Tampilkan postingan dengan label ilmu ekonomi 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ilmu ekonomi 3. Tampilkan semua postingan

ilmu ekonomi 3




 pok referensi yang masing- 

maisng dapat memberi  pengaruh yang berbeda.

a. Kelompok keanggotaan (membership group). Kelompok 

keanggotaan yaitu  kelompok di mana seseorang saat ini 

sedang menjadi anggotanya. Sebagai contoh seorang ibu yang 

menjadi anggota PKK di kampungnya. PKK merupakan 

kelompok keanggotaaan bagi ibu itu. Ibu ini  

kemudian dapat membeli pakaian seperti yang dibeli oleh 

anggota lainnya. Seorang dosen pemasaran dapat menjadi 

anggota Forum Pemasaran negara kita , membuatnya menjadi 

kelompok keanggotaanya.

b. Kelompok aspirasi (aspiration group). Ini merupakan 

kelompok dimana seseorang beraspirasi menjadi miik 

kelompok ini . Misalnya, American Express yang 

menawarkan tiga tingkatan kartu kredit (green, gold, 

platinum), mengiklankan membership has its priveleges dan 

menawarkan pelayanan yang berbeda pada para pemegang 

kartu yang berbeda. Sehingga pemegang kartu gold dapat 

mewakili kelompok aspirasi bagi pemegang kartu green. 

Demikian pula, pemegang kartu platinum dapat mewakili 

kelompok untuk pemegang kartu gold.

c. Kelompok  disasosiatif  (disassociative  group).  Kelompok  

ini  merupakan  kelompok dengan nama indivu-individu 

ingin menghindar dari identitas kelompok ini . Jadi, 

perilaku mereka cenderung untuk menciptakan jarak antara 

kelompok ini  dengan diri mereka. Mereka ingin tampil 

berbeda dari anggota kelompok ini . Misalnya, kelompok 

DPRD Tingkat II dapat menjadi kelompok disasosiatif bagi 

salah seorang anggota DPRD Tingkat II yang tidak ingin 

mengenakan pakaian model safari (model safari sudah 

menjadi pakaian yang lazim dikenakan oleh anggota DPRD).

Pentingnya kelompok referensi dalam perilaku konsumen 

bergantung pada kategori produknya.  Secara  umum,  semakin  

menyolok  mata  sebuah  produk  itu  maka  akan  semkain penting  

pengaruh  kelompok.  Pengaruh  kelompok  referensi  mungkin  

terbatas  dalam  hal keputusan pembelian. Menyangkut merek 

seperti tisu muka. Merek dan model sepeda motor yang 

dikendarai seseorang mungkin sangat dipengaruhi oleh kelompok 

referensi. Pemasar berupaya  memanfaatkan  pengaruh  kelompok  

referensi  dalam  penjualan  produk  mereka. Produsen sepatu 

atletik, misalnya, dapat mengiklankan bahwa sepatunya yaitu  

yang “semua anak di sekolah” kan memakainya.

Jika ditinjau lebih jauh lagi, bias any masing-masing 

kelompok memiliki pelopor opini (opinion leader), yaitu 

anggota kelompok yang dapat membangkitkan pengaruh pribadi 

pada keputusan beli konsumen lain Karena pengetahuan atau 

keahlian mereka dalam kategori produk tertentu. 

Interaksi mereka sering dilakukan secara individual, misalnya 

bertemu muka sehingga seseorang mudah terpengaruh oleh orang 

lain untuk mebeli sesuatu. Kadang-kadang, nasihat orang lain 

ini  lebih berpengaruh dari pada iklan majalah, surat kabar, 

televise, atau media yang lain. Selain itu, nrma kelompok dapat 

ikut pula mempengaruhi masing-masing anggota kelompok.

Dalam hal ini, pemasar perlu mengetahui siapa yang menjadi 

pelopor opini dalam suatu kelompok, sebab pelopor opini ini 

dapat mempengaruhi para anggota kelompok bersangkutan. 

Seorang pelopor opini dari suatu kelompok dapat menjadi 

pengikut opini (opinion follower) dalam kelompok yang lain.

5. Keluarga

Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal 

yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga 

memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Anak-anak 

misalnya, tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka, 

tapi menginginkan juga sesuatu yang lain. Apalagi anak-anak 

yang sudah besar, keinginan mereka semakin banyak. Namun 

demikian ada  kebutuhan keluarga  yang dipakai  

oleh seluruh  anggota, seperti mebel, televise, almari es, dan 

sebagainya.

Keluarga seseorang merupakan salah satu jenis kelompok 

referensi. Seperti kelompok referensi lainnya, keluarga bertindak 

sebagai acuan dalam pembentukan keyakinan, sikap, nilai, dan 

perilaku. Pengaruh keluarga sangat penting, salah satunya yaitu  

dalam hal sosialisasi konsumen. Sosialisasi konsumen merupakan 

proses dengan nama para pemuda mencari keterampilan, 

pengetahuan, dan sikap  yang membantu mereka berfungsi 

sebagai konsumen. Orang tua misalnya, memiliki pengaruh  

yang penting dalam proses  sosialisasi konsumen anak. Anak-

anak yang menginginkan sepatu dan pakaian memerlukan orang 

tua sebagai sumber informasi utama. Oleh karena itu, pemasar 

perlu mengetahui bahwa dalam keluarga itu:

a. Siapa yang memiliki ide untuk membeli suatu produk?, 

b. Siapa yang mempengaruhi kepeutusan untuk membeli?,

c. Siapa yang mengambil keputusan untuk membeli?,

d. Siapa yang melakukan pembelian?,

e. Siapa yang memakai produknya?

Kelima hal ini  dapat dilakukan oleh orang yang berbeda, 

atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang yang 

sama. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi 

sebagai pengambil keputusan, tetapi pada saat yang berlainan 

ia dapat bertindak sebagai pelaku pembelian. Sering dijumpai 

bahwa keputusan untuk membeli dibuat bersama-sama antara 

suami dan  istri,  kadang-kadang  anak  juga  termasuk,  terutama  

untuk  membeli  kebutuhan  seluruh keluarga.

6. Faktor-faktor situasional

Faktor situasional, disebut juga situasi sosial, jga 

mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh 

konsumen.

7. Nilai, Norma, dan Peran Sosial

Setiap orang pasti memiliki nilai sosial, mematuhi norma-

norma tertentu dan mengisi peran tertentu. Ketiga faktor 

ini  berasal dari sumber yang berbeda, dari budaya 

keseluruhan sampai ke kelompok sosial yang jauh lebih kecil.

8. Variabel Bauran Pemasaran

Variabel-variabel bauran pemasaran, yaitu produk, harga, 

distribusi, dan promosi juga memberi  pengaruh pada 

keputusan pembelian konsumen. Di anatara faktor-faktor 

yang ada, variable  bauran  pemasaran  ini  sangat  penting  

dan  mudah  di  atur  oleh  pemasar  karena sepenuhnya 

dirancang oleh pemasar.

9. Persepsi

Persepi di definisikan sebagai suatu proses pemilihan, 

pengorganisasian, dan penginterprestasian. sedang  

masukan informasi merupakan sensasi yang diterima 

melalui pandangan, cita rasa, pendengaran, penciuman, dan 

sentuhan.

10. Pembelajaran

Proses pembelajaran (learning process) ini terjadi apabila 

pembeli ingin menanggapi dan perolehan suatu kepuasan, 

atau sebaliknya, terjadi apabila pembeli merasa dikecewakan 

oleh produk yang kurang baik. Persepsi konsumen tentang 

suatu barang anda, jasa dan motivasi mereka---  untuk---  

membeli---  atau---  tidak---  merupakan---  fungsi---  pembelajaran.---  

Jadi,---  pembelajaran merupakan perubahan-perubahan yang 

terjadi dalam perilakyu seseorang yang diakibatkan oleh 

pengalamannya.

11. Sikap dan Keyakinan

Sikap dan keyakinan merupakan faktor yang ikut 

mempengaruhi persepsi dan perilaku beli konsumen. Sikap 

itu sendiri mempengaruhi keyakinan juga mempengaruhi 

sikap. 

12. Motivasi

Dengan  mempelajari  motivasi,  pemasar dapat  menganalisis  

faktor-faktor utama  yang mempengaruhi konsumen untuk 

membeli atau tidak membeli.

Mengapa orang terdorong oleh kebutuhan-kebutuhan 

tertentu pada saat-saat tertentu? Salah satu teori yang sangat 

popular yaitu  hierarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan dapat 

diartikan sebagai kesenjangan antar kondisi yang diinginkan 

dengan kondisi yang senyatanya. Maslow mengumakakan adanya 

lima kebutuhan manusia yang pengurutannya didasarkan pada 

jejang pemenuhan secara asasi.  Kebutuhan-kebutuhan ini  

yaitu :

a. Kebutuhan fisiologi yang merupakan kebutuhan paling 

mendasar. Contoh kebutuhan ini yaitu  kebutuhan yang 

akan makanan, minuman, tempat tinggal. Karena sangat 

pokok dan menyangkut kelangsungan hidup, kebutuhan 

ini  harus dipenuhi paling awal. Pembelian nasi soto 

dan the manis untuk sarapan merupakan contoh pemenuhan 

kebutuhan fisiologis.

b. Kebutuhan kesehatan, mencakup keamanan dan kebebasan 

dari rasa sakit dan---   nyaman.Pemasar sering memanfaatkan 

rasa takut dan gelisah menyangkut keselamatan untuk 

menawarkan produknya. Misalnya iklan Volvo yang 

menggambarkan pengemudi tetap selamat dalam kecelakaan 

fatal karena mengendarai Volvo.

Kebutuhan sosial. Setelah kebutuhan fisiologis dan 

keselamatan terpenuhi. Kebutuhan sosial, khususnya 

kecintaan dan rasa pemilikan, menjadi perhatian. Kecintaan 

mencakup diterimanya seseorang oleh kelompoknya, 

di samping juga seks dan cinta romantic. Pemasar 

dapat memanfaatkan kebutuhan konsumen ini dengan 

mengiklankan produk- produk  seperti  pakaian,  komestik,  

dan  paket  wisata  dengan  menekankan  bahwa pembelian 

produk ini  dapat membawa kencitaan.

d. Kebutuhan harga diri. Kebutuhan ini didasarkan pada 

konstribusi seseorang pada kelompok. Termasuk dalam 

kebutuhan ini yaitu  hormat-diri, prestos, pengakuan tentang 

prestasi seseorang. Produk-produk yang pembeliannya 

mencerminkan pemenuhan kebutuhan ini yaitu : mobil 

BMW, ballpen Mont Blanc, dan tas Etiene Aigner.

e. Kebutuhan aktualisasi diri. 

Ini merupakan kebutuhan yang jenjangnya paling tinggi.

Kebutuhan aktualisasi-diri menunjukan pemenuhan-diri dan 

ekspresi diri, mencapai suatu titik dalam hidup dimana apa 

yang dirasakan seseorang memang seharusnya demikian. 

Maslow  memandang bahwa hany sedikit  orang  yang dapat  

mencapai  kebutuhan  ini. Pemasar  yang memanfaatkan 

kebutuhan ini yaitu  American  Express  yang mengiklankan 

pesan-pesan kepada khalayak bahwa memiliki kartu kredit 

ini berarti mereka telah mencapai tingkat tertinggi dalam 

hidup.


TEORI PRODUKSI

1. Pengertian Produksi

Produksi yaitu  suatu proses untuk mengubah barang input 

menjadi barang output. bisa juga dikatakan produksi yaitu  

proses yang meliputi semua kegiatan yang menambah nilai guna 

barang dan jasa.

2. Fungsi Produksi

Beberapa faktor produksi atau input yang dipakai  akan 

menghasilkan output (keluaran). Jumlah output juga dipengaruhi 

oleh teknologi yang dipakai . Hubungan antara jumlah 

pemakaian  input dan jumlah output yang dihasilkan, dengan 

teknologi tertentu, disebut fungsi produksi. Fungsi produksi 

yaitu  suatu fungsi---  atau---  persamaan---  yang---  menunjukkan---  

hubungan---  antara---  tingkat---  (dan kombinasi) pemakaian   input  

dan  tingkat  output  per satuan  waktu  (Soeratno,2000: 82). 

Pada model ini, hubungan antara input dan output disusun 

dalam fungsi produksi (production function) yang berbentuk 


q = f (K,L,M,...)

Di  mana  q  mewakili  output  barang-barang  tertentu  

selama  satu  periode,  K mewakili  mesin  (yaitu,  modal)  yang  

dipakai   selama  periode  ini ,  L mewakili input jam 

tenaga kerja, dan M mewakili bahan mentah yang dipakai . 

Bentuk dari notasi ini menunjukkan adanya kemungkinan 

variabel-variabel lain yang mempengaruhi proses produksi 

3. Fungsi Produksi Jangka Pendek

Fungsi produksi jangka pendek yaitu  menunjukkan kurun 

waktu di mana salah satu faktor produksi atau lebih bersifat 

tetap. Jadi, dalam kurun waktu ini output dapat diubah 

jumlahnya dengan jalan mengubah faktor produksi variabel yang 

dipakai  dan dengan peralatan mesin yang ada. Misalkan bila 

seorang produsen ingin menambah jumlah produksinya dalam 

jangka pendek, maka hal ini hanya dapat ia lakukan dengan jalan 

menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang 

ada (dalam jangka pendek peralatan mesin perusahaan ini tidak 

mungkin untuk ditambah) atau dalam jangka pendek produsen 

dapat memperbesar outputnya dengan jalan menambah jam 

kerja per hari dan hanya pada tingkat skala perusahaan yang 

ada ,

4. Produk Total

 yaitu   jumlah  total  yang  diproduksi  selama  periode  

waktu  tertentu. Produk total akan berubah menurut banyak 

sedikitnya faktor variabel yang dipakai  (Lipsey, 2001: 174). 

Kurva produksi atau Total Physical Production Function (TPP) 

yaitu  kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan 

satu input variabel sedang  input-input lainnya dianggap 

tetap. 

5. Efisiensi

Efisiensi produksi menggambarkan besarnya biaya atau beban 

atau pengorbanan yang harus dibayar atau ditanggung untuk 

menghasilkan produk. Efisiensi teknis menunjukkan hubungan 

antara input dan output, secara spesifik dapat dikemukakan 

melalui fungsi Cobb-Douglas yaitu 

---  Q = f(K,L) = AKαLβ---  -


Parameter A dalam fungsi produksi di atas menyatakan 

efisiensi teknis. Efisiensi teknis (efisiensi teknologi) berkaitan 

dengan jumlah fisik semua faktor yang dipakai  di dalam proses 

produksi komoditi tertentu. Produksi output tertentu yaitu  

inefisiensi teknis jika ada cara-cara lain untuk memproduksi 

output yang bisa memakai  semua input dengan jumlah lebih 

kecil. 

Produksi dikatakan efisiensi teknis jika tidak ada alternatif 

cara yang bisa memakai  semua input dengan jumlah kecil ,

Efisiensi ekonomis berkaitan dengan nilai 

semua input yang dipakai  untuk memproduksi output 

tertentu, yang terdiri dari---  efisiensi---  teknis---  dan---  efisiensi---  

harga,---  harga---  relatif---  K---  dan---  L---  dapat diformulasikan dengan :

MPK---   = 

MPL  

PK---  ---  ---  ---    PL

K untuk modal, L untuk tenaga kerja dan P untuk harga per 

unit faktor. Untuk analisis---  yang  memakai   kata  efisiensi  

maka  harus  mempertimbangkanvariabel harga. Oleh karena itu 

ada dua hal  yang perlu diperhatikan sebelum analisis efisiensi 

dikerjakan, yaitu :

a. Tingkat transformasi antara input dan output dalam fungsi 

produksi dan,

b. Perbandingan (nisbah) antara harga input dan harga 

output sebagai upaya untuk mencapai indikator efisiensi 

6. Elastisitas Substitusi

Elastisitas substitusi mengukur perubahan proporsional 

dari (K,L) relatif terhadap perubahan proporsional dari MRTS 

isokuan. Dengan kata lain, elastisitas substitusi didefinisikan 

sebagai persentase perubahan rasio untuk modal dan tenaga---  

kerja,---  dibagi---  persentase---  perubahan---  Marginal---  Rate---  of---  

Technical Substitution, secara matematis diformulasikan sebagai 

berikut :

σ = (persentase Δ (K/L)) / (persentase Δ MRTS)

σ = (ð (K/L) MRTS) / (ð (MRTS) (K/L)---  

 Karena sepanjang isokuan (K/L) dan MRTS dianggap 

bergerak dengan arah yang sama maka nilai σ selalu positif 

7. Distribusi Pendapatan

Jika proses produksi bersifat padat modal berarti secara 

relatif modal memiliki peranan yang lebih penting dari faktor 

produksi yang lain dalam menghasilkan produksi  dan  ada  

kecenderungan  bagian  pendapatan  yang  diperoleh  pemilik 

modal lebih besar dari  pada pemilik faktor lain. 


INVESTASI

1. Pengertian Investasi

Investasi  yaitu   pengaitan  sumber-sumber---  dalam  jangka  

panjang untuk  menghasilkan  laba  di masa  yang  akan  datang  

 Investasi juga dapat didefinisikan sebagai 

penanaman modal atau pemilikan sumber-sumber  dalam 

jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode 

akuntansi yang akan datang ,Investasi 

dapat pula didefinisikan  sebagai penempatan  sejumlah dana 

pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan 

di masa mendatang (Halim, 2003:2).

Umumnya  investasi  dapat  dibedakan  menjadi  dua,  yaitu  


1.---  Investasi pada financial assets

Investasi pada financial assets dapat dibedakan lagi menjadi 

2, yaitu:

a.---  Investasi pada financial assets yang dilakukan di pasar 

uang, misalnya berupa  sertifikat  deposito,  commercial  

paper,  surat  berharga  pasar uang dan lainnya.

b.---  Investasi---  pada  financial---  assets  yang  dilakukan---  di  

pasar---  modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, 

opsi dan lainnya.

2.---  Investasi pada real asset

Investasi pada real asset diwujudkan dalam bentuk pembelian 

asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, 

pembukaan perkebunan dan lainnya.

Investasi pada real asset termasuk dalam capital budgeting, 

yaitu merupakan  keseluruhan---  proses  perencanaan  dan  

pengambilan---  keputusan tentang pengeluaran  dana, di mana 

jangka waktu kembalinya dana ini  lebih dari setahun. 

Dengan demikian capital budgeting memiliki arti yang 

sangat penting bagi perusahaan, karena 

1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu 

yang panjang. Ini berarti  bahwa  perusahaan  harus  

menunggu  selama  waktu  yang  panjang atau lama 

sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh 

kembali oleh perusahaan.

2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan 

terhadap hasil penjualan di  waktu  yang  akan  datang.  

Kesalahan  dalam  mengadakan  forecasting akan 

dapat memicu  adanya over investment atau 

under investment dalam aktiva tetap. Apabila over 

investment akan memberi  beban tetap yang besar 

bagi perusahaan. Sebaliknya jika under investment akan 

memicu  kekurangan peralatan, yang ini dapat 

memicu  perusahaan bekerja dengan harga pokok 

yang tinggi sehingga mengurangi daya bersaingnya  atau 

kemungkinan  lain ialah kehilangan  sebagian  dari pasar 

bagi produknya.

3. Pengeluaran dana untuk keperluan ini  biasanya 

meliputi jumlah yang besar. Jumlah dana yang besar itu 

mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang 

pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus.

4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai 

pengeluaran modal ini  akan berakibat 

yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan 

keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya 

kerugian.

2. Jenis-Jenis Investasi

Investasi  dapat  dibagi  menjadi  empat  golongan  sebagai  

berikut  ini 

1.---  Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit 

investment)

Investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan 

pemerintah atau karena syarat-syarat  kontrak yang 

telah disetujui,  yang mewajibkan  perusahaan untuk---  

melaksanakannya---   tanpa---  mempertimbangkan---   laba---  

atau---  rugi. 

Misalnya karena air limbah yang telah dipakai  dalam 

proses produksi jika dilarikan  keluar pabrik  akan 

memicu   timbulnya  pencemaran lingkungan, 

maka pemerintah mewajibkan perusahaan untuk 

memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum air 

limbah dibuang ke luar pabrik.

2. Investasi---  yang---  tidak---  dapat---  diukur---  labanya---  (non-

measurable---  profit investment)

Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun 

laba yang diharapkan  akan diperoleh  perusahaan  dengan  

adanya investasi  ini sulit untuk  dihitung  secara  teliti.  

Sebagai  contoh  yaitu   pengeluaran  biaya promosi  

produk  untuk  jangka  panjang,  biaya  penelitian  dan 

pengembangan, dan biaya program pelatihan dan 

pendidikan karyawan.

3.---  Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement 

investment)

Investasi jenis ini meliputi penggeluaran untuk 

penggantian mesin dan peralatan yang ada.  Informasi 

penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan 

penggantian mesin dan peralatan yaitu  informasi 

akuntansi diferensial  yang berupa  akitva diferensial  dan 

biaya diferensial. Penggantian mesin biasanya dilakukan 

atas dasar pertimbangan adanya penghematan  biaya 

(biaya diferensial)  yang akan diperoleh  atau adanya 

kenaikan  produktivitas  (pendapatan  diferensial)  

dengan  adanya penggantian ini .

4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)

Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk 

menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi 

lebih besar dari sebelumnya. Untuk memutuskan jenis 

investasi ini, yang perlu dipertimbangkan yaitu  apakah 

aktiva  diferensial  yang  diperlukan  untuk  perluasan  

usaha  diperkirakan akan menghasilkan laba diferensial 

(yang merupakan selisih antara pendapatan---   diferensial---   

dengan---   biaya---  diferensial)---   yang---  jumlahnya memadai. 

Kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu  taksiran 

laba masa yang akan datang (yang merupakan selisih 

pendapatan dengan biaya) dan kembalian  investasi  

(return  on investment)  yang  akan  diperoleh  karena 

adanya investasi ini .

3. Tujuan Investasi

Tujuan perusahaan mengadakan investasi pada umumnya 

yaitu  :

1. Untuk---  dapat---  mengadakan---  pengawasan---  terhadap---  

kebijaksanaan---  atau kegiatan perusahaan lain.

2. Untuk memperoleh pendapatan yang tepat secara terus 

menerus.

3. Untuk membentuk suatu dana guna tujuan tertentu.

4. Untuk membina hubungan baik dengan peusahaan lain.

5. Untuk tujuan-tujuan lainnya.

Tentu---  saja---  investasi---  juga---  perlu---  diatur---  agar---  tidak---  terjadi---  

over investment  atau under investment.  Pengaturan  investasi  

modal yang efektif perlu memperhatikan beberapa faktor berikut 

ini 

1. Adanya usul-usul investasi

2. Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi ini 

3. Evaluasi aliran kas ini  

4. Memilih proyek-proyek sesuai dengan ukuran tertentu, dan

5. Penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah 

proyek ini  diterima.

4 . Aspek Penting Perencanaan dalam Investasi 

Pengeluaran Modal

Ada beberapa aspek penting perencanaan dalam investasi 

pengeluaran modal, yaitu 

1. Investasi pada aktiva tetap akan mengikat perusahaan untuk 

jangka waktu lama, sehingga keputusan yang keliru akan 

memberi dampak beban tetap jangka panjang dalam bentuk:

a. Biaya depresiasi yang berat

b. Beban bunga modal pinjaman bila pembelanjaan  aktiva 

itu sebagian atau seluruhnya berasal dari pinjaman bank 

yang memiliki pengaruh besar terhadap arus kas.

2. Apabila kapasitas mesin yang dipilih terlalu besar 

dan tidak dapat dimanfaatkan secara memadai, maka 

akibatnya biaya tetap per unit produk akan meningkat. 

Hal itu jelas berpengaruh terhadap kemampuan bersaing 

produk perusahaan  itu di pasar. Sehingga  secara luas 

pula pengaruhnya terhadap prospek perusahaan selama 

bertahun-tahun.

3.  Adanya kesulitan untuk menjual kembali aktiva tetap yang 

telah dipakai karena tidak tersedianya pasar aktiva tetap 

bekas pakai.

4.---  Investasi aktiva tetap umumnya membutuhkan dana dalam 

jumlah besar, sehingga---  mempengaruhi---  kebutuhan---  dana---  

secara---  keseluruhan.---  Oleh karenanya akan mempengaruhi 

risiko usaha maupun risiko keuangan yang dihadapi 

perusahaan.

5. Oleh---  karena---  investasi---  membutuhkan---  tambahan---  modal---  

yang---  besar, kerapkali tidak dapat dipenuhi oleh sumber 

internal (modal sendiri).

6. Kekeliruan  pemilihan  kapasitas  yang  tepat  akan  membawa  

akibat  yang lama dan panjang terhadap biaya (cost) per unit 

produk, harga jual, keuntungan dan daya saing perusahaan.



PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Pendapatan Nasional yaitu  jumlah pendapatan yang 

diterima oleh faktor-faktor produksi yang dipakai  untuk 

memproduksik barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu. 

Dalam system penghitungan pendapatan nasional, jumlah 

pendapatan itu dinamakan produk nasional neto pada harga 

faktor atau secara ringkas : pendapatan nasional.

BEBERAPA ISTILAH PENDAPATAN NASIONAL

PRODUK  DOMESTIK  BRUTO

Produk domestik bruto (PDB) dapat diartikan sebagai 

nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam 

negara ini  dalam satu tahun tertentu. Di dalam suatu 

perekonomian, di negara-negara maju maupun berkembang, 

barang-barang dan jasa-jasa diproduksikan bukan saja oleh 

perusahaan milik penduduk negara ini  tetapi oleh penduduk 

negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh 

faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan 

multinasional beroperasi diberbagai negara dan membantu 

menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-

negara ini .

Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau dalam istilah 

Inggris Gross Domestic Product (GDP) yaitu  nilai barang dan 

jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor 

produksi milik warga negara ini  dan negara asing.

PRODUK NASIONAL BRUTO

Produk Nasional Bruto (PNB) atau dalam bahasa Inggris 

dinamakan Gross National Product (GNP) yaitu  konsep 

yang memiliki arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi 

memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. 

Dalam menghitung Pendapatan Nasional Bruto, nilai barang 

dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah 

barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi 

yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan 

nasionalnya dihitung.

Dengan memperhatikan perbedaan diantara arti PDB dan 

PNB diatas dapatlah dirumuskan sifat hubungan diantara Produk 

DOmestik Bruto dan Produk Nasional Bruto, yaitu seperti 

dinyatakan oleh persamaan dibawah ini :

PDB = PNB – PFN dari LN

Dimana PFN dari LN yaitu  pendapatan faktor neto dari luar 

negeri. PFN dari LN adlah pendapatan faktor-faktor produksi 

yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan 

faktor-faktor produksi yang dibayarkan keluar negeri.

PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU DAN HARGA 

TETAP

Pendapatan nasional harga berlaku yaitu  nilai barang dan 

jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dan dinilai 

menurut harga-harga yang berlaku pada tahun ini . Dapatlah 

diramalkan bahwa apabila dibandingkan data pendapatan 

nasional dalam berbagai tahun ini , nilainnya akan berbeda-

beda dan menunjukan kecenderungan yang semakin meningkat 

dari tahun ke tahun. Pertambahan nilai ini  disebabkan oleh 

dua faktor, yaitu :

a. Pertambahan fiskal barang dan jasa yang dihasilkan dalam 

perekonomian, dan

b. Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu period eke 

periode lainnya.

Pertumbuhan suatu perekonomian diukur dari pertambahan 

yang sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan. 

Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun, 

barang dan jasa yang dihasilkan haruslah dihitung pada harga 

tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu 

yang seterusnya dipakai  untuk menilai harga dan jasa yang 

dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.

PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR DAN HARGA 

FAKTOR

Barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dapat 

dinilai dengan dua cara,dengan memakai  harga pasar dan 

dengan memakai  harga faktor. Sesuatu barang dikatakan 

dinilai menurut harga pasar apabila penghitungan nilai barang 

itu memakai  harga yang dibayar oleh pembeli.

Harga pasar = Harga faktor + Pajak tak langsung – Subsidi

Dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang 

ada dalam perekonomian selama periode tertentu. Biasanya 1 

tahun.C.I.G.X – M

Cara Penghitungan 1 : Cara Pengeluaran

Pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran 

memberi gambaran tentang :

a. Sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi 

atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang 

dicapai dan tingakt kemakmuran yang sedang dinikmati.

b. memberi  informasi dan data yang dibutuhkan dalam 

analisis makro ekonomi.

Komponen Pengeluaran Agregat Dalam Perekonomian

Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran 

membedakan pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan 

dalam perekonomian kepada 4 komponen, yaitu :

Konsumsi rumah tangga. (C)

Pengeluaran pemerintah. (G)

Pembentukan modal sector swasta (investasi). (I)

Ekspor neto (ekspor dikurangi impor) (X-M)

Cara Penghitungan 2 : Cara Produk Neto

Produk neto (net output) berarti nilai tambah diciptakan 

dalam suatu proses produksi.Dengan demikian cara kedua untuk 

menghitung pendapatan nasional ini yaitu  cara menghitung 

dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh 

perusahaan di berbagai lapangan usaha perekonomian.  

pemakaian  cara ini dalam menghitung pendapatan nasional 

bertujuan penting, yaitu ;

a. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor 

ekonomi di dalam mewujudkan pendapatan nasional.

b. Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan 

dua kali, yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto 

yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.

Dengan cara menjumlahkan seluruh sekto kegiatan ekonomi 

selama periode tertentu. Biasanya 1 tahun.

Cara Penghitungan 3 : Cara Pendapatan

Dalam buku mikroekonomi sudah ditreangkan bahwa 

faktor-faktor produksi dibedakan menjadi 4 golongan : tanah, 

tenaga kerja, modal, dan keahlian keusahawanan. Apabila 

faktor produksi itu dipakai  untuk mewujudkan barang dan 

jasa akan diperoleh berbagai jenis pendapatan, yaitu tanah dan 

harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh 

gaji dan upah, modal memperoleh bunga dan keahlian Bisinis 

memperoleh keuntungan.

GNP = GDP + PFN

LN

*gaji dan upah, bunga bersih, sewa, pendapatan usaha, 

keuntungan perusahaan.

PFN

LN

= Pendapatan faktor produksi yang diterima dari LN

Pendapatan faktor produksi yang dibayar ke LN (luar negeri).