Tampilkan postingan dengan label produksi roti 3. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label produksi roti 3. Tampilkan semua postingan

produksi roti 3

 



oksida yang terbentuk selama fermentasi 

serta memudahkan adonan menyerap udara luar sehingga 

adonan dapat mencapai volume yang optimum. Selain itu, 

rounding  juga berfungsi untuk mengurangi kelengketan 

adonan dan mengurangi penggunaan tepung pada tahap 

moulding. 

Potongan adonan hasil pembagian yang masih kasar permukaanya dengan 

bentuk belum beraturan selanjutnya dibulatkan membentuk bulatan yang halus 

dengan kulit yang relatif tebal. Proses pembulatan dapat dilakukan dengan tangan 

dengan gaya tarik menarik adonan ke arah tengah di bagian bawah 

Membulatkan perlu latihan intensif, lakukan dengan satu tangan dan semakin 

mahir anda dapat membulatkan sekaligus dengan kedua tangan.  

5. Intermediet Proofing  

Intermediet proofing merupakan pengistirahatan adonan setelah proses 

pembulatan  agar adonan lebih mudah ditangani pada proses selanjutnya. Pada tahap 

ini adonan akan melanjutkan proses fermentasi sehingga adonan kembali elastis 

setelah kehilangan gas, teregang, dan terkoyak selama  penimbangan. Waktu  

intermediet proofing berkisar dari 2 – 20 menit, tetapi biasanya rata–rata 6–10 menit. 

Waktunya  juga tergantung dari kondisi adonan supaya adonan tidak pecah – 

pecah/rusak pada waktu dipipihkan. 

6. Pemipihan Adonan (Sheeting) 

Pemipihan adonan bertujuan untuk menghilangkan atau membuang gas CO2 dan 

mempermudah pengisian adonan. Proses sheeting dilakukan secara manual dengan 

menggunakan pipa plastik atau kayu dan dengan mesin dengan menggunakan alat 

Dough Sheeter. 

77 

7. Penggulungan dan Pembentukan (Moulding) 

Moulding merupakan proses pembentukan adonan 

sesuai dengan selera masing – masing yang dapat 

dilakukan dengan cara menggulung adonan dan 

merekatkan sisi adonan setelah dilakukan pengisian. 

Proses moulding secara manual dilakukan di atas meja 

kerja yang telah ditaburi tepung terigu dengan maksud 

untuk mencegah lengketnya adonan pada meja proses dan 

dengan alat menggunakan  Dough Moulding. 

Proses ini sering dikerjakan dengan pasangan rol, konveyor sabuk atau tenunan 

metal (mesh). Ketika adonan melaluinya ujung depan lempengan tertahan sementara 

sabuk bagian bawah mendorong ke depan sehingga lempengan tergulung membentuk 

silinder. Lapisan – lapisan tersebut masih longgar ketika meninggalkan penggulung 

,selanjutnya silinder adonan tersebut disil dengan ketat, sehingga pada waktu 

dipanggang tidak terbuka tetapi mengembang membentuk potongan roti yang khas.  

Selain itu udara diantara lapisan lapisan adonan terperas dan adonan menjadi 

panjang sesuai dengan ukuran loyang dalam pembuatan roti tawar. Secara manual 

dua langkah ini dikerjakan sekaligus yaitu dengan cara menekan tepi gulungan setiap 

sepertiga atau seperempat gulungan.  

8. Panning  

Panning yaitu  proses meletakkan adonan ke dalam 

loyang yang bersih dan telah diolesi minyak khusus untuk 

mengoles loyang. Pada saat peletakkan adonan, 

sambungan adonan harus berada pada bagian bawah. Hal 

ini untuk mencegah kemungkinan terbukanya sambungan 

selama final proofing atau pemanggangan.  

9. Final Proofing  

 Final Proofing  dilakukan sebelum adonan 

dimasukkan ke dalam oven. Final proofing merupakan 

tahap fermentasi akhir sehingga terjadi pengembangan 

adonan yang mencapai volume optimum baik. Temperatur 

sekitar 35 – 40 °C dan kelembaban relatif 80 – 85 %. 

Dalam fermentasi ini ragi roti menguraikan gula dalam 

adonan menghasilkan gas karbondioksida. Gas yang 

terbentuk mengembangkan adonan dan menghasilkan 

78 

remah roti yang berpori – pori. Fermentasi dianggap cukup apabila volume adonan 

mencapai 75 – 90 % isi loyang atau cetakan untuk roti kasino atau pillman bread. 

Sedangkan untuk roti tawar biasa fermentasinya sampai tinggi adonan sekitar 20 % 

lebih tinggi dari loyang yang digunakan. Biasanya fermentasi ini memerlukan waktu 

30 – 60 menit.  

10. Pemanggangan (Baking)  

Pemanggangan merupakan proses pematangan 

adonan menjadi roti yang dapat dicerna oleh tubuh dan 

menimbulkan aroma yang khas. Pemanggangan 

merupakan aspek yang kritis dari urutan proses untuk 

menghasilkan roti yang berkualitas tinggi. Pemanggangan 

terlalu lama dapat menyebabkan kekerasan dan 

penampakan yang tidak baik. 

Suhu dan waktu yang umum untuk pemanggangan yaitu  180 – 200 °C selama 15 

– 20 menit. Proses pemanggangan akan menyebabkan volume adonan bertambah 

dalam waktu 5 – 6 menit pertama dalam oven aktivitas yeast akan berhenti pada suhu 

65 °C temperatur adonan. Proses pembakaran roti akan mendenaturasi protein dan 

terjadi proses gelatinisasi dari kanji, dan untuk menghasilkan remah roti yang kokoh 

temperatur adonan harus mencapai minimum 77 °C.  

11. Depanning  

Depanning merupakan proses pelepasan roti dari 

loyang setelah roti mengalami proses pemanggangan 

sampai matang untuk didinginkan. Setelah matang roti 

harus segera dikeluarkan dari oven dan dilepaskan dari 

loyang. Jika dibiarkan pada loyang panas kemungkinan 

permukaan bawah yang kontak dengan loyang akan 

menjadi gosong. Roti diletakkan di atas kertas roti atau pada anyaman metal tahan 

karat supaya uap panas akan keluar dan tidak mengembun pada permukaan roti. 

Pendinginan di tempat lembab bisa menyebabkan pengembunan pada permukaan dan 

kulit roti akan keriput. 

12.  Pengemasan  

Setelah dingin, permukaan roti kering dan berada dalam 

keseimbangan dengan lingkungan sehingga tidak terjadi 

pengeringan maupun penyerapan air, untuk menghindari 

kejadian tersebut roti sebaiknya dilakukan pengemasan.  

79 

Pengemasan bertujuan untuk menghindari kontaminasi dan pengeringan selama 

penyimpanan serta memperbaiki penampilan pada saat pemasaran. Selain itu 

pengemasan berfungsi untuk mencegah pengerasan kulit akibat menguapnya 

kandungan air. Pengemasan umumnya dilakukan setelah produk roti yang dihasilkan 

tidak panas lagi, karena pengemasan dalam keadaan panas akan meyebabkan 

kerusakan pada roti menjadi lebih cepat. Pengemasan yang baik akan melindungi roti 

dari kontaminasi, masuknya semut dan kerusakan mekanis.  

 

 

80 

B. UJI MUTU ROTI  

Uji  mutu yang dilakukan dengan mengamati sifat eksternal roti. Uji yang dilakukan 

mencakup volume, warna remah, warna kerak, aroma, rasa dan sifat jaringan. Mutu 

roti yang baik dilihat dari sifat eksternal roti sebagai berikut : 

 

1. Volume  

 

Makin besar volume roti, makin lembut rotinya bila diremas. Roti yang volumenya 

terlalu besar, pori–pori terbuka dan tekstur lunak. Sedangkan roti yang volumenya 

rendah, pori–pori kasar dan berlubang – lubang.  

 

2. Warna Remah  

 

Susunan sel mempengaruhi warna yang diakibatkan pembiasan cahaya. Potongan roti 

yang dengan pori – pori kasar akan kelihatan lebih gelap, sedangkan pori – pori halus 

kelihatan lebih putih. Dinding sel yang tebal dan berat akibat adonan yang muda 

akan menghasilkan remah yang berwarna sedikit kuning coklat. Pori terbuka akan 

menyebabkan  bayang – bayang  sehingga  pada remah menimbulkan  warna keabu – 

abuan, warna remah seharusnya terang. 

 

3. Warna Kerak  

 

Warna kerak yang menarik ialah coklat kekuningan. Warna kerak yang biasanya tidak 

disenangi anatara lain gelap, coklat kemerahan, keabu – abuan, atau kuning pucat.  

 

4. Aroma dan Rasa  

 

Aroma roti ditentukan dengan cara menciumnya dengan teliti. Aroma dapat 

dibedakan sebagai rasa terigu, manis, apek, tengik, bau cendawan, asam atau polos. 

Roti yang baik beraroma harum gandum dan ragi. Rasa roti bisa saja memiliki rasa 

gandum, manis, asam, tawar atau tengik. 

 

5. Sifat Jaringan  

 

Tekstur yaitu  sifat jaringan yang dirasakan kalau kita pegang bagian dalam roti, bila 

roti kita potong atau diiris. Sifat jaringan yang diinginkan ialah halus, lembut dan 

elastis. Sifat jaringan (tekstur) yang tidak baik biasanya kasar, keras, masih bersifat 

adonan, masih bersifat remah dan bergunpal – gumpal.  

 

 

81 

c. RANGKUMAN    

 

? Proses pembuatan roti terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap penimbangan 

bahan, pencampuran dan pengadukan, fermentasi awal, rounding, intermediet 

proofing, sheeting, moulding, panning, final proofing, baking, depanning, 

pendinginan dan pengemasan.  

? Pencampuran adonan bertujuan untuk mendistribusikan komponen – komponen 

bahan secara homogen (protein, karbohidrat, lemak, air) dan untuk membentuk 

matriks gluten. Pencampuran dianggap selesai bila adonan sudah menjadi kalis 

yaitu lembut, elastis, kering, serta resisten terhadap peregangan. Tahap – tahap 

mixing terdiri dari beberapa tahap yaitu pick up, clean up, develop, final, dan let 

down  

? Metode umum yang digunakan dalam pengadukan roti, yaitu sponge and Dough 

method atau metode babon, straight dough atau metode langsung, metode cair 

dan no time dough atau metode cepat.  

? Dalam metode babon, sebagian besar tepung dan air, semua ragi roti dan ragi 

mineral serta zat pengemulsi (jika digunakan ) dicampur menjadi babon yang 

difermentasi dalam  waktu yang cukup lama, yaitu 3 – 6 jam sebelum dicampur 

dengan bahan lain.  

? Proses pembuatan roti dengan metode langsung seluruh bahan dicampur sekaligus 

menjadi adonan sebelum fermentasi. Metode cepat (no time dough method) 

adonan langsung dibentuk atau masuk peralatan make up tanpa fermentasi 

terlebih dahulu.  

? Proses fermentasi dalam pembuatan roti merupakan proses pemecahan 

karbohidrat oleh khamir ragi roti (Saccharomyces cerevisae) menjadi CO2, alkohol 

dan asam – asam Fermentasi biasanya dilakukan pada kelembaban 70-85% dan 

suhu 35-40°C.  

? Rounding bertujuan untuk menahan gas karbondioksida yang terbentuk selama 

fermentasi. mengurangi kelengketan adonan dan mengurangi penggunaan tepung 

pada tahap moulding. 

? Intermediet Proofing merupakan pengistirahatan adonan setelah proses 

pembulatan adonan, agar  lebih mudah ditangani pada proses selanjutnya. Waktu 

intermediet proofing berkisar dari 2 – 20 menit, tetapi biasanya rata – rata 6 – 10 

menit.  

 

82 

? Pemipihan adonan bertujuan untuk menghilangkan atau membuang gas CO2 dan 

mempermudah pengisian adonan.  

? Moulding merupakan proses pembentukan adonan sesuai dengan selera masing – 

masing yang dapat dilakukan dengan cara menggulung adonan dan merekatkan 

sisi adonan setelah dilakukan pengisian.  

? Panning yaitu  proses meletakkan adonan ke dalam loyang yang bersih dan telah 

diolesi minyak untuk mengoles loyang.  

? Final proofing merupakan tahap fermentasi akhir sehingga terjadi pengembangan 

adonan yang mencapai volume optimum dan untuk pengunyahan yang baik. 

Waktu yang diperlukan untuk proses final proofing sekitar 15 – 30 menit dengan 

temperatur proofing sekita 35 – 40 °C dan kelembaban relatif 80 – 85 %. 

? Pemanggangan merupakan proses pematangan adonan menjadi roti yang dapat 

dicerna oleh tubuh dan menimbulkan aroma yang khas dan merupakan aspek yang 

kritis dari urutan proses. Suhu dan waktu yang umum untuk pemanggangan yaitu  

180 – 200 °C selama 15 – 20 menit.  

? Depanning merupakan proses pelepasan roti dari loyang setelah roti mengalami 

proses pemanggangan sampai matang untuk didinginkan.. 

? Pengemasan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, pengeringan selama 

penyimpanan, memperbaiki penampilan pada saat pemasaran, mencegah 

pengerasan kulit akibat menguapnya kandungan air.  

83 

 

d. TES FORMATIF 

 

1. Dalam proses pembuatan roti terdapat beberapa tahap. Sebutkan tahapan – 

tahapan    yang dimaksud ! 

2. Metode umum yang digunakan dalam pengadukan roti, diantaranya metode 

babon, straight dough atau metode langsung. Jelaskan perbedaan dari masing – 

masing metode tersebut. 

3. Jelaskan ciri – ciri pencampuran dianggap selesai dan bagaimana cara pengujian 

kecukupan pengadukan secara manual ! 

4. Pada pembuatan roti terdapat tahapan mixing. Jelaskan tahapan pada Mixing ! 

5. Dalam pembuatan roti terdapat tahap rounding. Jelaskan tujuan dari rounding ! 

6. Jelaskan secara lengkap tahapan proses pada pencampuran adonan ! 

7. Pemanggangan merupakan proses yang sangat penting pada pembuatan roti. 

Apakah yang dimaksud dengan pemanggangan ! 

8. jelaskan 2 cara penggulungan dan pembentukan (moulding) ! 

9. Pada pembuatan roti perlu dilakukan Intermediet proofing. Jelaskan hal tersebut 

10. Setelah menjalani tahap – tahap pembuatan roti, maka roti dihasilkan kemudian 

tahap yang terakhir yaitu  pengemasan. Sebutkan tujuan dari pengemasan 

terebut! 

 

84 

 

e. KUNCI  JAWABAN 

 

1. Proses pembuatan roti terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap penimbangan 

bahan, pencampuran dan pengadukan, fermentasi awal, rounding, intermediet 

proofing, sheeting, moulding, panning, final proofing, baking, depanning, 

pendinginan dan pengemasan. Tahap – tahap mixing terdiri dari beberapa tahap 

yaitu pick up, clean up, develop, final, dan let down   

 

2. Dalam metde babon, sebagian besar tepung dan air, semua ragi roti dan ragi 

mineral serta zat pengemulsi (jika diginakan ) dicampur menjadi babon yang 

difermentasi dalam waktu yang cukup lama, yaitu 3 – 6 jam sebelum dicampur 

dengan bahan lain sebaliknya proses pembuatan roti dengan metode langsung 

lebih sederhana dalam proses ini, seluruh bahan dicampur sekaligus menjadi 

adonan sebelum fermentasi. Demikian juga pada metode cepat, seluruh bahan 

dicampur 

 

3. Pencampuran dianggap selesai bila adonan sudah menjadi kalis yaitu lembut, 

elastis, kering, serta resisten terhadap peregangan. Cara pengujian kecukupan 

pengadukan yang umum dilakukan yaitu  dengan meregang – regang segumpal 

adonan membentuk lapisan tipis dan tidak terputus.  

 

4. Tahap – tahap mixing terdiri dari beberapa tahap yaitu : 

? pick up (semua bahan telah bercampur menjadi satu adonan) 

? clean up (adonan sudah tidak melekat lagi pada bowl) 

? develop (permukaan adonan mulai terlihat licin/halus permukaannya dan 

elastis), 

? final (permukaan adonan licin, halus dan kering) 

? let down (adonan mulai over mix, kelihatan basah, lengket, lembek dan tidak 

elastis).  

 

5. Rounding bertujuan untuk menahan gas karbondioksida yang terbentuk selama 

fermentasi. mengurangi kelengketan adonan dan mengurangi penggunaan tepung 

pada tahap moulding. 

 

 

85 

6.  Proses pencampuran  terdiri dari beberapa tahap yaitu: 

? Pick up (semua bahan telah bercampur menjadi satu adonan), 

? Clean up (adonan sudah tidak melekat lagi pada bowl),  

? Develop (permukaan adonan mulai terlihat licin/halus permukaannya dan 

elastis) 

? Final (permukaan adonan licin, halus dan kering) 

? Let down (adonan mulai over mix, kelihatan basah, lengket, lembek dan tidak 

elastis). 

 

7. Pemanggangan merupakan proses pematangan adonan menjadi roti yang dapat 

dicerna oleh tubuh dan menimbulkan aroma yang khas dan merupakan aspek yang 

kritis dari urutan proses. Suhu dan waktu yang umum untuk pemanggangan yaitu  

180 – 200 °C selama 15 – 20 menit.  

 

8. 2 cara yang digunakan dalam pembentukan dan penggulungan  

-   Cara pertama dengan cara manual yang dilakukan di atas meja kerja yang 

telah ditaburi tepung terigu dengan maksud untuk mencegah lengketnya 

adonan pada meja proses.  

-  Cara kedua dengan menggunakan alat yaitu Dough moulding. Proses ini sering 

dikerjakan dengan pasangan rol, konveyor sabuk atau tenunan metal (mesh). 

 

9. Intermediet Proofing merupakan pengistirahatan adonan setelah proses 

pembulatan adonan, agar  lebih mudah ditangani pada proses selanjutnya. Waktu 

intermediet proofing berkisar dari 2 – 20 menit, tetapi biasanya rata – rata 6 – 10 

menit.  

 

10. Pengemasan bertujuan untuk menghindari kontaminasi, pengeringan selama 

penyimpanan, memperbaiki penampilan pada saat pemasaran, mencegah 

pengerasan kulit akibat menguapnya kandungan air.  

86 

M

odul M

emproduksi Roti 

 

 

 

 

 

 

 

 

  86 

f. LEMBAR KERJA 1 

STANDARD  OPERATING PROCESS (SOP)  

MEMPRODUKSI  ROTI TAWAR (STRAIGHT DOUGH METHOD) 

Produk yang akan dihasilkan Bahan dan Formula Peralatan Teknik Proses 

Formula 

4 kg Jenis Produk 

 

Spesifikasi 

Produk 

Bahan  % gr  

Peralatan Utama dan  

Penunjang 

 

Tahapan Proses 

Waktu 

(Menit) 

Kriteria Unjuk Kerja 

 

 

Warna kulit  

coklat 

keemasan 

Bentuk balok 

bergelombang 

Dimensi  (cm): 

32 x12,5x14,5   

Berat : 350 gr 

Dikemas 12 

Potongan tebal 

1,2 cm  

 Warna kulit 

coklat 

kekuningan 

Bentuk simetri 

Dimensi (cm): 

32x12,5 x12,5  

Berat : 1060 gr 

Dikemas 10 

potongan 

Tebal 1,2 cm  

 

 

 

Warna kulit 

hijau muda 

khas warna 

pandan  

Bentuk balok 

bergelombang  

Dimensi (cm): 

32 X12, 5x12,5 

Berat : 1060 gr 

Dikemas 10 biji 

Tebal 1,2 cm 

 

Bahan Utama 

? Tepung  kuat 

(cakra) 

? Yeast  

? Garam  

? Air 

Bahan Pembantu 

? Margarin Putih 

? Gula pasir 

? Susu skim 

? Essence pandan 

(khusus roti tawar 

pandan ) 

? Bread 

Improper 

(Emplex) 

 

 

100 

 

2,1 

1,5 

50  

 

0,5  

 

 

0.2 

 

 

 

 

 

 

 

4000 

 

84 

60 

2000 

 

240 

240 

160 

20 

 

 

8  

 

 

Peralatan Utama 

 

? Planetary 

Mixer 

? Dough 

Moulder 

? Final Proofer 

? Auto gas 

Oven    

  

Peralatan Penunjang 

 

? Pan 

alumunium 

? Loaf Pan  

terbuka dan tertutup  

328 x105 x120 mm 

? Bread Slicer 

? Mixer bowl 

? Top loading 

balance 

? Bread Knife 

? Sarung 

tangan 

? Rack Trailer 

? Working 

Table 

 

 

? Penyia

pan Alat      Pan 

dan Loaf Pan 

? Menim

bang            

? Mixing                   

 

? Dividin

g                 

? Mouldi

ng               

 

? Fermen

tasi             

? Peman

ggangan      

? Pemoto

ngan          

? Penge

masan   

 

? Total   

 

 

                        

10 

10 

20 

 

18 

10 

 

30 

32 

10 

20 

 

160 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

? Melaksanakan  SOP personalia  

? Peralatan proses dicek dan siap digunakan.  

? Formula telah dihitung  dan metode proses telah ditentukan 

? Bahan baku dan bahan tambahan  memenuhi syarat mutu 

? Masing-masing jenis bahan ditimbang secara tepat  

? Mencampur bahan sesuai dengan sifat bahan  

?  Mixing dengan menggunakan kecepatan secara bertahap 

dan didapat adonan kalis max 15 menit. Suhu adonan 26° C 

? Adonan ditimbang sesuai dengan ukuran loaf pan  

? Membulatkan  adonan yang telah ditimbang hingga  

permukaan rata 

? Melakukan penggulungan dengan dough moulder 

? Bentuk adonan disempurnakan dan disesuaikan ukuran 

sebelum dimasukan ke loaf pan 

? Adonan masuk ke loaf pan yang telah diolesi margarin 

dengan posisi membujur dan berhimpit dengan dinding 

? Final proofer telah diopersionalkan dan  suhu diatur 40 °C 

dengan RH 80 % selama 30 menit 

? Melakukan kontrol pengembangan adonan  dalam final 

proofer minimal 2 kali untuk menentukan akhir fermentasi 

? Auto gas  oven telah dioperasionalkan dan  suhu atas diatur 

180°C dan suhu bawah 240°C untuk loaf pan tertutup. Suhu atas 150°C 

dan bawah 240°C untuk loaf pan terbuka 

? Switc control oven  dioperasionalkan mengatur waktu 

pemanggangan selama 32 menit 

? Lampu oven dihidupkan untuk melakukan pengontrolan 

pemanggangan minimal 2 kali. 

? Alaram kontrol berbunyi pemanggangan diakhiri dan oven 

dimatikan 

? Pan diangkat menggunakan sarung tangan anti panas dan 

diletakkan di meja. 

?  Loaf pan dipisahkan dengan roti hasil pemanggangan   

? Roti didiamkan selama  1 jam dan dipotong dengan bread 

slicer. Dikemas sesuai kriteria pemasaran. 

? Melaksanakan SOP perawatan alat dan ruangan kerja. 

 

Roti Tawar Pandan  

Roti Tawar Standar 

Roti Tawar Putih  

87 

A.  Langkah Kerja  Memproduksi Roti Tawar Metode Cepat 

 

Setelah anda membaca dan mengerti SOP di atas, berikut yaitu  langkah kerja yang 

harus diikuti untuk memproduksi roti tawar. 

 

Menggunakan formula dan langkah kerja yang sama anda diharapkan mampu memiliki 

kompetensi memproduksi roti tawar standar, roti tawar putih dan roti tawar pandan. 

 

1. Persiapan Alat 

        

Tahapan Kegiatan  Hasil yang Diharapkan Kuantitas Hasil 

Alat utama  telah dibersihkan 

dan dilakukan perawatan ringan  

Peralatan planetary 

mixer, dough moulder, 

final proofer dan auto gas 

oven siap diopersikan 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memeriksa dan memastikan 

alat siap dioperasikan 

 

 

 

 

 

 

 

Alat pembantu diinventaris sesuai 

kebutuhan 

Telah tersedia sejumlah 

alat berikut : 

Pan Alumunium : 2 buah 

Loaf Pan Ukuran 

1200 gr               :  6 biji 

Sarung Tangan   : 1 

pasang 

Bread Slicer       : 1 buah 

Bread Knife        : 1 buah 

Bowl mixer         : 1 buah 

Bowl kecil untuk    

menimbang        :  5 buah 

Gelas ukur  20ml : 1 buah 

Gelas Ukur 1 l      : 1 buah 

Top Loading balance  

kap 5kg                : 1buah 

Meja Kerja           : 1buah 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menyiapkan Pan Alumunium 

dan Loaf Pan 

Pan alumnunium dan Loaf pan 

dibersihkan dengan lap kering 

dan diolesi margarine semua 

permukaan dinding dalam 

Telah dibersihkan dan 

diolesi dengan benar 

Pan alumunium = 2 buah 

Loaf Pan ukuran 1200 gr 6 

buah 

 

 

Penggu 

Keterangan : 

Penggunaan loaf pan tertutup ukuran 1200 gr untuk roti tawar putih dan pandan jumlah 6 buah. 

e naan loaf pan terbuka untuk roti tawar standar jumlah 9 buah 

Penggunaan loaf pan terbuka ukuran 350 gr untuk roti tawar standar jumlah 20 buah 

 

88 

2. Persiapan Bahan  

Tahapan Kegiatan  Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

Bahan utama dipersiapkan dan 

memenuhi kualitas.  

Tepung terigu telah 

dimasukkan dalam lemari 

pendingin, yeast, garam, 

dan Air dingin 20 °C telah 

disiapkan dan layak 

digunakan. 

Seluruh bahan pembantu sesuai 

kebutuhan telah tersedia dan 

layak untuk digunakan. 

Telah tersedia : 

Margarine, gula pasir, 

susu skim, bread 

improover (emplex) 

essence pandan (untuk 

roti tawar pandan)  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mempersiapkan dan 

memastikan bahan layak 

untuk digunakan  

Menimbang bahan utama dan 

bahan pembantu dengan benar 

sesuai kebutuhan dalam wadah 

yang berbeda.  

Bahan utama telah 

ditimbang sebagai 

berikut   

T. terigu dingin  : 4 kg  

Yeast                  : 80 gr 

Garam                : 60 gr 

Air dingin 20 °C: 1,8 ltr 

 

Telah tersedia bahan 

pembantu :  

Margarin Putih     :640 gr  

Gula pasir             : 800 gr 

Susu skim             : 160 gr 

Telur                     :  400  

Bread improover   :  8 gr 

 

 

89 

3. Pencampuran Bahan  

   

Tahapan Kegiatan Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

Mempersiapkan Planetary 

mixer.  

Pasu (bowl), lengan pengaduk 

type knider terpasang dan mesin 

siap dioperasikan. 

Bowl kapasitas 12 Kg dan 

satu buah knider 

terpasang.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memasukkan bahan utama 

 

? Pre dough tercampur selama 

2 menit dengan gigi (gear)1  

?  

 Pencampuran sampai tahap 

pick up dan clean up dengan 

gigi (gear) 2 selama 7 menit.  

? Pencampuran sampai tahap 

develop, dan  final. Dengan 

gigi (gear) 2 selama 5 menit  

? Terigu dan yeast 

tercampur.  

? Bahan pembantu lain 

dimasukkan dan garam 

terakhir. 

 Suhu adonan mencapai 

26 °C, permukaan 

adonan licin,  halus dan 

kering. 

? Adonan kalis  

membentuk lembaran 

tipis dan tidak mudah 

sobek pada waktu diuji 

keregangan. 

 

Mengeluarkan adonan  

Knider dilepas dan adonan 

dikeluarkan dari pasu (bowl) dan 

ditempatkan di meja kerja yang 

telah diolesi margarin. 

Adonan kalis suhu 26 °C 

berat adonan 7968 gr 

Catatan : Untuk roti pandan esence pandan dimasukan saat pencampuran tahap II 

 

 4. Penimbang dan Pembagian Adonan  

   

Tahapan Kegiatan Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

Menyiapkan alat timbang 

dan pisau pemotong  

 

Timbangan telah ditera dan siap 

untuk dioperasikan 

Tersedia timbangan 

kapasitas 2 kg graduation 

50 gr dan pisau pemotong 

adonan.  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memotong adonan 

Adonan terpotong sesuai dengan 

ukuran  

Adonan terpotong 

menjadi 6 bulatan dengan 

masing – masing berat 

1200 gr. 

 

Membentuk adonan  

Adonan dibulatkan menjadi 6 

bagian  

Didapat 6 bulatan yang 

permukaan halus, rata 

dan tidak terputus – 

putus.  

 

 

90 

5. Penggulungan Adonan (Moulding)  

 

Tahapan Kegiatan Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menyiapkan alat penggulung 

(Dough Moulder) 

Dough Moulder siap untuk 

dioperasikan dan telah ditaburi 

tepung di konveyor dan roller. 

Adonan terperas, gas 

karbondioksida hilang dan 

tergulung. 

 

Menyiapkan Pan Alumunium 

dan loaf pan  

Pan alumunium dan Loaf pan 

yang diolesi margarin telah siap 

digunakan. 

 

 

 

Memasukkan adonan ke dalam 

loaf pan yang telah diperbaiki 

gulungannya. 

Adonan yang telah 

tergulung diperbaiki sisi 

kanan kiri , lipatan  

gulungan dikedalamkan 

dengan jari tangan 

 

Adonan dimasukkan ke 

dalam loaf pan dan 

ditempatkan di dalam pan 

alumunium. 

 

6. Pengembangan Adonan (Final Proofer)  

 

Tahapan Kegiatan Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

Menyiapkan alat 

pengembang adonan (Final 

Proofer) 

Final Proofer telah siap 

dioperasikan dan air telah diganti  

Final Proofer telah 

mencapai suhu 35 – 40 °C 

dan kelembaban 80 – 85 % 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memasukkan loaf pan 

Loaf pan ditempatkan dahulu di 

pan alumunium. 

 

 

Pan alumunium yang berisi loaf 

pan dimasukkan ke dalam final 

proofer  

6 buah  loaf pan 

ditempatkan dalam pan 

alumunium sebanyak 2 

buah. 

 

Loaf pan dalam final 

proofer berada selama 30 

menit.  

 

Mengeluarkan Loaf Pan  

Pengembangan adonan tidak 

kurang dari ¾ tinggi loaf pan. 

Adonan dalam loaf pan 

dikeluarkan dan telah 

mengembang ¾ dari 

tinggi loaf pan 

 

 

 

91 

7. Pemanggangan  

 

Tahapan Kegiatan Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

Menyiapkan alat 

pemanggang (Auto gas 

oven) 

Auto gas oven siap untuk 

dioperasikan dan isi gas telah 

diperiksa  

? Alat pemanggang telah 

mencapai suhu atas 200 

°C dan suhu bawah 240 

°C untuk roti tawar putih 

dan pandan 

? Suhu atas 180 °C dan 

suhu bawah 240°C untuk 

roti tawar standar 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memasukkan loaf pan 

Adonan dalam loaf pan 

dimasukkan ke dalam alat 

pemanggang. 

Adonan di panggang selama 

32 menit untuk roti tawar 

putih dan tawar pandan 

25 menit roti tawar standar 

  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengeluarkan Loaf pan  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengeluarkan roti panas 

dari loaf pan  

Adonan dalam loaf pan 

dikeluarkan dari alat 

pemanggang setelah matang.  

 

 

 

 

 

 

6 buah roti telah lepas dari loaf 

pan dan di tempatkan dalam pan 

alumunium.  

 

6 biji loaf pan   hasil 

pemanggangan dikeluarkan 

saat sirine alaram berbunyi  

Oven dimatikan 

 

Roti yang dihasilkan  

memenuhi kriteria roti baik  

sebagai berikut :  

1. Pengembangan volume 

yang penuh dan menarik  

2. Simetri bentuk dan 

kebersihan bagian luar  

3. Kulit tipis coklat muda, 

tidak kasar. 

4. Tekstur crumb lembut, 

halus dan elastis . 

5. Teraerasi dengan baik 

dan tidak keras waktu  

digigit dan tidaklengket 

waktu dikunyah 

6. Tidak beremah saat 

dipotong 

7. Tidak terdapat lubang 

yang bersambungan yang 

menyebabkan bagian atas 

turun 

 

 

92 

8. Pendinginan Pemotongan dan Pengemasan  

 

Tahapan Kegiatan Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mendinginkan roti 

Roti hasil pemanggangan dingin 

dan dapat dipotong 

Roti telah didinginkan 

dalam suhu ruangan 

selama 1 jam.  

Menyiapkan alat pemotong 

(Bread Slicer) 

Bread slicer telah disiapkan dan 

siap dioperasionalkan  

Bread slicer telah diatur 

sesuai  bentuk dan ukuran 

roti  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memotong roti  

Roti terpotong sesuai dengan 

ukuran  

Roti terpotong menjadi 25 

potongan yang merata 

dengan ketebalan 1, 2 cm   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mengemas roti  

Roti terkemas sesuai dengan 

jenis roti 

? Hasil roti tawar putih 

15 bungkus (10 

slice/kemasan)  

? Hasil Roti standar  

terkemas dalam plastik 

dengan 17 loaf (12 

slice/kemasan) 

? Hasil Roti tawar pandan 

15 bungkus (10 

slice/kemasan) 

 

 

 

 

93 

M

odul M

emproduksi Roti  

 

 

 

 

 

 

 

 

93 

LEMBAR KERJA 2 

STANDARD  OPERATING PROCESS (SOP)  

MEMPRODUKSI  ROTI  MANIS (NO TIME DOUGH METHOD) 

 

Produk yang akan dihasilkan Bahan dan Formula Peralatan Teknik Proses 

Formula 

4 kg Jenis Produk 

 

Spesifikasi 

Produk 

Bahan  % gr  

Peralatan Utama dan  

Penunjang 

 

Tahapan Proses 

Waktu 

(Menit) 

Kriteria Unjuk Kerja 

 

 

Rasa coklat 

Rasa keju  

Rasa nenas 

Sosis  

Almoun 

Pisang   

Daginng  

Sarikaya 

Adonan 60 

gr/piece 

 

 

Rasa keju  

Rasa coklat  

Rasa raisin 

Kombinasi  

Permukaan roti 

dihiasi dengan 

reisin  

Adonan 300 

gr/piece 

 

 

Bahan Utama 

? Tepung  kuat 

(cakra) 

? Yeast  

? Garam  

? Air dingin 20 

°C 

Bahan Pembantu 

? Margarin  

? Gula pasir 

? Susu skim 

? Telur 

? Cokelat  

(khusus roti rasa 

cokelat ) 

? Keju (khusus 

roti rasa keju 

? Selai nenas 

(khusus roti rasa 

nenas) 

? Reisin (khusus 

roti kasur ) 

? Softer Alpaga  

 

 

100 

 

1,5 

50  

 

 

12 

25 

 

1  

 

1  

 

 

1  

 

 

0.075 

 

 

4000 

 

80 

60 

1800 

 

 

480 

1000 

160 

200 

 

 

 

 

 

10 

 

12  

 

 

Peralatan Utama 

 

? Planetary Mixer 

? Final Proofer 

? Auto gas Oven   

? Manual Dough 

Devider  

  

Peralatan Penunjang 

 

? Pan alumunium 

600x400x50 mm 

? Loaf Pan terbuka 

217x94x77 mm 

? Mixer bowl 

? Top loading 

balance 

? Sarung tangan 

? Rack Trailer 

? Working Table 

? Bread knife 

? Rol plastik 

? Kuas plastik 

 

 

 

 

? Penyiapan Alat       

? Menimbang            

? Mixing                    

 

? Dividing                 

? Rounding 

? Pembentukan  

dan pengisian          

? Fermentasi             

? Pemanggangan      

? Pengemasan   

 

? Total   

 

 

                       

10 

10 

20 

 

 

10 

 

15 

 

60 

 

30 

 

15 

 

20 

 

190 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

? Melaksanakan  SOP personalia  

? Peralatan proses dicek dan siap digunakan.  

? Formula telah dihitung  dan metode proses telah ditentukan 

? Bahan baku dan bahan tambahan  memenuhi syarat mutu 

? Masing-masing jenis bahan ditimbang secara tepat  

? Mencampur bahan sesuai dengan sifat bahan  

?  Mixing dengan menggunakan kecepatan secara bertahap dan didapat 

adonan kalis max 15 menit.. Suhu adonan 26 °C 

? Adonan dibagi dan ditimbang cara manual 

? Adonan ditimbang dan dibagi mengunakan Manual Dough Devider 

? Membulatkan  adonan yang telah ditimbang hingga  permukaan rata 

? Melakukan pemipihan dengan rol plastik 

? Pembentuk adonan dan pengisian disesuaikan dengan jenis roti. 

? Adonan hasil pembentukan masuk ke pan alumunium dan loaf pan 

yang telah diolesi margarin dengan posisi sejajar  

? Final proofer telah diopersionalkan dan  suhu diatur 40 °C dengan RH 

80 % selama 30 menit 

? Melakukan kontrol pengemb angan adonan  dalam final proofer 

minimal 2 kali untuk menentukan akhir fermentasi 

? Auto gas  oven telah dioperasionalkan dan  suhu atas diatur 180°C dan 

suhu bawah 200°C  

? Switc control oven  dioperasionalkan mengatur waktu pemanggangan 

selama 15 menit 

? Lampu oven dihidupkan untuk melakukan pengontrolan 

pemanggangan minimal 2 kali. 

? Alaram kontrol berbunyi pemanggangan diakhiri 

? Pan Alumunium diangkat menggunakan sarung tangan anti panas dan 

diletakkan di meja. 

? Roti didiamkan selama  1 jam dan dipisahkan dari pan alumunium 

karena menempel secara hati - hati. Dikemas sesuai kriteria pemasaran. 

? Melaksanakan SOP perawatan alat dan ruangan kerja. 

 

Roti Manis Satuan 

Roti Keset  

94 

B. Langkah Kerja  Memproduksi Roti Manis (No Time Dough Method) 

 

Setelah anda membaca dan mengerti SOP di atas, berikut yaitu  langkah kerja 

yang harus diikuti untuk memproduksi roti manis. 

 

1. Persiapan Alat         

 

Tahapan Kegiatan  Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

Alat utama  telah dibersihkan 

dan dilakukan perawatan 

ringan  

Peralatan planetary 

mixer, Manual Dough 

Devider, final proofer 

dan auto gas oven siap 

diopersikan 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Memeriksa dan 

memastikan alat siap 

dioperasikan 

 

 

 

 

 

 

 

Alat pembantu diinventaris 

sesuai kebutuhan 

Telah tersedia sejumlah 

alat berikut : 

Pan Alumunium : 9 buah 

(Untuk roti manis satuan) 

Loaf Pan  350 g  : 26 

buah (untuk roti keset) 

Sarung Tangan   : 1 

pasang 

Bread Knife        : 1 buah 

Bowl mixer         : 1 buah 

Bowl kecil untuk    

menimbang         :  6 

buah 

Gelas Ukur 1 l     : 1 buah 

Top Loading balance  

kap 5kg                : 

1buah 

Meja Kerja  SS    : 1buah 

Rol kayu/paralon:1 buah 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Menyiapkan Pan 

Alumunium dan Loaf Pan  

Pan alumnunium dan Loaf Pan  

dibersihkan dengan lap kering 

dan diolesi margarine semua 

permukaan dinding dalam 

Telah dibersihkan dan 

diolesi dengan benar 

Pan alumunium =  9 buah 

(untuk roti manis satuan) 

Loaf Pan ukuran 350 gr = 

26 buah  

 

 

 

 

 

 

95 

2. Persiapan Bahan  

 

Tahapan Kegiatan  Hasil Yang diharapkan Kuantitas Hasil 

Bahan utama dipersiapkan dan 

memenuhi kualitas.  

Tepung terigu telah 

dimasukkan dalam 

lemari pendingin, yeast, 

garam, dan Air dingin 20 

°C telah disiapkan dan 

layak digunakan. 

Seluruh bahan pembantu sesuai 

kebutuhan telah tersedia dan 

layak untuk digunakan. 

Telah tersedia : 

Margarine, gula pasir, 

susu skim, telur  bread 

improover (emplex) 

Cokelat (khusus roti rasa 

cokelat, keju (khusus 

roti rasa keju), selai 

nenas (khusus roti rasa 

nenas) dan reisin (khusus 

roti keset reisin)  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mempersiapkan dan 

memastikan bahan layak 

untuk digunakan  

Menimbang bahan utama dan 

bahan pembantu dengan benar 

sesuai kebutuhan dalam wadah 

yang berbeda.  

Bahan utama telah 

ditimbang sebagai 

berikut   

T. terigu dingin  : 4 kg  

Yeast                  : 80 gr 

Garam                : 60 gr 

Air dingin 20 °C: 1,8 ltr 

 

Telah tersedia bahan 

pembantu :  

Margarin           : 480 gr  

Gula pasir         : 1000 gr 

Susu skim          : 160 gr 

Telur                : 200 gr 

Softer Alpaga    :  12 gr 

Cokelat (khusus roti rasa 

cokelat )           : 5 gr 

Keju (khusus roti rasa 

keju)                 : 7,3 gr  

Selai nenas        : 4 gr  

Reisin (kismis)    : 10 gr