pengantar bisnis 3




 lalu jelas. Ada kalanya 

mereka merupakan orang yang ingin mengejar keuntungan, namun ada kalanya 

yang ingin menyalurkan hobi dan ide kreatifnya tanpa memikirkan keuntungan, 

dan ada pula yang telah memiliki pekerjaan tetap di tempat lain tetapi ingin 

membantu teman-temannya melakukan bisnis. Dengan usaha yang keras dan 

ketekunan yang tinggi, para wirausaha atau pebisnis ini  dapat meningkatkan 

usahanya, baik dalam kuantitas maupun kualitas, baik dengan memperbesar satu 

jenis usahanya maupun dengan mengadakan diversifikasi bisnis. 

Selanjutnya, para wirausaha atau pebisnis yang sukses memiliki beberapa 

karakteristik tertentu, yaitu memiliki banyak akal atau ide, memiliki perhatian 

pada hubungan yang baik dengan pelanggan, mampu menghadapi ketidakpastian 

dan menanggung risiko, ingin menjadi pemimpin dalam bisnis yang dimilikinya, 

memiliki pengendalian yang lebih besar dalam hidupnya, dan membangun 

semangat kekeluargaan. Pada masa lalu, wirausaha atau pebisnis distereotipkan 

dengan bos atau pemimpin, pria, percaya diri, dan mampu membuat keputusan 

dengan cepat. Sekarang, wirausaha dipandang sebagai pemimpin yang bersifat 

terbuka, bisa pria ataupun wanita, memiliki jejaring yang luas, memiliki 

perencanaan bisnis, dan memiliki konsensus. 

Menurut Madura (2007), untuk menjalankan bisnis, para wirausaha harus 

mampu menciptakan dan menjalankan bisnis dengan sukses sehingga 

menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Oleh karena itu, para wirausaha 

harus memahami beberapa hal yang terkait dengan bisnis. Pertama, jika Anda 

akan mengembangkan keahlian berbisnis maka Anda akan mampu mendapat  

pekerjaan yang lebih baik. Kedua, Anda akan menemukan pekerjaan yang 

menyenangkan bila Anda memahami bagaimana cara melakukan pekerjaan itu. 

Ketiga, Anda harus melakukan pekerjaan dengan baik agar Anda merasa puas 

dan memiliki karir yang lebih baik. Keempat, Anda harus mampu melihat tipe 

bisnis manakah yang dapat Anda kerjakan dengan baik. 

Dalam menjalankan binis ada  keputusan kunci yang dilakukan, dan terdiri 

dari tiga kategori, yaitu keputusan manajemen, keputusan pemasaran, dan 

keputusan keuangan. Keputusan manajemen merupakan keputusan dalam 

memakai  berbagai sumber daya yang ada dalam perusahaan. Keputusan 

---  51 

 

pemasaran merupakan keputusan dalam menentukan produk yang ditawarkan, 

harga, promosi, dan distribusi. Keputusan keuangan merupakan keputusan yang 

diambil dalam mencari dan memakai  sumber dana untuk melaksanakan 

kegiatan operasional perusahaan. Keputusan perusahaan dipengaruhi oleh data 

dan informasi yang dikumpulkan. Oleh karena itu, diperlukan dua kategori dalam 

pengambilan keputusan, yaitu akuntansi dan sistem informasi. Akuntansi 

merupakan rangkuman dan analisis kondisi keuangan perusahaan yang 

dipakai  untuk mengambil berbagai keputusan bisnis. Sistem informasi 

merupakan teknologi, orang, dan prosedur yang menyediakan informasi yang 

tepat dalam mengambil keputusan dalam perusahaan. 

Bisnis harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan melalui keputusan 

yang penting bagi organisasi, baik keputusan mengenai manajemen, pemasaran, 

maupun keuangan. Keputusan manajemen menyangkut pengelolaan sumber 

daya manusia dan sumber daya lain untuk melaksanakan proses produksi 

perusahaan secara efisien dan efektif. Keputusan pemasaran pada umumnya 

berkaitan dengan pelanggan, yaitu kebutuhan dan harapan pelanggan. Sementara 

itu, keputusan keuangan menyangkut cara dana diperoleh (melalui investor atau 

hutang dari lembaga keuangan lain) dengan mempertimbangkan tingkat suku 

bunga yang berlaku. Ada kalanya, keputusan masing-masing bidang (manajemen, 

pemasaran, keuangan) ini  tidak saling terkait, namun ada kalanya ketiganya 

harus saling dikaitkan. 

Pada umumnya bisnis kecil yang dipimpin oleh wirausaha baru memainkan 

peran utama dalam Memberi  layanan, pengecer (retailer), mengembangkan 

usaha konstruksi, pedagang besar, menjalankan bisnis keuangan dan asuransi, 

pemanufakturan yang menghasilkan produk, dan transportasi. Biasanya, semakin 

banyak sumber daya yang dibutuhkan, semakin sulit memulai suatu bisnis 

sehingga industri yang ada lebih didominasi oleh perusahaan kecil. Kriteria 

mengenai banyaknya karyawan atau jumlah penjualan per tahun berbeda-beda di 

antara industri. 

Para wirausaha atau pebisnis pemula juga kerap kali mendirikan bisnis maya 

(virtual business) yang tidak memakai  bentuk fisik perusahaan namun 

memakai  internet sebagai sarana berbisnis. Bisnis di dunia maya ini  

sering disebut dengan bisnis secara online. Bisnis online ini mampu menyerap 

ribuan pelanggan dan dapat berkembang sangat cepat. Para wirausahawan 

ini  mendapat berbagai keuntungan bukan hanya dalam bentuk uang, 

melainkan mereka juga dapat menjadi pimpinan di perusahaan sendiri, dapat 

mengerjakan hal yang disukainya, memiliki kesempatan untuk berkreasi atau 

mengembangkan kreativitasnya, dan dapat mengatur sendiri jadwal kerjanya 

(Brown & Clow, 2008). 

Untuk memulai bisnisnya, biasanya para pelaku bisnis menyusun 

perencanaan bisnis (business plan). Perencanaan bisnis merupakan deskripsi 

---  52 

 

mengenai proyek bisnis yang akan dijalankan dengan berbagai aspeknya. 

Perencanaan bisnis ini  membantu wirausaha memfokuskan pada hal yang 

ingin mereka kerjakan, cara mereka akan mengerjakannya, dan hal yang mereka 

harapkan akan dicapai. Perencanaan bisnis ini juga berguna bagi lembaga 

keuangan dan investor yang membantu wirausaha memulai bisnisnya. Hal-hal apa 

sajakah yang dipaparkan dalam perencanaan bisnis ini ? 

a. Pertama yaitu  tim manajemen atau pengelola bisnis dan deskripsi 

tentang perusahaan atau unit bisnis yang akan didirikan (ukuran, lingkup, 

dan jenis bisnis yang akan dilaksanakan), serta visi dan misi didirikannya 

bisnis ini . 

b. Kedua yaitu  gambaran mengenai industri atau bisnis yang sejenis, 

analisis pasar, analisis persaingan, dan rencana pemasaran (harga, taktik 

pemasaran, citra perusahaan, media periklanan). 

c. Ketiga yaitu  berbagai perencanaan yang meliputi perencanaan 

operasional, perencanaan organisasional, perencanaan finansial, 

perencanaan untuk menumbuhkembangkan bisnis, serta perencanaan 

situasional (risiko bisnis dan cara menghadapi atau mengantisipasinya). 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

---  53 

 

BAB VII 

BISNIS INTERNASIONAL 

 

 

 

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara 

yang satu dengan Negara yang lain. 

 

A. Hakikat Bisnis Internasional 

Seperti ini  diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan 

bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Tran saksi bisnis 

seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang 

dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai 

Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu 

dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain 

atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International 

Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis 

Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat 

membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu : 

 

a. Perdagangan Internasional (International Trade) 

Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar 

Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor 

dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor ini  maka akan timbul 

“NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. 

Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca 

Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan 

dimana Negara ini  memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan 

dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan 

neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain 

konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas 

keluarnya ke Negara partner dagangnya ini . Besar kecilnya aliran uang kas 

masuk dan keluar antar Negara ini  sering disebut sebagai “NERACA 

PEMBAYARAN” atau “BA LANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca 

pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini 

mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu 

mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi 

nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain ini . Dengan 

demikian maka Negara ini  akan mengalami devisit neraca pembayarannya 

dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA. 

---  54 

 

b. Pemasaran International (International Marketing) 

Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional 

(International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat 

terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun 

warga  umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya 

merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal 

semacam ini maka pengusaha ini  akan terbebas dari hambatan 

perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. 

Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan 

pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang 

dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. 

Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara 

antara lain : 

a. Licencing 

b. Franchising 

c. Management Contracting 

d. Marketing in Home Country by Host Country 

e. Joint Venturing 

f. Multinational Coporation (MNC) 

 

Semua bentuk transaksi internasional ini  diatas akan memerlukan transaksi 

pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home 

Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan 

memperoleh pembayaran fee ini . 

Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering 

dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam 

uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada 

perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan 

pemasaran internasional yaitu  merupakan kegiatan yang dilakukan oleh 

perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis 

yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional. 

 

B. ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL 

Beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa : 

 

1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa 

Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta 

kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis 

untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu : 

---  55 

 

a) Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar 

paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan 

paling murah diantara Negara-negara yang lain. 

b) Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil 

diantara Negara-negara yang lain 

c) Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai 

komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya 

 

Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi 

dan mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang 

paling baik dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki 

keunggulan komparatif yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep 

ini  akan dapat kita lihat dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk 

menelaah neraca perdagangan negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca 

perdagangan itu kita dapat melihat komoditi apa yang kita ekspor yaitu  komoditi 

yang memiliki keunggulan komparatif bagi Indonesia dan yang kita impor yaitu  

yang keunggulan komparatif kita paling lemah. 

 

2. Pertimbangan pengembangan bisnis 

Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di 

dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar 

negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong 

mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional 

ini  : 

a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh 

suatu perusahaan 

b. Produk ini  di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan 

bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) 

sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth) 

c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang 

persaingan terhadap produk ini  di luar negeri 

d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih 

mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri) 

e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar 

domestic 

 

C. TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL 

Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat 

atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak 

mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan 

mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap ini  secara 

---  56 

 

kronologis yaitu  sebagai berikut : 

a) Ekspor Insidentil 

b) Ekspor Aktif 

c) Penjualan Lisensi 

d) Franchising 

e) Pemasaran di Luar Negeri 

f) Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri 

 

EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT EXPORT) 

Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu 

perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu 

dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi 

pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli 

barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu. 

 

EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT) 

Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian 

terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi ini  

makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis ini  

ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis 

komoditi perdagangan Internasional ini . Dalam tahap aktif ini perusahaan 

negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak 

seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu 

dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap 

pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasi ng”. 

 

PENJUAlAN LISENSI (LICENSING) 

Tahap berikutnya yaitu  tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara 

pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. 

Dalam tahap yang dijual yaitu  hanya merek atau lisensinya saja, sehingga 

negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap 

pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. 

Untuk keperluan pemakaian lisensi ini  maka perusahaan dan negara 

penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing ini . 

 

FRANCHISING 

Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di 

suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi 

lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-

resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu 

bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering 

---  57 

 

dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise ini maka 

perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan 

pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Be ntuk ini pada umumnya berhasil bagi 

jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan 

sebagainya. 

D. HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL 

Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki 

hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki 

berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis 

internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan 

berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka ada  beberapa 

hambatan dalam bisnis internasional yaitu : 

a) Batasan perdagangan dan tariff bea masuk 

b) Perbedaan bahasa, social budaya/cultural 

c) Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan 

d) Hambatan operasional 

 

a) Perbedaan Bahasa, Sosial Budaya / Kultural 

Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi 

kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa yaitu  

merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. 

Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat 

berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin 

berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun 

demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus 

diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu 

bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata 

yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama 

produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara 

tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang Memberi  nama suatu 

jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova”, pada hal di negara Spanyol kata 

“No Va” berarti “tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk 

memasarkan produk ini  di negara Spanyol ini . 

 

Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus 

dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian 

warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna 

tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna 

yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu 

diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau 

mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa 

---  58 

 

konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan 

ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh 

pembeli pria. 

 

b) Hambatan Politik, Hukum Dan Perundang-Undangan 

Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang 

lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara 

ini . Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap 

komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis. 

Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara 

kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-

negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. 

Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi 

berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit 

mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan 

sebagainya. 

 

c) Hambatan Operasional 

Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain yaitu  berupa 

masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang 

diperdagangkan ini  dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi 

ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki 

jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa 

biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur ini  akan menjadi 

sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa 

kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu 

mahal, maka kembalinya kapal ini  dati negara tujuan itu akan menjadi 

kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan 

bagi keselamatan kapal itu sendiri. 

 

E. Perusahaan Multinasional 

Perusahaan multinasional pada hakikatnya yaitu  suatu perusahaan yang 

melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan 

operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut 

Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi yang 

melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu Negara pun 

di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara lain. 

Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan 

oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad 

komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu 

yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap 

Negara di manapun di dunia ini. 

Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara 

yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat 

sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan 

ataupun kebutuhan warga  di mana pun di dunia ini mendekati hal yang 

sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari 

cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan 

akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga 

perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara 

warga  Indonesia dengan Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun di Eropa dan 

Amerika. 

Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong 

perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang demikian 

akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-

barang ini  yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh 

penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing 

yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar 

negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di 

negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya 

yaitu  dari luar negeri. Dengan cara itu maka problem pembatasan ekspor-impor 

menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini 

misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, 

Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, 

Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba 

dari Switzerland dan sebagainya. 


FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 

DALAM PERUSAHAAN 

 

 

 Pengelolaan sumberdaya manusia disebut Manajemen Sumber Daya 

Manusia (MSDM). MSDM meliputi analisis dan evaluasi jabatan, perancangan 

jabatan, rekrutasi, seleksi, penempatan dan orientasi, penilaian prestasi, 

pelatihan dan pengembangan karir, kompensasi dan audit SDM. 

 

A. Pentingnya Pengelolaaan SDM 

 Saat ini sangat disadari bahwa SDM merupakan masalah perusahaan 

yang paling penting, karena : 

1. SDM menyebabkan sumber daya yang lain (bahan mentah, alat-alat kerja, 

mesin produksi, uang dan lingkungan kerja) dalam perusahaan,dapat 

berfungsi/ dijalankan. 

2. SDM dapat menciptakan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas perusahaan. 

3. Melalui MSDM yang efektif, mengharuskan manajer atau pimpinan 

menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan orang-orang yang ada 

dalam lingkungan perusahaannya, agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat 

tercapai. 

 

B. Kegiatan MSDM Atas Masing-masing Fungsi Manajemen 

a) Perencanaan : 

 - Menentukan tujuan standar 

 - Menetapkan sistem dan prosedur 

 - Menetapkan rencana atau proyeksi untuk masa depan 

b) Pengorganisasian : 

 - Memberi  tugas khusus kepada setiap SDM 

 - Membangun divisi/departemen 

 - Mendelegasikan wewenang kepada SDM 

 - Menetapkan analisis pekerjaan atau analisis jabatan 

 - Membangun komunikasi 

 - Mengkoordinasikan kerja antara atasan dengan bawahan 

c) Manajemen Staf : 

 - Menetapkan jenis atau tipe SDM yang akan dipekerjakan 

 - Merekrut calon karyawan 

 - Mengevaluasi kinerja 

 - Mengembangkan karyawan, melatih, dan mendidik karya-wan 

d) Kepemimpinan : 


 - Mengupayakan agar orang lain dapat menyelesaikan peker-jaan yang 

menjadi tanggung jawabnya 

 - Meningkatkan semangat kerja 

 - Memotivasi kerja karyawan 

e) Pengendalian : 

 - Menetapkan standar pencapaian hasil (target) kerja 

 - Menetapkan standar mutu 

 - Melakukan review atas hasil kerja 

 - Melakukan tindakan perbaikan sesuai kebutuhan 

f) Pengawasan : 

 - Melakukan audit terhadap kemungkinan adanya ketidak-cocokan dalam 

pelaksanaan ataupun sistem prosedur yang berlaku, sehingga 

menimbulkan risiko yang tidak baik bagi perusahaan di masa depan 

 

C. Macam-macam pengelolaan SDM 

 - Personalia 

yaitu kegiatan pengelolaan SDM yang lebih fokus pada hal-hal yang bersifat 

administratif, yang mengatur hubungan kerja antara employer dan employee, 

sebagai salah satu sumber daya yang dimiliki organisasi. Aktivitas paling 

intens yang dilakukan oleh Bagian Personalia, biasanya yaitu  rekrutmen. 

Fungsi lainnya yaitu  melakukan proses dokumentasi, pengelolaan, serta 

proses kepegawaian yang terkait langsung dengan tahapan seleksi, 

pengangkatan, dan penempatan, serta pemberhentian/PHK. Personnel / 

Personalia terkait langsung dengan filling dokumen-dokumen kepegawaian, 

payroll, dan administrasi terkait dengan individu/karyawan. 

 - Human Resource Development 

Berfungsi lebih luas dari personnel management, meliputi proses fungsi 

perencanaan strategis tenaga kerja (HR Planning), HR Budgeting, 

Assessment, Recruitment & Selection, Hiring & Termination, Career 

Development, Organization Development, Performance Management, 

Industrial Relationship, Pension, Training, dan System Development, serta 

seringkali melibatkan fungsi General Affairs di dalamnya. Dengan demikian, 

HRD yaitu  pengelolaan SDM yang lebih fokus pada hal-hal yang 

berhubungan pengembangan SDM sebagai salah satu sumberdaya penting 

yang dimiliki organisasi. 

 - Human Resource Management 

yaitu  kegiatan pengelolaan SDM yang secara holistic merencanakan, 

mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengendalikan SDM sebagai aset 

yang dianggap lebih penting dibandingkan sumber daya lainnya. Semua 

aktivitas dan subsistem manajemen SDM diperhatikan secara proporsional, 

sesuai dengan Strategi Organisasi. 


D. Tujuan Manajemen SDM 

Meningkatkan kontribusi produktif orang-orang yang ada dalam 

perusahaan melalui sejumlah cara yang bertanggung jawab secara strategis, 

etis, dan sosial. 

• Peningkatan Efisiensi 

• Peningkatan Efektifitas 

• Peningkatan Produktivitas 

• Rendahnya Tingkat Perpindahan Karyawan 

• Rendahnya Tingkat Absensi 

• Tingginya Kepuasan Karyawan 

• Tingginya Kualitas Pelayanan 

• Rendahnya Komplain Dari Pelanggan 

• Meningkatnya Bisnis Perusahaan 

 

E. Fungsi Manajemen SDM 

 - Fungsi Manajerial : 

• Planning (perencanaan) 

• Organizing (pengorganisasian) 

• Directing (pengarahan) 

• Controlling (pengendalian) 

 - Fungsi Operasional 

• Pengadaan tenaga kerja (SDM) 

• Pengembangan 

• Kompensasi 

• Pengintegrasian 

• Pemeliharaan 

• Pemutusan hubungan kerja 

• Melakukan analisis jabatan (menetapkan karakteristik pekerjaan 

masing-masing SDM) 

• Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon pekerja 

• Menyeleksi calon pekerja 

• Melakukan penempatan dan orientasi karyawan baru 

• Menetapkan upah, gaji, dan cara Memberi  kompensasi 

• Memberi  insentif dan kesejahteraan 

• Melakukan evaluasi kinerja 

• Mengkomunikasikan, Memberi  penyuluhan, dan menegakkan disiplin 

kerja 

• Memberi  pendidikan, pelatihan, dan pengembangan 

• Membangun komitmen kerja 

• Memberi  keselamatan kerja 


 

• Memberi  jaminan kesehatan 

• Menyelesaikan perselisihan perburuhan 

• Menyelesaikan keluhan dan relationship karyawan 

 

F. Konsep Manajemen SDM 

1. Penerapan Fungsi MSDM Secara Makro dan Mikro 

Secara makro : fungsi-fungsi pokok manajemen umum, seperti fungsi 

manajerial. Dilakukan oleh badan-badan pemerintah yang diserahi tugas 

dalam pengelolaan SDM, seperti Dept.Tenaga Kerja. 

Secara mikro : fungsi-fungsi MSDM secara fungsi operasional berbagai 

masalah sebelum masalah itu muncul. 

 

2. Prinsip-prinsip MSDM yang perlu diperhatikan : 

- Prinsip kemanusiaan 

- Prinsip demokrasi 

- Prinsip The Right Man is The Right Place 

- Prinsip Equal Pay for Equal Work 

- Prinsip kesatuan arah 

- Prinsip kesatuan komando 

- Prinsip efisiensi 

- Prinsip efektivitas 

- Prinsip produktivitas kerja 

- Prinsip disiplin 

- Prinsip wewenang dan tanggung jawab 

 

G. Tantangan Manajemen SDM 

1. Tantangan Eksternal : 

(a) Perubahan teknologi ; (b) Peraturan Pemerintah ; (c) Faktor sosial 

budaya ; (d) Pasar tenaga kerja ; (e) Faktor politik ; (f) Kondisi 

perekonomian ; (g) Faktor geografi ; (h) Faktor demografi ; (i) Kegiatan 

mitra ; (j) Kegiatan pesaing 

2. Tantangan Internal : 

Muncul karena adanya SDM yang mengejar pertimbangan/ trade off, 

diantaranya finansial, penjualan, keuangan, service, produksi, dll. Selain 

itu dihadapkan pula pada Serikat Pekerja, sistem informasi yang 

semakin terbuka, dan budaya organisasi. 

 

 

 

 

 

---  64 

 

BAB IX 

FUNGSI MANAJEMEN PEMASARAN 

DALAM PERUSAHAAN 

 

 

Manajemen pemasaran yaitu  proses perencanaan dan pelaksanaan 

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa 

untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan 

organisasi. Ada 5 konsep pemasaran yang dijelaskan pada bagian ini, berserta 

dengan elemen inti dari pemasaran itu sendiri. 

 

A. Pengertian Pemasaran 

Pemasaran yaitu  salah satu kegiatan dalam perekonomian yang 

membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri 

menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai 

ini  yaitu  produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi 

penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. 

Banyak ahli yang telah Memberi  definisi atas pemasaran ini. Definisi yang 

diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan 

ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli ini  dalam memandang 

dan meninjau pemasaran. 

Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral. 

Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha 

menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai ke berbagai 

macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai 

kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui 

proses pertukaran. 

Definisi yang paling sesuai dengan tujuan ini  yaitu : 

Pemasaran yaitu  suatu proses social dan manajerial yang didalamnya 

individu dan kelompok mendapat  apa yang mereka butuhkan dan inginkan 

dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai 

kepada pihak lain (Kotler, 1997). 

Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan 

(needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus 

menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha 

untuk memenuhi kebutuhan ini  dapat dilakukan dengan cara mengadakan 

suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran dapat juga diartikan suatu usaha 

untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta, 1996). 

 

---  65 

 

Communication 

 

 

 

 

 

 

 

Information 

 

Gambar 12.1 Simple Marketing System 

 

 

B. Pengertian Manajemen Pemasaran 

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang 

banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu 

pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapat  tanggapan 

dari pihak lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen 

pemasaran dapat diartikan : 

Manajemen pemasaran yaitu  proses perencanaan dan pelaksanaan 

pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa 

untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan 

organisasi (Kotler, 1997). 

Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran yaitu  proses yang 

melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang 

mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan 

tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait. 

Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam 

manajemen ada  fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau 

penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang 

menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi 

pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu 

memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk 

dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan 

pemasaran. 

Semua organisasi, baik berorientasi profit maupun not-for-profit, harus 

bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan konsumen bila ingin tetap dapat 

beroperasi dan sukses. Kemampuan organisasi dalam menentukan siapa yang 

menjadi konsumen dari produk/jasa yang dihasilkan merupakan salah satu kunci 

keberhasilan organisasi. Berikutnya barulah organisasi dapat memfokuskan diri 

untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, cara-cara memenuhi kebutuhan itu 

Goods/Services 

Money 

MARKET 

(Collection 

of Buyers) 

INDUSTRI 

(Collection 

of Sellers) 

---  66 

 

dan akhirnya mengusahakan konsumen untuk tetap mengkonsumsi produk/jasa 

yang ditawarkan perusahaan. 

Disamping itu, organisasi harus memiliki kemampuan pula untuk 

menyampaikan informasi kepada konsumen bahwa mereka telah  menghasilkan 

sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka. Di sinilah fungsi pemasaran 

(marketing) menonjol. Ia menjadi penghubung antara organisasi dan konsumen. 

 

C. Konsep-Konsep Pemasaran 

Pemasaran dapat lebih mudah dipahami dengan mengerti beberapa elemen 

inti dari pemasaran. Secara konseptual, pemasaran merupakan sebuah falsafah 

bisnis yang menyadari pentingnya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam 

proses pemenuhan kebutuhan.dan keinginan konsumen sekaligus memenuhi 

tujuan-tujuan organisasi. 

Langkah-langkah yang diperlukan untuk mengaplikasikan konsepsi 

pemasaran: 

1. Menggali informasi mengenai pasar, potensial maupun aktual. 

a. Sudah tersediakah barang/jasa yang mampu memuaskan kebutuhan dan 

keinginan pasar? 

b. Bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kemampuan produknya untuk 

memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen? 

2. Merancang dan mengembangkan program pemasaran 

a. Menyediakan produk yang mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan 

konsumen 

b. Menetapkan harga produk yang dapat diterima oleh pasar 

c. Mengkomunikasikan produk kepada konsumen untuk memposisikan produk 

di pikiran konsumen 

d. Memberi  jaminan bahwa konsumen dapat memperoleh produk di saat 

yang tepat dan di tempat yang tepat pula. 

3. Mengevaluasi melalui  proses penggalian informasi mengenai efektivitas 

program-program pemasaran perusahaan. 

 

 Aktivitas-aktivitas pemasaran seharusnya dilaksanakan dengan 

mempertimbangkan efisiensi, efektivitas, dan tanggung jawab sosial pemasaran. 

Di dalam ruang lingkup pemasaran ada  lima konsep yang mendasari 

aktivitas pemasaran perusahaan yaitu: (1) konsep produksi, (2) konsep produk, 

(3) konsep penjualan, (4) konsep pemasaran, dan (5) konsep pemasaran sosial. 

a) Konsep Produksi 

Konsep produksi meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-

produk yang tersedia di mana-mana dan dengan harga murah. (The 

production concept holds that consumers will prefer products that are widely 

available and inexpensive). 

---  67 

 

b) Konsep Produk 

Konsep produk meyakini bahwa konsumen akan lebih menyukai produk- 

produk yang menawarkan kualitas yang baik, kinerja, atau fitur-fitur yang 

inovatif. 

c) Konsep Penjualan 

Konsep penjualan meyakini bahwa bila konsumen dan pelaku bisnis dibiarkan 

saja, maka mereka tidak akan membeli dalam jumlah yang memadai produk-

produk perusahaan. Perusahaan haruslah melakukan usaha penjualan dan 

promosi yang agresif. (The selling concept holds that consumers and 

businesses, if left alone, will ordinarily not buy enough of the organization’s 

products. The organization must, therefore, undertake an aggressive selling 

and promotion effort). 

d) Konsep Pemasaran 

Konsep pemasaran meyakini bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan 

mencakup usaha perusahaan untuk menjadi lebih efektif daripada para 

pesaingnya dalam hal menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan 

kepada pasar sasaran yang ditetapkan nilai manfaat bagi konsumen (The 

marketing concept holds that the key to achieving its organizational goals 

consists of the company being more effective than competitors in creating, 

delivering, and communicating customer value to its chosen target markets). 

e) Konsep Pemasaran Sosial 

Konsep pemasaran sosial meyakini bahwa tugas perusahaan yaitu  

menetapkan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran dan 

Memberi  kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien 

daripada para pesaing dengan cara-cara yang menjaga atau meningkatkan 

kesejahteraan konsumen dan warga . (The social Marketing concept 

holds that the organization’s task is to determine the needs, wants, and 

interests of target markets and to deliver the desired satisfactions more 

effectively and efficiently than competitors in a way that preserves or enhances 

the consumer’s and the society’s well-being). 

 

D. Mengembangkan Strategi Pemasaran 

 Setiap fungsi manajemen Memberi  konstribusi tertentu pada saat 

penyusunan strategi pada level yang berbeda. Dalam penyusunan konsep 

strategi pemasaran tidak terlepas dari aktifitas manajemen pemasaran. 

Manajemen pemasaran itu sendiri merupakan proses yang mencakup analisis, 

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dan juga mencakup barang, jasa 

serta gagasan berdasarkan pertukaran dan tujuannya yaitu  Memberi  

kepuasan bagi pihak yang terlibat. 

Strategi pemasaran yaitu  rencana pemasaran untuk menentukan pasar dan 

konsep bauran pemasaran. E.Jerome McCarthy dan Stanly J.Saphiro 

---  68 

 

mendefenisikan strategi pemasaran sebagai berikut : "Marketing strategy is a 

target market and a related marketing mix” atau Strategi pemasaran yaitu  pasar 

sasaran dan bauran pemasaran yangberhubungan. Dalam hal ini menurutnya 

ada  dua bagian yang saling berhubungan, yaitu: 

 

a. Seleksi dan Evaluasi Pasar Sasaran 

 Tugas manajemen pemasaran bukan hanya terbatas bagaimana menjual 

produk perusahaan sebanyak mungkin (semaksimal mungkin). Namun lebih dari 

itu, yakni bagaimana menjual produk perusahaan semaksimal mungkin dengan 

diiringi cara pelayanan yang baik. Hal ini berguna dalam mengantisipasi faktor 

jangka panjang yaitu dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan pelanggan 

yang pada akhirnya dapat mempertahankan serta meningkatkan faktor penjualan. 

 Dalam menunjang hal ini  di atas, Memberi  pelayanan yang baik 

kepada para pelanggan dan konsumen sangatlah diperlukan. Namun, bukanlah 

suatu hal yang mudah untuk melaksanakannya, dikarenakan adanya faktor 

heteroginitas pada konsumen. Hal ini terdiri dari sudut keinginan yang berbeda, 

kemampuan untuk membeli produk, domisili, jumlah dan faktor lainnya. Di pihak 

yang lain, perusahaan memiliki keterbatasan dalam kemampuan, sehingga 

tidak memungkinkan untuk melayani kebutuhan semua konsumen dengan baik 

dan akurat. Atas dasar keadaan demikian serta keinginan untuk dapat 

Memberi  yang terbaik pada pelanggan, maka perlu di antara konsumen yang 

berjumlah banyak dan beraneka ragam ini  perlu dipilih sebagian untuk 

dijadikan untuk sebuah target pasar. 

 Ukuran dari pasar sangat tergantung dari ukuran pembeli yang mungkin 

ada untuk suatu penawaran pasar tertentu. Pasar Potensial yaitu  sekumpulan 

konsumen yang menyatakan tingkat minat yang memadai terhadap penawaran 

pasar yang terdefinisi. Sedangkan pasar tersedia yaitu  sekumpulan konsumen 

yang memiliki minat, pendapatan dan akses terhadap penawaran pasar 

tertentu. 

  Setelah perusahaan mengidentifikasi pasar tersedia, maka ia memiliki 

pilihan untuk memasuki seluruh pasar yang tersedia atau bekonsentrasi pada 

segmen-segmen tertentu. Pasar sasaran atau pasar yang terlayani yaitu  bagian 

dari pasar tersedia yang memenuhi syarat yang akan dimasuki oleh semua usaha 

pemasaran perusahaan. 

 Dengan memilih sebagian diantara konsumen untuk diputuskan sebagai 

kelompok yang ingin dilayani perusahaan dengan sebaik-baiknya, diharapkan 

sumber daya perusahaan akan dapat didayagunakan secara maksimal. Sehingga 

dapat dicapai efisiensi dan efektifitas kegiatan pemasaran. Yaitu memungkinkan 

dapat dilayaninya pelanggan dengan baik, peningkatan volume penjualan dan 

penghematan biaya perusahaan. 

Untuk menentukan konsumen yang akan dijadikan sebagai target pasar, maka 

---  69 

 

pasar yang ada perlu dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan 

bahwa dalam usahanya menawarkan produk kepada pasar, perusahaan harus 

menyadari bahwa tidaklah mungkin semua orang akan menyukai satu produk 

tertentu. Tidak semua orang sama-sama menyukai softdrink, kamar hotel, 

restoran, mobil, universitas dan lain sebagainya. Ketidak samaan ini muncul dari 

berbagai alasan, yaitu: 

a. Perbedaan lingkungan geografis (seperti   wilayah negara, 

provinsi, kabupaten atau perkotaan dan pedesaan 

b. Perbedaan demografi (seperti jenis kelamin, usia, tingkat penghasilan, ukuran 

keluarga dan tingkat pendidikan) 

c. Perbedaaan psikografi (seperti gaya hidup, kepribadian dan nilai) 

d. Perbedaan perilakunya (seperti kesempatan khusus, manfaat khusus, status 

pemakai, dan tingkat pemakaian). 

 Perbedaan-perbedaan ini perlu penanganan yang spesifik bila 

perusahaan ingin berhasil. Konsep penanganan ini membawa kita pada istilah 

Market Segmentation (segmentasi pasar) yaitu yaitu  kegiatan membagi-bagi 

pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar 

(segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta, 1996). Segmen pasar yaitu  

suatu kumpulan besar dari pasar yang memiliki kesamaan keinginan, daya beli, 

lokasi geografis, sikap pembelian, atau kebiasaan membeli. 

 Haruslah diingat oleh para pemasar bahwa tidak semua segmentasi di 

atas dapat diterapkan begitu saja dalam proses pemasaran. Pemasar sebaiknya 

mempertimbangkan hal-hal ini agar segmentasinya bermanfaat. 

a) Dapat diukur (measurable) : jumlahnya, daya beli 

b) Cukup besar jumlahnya sehingga dapat menguntungkan  (substantial) 

c) Dapat diakses dan dilayani (accessible) 

d) Dapat dibedakan (differentiable) 

e) Dapat diaplikasikan (actionable), program yang efektif dapat disusun 

untuk menarik dan melayani segmen itu. 

 

 Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu 

Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini sering 

disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama yaitu  

segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli 

yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan / atau bauran pemasaran 

tersendiri. Langkah kedua yaitu  penentuan pasar sasaran yaitu tindakan 

memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun dilayani. Langkah 

ketiga yaitu  Positioning yaitu tindakan membangun dan mengkomunikasikan 

manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam pasar. Langkah-langkah 

strategi pemasaran terlihat dari gambar berikut ini. 

 

---  70 

 

E. Merancang dan Menyusun Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 

 Keberhasilan yaitu  merupakan idaman setiap orang, yang diharapkan 

menjadi kenyataan untuk setiap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya. 

Seorang pimpinan puncak perusahaan pasti menginginkan agar nilai perusahaan 

yang dipimpinnya yang diwujudkan deviden, nilai pasar saham dan lain-lain terus 

bertambah. Seorang manajer pemasaran tentu mendambakan agar volume 

penjualan, market share, kepuasan pelanggan terus meningkat, sebab pada 

dasarnya itulah tugas manajemen pemasaran. 

Untuk mencapai keberhasilan, ada beberapa tugas pokok manajemen khususnya 

di bidang pemasaran, yaitu : 

(1) Perencanaan Pemasaran 

 Perencanaan pemasaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan 

kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, tugas ini sangat penting, sebab kesalahan 

perencanaan hampir dapat dipastikan kegiataan pemasaran tidak akan mencapai 

kegiatan yang diinginkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam 

perencanaan pemasaran, yaitu: 

a. Menetapkan pembeli yang dijadikan target 

b. Memperkirakan jumlah penjualan 

c.  Menyusun kombinasi kebijakan pemasaran untuk mencapai target 

penjualan ditentukan. 

 Dalam menentukan target pasar tentu harus diperhatikan kekuatan 

kelemahan perusahaan. Kemudian diperhatikan pula berbagai faktok internal 

maupun eksternal yang mungkin akan mempengaruhi progam yang disusun 

dengan cara mensegmentasi pasar. 

 Selanjutnya atas segmen pasar yang dipilih perlu ditetapkan taksiran 

penjualan untuk melayani pasar ini . Taksiran penjualan sangat penting 

artinya bagi perusahaan karena akan mempengaruhi keputusan di bidang lainnya 

misalnya bidang produksi atau keuangan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian 

pasar untuk mengetahui tingkat permintaan dan posisi produk pesaing. Sehingga 

atas dasar penelitian ini akan dapat ditetapkan tingkat penjualan perusahaan. 

Tingkat penjualan dapat pula ditetapkan atas dasar penjualan tahun-tahun 

sebelumnya. Sehingga atas dasar pengalaman ini dapat diperkirakan tingkat 

penjualan perusahaan untuk tahun mendatang dengan bantuan analisis statistik. 

 Jika perkiraan volume penjualan sudah ditetapkan maka langkah 

selanjutnya yang perlu dipersiapkan yaitu  menentukan kombinasi strategi 

pemasaran untuk merealisasikan target ini . Tentunya masih dibutuhkan 

bermacam taktik atau kiat pemasaran untuk mewujudkan strategi menjadi 

kenyataan. Yang dimaksud dengan strategi dan taktik yaitu : 

“Strategi yaitu  merupakan cara yang dipakai dalam pertempuran untuk 

memenangkan peperangan. Sedangkan taktik merupakan teknik yang dipakai 

untuk melaksanakan strategi.” 

---  71 

 

“Dalam istilah marketing, strategi berarti perencanaan dasar suatu aksi yang 

dipilih untuk mencapai suatu sasaran (objective), sedangkan taktik merupakan 

cara dalam menjalankan rencana ini .” 

Untuk dapat menetapkan suatu strategi dan taktik pemasaran yang baik, 

maka harus diperhatikan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kemudian 

dihubungkan dengan peluang yang mungkin diraih dan hambatan mungkin 

menghadang perusahaan. Dengan memperhatikan kondisi internal maupun 

eksternal dari perusahaan, kemudian disusun strategi pemasaran untuk meraih 

setiap peluang yang ada yang dikenal dengan strategi bauran pemasaran 

(marketing mix). Yang dimaksud dengan bauran pemasaran atau marketing mix 

yaitu : “kumpulan variabel-variabel yang dapat dipakai  perusahaan untuk 

mempengaruhi tanggapan konsumen.” 

Sedangkan Philip Kotler mendefenisikan marketing mix atau bauran 

pemasaran sebagai: “Serangkaian variabel yang dapat dikontrol dan tingkat 

variabel yang dipakai  oleh perusahaan untuk mempengaruhi pasaran yang 

menjadi sasaran.” 

 

(2) Kebijakan Produk-produk yang ditawarkan 

 Produk memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan. Sebab, di 

samping sebagai dasar menentukan kebijakan pemasaran juga merupakan 

gambaran perusahaan di mata warga  konsumen. Jika produk yang 

ditawarkan dapat memuaskan keinginan konsumen merupakan gambaran 

keberhasilan, demikian sebaliknya. Tentunya produk di sini tidak hanya terbatas 

wujud fisik, tetapi juga kualitas model dan apa saja yang dapat memuaskan 

keinginan konsumen. 

Dalam dunia bisnis, banyak perusahaan yang memasarkan barang dari satu 

jenis. Oleh karena itu, bauran produk memiliki lebar, panjang, halaman dan 

konsistensi tersendiri. Tentunya dimensi bauran produk harus selalu dievaluasi. 

Hal ini dimaksudkan agar dapat diciptakan perlakuan yang benar dan seimbang 

untuk setiap lini produk, yaitu Memberi  dukungan penuh bagi produk 

berprospek cerah atau mengeliminasi produk yang lemah di pasar. 

 Keputusan lain mengenai kebijakan produk yang perlu diperhatikan 

yaitu  mengenai model, merk, label dan kemasan. Untuk itu ada beberapa 

kemungkinan misalnya membuat model tertentu sebagai ciri sebagian atau 

seluruh produk yang dipasarkan perusahaan. Membuat merk yang berlainan 

untuk produk yang sama untuk setiap produk yang ditawarkan serta membuat 

merk tersendiri untuk setiap jenis produk. Strategi kemasan hendaknya diarahkan 

untuk terciptanya manfaat tambahan, misalnya menambah ketahanan 

perlindungan kualitas, memiliki efek promosi dan lain- lain. Sedangkan 

keputusan mengenai label hendaknya memperjelas informasi kepada konsumen, 

memiliki efek promosi dan lain-lain. 

---  72 

 

(3) Kebijakan Harga Jual 

 Keputusan tentang harga jual memiliki implikasi yang cukup luas 

perusahaan maupun konsumen. Harga yang terlalu tinggi dapat menimbulkan 

kemungkinan menurunnya daya saing. Sebaliknya harga rendah dapat 

menyebabkan kerugian, khususnya bila biaya meningkat. Hal ini terutama akan 

menjadi masalah bagi perusahaan yang baru berdiri. 

 Tujuan akan sangat mempengaruhi tingkat harga jual yang akan 

ditetapkan perusahaan .Adapun tujuan penetapan harga jual yaitu  : 

a) Untuk Survival 

Bila perusahaan berada dalam kondisi menghadapi persaingan yang sangat 

gencar, pergeseran keinginan konsumen adanya kapasitas menganggur, 

maka yang diinginkan perusahaan yaitu  bagaimana untuk bertahan hidup 

Dalam kondisi untuk tetap eksis dalam dunia bisnisnya maka perusahaan akan 

menetapkan harga jual sekedar dapat menutupi tetap dan variabel saja. 

b) Penetrasi Pasar 

Jika perusahaan ingin memperkuat market share dari produk yang 

dipasarkannya, maka perusahaan akan menetapkan harga jual yang rendah. 

Dengan kebijakan harga jual yang rendah diharapkan pembeli akan sangat 

peka terhadap harga, biaya per unit akan semakin kecil seiring dengan 

semakin meningkatnya penjualan dan akan mendesak pesaing. 

c) Maksimumkan Laba Dalam Jangka Pendek 

Jika perusahaan menetapkan untuk mendapat  keuntungan setinggi 

mungkin, maka akan ditetapkan harga jual tinggi. 

d) mendapat  Uang Secepat Mungkin. 

Jika perusahaan berada dalam kesulitan keuangan, maka perusahaan akan 

menetapkan harga jual rendah dengan maksud untuk mendapat  uang tunai 

dengan cepat. 

e) Untuk Keunggulan Dalam Kualitas Produk 

Suatu perusahaan mungkin bertujuan agar kualitas produk yang 

dipasarkannya selalu yang terbaik. Untuk itu perlu di penelitian dan 

pembangan yang terus menerus. 

 

Langkah selanjutnya dalam penetapan harga jual yaitu  menentukan 

permintaan. Untuk itu perlu dilakukan penelitian besarnya tingkat permintaan 

untuk produk yang ditawarkan perusahaan dalam market share yang dikuasai 

pesaing. Di samping itu perlu pula diperhitungkan sifat eleminitas permintaan 

produk ini . Hal ini untuk mengetahui hubungan antara kebijakan harga 

dengan tingkat permintaan. 

 Jika sudah diketahui tujuan dan besarnya kemungkinan permintaan, perlu 

pula ditaksir besarnya biaya untuk memasarkan  sebesar permintaan itu sebelum 

ditetapkan harga jual. Tentunya harga jual yang akan minimal harus dapat 

---  73 

 

menutupi biaya yang dikorbankan. 

 Setelah perkiraan harga jual diketahui dengan memperhatikan tujuan, 

besarnya permintaan dan biaya, maka sebelum ditetapkan sebagai harga jual, 

terlebih dahulu memperhatikan tawaran harga dari pesaing. Sebab bila harga 

yang ditetapkan dibawah harga pesaing kemungkinan besar akan memicu 

perang harga. Sebaliknya jika terlalu tinggi akan menyebabkan menurunya daya 

saing perusahaan. 

 Langkah berikutnya dalam menetapkan harga yaitu  memilih metode 

dipakai . Untuk itu ada beberapa metode yang akan dipakai , antara lain: 

Cost plus pricing, break event dan target profit pricing, penetapan harga atas 

dasar nilai, yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga 

berdasarkan nilai yang tergantung dari produk yang dipasarkan, penetapan harga 

berdasarkan harga pasar seharga kontrak. 

 Bila ditetapkan metode yang akan dipakai , maka dapat ditentukan 

beberapa kemungkinan harga jual atas dasar tujuan, besarnya permintaan, dan 

pesaing. Tetapi sebelum ditetapkan sebagai harga jual akhir, maka perlu diuji 

seberapa kemungkinan ini . Dalam pengujian ini  diperhitungkan 

dampak psikologis bagi konsumen, citra perusahaan serta dampaknya bagi 

pesaing dari penetapan harga jual ini . 

 Kebijakan lain yang perlu diperhatikan dalam strategi harga jual yaitu  

modifikasi harga. Dalam hal ini perlu dipertimbangkan apakah perlu perbedaaan 

harga untuk wilayah yang berbeda dan pembeli yang berbeda, dengan harga dan 

kemungkinan memprakarsai kenaikan harga. 

 

(4) Kebijakan Penyaluran (Distribusi) 

 Keputusan saluran akan mempengaruhi 2 (dua) hal, yaitu jangkauan 

penjualan dan biaya. Setiap alternatif saluran yang dipilih jelas dipengaruhi unsur-

unsur lain yang ada  dalam bauran pemasaran perusahaan. Misalnya tujuan 

yang ingin dicapai, ciri-ciri pasar yang dijadikan sasaran dan karakteristik produk 

yang ditawarkan. 

 Ada beberapa alternatif yang mungkin di pilih penjual dalam distribusikan 

produknya kepada konsumen, yaitu: 

a) Manufacturer → Konsumen 

b) Manufacturer → Pedagang eceran → Konsumen 

c) Manufacturer → Pedagang besar →  Pedagang eceran → Konsumen 

d) Manufacturer  →  Agen  →  Pedagang  besar  →  Pedagang  eceran → 

Konsumen 

 Perlu disadari bahwa alternatif manapun yang dipilih saluran distribusi 

akan menghubungkan arus fisik, hak milik, pembayaaran, informasi promosi. 

Untuk itu sebelum ditetapkan satu alternatif saluran perlu diketahui dan 

ditetapkan sasaran dan kendalanya, jenis perantara, jumlah antara serta syarat, 

---  74 

 

tanggung jawab dan hak setiap anggota saluran perantara. Penilaian terhadap 

alternatif saluran didasarkan kriteria ekonomis, efektfitas dan pengendalian. Tiap 

alternatif saluran yang dipilih memenuhi kriteria ini . Untuk itu perantara 

yang dipilih sebagai anggota saluran harus diseleksi, dimotifasi secara berkala 

dievaluasi kembali. 

  

(5) Kebijakan Promosi 

 Kebijakan pembauran pemasaran tentu akan lebih berhasil jika apa telah 

diprogram dikomunikasikan dengan tertara yang baik. mengkomunikasikan 

program perusahaan kepada warga  konsumen dapat dilakukan dengan 4 

(empat) variabel, yaitu: 

a. Periklanan, merupakan bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang 

ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. 

b. Personal selling, merupakan presentasi lisan dalam suatu percakapan 

dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan 

penjualan. 

c. Publisitas, dimana mendorong permintaan secara non-pribadi untuk suatu 

produk, jasa atau ide dengan memakai  berita komersial di dalam media 

massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara langsung. 

d. Promosi penjualan, merupakan kegiatan pemasaran selain personal selling, 

periklanan dan publisitas yang mendorong pembelian konsumen dan 

efektifitas pengecer. 

 

 Keputusan tentang bauran promosi akan mencakup: (1) penyampaian 

pesan, (2) penerimaan pesan dari media yang dipakai , (3) tanggapan dan 

umpan balik serta gangguan. Untuk itu sebelum keputusan bauran promosi 

ditetapkan, maka perlu terlebih dahulu diidentifikasi warga  yang dijadikan 

sasaran, ditentukan tujuan promosi, merancang pesan, menetapkan sasaran 

promosi dan menyeleksi media yang dipakai . Selanjutnya pelaksanaan 

promosi harus terkoordinasi, konsisten, tepat waktu dan dievaluasi. 

 Tentunya kebijaksanaan pemasaran yang disusun perusahaan harus 

diperhatikan peran atau kondisinya dalam dunia bisnis, yaitu apakah dalam dunia 

bisnis tergolong perusahaan pemimpin, penantang, pengikut atau menggarap 

relung pasar. Sebab kondisi perusahaan dalam dunia bisnis akan mempengaruhi 

tantangan yang dihadapi. Misalnya tantangan yang dihadapi perusahaan yang 

tergolong pemimpin pasar yaitu  melindungi pasar yang dikuasai, memperluas 

pasar dan mengembangkan market share. Tentunya karena perbedaan 

permasalahan atau tantangan yang dihadapi akan menyebabkan strateginya juga 

akan berbeda. 

(6) Pengarahan Pelaksanaan Pemasaran 

Strategi pemasaran yang disusun tentu akan diuji dalam pelaksanaan untuk 

mengetahui tepat atau tidak yang ditetapkan ini , Hal ini akan tercermin dari 

tingkat penjualan, market share yang dikuasai dan dan biaya yang dikorbankan. 

 Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan strategi pemasaran yang 

disusun, maka dibutuhkan kesiapan organisasi perusahaan dan pelaksanaannya. 

Dalam rangka itu perlu dibuat kerangka organisasi yang jelas, efisien dan 

memuaskan bagi personalianya. Selanjutnya personalia organisasi harus 

diseleksi dengan baik untuk mendapat  tenaga yang benar-benar berkualitas, 

terampil dan memiliki kemampuan. 

 

(7) Pemasaran 

 Strategi pemasaran yang dibuat tentu belum dapat dipastikan menjadi 

kenyataan. Karena ada unsur ketidak pastian dalam pelaksanaan, maka strategi 

yang di susun harus selalu dikendalikan. Pengendalian pemasaran dilakukan 

dengan membandingkan realisasi dan rencana pemasaran yang disusun. Hasil 

yang tidak sama, baik terlalu besar di atas target, merupakan penyimpangan 

yang perlu mendapat  perhatian. 

 Oleh karena itu, pengendalian pemasaran semata-mata dimaksudkan 

agar dapat diketahui kemajuan peiaksanaan, hambatan yang ditemui oleh faktor 

penunjang apa yang dibutuhkan untuk kelancaran kegiatan pemasaran. Di 

samping itu akan dengan cepat diketahui bila ada penyimpangan, penyebabnya 

untuk selanjutnya dibuat tindakan perbaikan. 


MANAJEMEN KEUANGAN 

Keuangan (finance) yaitu  fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk 

mendapat  dana, mengelola dana dan merencanakan pemakaian  dana. 

Tugas ini secara organisasional dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas 

yang dijalankan manajer keuangan antara lain yaitu  perencanaan keuangan, 

penganggaran dana, mendapat  dana, mengendalikan dana, pemeriksaan, 

pengelolaan pajak dan memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak 

mengenai masalah keuangan. 

Agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat maka seorang manajer 

keuangan wajib mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Secara normatif tujuan 

keputusan keuangan perusahaan yaitu  memaksimalkan nilai perusahaan. 

Sedangkan yang dimaksud dengan nilai perusahaan yaitu  harga yang sanggup 

dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan ini  dijual. Apabila 

perusahaan sudah go public artinya menjual sahamnya di bursa maka nilai 

perusahaan akan tercermin lewat harga saham. Semakin tinggi nilai perusahaan 

maka semakin besar pula kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan 

(bagi perusahaan publik berarti investor). Perlu dipahami di sini bahwa 

memaksimumkan nilai perusahan tidak sama dengan memaksimumkan laba per 

lembar saham (earning per share/ EPS) karena dengan hanya memaksimumkan 

laba saat ini berarti mengabaikan konsep nilai waktu uang dan faktor risiko. Selain 

itu apabila dipersamakan dengan laba dalam konsep laba akuntansi (dalam 

laporan rugi/laba) juga kurang tepat. Konsep yang lebih mendekati yaitu  laba 

dalam pengertian ekonomi yaitu sejumlah kekayaan yang dapat dikonsumsikan 

tanpa membuat pemilik kekayaan ini  menjadi miskin.Keputusan penting 

yang harus diambil oleh manajer keuangan meliputi tiga hal yaitu memperoleh 

dana (keputusan pendanaan), pemakaian  dana (keputusan investasi) dan 

pembagian laba (kebijakan dividen). Keputusan investasi akan tercermin dalam 

sisi aktiva perusahaan sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen 

akan tercermin dalam sisi pasiva perusahaan. Keputusan investasi akan 

mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil seperti tanah, gedung, mesin, 

merek dagang dan sebagainya, keputusan pendanaan akan mengakibatkan 

perusahaan menerbitkan aktiva finansial berupa surat berharga yaitu selembar 

kertas yang memiliki nilai pasar karena memiliki hak untuk mendapat  

penghasilan seperti saham dan obligasi. Sementara yang terakhir, kebijakan 

dividen merujuk pada keputusan perusahaan terhadap laba yang diperoleh, 

apakah sebaiknya dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen ataukah 

sebaiknya diinvestasikan kembali dalam bentuk laba