Tampilkan postingan dengan label pengantar bisnis 4. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengantar bisnis 4. Tampilkan semua postingan

pengantar bisnis 4





  ditahan untuk membiayai 

keperluan investasi perusahaan. 

A. Lingkungan Keuangan 

Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat memanfaatkan jasa 

lembaga keuangan. Pemilihan lembaga keuangan hendaknya memperhatikan 

masalah biaya dan jangka waktu sehingga efisiensi pendanaan perusahaan dapat 

tercapai. Berikut ini yaitu  pasar finansial dan lembaga keuangan yang ada di 

Indonesia sebagai sumber penyedia dana yang dapat dipilih perusahaan: 

f. Pasar finansial yang merupakan ertemuan antara permintaan dan 

penawaran terhadap aset finansial, yaitu selembar kertas yang memiliki 

nilai karena Memberi  klaim kepada pemiliknya atas penghasilan atau 

asset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan asset finansial ini , 

misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya. 

Keberadaan pasar ini berfungsi untuk mengalokasikan dana dari pihak 

yang kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana. Dalam pasar 

finansial diperjualbelikan sumber dana jangka pendek dan sumber dana 

jangka panjang. Sumber dana jangka pendek akan diperdagangkan di 

pasar uang (money market), misalnya yaitu  Sertifikat Bank Indonesia, 

surat berharga pasar uang dan sebagainya. Sedangkan sumber dana 

jangka panjang akan diperjualbelikan di pasar modal (capital market), 

misalnya saham, obligasi dan sebagainya. 

 

g. Bank, terdiri dari: 

1) Otoritas moneter (Bank Sentral/ Bank Indonesia) 

2) Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara 

konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam 

kegiatannya tidak Memberi  jasa lalu lintas pembayaran. 

3) Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan 

usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang 

dalam kegiatannya tidak Memberi  jasa lalu lintas pembayaran. 

 

h. Lembaga pembiayaan. Lembaga penghubung keuangan yang memberi 

pinjaman kepada individu dan bisnis. Tidak seperti lembaga simpanan, 

perusahaan pembiayaan tidak menerima simpanan tetapi pembiayan 

untuk hutang jangka pendek dan jangka panjang. 

1) Perusahaan sewa guna (leasing)  

2) Pegadaian 

3) Perusahaan anjak piutang 

 

B. Keputusan Pendanaan Perusahaan 

Dalam menjalankan operasionalnya setiap perusahan berskala besar maupun 

kecil pasti memerlukan dana dengan berbagai alasan, antara lain: 

a) Pembiayaan operasional sehari-hari misalnya membayar gaji pegawai, 

membayar sewa, membayar bunga, pajak dan kewajiban lain yang telah 

jatuh tempo. 

b) Pembiayaan penjualan kredit. Banyak perusahaan memakai  

penjualan kredit sebagai strategi untuk menghadapi tingkat persaingan 

yang semakin ketat dengan perusahaan lainnya. Pada sistem penjualan 

kredit, pengeluaran uang (cash outflow) akan mendahului penerimaan 

uang (cash inflow) dan semakin lama periode pembayaran maka gap 

antara cash outflow dengan cash inflow semakin besar. 

c) Selama menunggu masa pembayaran penjualan kredit tentunya 

perusahaan harus tetap beroperasi. Oleh karena itulah maka diperlukan 

sumber dana lain, bukan cash inflow dari penjualan produk. Semakin besar 

penjualan kredit maka dana yang disediakan juga semakin besar. 

d) Pembiayaan persediaan. Ketersediaan produk pada saat yang dibutuhkan 

merupakan salah satu cara perusahaan dalam memenuhi kepuasan 

pelanggan. Konsekuensi dari hal ini yaitu  perusahaan harus memiliki 

dana yang memadai untuk membeli atau memproduksi dan memelihara 

persediaan. Semakin besar persediaan maka semakin besar pula dana 

yang diperlukan, sehingga perusahaan perlu mengetahui tingkat 

persediaan yang optimal. Salah satu caranya yaitu  melalui penerapan 

konsep Just In Time (JIT). 

e) Pembelian aset pendukung operasional yang penting bagi kelangsungan 

hidup perusahaan, misalnya gedung, tanah, peralatan. Pembelian ini 

biasanya bersifat jangka panjang dan memerlukan dana relatif besar 

sehingga harus diperhitungkan dengan cermat oleh perusahaan. 

Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat memiliki berbagai 

alternatif sumber dana dan metode. Berdasarkan metodenya perusahaan dapat 

memperoleh dana dengan penyetoran dari dalam perusahaan/ pihak internal 

maupun meminjam dari pihak lain/ pihak eksternal. Sedangkan berdasar 

sumbernya maka sumber pendanaan perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi 

sumber dana jangka pendek, biasanya berjangka waktu kurang dari satu tahun 

dan jangka panjang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Sumber dana 

jangka pendek di antaranya yaitu  kredit dagang, pinjaman bank, commercial 

paper, anjak piutang, sedangkan sumber dana jangka panjang meliputi laba 

ditahan, saham baru, dan penerbitan obligasi. 

Jadi berdasarkan uraian singkat diatas, dapatdisimpulkan bahwa manajemen 

keuangan yaitu  aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh 

sumber modal yang semurah-murahmya dan memakai nya se-efektif, se-

efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba. 

C.  Peran dan tanggung jawab manajer keuangan 

Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer 

Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana 

perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam 

aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila 

perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka 

pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik. 

Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka 

pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi 

alokasi sumber-sumber daya yaitu  sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi 

secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat 

mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi, 

melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien, 

Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan 

perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh. 

Tanggung jawab manajer keuangan : 

1) Mengambil keputusan investasi (investment decision) 

 Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok 

kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang 

dinilaipaling menguntungkan. 

2) Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut 

masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk 

melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang 

menimbulkan biaya paling murah. 

3) Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah 

penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai 

dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran 

dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham. 

Keputusan-keputusan ini  harus diambil dalam kerangka tujuan yang 

seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai 

perusahaan. 

 

• Penganggaran Modal 

yaitu  proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada. 

Motif-motif yang sering dipakai orang dalam pemakaian  penganggaran modal : 

1) Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal 

diperlukan modal yang cukup besar. 

2) Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah 

usang menjadi baru. Renewal (pembaharuan); tambal sulam 

3) Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak 

berwujud). 

• Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif 

Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang 

pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva 

ini  dipakai  sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta memiliki 

nilai material. Aktiva tetap terdiri sbb : 

1. Tanah 

2. Gedung atau bangunan 

3. Mesin-mesin 

4. Kendaraan 

5. Peralatan 

 

• Metode penilaian investasi 

Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai 

dalam penilaian investasi. Metode ini  antara lain metode average rate of 

return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan metode 

profitability index. 

• Arus kas masuk 

Arus kas yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen, 

pendapatan bunga, dan penerimaan operasi lainnya. 

 

• Metode average rate of return 

Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari 

suatu investasi. Angka yang dipakai  yaitu  laba setelah pajak dibandingkan 

dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam 

prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang 

disyaratkan. 

Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang. 

Konsep laba yang dipakai  yaitu  konsep akuntansi dan bukan kas, padahal 

kas yaitu  hal yang sangat penting. 

Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan 

biaya dan penghasilan. 

 

• Metode masa pengembalian investasi 

Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya 

dasar yang dipakai  yaitu  aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya 

yaitu  sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk 

dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan 

yaitu  payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis. 

Kelemahan lain dari metode ini yaitu  diabaikannya nilai waktu uang dan 

diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama 

diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 

20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. 

Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta 

per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan yaitu  10 %. Maka dalam waktu 

kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 

4 tahun. Namun secara total investasi B akan Memberi  tambahan kas yang 

lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya 

menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat 

mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun 

demikian cara ini tetap populer dipakai , namun hanya sebagai pelengkap 

penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem 

likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek. 

• Metode net present value 

Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai 

sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash 

flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus 

ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep 

menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga 

ini  yaitu  tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari 

keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi 

dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat 

suku bunga, bukan aliran kas). 

 

• Metode profibality index 

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-

penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI 

lebih besar dari 1, maka diannggap menguntungkan. 

 

• Metode internal rate of return 

Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang 

investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa 

mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan 

(yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan. 

 

2. Perencanaan keuangan 

Dalam pengambilan keputusan keuangan, manajer akan selalu dihadapkan 

pada berbagai alternatif. Misalnya keputusan penentuan lokasi pabrik baru di 

mana biaya untuk masing-masing alternatif lokasi berbeda satu dengan yang 

lainnya, keputusan perencanaan pembelanjaan proyek, penentuan komposisi 

rasio utang dan modal sendiri yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan 

sebagainya. Agar dapat mengambil keputusan dengan tepat maka manajer 

memerlukan berbagai informasi guna mendukung proses pengambilan keputusan 

ini . Informasi yang dimaksud yaitu  informasi yang diperoleh baik dari 

internal maupun eksternal perusahaan. Informasi internal dapat diolah melalui 

analisis laporan keuangan dan perencanaan finansial perusahaan. 

Agar dapat mengambil keputusan keuangan dengan tepat maka seorang 

manajer keuangan membutuhkan beberapa informasi yang akurat terkait dengan 

kondisi perusahaan itu sendiri. Informasi ini  dapat bersifat internal ataupun 

eksternal perusahaan. Informasi internal antara lain dapat diolah dari laporan 

keuangan perusahaan dan proyeksi atau perencanaan di masa yang akan datang. 

Perencanaan finansial meliputi analisis aliran uang/ kas dari dan ke 

perusahaan secara menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang. 

Tujuan dari aktivitas ini yaitu  mengoptimalkan laba dan menciptakan 

pemakaian  dana yang baik. Tahapan dalam perencanaan finansial ini yaitu  

pertama, peramalan kebutuhan dana, baik jangka pendek maupun jangka 

panjang; kedua, penyusunan anggaran untuk memenuhi kebutuhan dana dan 

ketiga, penetapan sistem pengendalian finansial guna menjamin segala 

sesuatunya telah dilaksanakan sesuai perencanaan. 

Langkah yang pertama dalam perencanaan finansial yaitu  peramalan 

kebutuhan finansial yaitu prediksi aliran kas masuk dan kas keluar pada periode 

waktu tertentu. Macam-macam peramalan ini ada tiga. Pertama yaitu  peramalan 

jangka pendek yaitu  prediksi penerimaan, biaya dan pengeluaran dalam periode 

waktu kurang dari satu tahun. Kedua, peramalan aliran kas yaitu  prediksi aliran 

kas masuk dan kas keluar pada periode waktu yang akan datang, umumnya 

bulanan atau kuartalan. Ketiga, peramalan jangka panjang yaitu  prediksi 

penerimaan, biaya dan pengeluaran untuk periode lebih dari satu tahun, umumbya 

berjangka lima sampai sepuluh tahun. 

Tahap kedua setelah peramalan finansial yaitu  penyusunan anggaran, 

yaitu rencana finansial sebagai pedoman pengalokasian sumber daya keuangan 

berdasarkan perkiraan pendapatan. Berbagai jenis anggaran yang dimiliki 

perusahaan di antaranya yaitu  anggaran operasi (operating budget) yaitu  

proyeksi pengalokasian uang untuk membiayai berbagai biaya dan pengeluaran 

yang diperlukan untuk mengoperasikan perusahaan, sebatas penerimaan yang 

telah diproyeksikan. Sebagai contohnya, anggaran untuk iklan, sewa kantor dan 

gaji karyawan, anggaran modal (capital budget) yaitu rencana pengeluaran untuk 

membeli kekayaan atau aset yang diperkirakan dapat mendatangkan tingkat 

pengembalian tertentu untuk periode yang tertentu pula, umumnya lebih dari satu 

tahun. Anggaran lainnya yaitu  anggaran kas (cash budget) yaitu perkiraan 

neraca kas pada akhir periode tertentu (bulanan, kuartalan, dan sebagainya) dan 

anggaran pokok (master budget) yaitu rencana komprehensif yang meliputi 

ringkasan anggaran operasi, modal dan kas. 

Pengendalian finansial merupakan tahap terakhir dalam perencanaan 

finansial. Proses ini didefinisikan sebagai proses yang dipakai  secara periodik 

untuk membandingkan realisasi penerimaan, biaya, dan pengeluaran dengan 

proyeksi. Di sini pengendalian memiliki fungsi strategis karena dipakai untuk 

menghindari terjadinya penyimpangan, menemukan penyimpangan dan 

melaksanakan langkah koreksi apabila terjadi penyimpangan. 

 

Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan 

dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus 

dapat membedakan dua jenis pengeluaran : 

 

A. Pengeluaran jangka pendek (short term) 

 

Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka 

pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan 

baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran 

upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya. 

 

B. Pengeluaran jangka panjang (long term) 

 

Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran 

operasionlanya, perusahaan juga membutuhkan dan auntuk membiayai 

pengeluaran aktiva tetap. 



MANAJEMEN PRODUKSI 

A. PENGERTIAN PRODUKSI 

Produksi yaitu  kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari 

bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi. 

Pengertian produksi ini  Memberi  arti lebih jauh lagi mengenai peranan 

manajer produksi. Tanggung jawab produksi sangat berkaitan erat dan secara 

langsung Memberi  dam-pak yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu 

tanggung jawab manajer yaitu  memutuskan keputusan-keputusan penting untuk 

mengubah sumber-sumber ekonomi menjadi hasil yang dapat dijual. Kalau 

diperinci lebih lanjut keputusan manajer produksi ada dua macam: 

a) Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi 

manufaktur. 

b) Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem 

ini  baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. 

Keputusan yang pertama yaitu  menyangkut penentuan desain produk barang 

yang sedang diproses, kemudian peralatannya, pembagian tugas, lokasi produksi 

dan fasilitas yang diperlukan maupun lay out fasilitas ini  bagaimana agar 

tercapai proses produksi bisa berlangsung secara efisien. 

Kemudian kalau kita menyoroti keputusan yang kedua, menyangkut proses 

pengolahan barang itu sendiri sampai bagaimana mengendalikan proses 

pengolahan, persediaan, kualitas maupun biayanya. 

Adapun proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan 

menjadi : 

a) Sifat produk. 

b) Tipe proses produksi ( jangka waktu produksi). 

c) Berdasarkan manfaat yang diciptakan. 

d) Teknik (sifat ) proses produksi. 

 

a) Sifat Produk 

Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan 

lain dengan sifat produk yang berbeda. Hal ini biasanya dibedakan apakah produk 

yang akan diproduksikan mencerminkan sifat khusus dari konsumsi pembeli 

(spesifik) ataukah produk yang akan diproduksi merupakan produk standar yang 

didasarkan pada keputusan perusahaan. 

a. Produk spesifik. 

Kalau pembeli menginginkan adanya spesitikasi tertentu dari produk yang 

diinginkan sedangkan jumlahnya hanya terbatas maka proses produksi yang 

dipakai yaitu  proses produksi pesanan. Contohnya: Produk meuble, pakaian, 

sepatu dan sebagainya. 

b. Produk standar 

Produk standar yang menjadi keputusan perusahaan akan mengakibatkan 

proses produksi yang dipakai akan berbeda dengan proses produksi untuk 

produk pesanan, karena perusahaan yang membuat produk standar berarti 

perusahaan ini  membuat produk yang ukurannya standar ( sama ) dan 

jumlahnya sangat banyak karena bertujuan untuk persediaan maupun 

dikirimkan kepada pembeli atau penyalur. Contohnya: Televisi, almari es, sikat 

gigi, pakaian bayi dan sebagainya. Kalau proses produksi yang dipilih 

perusahaan yaitu  proses produksi standar maka mengharuskan perusahaan 

untuk menyediakan dana yang besar untuk penyimpanan, penanggungan 

resiko turunnya harga 

 

b) Tipe proses produksi 

Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah sampai menjadi barang jadi 

dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu: 

a. Tipe proses produksi terus-menerus (Continuous Process). 

Proses produksi yang terus menerus akan terjadi jika perusahaan yang 

berproduksi membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan pcralatan 

atau mesin dan jenis mesin ini  hanya bervariasi sedikit saja karena 

biasanya sudah ditentukan pola dan jenisnya yang khusus untuk 

menghasilkan produk secara besar-besaran dari bahan mentah sampai 

dengan menjadi barang jadi dengan pola urutan yang pasti juga dan kegiatan 

ini  akan berjalan terus dalam jangka waktu yang lama dan kualitas 

maupun biaya pemcliharaan yang cukup besar. 

Tipe proses produksi terus menerus ini biasanya terjadi pada industri-industri 

yang hanya memiliki satu shift operasi maupun kegiatan ini  tidak 

terhenti dalam jangka waktu yang lama serta barang yang dihasilkan hampir 

memiliki bentuk yang hampir sama. Contohnya; perusahaan semen, tekstil, 

mobil dan sebagainya. 

 

b. Tipe proses produksi terputus-putus (intermitent). 

Pola produksi yang terputus-putus ini terjadi karena sering terhentinya mesin 

atau alat produksi untuk menyesuaikan dengan keinginan produk akhir yang 

akan diciptakan. Tentu saja tidak seluruh proses produksi akan memiliki 

proses pro-duksi yang berbeda sama sekali, kadang untuk tiga bagian atau 

dua bagian proses produksi sebelum menghasilkan barang akhir memiliki 

pola urutan yang sama juga. Jadi yang membedakan yaitu  saat proses 

produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir (hasil proses 

produksi) selalu memiliki pola urutan yang berbeda-beda sesuai dengan 

hasil produk akhir yang diinginkan konsumen. 

Tipe ini dipakai  pada perusahaan-perusahaan yang produksinya 

berdasarkan pesanan dari konsumen (pembeli yang akan membeli). Misalnya: 

meubel, pengecoran logam, pakaian dan sebagainya. 

 

c). Manfaat yang diciptakan 

Berdasarkan manfaat yang diciptkan proses produksi bisa dilakukan dengan cara 

yang berbeda-beda tergantung manfaat yang diciptakan. Berdasarkan hal ini  

diatas, kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat yaitu: manfaat 

dasar, manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat millik maupun manfaat tempat. 

a. Manfaat dasar (primary utility) 

Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan 

merupakan kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan 

penyediaan barang-barang atau hasil-hasil dari sumber yang sudah tersedia 

oleh alam. Misalnya; perusahaan tambang, perikanan dan lain-lain. 

b. Manfaat bentuk (form utility) 

Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk yaitu  meubel. Proses 

produksi ini terjadi setelah manfaat dasar dilakukan kemudian baru dilakukan 

proses se-lanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi. 

c. Manfaat waktu (time utility) 

Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang memiliki 

selisih waktu misalnya; disimpan di pergudangan (bulog) setelah harga-harga 

naik maka beras yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu 

berjalan terus menyebabkan nilai beras ini  bertambah. 

d. Manfaat tempat (place utility) 

Manfaat tempat dapat kita lihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan 

apakah itu kereta api, kendaraan, truk maupun pesawat udara akan 

menyebabkan bertambahnya manfaat barang yang dipindahkan ini . 

Contoh: hasil-hasil pertanian yang diangkut ke kota. 

e. Manfaat milik (Ownership utility) 

Manfaat milik yaitu  usaha untuk memindahkan barang bari hak milik orang 

yang satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko, dealer, distributor, 

pengecer dan sebagainya. 

 

d). Teknik proses produksi 

 

Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan 

menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi. 

Berdasarkan tekniknya, dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu: 

a. Proses Ekstraktif 

Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung dari sumber 

alarn yang telah tersedia. Misalnya: proses penambangan, perusahaan 

pcrikanan, per-kebunan dan sebagainya. 

b. Proses Analitis 

Proses Analitis yaitu  proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu 

bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bcntuk yang mcnyerupai 

jenis aslinya. Contohnya; Pertamina. 

c. Proses Fabrikasi. 

Seperti proses analitis tetapi dal.uu nienggunakan alat seperti mcsin, 

gcrgalinya menjadikan bentuk baru beberapa macaiu tanpa harus sc_jcnis 

aslinya. Contohnya; pakaian, proses penibuatan sepatu dan scbagainya. 

d. Proses sintesis. 

Proses mcngkombinasikan beberapa bahan (pcrscnyawaan /,at) dalam suatu 

bcntuk produk. Contohnya; perusahaan kimia, obat-obatan, gclas, kaca dan 

scbagainya. 

e. Proses Assembling. 

Proses asembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi atau sctcngah 

jadi menjadi produk baru ( barang baru ) tanpa mcrubah bcnluk tisik susunan 

kimiawi-nya. Contoh: pcrusahaan karoscri mobil, IPTN, pcrusahaan alat listrik 

dan sebagainya. 

 

B. Kegiatan Produksi 

Kegiatan produksi yaitu  salah satu bagian dari beberapa kegiatan perusahaan 

disamping kegiatan personalia, keuangan dan pemasaran. Keempat kegiatan 

perusahaan ini  tidak bisa dipisah-pisahkan karena merupakan satu kesatuan 

yang menjadikan perusahaan berhasil, maju dan berkemibang. Kcgiatan produksi 

atau fungsi produksi, pelaksanaan maupun pencapaian tujuan bagi produksi 

mcnjadi tanggung jawab manajer produksi. Pada fungsi produksi di sini, seorang 

manajer produksi akan mcnghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan 

perusahaan secara keseluruhan dan harus di-atasinya. 

Masalah-masalah di bagian produksi diantaranya: 

a) Perencanaan produksi. 

b) Perencanaan fasilitas fisik produksi. 

c) Pengendalian produksi. 

d) Pengendalian persediaan dan kualitas produksi. 

e) Pemeliharaan peralatan. 

 

C. Perencanaan Produksi 

Perencanaan produksi yaitu  proses kegiatan penelitian dan 

pengembangan produk baru maupun produk lama yang nanti akan dan telah 

diproduksi perusahaan. Penelitian ini mengenai produk apa yang digemari, 

bagaimana kemasannya yang menarik, dan produk apa saja yang disukai, 

sedangkan kalau pengembangan yaitu  kegiatan perusahaan untuk 

mengembangkan produk lama agar lebih menarik lagi dan memiliki kegunaan 

yang bertambah dari produk semula.  

Tujuan perencanaan produk berarti secara garis besar merencanakan 

bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk memproduksikan produk baru 

yang laku dijual dan bagaimana kalau produk lama sudah mencapai tahap 

kejenuhan sehingga perlu di kaji lebih lanjut agar laku dijual di pasar. 

Perencanaan produk dilakukan di 2 tempat yaitu perencanaan produk yang 

dilakukan dengan meneliti lapangan ( survai pasar dan konsumen ) baru 

kemudian perencanaan produk ini  dimatangkan di laboratorium. Dengan 

meneliti lapangan diharapkan perusahaan sudah memakai  secara kasar 

tentang keadaan pasar, segmen pasar, manfaat produk, bentuknya, kualitas, 

wama yang disukai konsumen. Kemudian dari data-data yang diperoleh di 

lapangan diteliti dan dikembangkan dilaboratorium perusahaan sehingga tercipta 

produk baru. 

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produk yaitu  

sebagai berikut: 

a. Manfaat produk bagi konsumen. 

b. Permintaan pasar. 

c. Potensi pasar. 

d. Kemungkinan pengembangan produk di masa yang akan datang. 

e. Kekuatan persaingan, dan sebagainya. 

 

D. Perencanaan Fasilitas Fisik Produksi 

Perencanaan fasilitas fisik produk yaitu  merupakan suatu proses integrasi di 

mana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak. Fasilitas 

fisik per-usahaan misalnya; gedung, tempat bekerja, mesin dan sebagainya. 

Fasilitas fisik perusahaan ini  termasuk perencanaan fasilitas fisik 

perusahaan. 

Kalau diperinci lebih lanjut, aspek-aspek perencanaan fasilitas fisik perusahaan 

terdiri dari; 

a. Penentuan lokasi perusahaan. 

b. Bangunan. 

c. Perencanaan tata letak fasilitas produk 

d. Perencanaan lingkungan kerja. 

 

E. Pengendalian Produksi 

Pengendalian produksi yaitu  berbagai kegiatan dan metoda yang dipakai  

oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir dan 

mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin dan tenaga kerja) 

ke dalam suatu arus aliran yang Memberi  hasil dengan jumlah biaya yang 

seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin. 

Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan 

perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistern dan 

kebijaksanaan perusahaan yang dipakai . Pengendalian produksi dapat 

dilakukan: 

a. Order Control: Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari 

konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada 

pesanan tsb. 

b. Flow control Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar 

sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah 

yang besar. 

Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus 

material apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan demikian juga 

bagaimana transportasi dari pabrik (proses produksi) ke gudang dan dari 

gudang ke tempat penyimpanan. 

 

Tahap dalam pengendalian produksi (fungsinya): 

a. Production Forecasting. 

Production forecasting yaitu  peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan 

manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang, sehingga kalau 

terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi di masa yang 

akan datang. 

Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan dapat menyusun 

anggaran operasionalnya untuk pedoman kerja, pemakaian  kapasitas produksi 

seoptimal mungkin, menstabilisasi kesempatan kerja karena ada nya 

kestabilan dan kepastian jumlah produksi di masa yang akan datang. 

 

b. Routing. 

Routing yaitu  kegiatan untuk menentukan urut-urutan proses dan pemakaian  

alat produksinya dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir, sehingga 

sebelum produksi dimulai masalah sudah tercantum pada rout sheet. 

 

c. Schedulling. 

Schedulling yaitu  kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu 

kesatuan dari awal proses sampai selesainya proses produksi. Schedulling ini 

dilaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap 

pemrosesan sesuai dengan urut-urutan routenya. Oleh karena itu untuk 

membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan "time and motion study" 

sehingga dapat ditentukan standar hasil kerjanya. 

 

d. Dipatching. 

Dipatching yaitu  suatu proses untuk pemberian perintah untuk melaksanakan 

pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat. 

 

e. Follow up. 

Follow up yaitu  kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaan/ 

keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasi pelaksanaan kerja. 

 

F. Pengendalian Persediaan dan Kualitas 

1. Pengendalian Persediaan bahan baku 

Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya barang jadi 

sehingga segala sesuatu yang menyangkut bahan baku harus benar-benar 

diperhatikan. Masalah ini  diantaranya; 

- Bagaimana jumlah bahan baku yang tersedia tidak kurang karena akan 

mengganggu jalannya proses produksi. 

- Bagaimana jumlah bahan baku agar jangan terlalu berlebih karena merupakan 

pem-borosan kalau terlalu lama. 

- Bagaimana agar biaya ekstra yang dipakai  untuk memesan bahan baku 

yang kurang (karena mengejar target jumlah produksi dan kapasitas mesin 

yang terpakai) tidak terlalu merugiakan dan sebagainya. 

Dengan adanya pengendalian bahan baku maka perusahaan akan berusaha 

untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi 

sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekurangan persediaan 

atau kelebihan persediaan. 

Ada suatu cara untuk menentukan berapa sebenamya jumlah bahan baku yang 

perlu disediakan perusahaan dengan biaya yang paling minimum (dalam arti 

paling meng-untungkan perusahaan). Caranya yaitu  memakai  analisis 

EOQ (Economical Order Quantity). Dengan kata lain perusahaan akan 

memiliki persediaan yang paling menguntungkan jika melakukan pemesanan 

yang ekonomis. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi EOQ yaitu  sebagai berikut; 

- Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun (B). 

- Biaya pemesanan (BP) 

- Biaya penyimpanan (BS) 

- Harga bahan baku (H) 

Kalau dijadikan dalam suatu rumus EOQ (Jumlah pemesanan ekonomis) yaitu : 

 

2. Pengendalian Kualitas (Quality Control) 

Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang-barang 

yang rusak dan diusahakan dikurangi serta mempertahankan barang-barang yang 

sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan datang 

tidak lagi mengalami penuruanan kualitas atau kerusakan. 

Untuk menentukan apakah barang ini  rusak atau lebih baik mutunya, 

perusahaan biasanya menentukan produk standar. Dengan demikian 

pengendaliaan kualitas itu dilakukan sejak awal proses, Barang dalam Proses 

sampai barang jadi sehingga sejak awal perusahaan dapat menelusuri pada tahap 

proses yang mana yang menyebabkan terjadinya kerusakan barang. Jika 

pengendalian proses baik maka perusahaan akan beruntung karena kegiatan 

memiliki andil dalam meminimumkan biaya proses produksi secara 

keseluruhan. 

Pengendalian kualitas baik untuk proses produksi yang berlangsung secara terus-

menerus ataupun proses produksi yang terputus-putus relatif sama, di mana di 

dalamnya memiliki kegiatan sebagai berikut: 

- Menentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan, warna, 

bentuk,harga dsb dengan memakai peralatan yang standar. 

- Mencari pemeriksa atau controler yang memiliki kecakapan yang dibutuhkan 

baik mengenai pemakaian peralatannya maupun pemeliharaannya. 

- Tujuan pengendalian kualitas yaitu  untuk meminimumkan biaya proses 

produksi sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih 

produktif. 

 

G. Pengendaliaan Biaya dan Pemeliharaan 

1. Pengendalian Biaya Produksi 

Dengan meneliti lebih cermat biaya-biaya apa saja yang dibutuhkan dalam 

proses produksi maka dapat dianalisa berapa volume penjualan yang terjual di 

perusahaan ini  beserta pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan 

ini . 

Cara yang dipakai  untuk menganalisis seluruh biaya yang diperlukan 

dan berupa pendapatan yang diterima perusahaan beserta hasil keuntungan yang 

diperoleh perusahaan dapat dipakai rumus sebagai berikut: 

 

Dimana; 

BEP (Q): jumlah unit yang dihasilkan (hasil pendapatan perusahaan hanya cukup 

untuk 


menutup biaya keseluruhan) 

FC: Biaya tetap (Fixed Cost) 

V: Variabel Cost (biaya variabel) 

P: Harga produk 

 

Biaya tetap yaitu  biaya yang besar kecilnya tidak terpengaruh oleh jumlah 

barang yang diproduksikan dan dapat berubah persatuan dalam batas range 

tertentu. Contoh; Gaji tanaga kerja, biaya pemeliharaan gedung, depresiasi, 

bunga, sewa dll. 

 

Biaya variabel yaitu  biaya yang besar kecilnya tergantung oleh jumlah barang 

yang diproduksikan perusahaan, secara keseluruhan jumlah totalnya berubah 

tetapi per satuan unitnya tetap. Contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja 

langsung, biaya bahan penolong 

 

H. Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi 

Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi dilakukan dalam rangka 

memper-tahankan tingkat produktivitas mesin dan peralatan lainnya. Untuk 

menunjang kegiatan ini perlu disusun jadwal rutin mengenai saat pemeliharaan 

sesuai dengan kemampuan tenaga kerja bagian servis tetapi jangan sampai baru 

diperiksa kalau sudah mengalami kerusakan berat. Jadi pemeliharaan ini 

merupakan usaha pencegahan (prefentif), jangan sampai suatu mesin sudah 

rusak berat pada saat dilakukan pemeriksaan. 

Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi membutuhkan dana yang besar 

karena biasanya menyangkut mesin dan peralatan operasi kegiatan perusahaan 

di mana dana yang diinvestasikan ini  berjumlah besar dan jangka waktu 

pengembaliannya relatif lama. 

Kapan suatu mesin perlu diganti atau hanya cukup dipelihara saja, ini biasanya 

ter-gantung pada kerusakannya dan hasil kualitas produksi yang diproduksikan 

apakah memiliki standar kualitas yang sama atau tidak serta bagaimana dilihat 

dari sudut untung ruginya (secara ekonomis) apakah lebih menguntungkan 

diperbaiki saja atau harus diganti mesin / peralatan yang baru. Jadi kegiatan 

perusahaan ini sangat tergantung pada pertimbangan-pertimbangan: 

a) Dana yang tersedia pada perusahaan. 

b) Kebijaksanaan yang diambil perusahaan. 

c) Standar kualitas produk. 

d) Kemampuan tenaga kerja bagian servis, 



SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen 

Sistem yaitu sesuatu yang abstrak dan fisis, sistem yang abstrak yaitu  

susunan yang teratur dari gagasan-gagasan/konsepsi/konsepsi yang saling 

bergantungan. Sistem yang bersifat fisis yaitu  serangkaian unsur yang bekerja 

sama untuk mencapai suatu tujuan. 

Informasi hasil dari data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang 

penting bagi si penerima dan memiliki nilai yang nyata atau dapat dirasakan 

dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan 

datang. 

Manajemen  yaitu   ilmu atau seni mengatur pemanfaatan sumber daya 

manusia atau sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai 

tujuan tertentu. 

Sistem Informasi Manajemen yaitu  pendekatan-pendekatan yang 

direncanakan dan disusun untuk Memberi  bantuan yang piawai memudahkan 

proses manajerial kepada pejabat pimpinan. 

Seperti yang telah diketahui bahwa informasi yaitu  data yang telah diolah, 

sebagai media untuk mengambil keputusan. Untuk memperoleh informasi, 

tindakan-tindakan yang harus dilakukan yaitu: 

1. Teknik mengumpulkan data, melalui 4 metode: 

a. Melalui pengamatan sendiri secara langsung 

b. Melalui wawancara 

c. Melalui perkiraan koresponden/pembawa berita 

d. Melalui daftar pertanyaan 

2. Operasi dan pengolahan data 

Pada dasarnya data yaitu  bahan mentah yang harus ditangani dan 

ditempatkan dalam hubungan yang berarti sebelum data ini  menjadi bagi 

penerima. Untuk menyusun data dan mendatangkan hasil yang berarti, beberapa 

kombinasi operasi data dasar harus dilaksanakan. 

Ada 10 operasi dasar yang menghasilkan keluaran penting dapat dilihat 

dalam setiap sistem informasi: 

a. Pencatatan data (capturing) 

b. Pemerikasaan (verifying) 

c. Penggolongan (classifying) 

d. Penyususnan (penyortiran) 

e. Peringkasan (summarizing) 

f. Perhitungan (calculating) 

g. Penyimpanan (storing) 

h. Pengambilan kembali (retrieving) 

i. Reproduksi 

j. Penyebaran pengkomunikasian 

 

B. Konsep Dasar  SIM 

Manajemen dipandang sebagai suatu kegiatan yang terdiri atas 

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan untuk mencapai 

tujuan. Dalam hubungannya antara manajemen dan SIM yaitu  untuk mengambil 

keputusan, di mana suatu kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat 

dibutuhkan untuk memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas tertentu. 

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua 

atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu 

tujuan. Suatu sistem dapat terdiri sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya, 

sistem computer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat 

lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih 

kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras 

(hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan 

simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan 

membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem ini  dapat 

tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikan rupa, sehingga dicapai 

suatu kesatuan yang terapadu atau terintegrasi (integrated). 

 

C. Klasifikasi Sistem 

Sistem dapat diklasifikasikan dari bebrapa sudut pandangan, di 

antaranya yaitu  sebagai berikut: 

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan 

sistem fisik (physical system). Sistem abstrak yaitu  sistem yang berupa 

pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem 

teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara 

manusia dengan Tuhan. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara 

fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain 

sebagainya. 

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem 

buatan manusia (human made system). Sistem alamiah yaitu  sistem 

yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem 

perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara 

manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada 

yang menyebut man-machine system. Sistem informasi akuntansi 

merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut pemakaian  

komputer yang berinterkasi dengan manusia. 


3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan 

sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan 

tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-

bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem 

dapat diramalkan. Sistem komputer yaitu  contoh dari sistem tertentu 

yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang 

dijalankan. Sistem tak tentu yaitu  sistem yang kondisi masa depannya 

tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem 

terbuka (open system). Sistem tertutp merupakan sistem yang tidak 

berhubungan dengan lingkungan luarnya. Teoritis sistem tertutup ini ada, 

tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada 

hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar 

tertutup). Sistem terbuka yaitu  sistem yang berhubungan dan 

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan 

dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang 

lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan 

luarnya, maka dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup 

akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik 

saja. Berikut dikemukakan sistem yang terbuksa untuk sistem 

pengendalian persediaan. 

 

D.  Konsep Sistem Informasi 

1. Konsep Dasar Informasi 

Informasi bagaikan darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, 

sehingga informasi sangat penting di suatu sistem organisasi. Suatu sistem 

yang kurang mendapat  informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem 

dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy. 

Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy ini  

disebut dengan negative entropy atau negentropy. 

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu 

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang 

menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang 

dipakai  untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi yaitu  data. 

Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data yaitu  

kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. 

Kejadian-kejadian yaitu  sesuatu yang terjadi yaitu  perubahan dari suatu 

nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan yaitu  transaksi 

perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan 

nyata yaitu  berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda atau orang yang 

betul-betul ada dan terjadi. 


Misalnya informasi “menanak” merupakan informasi yang kurang jelas. 

Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menanak. 

Kesatuan nyata, yaitu apa yang ditanak, oleh siapa, dengan apa dan di mana 

tidak dijelaskan oleh informasi ini . Supaya informasi lebih berguna dan 

lebih memiliki arti bagi penerimanya, seharusnya berbunyi: “Andria 

menanak gulai ikan pedas di dapur rumah Mamah”. 

2. Siklus Informasi 

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak, 

sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk 

dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf 

atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-

gambar dan lain sebagainya. 

 

Di dalam suatu kegiatan perusahaan, misalnya dari hasil transaksi 

penjualan oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yan 

merupakan data dari penjualan tersbeut masih balum banyak bercerita kepada 

manajemen. Untuk keperluan pengambilan keputusan, maka faktur-faktur ini  

perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Beraneka ragam infromasi 

dapat dihasilkan darinya, misalnya : 

a. Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi 

manajemen untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus. 

b. Infromasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi 

manajemen untuk pelaksanaan promosi dan pengiklanan. 

c. Infromasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi 

manajemen untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku 

terjual. 

Telah disinggung bahwa data yang diolah untuk mengahsilkan informasi 

memakai  suatu model proses yang tertentu. Misalnya data temperatur 

ruangan yang didapat yaitu  dalam satuan derajat Fahrenheit dan data ini 

merupakan bentuk yang kurang berarti bagi penerimanya yang terbiasa dengan 

satuan derajat celcius. Supaya dapat lebih berarti dan berguna dalam bentuk 

informasi, maka perlu diolah dengan melalui suatu model tertentu. 

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima 

kemudian menerima informasi ini , membuat suatu kepeutusan dan 

melakukan tindakan, yang berarti mengahasilkan suatu tindakan yang lain yang 

akan membuat sejumlah data kembali. 

Data ini  akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu 

model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut 

dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan 

istilah siklus pengolahan data (data processing cycle). 

3. Kualitas Infromasi 

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi 

harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. 

 Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan 

tidak bisa menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan 

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima 

informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah 

atau merusak informasi ini . 

Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang ke penerima tidak 

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak memiliki nilai lagi. Karena 

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila 

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. 

Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi 

ini  didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk 

mendapat , mengolah dan mengirimkannya. 

Relevan, berarti informasi ini  bermanfaat untuk 

pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya 

berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi 

kepada akuntan perusahaan yaitu  kurang relevan dan akan lebih relevan bila 

ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. 

Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan 

informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan. 

4. Nilai Informasi 

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif 

dibandingkan dengan biaya mendapat nya. Kegunaan informasi yaitu  untuk 

mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang 

suatu keadaan. 

Masalahnya yaitu  berapa harus dibayar oleh perusahaan untuk mendapat  

informasi ini . Apakah informasi yang didapat sepadan dengan biaya yang 

dikeluarkan untuk mendapat nya? Misalnya sautu perusahaan minyak membeli 

hak pengeboran sebesar 10 juta dollar US dan yakin bahwa investasi tersbeut 

mengandung paling seidkit 5 juta Barrel minyak mentah. Sedangkan perusahaan 

belum mengetahui seberapa banyak minyak mentah yang dikandung di dalam 

pemilikan ini . Ketidakyakinan ini dapat dikurangi dengan mendapat  

informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan memakai  alat 

pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi minyak. 

Untuk maksud mendapat  informasi ini  sepadan atau lebih besar atau 

lebih efektif dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapat  informasi 

ini , maka dikatakan informasi ini  bernilai. 

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang dipakai  di dalam suatu 

sistem informasi umumnya dipakai  untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak 

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada 

suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Karena 

sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu 

nilai uang, tetapi dapat ditaksir oleh efektifitasnya. Pengukuran nilai investasi 

biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness, atau cost-benefits.