Bisnis merupakan kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik barang
maupun layanan atau jasa ,Bisnis juga merupakan usaha
perdagangan dengan menjual barang atau layanan kepada konsumen, baik
individu atau perusahaan untuk mendapat keuntungan. Perusahaan, pasar
swalayan, rumah sakit, konsultan, pasar tradisional, dan sebagainya, semuanya
merupakan organisasi bisnis. Bisnis dapat pula berarti individu atau organisasi
yang mencoba mendapat keuntungan dengan menyediakan produk yang
memuaskan kebutuhan orang lain ,Bisnis juga merupakan
suatu keadaan di mana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan
pekerjaan yang menguntungkan.
Bisnis dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan
hukum, perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak
memilki badan hukum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima, warung
yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) serta usaha informal lainnya. Sementara itu, orang yang
mengusahakan uang dan waktunya dengan menanggung risiko dalam
menjalankan kegiatan bisnis disebut entrepreneur. Produk merupakan barang
atau layanan dengan karakteristik tertentu yang Memberi kepuasan dan
manfaat. Perusahaan bisnis menyediakan barang atau layanan yang akan
disampaikannya kepada pelanggan dan mendapat keuntungan.
Selain itu, bisnis juga merupakan lembaga yang menghasilkan barang atau
layanan yang dibutuhkan warga dan sangat dipengaruhi oleh naik dan
turunnya permintaan warga . Bisnis bisa bermakna semua kegiatan ekonomi
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan warga . Bisnis dapat dimiliki oleh
pemerintah ataupun swasta. Keuntungan yang diperoleh dari bisnis yang dimiliki
pemerintah dipakai untuk kemajuan negara yang bersangkutan. Selain itu,
bisnis yang dimiliki pemerintah merupakan bisnis yang menangani barang atau
layanan yang dipakai untuk memenuhi hajat
hidup orang banyak atau warga di suatu negara dan untuk kemakmuran
warga negara ini . Sementara itu, bisnis yang dimiliki oleh swasta pada
umumnya dilakukan untuk mendapat keuntungan dan meningkatkan
kemakmuran pemiliknya.
Sebenarnya, kata bisnis dapat pula mengacu pada suatu aktivitas yang
dilakukan individu atau organisasi setiap hari. Namun demikian, pengertian bisnis
ini selalu dibatasi oleh hasil yang didapatkan, yang mungkin tidak selalu
berupa barang atau layanan dan mendapat keuntungan dalam arti uang.
Bisnis dapat pula menghasilkan manfaat bagi pemilik bisnis maupun orang lain.
Yang penting, dalam bisnis ada kegiatan individu, kelompok, atau organisasi,
kegiatan ini menciptakan manfaat atau nilai tambah, dan kegiatan ini
dapat menghasilkan keuntungan bagi semua pihak terkait.
, kegiatan bisnis yang harus dilakukan dalam
mengembangkan produk antara lain:
a. Mengidentifikasi kesempatan untuk produk atau layanan
b. Mengevaluasi permintaan produk dan jasa
c. mendapat dana atau modal kerja
d. Mengelola produksi barang atau jasa
e. Memasarkan barang atau jasa
f. Membuat laporan untuk memuaskan permintaan pemerintah dan
memperbaiki proses
Beberapa kegiatan bisnis harus didukung oleh penelitian pasar. Penelitian
pasar merupakan kegiatan mendapat dan menganalisis informasi mengenai
kebutuhan, keinginan, dan preferensi pelanggan di pasar tertentu. Penelitian
pasar dapat membantu bisnis dalam mengidentifikasi kesempatan, menganalisis
permintaan, dan menanggapi permintaan pelanggan terhadap barang dan jasa.
Bisnis membuat keputusan yang memengaruhi konsumen. Konsumen yaitu
orang yang memakai barang dan jasa atau layanan. Bisnis juga memutuskan
produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Bisnis memengaruhi konsumen ketika memodifikasi kebutuhan atau
menghentikan pembelian produk. Konsumen juga merupakan orang yang
menentukan barang dan jasa manakah yang mereka butuhkan dan konsumen
akan membelinya. Apabila konsumen memutuskan untuk tidak membeli produk
maka bisnis akan gagal. Untuk menghindari kegagalan ini , bisnis dapat
memodifikasi barang atau layanan yang diberikan untuk memuaskan konsumen.
Bisnis yang berhasil atau bisnis yang sehat yaitu kegiatan bisnis yang
mampu mendatangkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang ,Namun demikian, ada lima indikator keberhasilan
bisnis, yaitu
a. Kinerja keuangan meliputi laba atau keuntungan yang dapat dicapai dan
produktivitas bisnis ini . Keuntungan merupakan selisih antara
pendapatan yang diterima dari produk atau layanan yang diberikan pada
pelanggan dan biaya yang harus dibayarkan perusahaan untuk menghasilkan
produk atau layanan ini . Produktivitas merupakan perbandingan antara
produk dan jasa yang tersedia bagi pelanggan dan sumber daya yang
dipakai untuk menghasilkan produk atau jasa ini .
b. Kebutuhan pelanggan. Hal ini ditunjukkan dengan kesadaran pelanggan
terhadap kebutuhan dan keinginannya serta ketepatan waktu. Layanan
kepada pelanggan merupakan kegiatan bisnis untuk memenuhi kebutuhan
dan pilihan pelanggan dengan memerhatikan ketepatan dalam waktu.
Layanan kepada pelanggan merupakan proses yang berlangsung secara
terus-menerus dan tidak akan berakhir. Hal ini disebabkan kebutuhan dan
harapan pelanggan selalu meningkat. Oleh karena itu, kegiatan bisnis harus
bersifat proaktif terhadap kebutuhan dan harapan pelanggan di masa
mendatang.
c. Kualitas produk dan jasa. Kualitas dan nilai merupakan fokus kegiatan bisnis
saat ini. Pengelolaan kualitas selalu didasarkan pada filosofi yang dikenal
dengan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan pada semua
fase kegiatan operasional perusahaan.
d. Inovasi dan kreativitas. Kreativitas merupakan cara berpikir dan berperilaku
yang berbeda dan baru. Kreativitas selalu dihubungkan dengan inovasi.
Inovasi merupakan pendekatan dan pilihan yang baru sebagai hasil dari
kreativitas kegiatan. Dengan kata lain, kreativitas dapat mendorong terjadinya
inovasi dalam perusahaan yang melakukan kreativitas ini . Akhir-akhir ini,
kegiatan bisnis didorong untuk beroperasi sebagai organisasi pembelajar.
Organisasi pembelajar merupakan organisasi yang tidak hanya beradaptasi,
melainkan selalu
kreatif mencari cara baru dan lebih baik untuk melakukan kegiatan operasional
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan karyawan.
a) Komitmen karyawan. Organisasi atau perusahaan yang sehat selalu
memperhatikan waktu dan usahanya dalam menemukan berbagai cara untuk
membangun komitmen karyawan. Salah satu cara yang dipakai
perusahaan yaitu dengan memberi otoritas dan kewenangan dalam
membuat keputusan dan mempertanggungjawabkan keputusan ini
kepada perusahaan. Komitmen karyawan juga akan menguat apabila
pemimpin memahami kemampuan kerja karyawan, menyesuaikan diri
terhadap kebutuhan karyawan, dan berusaha memenuhi kebutuhan karyawan
ini .
Barang merupakan produk yang berwujud fisik ( tangible) seperti komputer,
mobil, sepeda motor, buku, pakaian, makanan, dan sebagainya. Sementara itu,
layanan atau jasa merupakan produk yang tidak berwujud (intangible), seperti
konsultan, pendidikan, salon, kursus, dan sebagainya. Ada beberapa produk yang
tampaknya memiliki dua karakteristik ini , seperti penjahit, bengkel, yang
Memberi layanan dan Memberi produk yang berwujud. Jenis bisnis
ini harus mampu Memberi barang dan layanan yang memuaskan
pelanggan. Baik barang maupun layanan harus sesuai dengan keinginan dan
harapan pelanggan dan harus tepat sesuai dengan harapan pelanggan, baik
dalam kuantitas, kualitas, harga, maupun waktu. Perkembangan bisnis saat ini
menyatakan bahwa antara barang dan layanan tidak dapat dipisahkan. Hal ini
ditunjukkan dengan Memberi layanan yang memuaskan ketika produsen
menyampaikan barang yang dihasilkannya.
Apa tujuan sebuah bisnis? Tujuan utama bisnis yaitu melayani kebutuhan
pelanggan dan mendapat keuntungan atau profit (Madura, 2007). Tujuan
bisnis ini merupakan hasil akhir yang ingin dicapai oleh para pelaku bisnis
dan dari bisnis yang mereka lakukan, serta merupakan cerminan berbagai hasil
yang diharapkan bisa dilakukan oleh bagian-bagian organisasi perusahaan
(produksi, pemasaran, sumber daya manusia, keuangan, akuntansi, dan
seterusnya). Tujuan bisnis ini akan menentukan kinerja perusahaan dalam jangka
panjang. Secara umum tujuan bisnis yaitu menyediakan produk berupa barang
atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen serta memperoleh keuntungan
dari aktivitas yang dilakukan. Dalam jangka panjang, tujuan bisnis yang akan
dicapai tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Ada banyak hal yang
ingin dicapai oleh perusahaan dalam bisnisnya, antara lain:
1. Market standing, yaitu penguasaan pasar yang akan menjadi jaminan bagi
perusahaan untuk memperoleh pendapatan penjualan dan profit dalam jangka
panjang.
2. Innovation yaitu inovasi dalam produk (barang atau jasa) serta inovasi
keahlian. Tujuan bisnis yang ingin dicapai melalui inovasi yaitu menciptakan
nilai tambah suatu produk.
3. Physical and financial resources, yaitu penguasaan terhadap sumber daya
fisik dan keuangan untuk mengembangkan perusahaan menjadi semakin
besar dan semakin menguntungkan.
4. Performance and development, yaitu pencapaian tujuan organisasi dalam
bidang operasional. Untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik,
organisasi perlu memiliki berbagai kemampuan dan keahlian yang sesuai
dengan profesinya. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kinerja dan
pengembangan kemampuan manager melalui serangkaian kegiatan
kompensasi yang menarik dan program training and development yang
berkelanjutan.
5. Worker performance and attitude, yaitu tujuan jangka panjang dalam hal
tercapainya sikap karyawan terhadap perusahaan dan pekerjaannya. Untuk
mencapai tujuan ini maka perusahaan perlu memperhatikan pekerjaan
karyawan agar dapat dikerjakan dengan baik dan dapat meningkatkan
keterikatan karyawan pada perusahaan dan pekerjaannya.
6. Public responsibility, yaitu tanggung jawab sosial seperti memajukan
kesejahteraan warga , mencegah terjadinya polusi, dan menciptakan
lapangan kerja bagi warga .
Keuntungan merupakan selisih atau perbedaan antara hal yang didapatkan
(revenues) dan hal yang dibayarkan atau dikeluarkan (expenses). Individu yang
melakukan bisnis yaitu orang mampu melihat kesempatan dengan
menghasilkan produk, baik barang maupun jasa maupun orang yang
menghasilkan barang atau jasa dengan harga yang lebih rendah daripada harga
yang ada saat ini. Dapat dikatakan bahwa keuntungan merupakan penghargaan
bagi para pemilik bisnis terhadap risiko yang mereka hadapi atau karena uang dan
waktu yang telah mereka keluarkan untuk menghasilkan barang atau Memberi
layanan ini . Namun demikian, tidak semua bisnis memiliki tujuan utama
mendapat keuntungan.
Untuk mendapat keuntungan, individu atau organisasi memerlukan
keahlian pengelolaan (management) untuk merencanakan, mengorganisasi atau
mengordinasi, dan mengendalikan semua kegiatan bisnis, menemukan dan
mengembangkan karyawan, sehingga dapat membuat produk yang dapat dijual
dan mendapat keuntungan. Bisnis juga memerlukan keahlian dalam
memasarkan produknya. Oleh karena itu, para pelaku bisnis harus termotivasi
untuk mempelajari kebutuhan dan keinginan pelanggan terhadap produk yang
akan dihasilkan. Hal ini dibutuhkan untuk menghasilkan barang atau Memberi
layanan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan produk
ini . Bisnis juga memerlukan sumber daya dan keahlian dalam hal keuangan
untuk mencari dana, menyimpan dana, dan memperbesar dana untuk
meningkatkan kegiatan operasional organisasi.
Kegiatan bisnis tidak lepas dari berbagai tantangan, seperti hukum dan
peraturan pemerintah, etika dan tanggung jawab sosial bisnis sebagai anggota
warga , perubahan ekonomi, teknologi, dan sosial. Untuk memperoleh dan
mempertahankan keuntungan, organisasi bisnis harus mampu menghasilkan
produk yang berkualitas, dapat beroperasi secara efisien, mampu melaksanakan
tanggung jawab sosial, dan menjunjung tinggi nilai etika dalam warga terkait
dengan pelanggan, karyawan, investor, peraturan pemerintah, komunitas, dan
warga . Semua pihak yang terkait dengan organisasi bisnis disebut para
pemangku kepentingan (stakeholder). Menurut Ferrell et al .(2011), ada tiga
kegiatan utama bisnis, yaitu manajemen, pemasaran, dan keuangan. Pemilik
organisasi bisnis harus menyediakan sumber daya modal untuk memulai bisnis
ini . Pemilik harus mampu mengelola bisnisnya dengan memakai
karyawan atau sumber daya manusia dan sumber daya lain yang dimilikinya.
Pemilik bisnis harus mampu mengelola bisnisnya untuk memuaskan kebutuhan
dan harapan pelanggan.
Pengelolaan dan sumber daya manusia merupakan kegiatan mengordinasi
kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Kegiatan mengordinasi ini
bertujuan mengorganisasi semua sumber daya manusia agar dapat bekerja
secara efisien dan memotivasi sumber daya manusia ini untuk mencapai
sasaran bisnis. Produksi dan pemanufakturan merupakan elemen lain dari
manajemen. Selain manajemen atau pengelolaan, bisnis juga memerlukan
kegiatan pemasaran. Pemasar berusaha mengetahui kebutuhan dan harapan
warga atau pelanggan. Pemasar juga berusaha memasarkan
produknya memakai kegiatan promosi, baik melalui periklanan, penjualan
personal, promosi, maupun publisitas untuk mengomunikasikan manfaat dan
keunggulan produknya kepada pelanggan. Organisasi nirlaba juga memerlukan
promosi. Kegiatan bisnis juga memerlukan kegiatan keuangan, yaitu mencari
sumber dana untuk melakukan kegiatan bisnis dan memakai sumber dana
ini untuk melaksanakan kegiatan bisnis.
Ada berbagai jenis bisnis. Manufaktur merupakan jenis bisnis yang
menghasilkan barang yang berasal dari beberapa bahan mentah yang diolah
menjadi barang jadi dan mendapat keuntungan. Bisnis jasa merupakan bisnis
yang menghasilkan layanan atau produk yang bersifat tidak berwujud yang
mendapat keuntungan dari pembayaran atas layanan yang diterima
pelanggan. Agen, pedagang besar, pengecer, atau distributor lainnya merupakan
jenis bisnis yang merupakan perantara antara produsen dan konsumen. Pada
umumnya mereka membeli barang dari produsen kemudian dijual ke konsumen
akhir dengan mendapat keuntungan. Kebanyakan toko-toko yang ada di
sekitar kita melakukan bisnis dengan melaksanakan bisnis ini. Bisnis pertanian
yaitu bisnis yang menghasilkan barang hasil pertanian seperti padi, jagung,
ketela, sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Pertambangan merupakan bisnis
yang menghasilkan bahan tambang, seperti minyak bumi batubara, dan
sebagainya. Bisnis transportasi merupakan bisnis jasa yang Memberi layanan
angkutan kepada warga . Bisnis ini menjual layanan berupa kenyamanan,
ketepatan waktu, dan keramahan kepada para pelanggan. Bisnis properti yaitu
bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual atau menyewakan
rumah atau bangunan lainnya serta menjual interior dan eksterior rumah dan
bangunan lainnya ini . Masih banyak lagi berbagai jenis bisnis yang ada di
sekitar kita yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Mengapa kita harus mempelajari bisnis? Belajar bisnis dapat membantu kita
mengembangkan keahlian dan memperoleh pengetahuan untuk mempersiapkan
karier di masa mendatang, apakah yang akan kita lakukan di masa mendatang?
Kita akan mengikuti bisnis orang lain atau bekerja pada orang lain, ataukah kita
akan berbisnis sendiri dengan mengelola sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya untuk mendapat keuntungan? Selain itu, kita dapat mengambil
keputusan, bisnis apa yang akan kita tekuni. Berbagai bidang bisnis menawarkan
kesempatan karier yang menarik dan menantang, seperti manajemen sumber
daya manusia, teknologi informasi, keuangan, produksi dan operasi, pedagang
besar atau pengecer, dan sebagainya.
Mempelajari bisnis juga dapat membantu memahami secara lebih baik
berbagai kegiatan bisnis yang penting untuk menyediakan barang dan layanan
yang tepat, baik dalam kualitas maupun harga. Kegiatan bisnis akan membantu
kita mendapat keuntungan yang tidak hanya penting bagi bisnis secara
individual, namun penting pula bagi organisasi, perekonomian lokal, maupun
perekonomian global. Tanpa adanya keuntungan yang diperoleh, kegiatan bisnis
akan mengalami kesulitan dalam keberlanjutannya, dalam membeli bahan baku,
menggaji karyawan, mendapat modal, dan membuat barang atau Memberi
layanan untuk mendapat keuntungan. Oleh karena itu, para pebisnis selalu
berusaha agar perusahaan atau bisnisnya ini mendapat keuntungan.
B. Peluang Dan Trend Bisnis Masa Depan
Sebelum menginvestasikan waktu dan uang, titik utama para pebisnis atau
wirausahawan/ wirausahawati yaitu menyusun perencanaan bisnis (business
plan) yang disusul dengan pengembangan strategi bisnis dan menunjukkan
bagaimana strategi ini dapat diterapkan. Perencanaan bisnis ini
meliputi penyusunan sasaran atau tujuan, peramalan penjualan, dan perencanaan
keuangan. Perencanaan bisnis menjelaskan kesesuaian antara kemampuan dan
pengalaman wirausaha dan persyaratan untuk menghasilkan dan atau
memasarkan produk. Hal ini dapat menentukan strategi produksi dan pemasaran,
elemen-elemen hukum dalam organisasi, serta keuangan dan akuntansi. Untuk
itu, Ebert dan Griffin (2009) menyusun beberapa pertanyaan yang perlu dijawab:
(1) apakah sasaran dan tujuan para pebisnis? (2) apakah strategi yang akan
dipakai untuk mencapainya? (3) bagaimana strategi ini dapat
diimplementasikan?.
Selanjutnya, peramalan penjualan harus disusun berdasarkan logika dan hasil
penelitian, serta menunjukkan pemahaman mengenai pasar yang ada, kekuatan
dan kelemahan perusahaan, dan cara yang dipakai untuk memenangkan
persaingan. Selain itu, perencanaan keuangan menunjukkan rencana para
pebisnis untuk mengubah semua kegiatan ke dalam bentuk rupiah. Hal ini
mendasari penyusunan laporan keuangan perusahaan, neraca laba rugi, peta
keseimbangan atau pulang pokok, dan anggaran yang menunjukkan berapa
banyak uang yang dibutuhkan sebelum membuka dan melakukan bisnis.
Dalam satu tahun, hampir di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia,
banyak bermunculan bisnis baru. Pada umumnya, mereka merupakan satu unit
bisnis yang kecil. Kecenderungan yang ada saat ini yaitu munculnya
perdagangan via internet atau yang disebut sebagai electronic commerce. Hal ini
disebabkan internet mampu menyediakan cara baru yang mendasar dalam bisnis
dan memahami bahwa para pebisnis telah mampu menciptakan dan
mengembangkan bisnis baru mereka secara lebih cepat dari sebelumnya.
Kecenderungan kedua yaitu banyak bisnis yang didirikan oleh orang-orang yang
meninggalkan perusahaan besar atau korporasi dan telah memiliki pengalaman
dalam menjalankan bisnis sebelumnya pindah dari tempat bekerja mereka dan
mendirikan bisnis baru. Bisnis yang didirikan oleh orang-orang yang telah
berpengalaman dan memiliki banyak relasi ini akan dengan mudah tumbuh
dan berkembang menjadi bisnis besar.
Selain itu, akhir-akhir ini banyak bisnis yang didirikan oleh para wanita yang
memiliki semangat berwirausaha dan memiliki modal yang cukup. Pada
umumnya, para wanita ini merupakan individu yang memiliki semangat kerja
tinggi, ulet, teliti, dan berhati-hati. Oleh karena itu, pada umumnya para wanita
wirausaha ini berhasil dalam memulai dan mengembangkan bisnisnya karena
ketelitian dan keuletannya. Kebanyakan bisnis baru bersifat kecil dan terbatas
pada perdagangan lokal, namun dengan ketekunan, kegigihan, keuletan, dan
ketelitian para pemilik bisnis maka bisnis kecil yang tumbuh juga dapat merambah
pasar internasional.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik bahwa 50,24% penduduk Indonesia
yaitu wanita, dan pada umumnya pendidikan yang dapat diselesaikan lebih
rendah daripada tingkat pendidikan pria. Hal ini menyebabkan kebanyakan
wanita di Indonesia tidak bekerja. Bila mereka bekerja, pada umumnya tidak
menduduki posisi strategis di perusahaan atau tempat kerjanya. Wanita pada
umumnya bekerja hanya untuk membantu perekonomian rumah tangga. Ideologi
patriarki yang menyatu dengan gender juga telah menjadikan wanita berada di
posisi pinggir dalam bekerja. Ideologi patriarki telah mengunggulkan pria dan
menjadikan wanita memainkan peran yang bersifat sekunder. Namun demikian,
saat ini dapat kita jumpai para wanita yang gigih dalam bekerja dan mampu
menjadi pelaku bisnis yang sukses.
Bisnis kecil yang baru berdiri tidak luput dari ancaman kegagalan. Ada
beberapa penyebab kegagalan bisnis kecil yang baru memulai usahanya, seperti
pengalaman atau kompetensi manajerial, kelalaian, sistem pengendali yang
lemah, atau karena kekurangan modal. Kegagalan yang disebabkan oleh
pengalaman atau kurangnya kompetensi ini disebabkan para pemilik dan pelaku
bisnis tidak mampu mengestimasi keahlian manajerialnya atau terlalu
overestimate. Pada umumnya, mereka terlalu yakin bahwa bekerja keras saja
akan mendatangkan kesuksesan. Para pemilik dan pelaku bisnis atau manajer
yang gagal karena mereka tidak tahu bagaimana harus membuat keputusan
mengenai bisnis dan tidak memahami prinsip-prinsip manajemen. Selain itu,
ketika pemilik dan pelaku bisnis memutuskan untuk membuka bisnis baru maka
mereka harus memiliki komitmen terhadap waktu dan usaha. Hal ini seringkali
dilupakan. Para pemilik dan pelaku bisnis tidak akan sukses jika mereka tidak mau
menyediakan waktunya secara penuh untuk menjalankan bisnisnya dan hanya
mempercayakan bisnisnya pada orang lain.
Selain itu, sistem pengendalian yang efektif akan mendorong bisnis berjalan
sesuai dengan yang diharapkan dan mampu menghindarkan manajer dari
permasalahan serius dalam bisnis. Beberapa bisnis mengalami kegagalan karena
mereka gagal dalam mengelola kebijakan pengendalian kredit atau kurang
pengendalian dalam proses produksi. Beberapa pemilik dan pelaku bisnis juga
terlalu optimis dalam mengumpulkan keuntungan di awal kegiatan bisnisnya. Para
ahli mengatakan bahwa para pebinis membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam beroperasi di awal masa berdirinya tanpa mengharapkan keuntungan
sepeser pun.
Selain beberapa hal yang menyebabkan kegagalan dalam memulai bisinis,
Ebert dan Griffin (2009) juga memaparkan hal-hal yang menyebabkan
keberhasilan dalam memulai bisnis, yaitu kerja keras, pengendalian, dan dedikasi
yang tinggi dari pemilik dan pelaku bisnis. Selain itu, keberhasilan bisnis juga
disebabkan adanya permintaan terhadap produk kita, kompetensi manajerial, dan
keberuntungan. Bisnis yang baru didirikan membutuhkan kerja keras dan
komitmen dari pemiliknya, serta kesediaan pemilik meluangkan waktu dan
tenaganya untuk melaksanakan bisnis ini . Selain itu, para pemilik bisnis baru
harus mampu meramalkan permintaan terhadap produk yang ditawarkannya
dengan selalu melakukan analisis pasar dan tetap mengawal kondisi ini
untuk produk baru yang diperkenalkan ke pasar. Keberhasilan bisnis baru juga
tidak terlepas dari kompetensi pemilik bisnisnya. Oleh karena itu, keahlian dan
ketrampilan pemilik dan pelaku bisnis atau manajer perlu selalu diperbarui dengan
cara mengikuti pendidikan dan pelatihan, atau belajar dari keberhasilan masa lalu
dan keberhasilan rekan bisnisnya. Selain itu, para manajer dan pemilik bisnis
harus mampu meluangkan waktunya dalam menjalin relasi dan kerjasama dengan
berbagai pihak yang mendukung keberhasilan bisnisnya (stakeholder). Satu hal
yang tidak kalah penting dalam keberhasilan pemilik dan pelaku bisnis atau
manajer dalam memulai bisnisnya yaitu faktor keberuntungan yang dimilikinya.
ada lima pemangku kepentingan utama dalam
bisnis, yaitu pemilik, kreditur, karyawan, pemasok, dan pelanggan.
a. Pemilik.Bisnis dimulai ketika ada ide dari satu atau beberapa wirausaha yang
ingin menciptakan, mengorganisasi, dan mengelola bisnis. Individu ingin
menciptakan bisnis karena beberapa sebab, yaitu pendapatan yang lebih
besar, menjadi bos atau pemimpin di tempat kerjanya sendiri, atau
menginginkan tantangan yang lebih besar. Kepemilikan dalam bisnis juga
dapat diperoleh dengan menanamkan uangnya ke suatu perusahaan
(investor) yang berupa saham yang dibelinya dari perusahaan. Oleh karena
itu, kepemilikan dalam bisnis juga dapat disebut berkedudukan sebagai
pemegang saham (stockholder). Pemegang saham ini dapat menjual
kepemilikan sahamnya pada orang lain sesuai keinginannya. Perusahaan
memiliki tanggung jawab kepada para pemegang saham dengan
Memberi pengembalian atas investasi yang ditanamkan dalam perusahaan
(return on investment).
b. Kreditur. Kreditur merupakan pihak yang membantu dalam penyediaan dana
di luar dana dari pemilik atau dari para investor. Pada awal berdirinya, bisnis
memerlukan peralatan, bahan, karyawan, dan sebagainya yang sulit diprediksi
akan mendapat keuntungan seberapa besar. Oleh karena itu, para pemilik
dan pelaku bisnis dapat mendatangkan dana dengan cara meminjam dana
dari lembaga yang disebut kreditur. Kredit atau hutang ini diambil dalam
jangka waktu tertentu dengan kewajiban peminjam yaitu membayar bunga
sejumlah tertentu sesuai dengan tingkat bunga pinjaman yang berlaku dan
tingkat bunga yang disepakati.
c. Tenaga kerja. Selanjutnya, tenaga kerja, merupakan pemangku kepentingan
yang bertanggung jawab menjalankan kegiatan operasional
perusahaan. Tenaga kerja ini ada yang berkedudukan sebagai karyawan
atau yang melaksanakan kegiatan operasional perusahaan, namun ada pula
yang memberi penugasan tenaga kerja lain dan membuat keputusan bisnis
yang penting. Tenaga kerja ini disebut dengan manajer atau pengelola. Kinerja
perusahaan sangat dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh manajer
ini .
d. Pemasok. Pemasok juga merupakan pemangku kepentingan yang tidak dapat
dilupakan terutama oleh perusahaan manufaktur yang menghasilkan barang.
Tanpa bahan baku dari pemasok yang dapat
diandalkan, proses produksi akan terhambat.
e. Pelanggan. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk, baik barang
maupun layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan, baik dalam jenis,
harga, kuantitas, dan kualitas. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
para wirausahawan bergantung pada pemilik atau investor dan kreditur dalam
penyediaan dukungan keuangan, bergantung pada karyawan dan manajer
dalam pengelolaan dan operasionalisasi proses produksi, bergantung pada
pemasok dalam penyediaan bahan baku, dan bergantung pada pelanggan
dalam mengetahui kebutuhan dan harapan pelanggan sehingga perusahaan
tetap hidup dan berkembang.
Dalam bisnis diperlukan berbagai faktor produksi yang dapat menghasilkan
barang maupun layanan, yaitu sumber daya alam, sumber daya manusia, modal,
dan wirausaha.
a. Sumber daya alam merupakan sumber daya yang diperoleh dari alam,
seperti tanah, air, tumbuhan, hewan, dan sebagainya. Perusahaan
agribisnis mengutamakan sumber daya alam dalam menjalankan
bisnisnya.
b. Sumber daya manusia merupakan tenaga kerja yang memiliki
kemampuan fisik, mental, kepribadian, dan sebagainya yang diperlukan
bagi upaya melakukan proses produksi untuk menghasilkan barang dan
layanan.
c. Modal meliputi mesin-mesin, peralatan, fasilitas fisik, dan modal
yang berupa uang yang pada umumnya merupakan sarana atau fasilitas
yang dipakai manusia untuk menghasilkan barang dan layanan. Modal
juga menyakup pemakaian teknologi, yang merupakan pengetahuan,
alat, atau metode yang dipakai untuk menghasilkan barang atau
layanan. Teknologi dapat meningkatkan modal untuk dapat menghasilkan
barang maupun layanan. Teknologi yang saat ini dirasa penting dalam
menghasilkan produk yaitu teknologi informasi. Teknologi ini
meliputi pemakaian komputer untuk mengirim informasi antardepartemen
atau bagian dalam proses produksi.
d. Kewirausahaan, yaitu usaha penciptaan ide melakukan bisnis dan
kemauan menanggung risiko. Pebisnis atau wirausahawan/ wirausahawati
yaitu orang yang mengelola, mengorganisasi, dan
mengasumsikan risiko dengan memulai bisnis.
Bisnis memiliki lima fungsi kunci, yaitu fungsi manajemen, fungsi
pemasaran, fungsi keuangan, fungsi akuntansi, dan fungsi sistem informasi
(Madura, 2007). Fungsi manajemen yaitu mengelola karyawan beserta
berbagai sumber daya lainnya untuk dipakai dalam organisasi. Fungsi
pemasaran berarti melaksanakan fungsi pengembangan produk dan layanan,
penentuan harga, distribusi, dan promosi kepada pelanggan. Fungsi keuangan
berarti melaksanakan fungsi mencari dan memakai sumber dana untuk
kegiatan operasional bisnis. Fungsi akuntansi merupakan fungsi merangkum dan
menganalisis kondisi keuangan perusahaan yang dipakai untuk mengambil
berbagai macam keputusan. Fungsi sistem informasi meliputi pemakaian
teknologi informasi, sumber daya manusia, dan prosedur yang secara bersama -
sama menyediakan infomasi yang tepat bagi karyawan dan bagi fungsi lain dalam
mengambil keputusan. Kelima fungsi ini saling terkait dan terintegrasi dalam
organisasi atau perusahaan. Fungsi pemasaran menentukan jenis produk atau
layanan yang disampaikan kepada pelanggan. Fungsi manajemen mengelola
sumber daya yang ada untuk menghasilkan produk atau layanan yang diharapkan
pelanggan dalam fungsi pemasaran. Fungsi keuangan bertindak mengadakan
berbagai fasilitas dan melakukan pembayaran terhadap pembelian bahan, mesin,
dan peralatan lainnya untuk menghasilkan produk dan layanan ini . Dalam
setiap proses, fungsi sistem informasi selalu membuat data yang akurat dan dapat
diakses semua pihak yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan,
sedangkan fungsi akuntansi bertindak membuat rangkuman dan analisis
mengenai kondisi keuangan perusahaan.
Selain itu, di masa mendatang, ada semakin banyak perbedaan atau
diversitas atau heterogenitas dalam warga yang terkait erat dengan
kegiatan bisnis. Heterogenitas ini ditandai dengan keberagaman latar belakang,
nilai, kebutuhan, dan ketertarikan. Hal inilah yang mendorong kegiatan bisnis
untuk dapat melakukan tindakan proaktif untuk dapat mengikuti trend atau
kecenderungan di masa mendatang. Terkait dengan berbagai diversitas yang
dihadapi dalam kegiatan bisnis, maka para pelaku bisnis harus menghindari
stereotip (stereotyping). Stereotip ini merupakan pandangan terhadap seseorang
dengan menggeneralisasi atau menyamakan dengan kelompok tertentu. Tindakan
stereotip akan merugikan para pelaku bisnis karena mereka tidak akan dapat
memenuhi kebutuhan orang ini secara tepat. Kecenderungan bisnis di masa
mendatang juga diwarnai dengan banyaknya pelaku bisnis wanita, semakin
banyaknya kaum minoritas dalam ras atau etnis tertentu yang bermunculan dan
harus diperhitungkan dalam bisnis.
Heterogenitas atau diversitas ini harus disikapi para pelaku bisnis
dengan bijaksana. Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan khusus terhadap
diversitas ini . Pengelolaan diversitas atau heterogenitas merupakan
strategi untuk menarik, memotivasi, mengembangkan, memperkuat, dan
memakai talenta secara penuh dari orang-orang yang memiliki kompetensi
dengan tidak membedakan gender, ras, etnis, agama, dan kemampuan fisiknya.
Namun demikian, isu mengenai heterogenitas atau diversitas ini sangat
kompleks maka tidak mudah bagi perusahaan untuk melaksanakan pengelolaan
terhadap program heterogenitas atau diversitas ini secara efektif. Oleh
karena itu, program pengelolaan heterogenitas dan diversitas harus disesuaikan
dengan situasi khusus yang ada di dalam masing-masing perusahaan.
Perusahaan atau organisasi juga harus membangun budaya, nilai, Memberi
dukungan, dan mengelola heterogenitas dan diversitas ini dengan baik.
BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS
Banyak kegiatan yang dilakukan diwarga memerlukan pengelolaan
yang efektif dan efisien. Pada dasarnya, organisasi yang mengelola kegiatan
warga dapat dibedakan menjadi organisasi profit (bisnis) dan organisasi non
profit. Kegiatan non profit berorientasi pada tujuan sosial dan tidak mencari
keuntungan secara finansial. Contoh organisasi non profit yaitu LSM, LBH, dan
sebagainya.
Kegiatan bisnis merupakan proses kegiatan oleh individu atau kelompok
melalui proses penciptaan, pertukaran kebutuhan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan khususnya secara finansial. Organisasi bisnis
merupakan suatu system yang terdiri berbagai subsistem yang terdiri dari input,
proses, dan output. Organisasi bisnis juga tidak dapat dipisahkan dari sistem yang
lebih besar yang berupa sistem ekonomi yang berkembang yang secara langsung
ataupun tidak langsung berpengaruh terhadap organisasi bisnis.
Dalam organisasi bisnis ada stakeholder yaitu pihak – pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suatu organisasi.
Stakeholder primer merupakan pihak – pihak yang secara langsung dipengaruhi
oleh kebijakan, ataupun aktivitas organisasi. Sedangkan stakeholder sekunder
merupakan pihak – pihak yang tidak secara langsung terpengaruh kegiatan
organisasi.
A. Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Bisnis
Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan dalam aktivitas bisnis,
SDM yang terlibat dalam bisnis dikategorikan menjadi:
1. Pemilik modal
Pihak – pihak yang menyediakan dana sehingga kegiatan operasional dan
aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar.
2. Manajer
Orang – orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan dan
mengelola organisasi bisnis sehingga akan mencapai tujuan yang
direncanakan oleh pemilik modal.
3. Tenagakerja
Merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk yang berkualitas.
4. Konsumen
Konsumen merupakan pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi
bisnis. Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan memakai
produk atauun jasa yang ditawarkan oleh organisasi bisnis.
B. Maksud dan Tujuan Bisnis
Bisnis tidak hanya bermaksud untuk memenuhi kebutuhan warga
konsumen. Ada beberapa tujuan yang biasanya ingin dicapai suatu organisasi
bisnis, yaitu:
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
Contohnya produk sepeda motor untuk sarana transportasi yang mudah
dan fleksibel
Keuntungan usaha
Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara finansial atas
usah yang mereka lakukan.
Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Contoh organisasi bisnis dengna tujuan ini yaitu PT Perhutani yang
melakukan Reboisasi dan penghijauan untuk kelestarian usaha dimasa
datang
Mengatasi berbagai risiko
Contoh usaha ini yaitu biro jasa keamanan, lembaga asuransi
Tanggung jawab sosial
Banyak usaha yang mulai peduli terhadap lingkungan sosial selain
mengejar keuntungan. Contohnya produk mobil ramah lingkungan, produk
plastik daur ulang.
C. Tingkatan Partisipasi Bisnis
Ada beberapa tingkatan partisipasi bisnis dalam lingkungan ekonomi global,
yaitu:
1. Domestik
Organisasi bisnis terbatas pada lingkungan local dan belum memasarkan ke
luar negri sehingga masih terbatas dalam satunegara.
2. Internasional
Seiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai
akibat ketatnya persaingan, organisasi bisnis dapat memperluas pangsa
pasar ke negara lain yaitu memasuki pasarinternasional.
3. Multinasional
Perusahaan internasional yang membangun pabrik diluar negri akan
memasuki fase perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di
berbaga negara yang berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan
biaya produksi yang murah dengan biaya distribusi yang murah.
4. Global
Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan
mulai memilih suatu lokasi pabrik diberbagai negara dan melakukan sinergi
antar pabrik untuk memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel.
D. Lingkungan Bisnis
yaitu keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau industri
yang memengaruhi kegiatan organisasi. Lingkungan bisnis meliputi lingkungan
ekonomi, teknologi, sosial dan persaingan.
1. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi merujuk pada kondisi sistem ekonomi tempat
perusahaan tertentu beroperasi. Kondisi ekonomi merefleksikan kondisi
bisnis nyata. Apabila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka
konsumsi dan permintaan cenderung meningkat, sebaliknya pertumbuhan
ekonomi yang menurun mengakibatkan konsumsi dan permintaan menurun.
Besaran sensitifitas atas pertumbuhan ekonomi tiap-tiap industri berbeda.
Perusahaan sebagai bagian dari lingkungan ekonomi perlu mencermati situasi
dan kondisi ekonomi. Manajemen perlu bersikap antisipatif terhadap peluang
dan ancaman lingkungan makro khususnya lingkungan ekonomi. Ada
beberapa faktor ekonomi yang perlu diperhatikan perusahaan karena akan
berpengaruh terhadap jalannya bisnis. Faktor ekonomi ini yaitu :
a) Produk Domestik Bruto dan Produk Nasional Bruto
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
yaitu total produk yang dihasilkan semua pihak yang berada dalam
wilayah nasional suatu negara, baik sebagai warga negara maupun bukan.
Dalam perhitungan PDB akan dimasukkan semua output, baik yang
dihasilkan oleh warga negara Indonesia maupun warga negara asing yang
berdiam di Indonesia. Warga negara Indonesia yang berada di luar negeri
tidak termasuk dalam hitungan PDB.
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu
total produk yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara, baik yang
berdomisili di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam perhitungan PNB
akan dimasukkan semua output yang dihasilkan oleh seluruh warga negara
Indonesia, baik yang tinggal di Indonesia maupun luar negeri. Output warga
negara asing tidak termasuk dalam perhitungan PNB.
Pertumbuhan PNB (dan atau PDB) sering dikenal dengan istilah
pertumbuhan ekonomi memiliki pengaruh kuat terhadap dunia bisnis.
Semakin tinggi pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan pendapatan
warga yang selanjutnya akan mendorong daya beli. Dengan demikian
--- 16
pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan meningkatkan peluang bisnis,
meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. Sebaliknya jika PNB rendah
maka akan berdampak negatif terhadap dunia bisnis.
b) Tingkat pengangguran
Pengangguran yaitu tingkat tidak adanya pekerjaan bagi orang yang
secara aktif mencari pekerjaan dalam suatu sistem ekonomi. Bila tingkat
pengangguran rendah, berarti kurang tersedianya tenaga kerja untuk direkrut
oleh bisnis. Ketika bisnis bersaing satu sama lain untuk mendapat tawaran
tenaga kerja yang tersedia, bisnis menaikkan upah yang ingin mereka bayar.
Jika upah terlalu tinggi, bisnis akan menanggapi dengan mempekerjakan lebih
sedikit pekerja, akibatnya pengangguran meningkat.
c) Inflasi
Inflasi yaitu suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu). Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi berdampak terhadap
menurunnya daya beli dan konsumsi warga . Penyebab Inflasi dapat
dibedakan menjadi:
1. Cost-push inflation (market power inflation): Tingginya harga disebabkan
oleh tingginya biaya.
2. Demand-pull inflation: Tingginya harga disebabkan oleh kuatnya
permintaan pelanggan atasproduk
Selain itu inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu inflasi yang
berasal dari dalam negeri dan inflasi yang berasal dari luar negeri.Inflasi
berasal dari dalam negeri misalnya terjadi akibat terjadinya defisit anggaran
belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar
yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal. Sementara itu, inflasi
dari luar negeri yaitu inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya harga barang
impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau
adanya kenaikan tarif impor barang.
d) Suku bunga
Permintaan atas barang dan jasa juga dipengaruhi oleh faktor suku bunga.
Peningkatan suku bunga cenderung merubah pola konsumsi. Konsumsi
cenderung menurun dan menabung cenderung meningkat. Dari sisi
perusahaan, peningkatan suku bunga mendorong biaya meningkat dan pada
akhirnya harga jual juga meningkat.
2. Lingkungan Teknologi
Pengertian teknologi merujuk pada semua cara yang dipakai
--- 17
perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk
pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan
komunikasi. ada dua kategori umum dari teknologi yang berhubungan
dengan bisnis:
a) Teknologi produk dan jasa
Teknologi ini dipakai dalam proses penciptaan barang atau jasa.
Teknologi tidak hanya dipakai dalam manufacturing saja, tetapi juga
pada penyedia jasa. Teknologi baru, termasuk internet, menimbulkan
revolusi pada hampir setiap aspek bisnis. Mulai dari cara pelanggan dan
perusahaan berinteraksi hingga dimana, kapan dan bagaimana karyawan
melakukan pekerjaan mereka. Teknologi merupakan basis persaingan
untuk beberapa perusahaan, khususnya mereka yang tujuannya menjadi
pemimpin teknologi pada industri mereka.
b) Teknologi proses bisnis
Teknologi proses bisnis dipakai untuk memperbaiki kinerja
perusahaan pada operasi internal (seperti akuntansi) dan membantu
menciptakan hubungan yang lebih baik dengan konstituen eksternal,
seperti pemasok dan pelanggan.
3. Lingkungan Hukum-Politik
Lingkungan ini mencerminkan hubungan antara bisnis dan pemerintah,
biasanya dalam bentuk regulasi pemerintah. Sistem hukum ikut menentukan
apa yang dapat dilakukan dan tidak dapat dilakukan oleh organisasi. Selain itu
berbagai perwakilan pemerintah mengatur bidang- bidang penting seperti
praktek periklanan, pertimbangan keamanan dan kesehatan serta standar
perilaku yang dapat diterima.
Sentimen pro atau anti bisnis dalam pemerintah dapat memengaruhi
lebih lanjut kegiatan bisnis. Selama periode sentimen pro bisnis, perusahaan
lebih mudah bersaing dan tidak terlalu memperhatiakan isu anti trust.
Sebaliknya selama periode sentimen anti bisnis, perusahaan mengalami
kegiatan persaingan lebih dibatasi. Faktor lain yang dijadikan pertimbangan
perusahaan internasional yaitu stabilitas politik. Tidak ada bisnis yang ingin
membuka perusahaan di negara lain kalau hubungan dagang dengan negara
ini tidak stabil.
4. Lingkungan Sosio-Budaya
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan
karakteristik demografik dari warga dimana sebuah organisasi
beroperasi. Proses sosio-budaya menentukan barang dan jasa serta standar
perilaku bisnis yang dihargai dan diterima warga .
Pilihan dan selera pelanggan bervariasi sepanjang dan dalam batas-
--- 18
batas nasional. Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam Negara
yang sam dan dapat berubah-ubah sepanjang waktu (cara memilih gaya,
warna dan selera berubah-ubah sepanjang musim). Faktor sosio-budaya juga
mempengaruhi bagaimana perasaan pekerja tentang pekerjaan dan organisasi
mereka. Dalam beberapa budaya pekerjaan membawa makna sosial yang
penting, ditempat lain pekerjaan hanyalah sarana untuk satu tujuan dan orang
hanya memperhatikan soal upah dan keamanan kerja
--- 19
BAB III
BENTUK ORGANISASI BISNIS
Perkembangan ekonomi telah mendorong terbentuknya berbagai organisasi
bisnis dalam bentuk yang berbeda – beda. Setiap usaha bisnis yang berkembang
memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi modal, skala usaha,
kepemilikan, maupun operasional kegiatannya. Untuk itu perlu pengelolaan yang
spesifik dan berbeda antara satu usaha dengan yang lain. Agar dapat
berkembang dan mampu bersaing dalam lingkungan bisnis, dalam memilih
bentuk usaha perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan yang
dimiliki.
Beberapa pertimbangan yang dapat dipakai untuk membentuk suatu
usaha bisnis meliputi:
Kebutuhan modal: jumlah dana yang diperlukan untuk melakukan
suatuusaha
Risiko usaha: Pertanggung jawaban usaha apabila terjadi kerugian ataupun
kebangkrutan
Pengawasan: Kemampuan pemilik usaha dalam melakukan pengawasan
usaha
Kemampuan manajerial: keahlian yang harus di miliki untuk merencanakan,
mengendalikan, dan mengawasi usaha
Kebutuhan waktu: Kemampuan untuk menyediakan waktu yang cukup untuk
menjalankan usaha dengan baik
A. Bentuk-Bentuk Organisasi Bisnis
1. Badan Usaha Perorangan
Perusahaan perorangan merupakan suatu usaha yang kepemilikan dan
pengelolaaannya dilakukan oleh perorangan (individu). Kelebihan dari
perusahaan perorangan yaitu mudah mendirikannya, keuntungan menjadi milik
sendiri, tidak dikenai pajak ganda, dan memiliki kebanggaan atas usaha sendiri.
Adapun kekurangannya yaitu Risiko ditanggung sendiri, keterbatasan sumber
dana, kesulitan pengelolaan, keuntungan dan pertumbuhan usaha terbatas.
2. Persekutuan
Persekutuan merupakan suatu usaha bisnis yang dimiliki dua orang atau
lebih untuk memperoleh keuntungan bisnis secara bersama. Keuntungan utama
--- 20
persekutuan yaitu kemudahan dalam pembentukan, adanya kolaborasi
pengetahuan dan keterampilan dari masing – masing anggota, sumber daya
lebih besar, dan juga belum dikenai pajak ganda. Adapun kekurangannya yaitu :
Tanggung jawab bersama dan tidak terbatas, perselisihan antar partner,
dan apabila terjadi masalah akan kesulitan untuk membubarkan usaha.
Persekutuan secara umum dibagi menjadi dua kategori yaitu
Persekutuan umum (general partnership), yaitu pihak yang terlibat aktif
dalam pengelolaan usaha dan memiliki tanggung jawab yang tidak terbatas.
Persekutuan terbatas (limited partnership), yaitu pihak yang terlibat tidak
secara aktif terlibat dalam pengelolaan usaha dan kewajiban yang dimiliki
hanya sebesar dana yang disetorkan dalam persekutuan yang ada.
Sedangkan kategori spesifik dalam persekutuan dapat dibedakan menjadi:
Silent partner yaitu partner yang dikenal umum tetapi tidak terlibat aktif
dalam pengelolaanusaha.
Secret partner yaitu partner yang terlibat secara nyata dalam pengelolaan
usaha tetapi namanya tidak dikenalumum.
Nominal partner yaitu partner yang meminjamkan namanya untuk
kepentingan hubungan warga (public relations) tetapi tidak terlibat
secara nyata dalam pengelolaanusaha.
Dormant partner yaitu partner yang tidak aktif dalam pengelolaan usaha
dan namanya tidakdikenal.
Senior partner yaitu partner yang memiliki tanggung jawab lebih besar.
Junior partner yaitu partner yang memiliki tanggung jawab terbatas,
biasanya menyelesaikan tugas-tugas yang tidak strategis.
Bentuk – bentuk persekutuan yang ada yaitu:
1. Firma
Persekutuan dua orang atau lebih yang membentuk suatu usaha dan
memakai nama bersama untuk usahanya. Ketentuan untuk dapat disebut
sebagai sebuah firma yaitu: Setiap anggota berhak jadi pemimpin, Anggota
tidak boleh memasukkan orang lain tanpa persetujuan anggota lain,
keanggotaan tidak dapat dipindah tangankan, dan apabila kekayaan usaha tidak
cukup maka kekayaan anggota sebagai jaminannya.
Kelebihan firma yaitu :
ada pembagian kerja diantara para anggota sehingga kemampuan
manajemennya lebih baik.
Pendirian relatif mudah karena tanpa aktependirian
Kebutuhan modal dapat tercukupi karena menghimpun dana dari beberapa
orang. Ada kemudahan memperoleh kredit karena memiliki kemampuan
finansial yang cukupbesar.
--- 21
Kekurangan firma:
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas dan kepemilikan pribadi menjadi
jaminan bagi kewajibanperusahaan.
Kerugian yang disebabkan seorang anggota harus ditanggung bersama
oleh anggotalain.
Kelangsungan perusahaan tidak menentu. Apabila salah seorang anggota
membatalkan perjanjian maka firma menjadi bubar.
2. Persekutuan Komanditer (CV: CommanditaireVennotschaap)
Persekutuan komanditer merupakan suatu usaha bersama yang mana
anggota memiliki tanggung jawab yang berbeda – beda sesuai dengan tingkat
keterlibatan anggota ini dalam pengelolaan usaha yang dilakukan.
Kelebihan CV:
Pendirian relatifmudah
Kemampuan manajerial yang lebih baik dibandingkan perusahaan
perseorangan
Memiliki permodalan lebih besar dan kemudahan mendapat kredit
Kekurangan CV:
Kelangsungan hidup tidakmenentu.
Kesulitan untuk menarik kembali modal yang telah ditanamkan, terutama
bagi partnerumum.
Sebagian anggota memiliki tanggung jawab tidak terbatas.
3. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas merupakan organisasi bisnis yang berbentuk badan
hukum dimana tanggung jawab dan kewajiban usaha terpisah dari pemilik
modal. Kelebihan dari PT yaitu:
Memiliki sumber dana lebih besar. Kebutuhan dana mudah diperoleh
melalui penjualan sahamperusahaan.
Kewajiban pemilik modal terbatas. Investor yang menanamkan modal pada
perseroan akan mendapat saham sebagai bukti kepemilikan. Dalam
perseoran terbatas, tanggung jawab pemegang sahamhanya sebatas pada
nilai saham yang ditanamkan. Oleh karena itu apabila perseroan
mengalami kebangkrutan, kerugian pemilik tidak melibatkan harta pribadi
sebagai jaminannya.
Ukuran usaha lebih besar. Kekuatan permodalan yang dimiliki perseoran
terbatas lebih besar sehingga memungkinkan perusahaan berkembang
lebih pesat dengan membangun fasilitas produksi yang lebih lengkap,
merekrut tenaga ahli dan tenaga kerja yang banyak dan bahkan membeli
--- 22
perusahaanlain.
Manajemen secara profesional. Pengelolaan perseroan tidak dilakukan oleh
pemilik secara langsung melainkan dikelola oleh para profesional yang
dibayar berdasarkan prestasikerja.
Jangka waktu usaha yang lama. Kelangsungan hidup perseroan tidak
tergantung dari hidup mati pemilik karena pergantian pemilik tidak akan
mengganggu jalannyausaha.
Kelemahan dari PT yaitu:
Biaya pendirian mahal. Pendirian awal suatu PT harus mengikuti peraturan
yang berlaku misal terkait dengan izin usaha. Selain itu pendirian PT juga
memerlukan tanah, perawatan gedung dan fasilitas pendukung lainnya.
Semua itu tentu membutuhkan biaya yang cukup besar, yang jumlahnya
dapat mencapai miliaranrupiah.
Administrasi yang rumit. Semakin besar suatu PT maka semakin kompleks
pula permasalahan administrasi, pengelolaan manajerial, catatan keuangan
dansebagainya.
Dikenakannya pajak ganda. Laba yang diperoleh dari hasil usaha suatu PT
akan dikenakan pajak penghasilan. Selain itu ada pula bagian laba yang
dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Apabila
pemegang saham berada pada kelompok pendapatan melebihi Pendapatan
Tidak Kena Pajak maka dividen yang diperoleh juga akan dikenaipajak.
Kemungkinan timbulnya konflik antara pemilik dan pengelola usaha bisnis.
Bentuk-bentuk PT di antaranya yaitu :
a) PT perseorangan: PT yang saham-sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh
individu tertentu yang bertujuan untuk menghindari pengenaan pajak
penghasilan pribadi yang tinggi.
b) PT pribadi: PT yang saham-sahamnya dimiliki oleh sekelompok kecil
pemegang saham atau manajemen untuk kepentingansendiri.
c) PT tertutup: PT yang dimiliki oleh beberapa orang dan sahamnya tidak
diperjualbelikan di pasarmodal.
d) PT terbuka: PT yang dimiliki oleh banyak orang dan sahamnya
diperjualbelikan di pasarmodal.
e) PT domestik: PT yang berbadan hukum di suatu negara dan melakukan
bisnis di wilayah negaraini .
f) PT asing: PT yang berbadan hukum di suatu negara tertentu dan
melakukan bisnis di negaralain.
Selain bentuk badan usaha yang sifatnya umum seperti di atas, di Indonesia
juga dikenal bentuk badan usaha yang lain yaitu:
1. BUMN
BUMN merupakan badan usaha milik negara yang didirikan untuk
--- 23
mensejahterakan dan memenuhi kebutuhan warga . Tujaun utama BUMN
yaitu untuk kesejahteraan warga dengan tujuan tambahan yaitu
memperoleh keuntungan. Jenis–jenis BUMN di Indonesia terdiri dari
Perusahaan Umum (Perum), dan Perseroan Terbatas. Untuk Perusahaan
Jawatan sudah tidak ada lagi karena sudah berubah statusnya menjadi
Perusahaan Umum. Contoh BUMN Perum yaitu PERUMKA. Sedangkan untuk
BUMN PT misalnyaTelkom.
2. Koperasi
Koperasi merupakan suatu usaha bisnis yang berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan gotong royong dengan tujuan untuk kesejahteraan anggota
koperasi. Dalam koperasi, anggota diwajibkan membayar iuran wajib dan iuran
pokok yang telah diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
koperasi.
B. Ekspansi Bisnis
Perluasan atau ekspansi bisnis dilakukan untuk mencapai efisiensi,
keuntungan yang lebih tinggi, ataupun agar dapat lebih kompetitif bersaing.
Cara yang dapat dilakukan antara lain:
1. Penggabungan (merger)
Merger merupakan penggabungan dua atau bebeapa perusahaan
menjadi satu. Perusahaan dapat melakukan merger yang bersifat merger
vertikal ataupun merger horizontal. Merger vertikal terjadi jika dua perusahaan
atau lebih yang bergabung menjadi satu berasaldari tingkat operasional yang
berbeda tetapi masih dalam satu industri yang berkaitan. Contohnya merger
antara perusahaan minyak goreng dengan perusahaan penghasil kelapa
sawit. Merger horizontal terjadi terjadi apabila perusahaan yang bergabung
berasal dari satu industri yang sama dengan area tingkat kegiatan yang sama.
Contoh merger horizontal yaitu bergabungnya Ben Q dengan Siemens untuk
menjadi Ben Q Siemens dalam memproduksi Handphone. Selain dua jenis
merger ini , perusahaan dapat melakukan konglomerasi yaitu
penggabungan dua perusahaan atau lebih yang berasal dari industri yang
berbeda. Contoh konglomerasi yaitu penggabungan Astra internasional
dengan Astra Agro Lestari.
2. Akuisisi
Perusahaan dapat melakukan ekspansi dengan cara mengakuisisi
perusahaan lain. Akuisisi merupakan pembelian suatu perusahaan oleh
perusahaan lain atau investor lain dengan tujuan untuk mempermudah dan
memperkuat dukungan terhadap perusahaan yang sudah ada.
3. Pengambilalihan secara paksa (hostiletakeover)
Pengembangan usaha juga dapat dilakukan dengan melakukan
--- 24
pengambilan secara paksa suatu bisnis yang dilakukan dengan cara
melakukan penawaran atas saham di pasar modal yang ada sehingga
harganya akan naik, dan investor memiliki kecenderungan untuk melepas
saham mereka. Perusahaan yang akan diakuisisi (perusahaan target) dapat
menerapkan beberapa strategi untuk menghindari hostile takeover,yaitu:
Green mail. Dalam strategi ini manajemen perusahaan target membeli
saham-saham perusahaannya di pasar bebas dengan harga di atas
hargapasar.
Shark repellent. Strategi ini bertujuan untuk menghindari ancaman hostile
takeover melalui kebijakan manajemen atau corporatebylaws. Contohnya
dengan menerapkan peraturan untuk memperbanyak jumlah pemegang
saham yang harus hadir pada pertemuan untuk membicarakanakuisisi.
Poison pills. Dengan strategi ini perusahaan target dibuat menjadi tidak
menarik lagi untuk diakuisisi misalnya dengan memperbesar jumlah utang.
Dengan demikian perusahaan target seolah-olah menjadi racun bagi
perusahaanpengakuisisi.
White knights. Dengan strategi ini pihak perusahaan target berusaha
mencari pihak lain yang bersedia membeli saham perusahaan target di atas
harga penawaran pihak pertama yang inginmengakuisisi.
4. Leveragebuyout
Leverage buyout merupakan pengembangan usaha dengan cara membeli
usaha orang lain dengan memakai dana pinjaman (hutang) sehingga
investor tidak perlu memilik modal yang besar untuk membeli suatu perusahaan.
--- 25
BAB IV
PENGELOLAAN DAN PENGORGANISASIAN BISNIS
Aktivitas kegiatan bisnis memerlukan pengelolaan yang cermat sehingga
akan mampu Memberi keuntungan bagi pemilik modal. Perusahaan yang
mampu mengelola usaha dengan baik akan mampu berkembang dan
memperoleh kesuksesan, sedangkan usaha yang tanpa pengelolaan yang baik
lambat laun akan mengalami kemunduran dan kalah bersaing dengan usaha lain
yangada.
Manajemen pengelolaan usaha merupakan proses pencapaian tujuan
organisasi melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian SDM dan sumber daya lain yang dimiliki oleh usaha bisnis.
A. Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan fungsi awal manajemen yang dimulai dari
penetapan tujuan dan kemudian menetapkan perencanaan untuk mencapai
tujuan ini . Perencanaan berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai
dimasa datang. Berdasar rentang waktu pencapaian tujuan organisasi dapat
dikelompokkan menjadi:
Tujuan jangka panjang
Tujuan yang dibuat untuk jangka waktu yang cuku; lama, biasanya lebih dari
5 tahun dan merupakan panduan suatu organisasi akan berkembang dan
menjadi perusahaan sepertiapa.
Tujuan jangka menengah
Tujuan yang lebih cepat waktu pencapaiannya dan biasanya merupakan
penjabaran dari tujuan jangka panjang yang coba akan dicapai pada rentang
waktu yang lebih singkat. Periode pelaksanaan biasanya 1 – 5 tahun.
Tujuan jangka pendek
Tujuan yang disusun untuk waktu kurang dari 1 tahun yang berhubungan
dengan operasional rutin organisasi.
--- 26
Setelah menetapkan tujuan organisasi kemudian perlu adanya perencanaa
kegiatan yang jelas untuk mencapai tujuan. Adapun tingkatan rencana kegiatan
organisasi dapat dibagi dalam tiga tingkatan yaitu:
Rencana strategik
Rencana strategik berisi tentang alokasi sumber daya yang dimiliki organisasi,
dan langkah – langkah yang perlu dilakukan untuk dapat mencapai tujuan
jangka panjang (strategis) perusahaan. Rencana ini biasanya disusun oleh
pinpinan organisasi yang menentukan arah organisasi. Rencana strategis
merupakan visi perusahaan dimasa datang yang merupakan tujuan yang akan
dicapai dalam jangka panjang.
Rencana taktis
Rencana taktis lebih pendek rentang waktunya dan merupakan penerapan dari
rencana strategik yang sudah disusun oleh perusahaan. Perencanaan taktis
biasanya melibatkan tingkatan manajemen menengah.
Rencana operasional
Rencana operasional berhubungan dengan kegiatan operasional rutin sehari –
hari yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek organisasi.
2. Pengorganisasian (Organizing) dan pembentukan staff (Staffing)
Pengorganisasian yaitu suatu proses memperoleh dan mengatur sumber
daya perusahaan baik manusia, modal, dan teknologi untuk dapat secara baik
menjalankan rencana yang sudah dibuat dan mencapai tujuan organisasi.
Pembentukan staff merupakan pemilihan dan penempatan sumber daya manusia
yang akan melaksanakan rencana kegiatan yang telah disusun sehingga akan
dapat berjalan dengan baik dan tepat.
3. Pengarahan(Directing)
Pengarahan yaitu fungsi manajemen yang bertujuan untuk Memberi
panduan dan panutan kepada karyawan sehingga kegiatan operasional akan
berjalan sesuai dengan yang diinginkan oleh organisasi. Pengarahan berkaitan
dengan kepemimpinan seseorang terhadap orang lain dan membentuk suasana
yang kondusif dan dinamis sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja dan
mencapai tujuan organisasi.
4. Pengendalian(Controlling)
Pengendalian merupakan bentuk pengawasan dan kontrol dari
manajemen terhadap kegiatan operasional organisasi apakah sudah sesuai
dengan rencana yang ditetapkan dan sesuai dengan arah tujuan organisasi.
Pengendalian mencegah adanya kegagalan dengan cara mengamati kinerja
organisasi secara keseluruhan dan melakukan evaluasi apabila diperlukan.
Fungsi pengendalian berawal dari penetapan standar penilaian,
--- 27
pengukuran kinerja kegiatan apakah sesuai dengan standar, mengevaluasi hasil
kinerja, dan terakhir melakukan koreksi ataupun perbaikan bila diperlukan.
Pengendalian mencegah adanya kegagalan dengan cara memonitor kinerja
individual, departemen, divisi dan kinerja keseluruhan demi kesuksesan
organisasi. Dengan kata lain, fungsi ini berusaha mencegah timbulnya masalah,
mendefinisikan masalah jika timbul dan kemudian mencari solusi pemecahan
masalah secepat dan seefektif mungkin.
B. Level Manajemen
Manajemen pada dasarnya dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
1. Manajer puncak (Top manager)
Manajer puncak bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap kinerja dan
ar