lalu jelas. Ada kalanya
mereka merupakan orang yang ingin mengejar keuntungan, namun ada kalanya
yang ingin menyalurkan hobi dan ide kreatifnya tanpa memikirkan keuntungan,
dan ada pula yang telah memiliki pekerjaan tetap di tempat lain tetapi ingin
membantu teman-temannya melakukan bisnis. Dengan usaha yang keras dan
ketekunan yang tinggi, para wirausaha atau pebisnis ini dapat meningkatkan
usahanya, baik dalam kuantitas maupun kualitas, baik dengan memperbesar satu
jenis usahanya maupun dengan mengadakan diversifikasi bisnis.
Selanjutnya, para wirausaha atau pebisnis yang sukses memiliki beberapa
karakteristik tertentu, yaitu memiliki banyak akal atau ide, memiliki perhatian
pada hubungan yang baik dengan pelanggan, mampu menghadapi ketidakpastian
dan menanggung risiko, ingin menjadi pemimpin dalam bisnis yang dimilikinya,
memiliki pengendalian yang lebih besar dalam hidupnya, dan membangun
semangat kekeluargaan. Pada masa lalu, wirausaha atau pebisnis distereotipkan
dengan bos atau pemimpin, pria, percaya diri, dan mampu membuat keputusan
dengan cepat. Sekarang, wirausaha dipandang sebagai pemimpin yang bersifat
terbuka, bisa pria ataupun wanita, memiliki jejaring yang luas, memiliki
perencanaan bisnis, dan memiliki konsensus.
Menurut Madura (2007), untuk menjalankan bisnis, para wirausaha harus
mampu menciptakan dan menjalankan bisnis dengan sukses sehingga
menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, para wirausaha
harus memahami beberapa hal yang terkait dengan bisnis. Pertama, jika Anda
akan mengembangkan keahlian berbisnis maka Anda akan mampu mendapat
pekerjaan yang lebih baik. Kedua, Anda akan menemukan pekerjaan yang
menyenangkan bila Anda memahami bagaimana cara melakukan pekerjaan itu.
Ketiga, Anda harus melakukan pekerjaan dengan baik agar Anda merasa puas
dan memiliki karir yang lebih baik. Keempat, Anda harus mampu melihat tipe
bisnis manakah yang dapat Anda kerjakan dengan baik.
Dalam menjalankan binis ada keputusan kunci yang dilakukan, dan terdiri
dari tiga kategori, yaitu keputusan manajemen, keputusan pemasaran, dan
keputusan keuangan. Keputusan manajemen merupakan keputusan dalam
memakai berbagai sumber daya yang ada dalam perusahaan. Keputusan
--- 51
pemasaran merupakan keputusan dalam menentukan produk yang ditawarkan,
harga, promosi, dan distribusi. Keputusan keuangan merupakan keputusan yang
diambil dalam mencari dan memakai sumber dana untuk melaksanakan
kegiatan operasional perusahaan. Keputusan perusahaan dipengaruhi oleh data
dan informasi yang dikumpulkan. Oleh karena itu, diperlukan dua kategori dalam
pengambilan keputusan, yaitu akuntansi dan sistem informasi. Akuntansi
merupakan rangkuman dan analisis kondisi keuangan perusahaan yang
dipakai untuk mengambil berbagai keputusan bisnis. Sistem informasi
merupakan teknologi, orang, dan prosedur yang menyediakan informasi yang
tepat dalam mengambil keputusan dalam perusahaan.
Bisnis harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan
yang penting bagi organisasi, baik keputusan mengenai manajemen, pemasaran,
maupun keuangan. Keputusan manajemen menyangkut pengelolaan sumber
daya manusia dan sumber daya lain untuk melaksanakan proses produksi
perusahaan secara efisien dan efektif. Keputusan pemasaran pada umumnya
berkaitan dengan pelanggan, yaitu kebutuhan dan harapan pelanggan. Sementara
itu, keputusan keuangan menyangkut cara dana diperoleh (melalui investor atau
hutang dari lembaga keuangan lain) dengan mempertimbangkan tingkat suku
bunga yang berlaku. Ada kalanya, keputusan masing-masing bidang (manajemen,
pemasaran, keuangan) ini tidak saling terkait, namun ada kalanya ketiganya
harus saling dikaitkan.
Pada umumnya bisnis kecil yang dipimpin oleh wirausaha baru memainkan
peran utama dalam Memberi layanan, pengecer (retailer), mengembangkan
usaha konstruksi, pedagang besar, menjalankan bisnis keuangan dan asuransi,
pemanufakturan yang menghasilkan produk, dan transportasi. Biasanya, semakin
banyak sumber daya yang dibutuhkan, semakin sulit memulai suatu bisnis
sehingga industri yang ada lebih didominasi oleh perusahaan kecil. Kriteria
mengenai banyaknya karyawan atau jumlah penjualan per tahun berbeda-beda di
antara industri.
Para wirausaha atau pebisnis pemula juga kerap kali mendirikan bisnis maya
(virtual business) yang tidak memakai bentuk fisik perusahaan namun
memakai internet sebagai sarana berbisnis. Bisnis di dunia maya ini
sering disebut dengan bisnis secara online. Bisnis online ini mampu menyerap
ribuan pelanggan dan dapat berkembang sangat cepat. Para wirausahawan
ini mendapat berbagai keuntungan bukan hanya dalam bentuk uang,
melainkan mereka juga dapat menjadi pimpinan di perusahaan sendiri, dapat
mengerjakan hal yang disukainya, memiliki kesempatan untuk berkreasi atau
mengembangkan kreativitasnya, dan dapat mengatur sendiri jadwal kerjanya
(Brown & Clow, 2008).
Untuk memulai bisnisnya, biasanya para pelaku bisnis menyusun
perencanaan bisnis (business plan). Perencanaan bisnis merupakan deskripsi
--- 52
mengenai proyek bisnis yang akan dijalankan dengan berbagai aspeknya.
Perencanaan bisnis ini membantu wirausaha memfokuskan pada hal yang
ingin mereka kerjakan, cara mereka akan mengerjakannya, dan hal yang mereka
harapkan akan dicapai. Perencanaan bisnis ini juga berguna bagi lembaga
keuangan dan investor yang membantu wirausaha memulai bisnisnya. Hal-hal apa
sajakah yang dipaparkan dalam perencanaan bisnis ini ?
a. Pertama yaitu tim manajemen atau pengelola bisnis dan deskripsi
tentang perusahaan atau unit bisnis yang akan didirikan (ukuran, lingkup,
dan jenis bisnis yang akan dilaksanakan), serta visi dan misi didirikannya
bisnis ini .
b. Kedua yaitu gambaran mengenai industri atau bisnis yang sejenis,
analisis pasar, analisis persaingan, dan rencana pemasaran (harga, taktik
pemasaran, citra perusahaan, media periklanan).
c. Ketiga yaitu berbagai perencanaan yang meliputi perencanaan
operasional, perencanaan organisasional, perencanaan finansial,
perencanaan untuk menumbuhkembangkan bisnis, serta perencanaan
situasional (risiko bisnis dan cara menghadapi atau mengantisipasinya).
--- 53
BAB VII
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara
yang satu dengan Negara yang lain.
A. Hakikat Bisnis Internasional
Seperti ini diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan
bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Tran saksi bisnis
seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang
dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai
Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu
dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain
atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International
Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis
Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat
membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar
Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor
dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor ini maka akan timbul
“NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”.
Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca
Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan
dimana Negara ini memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan
dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan
neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain
konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas
keluarnya ke Negara partner dagangnya ini . Besar kecilnya aliran uang kas
masuk dan keluar antar Negara ini sering disebut sebagai “NERACA
PEMBAYARAN” atau “BA LANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca
pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini
mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu
mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi
nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain ini . Dengan
demikian maka Negara ini akan mengalami devisit neraca pembayarannya
dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
--- 54
b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional
(International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat
terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun
warga umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya
merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal
semacam ini maka pengusaha ini akan terbebas dari hambatan
perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor.
Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan
pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang
dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa.
Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara
antara lain :
a. Licencing
b. Franchising
c. Management Contracting
d. Marketing in Home Country by Host Country
e. Joint Venturing
f. Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional ini diatas akan memerlukan transaksi
pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home
Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan
memperoleh pembayaran fee ini .
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering
dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam
uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada
perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan
pemasaran internasional yaitu merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis
yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
B. ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
Beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :
1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta
kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis
untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
--- 55
a) Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar
paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan
paling murah diantara Negara-negara yang lain.
b) Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil
diantara Negara-negara yang lain
c) Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai
komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi
dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang
paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki
keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep
ini akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk
menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca
perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor yaitu komoditi
yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor yaitu
yang keunggulan komparatif kita paling lemah.
2. Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di
dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar
negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong
mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional
ini :
a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh
suatu perusahaan
b. Produk ini di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan
bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase)
sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang
persaingan terhadap produk ini di luar negeri
d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih
mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar
domestic
C. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat
atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak
mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan
mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap ini secara
--- 56
kronologis yaitu sebagai berikut :
a) Ekspor Insidentil
b) Ekspor Aktif
c) Penjualan Lisensi
d) Franchising
e) Pemasaran di Luar Negeri
f) Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu
perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu
dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi
pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli
barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian
terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi ini
makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis ini
ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis
komoditi perdagangan Internasional ini . Dalam tahap aktif ini perusahaan
negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak
seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu
dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap
pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasi ng”.
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya yaitu tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara
pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima.
Dalam tahap yang dijual yaitu hanya merek atau lisensinya saja, sehingga
negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap
pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya.
Untuk keperluan pemakaian lisensi ini maka perusahaan dan negara
penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing ini .
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di
suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi
lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-
resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu
bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering
--- 57
dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka
perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan
pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Be ntuk ini pada umumnya berhasil bagi
jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan
sebagainya.
D. HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki
hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki
berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis
internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan
berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka ada beberapa
hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
a) Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
b) Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
c) Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
d) Hambatan operasional
a) Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya / Kultural
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi
kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa yaitu
merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat
berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin
berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun
demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus
diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu
bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata
yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama
produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara
tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang Memberi nama suatu
jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova”, pada hal di negara Spanyol kata
“No Va” berarti “tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk
memasarkan produk ini di negara Spanyol ini .
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus
dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian
warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna
tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna
yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu
diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau
mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa
--- 58
konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan
ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh
pembeli pria.
b) Hambatan Politik, Hukum Dan Perundang-Undangan
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang
lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara
ini . Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap
komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara
kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-
negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi
berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit
mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan
sebagainya.
c) Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain yaitu berupa
masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang
diperdagangkan ini dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi
ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki
jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa
biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur ini akan menjadi
sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa
kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu
mahal, maka kembalinya kapal ini dati negara tujuan itu akan menjadi
kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan
bagi keselamatan kapal itu sendiri.
E. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya yaitu suatu perusahaan yang
melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan
operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut
Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi yang
melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu Negara pun
di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara lain.
Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan
oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad
komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu
yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap
Negara di manapun di dunia ini.
Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat
sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan
ataupun kebutuhan warga di mana pun di dunia ini mendekati hal yang
sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari
cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan
akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga
perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara
warga Indonesia dengan Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun di Eropa dan
Amerika.
Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong
perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang demikian
akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-
barang ini yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh
penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing
yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar
negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di
negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya
yaitu dari luar negeri. Dengan cara itu maka problem pembatasan ekspor-impor
menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini
misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric,
Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland,
Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba
dari Switzerland dan sebagainya.
FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM PERUSAHAAN
Pengelolaan sumberdaya manusia disebut Manajemen Sumber Daya
Manusia (MSDM). MSDM meliputi analisis dan evaluasi jabatan, perancangan
jabatan, rekrutasi, seleksi, penempatan dan orientasi, penilaian prestasi,
pelatihan dan pengembangan karir, kompensasi dan audit SDM.
A. Pentingnya Pengelolaaan SDM
Saat ini sangat disadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan
yang paling penting, karena :
1. SDM menyebabkan sumber daya yang lain (bahan mentah, alat-alat kerja,
mesin produksi, uang dan lingkungan kerja) dalam perusahaan,dapat
berfungsi/ dijalankan.
2. SDM dapat menciptakan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan.
3. Melalui MSDM yang efektif, mengharuskan manajer atau pimpinan
menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan orang-orang yang ada
dalam lingkungan perusahaannya, agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat
tercapai.
B. Kegiatan MSDM Atas Masing-masing Fungsi Manajemen
a) Perencanaan :
- Menentukan tujuan standar
- Menetapkan sistem dan prosedur
- Menetapkan rencana atau proyeksi untuk masa depan
b) Pengorganisasian :
- Memberi tugas khusus kepada setiap SDM
- Membangun divisi/departemen
- Mendelegasikan wewenang kepada SDM
- Menetapkan analisis pekerjaan atau analisis jabatan
- Membangun komunikasi
- Mengkoordinasikan kerja antara atasan dengan bawahan
c) Manajemen Staf :
- Menetapkan jenis atau tipe SDM yang akan dipekerjakan
- Merekrut calon karyawan
- Mengevaluasi kinerja
- Mengembangkan karyawan, melatih, dan mendidik karya-wan
d) Kepemimpinan :
- Mengupayakan agar orang lain dapat menyelesaikan peker-jaan yang
menjadi tanggung jawabnya
- Meningkatkan semangat kerja
- Memotivasi kerja karyawan
e) Pengendalian :
- Menetapkan standar pencapaian hasil (target) kerja
- Menetapkan standar mutu
- Melakukan review atas hasil kerja
- Melakukan tindakan perbaikan sesuai kebutuhan
f) Pengawasan :
- Melakukan audit terhadap kemungkinan adanya ketidak-cocokan dalam
pelaksanaan ataupun sistem prosedur yang berlaku, sehingga
menimbulkan risiko yang tidak baik bagi perusahaan di masa depan
C. Macam-macam pengelolaan SDM
- Personalia
yaitu kegiatan pengelolaan SDM yang lebih fokus pada hal-hal yang bersifat
administratif, yang mengatur hubungan kerja antara employer dan employee,
sebagai salah satu sumber daya yang dimiliki organisasi. Aktivitas paling
intens yang dilakukan oleh Bagian Personalia, biasanya yaitu rekrutmen.
Fungsi lainnya yaitu melakukan proses dokumentasi, pengelolaan, serta
proses kepegawaian yang terkait langsung dengan tahapan seleksi,
pengangkatan, dan penempatan, serta pemberhentian/PHK. Personnel /
Personalia terkait langsung dengan filling dokumen-dokumen kepegawaian,
payroll, dan administrasi terkait dengan individu/karyawan.
- Human Resource Development
Berfungsi lebih luas dari personnel management, meliputi proses fungsi
perencanaan strategis tenaga kerja (HR Planning), HR Budgeting,
Assessment, Recruitment & Selection, Hiring & Termination, Career
Development, Organization Development, Performance Management,
Industrial Relationship, Pension, Training, dan System Development, serta
seringkali melibatkan fungsi General Affairs di dalamnya. Dengan demikian,
HRD yaitu pengelolaan SDM yang lebih fokus pada hal-hal yang
berhubungan pengembangan SDM sebagai salah satu sumberdaya penting
yang dimiliki organisasi.
- Human Resource Management
yaitu kegiatan pengelolaan SDM yang secara holistic merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan SDM sebagai aset
yang dianggap lebih penting dibandingkan sumber daya lainnya. Semua
aktivitas dan subsistem manajemen SDM diperhatikan secara proporsional,
sesuai dengan Strategi Organisasi.
D. Tujuan Manajemen SDM
Meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam
perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis,
etis, dan sosial.
• Peningkatan Efisiensi
• Peningkatan Efektifitas
• Peningkatan Produktivitas
• Rendahnya Tingkat Perpindahan Karyawan
• Rendahnya Tingkat Absensi
• Tingginya Kepuasan Karyawan
• Tingginya Kualitas Pelayanan
• Rendahnya Komplain Dari Pelanggan
• Meningkatnya Bisnis Perusahaan
E. Fungsi Manajemen SDM
- Fungsi Manajerial :
• Planning (perencanaan)
• Organizing (pengorganisasian)
• Directing (pengarahan)
• Controlling (pengendalian)
- Fungsi Operasional
• Pengadaan tenaga kerja (SDM)
• Pengembangan
• Kompensasi
• Pengintegrasian
• Pemeliharaan
• Pemutusan hubungan kerja
• Melakukan analisis jabatan (menetapkan karakteristik pekerjaan
masing-masing SDM)
• Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon pekerja
• Menyeleksi calon pekerja
• Melakukan penempatan dan orientasi karyawan baru
• Menetapkan upah, gaji, dan cara Memberi kompensasi
• Memberi insentif dan kesejahteraan
• Melakukan evaluasi kinerja
• Mengkomunikasikan, Memberi penyuluhan, dan menegakkan disiplin
kerja
• Memberi pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
• Membangun komitmen kerja
• Memberi keselamatan kerja
• Memberi jaminan kesehatan
• Menyelesaikan perselisihan perburuhan
• Menyelesaikan keluhan dan relationship karyawan
F. Konsep Manajemen SDM
1. Penerapan Fungsi MSDM Secara Makro dan Mikro
Secara makro : fungsi-fungsi pokok manajemen umum, seperti fungsi
manajerial. Dilakukan oleh badan-badan pemerintah yang diserahi tugas
dalam pengelolaan SDM, seperti Dept.Tenaga Kerja.
Secara mikro : fungsi-fungsi MSDM secara fungsi operasional berbagai
masalah sebelum masalah itu muncul.
2. Prinsip-prinsip MSDM yang perlu diperhatikan :
- Prinsip kemanusiaan
- Prinsip demokrasi
- Prinsip The Right Man is The Right Place
- Prinsip Equal Pay for Equal Work
- Prinsip kesatuan arah
- Prinsip kesatuan komando
- Prinsip efisiensi
- Prinsip efektivitas
- Prinsip produktivitas kerja
- Prinsip disiplin
- Prinsip wewenang dan tanggung jawab
G. Tantangan Manajemen SDM
1. Tantangan Eksternal :
(a) Perubahan teknologi ; (b) Peraturan Pemerintah ; (c) Faktor sosial
budaya ; (d) Pasar tenaga kerja ; (e) Faktor politik ; (f) Kondisi
perekonomian ; (g) Faktor geografi ; (h) Faktor demografi ; (i) Kegiatan
mitra ; (j) Kegiatan pesaing
2. Tantangan Internal :
Muncul karena adanya SDM yang mengejar pertimbangan/ trade off,
diantaranya finansial, penjualan, keuangan, service, produksi, dll. Selain
itu dihadapkan pula pada Serikat Pekerja, sistem informasi yang
semakin terbuka, dan budaya organisasi.
--- 64
BAB IX
FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN
DALAM PERUSAHAAN
Manajemen pemasaran yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan
organisasi. Ada 5 konsep pemasaran yang dijelaskan pada bagian ini, berserta
dengan elemen inti dari pemasaran itu sendiri.
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran yaitu salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri
menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai
ini yaitu produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah Memberi definisi atas pemasaran ini. Definisi yang
diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan
ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli ini dalam memandang
dan meninjau pemasaran.
Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral.
Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha
menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai ke berbagai
macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai
kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui
proses pertukaran.
Definisi yang paling sesuai dengan tujuan ini yaitu :
Pemasaran yaitu suatu proses social dan manajerial yang didalamnya
individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai
kepada pihak lain (Kotler, 1997).
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan
(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus
menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha
untuk memenuhi kebutuhan ini dapat dilakukan dengan cara mengadakan
suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran dapat juga diartikan suatu usaha
untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996).
--- 65
Communication
Information
Gambar 12.1 Simple Marketing System
B. Pengertian Manajemen Pemasaran
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang
banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu
pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapat tanggapan
dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen
pemasaran dapat diartikan :
Manajemen pemasaran yaitu proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan
organisasi (Kotler, 1997).
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran yaitu proses yang
melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang
mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan
tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam
manajemen ada fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau
penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang
menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi
pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu
memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk
dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan
pemasaran.
Semua organisasi, baik berorientasi profit maupun not-for-profit, harus
bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat
beroperasi dan sukses. Kemampuan organisasi dalam menentukan siapa yang
menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah satu kunci
keberhasilan organisasi. Berikutnya barulah organisasi dapat memfokuskan diri
untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi kebutuhan itu
Goods/Services
Money
MARKET
(Collection
of Buyers)
INDUSTRI
(Collection
of Sellers)
--- 66
dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk/jasa
yang ditawarkan perusahaan.
Disamping itu, organisasi harus memiliki kemampuan pula untuk
menyampaikan informasi kepada konsumen bahwa mereka telah menghasilkan
sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Di sinilah fungsi pemasaran
(marketing) menonjol. Ia menjadi penghubung antara organisasi dan konsumen.
C. Konsep-Konsep Pemasaran
Pemasaran dapat lebih mudah dipahami dengan mengerti beberapa elemen
inti dari pemasaran. Secara konseptual, pemasaran merupakan sebuah falsafah
bisnis yang menyadari pentingnya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam
proses pemenuhan kebutuhan.dan keinginan konsumen sekaligus memenuhi
tujuan-tujuan organisasi.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaplikasikan konsepsi
pemasaran:
1. Menggali informasi mengenai pasar, potensial maupun aktual.
a. Sudah tersediakah barang/jasa yang mampu memuaskan kebutuhan dan
keinginan pasar?
b. Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kemampuan produknya untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen?
2. Merancang dan mengembangkan program pemasaran
a. Menyediakan produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen
b. Menetapkan harga produk yang dapat diterima oleh pasar
c. Mengkomunikasikan produk kepada konsumen untuk memposisikan produk
di pikiran konsumen
d. Memberi jaminan bahwa konsumen dapat memperoleh produk di saat
yang tepat dan di tempat yang tepat pula.
3. Mengevaluasi melalui proses penggalian informasi mengenai efektivitas
program-program pemasaran perusahaan.
Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya dilaksanakan dengan
mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial pemasaran.
Di dalam ruang lingkup pemasaran ada lima konsep yang mendasari
aktivitas pemasaran perusahaan yaitu: (1) konsep produksi, (2) konsep produk,
(3) konsep penjualan, (4) konsep pemasaran, dan (5) konsep pemasaran sosial.
a) Konsep Produksi
Konsep produksi meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-
produk yang tersedia di mana-mana dan dengan harga murah. (The
production concept holds that consumers will prefer products that are widely
available and inexpensive).
--- 67
b) Konsep Produk
Konsep produk meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-
produk yang menawarkan kualitas yang baik, kinerja, atau fitur-fitur yang
inovatif.
c) Konsep Penjualan
Konsep penjualan meyakini bahwa bila konsumen dan pelaku bisnis dibiarkan
saja, maka mereka tidak akan membeli dalam jumlah yang memadai produk-
produk perusahaan. Perusahaan haruslah melakukan usaha penjualan dan
promosi yang agresif. (The selling concept holds that consumers and
businesses, if left alone, will ordinarily not buy enough of the organization’s
products. The organization must, therefore, undertake an aggressive selling
and promotion effort).
d) Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran meyakini bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan
mencakup usaha perusahaan untuk menjadi lebih efektif daripada para
pesaingnya dalam hal menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan
kepada pasar sasaran yang ditetapkan nilai manfaat bagi konsumen (The
marketing concept holds that the key to achieving its organizational goals
consists of the company being more effective than competitors in creating,
delivering, and communicating customer value to its chosen target markets).
e) Konsep Pemasaran Sosial
Konsep pemasaran sosial meyakini bahwa tugas perusahaan yaitu
menetapkan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan
Memberi kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien
daripada para pesaing dengan cara-cara yang menjaga atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan warga . (The social Marketing concept
holds that the organization’s task is to determine the needs, wants, and
interests of target markets and to deliver the desired satisfactions more
effectively and efficiently than competitors in a way that preserves or enhances
the consumer’s and the society’s well-being).
D. Mengembangkan Strategi Pemasaran
Setiap fungsi manajemen Memberi konstribusi tertentu pada saat
penyusunan strategi pada level yang berbeda. Dalam penyusunan konsep
strategi pemasaran tidak terlepas dari aktifitas manajemen pemasaran.
Manajemen pemasaran itu sendiri merupakan proses yang mencakup analisis,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dan juga mencakup barang, jasa
serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya yaitu Memberi
kepuasan bagi pihak yang terlibat.
Strategi pemasaran yaitu rencana pemasaran untuk menentukan pasar dan
konsep bauran pemasaran. E.Jerome McCarthy dan Stanly J.Saphiro
--- 68
mendefenisikan strategi pemasaran sebagai berikut : "Marketing strategy is a
target market and a related marketing mix” atau Strategi pemasaran yaitu pasar
sasaran dan bauran pemasaran yangberhubungan. Dalam hal ini menurutnya
ada dua bagian yang saling berhubungan, yaitu:
a. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran
Tugas manajemen pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana menjual
produk perusahaan sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Namun lebih dari
itu, yakni bagaimana menjual produk perusahaan semaksimal mungkin dengan
diiringi cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor
jangka panjang yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan
yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan.
Dalam menunjang hal ini di atas, Memberi pelayanan yang baik
kepada para pelanggan dan konsumen sangatlah diperlukan. Namun, bukanlah
suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya, dikarenakan adanya faktor
heteroginitas pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda,
kemampuan untuk membeli produk, domisili, jumlah dan faktor lainnya. Di pihak
yang lain, perusahaan memiliki keterbatasan dalam kemampuan, sehingga
tidak memungkinkan untuk melayani kebutuhan semua konsumen dengan baik
dan akurat. Atas dasar keadaan demikian serta keinginan untuk dapat
Memberi yang terbaik pada pelanggan, maka perlu di antara konsumen yang
berjumlah banyak dan beraneka ragam ini perlu dipilih sebagian untuk
dijadikan untuk sebuah target pasar.
Ukuran dari pasar sangat tergantung dari ukuran pembeli yang mungkin
ada untuk suatu penawaran pasar tertentu. Pasar Potensial yaitu sekumpulan
konsumen yang menyatakan tingkat minat yang memadai terhadap penawaran
pasar yang terdefinisi. Sedangkan pasar tersedia yaitu sekumpulan konsumen
yang memiliki minat, pendapatan dan akses terhadap penawaran pasar
tertentu.
Setelah perusahaan mengidentifikasi pasar tersedia, maka ia memiliki
pilihan untuk memasuki seluruh pasar yang tersedia atau bekonsentrasi pada
segmen-segmen tertentu. Pasar sasaran atau pasar yang terlayani yaitu bagian
dari pasar tersedia yang memenuhi syarat yang akan dimasuki oleh semua usaha
pemasaran perusahaan.
Dengan memilih sebagian diantara konsumen untuk diputuskan sebagai
kelompok yang ingin dilayani perusahaan dengan sebaik-baiknya, diharapkan
sumber daya perusahaan akan dapat didayagunakan secara maksimal. Sehingga
dapat dicapai efisiensi dan efektifitas kegiatan pemasaran. Yaitu memungkinkan
dapat dilayaninya pelanggan dengan baik, peningkatan volume penjualan dan
penghematan biaya perusahaan.
Untuk menentukan konsumen yang akan dijadikan sebagai target pasar, maka
--- 69
pasar yang ada perlu dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan
bahwa dalam usahanya menawarkan produk kepada pasar, perusahaan harus
menyadari bahwa tidaklah mungkin semua orang akan menyukai satu produk
tertentu. Tidak semua orang sama-sama menyukai softdrink, kamar hotel,
restoran, mobil, universitas dan lain sebagainya. Ketidak samaan ini muncul dari
berbagai alasan, yaitu:
a. Perbedaan lingkungan geografis (seperti wilayah negara,
provinsi, kabupaten atau perkotaan dan pedesaan
b. Perbedaan demografi (seperti jenis kelamin, usia, tingkat penghasilan, ukuran
keluarga dan tingkat pendidikan)
c. Perbedaaan psikografi (seperti gaya hidup, kepribadian dan nilai)
d. Perbedaan perilakunya (seperti kesempatan khusus, manfaat khusus, status
pemakai, dan tingkat pemakaian).
Perbedaan-perbedaan ini perlu penanganan yang spesifik bila
perusahaan ingin berhasil. Konsep penanganan ini membawa kita pada istilah
Market Segmentation (segmentasi pasar) yaitu yaitu kegiatan membagi-bagi
pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar
(segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996). Segmen pasar yaitu
suatu kumpulan besar dari pasar yang memiliki kesamaan keinginan, daya beli,
lokasi geografis, sikap pembelian, atau kebiasaan membeli.
Haruslah diingat oleh para pemasar bahwa tidak semua segmentasi di
atas dapat diterapkan begitu saja dalam proses pemasaran. Pemasar sebaiknya
mempertimbangkan hal-hal ini agar segmentasinya bermanfaat.
a) Dapat diukur (measurable) : jumlahnya, daya beli
b) Cukup besar jumlahnya sehingga dapat menguntungkan (substantial)
c) Dapat diakses dan dilayani (accessible)
d) Dapat dibedakan (differentiable)
e) Dapat diaplikasikan (actionable), program yang efektif dapat disusun
untuk menarik dan melayani segmen itu.
Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu
Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering
disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama yaitu
segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli
yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan / atau bauran pemasaran
tersendiri. Langkah kedua yaitu penentuan pasar sasaran yaitu tindakan
memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah
ketiga yaitu Positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan
manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam pasar. Langkah-langkah
strategi pemasaran terlihat dari gambar berikut ini.
--- 70
E. Merancang dan Menyusun Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Keberhasilan yaitu merupakan idaman setiap orang, yang diharapkan
menjadi kenyataan untuk setiap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya.
Seorang pimpinan puncak perusahaan pasti menginginkan agar nilai perusahaan
yang dipimpinnya yang diwujudkan deviden, nilai pasar saham dan lain-lain terus
bertambah. Seorang manajer pemasaran tentu mendambakan agar volume
penjualan, market share, kepuasan pelanggan terus meningkat, sebab pada
dasarnya itulah tugas manajemen pemasaran.
Untuk mencapai keberhasilan, ada beberapa tugas pokok manajemen khususnya
di bidang pemasaran, yaitu :
(1) Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan
kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, tugas ini sangat penting, sebab kesalahan
perencanaan hampir dapat dipastikan kegiataan pemasaran tidak akan mencapai
kegiatan yang diinginkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan pemasaran, yaitu:
a. Menetapkan pembeli yang dijadikan target
b. Memperkirakan jumlah penjualan
c. Menyusun kombinasi kebijakan pemasaran untuk mencapai target
penjualan ditentukan.
Dalam menentukan target pasar tentu harus diperhatikan kekuatan
kelemahan perusahaan. Kemudian diperhatikan pula berbagai faktok internal
maupun eksternal yang mungkin akan mempengaruhi progam yang disusun
dengan cara mensegmentasi pasar.
Selanjutnya atas segmen pasar yang dipilih perlu ditetapkan taksiran
penjualan untuk melayani pasar ini . Taksiran penjualan sangat penting
artinya bagi perusahaan karena akan mempengaruhi keputusan di bidang lainnya
misalnya bidang produksi atau keuangan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian
pasar untuk mengetahui tingkat permintaan dan posisi produk pesaing. Sehingga
atas dasar penelitian ini akan dapat ditetapkan tingkat penjualan perusahaan.
Tingkat penjualan dapat pula ditetapkan atas dasar penjualan tahun-tahun
sebelumnya. Sehingga atas dasar pengalaman ini dapat diperkirakan tingkat
penjualan perusahaan untuk tahun mendatang dengan bantuan analisis statistik.
Jika perkiraan volume penjualan sudah ditetapkan maka langkah
selanjutnya yang perlu dipersiapkan yaitu menentukan kombinasi strategi
pemasaran untuk merealisasikan target ini . Tentunya masih dibutuhkan
bermacam taktik atau kiat pemasaran untuk mewujudkan strategi menjadi
kenyataan. Yang dimaksud dengan strategi dan taktik yaitu :
“Strategi yaitu merupakan cara yang dipakai dalam pertempuran untuk
memenangkan peperangan. Sedangkan taktik merupakan teknik yang dipakai
untuk melaksanakan strategi.”
--- 71
“Dalam istilah marketing, strategi berarti perencanaan dasar suatu aksi yang
dipilih untuk mencapai suatu sasaran (objective), sedangkan taktik merupakan
cara dalam menjalankan rencana ini .”
Untuk dapat menetapkan suatu strategi dan taktik pemasaran yang baik,
maka harus diperhatikan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kemudian
dihubungkan dengan peluang yang mungkin diraih dan hambatan mungkin
menghadang perusahaan. Dengan memperhatikan kondisi internal maupun
eksternal dari perusahaan, kemudian disusun strategi pemasaran untuk meraih
setiap peluang yang ada yang dikenal dengan strategi bauran pemasaran
(marketing mix). Yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix
yaitu : “kumpulan variabel-variabel yang dapat dipakai perusahaan untuk
mempengaruhi tanggapan konsumen.”
Sedangkan Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran
pemasaran sebagai: “Serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat
variabel yang dipakai oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang
menjadi sasaran.”
(2) Kebijakan Produk-produk yang ditawarkan
Produk memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan. Sebab, di
samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran juga merupakan
gambaran perusahaan di mata warga konsumen. Jika produk yang
ditawarkan dapat memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran
keberhasilan, demikian sebaliknya. Tentunya produk di sini tidak hanya terbatas
wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja yang dapat memuaskan
keinginan konsumen.
Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang memasarkan barang dari satu
jenis. Oleh karena itu, bauran produk memiliki lebar, panjang, halaman dan
konsistensi tersendiri. Tentunya dimensi bauran produk harus selalu dievaluasi.
Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan perlakuan yang benar dan seimbang
untuk setiap lini produk, yaitu Memberi dukungan penuh bagi produk
berprospek cerah atau mengeliminasi produk yang lemah di pasar.
Keputusan lain mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan
yaitu mengenai model, merk, label dan kemasan. Untuk itu ada beberapa
kemungkinan misalnya membuat model tertentu sebagai ciri sebagian atau
seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Membuat merk yang berlainan
untuk produk yang sama untuk setiap produk yang ditawarkan serta membuat
merk tersendiri untuk setiap jenis produk. Strategi kemasan hendaknya diarahkan
untuk terciptanya manfaat tambahan, misalnya menambah ketahanan
perlindungan kualitas, memiliki efek promosi dan lain- lain. Sedangkan
keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen,
memiliki efek promosi dan lain-lain.
--- 72
(3) Kebijakan Harga Jual
Keputusan tentang harga jual memiliki implikasi yang cukup luas
perusahaan maupun konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan
kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat
menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan
menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri.
Tujuan akan sangat mempengaruhi tingkat harga jual yang akan
ditetapkan perusahaan .Adapun tujuan penetapan harga jual yaitu :
a) Untuk Survival
Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat
gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur,
maka yang diinginkan perusahaan yaitu bagaimana untuk bertahan hidup
Dalam kondisi untuk tetap eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan
menetapkan harga jual sekedar dapat menutupi tetap dan variabel saja.
b) Penetrasi Pasar
Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang
dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah.
Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat
peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil seiring dengan
semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing.
c) Maksimumkan Laba Dalam Jangka Pendek
Jika perusahaan menetapkan untuk mendapat keuntungan setinggi
mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi.
d) mendapat Uang Secepat Mungkin.
Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan
menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapat uang tunai
dengan cepat.
e) Untuk Keunggulan Dalam Kualitas Produk
Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang
dipasarkannya selalu yang terbaik. Untuk itu perlu di penelitian dan
pembangan yang terus menerus.
Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual yaitu menentukan
permintaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan
untuk produk yang ditawarkan perusahaan dalam market share yang dikuasai
pesaing. Di samping itu perlu pula diperhitungkan sifat eleminitas permintaan
produk ini . Hal ini untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga
dengan tingkat permintaan.
Jika sudah diketahui tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan, perlu
pula ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan sebesar permintaan itu sebelum
ditetapkan harga jual. Tentunya harga jual yang akan minimal harus dapat
--- 73
menutupi biaya yang dikorbankan.
Setelah perkiraan harga jual diketahui dengan memperhatikan tujuan,
besarnya permintaan dan biaya, maka sebelum ditetapkan sebagai harga jual,
terlebih dahulu memperhatikan tawaran harga dari pesaing. Sebab bila harga
yang ditetapkan dibawah harga pesaing kemungkinan besar akan memicu
perang harga. Sebaliknya jika terlalu tinggi akan menyebabkan menurunya daya
saing perusahaan.
Langkah berikutnya dalam menetapkan harga yaitu memilih metode
dipakai . Untuk itu ada beberapa metode yang akan dipakai , antara lain:
Cost plus pricing, break event dan target profit pricing, penetapan harga atas
dasar nilai, yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga
berdasarkan nilai yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga
berdasarkan harga pasar seharga kontrak.
Bila ditetapkan metode yang akan dipakai , maka dapat ditentukan
beberapa kemungkinan harga jual atas dasar tujuan, besarnya permintaan, dan
pesaing. Tetapi sebelum ditetapkan sebagai harga jual akhir, maka perlu diuji
seberapa kemungkinan ini . Dalam pengujian ini diperhitungkan
dampak psikologis bagi konsumen, citra perusahaan serta dampaknya bagi
pesaing dari penetapan harga jual ini .
Kebijakan lain yang perlu diperhatikan dalam strategi harga jual yaitu
modifikasi harga. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan apakah perlu perbedaaan
harga untuk wilayah yang berbeda dan pembeli yang berbeda, dengan harga dan
kemungkinan memprakarsai kenaikan harga.
(4) Kebijakan Penyaluran (Distribusi)
Keputusan saluran akan mempengaruhi 2 (dua) hal, yaitu jangkauan
penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-
unsur lain yang ada dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan
yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk
yang ditawarkan.
Ada beberapa alternatif yang mungkin di pilih penjual dalam distribusikan
produknya kepada konsumen, yaitu:
a) Manufacturer → Konsumen
b) Manufacturer → Pedagang eceran → Konsumen
c) Manufacturer → Pedagang besar → Pedagang eceran → Konsumen
d) Manufacturer → Agen → Pedagang besar → Pedagang eceran →
Konsumen
Perlu disadari bahwa alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi
akan menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaaran, informasi promosi.
Untuk itu sebelum ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan
ditetapkan sasaran dan kendalanya, jenis perantara, jumlah antara serta syarat,
--- 74
tanggung jawab dan hak setiap anggota saluran perantara. Penilaian terhadap
alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis, efektfitas dan pengendalian. Tiap
alternatif saluran yang dipilih memenuhi kriteria ini . Untuk itu perantara
yang dipilih sebagai anggota saluran harus diseleksi, dimotifasi secara berkala
dievaluasi kembali.
(5) Kebijakan Promosi
Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa telah
diprogram dikomunikasikan dengan tertara yang baik. mengkomunikasikan
program perusahaan kepada warga konsumen dapat dilakukan dengan 4
(empat) variabel, yaitu:
a. Periklanan, merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang
ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
b. Personal selling, merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan
dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan.
c. Publisitas, dimana mendorong permintaan secara non-pribadi untuk suatu
produk, jasa atau ide dengan memakai berita komersial di dalam media
massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung.
d. Promosi penjualan, merupakan kegiatan pemasaran selain personal selling,
periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan
efektifitas pengecer.
Keputusan tentang bauran promosi akan mencakup: (1) penyampaian
pesan, (2) penerimaan pesan dari media yang dipakai , (3) tanggapan dan
umpan balik serta gangguan. Untuk itu sebelum keputusan bauran promosi
ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi warga yang dijadikan
sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan, menetapkan sasaran
promosi dan menyeleksi media yang dipakai . Selanjutnya pelaksanaan
promosi harus terkoordinasi, konsisten, tepat waktu dan dievaluasi.
Tentunya kebijaksanaan pemasaran yang disusun perusahaan harus
diperhatikan peran atau kondisinya dalam dunia bisnis, yaitu apakah dalam dunia
bisnis tergolong perusahaan pemimpin, penantang, pengikut atau menggarap
relung pasar. Sebab kondisi perusahaan dalam dunia bisnis akan mempengaruhi
tantangan yang dihadapi. Misalnya tantangan yang dihadapi perusahaan yang
tergolong pemimpin pasar yaitu melindungi pasar yang dikuasai, memperluas
pasar dan mengembangkan market share. Tentunya karena perbedaan
permasalahan atau tantangan yang dihadapi akan menyebabkan strateginya juga
akan berbeda.
(6) Pengarahan Pelaksanaan Pemasaran
Strategi pemasaran yang disusun tentu akan diuji dalam pelaksanaan untuk
mengetahui tepat atau tidak yang ditetapkan ini , Hal ini akan tercermin dari
tingkat penjualan, market share yang dikuasai dan dan biaya yang dikorbankan.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan strategi pemasaran yang
disusun, maka dibutuhkan kesiapan organisasi perusahaan dan pelaksanaannya.
Dalam rangka itu perlu dibuat kerangka organisasi yang jelas, efisien dan
memuaskan bagi personalianya. Selanjutnya personalia organisasi harus
diseleksi dengan baik untuk mendapat tenaga yang benar-benar berkualitas,
terampil dan memiliki kemampuan.
(7) Pemasaran
Strategi pemasaran yang dibuat tentu belum dapat dipastikan menjadi
kenyataan. Karena ada unsur ketidak pastian dalam pelaksanaan, maka strategi
yang di susun harus selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan
dengan membandingkan realisasi dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil
yang tidak sama, baik terlalu besar di atas target, merupakan penyimpangan
yang perlu mendapat perhatian.
Oleh karena itu, pengendalian pemasaran semata-mata dimaksudkan
agar dapat diketahui kemajuan peiaksanaan, hambatan yang ditemui oleh faktor
penunjang apa yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran. Di
samping itu akan dengan cepat diketahui bila ada penyimpangan, penyebabnya
untuk selanjutnya dibuat tindakan perbaikan.
MANAJEMEN KEUANGAN
Keuangan (finance) yaitu fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk
mendapat dana, mengelola dana dan merencanakan pemakaian dana.
Tugas ini secara organisasional dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas
yang dijalankan manajer keuangan antara lain yaitu perencanaan keuangan,
penganggaran dana, mendapat dana, mengendalikan dana, pemeriksaan,
pengelolaan pajak dan memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak
mengenai masalah keuangan.
Agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat maka seorang manajer
keuangan wajib mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Secara normatif tujuan
keputusan keuangan perusahaan yaitu memaksimalkan nilai perusahaan.
Sedangkan yang dimaksud dengan nilai perusahaan yaitu harga yang sanggup
dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan ini dijual. Apabila
perusahaan sudah go public artinya menjual sahamnya di bursa maka nilai
perusahaan akan tercermin lewat harga saham. Semakin tinggi nilai perusahaan
maka semakin besar pula kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan
(bagi perusahaan publik berarti investor). Perlu dipahami di sini bahwa
memaksimumkan nilai perusahan tidak sama dengan memaksimumkan laba per
lembar saham (earning per share/ EPS) karena dengan hanya memaksimumkan
laba saat ini berarti mengabaikan konsep nilai waktu uang dan faktor risiko. Selain
itu apabila dipersamakan dengan laba dalam konsep laba akuntansi (dalam
laporan rugi/laba) juga kurang tepat. Konsep yang lebih mendekati yaitu laba
dalam pengertian ekonomi yaitu sejumlah kekayaan yang dapat dikonsumsikan
tanpa membuat pemilik kekayaan ini menjadi miskin.Keputusan penting
yang harus diambil oleh manajer keuangan meliputi tiga hal yaitu memperoleh
dana (keputusan pendanaan), pemakaian dana (keputusan investasi) dan
pembagian laba (kebijakan dividen). Keputusan investasi akan tercermin dalam
sisi aktiva perusahaan sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen
akan tercermin dalam sisi pasiva perusahaan. Keputusan investasi akan
mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil seperti tanah, gedung, mesin,
merek dagang dan sebagainya, keputusan pendanaan akan mengakibatkan
perusahaan menerbitkan aktiva finansial berupa surat berharga yaitu selembar
kertas yang memiliki nilai pasar karena memiliki hak untuk mendapat
penghasilan seperti saham dan obligasi. Sementara yang terakhir, kebijakan
dividen merujuk pada keputusan perusahaan terhadap laba yang diperoleh,
apakah sebaiknya dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen ataukah
sebaiknya diinvestasikan kembali dalam bentuk laba