

1. Badan Usaha Perorangan 

Perusahaan perorangan merupakan suatu usaha yang kepemilikan dan 

pengelolaaannya dilakukan oleh perorangan (individu). Kelebihan dari 

perusahaan perorangan yaitu mudah mendirikannya, keuntungan menjadi milik 

sendiri, tidak dikenai pajak ganda, dan memiliki kebanggaan atas usaha sendiri. 

Adapun kekurangannya yaitu Risiko ditanggung sendiri, keterbatasan sumber 

dana, kesulitan pengelolaan, keuntungan dan pertumbuhan usaha terbatas. 

2. Persekutuan 

Persekutuan merupakan suatu usaha bisnis yang dimiliki dua orang atau 

lebih untuk memperoleh keuntungan bisnis secara bersama. Keuntungan utama 

---  20 

 

persekutuan yaitu kemudahan dalam pembentukan, adanya kolaborasi 

pengetahuan dan keterampilan dari masing – masing anggota, sumber daya 

lebih besar, dan juga belum dikenai pajak ganda. Adapun kekurangannya yaitu :  

Tanggung jawab bersama dan tidak terbatas, perselisihan antar partner, 

dan apabila terjadi masalah akan kesulitan untuk membubarkan usaha. 

Persekutuan secara umum dibagi menjadi dua kategori yaitu 

 Persekutuan umum (general partnership), yaitu pihak yang terlibat aktif 

dalam pengelolaan usaha dan memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas. 

 Persekutuan terbatas (limited partnership), yaitu pihak yang terlibat tidak 

secara aktif terlibat dalam pengelolaan usaha dan kewajiban yang dimiliki 

hanya sebesar dana yang disetorkan dalam persekutuan yang ada. 

 

Sedangkan kategori spesifik dalam persekutuan dapat dibedakan menjadi: 

 Silent partner yaitu partner yang dikenal umum tetapi tidak terlibat aktif 

dalam pengelolaanusaha. 

 Secret partner yaitu partner yang terlibat secara nyata dalam pengelolaan 

usaha tetapi namanya tidak dikenalumum. 

 Nominal partner yaitu partner yang meminjamkan namanya untuk 

kepentingan hubungan warga  (public relations) tetapi tidak terlibat 

secara nyata dalam pengelolaanusaha. 

 Dormant partner yaitu partner yang tidak aktif dalam pengelolaan usaha 

dan namanya tidakdikenal. 

 Senior partner yaitu partner yang memiliki tanggung jawab lebih besar. 

 Junior partner yaitu partner yang memiliki tanggung jawab terbatas, 

biasanya menyelesaikan tugas-tugas yang tidak strategis. 

 

Bentuk – bentuk persekutuan yang ada yaitu: 

1. Firma 

Persekutuan dua orang atau lebih yang membentuk suatu usaha dan 

memakai  nama bersama untuk usahanya. Ketentuan untuk dapat disebut 

sebagai sebuah firma yaitu: Setiap anggota berhak jadi pemimpin, Anggota 

tidak boleh memasukkan orang lain tanpa persetujuan anggota lain, 

keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan, dan apabila kekayaan usaha tidak 

cukup maka kekayaan anggota sebagai jaminannya. 

Kelebihan firma yaitu : 

 ada   pembagian kerja diantara para anggota sehingga kemampuan 

manajemennya lebih baik. 

 Pendirian relatif mudah karena tanpa aktependirian 

 Kebutuhan modal dapat tercukupi karena menghimpun dana dari beberapa 

orang. Ada kemudahan memperoleh kredit karena memiliki kemampuan 

finansial yang cukupbesar. 

---  21 

 

 

Kekurangan firma: 

 Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan kepemilikan pribadi menjadi 

jaminan bagi kewajibanperusahaan. 

 Kerugian yang disebabkan seorang anggota harus ditanggung bersama 

oleh anggotalain. 

 Kelangsungan perusahaan tidak menentu. Apabila salah seorang anggota 

membatalkan perjanjian maka firma menjadi bubar. 

 

2. Persekutuan Komanditer (CV: CommanditaireVennotschaap) 

Persekutuan komanditer merupakan suatu usaha bersama yang mana 

anggota memiliki tanggung jawab yang berbeda – beda sesuai dengan tingkat 

keterlibatan anggota ini  dalam pengelolaan usaha yang dilakukan. 

 Kelebihan CV: 

 Pendirian relatifmudah 

 Kemampuan manajerial yang lebih baik dibandingkan perusahaan 

perseorangan 

 Memiliki permodalan lebih besar dan kemudahan mendapat  kredit 

 

Kekurangan CV: 

 Kelangsungan hidup tidakmenentu. 

 Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah ditanamkan, terutama 

bagi partnerumum. 

 Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tidak terbatas. 

 

3. Perseroan Terbatas 

Perseroan terbatas merupakan organisasi bisnis yang berbentuk badan 

hukum dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik 

modal. Kelebihan dari PT yaitu: 

 Memiliki sumber dana lebih besar. Kebutuhan dana mudah diperoleh 

melalui penjualan sahamperusahaan. 

 Kewajiban pemilik modal terbatas. Investor yang menanamkan modal pada 

perseroan akan mendapat  saham sebagai bukti kepemilikan. Dalam 

perseoran terbatas, tanggung jawab pemegang sahamhanya sebatas pada 

nilai saham yang ditanamkan. Oleh karena itu apabila perseroan 

mengalami kebangkrutan, kerugian pemilik tidak melibatkan harta pribadi 

sebagai jaminannya. 

 Ukuran usaha lebih besar. Kekuatan permodalan yang dimiliki perseoran 

terbatas lebih besar sehingga memungkinkan perusahaan berkembang 

lebih pesat dengan membangun fasilitas produksi yang lebih lengkap, 

merekrut tenaga ahli dan tenaga kerja yang banyak dan bahkan membeli 

---  22 

 

perusahaanlain. 

 Manajemen secara profesional. Pengelolaan perseroan tidak dilakukan oleh 

pemilik secara langsung melainkan dikelola oleh para profesional yang 

dibayar berdasarkan prestasikerja. 

 Jangka waktu usaha yang lama. Kelangsungan hidup perseroan tidak 

tergantung dari hidup mati pemilik karena pergantian pemilik tidak akan 

mengganggu jalannyausaha. 

Kelemahan dari PT yaitu: 

 Biaya pendirian mahal. Pendirian awal suatu PT harus mengikuti peraturan 

yang berlaku misal terkait dengan izin usaha. Selain itu pendirian PT juga 

memerlukan tanah, perawatan gedung dan fasilitas pendukung lainnya. 

Semua itu tentu membutuhkan biaya yang cukup besar, yang jumlahnya 

dapat mencapai miliaranrupiah. 

 Administrasi yang rumit. Semakin besar suatu PT maka semakin kompleks 

pula permasalahan administrasi, pengelolaan manajerial, catatan keuangan 

dansebagainya. 

 Dikenakannya pajak ganda. Laba yang diperoleh dari hasil usaha suatu PT 

akan dikenakan pajak penghasilan. Selain itu ada pula bagian laba yang 

dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Apabila 

pemegang saham berada pada kelompok pendapatan melebihi Pendapatan 

Tidak Kena Pajak maka dividen yang diperoleh juga akan dikenaipajak. 

 Kemungkinan timbulnya konflik antara pemilik dan pengelola usaha bisnis. 

Bentuk-bentuk PT di antaranya yaitu : 

a) PT perseorangan: PT yang saham-sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh 

individu tertentu yang bertujuan untuk menghindari pengenaan pajak 

penghasilan pribadi yang tinggi. 

b) PT pribadi: PT yang saham-sahamnya dimiliki oleh sekelompok kecil 

pemegang saham atau manajemen untuk kepentingansendiri. 

c) PT tertutup: PT yang dimiliki oleh beberapa orang dan sahamnya tidak 

diperjualbelikan di pasarmodal. 

d) PT terbuka: PT yang dimiliki oleh banyak orang dan sahamnya 

diperjualbelikan di pasarmodal. 

e) PT domestik: PT yang berbadan hukum di suatu negara dan melakukan 

bisnis di wilayah negaraini . 

f) PT asing: PT yang berbadan hukum di suatu negara tertentu dan 

melakukan bisnis di negaralain. 

 

Selain bentuk badan usaha yang sifatnya umum seperti di atas, di Indonesia 

juga dikenal bentuk badan usaha yang lain yaitu: 

1. BUMN 

BUMN merupakan badan usaha milik negara yang didirikan untuk 

---  23 

 

mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan warga . Tujaun utama BUMN 

yaitu  untuk kesejahteraan warga  dengan tujuan tambahan yaitu  

memperoleh keuntungan. Jenis–jenis BUMN di Indonesia terdiri dari 

Perusahaan Umum (Perum), dan Perseroan Terbatas. Untuk Perusahaan 

Jawatan sudah tidak ada lagi karena sudah berubah statusnya menjadi 

Perusahaan Umum. Contoh BUMN Perum yaitu PERUMKA. Sedangkan untuk 

BUMN PT misalnyaTelkom. 

 

2. Koperasi 

Koperasi merupakan suatu usaha bisnis yang berdasarkan atas asas 

kekeluargaan dan gotong royong dengan tujuan untuk kesejahteraan anggota 

koperasi. Dalam koperasi, anggota diwajibkan membayar iuran wajib dan iuran 

pokok yang telah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga 

koperasi. 

 

B. Ekspansi Bisnis 

Perluasan atau ekspansi bisnis dilakukan untuk mencapai efisiensi, 

keuntungan yang lebih tinggi, ataupun agar dapat lebih kompetitif bersaing. 

Cara yang dapat dilakukan antara lain: 

1. Penggabungan (merger) 

  Merger merupakan penggabungan dua atau bebeapa perusahaan 

menjadi satu. Perusahaan dapat melakukan merger yang bersifat merger 

vertikal ataupun merger horizontal. Merger vertikal terjadi jika dua perusahaan 

atau lebih yang bergabung menjadi satu berasaldari tingkat operasional yang 

berbeda tetapi masih dalam satu industri yang berkaitan. Contohnya merger 

antara perusahaan minyak goreng dengan perusahaan penghasil kelapa 

sawit. Merger horizontal terjadi terjadi apabila perusahaan yang bergabung 

berasal dari satu industri yang sama dengan area tingkat kegiatan yang sama. 

Contoh merger horizontal yaitu bergabungnya Ben Q dengan Siemens untuk 

menjadi Ben Q Siemens dalam memproduksi Handphone. Selain dua jenis 

merger ini , perusahaan dapat melakukan konglomerasi yaitu 

penggabungan dua perusahaan atau lebih yang berasal dari industri yang 

berbeda. Contoh konglomerasi yaitu penggabungan Astra internasional 

dengan Astra Agro Lestari. 

2. Akuisisi 

  Perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan cara mengakuisisi 

perusahaan lain. Akuisisi merupakan pembelian suatu perusahaan oleh 

perusahaan  lain atau investor lain dengan tujuan untuk mempermudah dan 

memperkuat dukungan terhadap perusahaan yang sudah ada.  

3. Pengambilalihan secara paksa (hostiletakeover) 

 Pengembangan usaha juga dapat dilakukan dengan melakukan 

---  24 

 

pengambilan secara paksa suatu bisnis yang dilakukan dengan cara 

melakukan penawaran atas saham di pasar modal yang ada sehingga 

harganya akan naik, dan  investor memiliki kecenderungan untuk melepas 

saham mereka. Perusahaan yang akan diakuisisi (perusahaan target) dapat 

menerapkan beberapa strategi untuk menghindari hostile takeover,yaitu: 

 Green mail. Dalam strategi ini manajemen perusahaan target membeli 

saham-saham perusahaannya di pasar bebas dengan harga di atas 

hargapasar. 

 Shark repellent. Strategi ini bertujuan untuk menghindari ancaman hostile 

takeover melalui kebijakan manajemen atau corporatebylaws. Contohnya 

dengan menerapkan peraturan untuk memperbanyak jumlah pemegang 

saham yang harus hadir pada pertemuan untuk membicarakanakuisisi.  

 Poison pills. Dengan strategi ini perusahaan target dibuat menjadi tidak 

menarik lagi untuk diakuisisi misalnya dengan memperbesar jumlah utang. 

Dengan demikian perusahaan target seolah-olah menjadi racun bagi 

perusahaanpengakuisisi. 

 White knights. Dengan strategi ini pihak perusahaan target berusaha 

mencari pihak lain yang bersedia membeli saham perusahaan target di atas 

harga penawaran pihak pertama yang inginmengakuisisi. 

4. Leveragebuyout 

 Leverage buyout merupakan pengembangan usaha dengan cara membeli 

usaha orang lain dengan memakai  dana pinjaman (hutang) sehingga 

investor tidak perlu memilik modal yang besar untuk membeli suatu perusahaan.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

---  25 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB IV 

PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN BISNIS 

 

 

Aktivitas kegiatan bisnis memerlukan pengelolaan yang cermat sehingga 

akan mampu Memberi  keuntungan bagi pemilik modal. Perusahaan yang 

mampu mengelola usaha dengan baik akan mampu berkembang dan 

memperoleh kesuksesan, sedangkan usaha yang tanpa pengelolaan yang baik 

lambat laun akan mengalami kemunduran dan kalah bersaing dengan usaha lain 

yangada. 

Manajemen pengelolaan usaha merupakan proses pencapaian tujuan 

organisasi melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan 

pengendalian SDM dan sumber daya lain yang dimiliki oleh usaha bisnis. 

 

A. Fungsi Manajemen 

1.  Perencanaan (Planning) 

Perencanaan merupakan fungsi awal manajemen yang dimulai dari 

penetapan tujuan dan kemudian menetapkan perencanaan untuk mencapai 

tujuan ini . Perencanaan berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai 

dimasa datang. Berdasar rentang waktu pencapaian tujuan organisasi dapat 

dikelompokkan menjadi: 

 Tujuan jangka panjang 

 Tujuan yang dibuat untuk jangka waktu yang cuku; lama, biasanya lebih dari 

5 tahun dan merupakan panduan suatu organisasi akan berkembang dan 

menjadi perusahaan sepertiapa. 

 Tujuan jangka menengah 

 Tujuan yang lebih cepat waktu pencapaiannya dan biasanya merupakan 

penjabaran dari tujuan jangka panjang yang coba akan dicapai pada rentang 

waktu yang lebih singkat. Periode pelaksanaan biasanya 1 – 5 tahun. 

 Tujuan jangka pendek 

 Tujuan yang disusun untuk waktu kurang dari 1 tahun yang berhubungan 

dengan operasional rutin organisasi. 

---  26 

 

 

Setelah menetapkan tujuan organisasi kemudian perlu adanya perencanaa 

kegiatan yang jelas untuk mencapai tujuan. Adapun tingkatan rencana kegiatan 

organisasi dapat dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:  

 

 Rencana strategik 

Rencana strategik berisi tentang alokasi sumber daya yang dimiliki organisasi, 

dan langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mencapai tujuan 

jangka panjang (strategis) perusahaan. Rencana ini biasanya disusun oleh 

pinpinan organisasi yang menentukan arah organisasi. Rencana strategis 

merupakan visi perusahaan dimasa datang yang merupakan tujuan yang akan 

dicapai dalam jangka  panjang. 

 Rencana taktis 

Rencana taktis lebih pendek rentang waktunya dan merupakan penerapan dari 

rencana strategik yang sudah disusun oleh perusahaan. Perencanaan taktis 

biasanya melibatkan tingkatan manajemen menengah. 

 Rencana operasional 

Rencana operasional berhubungan dengan kegiatan operasional rutin sehari – 

hari yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek organisasi. 

 

2. Pengorganisasian (Organizing) dan pembentukan staff (Staffing)  

 Pengorganisasian yaitu  suatu proses memperoleh dan mengatur sumber 

daya perusahaan baik manusia, modal, dan teknologi untuk dapat secara baik 

menjalankan rencana yang sudah dibuat dan mencapai tujuan organisasi. 

Pembentukan staff merupakan pemilihan dan penempatan sumber daya manusia 

yang akan melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun sehingga akan 

dapat berjalan dengan baik dan tepat. 

 

3. Pengarahan(Directing) 

Pengarahan yaitu  fungsi manajemen yang bertujuan untuk Memberi  

panduan dan panutan kepada karyawan sehingga kegiatan operasional akan 

berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Pengarahan berkaitan 

dengan kepemimpinan seseorang terhadap orang lain dan membentuk suasana 

yang kondusif dan dinamis sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan 

mencapai tujuan organisasi. 

 

4. Pengendalian(Controlling) 

Pengendalian merupakan bentuk pengawasan dan kontrol dari 

manajemen terhadap kegiatan operasional organisasi apakah sudah sesuai 

dengan rencana yang ditetapkan dan sesuai dengan arah tujuan organisasi. 

Pengendalian mencegah adanya kegagalan dengan cara mengamati kinerja 

organisasi secara keseluruhan dan melakukan evaluasi apabila diperlukan. 

Fungsi pengendalian berawal dari penetapan standar penilaian, 

---  27 

 

pengukuran kinerja kegiatan apakah sesuai dengan standar, mengevaluasi hasil 

kinerja, dan terakhir melakukan koreksi ataupun perbaikan bila diperlukan. 

Pengendalian mencegah adanya kegagalan dengan cara memonitor kinerja 

individual, departemen, divisi dan kinerja keseluruhan demi kesuksesan 

organisasi. Dengan kata lain, fungsi ini berusaha mencegah timbulnya masalah, 

mendefinisikan masalah jika timbul dan kemudian mencari solusi pemecahan 

masalah secepat dan seefektif mungkin. 

 

 

B. Level Manajemen 

Manajemen pada dasarnya dibagi dalam 3 tingkatan yaitu: 

1. Manajer puncak (Top manager) 

Manajer puncak bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kinerja dan 

ar