ditahan untuk membiayai
keperluan investasi perusahaan.
A. Lingkungan Keuangan
Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat memanfaatkan jasa
lembaga keuangan. Pemilihan lembaga keuangan hendaknya memperhatikan
masalah biaya dan jangka waktu sehingga efisiensi pendanaan perusahaan dapat
tercapai. Berikut ini yaitu pasar finansial dan lembaga keuangan yang ada di
Indonesia sebagai sumber penyedia dana yang dapat dipilih perusahaan:
f. Pasar finansial yang merupakan ertemuan antara permintaan dan
penawaran terhadap aset finansial, yaitu selembar kertas yang memiliki
nilai karena Memberi klaim kepada pemiliknya atas penghasilan atau
asset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan asset finansial ini ,
misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya.
Keberadaan pasar ini berfungsi untuk mengalokasikan dana dari pihak
yang kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana. Dalam pasar
finansial diperjualbelikan sumber dana jangka pendek dan sumber dana
jangka panjang. Sumber dana jangka pendek akan diperdagangkan di
pasar uang (money market), misalnya yaitu Sertifikat Bank Indonesia,
surat berharga pasar uang dan sebagainya. Sedangkan sumber dana
jangka panjang akan diperjualbelikan di pasar modal (capital market),
misalnya saham, obligasi dan sebagainya.
g. Bank, terdiri dari:
1) Otoritas moneter (Bank Sentral/ Bank Indonesia)
2) Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak Memberi jasa lalu lintas pembayaran.
3) Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang
dalam kegiatannya tidak Memberi jasa lalu lintas pembayaran.
h. Lembaga pembiayaan. Lembaga penghubung keuangan yang memberi
pinjaman kepada individu dan bisnis. Tidak seperti lembaga simpanan,
perusahaan pembiayaan tidak menerima simpanan tetapi pembiayan
untuk hutang jangka pendek dan jangka panjang.
1) Perusahaan sewa guna (leasing)
2) Pegadaian
3) Perusahaan anjak piutang
B. Keputusan Pendanaan Perusahaan
Dalam menjalankan operasionalnya setiap perusahan berskala besar maupun
kecil pasti memerlukan dana dengan berbagai alasan, antara lain:
a) Pembiayaan operasional sehari-hari misalnya membayar gaji pegawai,
membayar sewa, membayar bunga, pajak dan kewajiban lain yang telah
jatuh tempo.
b) Pembiayaan penjualan kredit. Banyak perusahaan memakai
penjualan kredit sebagai strategi untuk menghadapi tingkat persaingan
yang semakin ketat dengan perusahaan lainnya. Pada sistem penjualan
kredit, pengeluaran uang (cash outflow) akan mendahului penerimaan
uang (cash inflow) dan semakin lama periode pembayaran maka gap
antara cash outflow dengan cash inflow semakin besar.
c) Selama menunggu masa pembayaran penjualan kredit tentunya
perusahaan harus tetap beroperasi. Oleh karena itulah maka diperlukan
sumber dana lain, bukan cash inflow dari penjualan produk. Semakin besar
penjualan kredit maka dana yang disediakan juga semakin besar.
d) Pembiayaan persediaan. Ketersediaan produk pada saat yang dibutuhkan
merupakan salah satu cara perusahaan dalam memenuhi kepuasan
pelanggan. Konsekuensi dari hal ini yaitu perusahaan harus memiliki
dana yang memadai untuk membeli atau memproduksi dan memelihara
persediaan. Semakin besar persediaan maka semakin besar pula dana
yang diperlukan, sehingga perusahaan perlu mengetahui tingkat
persediaan yang optimal. Salah satu caranya yaitu melalui penerapan
konsep Just In Time (JIT).
e) Pembelian aset pendukung operasional yang penting bagi kelangsungan
hidup perusahaan, misalnya gedung, tanah, peralatan. Pembelian ini
biasanya bersifat jangka panjang dan memerlukan dana relatif besar
sehingga harus diperhitungkan dengan cermat oleh perusahaan.
Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat memiliki berbagai
alternatif sumber dana dan metode. Berdasarkan metodenya perusahaan dapat
memperoleh dana dengan penyetoran dari dalam perusahaan/ pihak internal
maupun meminjam dari pihak lain/ pihak eksternal. Sedangkan berdasar
sumbernya maka sumber pendanaan perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi
sumber dana jangka pendek, biasanya berjangka waktu kurang dari satu tahun
dan jangka panjang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Sumber dana
jangka pendek di antaranya yaitu kredit dagang, pinjaman bank, commercial
paper, anjak piutang, sedangkan sumber dana jangka panjang meliputi laba
ditahan, saham baru, dan penerbitan obligasi.
Jadi berdasarkan uraian singkat diatas, dapatdisimpulkan bahwa manajemen
keuangan yaitu aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh
sumber modal yang semurah-murahmya dan memakai nya se-efektif, se-
efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.
C. Peran dan tanggung jawab manajer keuangan
Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan Manajer
Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana
perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam
aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila
perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka
pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik.
Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka
pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat. Dalam suatu perekonomian, efisiensi
alokasi sumber-sumber daya yaitu sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi
secara optimal. Hal ini juga penting untuk menjamin bahwa individu-individu dapat
mencapai kepuasan tertinggi bagi kebutuhan-kebutuhan pribadi mereka. Jadi,
melalui investasi, pembelanjaan dan pengelolaan aset-aset secara efisien,
Manajer Keuangan memberi sumbangan terhadap pertumbuhan kekeyaan
perusahaan dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.
Tanggung jawab manajer keuangan :
1) Mengambil keputusan investasi (investment decision)
Menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekolompok
kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang
dinilaipaling menguntungkan.
2) Mengambil keputusan pembelanjaan (financing decision). Menyangkut
masalah pemilihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia untuk
melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan yang
menimbulkan biaya paling murah.
3) Mengambil keputusan dividen (dividend decision). Menyangkut masalah
penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai
dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran
dividen, pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
Keputusan-keputusan ini harus diambil dalam kerangka tujuan yang
seharusnya dipergunakan oleh perusahaan yaitu memaksimumkan nilai
perusahaan.
• Penganggaran Modal
yaitu proses identifikasi, evaluasi, dan implementasi dari kesempatan yang ada.
Motif-motif yang sering dipakai orang dalam pemakaian penganggaran modal :
1) Expansi (perluasan) ; untuk membuka cabang. Dalam investasi awal
diperlukan modal yang cukup besar.
2) Replacement (penggantian); mengganti sesuatu yang sudah
usang menjadi baru. Renewal (pembaharuan); tambal sulam
3) Lain-lain; mau dijadikan paten, trademark (dalam aktiva yang tidak
berwujud).
• Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Aktiva tetap /aktiva ttidak lancar (fixed assets) dalah kekayaan perusahaan yang
pemakaiannya dalam waktu lama (lebih dari satu periode akuntansi) Aktiva
ini dipakai sendiri dalam kegiatan normal perusahaan serta memiliki
nilai material. Aktiva tetap terdiri sbb :
1. Tanah
2. Gedung atau bangunan
3. Mesin-mesin
4. Kendaraan
5. Peralatan
• Metode penilaian investasi
Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai
dalam penilaian investasi. Metode ini antara lain metode average rate of
return, payback, net present value (NPV), internal rate of return (IRR) dan metode
profitability index.
• Arus kas masuk
Arus kas yang masuk dari penjualan barang dan jasa, pendapatan dividen,
pendapatan bunga, dan penerimaan operasi lainnya.
• Metode average rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari
suatu investasi. Angka yang dipakai yaitu laba setelah pajak dibandingkan
dengan total atau average investement. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam
prosentase. Angka ini kemudian dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang
disyaratkan.
Metode ini tidak kami gunakan karena mengabaikan konsep nilai waktu uang.
Konsep laba yang dipakai yaitu konsep akuntansi dan bukan kas, padahal
kas yaitu hal yang sangat penting.
Catatan : kas masuk dan keluar tidak selalu terjadi sesuai dengan pengakuan
biaya dan penghasilan.
• Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, karenanya
dasar yang dipakai yaitu aliran kas, bukan laba. Namun problem utamanya
yaitu sulitnya menentukan periode payback maksimum yang disyaratkan, untuk
dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam prakteknya, yang dipergunakan
yaitu payback umumnya dari perusahaan-perusahaan yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini yaitu diabaikannya nilai waktu uang dan
diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Akhirnya kelemahan pertama
diatasi oleh metode Discounted Cash Flow. Misalnya proyek A dengan investasi
20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun, memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun.
Proyek B dengan investasi 20 juta juga, usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta
per tahun. Tingkat bunga yang dianggap relevan yaitu 10 %. Maka dalam waktu
kurang 4 tahun, investasi A akan kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih
4 tahun. Namun secara total investasi B akan Memberi tambahan kas yang
lebih banyak (karena usia ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya
menyelesaikan masalah diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat
mengatasi masalah diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun
demikian cara ini tetap populer dipakai , namun hanya sebagai pelengkap
penilaian investasi saja, terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem
likuiditas atau kelancaran keuangan jangka pendek.
• Metode net present value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash
flow) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus
ditentukan tingkat bunga yang dianggap relevan. Ada beberapa konsep
menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga
ini yaitu tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari
keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi
dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat
suku bunga, bukan aliran kas).
• Metode profibality index
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI
lebih besar dari 1, maka diannggap menguntungkan.
• Metode internal rate of return
Dalam metode IRR, dihitung tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang
investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa
mendatang. Jika tingkat bunga ini lebih besar daripada tingkat bunga relevan
(yang dipersyaratkan), maka investasi diangap menguntungkan.
2. Perencanaan keuangan
Dalam pengambilan keputusan keuangan, manajer akan selalu dihadapkan
pada berbagai alternatif. Misalnya keputusan penentuan lokasi pabrik baru di
mana biaya untuk masing-masing alternatif lokasi berbeda satu dengan yang
lainnya, keputusan perencanaan pembelanjaan proyek, penentuan komposisi
rasio utang dan modal sendiri yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan dan
sebagainya. Agar dapat mengambil keputusan dengan tepat maka manajer
memerlukan berbagai informasi guna mendukung proses pengambilan keputusan
ini . Informasi yang dimaksud yaitu informasi yang diperoleh baik dari
internal maupun eksternal perusahaan. Informasi internal dapat diolah melalui
analisis laporan keuangan dan perencanaan finansial perusahaan.
Agar dapat mengambil keputusan keuangan dengan tepat maka seorang
manajer keuangan membutuhkan beberapa informasi yang akurat terkait dengan
kondisi perusahaan itu sendiri. Informasi ini dapat bersifat internal ataupun
eksternal perusahaan. Informasi internal antara lain dapat diolah dari laporan
keuangan perusahaan dan proyeksi atau perencanaan di masa yang akan datang.
Perencanaan finansial meliputi analisis aliran uang/ kas dari dan ke
perusahaan secara menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Tujuan dari aktivitas ini yaitu mengoptimalkan laba dan menciptakan
pemakaian dana yang baik. Tahapan dalam perencanaan finansial ini yaitu
pertama, peramalan kebutuhan dana, baik jangka pendek maupun jangka
panjang; kedua, penyusunan anggaran untuk memenuhi kebutuhan dana dan
ketiga, penetapan sistem pengendalian finansial guna menjamin segala
sesuatunya telah dilaksanakan sesuai perencanaan.
Langkah yang pertama dalam perencanaan finansial yaitu peramalan
kebutuhan finansial yaitu prediksi aliran kas masuk dan kas keluar pada periode
waktu tertentu. Macam-macam peramalan ini ada tiga. Pertama yaitu peramalan
jangka pendek yaitu prediksi penerimaan, biaya dan pengeluaran dalam periode
waktu kurang dari satu tahun. Kedua, peramalan aliran kas yaitu prediksi aliran
kas masuk dan kas keluar pada periode waktu yang akan datang, umumnya
bulanan atau kuartalan. Ketiga, peramalan jangka panjang yaitu prediksi
penerimaan, biaya dan pengeluaran untuk periode lebih dari satu tahun, umumbya
berjangka lima sampai sepuluh tahun.
Tahap kedua setelah peramalan finansial yaitu penyusunan anggaran,
yaitu rencana finansial sebagai pedoman pengalokasian sumber daya keuangan
berdasarkan perkiraan pendapatan. Berbagai jenis anggaran yang dimiliki
perusahaan di antaranya yaitu anggaran operasi (operating budget) yaitu
proyeksi pengalokasian uang untuk membiayai berbagai biaya dan pengeluaran
yang diperlukan untuk mengoperasikan perusahaan, sebatas penerimaan yang
telah diproyeksikan. Sebagai contohnya, anggaran untuk iklan, sewa kantor dan
gaji karyawan, anggaran modal (capital budget) yaitu rencana pengeluaran untuk
membeli kekayaan atau aset yang diperkirakan dapat mendatangkan tingkat
pengembalian tertentu untuk periode yang tertentu pula, umumnya lebih dari satu
tahun. Anggaran lainnya yaitu anggaran kas (cash budget) yaitu perkiraan
neraca kas pada akhir periode tertentu (bulanan, kuartalan, dan sebagainya) dan
anggaran pokok (master budget) yaitu rencana komprehensif yang meliputi
ringkasan anggaran operasi, modal dan kas.
Pengendalian finansial merupakan tahap terakhir dalam perencanaan
finansial. Proses ini didefinisikan sebagai proses yang dipakai secara periodik
untuk membandingkan realisasi penerimaan, biaya, dan pengeluaran dengan
proyeksi. Di sini pengendalian memiliki fungsi strategis karena dipakai untuk
menghindari terjadinya penyimpangan, menemukan penyimpangan dan
melaksanakan langkah koreksi apabila terjadi penyimpangan.
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan
dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus
dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
A. Pengeluaran jangka pendek (short term)
Pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari-hari. Pengeluaran jangka
pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan (baik persediaan bahan
baku, barang dalam proses, maupun barang jadi), pengeluaran untuk pembayaran
upah dan gaji karyawan, serta biaya operasi lainnya.
B. Pengeluaran jangka panjang (long term)
Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran
operasionlanya, perusahaan juga membutuhkan dan auntuk membiayai
pengeluaran aktiva tetap.
MANAJEMEN PRODUKSI
A. PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi yaitu kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dari
bahan-bahan atau sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi.
Pengertian produksi ini Memberi arti lebih jauh lagi mengenai peranan
manajer produksi. Tanggung jawab produksi sangat berkaitan erat dan secara
langsung Memberi dam-pak yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu
tanggung jawab manajer yaitu memutuskan keputusan-keputusan penting untuk
mengubah sumber-sumber ekonomi menjadi hasil yang dapat dijual. Kalau
diperinci lebih lanjut keputusan manajer produksi ada dua macam:
a) Keputusan yang berhubungan dengan desain dari sistem produksi
manufaktur.
b) Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sistem
ini baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Keputusan yang pertama yaitu menyangkut penentuan desain produk barang
yang sedang diproses, kemudian peralatannya, pembagian tugas, lokasi produksi
dan fasilitas yang diperlukan maupun lay out fasilitas ini bagaimana agar
tercapai proses produksi bisa berlangsung secara efisien.
Kemudian kalau kita menyoroti keputusan yang kedua, menyangkut proses
pengolahan barang itu sendiri sampai bagaimana mengendalikan proses
pengolahan, persediaan, kualitas maupun biayanya.
Adapun proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan
menjadi :
a) Sifat produk.
b) Tipe proses produksi ( jangka waktu produksi).
c) Berdasarkan manfaat yang diciptakan.
d) Teknik (sifat ) proses produksi.
a) Sifat Produk
Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari suatu produk tertentu akan
lain dengan sifat produk yang berbeda. Hal ini biasanya dibedakan apakah produk
yang akan diproduksikan mencerminkan sifat khusus dari konsumsi pembeli
(spesifik) ataukah produk yang akan diproduksi merupakan produk standar yang
didasarkan pada keputusan perusahaan.
a. Produk spesifik.
Kalau pembeli menginginkan adanya spesitikasi tertentu dari produk yang
diinginkan sedangkan jumlahnya hanya terbatas maka proses produksi yang
dipakai yaitu proses produksi pesanan. Contohnya: Produk meuble, pakaian,
sepatu dan sebagainya.
b. Produk standar
Produk standar yang menjadi keputusan perusahaan akan mengakibatkan
proses produksi yang dipakai akan berbeda dengan proses produksi untuk
produk pesanan, karena perusahaan yang membuat produk standar berarti
perusahaan ini membuat produk yang ukurannya standar ( sama ) dan
jumlahnya sangat banyak karena bertujuan untuk persediaan maupun
dikirimkan kepada pembeli atau penyalur. Contohnya: Televisi, almari es, sikat
gigi, pakaian bayi dan sebagainya. Kalau proses produksi yang dipilih
perusahaan yaitu proses produksi standar maka mengharuskan perusahaan
untuk menyediakan dana yang besar untuk penyimpanan, penanggungan
resiko turunnya harga
b) Tipe proses produksi
Tipe proses produksi ditinjau dari arus bahan mentah sampai menjadi barang jadi
dapat dibagi menjadi 2 tipe yaitu:
a. Tipe proses produksi terus-menerus (Continuous Process).
Proses produksi yang terus menerus akan terjadi jika perusahaan yang
berproduksi membutuhkan waktu yang lama untuk mempersiapkan pcralatan
atau mesin dan jenis mesin ini hanya bervariasi sedikit saja karena
biasanya sudah ditentukan pola dan jenisnya yang khusus untuk
menghasilkan produk secara besar-besaran dari bahan mentah sampai
dengan menjadi barang jadi dengan pola urutan yang pasti juga dan kegiatan
ini akan berjalan terus dalam jangka waktu yang lama dan kualitas
maupun biaya pemcliharaan yang cukup besar.
Tipe proses produksi terus menerus ini biasanya terjadi pada industri-industri
yang hanya memiliki satu shift operasi maupun kegiatan ini tidak
terhenti dalam jangka waktu yang lama serta barang yang dihasilkan hampir
memiliki bentuk yang hampir sama. Contohnya; perusahaan semen, tekstil,
mobil dan sebagainya.
b. Tipe proses produksi terputus-putus (intermitent).
Pola produksi yang terputus-putus ini terjadi karena sering terhentinya mesin
atau alat produksi untuk menyesuaikan dengan keinginan produk akhir yang
akan diciptakan. Tentu saja tidak seluruh proses produksi akan memiliki
proses pro-duksi yang berbeda sama sekali, kadang untuk tiga bagian atau
dua bagian proses produksi sebelum menghasilkan barang akhir memiliki
pola urutan yang sama juga. Jadi yang membedakan yaitu saat proses
produksi dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir (hasil proses
produksi) selalu memiliki pola urutan yang berbeda-beda sesuai dengan
hasil produk akhir yang diinginkan konsumen.
Tipe ini dipakai pada perusahaan-perusahaan yang produksinya
berdasarkan pesanan dari konsumen (pembeli yang akan membeli). Misalnya:
meubel, pengecoran logam, pakaian dan sebagainya.
c). Manfaat yang diciptakan
Berdasarkan manfaat yang diciptkan proses produksi bisa dilakukan dengan cara
yang berbeda-beda tergantung manfaat yang diciptakan. Berdasarkan hal ini
diatas, kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5 manfaat yaitu: manfaat
dasar, manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat millik maupun manfaat tempat.
a. Manfaat dasar (primary utility)
Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan
merupakan kegiatan yang bergerak dalam bidang pengambilan dan
penyediaan barang-barang atau hasil-hasil dari sumber yang sudah tersedia
oleh alam. Misalnya; perusahaan tambang, perikanan dan lain-lain.
b. Manfaat bentuk (form utility)
Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk yaitu meubel. Proses
produksi ini terjadi setelah manfaat dasar dilakukan kemudian baru dilakukan
proses se-lanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.
c. Manfaat waktu (time utility)
Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang memiliki
selisih waktu misalnya; disimpan di pergudangan (bulog) setelah harga-harga
naik maka beras yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu
berjalan terus menyebabkan nilai beras ini bertambah.
d. Manfaat tempat (place utility)
Manfaat tempat dapat kita lihat pada perusahaan transportasi. Perusahaan
apakah itu kereta api, kendaraan, truk maupun pesawat udara akan
menyebabkan bertambahnya manfaat barang yang dipindahkan ini .
Contoh: hasil-hasil pertanian yang diangkut ke kota.
e. Manfaat milik (Ownership utility)
Manfaat milik yaitu usaha untuk memindahkan barang bari hak milik orang
yang satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko, dealer, distributor,
pengecer dan sebagainya.
d). Teknik proses produksi
Penggolongan proses produksi menurut teknik atau sifat proses produksi akan
menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi.
Berdasarkan tekniknya, dapat dibagi menjadi beberapa macam yaitu:
a. Proses Ekstraktif
Proses produksi yang dijalankan dengan mengambil langsung dari sumber
alarn yang telah tersedia. Misalnya: proses penambangan, perusahaan
pcrikanan, per-kebunan dan sebagainya.
b. Proses Analitis
Proses Analitis yaitu proses untuk menguraikan atau memisahkan dari suatu
bahan mentah tertentu menjadi beberapa macam bcntuk yang mcnyerupai
jenis aslinya. Contohnya; Pertamina.
c. Proses Fabrikasi.
Seperti proses analitis tetapi dal.uu nienggunakan alat seperti mcsin,
gcrgalinya menjadikan bentuk baru beberapa macaiu tanpa harus sc_jcnis
aslinya. Contohnya; pakaian, proses penibuatan sepatu dan scbagainya.
d. Proses sintesis.
Proses mcngkombinasikan beberapa bahan (pcrscnyawaan /,at) dalam suatu
bcntuk produk. Contohnya; perusahaan kimia, obat-obatan, gclas, kaca dan
scbagainya.
e. Proses Assembling.
Proses asembling berarti merangkaikan beberapa produk jadi atau sctcngah
jadi menjadi produk baru ( barang baru ) tanpa mcrubah bcnluk tisik susunan
kimiawi-nya. Contoh: pcrusahaan karoscri mobil, IPTN, pcrusahaan alat listrik
dan sebagainya.
B. Kegiatan Produksi
Kegiatan produksi yaitu salah satu bagian dari beberapa kegiatan perusahaan
disamping kegiatan personalia, keuangan dan pemasaran. Keempat kegiatan
perusahaan ini tidak bisa dipisah-pisahkan karena merupakan satu kesatuan
yang menjadikan perusahaan berhasil, maju dan berkemibang. Kcgiatan produksi
atau fungsi produksi, pelaksanaan maupun pencapaian tujuan bagi produksi
mcnjadi tanggung jawab manajer produksi. Pada fungsi produksi di sini, seorang
manajer produksi akan mcnghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan
perusahaan secara keseluruhan dan harus di-atasinya.
Masalah-masalah di bagian produksi diantaranya:
a) Perencanaan produksi.
b) Perencanaan fasilitas fisik produksi.
c) Pengendalian produksi.
d) Pengendalian persediaan dan kualitas produksi.
e) Pemeliharaan peralatan.
C. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi yaitu proses kegiatan penelitian dan
pengembangan produk baru maupun produk lama yang nanti akan dan telah
diproduksi perusahaan. Penelitian ini mengenai produk apa yang digemari,
bagaimana kemasannya yang menarik, dan produk apa saja yang disukai,
sedangkan kalau pengembangan yaitu kegiatan perusahaan untuk
mengembangkan produk lama agar lebih menarik lagi dan memiliki kegunaan
yang bertambah dari produk semula.
Tujuan perencanaan produk berarti secara garis besar merencanakan
bagaimana tindakan yang akan dilakukan untuk memproduksikan produk baru
yang laku dijual dan bagaimana kalau produk lama sudah mencapai tahap
kejenuhan sehingga perlu di kaji lebih lanjut agar laku dijual di pasar.
Perencanaan produk dilakukan di 2 tempat yaitu perencanaan produk yang
dilakukan dengan meneliti lapangan ( survai pasar dan konsumen ) baru
kemudian perencanaan produk ini dimatangkan di laboratorium. Dengan
meneliti lapangan diharapkan perusahaan sudah memakai secara kasar
tentang keadaan pasar, segmen pasar, manfaat produk, bentuknya, kualitas,
wama yang disukai konsumen. Kemudian dari data-data yang diperoleh di
lapangan diteliti dan dikembangkan dilaboratorium perusahaan sehingga tercipta
produk baru.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan produk yaitu
sebagai berikut:
a. Manfaat produk bagi konsumen.
b. Permintaan pasar.
c. Potensi pasar.
d. Kemungkinan pengembangan produk di masa yang akan datang.
e. Kekuatan persaingan, dan sebagainya.
D. Perencanaan Fasilitas Fisik Produksi
Perencanaan fasilitas fisik produk yaitu merupakan suatu proses integrasi di
mana semua aspek produktifitas harus dipertimbangkan dengan masak. Fasilitas
fisik per-usahaan misalnya; gedung, tempat bekerja, mesin dan sebagainya.
Fasilitas fisik perusahaan ini termasuk perencanaan fasilitas fisik
perusahaan.
Kalau diperinci lebih lanjut, aspek-aspek perencanaan fasilitas fisik perusahaan
terdiri dari;
a. Penentuan lokasi perusahaan.
b. Bangunan.
c. Perencanaan tata letak fasilitas produk
d. Perencanaan lingkungan kerja.
E. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi yaitu berbagai kegiatan dan metoda yang dipakai
oleh manajemen perusahaan untuk mengelola, mengatur, mengkoordinir dan
mengarahkan proses produksi (peralatan, bahan baku, mesin dan tenaga kerja)
ke dalam suatu arus aliran yang Memberi hasil dengan jumlah biaya yang
seminimum mungkin dan waktu yang secepat mungkin.
Pengendalian produksi yang dilaksanakan pada perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain akan berbeda-beda tergantung pada sistern dan
kebijaksanaan perusahaan yang dipakai . Pengendalian produksi dapat
dilakukan:
a. Order Control: Perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan dari
konsumen sehingga kegiatan operasionalnya juga tergantung pada
pesanan tsb.
b. Flow control Perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar
sehingga sebagian produk merupakan produk untuk persediaan dalam jumlah
yang besar.
Pengendalian keduanya bertujuan sama bagaimana jangka waktu arus
material apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan demikian juga
bagaimana transportasi dari pabrik (proses produksi) ke gudang dan dari
gudang ke tempat penyimpanan.
Tahap dalam pengendalian produksi (fungsinya):
a. Production Forecasting.
Production forecasting yaitu peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan
manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang, sehingga kalau
terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi di masa yang
akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan dapat menyusun
anggaran operasionalnya untuk pedoman kerja, pemakaian kapasitas produksi
seoptimal mungkin, menstabilisasi kesempatan kerja karena ada nya
kestabilan dan kepastian jumlah produksi di masa yang akan datang.
b. Routing.
Routing yaitu kegiatan untuk menentukan urut-urutan proses dan pemakaian
alat produksinya dari bahan mentah sampai menjadi produk akhir, sehingga
sebelum produksi dimulai masalah sudah tercantum pada rout sheet.
c. Schedulling.
Schedulling yaitu kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu
kesatuan dari awal proses sampai selesainya proses produksi. Schedulling ini
dilaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap
pemrosesan sesuai dengan urut-urutan routenya. Oleh karena itu untuk
membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan "time and motion study"
sehingga dapat ditentukan standar hasil kerjanya.
d. Dipatching.
Dipatching yaitu suatu proses untuk pemberian perintah untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.
e. Follow up.
Follow up yaitu kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaan/
keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasi pelaksanaan kerja.
F. Pengendalian Persediaan dan Kualitas
1. Pengendalian Persediaan bahan baku
Bahan baku merupakan salah satu faktor pembentuk terjadinya barang jadi
sehingga segala sesuatu yang menyangkut bahan baku harus benar-benar
diperhatikan. Masalah ini diantaranya;
- Bagaimana jumlah bahan baku yang tersedia tidak kurang karena akan
mengganggu jalannya proses produksi.
- Bagaimana jumlah bahan baku agar jangan terlalu berlebih karena merupakan
pem-borosan kalau terlalu lama.
- Bagaimana agar biaya ekstra yang dipakai untuk memesan bahan baku
yang kurang (karena mengejar target jumlah produksi dan kapasitas mesin
yang terpakai) tidak terlalu merugiakan dan sebagainya.
Dengan adanya pengendalian bahan baku maka perusahaan akan berusaha
untuk menyediakan bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi
sedemikian rupa agar berjalan dengan lancar tanpa terjadi kekurangan persediaan
atau kelebihan persediaan.
Ada suatu cara untuk menentukan berapa sebenamya jumlah bahan baku yang
perlu disediakan perusahaan dengan biaya yang paling minimum (dalam arti
paling meng-untungkan perusahaan). Caranya yaitu memakai analisis
EOQ (Economical Order Quantity). Dengan kata lain perusahaan akan
memiliki persediaan yang paling menguntungkan jika melakukan pemesanan
yang ekonomis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi EOQ yaitu sebagai berikut;
- Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun (B).
- Biaya pemesanan (BP)
- Biaya penyimpanan (BS)
- Harga bahan baku (H)
Kalau dijadikan dalam suatu rumus EOQ (Jumlah pemesanan ekonomis) yaitu :
2. Pengendalian Kualitas (Quality Control)
Pengendalian kualitas merupakan suatu proses untuk menentukan barang-barang
yang rusak dan diusahakan dikurangi serta mempertahankan barang-barang yang
sudah baik kemudian mengontrol agar hasil produksi di waktu yang akan datang
tidak lagi mengalami penuruanan kualitas atau kerusakan.
Untuk menentukan apakah barang ini rusak atau lebih baik mutunya,
perusahaan biasanya menentukan produk standar. Dengan demikian
pengendaliaan kualitas itu dilakukan sejak awal proses, Barang dalam Proses
sampai barang jadi sehingga sejak awal perusahaan dapat menelusuri pada tahap
proses yang mana yang menyebabkan terjadinya kerusakan barang. Jika
pengendalian proses baik maka perusahaan akan beruntung karena kegiatan
memiliki andil dalam meminimumkan biaya proses produksi secara
keseluruhan.
Pengendalian kualitas baik untuk proses produksi yang berlangsung secara terus-
menerus ataupun proses produksi yang terputus-putus relatif sama, di mana di
dalamnya memiliki kegiatan sebagai berikut:
- Menentukan standar kualitas baik dalam hal ukuran, daya tahan, warna,
bentuk,harga dsb dengan memakai peralatan yang standar.
- Mencari pemeriksa atau controler yang memiliki kecakapan yang dibutuhkan
baik mengenai pemakaian peralatannya maupun pemeliharaannya.
- Tujuan pengendalian kualitas yaitu untuk meminimumkan biaya proses
produksi sehingga dananya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih
produktif.
G. Pengendaliaan Biaya dan Pemeliharaan
1. Pengendalian Biaya Produksi
Dengan meneliti lebih cermat biaya-biaya apa saja yang dibutuhkan dalam
proses produksi maka dapat dianalisa berapa volume penjualan yang terjual di
perusahaan ini beserta pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan
ini .
Cara yang dipakai untuk menganalisis seluruh biaya yang diperlukan
dan berupa pendapatan yang diterima perusahaan beserta hasil keuntungan yang
diperoleh perusahaan dapat dipakai rumus sebagai berikut:
Dimana;
BEP (Q): jumlah unit yang dihasilkan (hasil pendapatan perusahaan hanya cukup
untuk
menutup biaya keseluruhan)
FC: Biaya tetap (Fixed Cost)
V: Variabel Cost (biaya variabel)
P: Harga produk
Biaya tetap yaitu biaya yang besar kecilnya tidak terpengaruh oleh jumlah
barang yang diproduksikan dan dapat berubah persatuan dalam batas range
tertentu. Contoh; Gaji tanaga kerja, biaya pemeliharaan gedung, depresiasi,
bunga, sewa dll.
Biaya variabel yaitu biaya yang besar kecilnya tergantung oleh jumlah barang
yang diproduksikan perusahaan, secara keseluruhan jumlah totalnya berubah
tetapi per satuan unitnya tetap. Contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya bahan penolong
H. Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi
Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi dilakukan dalam rangka
memper-tahankan tingkat produktivitas mesin dan peralatan lainnya. Untuk
menunjang kegiatan ini perlu disusun jadwal rutin mengenai saat pemeliharaan
sesuai dengan kemampuan tenaga kerja bagian servis tetapi jangan sampai baru
diperiksa kalau sudah mengalami kerusakan berat. Jadi pemeliharaan ini
merupakan usaha pencegahan (prefentif), jangan sampai suatu mesin sudah
rusak berat pada saat dilakukan pemeriksaan.
Pemeliharaan dan penggantian fasilitas produksi membutuhkan dana yang besar
karena biasanya menyangkut mesin dan peralatan operasi kegiatan perusahaan
di mana dana yang diinvestasikan ini berjumlah besar dan jangka waktu
pengembaliannya relatif lama.
Kapan suatu mesin perlu diganti atau hanya cukup dipelihara saja, ini biasanya
ter-gantung pada kerusakannya dan hasil kualitas produksi yang diproduksikan
apakah memiliki standar kualitas yang sama atau tidak serta bagaimana dilihat
dari sudut untung ruginya (secara ekonomis) apakah lebih menguntungkan
diperbaiki saja atau harus diganti mesin / peralatan yang baru. Jadi kegiatan
perusahaan ini sangat tergantung pada pertimbangan-pertimbangan:
a) Dana yang tersedia pada perusahaan.
b) Kebijaksanaan yang diambil perusahaan.
c) Standar kualitas produk.
d) Kemampuan tenaga kerja bagian servis,
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem yaitu sesuatu yang abstrak dan fisis, sistem yang abstrak yaitu
susunan yang teratur dari gagasan-gagasan/konsepsi/konsepsi yang saling
bergantungan. Sistem yang bersifat fisis yaitu serangkaian unsur yang bekerja
sama untuk mencapai suatu tujuan.
Informasi hasil dari data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang
penting bagi si penerima dan memiliki nilai yang nyata atau dapat dirasakan
dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
datang.
Manajemen yaitu ilmu atau seni mengatur pemanfaatan sumber daya
manusia atau sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tertentu.
Sistem Informasi Manajemen yaitu pendekatan-pendekatan yang
direncanakan dan disusun untuk Memberi bantuan yang piawai memudahkan
proses manajerial kepada pejabat pimpinan.
Seperti yang telah diketahui bahwa informasi yaitu data yang telah diolah,
sebagai media untuk mengambil keputusan. Untuk memperoleh informasi,
tindakan-tindakan yang harus dilakukan yaitu:
1. Teknik mengumpulkan data, melalui 4 metode:
a. Melalui pengamatan sendiri secara langsung
b. Melalui wawancara
c. Melalui perkiraan koresponden/pembawa berita
d. Melalui daftar pertanyaan
2. Operasi dan pengolahan data
Pada dasarnya data yaitu bahan mentah yang harus ditangani dan
ditempatkan dalam hubungan yang berarti sebelum data ini menjadi bagi
penerima. Untuk menyusun data dan mendatangkan hasil yang berarti, beberapa
kombinasi operasi data dasar harus dilaksanakan.
Ada 10 operasi dasar yang menghasilkan keluaran penting dapat dilihat
dalam setiap sistem informasi:
a. Pencatatan data (capturing)
b. Pemerikasaan (verifying)
c. Penggolongan (classifying)
d. Penyususnan (penyortiran)
e. Peringkasan (summarizing)
f. Perhitungan (calculating)
g. Penyimpanan (storing)
h. Pengambilan kembali (retrieving)
i. Reproduksi
j. Penyebaran pengkomunikasian
B. Konsep Dasar SIM
Manajemen dipandang sebagai suatu kegiatan yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan untuk mencapai
tujuan. Dalam hubungannya antara manajemen dan SIM yaitu untuk mengambil
keputusan, di mana suatu kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat
dibutuhkan untuk memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas tertentu.
Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua
atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan. Suatu sistem dapat terdiri sistem-sistem bagian (subsystem). Misalnya,
sistem computer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat
lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih
kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses, alat keluaran dan
simpanan luar. Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem ini dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikan rupa, sehingga dicapai
suatu kesatuan yang terapadu atau terintegrasi (integrated).
C. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari bebrapa sudut pandangan, di
antaranya yaitu sebagai berikut:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan
sistem fisik (physical system). Sistem abstrak yaitu sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara
manusia dengan Tuhan. Sistem Fisik merupakan sistem yang ada secara
fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain
sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah yaitu sistem
yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem
perputaran bumi. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara
manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada
yang menyebut man-machine system. Sistem informasi akuntansi
merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut pemakaian
komputer yang berinterkasi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan
tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi di antara bagian-
bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem
dapat diramalkan. Sistem komputer yaitu contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan. Sistem tak tentu yaitu sistem yang kondisi masa depannya
tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system). Sistem tertutp merupakan sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya. Teoritis sistem tertutup ini ada,
tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada
hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar
tertutup). Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan
dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya. Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan
luarnya, maka dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup
akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk pengaruh yang baik
saja. Berikut dikemukakan sistem yang terbuksa untuk sistem
pengendalian persediaan.
D. Konsep Sistem Informasi
1. Konsep Dasar Informasi
Informasi bagaikan darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,
sehingga informasi sangat penting di suatu sistem organisasi. Suatu sistem
yang kurang mendapat informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem
dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy.
Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy ini
disebut dengan negative entropy atau negentropy.
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang
dipakai untuk pengambilan keputusan. Sumber dari informasi yaitu data.
Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-item. Data yaitu
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.
Kejadian-kejadian yaitu sesuatu yang terjadi yaitu perubahan dari suatu
nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan yaitu transaksi
perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kesatuan
nyata yaitu berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda atau orang yang
betul-betul ada dan terjadi.
Misalnya informasi “menanak” merupakan informasi yang kurang jelas.
Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menanak.
Kesatuan nyata, yaitu apa yang ditanak, oleh siapa, dengan apa dan di mana
tidak dijelaskan oleh informasi ini . Supaya informasi lebih berguna dan
lebih memiliki arti bagi penerimanya, seharusnya berbunyi: “Andria
menanak gulai ikan pedas di dapur rumah Mamah”.
2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat bercerita banyak,
sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam huruf-huruf
atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal, gambar-
gambar dan lain sebagainya.
Di dalam suatu kegiatan perusahaan, misalnya dari hasil transaksi
penjualan oleh sejumlah salesman, dihasilkan sejumlah faktur-faktur yan
merupakan data dari penjualan tersbeut masih balum banyak bercerita kepada
manajemen. Untuk keperluan pengambilan keputusan, maka faktur-faktur ini
perlu diolah lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Beraneka ragam infromasi
dapat dihasilkan darinya, misalnya :
a. Informasi berupa laporan penjualan tiap-tiap salesman, berguna bagi
manajemen untuk menetapkan besarnya komisi dan bonus.
b. Infromasi berupa laporan penjualan tiap-tiap daerah, berguna bagi
manajemen untuk pelaksanaan promosi dan pengiklanan.
c. Infromasi berupa laporan penjualan tiap-tiap jenis barang, berguna bagi
manajemen untuk mengevaluasi barang yang tidak atau kurang laku
terjual.
Telah disinggung bahwa data yang diolah untuk mengahsilkan informasi
memakai suatu model proses yang tertentu. Misalnya data temperatur
ruangan yang didapat yaitu dalam satuan derajat Fahrenheit dan data ini
merupakan bentuk yang kurang berarti bagi penerimanya yang terbiasa dengan
satuan derajat celcius. Supaya dapat lebih berarti dan berguna dalam bentuk
informasi, maka perlu diolah dengan melalui suatu model tertentu.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi ini , membuat suatu kepeutusan dan
melakukan tindakan, yang berarti mengahasilkan suatu tindakan yang lain yang
akan membuat sejumlah data kembali.
Data ini akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut
dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya dengan
istilah siklus pengolahan data (data processing cycle).
3. Kualitas Infromasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi
harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan.
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bisa menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi ke penerima
informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah
atau merusak informasi ini .
Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang ke penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak memiliki nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi.
Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi
ini didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk
mendapat , mengolah dan mengirimkannya.
Relevan, berarti informasi ini bermanfaat untuk
pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya
berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan mesin produksi
kepada akuntan perusahaan yaitu kurang relevan dan akan lebih relevan bila
ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
4. Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapat nya. Kegunaan informasi yaitu untuk
mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang
suatu keadaan.
Masalahnya yaitu berapa harus dibayar oleh perusahaan untuk mendapat
informasi ini . Apakah informasi yang didapat sepadan dengan biaya yang
dikeluarkan untuk mendapat nya? Misalnya sautu perusahaan minyak membeli
hak pengeboran sebesar 10 juta dollar US dan yakin bahwa investasi tersbeut
mengandung paling seidkit 5 juta Barrel minyak mentah. Sedangkan perusahaan
belum mengetahui seberapa banyak minyak mentah yang dikandung di dalam
pemilikan ini . Ketidakyakinan ini dapat dikurangi dengan mendapat
informasi tambahan yang berkualitas. Misalnya dengan memakai alat
pengukur seismic shot atau meminta pendapat dari ahli geologi minyak.
Untuk maksud mendapat informasi ini sepadan atau lebih besar atau
lebih efektif dan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapat informasi
ini , maka dikatakan informasi ini bernilai.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang dipakai di dalam suatu
sistem informasi umumnya dipakai untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Karena
sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu
nilai uang, tetapi dapat ditaksir oleh efektifitasnya. Pengukuran nilai investasi
biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness, atau cost-benefits.