pok referensi yang masing-
maisng dapat memberi pengaruh yang berbeda.
a. Kelompok keanggotaan (membership group). Kelompok
keanggotaan yaitu kelompok di mana seseorang saat ini
sedang menjadi anggotanya. Sebagai contoh seorang ibu yang
menjadi anggota PKK di kampungnya. PKK merupakan
kelompok keanggotaaan bagi ibu itu. Ibu ini
kemudian dapat membeli pakaian seperti yang dibeli oleh
anggota lainnya. Seorang dosen pemasaran dapat menjadi
anggota Forum Pemasaran negara kita , membuatnya menjadi
kelompok keanggotaanya.
b. Kelompok aspirasi (aspiration group). Ini merupakan
kelompok dimana seseorang beraspirasi menjadi miik
kelompok ini . Misalnya, American Express yang
menawarkan tiga tingkatan kartu kredit (green, gold,
platinum), mengiklankan membership has its priveleges dan
menawarkan pelayanan yang berbeda pada para pemegang
kartu yang berbeda. Sehingga pemegang kartu gold dapat
mewakili kelompok aspirasi bagi pemegang kartu green.
Demikian pula, pemegang kartu platinum dapat mewakili
kelompok untuk pemegang kartu gold.
c. Kelompok disasosiatif (disassociative group). Kelompok
ini merupakan kelompok dengan nama indivu-individu
ingin menghindar dari identitas kelompok ini . Jadi,
perilaku mereka cenderung untuk menciptakan jarak antara
kelompok ini dengan diri mereka. Mereka ingin tampil
berbeda dari anggota kelompok ini . Misalnya, kelompok
DPRD Tingkat II dapat menjadi kelompok disasosiatif bagi
salah seorang anggota DPRD Tingkat II yang tidak ingin
mengenakan pakaian model safari (model safari sudah
menjadi pakaian yang lazim dikenakan oleh anggota DPRD).
Pentingnya kelompok referensi dalam perilaku konsumen
bergantung pada kategori produknya. Secara umum, semakin
menyolok mata sebuah produk itu maka akan semkain penting
pengaruh kelompok. Pengaruh kelompok referensi mungkin
terbatas dalam hal keputusan pembelian. Menyangkut merek
seperti tisu muka. Merek dan model sepeda motor yang
dikendarai seseorang mungkin sangat dipengaruhi oleh kelompok
referensi. Pemasar berupaya memanfaatkan pengaruh kelompok
referensi dalam penjualan produk mereka. Produsen sepatu
atletik, misalnya, dapat mengiklankan bahwa sepatunya yaitu
yang “semua anak di sekolah” kan memakainya.
Jika ditinjau lebih jauh lagi, bias any masing-masing
kelompok memiliki pelopor opini (opinion leader), yaitu
anggota kelompok yang dapat membangkitkan pengaruh pribadi
pada keputusan beli konsumen lain Karena pengetahuan atau
keahlian mereka dalam kategori produk tertentu.
Interaksi mereka sering dilakukan secara individual, misalnya
bertemu muka sehingga seseorang mudah terpengaruh oleh orang
lain untuk mebeli sesuatu. Kadang-kadang, nasihat orang lain
ini lebih berpengaruh dari pada iklan majalah, surat kabar,
televise, atau media yang lain. Selain itu, nrma kelompok dapat
ikut pula mempengaruhi masing-masing anggota kelompok.
Dalam hal ini, pemasar perlu mengetahui siapa yang menjadi
pelopor opini dalam suatu kelompok, sebab pelopor opini ini
dapat mempengaruhi para anggota kelompok bersangkutan.
Seorang pelopor opini dari suatu kelompok dapat menjadi
pengikut opini (opinion follower) dalam kelompok yang lain.
5. Keluarga
Dalam keluarga, masing-masing anggota dapat berbuat hal
yang berbeda untuk membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga
memiliki selera dan keinginan yang berbeda. Anak-anak
misalnya, tidak selalu menerima apa saja dari orang tua mereka,
tapi menginginkan juga sesuatu yang lain. Apalagi anak-anak
yang sudah besar, keinginan mereka semakin banyak. Namun
demikian ada kebutuhan keluarga yang dipakai
oleh seluruh anggota, seperti mebel, televise, almari es, dan
sebagainya.
Keluarga seseorang merupakan salah satu jenis kelompok
referensi. Seperti kelompok referensi lainnya, keluarga bertindak
sebagai acuan dalam pembentukan keyakinan, sikap, nilai, dan
perilaku. Pengaruh keluarga sangat penting, salah satunya yaitu
dalam hal sosialisasi konsumen. Sosialisasi konsumen merupakan
proses dengan nama para pemuda mencari keterampilan,
pengetahuan, dan sikap yang membantu mereka berfungsi
sebagai konsumen. Orang tua misalnya, memiliki pengaruh
yang penting dalam proses sosialisasi konsumen anak. Anak-
anak yang menginginkan sepatu dan pakaian memerlukan orang
tua sebagai sumber informasi utama. Oleh karena itu, pemasar
perlu mengetahui bahwa dalam keluarga itu:
a. Siapa yang memiliki ide untuk membeli suatu produk?,
b. Siapa yang mempengaruhi kepeutusan untuk membeli?,
c. Siapa yang mengambil keputusan untuk membeli?,
d. Siapa yang melakukan pembelian?,
e. Siapa yang memakai produknya?
Kelima hal ini dapat dilakukan oleh orang yang berbeda,
atau dapat pula dilakukan oleh satu atau beberapa orang yang
sama. Suatu saat seorang anggota keluarga dapat berfungsi
sebagai pengambil keputusan, tetapi pada saat yang berlainan
ia dapat bertindak sebagai pelaku pembelian. Sering dijumpai
bahwa keputusan untuk membeli dibuat bersama-sama antara
suami dan istri, kadang-kadang anak juga termasuk, terutama
untuk membeli kebutuhan seluruh keluarga.
6. Faktor-faktor situasional
Faktor situasional, disebut juga situasi sosial, jga
mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh
konsumen.
7. Nilai, Norma, dan Peran Sosial
Setiap orang pasti memiliki nilai sosial, mematuhi norma-
norma tertentu dan mengisi peran tertentu. Ketiga faktor
ini berasal dari sumber yang berbeda, dari budaya
keseluruhan sampai ke kelompok sosial yang jauh lebih kecil.
8. Variabel Bauran Pemasaran
Variabel-variabel bauran pemasaran, yaitu produk, harga,
distribusi, dan promosi juga memberi pengaruh pada
keputusan pembelian konsumen. Di anatara faktor-faktor
yang ada, variable bauran pemasaran ini sangat penting
dan mudah di atur oleh pemasar karena sepenuhnya
dirancang oleh pemasar.
9. Persepsi
Persepi di definisikan sebagai suatu proses pemilihan,
pengorganisasian, dan penginterprestasian. sedang
masukan informasi merupakan sensasi yang diterima
melalui pandangan, cita rasa, pendengaran, penciuman, dan
sentuhan.
10. Pembelajaran
Proses pembelajaran (learning process) ini terjadi apabila
pembeli ingin menanggapi dan perolehan suatu kepuasan,
atau sebaliknya, terjadi apabila pembeli merasa dikecewakan
oleh produk yang kurang baik. Persepsi konsumen tentang
suatu barang anda, jasa dan motivasi mereka--- untuk---
membeli--- atau--- tidak--- merupakan--- fungsi--- pembelajaran.---
Jadi,--- pembelajaran merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi dalam perilakyu seseorang yang diakibatkan oleh
pengalamannya.
11. Sikap dan Keyakinan
Sikap dan keyakinan merupakan faktor yang ikut
mempengaruhi persepsi dan perilaku beli konsumen. Sikap
itu sendiri mempengaruhi keyakinan juga mempengaruhi
sikap.
12. Motivasi
Dengan mempelajari motivasi, pemasar dapat menganalisis
faktor-faktor utama yang mempengaruhi konsumen untuk
membeli atau tidak membeli.
Mengapa orang terdorong oleh kebutuhan-kebutuhan
tertentu pada saat-saat tertentu? Salah satu teori yang sangat
popular yaitu hierarki kebutuhan Maslow. Kebutuhan dapat
diartikan sebagai kesenjangan antar kondisi yang diinginkan
dengan kondisi yang senyatanya. Maslow mengumakakan adanya
lima kebutuhan manusia yang pengurutannya didasarkan pada
jejang pemenuhan secara asasi. Kebutuhan-kebutuhan ini
yaitu :
a. Kebutuhan fisiologi yang merupakan kebutuhan paling
mendasar. Contoh kebutuhan ini yaitu kebutuhan yang
akan makanan, minuman, tempat tinggal. Karena sangat
pokok dan menyangkut kelangsungan hidup, kebutuhan
ini harus dipenuhi paling awal. Pembelian nasi soto
dan the manis untuk sarapan merupakan contoh pemenuhan
kebutuhan fisiologis.
b. Kebutuhan kesehatan, mencakup keamanan dan kebebasan
dari rasa sakit dan--- nyaman.Pemasar sering memanfaatkan
rasa takut dan gelisah menyangkut keselamatan untuk
menawarkan produknya. Misalnya iklan Volvo yang
menggambarkan pengemudi tetap selamat dalam kecelakaan
fatal karena mengendarai Volvo.
Kebutuhan sosial. Setelah kebutuhan fisiologis dan
keselamatan terpenuhi. Kebutuhan sosial, khususnya
kecintaan dan rasa pemilikan, menjadi perhatian. Kecintaan
mencakup diterimanya seseorang oleh kelompoknya,
di samping juga seks dan cinta romantic. Pemasar
dapat memanfaatkan kebutuhan konsumen ini dengan
mengiklankan produk- produk seperti pakaian, komestik,
dan paket wisata dengan menekankan bahwa pembelian
produk ini dapat membawa kencitaan.
d. Kebutuhan harga diri. Kebutuhan ini didasarkan pada
konstribusi seseorang pada kelompok. Termasuk dalam
kebutuhan ini yaitu hormat-diri, prestos, pengakuan tentang
prestasi seseorang. Produk-produk yang pembeliannya
mencerminkan pemenuhan kebutuhan ini yaitu : mobil
BMW, ballpen Mont Blanc, dan tas Etiene Aigner.
e. Kebutuhan aktualisasi diri.
Ini merupakan kebutuhan yang jenjangnya paling tinggi.
Kebutuhan aktualisasi-diri menunjukan pemenuhan-diri dan
ekspresi diri, mencapai suatu titik dalam hidup dimana apa
yang dirasakan seseorang memang seharusnya demikian.
Maslow memandang bahwa hany sedikit orang yang dapat
mencapai kebutuhan ini. Pemasar yang memanfaatkan
kebutuhan ini yaitu American Express yang mengiklankan
pesan-pesan kepada khalayak bahwa memiliki kartu kredit
ini berarti mereka telah mencapai tingkat tertinggi dalam
hidup.
TEORI PRODUKSI
1. Pengertian Produksi
Produksi yaitu suatu proses untuk mengubah barang input
menjadi barang output. bisa juga dikatakan produksi yaitu
proses yang meliputi semua kegiatan yang menambah nilai guna
barang dan jasa.
2. Fungsi Produksi
Beberapa faktor produksi atau input yang dipakai akan
menghasilkan output (keluaran). Jumlah output juga dipengaruhi
oleh teknologi yang dipakai . Hubungan antara jumlah
pemakaian input dan jumlah output yang dihasilkan, dengan
teknologi tertentu, disebut fungsi produksi. Fungsi produksi
yaitu suatu fungsi--- atau--- persamaan--- yang--- menunjukkan---
hubungan--- antara--- tingkat--- (dan kombinasi) pemakaian input
dan tingkat output per satuan waktu (Soeratno,2000: 82).
Pada model ini, hubungan antara input dan output disusun
dalam fungsi produksi (production function) yang berbentuk
q = f (K,L,M,...)
Di mana q mewakili output barang-barang tertentu
selama satu periode, K mewakili mesin (yaitu, modal) yang
dipakai selama periode ini , L mewakili input jam
tenaga kerja, dan M mewakili bahan mentah yang dipakai .
Bentuk dari notasi ini menunjukkan adanya kemungkinan
variabel-variabel lain yang mempengaruhi proses produksi
3. Fungsi Produksi Jangka Pendek
Fungsi produksi jangka pendek yaitu menunjukkan kurun
waktu di mana salah satu faktor produksi atau lebih bersifat
tetap. Jadi, dalam kurun waktu ini output dapat diubah
jumlahnya dengan jalan mengubah faktor produksi variabel yang
dipakai dan dengan peralatan mesin yang ada. Misalkan bila
seorang produsen ingin menambah jumlah produksinya dalam
jangka pendek, maka hal ini hanya dapat ia lakukan dengan jalan
menambah jam kerja dan dengan tingkat skala perusahaan yang
ada (dalam jangka pendek peralatan mesin perusahaan ini tidak
mungkin untuk ditambah) atau dalam jangka pendek produsen
dapat memperbesar outputnya dengan jalan menambah jam
kerja per hari dan hanya pada tingkat skala perusahaan yang
ada ,
4. Produk Total
yaitu jumlah total yang diproduksi selama periode
waktu tertentu. Produk total akan berubah menurut banyak
sedikitnya faktor variabel yang dipakai (Lipsey, 2001: 174).
Kurva produksi atau Total Physical Production Function (TPP)
yaitu kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan
satu input variabel sedang input-input lainnya dianggap
tetap.
5. Efisiensi
Efisiensi produksi menggambarkan besarnya biaya atau beban
atau pengorbanan yang harus dibayar atau ditanggung untuk
menghasilkan produk. Efisiensi teknis menunjukkan hubungan
antara input dan output, secara spesifik dapat dikemukakan
melalui fungsi Cobb-Douglas yaitu
--- Q = f(K,L) = AKαLβ--- -
Parameter A dalam fungsi produksi di atas menyatakan
efisiensi teknis. Efisiensi teknis (efisiensi teknologi) berkaitan
dengan jumlah fisik semua faktor yang dipakai di dalam proses
produksi komoditi tertentu. Produksi output tertentu yaitu
inefisiensi teknis jika ada cara-cara lain untuk memproduksi
output yang bisa memakai semua input dengan jumlah lebih
kecil.
Produksi dikatakan efisiensi teknis jika tidak ada alternatif
cara yang bisa memakai semua input dengan jumlah kecil ,
Efisiensi ekonomis berkaitan dengan nilai
semua input yang dipakai untuk memproduksi output
tertentu, yang terdiri dari--- efisiensi--- teknis--- dan--- efisiensi---
harga,--- harga--- relatif--- K--- dan--- L--- dapat diformulasikan dengan :
MPK--- =
MPL
PK--- --- --- --- PL
K untuk modal, L untuk tenaga kerja dan P untuk harga per
unit faktor. Untuk analisis--- yang memakai kata efisiensi
maka harus mempertimbangkanvariabel harga. Oleh karena itu
ada dua hal yang perlu diperhatikan sebelum analisis efisiensi
dikerjakan, yaitu :
a. Tingkat transformasi antara input dan output dalam fungsi
produksi dan,
b. Perbandingan (nisbah) antara harga input dan harga
output sebagai upaya untuk mencapai indikator efisiensi
6. Elastisitas Substitusi
Elastisitas substitusi mengukur perubahan proporsional
dari (K,L) relatif terhadap perubahan proporsional dari MRTS
isokuan. Dengan kata lain, elastisitas substitusi didefinisikan
sebagai persentase perubahan rasio untuk modal dan tenaga---
kerja,--- dibagi--- persentase--- perubahan--- Marginal--- Rate--- of---
Technical Substitution, secara matematis diformulasikan sebagai
berikut :
σ = (persentase Δ (K/L)) / (persentase Δ MRTS)
σ = (ð (K/L) MRTS) / (ð (MRTS) (K/L)---
Karena sepanjang isokuan (K/L) dan MRTS dianggap
bergerak dengan arah yang sama maka nilai σ selalu positif
7. Distribusi Pendapatan
Jika proses produksi bersifat padat modal berarti secara
relatif modal memiliki peranan yang lebih penting dari faktor
produksi yang lain dalam menghasilkan produksi dan ada
kecenderungan bagian pendapatan yang diperoleh pemilik
modal lebih besar dari pada pemilik faktor lain.
INVESTASI
1. Pengertian Investasi
Investasi yaitu pengaitan sumber-sumber--- dalam jangka
panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang
Investasi juga dapat didefinisikan sebagai
penanaman modal atau pemilikan sumber-sumber dalam
jangka panjang yang akan bermanfaat pada beberapa periode
akuntansi yang akan datang ,Investasi
dapat pula didefinisikan sebagai penempatan sejumlah dana
pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan
di masa mendatang (Halim, 2003:2).
Umumnya investasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
1.--- Investasi pada financial assets
Investasi pada financial assets dapat dibedakan lagi menjadi
2, yaitu:
a.--- Investasi pada financial assets yang dilakukan di pasar
uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial
paper, surat berharga pasar uang dan lainnya.
b.--- Investasi--- pada financial--- assets yang dilakukan--- di
pasar--- modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran,
opsi dan lainnya.
2.--- Investasi pada real asset
Investasi pada real asset diwujudkan dalam bentuk pembelian
asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan,
pembukaan perkebunan dan lainnya.
Investasi pada real asset termasuk dalam capital budgeting,
yaitu merupakan keseluruhan--- proses perencanaan dan
pengambilan--- keputusan tentang pengeluaran dana, di mana
jangka waktu kembalinya dana ini lebih dari setahun.
Dengan demikian capital budgeting memiliki arti yang
sangat penting bagi perusahaan, karena
1. Dana yang dikeluarkan akan terikat untuk jangka waktu
yang panjang. Ini berarti bahwa perusahaan harus
menunggu selama waktu yang panjang atau lama
sampai keseluruhan dana yang tertanam dapat diperoleh
kembali oleh perusahaan.
2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan
terhadap hasil penjualan di waktu yang akan datang.
Kesalahan dalam mengadakan forecasting akan
dapat memicu adanya over investment atau
under investment dalam aktiva tetap. Apabila over
investment akan memberi beban tetap yang besar
bagi perusahaan. Sebaliknya jika under investment akan
memicu kekurangan peralatan, yang ini dapat
memicu perusahaan bekerja dengan harga pokok
yang tinggi sehingga mengurangi daya bersaingnya atau
kemungkinan lain ialah kehilangan sebagian dari pasar
bagi produknya.
3. Pengeluaran dana untuk keperluan ini biasanya
meliputi jumlah yang besar. Jumlah dana yang besar itu
mungkin tidak dapat diperoleh dalam jangka waktu yang
pendek atau mungkin tidak dapat diperoleh sekaligus.
4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai
pengeluaran modal ini akan berakibat
yang panjang dan berat. Kesalahan dalam pengambilan
keputusan ini tidak dapat diperbaiki tanpa adanya
kerugian.
2. Jenis-Jenis Investasi
Investasi dapat dibagi menjadi empat golongan sebagai
berikut ini
1.--- Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit
investment)
Investasi jenis ini timbul karena adanya peraturan
pemerintah atau karena syarat-syarat kontrak yang
telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk---
melaksanakannya--- tanpa--- mempertimbangkan--- laba---
atau--- rugi.
Misalnya karena air limbah yang telah dipakai dalam
proses produksi jika dilarikan keluar pabrik akan
memicu timbulnya pencemaran lingkungan,
maka pemerintah mewajibkan perusahaan untuk
memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum air
limbah dibuang ke luar pabrik.
2. Investasi--- yang--- tidak--- dapat--- diukur--- labanya--- (non-
measurable--- profit investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikkan laba, namun
laba yang diharapkan akan diperoleh perusahaan dengan
adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti.
Sebagai contoh yaitu pengeluaran biaya promosi
produk untuk jangka panjang, biaya penelitian dan
pengembangan, dan biaya program pelatihan dan
pendidikan karyawan.
3.--- Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement
investment)
Investasi jenis ini meliputi penggeluaran untuk
penggantian mesin dan peralatan yang ada. Informasi
penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan
penggantian mesin dan peralatan yaitu informasi
akuntansi diferensial yang berupa akitva diferensial dan
biaya diferensial. Penggantian mesin biasanya dilakukan
atas dasar pertimbangan adanya penghematan biaya
(biaya diferensial) yang akan diperoleh atau adanya
kenaikan produktivitas (pendapatan diferensial)
dengan adanya penggantian ini .
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk
menambah kapasitas produksi atau operasi menjadi
lebih besar dari sebelumnya. Untuk memutuskan jenis
investasi ini, yang perlu dipertimbangkan yaitu apakah
aktiva diferensial yang diperlukan untuk perluasan
usaha diperkirakan akan menghasilkan laba diferensial
(yang merupakan selisih antara pendapatan--- diferensial---
dengan--- biaya--- diferensial)--- yang--- jumlahnya memadai.
Kriteria yang perlu dipertimbangkan yaitu taksiran
laba masa yang akan datang (yang merupakan selisih
pendapatan dengan biaya) dan kembalian investasi
(return on investment) yang akan diperoleh karena
adanya investasi ini .
3. Tujuan Investasi
Tujuan perusahaan mengadakan investasi pada umumnya
yaitu :
1. Untuk--- dapat--- mengadakan--- pengawasan--- terhadap---
kebijaksanaan--- atau kegiatan perusahaan lain.
2. Untuk memperoleh pendapatan yang tepat secara terus
menerus.
3. Untuk membentuk suatu dana guna tujuan tertentu.
4. Untuk membina hubungan baik dengan peusahaan lain.
5. Untuk tujuan-tujuan lainnya.
Tentu--- saja--- investasi--- juga--- perlu--- diatur--- agar--- tidak--- terjadi---
over investment atau under investment. Pengaturan investasi
modal yang efektif perlu memperhatikan beberapa faktor berikut
ini
1. Adanya usul-usul investasi
2. Penaksiran aliran kas dari usul-usul investasi ini
3. Evaluasi aliran kas ini
4. Memilih proyek-proyek sesuai dengan ukuran tertentu, dan
5. Penilaian terus menerus terhadap proyek investasi setelah
proyek ini diterima.
4 . Aspek Penting Perencanaan dalam Investasi
Pengeluaran Modal
Ada beberapa aspek penting perencanaan dalam investasi
pengeluaran modal, yaitu
1. Investasi pada aktiva tetap akan mengikat perusahaan untuk
jangka waktu lama, sehingga keputusan yang keliru akan
memberi dampak beban tetap jangka panjang dalam bentuk:
a. Biaya depresiasi yang berat
b. Beban bunga modal pinjaman bila pembelanjaan aktiva
itu sebagian atau seluruhnya berasal dari pinjaman bank
yang memiliki pengaruh besar terhadap arus kas.
2. Apabila kapasitas mesin yang dipilih terlalu besar
dan tidak dapat dimanfaatkan secara memadai, maka
akibatnya biaya tetap per unit produk akan meningkat.
Hal itu jelas berpengaruh terhadap kemampuan bersaing
produk perusahaan itu di pasar. Sehingga secara luas
pula pengaruhnya terhadap prospek perusahaan selama
bertahun-tahun.
3. Adanya kesulitan untuk menjual kembali aktiva tetap yang
telah dipakai karena tidak tersedianya pasar aktiva tetap
bekas pakai.
4.--- Investasi aktiva tetap umumnya membutuhkan dana dalam
jumlah besar, sehingga--- mempengaruhi--- kebutuhan--- dana---
secara--- keseluruhan.--- Oleh karenanya akan mempengaruhi
risiko usaha maupun risiko keuangan yang dihadapi
perusahaan.
5. Oleh--- karena--- investasi--- membutuhkan--- tambahan--- modal---
yang--- besar, kerapkali tidak dapat dipenuhi oleh sumber
internal (modal sendiri).
6. Kekeliruan pemilihan kapasitas yang tepat akan membawa
akibat yang lama dan panjang terhadap biaya (cost) per unit
produk, harga jual, keuntungan dan daya saing perusahaan.
PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional yaitu jumlah pendapatan yang
diterima oleh faktor-faktor produksi yang dipakai untuk
memproduksik barang dan jasa dalam suatu tahun tertentu.
Dalam system penghitungan pendapatan nasional, jumlah
pendapatan itu dinamakan produk nasional neto pada harga
faktor atau secara ringkas : pendapatan nasional.
BEBERAPA ISTILAH PENDAPATAN NASIONAL
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Produk domestik bruto (PDB) dapat diartikan sebagai
nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam
negara ini dalam satu tahun tertentu. Di dalam suatu
perekonomian, di negara-negara maju maupun berkembang,
barang-barang dan jasa-jasa diproduksikan bukan saja oleh
perusahaan milik penduduk negara ini tetapi oleh penduduk
negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh
faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan
multinasional beroperasi diberbagai negara dan membantu
menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-
negara ini .
Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau dalam istilah
Inggris Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan
jasa dalam suatu negara yang diproduksikan oleh faktor-faktor
produksi milik warga negara ini dan negara asing.
PRODUK NASIONAL BRUTO
Produk Nasional Bruto (PNB) atau dalam bahasa Inggris
dinamakan Gross National Product (GNP) yaitu konsep
yang memiliki arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi
memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
Dalam menghitung Pendapatan Nasional Bruto, nilai barang
dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah
barang dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi
yang dimiliki oleh warga negara dari negara yang pendapatan
nasionalnya dihitung.
Dengan memperhatikan perbedaan diantara arti PDB dan
PNB diatas dapatlah dirumuskan sifat hubungan diantara Produk
DOmestik Bruto dan Produk Nasional Bruto, yaitu seperti
dinyatakan oleh persamaan dibawah ini :
PDB = PNB – PFN dari LN
Dimana PFN dari LN yaitu pendapatan faktor neto dari luar
negeri. PFN dari LN adlah pendapatan faktor-faktor produksi
yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan
faktor-faktor produksi yang dibayarkan keluar negeri.
PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU DAN HARGA
TETAP
Pendapatan nasional harga berlaku yaitu nilai barang dan
jasa yang dihasilkan suatu negara dalam suatu tahun dan dinilai
menurut harga-harga yang berlaku pada tahun ini . Dapatlah
diramalkan bahwa apabila dibandingkan data pendapatan
nasional dalam berbagai tahun ini , nilainnya akan berbeda-
beda dan menunjukan kecenderungan yang semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Pertambahan nilai ini disebabkan oleh
dua faktor, yaitu :
a. Pertambahan fiskal barang dan jasa yang dihasilkan dalam
perekonomian, dan
b. Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu period eke
periode lainnya.
Pertumbuhan suatu perekonomian diukur dari pertambahan
yang sebenarnya dalam barang dan jasa yang diproduksikan.
Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari tahun ke tahun,
barang dan jasa yang dihasilkan haruslah dihitung pada harga
tetap, yaitu harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu
yang seterusnya dipakai untuk menilai harga dan jasa yang
dihasilkan pada tahun-tahun yang lain.
PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR DAN HARGA
FAKTOR
Barang dan jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dapat
dinilai dengan dua cara,dengan memakai harga pasar dan
dengan memakai harga faktor. Sesuatu barang dikatakan
dinilai menurut harga pasar apabila penghitungan nilai barang
itu memakai harga yang dibayar oleh pembeli.
Harga pasar = Harga faktor + Pajak tak langsung – Subsidi
Dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang
ada dalam perekonomian selama periode tertentu. Biasanya 1
tahun.C.I.G.X – M
Cara Penghitungan 1 : Cara Pengeluaran
Pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran
memberi gambaran tentang :
a. Sampai dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi
atau sampai dimana baiknya tingkat pertumbuhan yang
dicapai dan tingakt kemakmuran yang sedang dinikmati.
b. memberi informasi dan data yang dibutuhkan dalam
analisis makro ekonomi.
Komponen Pengeluaran Agregat Dalam Perekonomian
Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran
membedakan pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasilkan
dalam perekonomian kepada 4 komponen, yaitu :
Konsumsi rumah tangga. (C)
Pengeluaran pemerintah. (G)
Pembentukan modal sector swasta (investasi). (I)
Ekspor neto (ekspor dikurangi impor) (X-M)
Cara Penghitungan 2 : Cara Produk Neto
Produk neto (net output) berarti nilai tambah diciptakan
dalam suatu proses produksi.Dengan demikian cara kedua untuk
menghitung pendapatan nasional ini yaitu cara menghitung
dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh
perusahaan di berbagai lapangan usaha perekonomian.
pemakaian cara ini dalam menghitung pendapatan nasional
bertujuan penting, yaitu ;
a. Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor
ekonomi di dalam mewujudkan pendapatan nasional.
b. Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan
dua kali, yaitu dengan hanya menghitung nilai produksi neto
yang diwujudkan pada berbagai tahap proses produksi.
Dengan cara menjumlahkan seluruh sekto kegiatan ekonomi
selama periode tertentu. Biasanya 1 tahun.
Cara Penghitungan 3 : Cara Pendapatan
Dalam buku mikroekonomi sudah ditreangkan bahwa
faktor-faktor produksi dibedakan menjadi 4 golongan : tanah,
tenaga kerja, modal, dan keahlian keusahawanan. Apabila
faktor produksi itu dipakai untuk mewujudkan barang dan
jasa akan diperoleh berbagai jenis pendapatan, yaitu tanah dan
harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh
gaji dan upah, modal memperoleh bunga dan keahlian Bisinis
memperoleh keuntungan.
GNP = GDP + PFN
LN
*gaji dan upah, bunga bersih, sewa, pendapatan usaha,
keuntungan perusahaan.
PFN
LN
= Pendapatan faktor produksi yang diterima dari LN
Pendapatan faktor produksi yang dibayar ke LN (luar negeri).