Home »
intelijen 4
» intelijen 4
intelijen 4
hal ini, sebab impunity dan keadaan perlindungan hak asasi manusia yang
buruk di Papua amat mungkin yaitu informasi yang mengondisikan
keputusan pejabat imigrasi di Australia, kini, dan di masa datang.
Jangan lupa, Potret Papua sebenarnya yaitu made in negara kita. Apa
yang dilakukan Australia hanya memungut potret yang terbuang itu,
memberi pigura, lalu memasangnya di dinding hall of shame yang entah
untuk apa mereka buat.
Tiga tahun yaitu masa yang singkat bagi mereka yang mendapat
temporary protection visa dari Australia. Namun, itu yaitu kesempatan
yang cukup bagi negara kita untuk membuktikan kepada dunia kesungguhan
komitmennya kepada warga Papua.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya segera bersiap untuk
kompetisi ini.
------------
Rachland Nashidik Direktur Eksekutif Imparsial, The negara kitan Human
Rights Monit
Posted by Senopati Wirang /Friday, April 07, 2006
269
Soal Demo Buruh
Sebelumnya saya mohon kepada para pembaca yang punya akses ke BIN
atau BAIS tentara bisa menyampaikan warning ini kepada kedua institusi
ini .
Berkaitan dengan maraknya polemik pasca Demo Buruh di depan gedung
DPR/MPR tanggal 3 Mei 2006, perlu saya sampaikan beberapa hal penting
sebagai berikut:
1. Reaksi Presiden SBY yang "tendensius" memang ditunggu-tunggu
sebagai pancingan agar proses penurunan citra Presiden secara
bertahap bisa segera dimulai dan terus terakumulasi.
Sebenarnya apapun reaksi Presiden akan direspon negatif
dengan propaganda yang secara simultan membentuk opini publik
tentang "ketidakmampuan" atau "ketidaksensitifan" terhadap
isu-isu yang penting bagi rakyat maupun bagi kelompok
masyarakat yang besar, seperti buruh. sebab mereka yaitu
penentu potensial dalam pemilihan Presiden 2009.
2. Warning tentang ketidakpuasan kelompok-kelompok yang kalah
pemilu 2004 kurang tepat sebab ditingkat elit boleh jadi tidak
mengetahui persis apa yang terjadi di lapangan. Atau
sebagaimana hampir semua pemain politik lapangan mengerti,
akan ada benang yang putus dari aksi dilapangan dengan elit
politik. Selain itu pernyataan ttg "kelompok yang kalah" memilki
konotasi negatif dan mampu mengkristalkan kelompok oposisi
270
menjadi musuh bersama bagi Presiden, respon ini juga memang
sangat dinanti-nantikan. Sesungguhnya oposisi dan mereka yang
kalah dalam Pemilu 2004 tidak memiliki satu kesatuan visi
tentang masa depan negara kita. namun bila Presiden SBY
berulang kali berhasil dipancing lagi untuk merespon sikap yang
"memusuhi" mereka yang kalah dalam pemilu 2004, kristalisasi
ini akan sempurna dan menjadi "musuh" politik yang besar.
3. UU No. 13/2003 soal Ketenagakerjaan memang sangat dilemeninggal s
dan menjadi sebuah persoalan yang berpotensi untuk terus
dieksploitasi sebagai komoditi politik. sebab tarik-menarik
kepentingan "murni" antara kelompok buruh dan pengusaha
begitu kuatnya, sehingga sangat mudah dijadikan wacana dalam
pertarungan propaganda politik. Kehati-hatian dalam menyikapi
UU ini dengan proses pembahasan dan dialog yang intensif
serta melibatkan intelektual dari universitas sudah tepat, namun
penyampaian penjelasan kepada publik perlu diperbaiki,
khususnya kesatuan sikap yang mengayomi semua pihak oleh
Menaker, Wapres, dan Presiden. Jangan sampai tuduhan "tidak
berpihak" pada buruh serta arogansi pemerintah semakin kuat.
4. Penyelidikan BIN dan polisi tentang aliran dana untuk aksi
demonstrasi boleh jadi akan membuka siapa pihak yang
bertanggungjawab dalam aksi kerusuhan buruh. namun hampir
bisa saya pastikan akan sulit untuk dikaitkan kepada elit politik
tertentu. Seperti pernyataan Kepala BIN Syamsir Siregar yang
mensinyallir adanya aliran dana kepada kelompok buruh dari
Jawa Barat. Perhatikan juga pernyataan Syamsir Siregar lainnya
271
sbb: (sumber beberapa surat kabar) "Kepala Badan Intelijen
Negara Syamsir Siregar lebih terbuka. Ia menyebutkan
sejumlah pihak menunggangi aksi buruh. ''Ada orang-orang yang
memprovokasi,'' katanya. Teknisnya, aksi buruh disusupi oleh
kelompok lain. Ada yang memprovokasi dengan melakukan aksi
lempar batu ke aparat. Lemparan itu bukan dari buruh, namun
dari kelompok lain. ''Ada yang mendompleng,'' katanya.
Syamsir enggan membuka siapa kelompok itu dan siapa pula
elitenya. Yang pasti, katanya, suatu saat akan dibuka, siapa
mereka. Tujuan aksi rusuh itu untuk menduduki gedung
DPR/MPR, seperti saat aksi 1998 lalu, saat mahasiswa
menduduki gedung Dewan". Pernyataan ini jelas cukup
melegakan namun masih terasa kurang elegan dan berlebihan
sebab disamakan dengan peristiwa aksi mahasiswa 1998. sebab
dari level analisanya sudah keliru, aksi buruh kemarin hanya
sebuah uji coba kecil yang mengukur sejauh mana respon
pemerintah, baik stabilitas maupun langkah-langkah nyata
antisipatifnya. Alangkah baiknya bila respon atas setiap
peristiwa semacam aksi buruh ini tidak didekati secara
politis, namun dieksploitasi unsur pidananya....jangan terlalu
banyak membahas motivasi politiknya namun pedulikan pada hal-
hal yang lebih mendasar seperti aksi rusuh = merusak =
memusuhi rakyat. Bila perlu jangan sungkan-sungkan menyeret
penyandang dana aksi demonstrasi ini ke pengadilan dan
diadili. Jangan ditunggu-tunggu sampai peristiwa yang lebih
besar. Berbeda dengan tahun 1998 yang mana para penyandang
272
dana tersebar luas dari orang-orang punya kepentingan politik
sampai orang-orang yang benar-benar baik dan concern dengan
masa depan negara kita.
5. Dalam harian Pikiran Rakyat 5 Mei 2006, kita bisa membaca
sedikit komentar saudara Wawan H. Purwanto sbb aksi massa
seperti gerakan buruh, diperkirakan akan terus berlangsung
hingga Juni, untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
sebab nya, menurut dia, peringatan presiden di Amman wajar-
wajar saja. Komentar ini sangat prematur dengan
menyatakan bahwa demontrasi buruh akan terus terjadi sampai
Juni 2006 dengan tujuan menggulingkan pemerintahan yang sah.
Bias dan terburu-buru serta mencerminkan pola analisa masa
Orde Baru yang terlalu percaya diri serta bisa menjerumuskan
Presiden SBY dengan menganggap peringatan SBY wajar.
Seharusnya sebagai pengamat intelijen harus bisa melihat bahwa
serta memperingatkan SBY secara obyektif, dan bukan
mengamini pernyataan SBY yang bisa jadi akan terpuruk bila hal
ini terjadi lagi berulang-ulang.
6. Presiden SBY yaitu presiden negara kita pertama yang mendapat
legitimasi penuh dari rakyat negara kita dengan kemenangan yang
meyakinkan dalam pemilu 2004. Amatlah susah bagi siapapun
untuk menantang dari sisi kekuasaan maupun legitimasi. Oleh
sebab itu, hanya bisa diserang dari sisi isu-isu yang sensitif
yang menggambarkan sebuah kegagalan besar dari pemerintah.
Saya pastikan bahwa kekuatan oposisi tidaklah akan cukup untuk
menggulingkan kekuasaan ditengah jalan. namun setiap isu
273
sensitif yang ada di masyarakat akan menjadi "makanan" empuk
manuver politik, dari yang paling ringan berupa kritik biasa
sampai yang berat berupa rekayasa aksi kerusuhan. Oleh sebab
itu, sikap hati-hati dan respon-respon yang tepat sangat
diperlukan oleh Presiden SBY.
Demikian semoga ada yang menyampaikan kepada komunitas intelijen
negara kita atau bila perlu ke Istana Presiden.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Saturday, May 06, 2006
274
Soal Demo Buruh #2
Jakarta (Bali Post)
Sangat disayangkan tampaknya belum ada seorangpun pembaca Blog
Intelijen negara kita yang menyampaikan pesan saya buat BIN atau BAIS
tentara atau bila perlu langsung ke Presiden SBY.
Berikut kelanjutan catatan dari saya buat kasus Demo Buruh:
1. Hari ini saya menerima informasi yang berdasarkan berita dari
Harian Bali Post edisi 6 Mei 2006 yang judul beritanya yaitu
Presiden Tetap Ngotot. Salah satu kutipan yang penting yaitu sbb:
Kendati dikritik banyak pihak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
tetap saja ngotot bahwa tudingannya benar. Berdasarkan laporan
intelijen, Presiden mengakui bahwa ada kegiatan politik yang
dilakukan oleh individu dan kelompok yang belum menerima hasil
Pemilu 2004 yang bisa merusak keamanan, kestabilan dan ketertiban
negara.
''Saya kira sebagai seorang presiden, sebagai kepala negara, harus
mengimbau seperti itu. sebab berdasarkan laporan intelijen,
masukan dari banyak pihak, itu bisa terjadi dan akan terjadi lagi
kalau sama-sama tidak kita tata,'' tegas Presiden, Jumat (5/5)
kemarin.
2. Adanya pernyataan ....berdasarkan laporan intelijen... menunjukkan
bahwa salah satu rujukan utama pernyataan Presiden SBY yaitu
laporan intelijen. Dengan demikian institusi intelijen yang
memberikan informasi kepada presiden menurut saya telah
melakukan kekeliruan fatal yang menjerumuskan sebab tidak
275
memberikan catatan khusus bagaimana merespon informasi mentah
dari hasil operasi. Lebih jauh, bila telah ada unsur analisa yang
mendalam, saya nilai analisa intelijen atas kasus demo buruh terasa
sangat dangkal dan tidak memperhitungan faktor pengelabuan dan
tujuan yang bertingkat yang dikemas dengan cantik dan rapi serta
ditambah lagi ketiadaan informasi A-1 dari lingkaran terdalam pihak
yang dituding oleh Presiden SBY. Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla
lebih cerdas dengan menghindari polemik dan memberikan
pernyataan yang diplomeninggal s bahwa kasus pertentangan antara buruh,
pengusaha dan pemerintah hanya kesalahpahaman.
3. Setelah saya cek ke beberapa pihak lingkaran terdalam mereka yang
kalah secara terhormat dalam pemilu Presiden 2004 yang diakui
sebagai paling demokratis sepanjang sejarah negara kita, jelas bahwa
ditingkat kerucut elit tidak akan ditemui informasi yang mengaitkan
mereka. Memang benar bahwa pada level tengah ada kaitan dengan
elit politik tertentu, namun akan sangat sulit bila analisa intelijen
hanya berdasarkan dugaan kuat saja.
4. Ingat, yang kalah dalam pemilu 2004 ada sejumlah pihak sedangkan
provokator demo buruh kemungkinan besar hanya dilakukan oleh
salah satu atau paling banyak hanya dua pihak saja. Pihak yang
terlibat ini jelas telah melihat semakin tidak solidnya kelompok
oposisi sebab daya terima rakyat negara kita atas kepemimpinan SBY
masih tinggi. Sekali lagi, pernyataan SBY yang masih menekankan
pada kata-kata ...........individu atau kelompok yang kalah pemilu
itu........... yaitu pernyataan blunder yang disebabkan laporan
intelijen yang buruk, sebab tidak ada deteksi dini bahwa demo
276
anarkis kemarin hanya pengungkit kecil untuk konsolidasi oposisi.
Semua orang sekarang bisa melihat dan berkata....tuh kan, SBY sama
saja dengan pola Orde Baru, main tuduh dan cenderung mengurangi
simpatik kalangan intelektual.
5. Bila kekeliruan laporan intelijen yang tidak menyisipkan catatan-
catatan penting yang merupakan perkiraan perkembangan keadaan
dari sebuah kasus berulang-ulang terjadi, dan bila terus menerus
menjerumuskan SBY ke dalam proses penghancuran citra dirinya
sendiri, maka saya ramalkan hanya dalam waktu 6 bulan sampai 2
tahun popularitas SBY akan menurun sangat tajam. Kita bisa
menantikan studi survey Lembaga Survey negara kita. namun bila
intelijen memperbaiki diri serta selalu siap antisipatif dengan
catatan penting tentang perkiraan keadaan beserta sejumlah
skenario bayangan yang berisi aksi-reaksi seperti dalam teori
permainan, maka citra SBY akan selamat karea responnya akan jauh
lebih cerdas dari apa yang terjadi sekarang.
6. Perlu saya sampaikan pula bahwa siapapun musuh politik SBY tidak
akan bisa mencapai kekuasaan melalui jalur yang tidak demokratis.
Apalagi menggulingkan di tengah jalan, harus ada alasan yang amat
sangat luar biasa untuk menjatuhkan SBY sebelum 2009. Akan lebih
efektif bila penanganan kasus demonstrasi dan kasus konflik lokal
apapun dan dimanapun di masa depan menggunakan pendekatan
hukum yang tegas serta penyelidikan yang mendalam tentang
penggunaan teknik-teknik anarkis yang mendorong terciptanya
kerusuhan tentunya kalau bisa sampai ke aktor intelektual dan
penyandang dananya. Pelaku-pelakunya diseret ke pengadilan dengan
277
bukti kuat dan dihukum sesuai hukum yang berlaku. Hal ini sangat
bagus untuk menciptakan efek jera/kapok para broker kerusuhan.
7. sebab pernyataan sudah keluar dan nasi sudah menjadi bubur, maka
respon-respon soal demo buruh yang anarkis ada baiknya diendapkan
sementara atau bila perlu bisa dimulai proses komunikasi dengan
pihak oposisi yang tersebar agar tidak tercipta konsolidasi oposisi
menjadi gerakan rakyat yang semakin luas. Tentu saja fokus
persoalan pada butir-butir UU Ketenagakerjaan tetap menjadi
prioritas agar pihak-pihak yang bersebrangan mau memahami dan
menerima.
8. Bila intelijen negara kita memiliki bukti keras yang bisa berlaku demi
hukum maka sudah waktunya diadakan pendekatan hukum yang lebih
serius sebab bisa menjadi indikator bagi profesionalisme intelijen.
9. Sekali lagi, pemerintahan SBY begitu kuatnya dalam aspek
legittimasi, sehingga saya meragukan kekuatan oposisi bila tidak ada
momentum yang bisa dimanfaatkan untuk menyatukan mereka.
10. Demikian ump.
Semoga ada yang menyampaikan kepada pihak-pihak yang saya kritik di
atas, komunitas intelijen dan SBY sendiri.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Saturday, May 06, 2006
278
Kiri oh Kiri
Pada tanggal 4 Desember 2006 seorang rekan menanyakan
penilaian saya tentang rencana kegiatan diskusi tentang Marxisme
Internasional di Bandung, tepatnya bertemakan "DISKUSI FILSAFAT
SOSIAL DAN EKONOMI POLITIK, Gerakan Marxist Internasional
Kontemporer, Perkembangan dan Masa Depan Gerakan Marxist di Dunia,
dan Sekilas Tantang Organisasi dan Gerakan Buruh di Kanada". lalu
beberapa hari yang lalu, rekan ini kembali menyampaikan informasi
tentang hebohnya pembubaran acara ini oleh kelompok yang
mengklaim diri sebagai ANTI KOMUNIS serta adanya keterlibatan
intelijen Polisi Bandung. Sebagai referensi, saya disarankan berkunjung
ke dua alamat website yaitu rumah kiri dan melly.
Saya menjabarkan penilaian pribadi saya sebagai berikut:
Pertama, saya tidak dalam posisi anti ataupun pro faham
marxisme beserta aneka ragam bumbu turunannya, baik yang
diberikan embel-embel neo ataupun yang bersifat kompromis
dengan sebutan kiri-tengah atau progresif ataupun sosialis-
demokrat. Analis intelijen negara kita yaitu salah satu kelompok
intelektual yang faham tentang seluk-beluk berbagai ideologi di
dunia, dan saya bisa menjamin obyektifitas mereka, namun soal
kebijakan yaitu terserah pada pengambil kebijakan keamanan.
Kedua, pada saat ditanyakan soal sikap saya terhadap rencana
diskusi ini , saya tegaskan bahwa akan lebih baik bila
didengarkan terlebih dahulu apa isi diskusinya dan lalu
dibuat sebuah analisa tentang makna pemikiran yang dinamis di
279
kalangan muda kiri negara kita serta dampak nyata terhadap
gerakan mereka. Lebih lanjut, seharusnya intelijen tidak serta-
merta mendefinisikan sesuatu sebagai ancaman tanpa tahu
ancaman bagi siapa, jangan-jangan diskusi kelompok kiri justru
sangat bermanfaat bagi rakyat negara kita sebab mampu
memberikan terobosan untuk penyelesaian masalah bangsa.
Sesingkat itu komentar saya dan saya sangat berharap telah
terjadi perubahan paradigma di kalangan aparatur keamanan
terhadap makna perjuangan kelompok masyarakat dari aliran
manapun.
Ketiga, sejalan dengan pengalaman saya bergaul dengan senior
intelijen beraliran kiri yang tersingkirkan ketika Bung Karno
dikudeta, maka saya faham betul situasi yang menjadi dampak
pertikaian politik masa lalu ini . Senior-senior intelijen
yang lalu disebut eks BPI sangat kecewa dengan sikap
netral saya yang tidak berideologis. namun saya tegaskan bahwa
ideologi saya bukan kanan, bukan kiri, bukan golongan, dan juga
bukan angan-angan kosong, saya hanya ingin bekerja untuk
kemajuan bangsa negara kita. Saya mengorbankan kesempatan
yang lebih baik di luar dunia intelijen dengan harapan nyata
mendorong pembangunan nasional negara kita yang berpihak pada
rakyat. Harus diakui...saya keliru besar dan terlalu naif dengan
mengabaikan makna perjuangan prinsip pembangunan yang tepat,
dalam hal ini mau tidak mau bersandar pada ideologi. negara kita
menganut ideologi banci yang memadukan konsep ekonomi semi
liberal yang diiringi peranan pemerintah yang besar pada awal
280
pemerintahan Suharto, dan saya pastikan hampir 100% petinggi
politik dan ekonomi saat itu mengamininya. Pilihan strategi
pemerintahan otoriter dengan dukungan kuat kepada sektor
swasta terpilih (cukongisme) dirasa paling cepat memulihkan
perekonomian nasional. Padahal pemulihan ekonomi ini
sangat rentan dan terlalu banyak mengandalkan ketergantungan
pada sistem perekonomian liberal dunia. Konyolnya, hal ini
diperburuk dengan otak korup yang ada di kepala manusia-
manusia terhormat negara kita di era Orde Baru, belum lagi
penipuan besar-besaran dan perampokan harta rakyat oleh
kelompok swasta terpilih. Persoalan itu sudah saya dengar dari
senior intelijen beraliran kiri yang dimaafkan dan menjadi
penganggur terselubung pada tahun 70-80an. Sementara saat
ini, negara kita telah tenggelam dalam genggaman para liberalist
nasional maupun internasional yang terlalu yakin dengan
pembagian kue ekonomi global, padahal kemiskinan rakyat
negara kita sangat nyata di depan mata.
Keempat, kembali pada acara diskusi Marxisme di Bandung,
sejujurnya saya antara kaget dan tidak kaget. Kaget sebab
teknik pembubaran dengan memanfaatkan preman sangatlah
tidak elegan dan tidak simpatik di zaman demokratis ini dan saya
pastikan ini pola-pola lama yang merupakan bagian dari strategi
pencegahan penyebaran faham komunisme era Suharto. Tidak
kaget sebab saya sudah memperkirakan bahwa 8 tahun setelah
reformasi, pengambil kebijakan keamanan di negara kita masih
berpikir seperti di zaman Suharto.
281
Kelima, ingin saya sampaikan fakta-fakta mengapa dalam
sejarahnya faham kiri sangat tidak populer di hati rakyat
negara kita. Meskipun PKI pernah menjadi salah satu partai
dengan jumlah kader yang luar biasa, namun hal itu tidak berati
PKI bersih dari kontroversi. Watak sewenang-wenang dan
strategi gerakan yang diwarnai intimidasi pernah menjadi trade
mark PKI. Sebenarnya bukan hanya PKI, partai-partai yang
mencapai kekuatan politik di negeri ini sering kebablasan dan
menjadi semena-mena. Semua itu diperparah dengan kekeliruan
strategi PKI yang terpancing untuk melakukan gerakan yang
akhirnya menghancurkannya untuk "selamanya". Seandainya PKI
tidak terpancing, mungkin tidak akan pernah ada Presiden
bernama Suharto.
Keenam, pada era reformasi ini saya perhatikan emosi meledak-
ledak dari aktivis kiri sangat mengganggu pemahaman rakyat
yang terus dibayangi cerita-cerita seram komunisme. Sangat
jelas bahwa saya tidak melihat satupun intelektual kaum muda
kiri negara kita yang cukup mampu membawa pesan mendalam dari
faham kiri, entah itu marxisme klasik maupun yang neo.
Akibatnya penolakan masyarakat mudah sekali terjadi hanya
dengan provokasi sedikit saja. Selain itu, mereka yang cukup
pandai ternyata tidak membumi dengan gerakan yang rapih.
Sedangkan yang membumi dalam gerakan cenderung kasar dan
tidak simpatik, akibatnya sangat mudah menciptakan gerombolan
preman untuk menghancurkan perjuangan kaum kiri negara kita.
282
Mudah-mudahan tulisan ini cukup obyektif dan saya turut menyesalkan
peristiwa di Bandung. Kepada rekan-rekan intel dan aparat keamanan
jangan salah paham dengan artikel ini. Kepada aktivis kiri anggap saja ini
sebagai catatan khusus yang bisa saudara-saudara diskusikan, silahkan
koreksi saya bila saya keliru.
Catatan Penting:
akan mendukung gerakan apapun yang sungguh-sungguh
bertujuan untuk melindungi rakyat, mensejahterakan rakyat, dst. Tentu
saja di tingkatan ideologis akan ada perbedaan, dan diskusi untuk
mencapai kesepakatan membangun rakyat tentunya lebih penting dari
pada bertikai terus-menerus.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, December 20, 2006
283
Sebuah Catatan Untuk Gerakan Kiri negara kita
Reaksi rekan-rekan terhadap artikel Kiri oh Kiri ternyata begitu
luar biasa. Ada yang menganggap saya simpati terhadap pemikiran
Marxisme, ada yang memberikan saya cap komunis, dan tidak sedikit yang
bersikap sebaliknya yaitu justru memuji dan bahkan ada meminta analisa
komprehensif soal pemikiran kiri negara kita dan potensi gerakan kiri
negara kita. Sayangnya sikap-sikap ini tidak disampaikan secara
terbuka ke ataupun diungkapkan melalui shoutbox. sebab akan
terasa lebih nyata dan menghidupkan diskusi di Blog I-I. Saya tidak akan
menjawab e-mail rekan-rekan satu per satu. Oleh sebab itu
saya tuliskan sebuah pandangan singkat yang mungkin bisa mencakup
seluruh komentar, pertanyaan, dan respon rekan-rekan Blog I-I.
Baiklah....begini pandangan saya....
Secara psikologis masyarakat negara kita masih banyak yang mudah
dipengaruhi sebab tingkat intelektualitas yang relatif rendah dan sikap
mental penakut sebagai akibat dari intimidasi berkepanjangan sejak
zaman penjajahan. Sangat jarang kita bisa menemukan sosok manusia
negara kita yang idealis dan berani serta yakin akan prinsip-prinsip
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi ini diperparah oleh
mayoritas sikap kelompok elit pimpinan yang cenderung tidak memiliki
jiwa pengorbanan untuk rakyat. Ide-ide seperti Satrio Piningit dan Ratu
Adil merupakan sebuah bentuk fantasi harapan dari jeritan rakyat yang
mendambakan kepemimpinan yang sungguh-sungguh mengayomi rakyat.
Fakta bahwa tidak sedikit pemimpin negara kita yang bermental pemeras,
284
oportunis, kejam, mementingkan diri sendiri dan tidak memiliki visi dan
misi untuk kesejahteraan rakyat, telah membuat hubungan antara elit
dan rakyat yang penuh kecurigaan. jika ada gerakan rakyat yang
murni sekalipun sering diartikan sebagai sebuah perlawanan terhadap
negara. Sebaliknya, rakyat senantiasa berharap akan adanya peranan
negara yang sungguh-sungguh memperhatikan kondisi nyata berupa
kemiskinan, bencana, yang langsung berdampak ke kehidupan sehari-hari.
Padahal peranan negara pasca jatuhnya pemerintahan Suharto telah
digerogoti secara sistemeninggal s oleh pemilik modal dan politisi dan birokrat
korup. Sementara dinamika gerakan civil society ala Barat masih harus
menempa diri menjadi satu kekuatan nyata yang bisa mendorong
perubahan nyata pula.
Perlu dicatat bahwa proses kooptasi berbagai gerakan politik di
negara kita juga berjalan seiring dengan kepentingan para pemilik modal
dan orang-orang yang punya "kuasa". Proses ini telah melemahkan
gairah dinamika gerakan civil society. Akibatnya terjadi lagi aliansi-
aliansi gerakan yang cenderung menjadikan gerakan civil society dibawah
kepentingan tertentu, misalnya untuk kepentingan tokoh tertentu, untuk
kepentingan partai tertentu, untuk kepentingan pemberi donor, untuk
kepentingan asing, bahkan tidak sedikit yang bergerak untuk kepentingan
intelijen asing.
Melihat kondisi ini , diperlukan sebuah pemikiran yang kuat dan
matang yang bisa diadaptasikan ke dalam situasi kongkrit rakyat
negara kita. jika kita berpijak pada pandangan Marxisme dalam varian
285
apapun perlu dilakukan proyek besar penelitian tentang sikap rakyat
negara kita terhadap pemikiran Karl Marx, minimal berupa survei yang bisa
mewakili penyebaran penduduk negara kita. Saya jamin, bila tiba-tiba
dilakukan survei semacam itu saat ini jawabnya akan negatif, yaitu
banyak rakyat negara kita yang tidak paham tentang itu. Sesungguhnyalah
hal yang sama juga menimpa pemikiran liberal dan neo-liberal. Semua saat
ini sangat tergantung pada media massa dan gerakan-gerakan politik
oportunis yang bersliweran. Oleh sebab itu perlu dilakukan proses
conditioning berupa pendidikan politik, propaganda, serta penjelasan-
penjelasan sederhana yang bisa dimengerti. Satu hal vital yang perlu
dicapai selama proses ini yaitu penciptaan sebuah varian khas
rakyat negara kita dalam pola pikir filsafat kiri, sebuah contoh baik
misalnya faham Marhaenisme yang sebenarnya saya pernah ikut
menggodoknya sebelum dipopulerkan oleh Bung Karno. Sebuah proyek
besar yang juga sukses yaitu RRC dengan pemikiran Mao dan Deng dan
lalu disempurnakan oleh Jiang dalam sebuah proses panjang
menciptakan sosialisme ala China. Saya yakin tidak banyak yang tahu sel-
sel khusus yang diciptakan oleh ketiga tokoh besar China ini . Sel-
sel analis intelijen RRC telah melakukan penelitian serius tentang kondisi
nyata rakyat China mulai dari filsafat sampai ke persoalan sehari-hari.
Bagaimana terjadi sinergi gerakan tani sebagai pengganti buruh ala Mao,
dilanjutkan oleh pragmeninggal sme sosialis Deng dengan memasukkan unsur
kapitalisme serta bagaimana terjadi sinergi dari ajaran Konfusianisme ke
dalam pandangan sosialisme ala China yang digagas Jiang tentunya bisa
menjadi pelajaran bagi negara kita. Satu hal yang sangat penting yaitu
kesemua itu digagas dan dilaksanakan untuk the greater China.
286
Ketika muncul ide-ide sosialisme-Islam, saya lihat masih terlalu dangkal
dan kurang progresif. Ketika anak-anak muda LMND, akatiga, PRD, milist
marxisme, serial, kelompok diskusi rumah kiri, serikat buruh, dll saya
melihat tercerai berainya pemikiran kiri yang cenderung mengarah pada
pola elitisme dan ego yang mengakibatkan kurangnya perhatian pada
penguatan pondasi pemikiran khas kiri negara kita yang bisa diterima luas
yang juga diiringi oleh proses propaganda dan agitasi yang cerdas.
Basis-basis yang sudah baik di Medan, Riau, Bandung, dan Jakarta
seharusnya bisa menjadi pionir dalam memperbaiki lemahnya argumentasi
dan memperbesar pengaruh gerakan.
Saya melihat tidak banyak aktivis kiri yang berani mengambil inisiatif
pendekatan dengan kalangan militer, intelijen, polisi dan lembaga
berpengaruh lainnya dalam sebuah proses penggodokan konsep pemikiran
dan gerakan kiri khas negara kita. Sebuah diskusi intensif sebenarnya
sangat perlu sebab sesungguhnya musuh gerakan kiri negara kita yaitu
kapitalisme global dengan dukungan kalangan radikal neo-liberal.
Sebagai sebuah peringatan kecil, bahwa pasca berantakannya gerakan
radikal teror, gerakan kiri kembali menjadi sasaran jika tidak segera
berbenah diri dengan tampilan sebagai pembela jeritan rakyat negara kita.
Hal penting yang sangat vital bagi sebuah gerakan idealisme yaitu
simpati yang besar dan luas dari rakyat.
287
Semoga bisa bermanfaat. Kepada rekan-rekan aparat keamanan perlu
saya tegaskan bahwa segala potensi rakyat dari kalangan manapun
seharusnya tidak diberangus secara sewenang-wenang. Diperlukan
langkah-langkah strategis untuk masa depan negara kita. Saat ini yang
sedang menjerumuskan bangsa negara kita yaitu para kapitalis yang
serakah dan tidak mau berkorban untuk rakyat negara kita. Kondisi
terebut menjadi mungkin sebab pemerintah selalu terbelenggu oleh
tarik ulur kekuatan-kekuatan politik dan pemiliki modal yang juga
diperparah oleh intervensi asing yang berlebihan.
Sekian, mohon koreksi bila ada kekeliruan
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, January 10, 2007
288
Gerakan Kampungan Marxist negara kita
Meski suasana hati saya masih berduka sebab baru pulang melayat, tidak
ada salahnya bila saya berikan catatan singkat tentang gerakan kaum
Marxist negara kita.
Mengapa saya sebut kampungan? sebab memang benar-benar kampungan
dan sangat tidak kreatif. Apapun namanya saat ini, betapa bagusnya
website mereka, betapa gigihnya proses pengkaderan mereka, saya
pastikan tidak akan laku bila tetap berjalan di atas pemikiran cetek
tentang Marxisme.
Seperti pernah saya tulis dalam artikel Gerakan Kiri negara kita dan Kiri
oh Kiri, sejarah yang ditinggalkan oleh PKI di negara kita terlalu hitam-
pekat. Terlepas dari kebenaran sejarah yang penuh warna di negara kita,
ingatan buruk tentang komunisme tidak akan hilang dalam semalam. PKI
yaitu sebuah kekuatan komunis terbaik dan terkuat yang pernah dimiliki
bangsa negara kita dan bangsa negara kita sudah kapok menanggungnya.
jika sekarang ada gerakan yang memperjuangkan kembalinya kekuatan
PKI seperti masa Orde Lama, maka hampir-hampir tidak mungkin. Hanya
keajaiban saja yang memungkinkan gerakan komunis baru mampu benar-
benar eksis di bumi nusantara. Lebih jauh lagi gerakan komunis baru
telah diinjeksi oleh permainan elit-elit militer sakit hati yang telah
menggerakan tangan-tangannya untuk sebuah pra-kondisi menghancurkan
demokrasi sehingga mampu melahirkan sebuah diktator proletar baru
yang populis. Sayangnya persiapan ini pun teramat sangat prematur.
Betapapun kuatnya struktur dan program kegiatan yang telah dibangun,
semua akan mentah sebab mayoritas rakyat negara kita memiliki cara
289
pandang yang berbeda. Apakah pendidikan/pengkaderan kaum Marxist
akan efektif, saya kira jauh api dari panggangan.
Masalah citra dan watak organisasi juga tidak pernah benar-benar
diperhatikan oleh kaum Marxist negara kita. Masalah ide-ide perjuangan
dengan teriakan lantang tentang kapitalisme global terasa seperi kerupuk
melempem. Tidak riil dan tidak menyentuh langsung kepentingan rakyat.
Kalaupun sudah banyak gerakan Marxist yang masuk dalam arena
pemberdayaan masyarakat dan advokasi serta HAM, levelnya jauh
dibawah kegiatan kelompok pro demokrasi liberal ataupun yang di tengah.
Saya yakin betul bahwa proses otokritik telah meninggal dalam gerakan
Marxist negara kita sebab memang telah ditunggangi kelompok
kepentingan dan hanya mengarah pada utopia yang semakin telanjang di
mata rakyat. Kaum Marxist negara kita benar-benar sangat memalukan,
dan anda yang mengaku Marxist silahkan berargumentasi dengan
dan tentunya saya sangat berharap anda telah membaca ulang sejarah
pemikiran Marxisme di dunia maupun di negara kita.
Kaum Marxist negara kita sangat buruk sistem organisasinya, sangat jauh
di belakang organisasi profesional kelompok pro-demokrasi yang
cenderung liberal. Akibatnya kaum Marxist hanya mampu melakukan
masturbasi politik dengan angan-angan kosong yang bersandar pada
dinamika kelompok yang lalu dianggap penyakit kegilaan revolusi
oleh masyarakat.
Apa yang saya khawatirkan yaitu bahwa kaum Marxist negara kita
sekarang dikendalikan oleh kekuatan anti negara kita Raya. Namun saya
belum cukup mengumpulkan bukti-bukti otentik, sehingga sementara saya
hanya beranggapan bahwa mereka bagian wajar dari dampak reformasi
290
dan demokratisasi, dimana setiap kelompok menuntut pengakuan
eksistensi dalam landasan kekhasan masing-masing.
PRD dengan berbagai underbownya, Papernas dll, berbagai gerilya kaum
Marxist masuk ke dalam Partai Politik besar, semuanya sebuah upaya
merealisasi ide-ide Marxisme. Namanya juga orang berjuang, ya silahkan
saja. Namun perlu diperhatikan baik-baik bahwa secara politik maupun
ekonomi, posisi Marxisme bersebrangan dengan Kapitalisme dan
Liberalisme. Kondisi filosofis ini seringkali mencengkeram otak
Manusia negara kita yang melupakan hakikat makna tujuan filsafat sosial
yaitu kebaikan dengan hasil nyata yang bisa dirasakan sesama manusia,
untuk Bangsa negara kita, untuk rakyat negara kita, untuk negara kita Raya.
Bukan untuk ide-ide itu berdiri sendiri tanpa menyentuh kebutuhan
rakyat.
Bagi kaum Marxist radikal, melakukan kompromi berjalan ke tengah
menjadi sosialis demokrat sama saja penghianatan kepada Marxisme
klasik, sebab dipastikan akan terkooptasi oleh kelompok demokrat yang
berat ke liberalisme. Padahal saya melihat mereka yang berjalan ke
tengah telah menghentikan kebiasaan bermasturbasi dan mulai melakukan
karya nyata untuk rakyat.
Pernahkan ada kaum Marxist maupun Liberalist negara kita yang pernah
berbikir keluar sebentar dari makna-makna ideologis untuk mencari
formula yang tepat bagi persoalan bangsa, bagi penyelesaian masalah
ekonomi nasional, tanpa harus bermusuhan, tanpa harus berkonfrontasi,
menjadi sebuah gerakan sosial rakyat yang khas negara kita. Pragmeninggal sme
RRC yaitu sebuah alternatif yang baik, kapitalisme ekonomi dan
komunisme politik dijalankan dalam struktur negara yang sangat
291
akomodatif. Satu ide besar bernama The Greater China menghentikan
kecurigaan politik dan krisis pembangunan ekonomi. Maaf, saya tidak
bermaksud menyederhanakan persoalan sebab pembahasan ini bisa
menghabiskan berlembar-lembar kertas dan menjadi sebuah buku.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Friday, March 30, 2007
292
Tentang Komunisme Versus Liberalisme
Artikel ini mudah-mudahan bisa menjawab sejumlah argumentasi via e-
mail dari mereka yang mengaku pejuang ekonomi pasar dan mereka yang
mengaku Marxist.
-----------------------------------
Bila Dita Indah Sari sampai kelabakan untuk menangkis tuduhan komunis
dalam sebuah debat TV SCTV minggu lalu (4/4) seperti diceritakan
seorang rekan Blog I-I, maka saya menjadi ragu bahwa prinsip-prinsip
filosofis yang ditempuh Papernas maupun PRD sudah mapan, tentunya
masih ada perdebatan yang seru didalamnya. Saya pribadi tidak pernah
menyatakan bahwa Papernas maupun PRD Komunis (silahkan baca lagi
lebih hati-hati Marxist negara kita, yang saya nyatakan yaitu merupakan
perwujudan pemikiran Marxist yang mana variannya belum saya pahami
sepenuhnya sebab masih tampak mencari bentuk yang tepat. Dari
beberapa tulisan tentang kelompok kiri, saya tidaklah berhenti dalam
sikap antipati atau bermusuhan.
Bila para ekonom dalam Yayasan negara kita Forum tetap berpijak pada
keyakinan ekonomi bahwa sistem pasar dan integrasi pada ekonomi global
yaitu satu-satunya resep mujarab menuju negara kita Raya dalam 5 besar
dunia pada 2030, maka saya pastikan bahwa ada banyak resep pahit
sosial-politik yang harus ditelan sebelum mimpi itu menjadi kenyataan.
Dalam kritik saya pada para penganjur ekonomi pasar saya juga tidak
bersikap antipati melainkan hanya mempertanyakan variabel-variabel
non-ekonomi yang kadangkala justru lebih dominan di negara kita.
293
Apa yang tawarkan yaitu bahwa ada perlunya untuk sejenak
keluar dari rumah intelektual filosofis keilmuan dan melihat kenyataan
praktis apa yang perlu dibenahi di dalam rumah negara kita Raya.
juga menyarankan kepada mereka yang senang menggunakan prinsip
pemaksaan untuk berkaca dan melihat betapa energi positif konstruktif
hancur dan menciptakan konflik terbuka yang tak kunjung selesai. Konflik
yang bersumber dari perbedaan pemikiran yaitu wajar dan telah
menjadi catatan sejarah yang berulang-ulang. Namun bila kita ingin mimpi
negara kita Raya bisa terwujud, maka konflik perbedaan itu tidak harus
diakhiri dengan kehancuran salah satu pihak melalui jalan-jalan
kekerasan. Ingat!!! mayoritas kelompok-kelompok politik di negeri ini
pernah menghalalkan jalan-jalan kekerasan dalam catatan sejarah.
Dalam sudut pandang intelijen, generalisasi komunisme memang dirancang
sedemikian rupa untuk mempermudah penolakan masyarakat secara total
terhadap faham komunisme tanpa ada pemilahan sama sekali. Suatu hal
yang mencengangkan yaitu bahwa mekanisme ini juga telah
mengganyang sosialisme negara kita yang pernah mapan dalam beberapa
periode di era Orde Lama dan lalu berubah penampilan pada era
Orde Baru dengan gerakan yang lebih kompromis dengan kekuasaan.
yaitu ABRI/tentara yang bertanggungjawab dalam menciptakan strategi
jitu penghancuran total komunisme. Bukankah pada era Orde Lama
kekuatan politik dan militer yang berhadapan frontal yaitu PKI dan
tentara -AD. Sebenarnya gagasan strategis tentara cukup baik dalam bingkai
pemantapan Pancasila dan Nasionalisme negara kita, namun hal itu menjadi
294
rusak berantakan manakala eksekusi kebijakan pemerintah secara
semena-mena menggunakan kekerasan represi yang menakutkan bagi
gerakan civil society. Sampai sekarang residu watak kharakter ini
masih tampak di beberapa bagian dan secara jelas bisa dilihat oleh
masyarakat. Misalnya dalam kasus pelanggaran HAM pada umumnya selalu
melibatkan unsur aparatur penjaga keamanan. Bahkan upaya-upaya
pengrusakan lembaga sipil seperti BIN melalui kasus tragis kemeninggal an
Munir begitu menyakitkan unsur-unsur sipil di tubuh BIN. Penguatan
Lembaga keamanan berwatak sipil seperti polisi dan BIN sangat
ditakuti oleh oknum-oknum Nasionalis Militeristik di negeri ini. Hal ini
merupakan bukti bahwa reformasi militer masih terus perlu disoroti agar
profesionalisme militer negara kita mampu merubah cara pandang yang
terkotak-kotak terhadap segenap elemen kekuatan bangsa negara kita.
Sorotan kepada tentara bukan dalam artian tentara menjadi sasaran tembak
seperti pernah dilakukan oleh mayoritas aktivis civil society ketika
mempreteli hak eksklusif tentara melalui mekanisme dwi-fungsi. Melainkan
lebih pada dukungan penuh untuk menjadikan tentara yang profesional
dengan kepastian anggaran militer yang memadai serta dukungan
pembangunan kompleks industri militer untuk pengadaan peralatan
perang. Selain itu, yang juga tidak kalah pentingnya yaitu perubahan
watak segenap anggota militer melalui proses pendidikan yang profesional
sehingga mampu menghasilkan insan militer yang tidak mudah tergoda
untuk terjun bebas dalam praktek bisnis kotor seperti terjadi pada era
Orde Baru. Hal itu juga terjadi dalam korps Polisi negara kita, sehingga
Military Watch dan Police Watch yang dilakukan masyarakat sipil
295
menjadi signifikan. Ketika anggota tentara atau Polisi atau bahkan Intelijen
terjun ke dunia politik, maka wajib masuk dalam koridor demokrasi yang
harus dipatuhi aturan mainnya.
Masih dalam sudut pandang intelijen, generalisasi liberalisme sebagai
neokolonialisme juga menjadi kepentingan kelompok Nasionalis-
Militeristik yang melihat secara sempit akan mengancam kedaulatan
nasional negara kita. Kedaulatan yang pada masa Orde Baru diterjemahkan
dalam kebebasan merampok kekayaaan bangsa dan untuk memperkuat
kelompok kepentingan dalam link kekuasaan yang diharapkan bisa abadi.
Itulah sebabnya terjadi kerusakan mental yang akut yang menyebabkan
perilaku menyimpang berupa korupsi menjadi budaya massa. Korupsi
terjadi di manapun juga, namun dalam skala tertentu bisa diabaikan
sebab tidak merusak keseluruhan sistem, namun dalam kasus negara kita
sungguh aneh bin ajaib.
Liberalisme dan integrasi ke pasar global telah mendorong rasionalisasi
sistem ekonomi nasional negara kita yang selama masa Orde Baru penuh
akal-akalan untuk kepentingan kelompok tertentu. Namun proses
liberalisasi ini juga telah melahirkan kekuatan baru yang
berpotensi memiliki watak semena-mena seperti pada masa Orde Baru.
Namun kelompok baru ini tentunya semakin canggih dengan berbagai
argumentasi dan pendekatan hukum formal yang kuat. Itulah sebabnya
perlu dilakukan pengawasan yang super ketat dalam reformasi hukum
nasional negara kita agar tidak menjaid sangat berat kepada kelompok
liberal. Disinilah, memberikan dukungan penuh kepada kaum
Marxist negara kita untuk berteriak dan memberikan draft pemikiran yang
296
logis untuk mencegah terjadinya penguasaan seluruh kekayaan bangsa ke
tanggan pemilik modal.
Harapan tentu berupa sinergi dimana apapun gagasannya dan
teknik pelaksanaannya satu hal yang perlu digarisbawai yaitu bukan
untuk kepentingan golongan, sebab hal ini hanya mengulangi kesalahan
besar Orde Baru.
berasumsi bahwa kesulitan terbesar dalam menggagas negara kita
Raya yaitu terletak pada watak sombong dan ingin menang sendiri dari
sosok manusia negara kita. Selain itu diperparah oleh iri hati dan dendam
yang akhirnya membutakan mata, menulikan telinga dan menutup hati
nurani. Alih-alih pengatasnamaan agama, ideologi atau keyakinan
seringkali ditembakkan demi niat-niat penghancuran elemen bangsa yang
dianggap "musuh". Jangankan dialog, melihatpun tidak sudi sebab sikap
bermusuhan muncul lebih dahulu dibandingkan harapan adanya perubahan
yang lebih baik.
Watak-watak ini diatas menyuburkan kehidupan tikus-tikus
koruptor, broker-broker ekonomi, pungutan-pungutan preman politik,
perampok kekayaan alam, tikus kepolisian, tikus pengadilan, serta
berbagai perilaku menyimpang lainnya. Di level akar rumput, lahir
masyarakat yang haus narkoba sebab kehilangan arah, masyarakat yang
senang mengadili sebab tidak ada keadilan, masyarakat yang menyimpan
amarah sebab tak berdaya, dan masyarakat yang cenderung putus asa.
297
Betapapun kondisinya, bila kita sadar makna kehadiran kita di dunia
sebagai manusia negara kita, bila kita masih merasa waras, maka belum
terlambat untuk mencari jalan atas nama diri kita masing-masing untuk
berdiri tegak menjadi lokomotif perubahan berkontribusi dengan niat
tulus. Sekecil apapun cahaya yang kita keluarkan bisa menerangi sesuai
kekuatan cahayanya.
Maaf, nulisnya kurang terstruktur sebab memang tidak dikonsep secara
baik. Silahkan dikoreksi oleh rekan-rekan semua.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, April 11, 2007
298
Hak Kebebasan Beragama versi AS
Mengapa Amerika Serikat masih saja memasukkan negara kita ke dalam
daftar negara yang diameninggal sebab pelanggaran berat kebebasan
beragama?
Di kala negara kita semakin jauh melangkah dengan prinsip-prinsip HAM
dan liberalisme....tekanan AS masih saja begitu kuat. AS yang jauh lebih
religius dibanding negara-negara Eropa bisa jadi menerima informasi bias
dari jaringan yang berdasarkan agama tertentu di negara kita, tujuannya
tentu saja untuk terus membuka peluang membesarkan agamanya di
tengah-tengah mayoritas muslim yang bervariasi.
Ketika pemerintah RI mengakomodasi kembali kepercayaan Khong Hu
Cu....tidak ada cerita internasional khususnya di AS yang memberikan
acungan jempol, sebab Khong Hu Cu identik dengan komunitas Chinese
yang tentunya tidak terlalu dipedulikan oleh kelompok kepentingan di AS.
Malahan hal ini mungkin dianggap kurang kondusif sebab membaiknya
hubungan sosial komunitas Chinese negara kita sebagai bagian integral
bangsa negara kita berpotensi semakin mendekatkan hubungan RI-RRC,
yang berarti kurang menguntungkan bagi AS. Hal ini juga berarti akan
terjadi gerakan yang signifikan dari penganut kristiani Chinese untuk
kembali ke keimanan dasar yang kuat dalam keyakinan religi kosmologi
Chinese yang berdasarkan pada ajaran Khong Hu Cu, Buddha Dharma dan
Taoisme. Pada masa Orde Baru Chinese negara kita mengalami
keterpaksaan untuk "berlindung" ke kelompok kristiani ataupun islam.
299
Meski banyak juga yang juga berdasarkan pada ketertarikan dan
keimanan yang murni, dominasi ajaran agama Timur Tengah (kristen dan
Islam) membuat ajaran asli kalangan Chinese termarjinalisasi.
kembali pada berita AS Masukkan negara kita Dalam Daftar Pelanggaran
Hak Kebebasan Beragama, tentu kita bisa secara waspada
memperhatikan bagaimana proses ini bisa terjadi.
Rakyat negara kita dengan keanekaragamannya benar-benar harus
membuka mata dan menyadari bahwa kepentingan kelompok tidaklah akan
bisa kejayaan negara kita Raya. Apakah anda seorang kristen, seorang
muslim, seorang buddhist, seorang Hinduist, seorang Taoist, seorang
penganut Khog Hu Cu, seorang sinkretis, seorang penganut agama tradisi
asli nusantara, seorang penganut kepercayaan, dll kita yaitu satu
kesatuan bangsa yang sedang terseok-seok membangun negara dan
bangsa negara kita. Pihak yang dominan maupun yang minoritas harus bisa
saling mengerti dan mengupayakan harmoni hubungan yang bisa
menciptakan sinergi dalam membangun. Misi dakwah mencari dan
mengumpulkan umat tidak bisa dilakukan dengan paksaan maupun
penipuan, sebab Yang Maha Pencipta tahu setiap niat yang tersirat
ketika kita berdakwah. Sungguh para pendakwah hanyalah akan menjadi
orang-orang yang terkutuk jika cara dan niatnya begitu busuk hanya
demi kejayaan agama dan bukan demi nilai-nilai kesucian ajaran dan
Ketuhanan. Apalagi sampai membuat konspirasi internasional
memutarbalik fakta dan mencari dukungan jaringan internasional untuk
terus menekan negara kita.
300
Lihat baik-baik kasus Poso dan Ambon...dua wilayah bekas konflik dan
potensi konflik yang masih menyimpan bara api. Siapa yang melakukan
aksi awal terorganisir dan siapa yang berteriak ke dunia internasional?
Juga kepada anda yang radikal, anda benar-benar kurang cerdas dalam
bermanuver sebab setiap aksi radikal yang anda lakukan akan menjadi
amunisi yang ampuh bagi kelompok eksklusif yang membuat laporan dan
menginformasikan kepada Komisi Kebebasan Beragama Internasional
Amerika Serikat tentang kebebasan beragama di negara kita.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Sunday, May 07, 2006
301
Anti Amerika ?
Salah satu bentuk aksi anti Amerika yaitu menjadikan segala sesuatu
yang berbau Amerika menjadi sasaran kekerasan.
Kemarin saya menuliskan sedikit tentang 9/11 yang pada bagian akhir
saya menyimpulkan bahwa bahwa motivasi-motivasi power serta
pendekatan kekerasan tidak akan pernah berhenti dalam otak manusia.
Meski terasa klise, namun fakta yang menjadi bagian hidup manusia itu
menunjukkan betapa pentingnya membangun sistem keamanan yang baik
bagi sebuah negara.
Misalnya saja pada hari ini 12 September 2006 terjadi aksi serangan
bersenjata ke Kantor Kedubes Amerika Serikat di Damascus, Syria.
Meskipun bisa dianggap kurang berhasil, namun hal itu sudah cukup
menarik perhatian dunia pasca peringatan peristiwa 9/11 kemarin. Lihat
syria_gunfire, yang mengutip dari AP SYRIA GUNFIRE?
Sebuah fakta perlawanan atau permusuhan terhadap negara adidaya
Amerika seperti tak ada henti-hentinya. Kita bisa berasumsi itu
diakibatkan sikap arogan pemerintah Amerika yang cenderung
"memusuhi" Islam. Kita juga bisa berasumsi itu diakibatkan sikap
pemerintah Amerika Serikat yang selalu berada di belakang Israel dalam
konflik di Timur Tengah, seperti masalah Palestina dan Lebanon. Atau
kita juga bisa berasumsi bahwa kecurigaan sesama manusia yang berbeda
padangan politik, ideologi dan keyakinan akan selalu berujung pada
konflik.
302
Saya jadi teringat dengan sejumlah aksi anti Amerika seperti model
sweeping, ancaman bom, demonstrasi radikal, sampai demonstrasi damai.
Amerika Serikat pasca 9/11 sebenarnya telah menarik simpati warga
dunia termasuk dunia Islam moderat. namun ketika pemerintah Amerika
Serikat melancarkan perang melawan Terror, di berbagai belahan dunia
seperti kasus serangan ke Afghanistan dan Irak, perang melawan teror
di front Asia, Eropa, dll, maka secara berangsur simpati terhadap
Amerika Serikat sebagai "korban teror" semakin melemah. Bahkan timbul
kecurigaan yang logis bahwa kepentingan power, termasuk di dalamnya
penguasaan sumber-sumber energi dunia (baca: minyak bumi dan sumber
daya alam strategis).
Tidaklah mengherankan bila demi penguasaan power, segala cara harus
ditempuh. Meskipun resikonya menimbulkan gerakan anti Amerika, namun
skalanya telah diukur dan masih dalam batasan yang bisa "diterima".
Sesungguhnya potensi terbesar dalam menantang hegemoni Amerika
Serikat datang dari China. Namun pemerintah Amerika Serikat tidak
akan memicu gerakan anti Amerika di China sebelum berbagai potensi
power di dunia dalam kendali. Misalnya upaya-upaya mengikat China dalam
sistem ekonomi global agar ada "kepatuhan" pada aturan sistem liberal
lebih terasa dibandingkan dengan sorotan politik terhadap China.
Hal yang amat menarik yaitu bahwa China meskipun masih negara
komunis, hakekatnya yaitu kaum kapitalis sejati. Sehingga China paham
betul permainan perebutan power di dunia ini. Ingat China termasuk
303
bangsa yang memiliki sistem sosial, politik dan ekonomi yang tertua di
dunia. Bila China mampu mengatasi ketimpangan sosial dalam negeri dan
terus mempertahankan pertumbuhan ekonominya, maka kita akan
menghadapi era baru di mana hegemoni Amerika Serikat akan mendapat
penyeimbang.
Apa yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat dalam masalah-masalah
keamanan dunia sebenarnya hanya pengalihan perhatian dunia, sebelum
konflik Amerika-China mengemuka dan menjadi warna utama dunia. Sikap
low profile China yang konsisten berkonsentrasi dalam mengatasi
persoalan domestik dan khususnya mempertahankan laju pertumbuhan
ekonomi yaitu sangat tepat.
Mengapa isu terorisme dari kalangan radikal Islam lebih mengemuka, hal
ini disebab kan kaum radikal Islam yaitu golongan yang paling mudah
diperalat untuk menjadi bagian penting dalam sebuah skenario politik.
Dengan sedikit pemicu saja, maka akan ada reaksi besar dan biayanya
cukup murah. Belum pahamnya kalangan radikal Islam akan permainan
politik di atas permainan politik tentunya semakin memudahkan
pelaksanaan skenario ini . Lihat saja misalnya bagaimana mungkin
seorang Al Faruq yang ditahan di Afghanistan bisa lolos dari penjara,
apakah itu sebuah kebetulan? Atau mengapa penahanan Hambali di
penjara Guantanamo dan mengapa pemerintah negara kita sulit dalam
melakukan kontak atau upaya pengadilan Hambali di tanah air. Bisa jadi
kebenaran sejarah yaitu sangat jauh dari apa yang kita baca di berita
sehari-hari.
304
Realita cara berpikir manusia yang teramat cerdasnya dalam menyusun
sebuah rencana yang rumit di era modern yaitu fakta sosial yang
penting untuk diperhatikan. Sikap Anti Amerika pada satu sisi menjadi
ukuran bagi para pemikir di Amerika Serikat untuk membuat analisa
rencana kebijakan luar negerinya, bahkan juga dimanfaatkan untuk
mempertinggi nasionalisme Amerika.
Catatan: Setidaknya ada 5 faktor penting yang ingin saya catatkan kali
ini, yaitu:
1. Tidak semua berita dunia merupakan cerminan fakta
kebenaran, khususnya bila kita secara hati-hati
memperhatikan komentar, opini atau padangan. Bedakan
dengan data kasar yang masih bersifat netral. Bahasa dan
pilihan kata yang digunakan di media massa akan membawa
efek psikologis pada setiap pembacanya.
2. Energi, Uang/Ekonomi, Kekuatan Militer, Media
massa/Propaganda, Intelektual/Intelijen, Network,
teknologi, serta berbagai unsur pendukung lainnya yaitu
faktor-faktor pembentuk sejarah dunia modern.
3. Ketika kita mendengar kata Anti Amerika saat ini, asosiasi
tercepat yang muncul di kepala yaitu gerakan radikal
Islam. Padahal sebelum jatuhnya blok Soviet, anti Amerika
hampir identik dengan kelompok komunis.
4. Sebaliknya ke dalam publik domestik Amerika, setiap berita
anti Amerika diseluruh dunia berarti penguatan simpati
nasionalisme Amerika. Meski simpati itu terpecah dalam
305
kubu yang menyalahkan pemerintah Amerika dan yang
semakin loyal pada pemerintah, dampaknya cenderung
menjadi alat pembenaran atas setiap perilaku/kebijakan luar
negeri Amerika Serikat.
5. Kepada rekan sahabat Blog I-I, mulailah teliti dan berhati-
hati dalam setiap melihat/membaca berita dunia, khususnya
yang terkait dengan kasus-kasus sensitif dan berdampak
luas .
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Tuesday, September 12, 2006
306
Studi Dampak Perang Irak
Perang Amerika Serikat dan sekutunya di Irak diduga kuat akan
melahirkan sebuah generasi baru Muslim radikal. Itulah salah satu faktor
penyebab ancaman teror meningkat sejak Peristiwa 11 September 2001.
Demikian simpul laporan rahasia dinas intelejen Amerika CIA yang
diungkap harian The New York Times. Lihat perang Irak
Kesimpulan tsb merupakan kebalikan dari pernyataan Presiden George W.
Bush yang berulangkali menyatakan sejak itu ancaman teror menurun.
Dalam peringatan mengenang 11 September 2001 baru baru ini,
pemerintah Amerika mengatakan, kelompok teroris menyalahgunakan
perang di Irak sebagai propaganda. Laporan rahasia tsb pertama kali
menyajikan peta bumi terorisme global. Laporan tsb disusun berdasarkan
kerjasama antara 16 instansi intelijens Amerika.
Apa yang menarik dari berita di atas, saya mungkin bisa paparkan
beberapa point yang bisa rekan-rekan sahabat renungkan:
1. Logika laporan ini bisa diterima sebab hubungan
kausatifnya cukup jelas dan meyakinkan, yaitu ketika sebuah
negara diperangi/dijajah maka tidak mengherankan bila
kebencian pada negara yang memerangi terus meningkat. Hanya
saja penekanan pada faktor kelahiran Muslim radikal sangat
tendensius, bisa jadi laporan intelijen sengaja dibuka ke media
massa untuk memelihara keyakinan publik Amerika Serikat
tentang ancaman teror dari Muslim radikal.
307
2. Perbedaan pernyataan antara Bush dan Intelijen hanya retorika
propaganda dimana pada ujungnya hanya akan melahirkan
kesepakatan bersama dalam bentuk kebijakan luar negeri
Amerika yang akan memperpanjang perang melawan teror dan
penguasaan sumber-sumber energi di Irak. Sementara informasi
lahirnya gerakan Muslim radikal hanyalah sebagai alat justifikasi
yang akan membuat publik Amerika mengamini kebijakan
pemerintah Amerika.
3. Laporan intelijen ini juga memiliki dampak lain yang lebih
luas ke dunia Islam global, dimana sangat diharapkan reaksi-
reaksi keras dari kalangan Muslim untuk menjadi bukti akan
definisi ancaman dari gerakan Muslim radikal. Sementara itu,
saya bisa menduga bahwa pendekatan kepada gerakan Muslim
radikal oleh operasi rahasia CIA yang seolah-olah bersimpati
pada penderitaan kaum Muslim terus berjalan. Operasi rahasia
itu bentuknya berupa proses pembodohan agar supaya kaum
Muslim mendefinisikan dunia secara hitam putih, dimana
anarkisme yang dikuasai kelompok kapitalis liberal hanya bisa
dirubah melalui aksi teror. Mereka yang mendefiniskan
ramadhan sebagai penghancuran misalnya, sangat jelas
merupakan agen-agen CIA. Pencitraan dunia Islam yang disadari
ataupun tidak ini telah mencoreng kemuliaan agama Islam
sendiri.
4. Upaya melekatkan label radikal pada kaum Muslim merupakan
salah satu tujuan agar intelijen Amerika tetap memiliki "musuh"
dan bisa bekerja dengan anggaran yang besar. Tentu saja
308
kalangan elit kapitalis mengerti ini dan juga mendesak intelijen
agar dalam setiap operasi tidak melupakan pentingnya
penguasaan sumber-sumber ekonomi strategis. Terciptalah
sinergi elit intelijen, elit politik dan politik ekonomi yang saling
menguntungkan. Sementara yang menjadi korban yaitu rakyat
Irak yang menjadi semakin miskin dan sulit serta terus dibodoh-
bodohi dengan segala cerita tentang terorisme dan fakta
penindasan serta perlawanan dengan kekerasan.
5. Manfaat yang tidak kalah pentingnya dari poin-poin di atas
yaitu bahwa laporan intelijen semacam itu juga bisa menjadi
dasar bagi sebuah alternatif kebijakan untuk keluar dari
persoalan Irak (semacam exit strategy). Secara bertahap
setelah penguasaan sumber-sumber ekonomi semakin mantap dan
militer Amerika bisa menjamin keamanan di wilayah ekonomi
strategis, maka akan ada semacam upaya untuk keluar tanpa
kehilangan muka. Keluar dari Irak dengan cerita sukses.
Memberikan sisa persoalan yang rumit kepada rakyat Irak
dengan obat "mujarab" demokrasi. Sementara konsentrasi
keamanan tetap di sumber-sumber ekonomi penting. Percayalah
bila ada diantara saudara yang berkesempatan ke wilayah Irak
akan mengerti situasinya.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Monday, September 25, 2006
309
Bush Bush Bush
Sebenarnya saya agak malas membahas masalah kunjungan Presiden Bush
ke negara kita. Kontroversi figur Bush sudah berkarat dan sulit untuk
diletakkan dalam posisi yang benar-benar obyektif. Pro-kontra yang
dilandasi oleh sikap politik, hati nurani, dan kepentingan sudah begitu
jelasnya tertulis dalam berita-berita nasional maupun internasional.
Bicara manfaat dan ketidakmanfaatan kunjungan Bush sungguh sangat
relatif tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Semua pihak tentu
memiliki alasan yang tidak dibuat-buat, sebab fakta dan informasi
terbuka dapat kita baca dimana-mana.
Faktor kuat yang mendorong saya menulis tentang kunjungan Bush yaitu
pembicaraan dalam Rapat Terbatas (Ratas) bidang Polhukam, di kantor
Menteri Polhukam, Jakarta, Sabtu 18 November kemarin. Beberapa point
penting yang dibuka kepada media massa, antara lain:
1. Badan Intelijen Negara (BIN) menilai aksi terorisme oleh
kelompok Noordin M Top masih menjadi ancaman kunjungan
Presiden Amerika Serikat George W Bush ke negara kita.
2. Menkopolhukam Widodo AS menyatakan prosedur pengamanan
kedatangan Bush didasarkan pada hasil analisa intelijen tentang
adanya ancaman-ancaman tertentu.
3. Menkopolhukam Widodo AS juga menegaskan, Pemerintah
sangat menghornati kebebasan setiap warga negara untuk
310
bersuara dan mengeluarkan pendapatnya. Namun, ia
mengingatkan pemerintah tidak akan mentolerir orang-orang
yang melakukan aksi anarkis saat unjuk rasa.
4. Menkopolhukan Widodo AS juga mengatakan pengamanan
terhadap Bush dan rombongan tidak berlebihan sebab sesuai
dengan prosedur serta kondisi yang berkembang di lapangan.
Apa yang menyedihkan dari pernyataan-pernyataan di atas yaitu bahwa
upaya pembenaran pengamanan super ketat dengan dana besar ini
tidak benar-benar didukung oleh kejujuran data intelijen yang akurat.
Data intelijen sama sekali tidak menunjukkan indikasi-indikasi seperti
yang disebutkan para petinggi keamanan ini . Apakah metode
gertakan dan pembodohan rakyat masih efektif? Kondisi organisasi
teroris yang agak berantakkan saat ini seharusnya tidak dijadikan alasan
pembenaran pengamanan Bush. Terus terang saja dengan tegas, bahwa
pengamanan Bush memang dilakukan ekstra ketat untuk mencegah
terjadinya insiden sekecil apapun yang akan merusak hubungan RI-AS.
Bukankah akan sangat merugikan dengan tetap memelihara citra
negara kita dibawah bayang-bayang ancaman teror bom dari kelompok
Noordin M Top, lagi pula M Top bukan ahli Bom melainkan tukang rekrut
yang pandai menipu, menjerumuskan dan merayu dengan topeng agama.
Sementara pernyataan-pernyataan Menkopolhukam semakin
mempertegas pembenaran kebijakan pengamanan terhadap Bush.
Saya tidak bermaksud menentang kebijakan pengamanan Bush. Saya pikir
siapapun presidennya akan berpikir keras bagaimana mengamankan Bush
311
dengan baik. Kepada publik seyogyanya juga mengerti etika dalam saling
menghornati dalam kunjungan kepala negara dalam hubungan antar
negara. Menolak kunjungan kepala negara ke negara kita bisa diartikan
dengan sikap kurang senang, sikap bermusuhan atau sikap tidak
bersahabat. Padahal negara kita tidak memiliki konflik "besar" dengan AS,
bagaimana mungkin negara kita mengambil kebijakan menolak kunjungan
Bush misalnya. Kondisi domestik negara kita, khususnya dari kalangan
Muslim yang berkali-kali dilukai oleh sikap Bush dalam kebijakan luar
negerinya bisa dipahami, namun apakah lantas hal itu bisa menjadi alasan
melakukan tindakan yang bisa menghancurkan hubungan RI-AS. Ingat AS
itu bukan hanya Bush, namun juga mewakili martabat bangsa AS yang
didalamnya juga ada orang Muslim, dan orang-orang yang anti Bush.
Sangatlah sulit memisahkan figur Presiden dengan negara dan bangsanya,
sebab Presiden yaitu representasi dari negara dan bangsa, apalagi
presiden yang terpilih langsung melalui pemilu. Semoga rakyat negara kita
bisa berpikir dan bersikap lebih dewasa.
Kepada pemerintah, hentikanlah propaganda pembodohan yang ditujukan
untuk pembenaran kebijakan apapun di masa mendatang.
Sedikit catatan pribadi dari saya :
1. Kesempatan untuk bargaining kepentingan nasional negara kita
terbuka luas dalam pertemuan tanggal 20 November 2006. Rencana
agenda pembicaraan tentang masalah sosial, pendidikan, kesehatan,
dan perdagangan jangan sampai menjadi hiasan belaka.
312
2. Bush mungkin akan membicarakan masalah HAM, berhati-hatilah
dalam memberikan jaminan dan janji. Hal ini akan menjadi makanan
empuk House of Representatives dan Kongres AS yang membidangi
masalah HAM dan luar negeri.
3. Bush mungkin akan menyinggung dengan serius soal Lebanon. Jangan
terprovokasi dengan informasi yang mengatakan bahwa pasukan
UNIFIL termasuk asal negara kita akan menjadi target teror
kelompok-kelompok yang bertikai di Lebanon. Diperoleh informasi
bahwa dalam waktu tiga bulan ke depan, akan mulai ada "pemanasan"
suasana di Lebanon yang disebabkan oleh aksi teror dari kelompok-
kelompok yang tidak jelas. Bisa ditanyakan ke BAIS tentara tentang
isu-isu pasukan UNIFIL yang akan menjadi target teror.
4. Bush mungkin akan mencoba melakukan briefing masalah keamanan
dunia dan Asia dikaitkan dengan terpilihnya negara kita sebagai
anggota tidak tetap dalam Dewan Keamanan PBB. Terima saja
tawaran informasinya, namun dipertimbangkan lagi dengan hati-hati.
5. Kebijakan perang melawan teror masih bertahan dalam politik luar
negeri AS.
6. Demonstrasi di dalam negeri masih wajar sebagai bentuk ekspresi
"rasa tidak senang" sebagian publik negara kita pada sosok Bush,
bukan pada bangsa AS.
7. jika komunikasi antara koordinator, pengawas demonstran dan
aparat berjalan baik selama demo, kemungkinan anarkisme sangat
kecil untuk terjadi.
Sekian
313
Posted by Senopati Wirang /Sunday, November 19, 2006
314
Pasir, Ekstradisi dan Masalah Pertahanan
Kenapa banyak yang mempertanyakan masalah pasir negara kita yang
dikeruk oleh Singapura? Kenapa banyak pihak yang menilai negatif
perjanjian ekstradisi Ri-Singapura? dan Kenapa pula banyak yang
menduga-duga RI menjadi rugi sebab ada persoalan tempat main perang-
perangan?
Pertanyaan Senopati sangat sederhana, sudahkah rekan-rekan
membaca detail perjanjian ini ? Bila sudah maka saya sangat
kecewa bila rekan-rekan masih berpikir parsial bahwa perjanjian itu
hanya sebuah peristiwa bodoh para diplomat negara kita. Namun bila
rekan-rekan belum membacanya, mengapa opini negatif begitu keras
menerpa perjanjian itu?
Kepada segenap komunitas intelijen, menghimbau untuk berhati-
hati dalam beropini dan menganalisa sebuah peristiwa. Kepada publik
umum, berharap ada kesadaran yang lebih tinggi dalam
mencermeninggal setiap pemberitaan.
senantiasa berusaha untuk bersikap non-partisan dan tidak
secara membabi-buta mendukung kekuatan-kekuatan politik di Republik
negara kita Raya.
Khusus untuk kasus pasir, perlu diketahui bahwa para pemainnya bukan
orang-orang biasa yang dengan mudah disingkirkan. Kekuatan uang yang
begitu besar dan dukungan dari oknum-oknum pengejar dollar Singapura
315
sangat jelas di sana. Ketika pemerintah pusat menghentikan "sementara"
bukankah shock therapy itu cukup memukul mega proyek Singapura yang
berambisi membangun atau memperluas daratannya. Menurut perkiraan
pukulan ini sempat membuat estimasi biaya pembangunan
pulau "baru" Singapura membengkak minimal sampai tiga kali lipat. Blog I-
I tidak bermaksud menghindari pembahasan detail upaya pengungkapan
kasus pasir ini . Hanya saja datanya kurang meyakinkan dan terlalu
banyak isu keterlibatan petinggi-petinggi militer dan polisi pemuja dollar
Singapura. Selain itu, preman dan broker bisnis pasir itu cukup rapi dan
profesional dalam mengupayakan proses legal pengerukan itu. Data-data
mengenai tokoh dan perusahaan-pun cukup meyakinkan dari sisi
legalitasnya. Namun demikian, ada sejumlah temuan bahwa terjadi
pengerukan yang melebihi ketentuan (hampir mirip dengan kasus HPH dan
illegal lodging). jika ada rekan-rekan yang punya informasi detail
kasus ini, silahkan disampaikan. pernah punya jaring informasi
yang berkedudukan di Pekanbaru, namun belakangan tidak aktif lagi
menginformasikan masalah dengan singapura.
lalu soal perjanjian ekstradisi, agak kaget juga saya membaca
komentar pengunjung setia seperi mas Bajil, mbak Stella, Om
Pagaruyung, Om Bird-C, dll yang menduga-duga sebegitu jauh tentang
perjanjian ekstradisi itu.
Saya menduga kuat tidak satupun dari rekan-rekan pernah
melihat langsung point-point dalam perjanjian itu, apalagi membaca dan
menelitinya.
316
Hal terpenting yang bisa sampaikan hanya sebatas pada jaminan
bahwa perjanjian itu baik adanya, namun sebab telah menjadi konsumsi
politik...utamanya oleh elit-elit partai politik, maka terciptalah sebuah
gelombang opini negatif tanpa dasar. Dimana letak baiknya? pertama
sekali yaitu bahwa Singapura telah menyadari bahwa negara kita yang
sekarang sudah banyak berubah dan bila Singapura tidak kooperatif atau
akomodatif terhadap kepentingan negara kita, maka Singapura sendiri
yang akan rugi. Berangkat dari posisi itu, maka bisa tercapai kesepakatan
ekstradisi yang berlaku surut (satu hal yang selalu ditolak Singapura
yaitu soal berlaku surutnya itu). lalu mengenai masalah tempat
main perang-perangan, selama ini soal itu tidak pernah diatur secara
detai, dan dalam perjanjian ekstradisi soal tempat main perang-perangan
ini bukan bagian dari klausul perjanjian. Pengaturan penggunaan wilayah
main perang-perangan menjadi semakin jelas, misalnya di masa lalu ketika
Singapura meminta izin penggunaan wilayah udara, tidak ada aturan
berapa kali mereka bisa melakukannya, sehingga seenak-enaknya saja.
Sekarang sudah ada pengaturan teknis yang lebih jelas dan bisa terawasi
dengan baik, bila terjadi pelanggaran bisa dilakukan nota diplomeninggal k atau
keberatan lainnya.
Tentunya tidak berhak melemparkan seluruh detail perjanjian
kepada publik, hal ini mengingat betapa penting dan besarnya dampak
perjanjian ini bagi RI maupun Singapura.
Dalam analisa belum ada titik jelas efisiensi dan efektifitas soal
317
perjanjian ekstradisi sebab hal yang tersulit justru soal
implementasinya. Bisakah/Mampukah pemerintah RI memaksa aparat
Singapura menangkap buron koruptor yang sedang belanja di Orchard
Road? Jadi masalah utamanya terletak pada pelaksanaan yang akan
melibatkan kepolisian, kejaksaan, imigrasi, serta instansi terkait lainnya
termasuk intelijen.
Satu hal yang agak menyebalkan dari perkembangan perdebatan di
Republik ini yaitu bahwa hal itu seringkali hanya menjadi langkah antara
untuk menyerang seseorang, misalnya Presiden atau Menteri.
Sekian catatan dari Senopati yang mulai lelah mencari sebab semakin
sedikit informasi yang bagus dari rekan-rekan (semoga sel-sel
tidur bergairah kembali). Semoga ada keberanian dari rekan-
rekan pembaca untuk membangun sel baru Blog I-I.
Salam negara kita Raya
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, May 09, 2007
318
Perdebatan Soal kunjungan Knesset
Mohon maaf....cukup lama saya meninggalkan rumah blog I-I. Semoga
tidak membuat kapok rekan-rekan yang rajin berkunjung. Tulisan berikut
ini mengalir di pulau Dewata sambil minum air kelapa, menyaksikan intel-
intel muda yang sedang beraksi. Mohon dibaca dengan santai pula.....
---------------------------
Sejak pertengahan April terjadi gaduh rencana kunjungan knesset ke bali
tgl 29 April - 4 Mei 2007, padahal pada awal April rencana itu sudah
terdengar dan akan diupayakan kunjungan yang mulus seperti pada
pertemuan ESCAP di Jakarta yang berhasil ditembus Dubes Israel untuk
Thailand.
Hanya untuk diketahui oleh pembaca, bahwa intelijen dimanapun juga
pada prinsipnya yaitu berupaya menimimalkan permusuhan, namun pada
saat yang bersamaan juga tidak ingin digobloki terus-menerus dengan
kebohongan.
Tim Kidon sudah berhasil meyakinkan beberapa unsur penting di NKRI
untuk memuluskan kunjungan knesset, hebatnya tanpa keuntungan apapun
bagi NKRI....malahan berpotensi mengundang kekesalan umat Islam yang
masih melihat ketidakadilan di Palestina. Secara politis, kunjungan
Knesset akan sangat besar manfaatnya dalam mencatatkan keberhasilan
politik luar negeri Israel. Walaupun itu semua masih sebatas image/citra
dan belum menyentuh persoalan riil hubungan negara kita-Israel, secara
perlahan namun pasti upaya-upaya diplomeninggal s akan terus dilakukan.
319
Agak pusing juga jika kita berargumentasi di wilayah diplomasi, dimana
negara kita tidak akan pernah bisa berperan besar dalam pertikaian
Israel-Palestina sebab negara kita belum mengakui eksistensi Israel.
Namun bila negara kita masuk dalam permainan diplomasi dengan membuka
diri terhadap Israel, maka pengaruh deras Israel ke negara kita tidak
akan terbendung lagi. Pengaruh yang bukan hanya berasal dari Tel- Aviv,
namun juga dari komunitas Yahudi internasional yang telah mapan di
sebagian besar negara-negara Barat.
Sesungguhnya yang harapkan yaitu kecerdasan luar biasa bisa
lahir dalam diri bangsa negara kita dalam melihat geopolitik dunia serta
kemampuan menghitung kekuatan politik di dunia serta kecakapan dalam
mengelola kepentingan nasional negara kita tanpa menyakiti rakyat dan
mayoritas umat Islam di negara kita.
Perhatikan respon Menlu kita yang terhormat dengan hanya
menyampaikan bahwa kunjungan Knesset yaitu hal lumrah dan bukan hak
negara kita untuk menolak kehadiran Knesset, sebuah pernyataan persis
yang dimaui Tim Knesset.
Kembali ke soal perdebatan, saya ingin menyampaikan kepada segenap
unsur umat Islam yang kemarin menyampaikan protes keberatan seperti
KISDI, HTI, FUI, DDII, MMI, FPI, KISPA, IPS, dan juga Ketua PP
Muhammadiyah, Din Syamsudin, serta sejumlah tokoh elemen PKS, dan
berbagai organisasi Islam lainnya, bahwa hubungan antara Islam dan
320
NKRI yaitu pokok persoalan yang harus dipahami dengan seksama.
Dari sudut pandang sejumlah kelompok Muslim negara kita, penolakan
terhadap Israel yaitu sebuah kewajiban dalam kerangka solidaritas
umat, khususnya dalam kasus penindasan terhadap bangsa Palestina.
Namun dari sudut pandang intelijen dan NKRI, perhatian utama yang
diberikan yaitu bukan pada soal Palestina semata, melainkan juga soal
eksistensi dan kepentingan nasional negara kita Raya. Kepentingan yang
harus mencerminkan kehendak bersama segenap elemen bangsa
negara kita yang bersatu.
Saya masih ingat mengapa Gus Dur misalnya mencoba mendekati Israel,
tanpa prasangka buruk...kita harus menghargai sebuah upaya diplomeninggal s
bila negara kita ingin bisa melakukan sesuatu untuk Palestina. Itulah
sebabnya saya memimpikan bahwa insan-insan diplomat dan intelijen
negara kita memiliki kemampuan maksimal dalam mengartikulasikan
kepentingan-kepentingan ini tentunya dengan perhitungan yang
matang.
Bukan gaya-gayaan, bukan diplomat kambing congek bertopeng Doktor,
bukan rekayasa kepentingan pimpinan, serta bukan taktik jangka pendek
yang tidak berkelanjutan. namun sebuah grand strategy dalam
menghadapi dinamika politik dunia.
Dengan demikian, para pemimpin diplomasi kita tidak akan tampak tolol
dengan pernyataan-pernyataan yang dibingkai secara cerdas. Perlu
321
sebuah prinsip yang kuat dalam melandasi setiap kebijakan nasional,
termasuk ketika negara kita menolak hal-hal yang berbau Israel. Hal itu
tentunya harus berdasarkan pada argumentasi yang kuat dan masuk akal
serta mendapat dukungan rakyat negara kita. Jangan bimbang dan gamang
dalam menyatakan sebuah prinsip, sebab dengan landasan demokrasi
negara kita mampu memiliki sikap yang jelas dengan dukungan rakyat dalam
kasus apapun di dunia ini. Bukankah kita memiliki mekanisme penyampaian
aspirasi melalui partai politik, melalui dewan perwakilan dan bahkan
melalui eksekutif.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Tuesday, May 01, 2007
322
Resolusi Lebanon
Masalah Resolusi 1747 terhadap nuklir Iran, masalah perjanjian
ekstradisi dan DCA, semua masih dalam polemik, ditambah lagi maraknya
soal dana untuk capres-wapres pemilu 2004 dari dana DKP maupun yang
mungkin dari "luar negeri", maka suasananya akan semakin panas jika
digosok lagi dengan tudingan negara kita bakalan setuju atas Rancangan
Resolusi masalah Lebanon.
Persoalan Lebanon jelas amatlah rumit baik secara domestik maupun
keterlibatan asing dalam konflik yang berkelanjutan di sana. Perdana
Menteri Siniora jelas sangat mengharapkan Resolusi ini , sedangkan
kubu Presiden Lahoud dan Hezbollah justru sebaliknya. Pengungkapan
kasus Pembunuhan PM Rafik Hariri merupakan sasaran antara untuk
menyingkirkan pengaruh Syiria dan Iran serta kelompok Syiah garis
keras yang dianggap memusuhi Barat.
Posisi negara kita sampai saat ini yaitu termasuk yang keberatan
terhadap Rancangan Resolusi Lebanon. Bahkan negara kita juga termasuk
yang sangat hati-hati dalam menyikapi setiap perkembangan di Lebanon
sebab keberadaan Pasukan Perdamaian Garuda. Hal itu juga bisa dilihat
dari komentar Menlu Hassan Wirajuda pada 22 Mei 2007 bahwa
negara kita tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara itu, apa
artinya itu? Posisi dasar negara kita yaitu tidak mau terjebak dalam
ketegangan kelompok pro Syiria dan kelompok pro Barat di Lebanon.
Sebuah persoalan yang sangat sensitif yaitu penertiban senjata dari
kelompok Hezbollah, dimana jika hal ini diproses bisa dipastikan akan
menimbulkan konflik terbuka. Jangan sampai nantinya Pasukan Garuda
323
dijebak untuk menjadi garda depan dalam melucuti Hezbollah, sama saja
dengan cari masalah.
Persoalan lain misalnya penarikan mundur atau penegasan kepemilikan
tanah Seba yang menjadi persoalan ketiga negara, Lebanon, Suriah dan
Israel. Bisa dipastikan bahwa pertikaian masalah Seba akan menjadi
alasan utama Israel untuk memancing lagi terjadinya konflik terbuka. Hal
ini merupakan strategi militer untuk memecah perhatian dunia dalam dua
kasus yaitu Palestina dan Lebanon. Syiria dan Lebanon (khususnya
Hezbollah) tentu juga tidak akan diam bila terjadi serangan lagi.
Pertanyaan berikutnya yaitu ketika ada harapan dari AS kepada
negara kita untuk menyetujui Rancangan Resolusi yang lebih memihak
kelompok PM Fuad Siniora, bagaimana sikap resmi negara kita akhirnya?
Argumentasi bahwa PBB perlu segera mengeluarkan resolusi soal
pembentukan pengadilan khusus di Lebanon berangkat dari kesepakatan
Pengadilan khusus tentang pembunuhan Hariri sendiri sudah dibentuk
melalui perjanjian bilateral antara PBB dan Pemerintah Lebanon pada 23
Januari dan 6 Februari 2007 yang ternyata belum terselenggara. Hal itu
disebabkan belum diratifikasinya perjanjian itu oleh Parlemen Lebanon
sebab terjadi kebuntuan. Deadlock yang sangat berbahaya tentunya, dan
pihak-pihak yang bertikai sudah siap menuju konflik dimana Pasukan
Garuda ada di tengah-tengah sana.
Coba dibayangkan kerumitan di dalam negeri Lebanon, hal ini bukan
semata-mata sebab faktor AS dan Israel. lalu jika AS lebih
dari sekedar mengharap namun mendesak, maka negara kita harus punya
sikap tegas. Sebuah sikap yang akan menunjukkan jati diri pemerintah,
324
apakah setuju sebab didesak AS, atau apakah tidak setuju sebab
faktor desakan AS, dua-duanya blunder.
Langkah yang perlu segera ditempuh yaitu bahwa proses pengambilan
keputusan luar negeri negara kita harus lebih transparan dengan
mengajukan argumentasi kepada publik, minimal kepada wakil rakyat
(DPR). jika proses penyelidikan masalah Lebanon, pertimbangan
keputusan resolusi Lebanon telah dilakukan oleh para ahli di Deplu,
intelijen, instansi terkait serta kepada kelompok domestik negara kita
yang berkepentingan/berpengaruh, maka apapun keputusan itu tidak akan
kontroversial, sebab pertimbangannya yaitu dari orang-orang
negara kita yang dianggap ahli dan mampu mengambil keputusan yang tepat
serta tidak melukai aspirasi rakyat negara kita.
Jadi sebuah keputusan luar negeri jangan bergantung pada desakan
negara manapun, termasuk AS.
Pendapat saya pribadi, Resolusi Lebanon bila itu berisi unsur-unsur
pemaksaan/tekanan kepada salah kekuatan dalam negeri Lebanon
dukungan siapapun, akan berpotensi melahirkan sebuah konflik terbuka
dan kekerasan, dalam kondisi ini Israel berpotensi mengambil
keuntungan dengan masalah Tanah Seba, entah melalui air strike ataupun
upaya pendudukan. Hal ini dimungkinkan sebab proses adu domba di
dalam negeri palestina terbilang sukses.
Sekian, semoga bermanfaat dan silahkan dikoreksi bila ada yang keliru.
325
Posted by Senopati Wirang /Sunday, May 27, 2007
326
Soal Malaysia
negara kita-Malaysia yaitu saudara serumpun Melayu yang tidak ada
bedanya dengan rekan-rekan yang memiliki rumah tinggal di dalam sebuah
kompleks perumahan, yaitu tetangga sebelah. Potensi untuk bersaing,
bermusuhan secara terselubung, tolong-menolong, saling pengertian, dst
berpotensi untuk mengemuka.
Karakteristik hidup bertetangga yang memiliki sejumlah persoalan yang
khas. Kita bisa terus-menerus berhubungan secara negatif atau positif
atau berada diantaranya.
Malaysia jelas kekurangan tenaga kerja, suatu saat pertumbuhan industri
dan ekonomi Malaysia akan mengalami kebutuhan tenaga yang cukup
besar bila Malaysia ingin menjaga tingkat pertumbuhannya.
negara kita jelas mengalami masalah dalam penyediaan lapangan kerja, baik
dari tingkat non-skilled labor sampai yang memiliki keahlian, banyak
pengangguran sebab kemandegan sebagian sektor industri, bahkan pada
tingkat yang sangat ahli seperti hancurnya industri penerbangan (IPTN /
Dirgantara negara kita), negara kita telah mengalami kehilangan tenaga
kerja ahli dalam jumlah yang besar. Di sektor energi, sebagian besar
orang pintar negara kita bekerja untuk perusahaan asing multinasional.
Tenaga pendidik di perguruan tinggi mengalami kehilangan manakala para
pemikir negara kita tidak melihat peluang yang baik di dunia pendidikan
nasional, bahkan langkah-langkah perlahan liberalisasi pendidikan belum
327
memperlihatkan perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan era
peranan pemerintah yang besar.
Baik-buruknya negara kita Raya yaitu tanah air kita, betapapun juga kita
mesti menjaganya sebagai sumbangsih kita masing-masing. Bila anda
pelajar, maka belajarlah sebaik yang anda bisa, bila anda mendapat
amanat maka laksanakan dengan jujur, singkat kata letakan segala
sesuatunya itu pada tempatnya, jangan dialih-alihkan secara sengaja
sebab kebodohan ataupun sebab kepintaran yang licik.
Kembali pada hubungan negara kita-Malaysia, dalam kasus perburuhan
cobalah juga untuk membaca pendapat rakyat Malaysia yang merasa malu
dengan kasus Ceriyati (tenaga kerja negara kita yang disiksa majikannya di
Malaysia dan menjadi fenomenal sebab mencoba kabur dari
apartemennya di lt 15 dan terhenti hanya sampai lt.12).
Setiap persoalan antar tetangga memang sangat sensitif, seringkali
digeneralisir dalam kebencian secara keseluruhan, baik dalam motivasi
politik maupun kepentingan domestik masing-masing.
Padahal tidak seharusnya kita terus-terusan memandang hubungan
negara kita-Malaysia secara negatif dalam bentuk persaingan ataupun
saling curiga.
Malaysia punya harga diri, negara kita punya harga diri, namun ketika
masalah harga diri menjadi prioritas, seringkali ada kelupaan untuk
328
memperbaiki hal-hal yang saling menyinggung di antara kedua negara.
Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa hubungan tingkat masyarakat
antara negara kita-Malaysia kurang baik, sebab ada kesan "kurang suka"
di antara kedua pihak.
Mungkin sudah saatnya dilakukan peningkatan hubungan bertetangga
negara kita-Malaysia, sehingga setiap persoalan yang muncul bisa
diselesaikan tanpa membawa-bawa pesan bermusuhan yang dipanaskan
melalui nasionalisme masing-masing. Tentu saja ada pihakyang senang bila
kebodohan situasional yang terjadi antara negara kita-Malaysia terus
dipelihara, sebab hal ini tentu bertujuan memperlemah kepentingan
bersama yang sebenarnya banyak terjadi antara negara kita-Malaysia. Bila
negara kita-Malaysia kurang harmonis, tentu akan mudah untuk memecah
kesamaan pandangan antara negara kita-Malaysia.....seolah-olah negara kita-
Malaysia ditakdirkan untuk hidup bertetangga dalam atmosfir kecurigaan
yang besar.
Bila hubungan baik, tentu penyelesaian secara adil (legal-formal) setiap
persoalan antara negara kita-Malaysia bisa ditempuh dengan baik.
Lupakanlah cara-cara konfrontatif yang hanya akan membangkitkan
nasionalisme masing-masing yang akhirnya akan merugikan semua pihak.
Dalam konfrontasi negara kita-Malaysia di zaman Bung Karno, pada saat
itu negara kita tidak bermaksud memusuhi bangsa Malaya, namun ingin
329
membantu mengusir penjajah Inggris. Namun bagaimanapun itikad baik
belum tentu bersambut, bahkan kecurigaan terhadap negara kita Raya bila
menjadi negara yang kuat, cukup besar di lingkungan Asia Tenggara.
Kenalilah dirimu, kenalilah lawanmu, pahamilah medan persoalan diantara
kamu dan lawanmu, maka kamu akan menang di setiap pertempuran.
Kemenangan tidak selalu melalui konfrontasi, kemenangan tidak identik
dengan penundukkan lawan, sebuah persahabatanpun bisa menjadi
monumen kemenangan sejati.
Sekian
Senopati Wirang
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, June 20, 2007
Comment :
RAMALAN MASA DEPAN NKRI
Keadaan politik dan sosial NKRI tidak akan kembali stabil akibat para
mahasiswa yang lebih suka berdemonstrasi dijalanan dibandingkan menghadiri
kuliah. Akibat langsung dari kegiatan demonstrasi yang terlampau banyak,
tahap kepintaran atau I.Q generasi baru negara kita kembali mundur.
Pemimpin baru yang berkarisma sukar dicari.
Maluku yang majoritinya etentara k Cina akan merdeka dari NKRI dan
membentuk Republik Kristian Maluku. Semua orang Islam akan diusir dari
kepulauan ini . Mereka yang enggan akan dipenggal kepalanya.
330
Acheh berperang dengan tentara untuk berpisah dari NKRI. Hasrat sebenar
rakyat Acheh ialah untuk bergabung dalam Persekutuan Malaysia. jika
Acheh menjadi sebahagian dari Malaysia, ini bermakna laluan masuk dan
keluar dari Selat Melaka akan dikawal sepenuhnya oleh Malaysia.
Rakyat Irian Jaya atau Papua Barat berjaya mengusir tentara dari bumi
mereka dan berjaya membentuk sebuah lagi republik kristian baru yang
merdeka. Bendera "Morning Star" akan berkibar megah mengingati
kepimpinan mereka seperti They Hiyo Eluay yang dibunuh oleh
KOPASSUS. Kejayaan mereka sebenarnya banyak dibantu oleh inteligen
tentara Australia. (seperti yang berlaku di Timor Leste @ Timur-Timur)
Pulau Natuna yang terletak ditengah tengah sempadan laut Semenanjung
Malaysia dengan Sabah/ Sarawak akan direbut dan dikuasai oleh
Malaysia atas persetujuan rahsia dari Amerika. Sokongan USA diperolehi
atas dasar Malaysia bersetuju untuk membenarkan USNavy berpengkalan
di Natuna (sebagai ganti Subic Bay, Philipine)dengan alasan untuk
mengawasi Konflik Kepulauan Spratlys dan Paracels.
Kalimantan juga besar kemungkinan akan bergabung dengan Persekutuan
Malaysia. Sebab utamanya ialah soal pertalian darah antara kaum dayak/
iban dan kadazan di kedua-dua kawasan. Kaum Dayak negara kita berharap
mereka juga akan mencapai kemajuan seperti kaum Dayak Malaysia
jika bersatu dengan Malaysia. Orang Melayu Sambas juga akan turut
menyokong gerakan ini kerana sudah putus asa dan tidak yakin dengan
NKRI semasa peristiwa penyembelihan pendatang Madura pada
331
1998/2000.
Atas pertimbangan keselamatan dan sosio-ekonomi, Brunei juga akan
dijemput menyertai Persekutuan Malaysia. Ini akan menjadikan Malaysia
mempunyai 10 orang Sultan Melayu yang berdaulat.
Republik Singapura akan bertambah besar dan kukuh. Kepulauan Riau/
Batam akan dirampas oleh Singapura dalam satu gerakan ketenteraan
yang sangat diluar dugaan pemerintah negara kita. tentara -AD, AL, AU tidak
akan mampu mengalahkan Singapura yang menggunakan kepakaran dan
teknologi militari Israel dan USA. Malaysia akan berdiam diri dengan
alasan tidak mahu mencampuri urusan dalaman Singapura.
Kekacauan, rusuhan kaum, pembunuhan antara agama akan berlaku dengan
begitu serius di NKRI. Majlis Keselamatan United Nations akan campur
tangan dan menjadikan pulau-pulau yang lain (Sumatera/ Sulawesi/ dan
lain-lain) sebagai negara merdeka dan diiktiraf kedaulatannya di UN. Ini
bertujuan untuk menghentikan sikap suka berbunuhan dan membalas
dendam dikalangan orang negara kita.
Akhirnya NKRI hanya tinggal pulau JAWA dan BALI sahaja! Sultan
Hamengkubuwono yang bertakhta di Jogjakarta merupakan harapan
tunggal rakyat Jawa untuk mengekalkan keamanan dan integriti kepulauan
Jawa itu sendiri. Dengan sokongan padu rakyat, Baginda memulakan
inisiatif untuk menghentikan perpecahan dengan menghukum pemuka-
pemuka NKRI yang korupsi dan lemah. Akhirnya, Republik negara kita akan
332
luput dari peta dunia dan digantikan oleh Negara Jawa Bersatu yang
diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono.
# posted by bajil
Benazir Bhutto
Menulis tentang kemeninggal an tragis salah pemimpin politik negara lain tentu
harus diawali oleh rasa duka dan simpati serta turut mengecam
kejahatan pembunuhan terhadap pelakunya. turut menyampaikan
belasungkawa kepada keluarga besar Bhutto dan rakyat Pakistan.
Setelah itu lalu bagaimana? sebab wilayah perhatian yaitu
negara kita Raya, maka hal yang perlu diperhatikan negara kita yaitu
bahwa pelajaran besar dari Pakistan dengan krisis keamanan dan
politiknya jangan sampai terjadi di negara kita.
Alhamdulillah Puji Tuhan sebab negara kita tidak memiliki sejarah dan
tradisi saling membunuh dalam tingkat pimpinan negara. Kita mungkin
masih ingat kutukan Mpu Gandring terhadap keturunan Ken Arok yang
lalu saling bunuh dengan keturunan Tunggul Ametung.
Dalam sejarah negara kita modern, rencana pembunuhan hanya pernah
terjadi terhadap Presiden RI pertama Bung Karno. Kisah di seputar
rencana pembunuhan ini sarat degan desas-desus peranan intelijen
khususnya segitiga Suharto-Yoga-Zulkifli yang mana ketiganya yaitu
pentolan intelijen militer yang disegani. Selebihnya kisah-kisah
333
pembunuhan di negeri ini lebih memilih target di level yang lebih rendah
dari pimpinan negara. Saya kira tidak perlu diperinci sebab sebagian
besar kasus memang gelap gulita bagi publik.
Pelajaran dari Pakistan setidaknya ada 3 yaitu; pertama dalam
menghadapi terorisme diperlukan langkah-langkah komprehensif yang
bertujuan bukan saja menghancurkan sendi utama ke sasaran, melainkan
juga menghentikan proses rekrutmen serta meminimalkan simpati publik
pada perilaku terorisme. Kedua, pengawasan terhadap intelijen militer
maupun sipil harus berlandaskan pada hukum positif yang akan
memberikan ruang gerak sekaligus kendali. Tanpa adanya landasan hukum
yang jelas bagi intelijen militer dan sipil, maka yang ada hanya gerak
kebijakan taktis yang akan membuka peluang terjadinya "apapun" tanpa
bisa disentuh oleh hukum. Ketiga, bahwa kampanye anti kekerasan, anti
terorisme serta kewaspadaan publik tidak boleh berhenti meskipun isu
terorisme sudah menurun.
Sekian
SW
Posted by Senopati Wirang /Sunday, December 30, 2007
334
Penting!!! Peringatan atas komunikasi via e-mail
Sehubungan dengan komunikasi e-mail diantara rekan-rekan dunia maya
dengan saya, perlu saya informasikan bahwa sejumlah e-mail yang saya
tulis seringkali mengalami delivery error. Meskipun saya bukan pakar
teknologi informeninggal ka/jaringan internet, saya melihat beberapa indikasi
adanya deteksi pihak ketiga atas e-mail yang saya kirim ke rekan-rekan
sekalian. delivery message yang mengembalikan e-mail saya ini
antara lain bukan dengan pola mailbox full, atau disebabkan kesalahan
menuliskan e-mail address, namun dengan pola system pengamanan yang
saya kenali dirancang oleh jaringan LAN. Dalam sistem administrasi atau
protokol pemberitahuan ke alamat e-mail saya memang menggunakan pola
umum dari Mailer-Daemon, namun reason sesungguhnya yaitu model
blocking atau locking. Dengan kata lain, saya ingin menyarankan kepada
rekan-rekan yang masih ingin terus berkomunikasi untuk mengambil jalur
yang lebih bebas walau tidak dijamin aman kerahasiaannya, yaitu dengan
cara:
1. Jangan menggunakan e-mail address dari kantor/organisasi
tempat kita bekerja, sebab semua yang mengalami kejanggalan
delivery error berasal dari sana, khususnya untuk rekan-rekan di
Amerika Serikat dan Australia. Ingat!!! Saya tidak
berkepentingan dan tidak akan menyelidiki siapa-siapa saja yang
mengadakan kontak dengan saya.
2. Jangan berkomunikasi dari kantor bila ingin berdialog tentang
hal-hal yang rekan-rekan anggap sensitif. sebab saya sudah
335
melihat langsung demonstrasi pengawasan melekat menggunakan
software tertentu untuk mengetahui aktivitas dunia cyber
sebuah organisasi. Gunanya bagi perusahaan yaitu untuk
mengamankan sistem jaringan mereka atas upaya pembobolan
dari bantuan orang dalam. Sistem ini meski melanggar hak
kebebasan individu karyawan, tetap dipasang di banyak
perusahaan atau organisasi.
3. Gunakan e-mail address yang bersifat umum seperti yahoo,
gmail, hotmail, dll.
4. Bila berkomunikasi lewat Cyber cafe atau warung internet
biasakan untuk logout secara komplet, bila perlu lakukan
penghapusan history atau cookies yang bisa ditelusuri ke
pengguna.
5. Belakangan muncul isu pengawasan oleh IP provider, khususnya
di negara tirai bambu sebab pemerintah disana bukan saja
melakukan sensor, melainkan juga melakukan deteksi atas siapa-
siapa saja yang melakukan komunikasi sensitif via internet.
namun sesungguhnya hal ini juga terjadi di negara-negara barat
pasca 9/11. Untuk negara kita, saya tidak terlalu yakin...namun
saya bisa meyakinkan bahwa apapun yang kita diskusikan yaitu
semata-mata untuk kejayaan NKRI, jadi janganlah khawatir.
6. Saya tidak bertanggungjawab bila rekan-rekan mengalami
persoalan dengan tempat bekerja, sebab saya sudah
mengingatkan hal ini.
336
Hal-hal ini diatas yaitu sangat simple namun berguna buat
keamanan rekan-rekan dan bisa juga diaplikasikan dalam komunikasi
rekan-rekan dengan pihak lain.
Buat rekan-rekan yang lebih paham tentang pengamanan jalur komunikasi
via internet, mohon sharing informasinya, saya akan sangat
berterimakasih.
Posted by Senopati Wirang /Sunday, December 18, 2005
337
Penyesalan demi kebenaran
Saya awali tulisan kali ini dengan kata ma'af.... ma'af sebab ada belasan
e-mail yang tidak saya balas, ma'af atas kekosongan blog I-I,
ma'af sebab kali ini saya menulis tentang intelijen dari sisi yang tidak
biasa, ma'af bila tulisan yang tidak biasa ini menyinggung perasaan anda
intelijen dari sisi manusia yang lemah dihadapan Tuhan YME
intelijen dari sisi individu yang mencoba jujur dengan hati nurani
intelijen yang berlumuran "dosa" terhadap sesama manusia
Ketika Intelijen diangkat agar bisa berdiri tegak dipuncak keamanan
nasional, begitu banyak kesombongan yang menggerogoti kemanusiaan.
Ketika Intelijen diturunkan agar tercipta keseimbangan, keyakinan insan
intelijen menurun begitu drastisnya...sampai-sampai dituduh tidak
profesional.
Intelijen yang saya maksud yaitu dalam bentuk struktur yang dirancang
untuk mengatur mekanisme kerja insan intelijen di dalamnya. Serupa
dengan nasib prajurit tentara yang hampir selalu salah dalam kasus
pelanggaran HAM di tanah air, nasib prajurit intelijen tidak ada bedanya,
hanya saja prajurit tentara terekploitasi sedemikian hebatnya pasca Orde
Baru.
Sebagai mantan analis intelijen strategis, tentunya saya juga membaca
penelitian doktoral maupun master tentang "Angkara Murka" jajaran
338
tentara /polisi /Intelijen era Orde Baru yang dibuat peneliti asing. Apakah
semua itu benar, apakah pencitraan itu sah menurut persyaratan
penelitian sosial. Mungkin proses penelitiannya sudah benar, namun
apakah datanya sudah lengkap?
Hal ini saya tulis khususnya terkait dengan laporan pelanggaran HAM
berat di bekas propinsi Timor-Timur yang sekarang menjadi negara
Timor-Leste. Setelah membaca summary laporan ini , memang kita
bisa segera mencium perbedaan interpretasi dan intensi antara Xanana
dan Ramos Horta.
Lalu bagaimana negara kita sebagai bangsa dan negara meresponnya?
sungguh amatlah sulit...
Bagaimanapun juga saya tetap menyarankan kepada pimpinan negara
untuk menghornati pahlawan Seroja, sebab pengorbanan mereka. Namun
saya juga menyarankan tentara dan Intelijen untuk lebih terbuka dalam
melihat sejarah bekas propinsi Timor-Timur ini . Apa-apa yang
salah tetaplah salah, namun kebenaran jangan sampai ditenggelamkan
oleh dendam.
Dalam suasana operasi militer/intelijen hampir sama dengan kondisi
perang terbatas dimana kemungkinan untuk membunuh dan dibunuh itu
50-50. Meskipun pihak lawan lebih sedikit misalnya, namun insting
seorang prajurit untuk membunuh tidak bisa disalahkan. Kesalahan hanya
terjadi ketika pembunuhan membabi buta terjadi pada sasaran non-
combatant atau penduduk sipil tidak bersenjata.
339
Sungguh sedih meski tangan ini juga pernah berlumuran darah namun
disamaratakan dengan pelanggar HAM berat seperti kasus genosida.
Tidak...hal itu tidaklah sedemikian sederhananya, namun ada perbedaan
yang sangat jelas. Kasus penyerbuan desa berpenduduk sipil dengan
senjata berat terjadi atas dasar laporan intelijen tentang keberadaan
gerombolan bersenjata yang bersembunyi di desa-desa, sebab memang
demikianlah pola gerakan perlawanan gerilya, strategi masuk ke desa dan
lari ke hutan. Bila memang dianggap sebagai pelanggaran berat, tentunya
tidak adil sebab bagi pelaksana di lapangan hal itu semata-mata hanya
pelaksanaan tugas dan evaluasi keadaaan lapangan yang tentunya sulit
untuk direkonstruksi secara utuh sebab akan ada banyak versi.
Kekalahan diplomasi, kegagalan proses pembangunan propinsi Timor-
Timur dan kekeliruan strategi dan taktik pimpinan militer yaitu tiga
faktor utama harus diteliti. Saya juga tentunya tidak rela bila mantan
petinggi tentara menjadi pesakitan di depan meja hijau, namun bagaimana
dengan nasib prajurit tentara dan prajurit intelijen rendahan menanggung
semua tuduhan itu, kami juga merasakannya, sangatlah pahit.
Saya juga paham rasa pahit yang dirasakan penduduk bumi Timor-Timur
khususnya dari kelompok Fretilin, seperti ketika negara kita dijajah
Belanda dan Jepang. Ada keinginan untuk merdeka untuk mengatur diri
sendiri sebab pihak luar yang mengaturnya "tidak benar". Andaikata
pengaturan yang dilakukan negara kita benar tentunya tidak akan bertahan
340
perlawanan yang dilakukan oleh kelompok separatis, thesis ini terbukti
juga untuk kasus Aceh dan Papua dan daerah lain yang dilanda konflik.
Singkatnya kekeliruan itu terjadi dalam manajemen pembangunan, musuh
terbesarnya yaitu oknum-oknum pejabat yang serakah dengan hobby
mengkorupsi kekayaan bangsa dan negara.
Apakah lantas kita harus buka-bukaan dan tunjuk hidung siapa yang
bersalah atas dasar bukti kongkret intelijen berupa foto dan dokumen
otentik? inikah yang diinginkan dunia demi terpeliharanya hak asasi
manusia negara kita?
Adakah lembaga intelijen di dunia ini yang tega menusuk jantung para
pejabat senior yang sudah pensiun dan almarhum dan membeberkan
kepada dunia sebagai pesakitan pelanggar HAM? Katakanlah itu semua
dilakukan demi keadilan bagi para korban HAM, hanya saja mungkinkah
itu dilakukan? anda yang tidak berada di lingkaran dalam tentu sangat
antusias dalam pembukaan semua kasus pelanggaran HAM, namun bagi
mereka yang berada di dalam tentunya mengerti.
Sebagaimana dalam sebuah keluarga besar yang wajar (tidak ada
penyimpangan psikologi red.), kita akan selalu menghornati ayah dan ibu
kita walaupun mereka keliru. namun bila ayah kita yang mengakui sendiri
kekeliruannya dan melakukan klarifikasi atas dasar kejujuran, tentunya
kita sebagai generasi penerus akan semakin menghornati dan
menjadikannya tauladan. Bila ayah kita membisu, yakinlah bahwa manusia
itu punya mekanisme pegungkapan memori yang tahu betul dimana dia
341
pernah melangkah di jalan yang salah dan menyesalinya seorang
diri...khususnya bila sudah menjelang akhir hayatnya, bila tidak tentu dia
akan menjadi ahli neraka (sebab sampai sekaratpun tidak tahu dimana
kesalahannya).
Terima kasih atas sharing tentang kasus Timor-Timur dari saudara KN
yang minta dijaga kerahasiaan identitasnya.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, January 25, 2006
342
Adakah yang suci ?
Sekedar merespon pikiran-pikiran negatif yang berterbangan di
sekeliling Blog I-I, saya teringat pesan seorang guru agama yang
memberitahukan kepada saya bahwa manusia itu tempatnya kesalahan
dan kekeliruan.
Sejak awal saya sudah bercerita tentang lumuran dosa Senopati, dan
saya tidak pernah menganggap perjalanan hidup saya bersih. Sungguh
sangat sulit menjaga integritas profesi dan ahlak secara bersamaan,
misalnya ketika melaksanakan perintah atasan yang bertentangan dengan
hati nurani.
Hanya satu yang.....
Hanya satu yang perlu ditegaskan di sini, bahwa untuk menjadi anjing
setia Mossad, CIA, MI6, dll yaitu HARAM hukumnya. Disadari atau
tidak kerusakan yang disebabkan oleh penghianatan ini jauh...jauh
lebih besar dari pada pelaksanaan eksekusi Petrus di masa LB berkuasa.
Perasaan bersalah setelah menghilangkan nyawa orang saja tidak pernah
bisa hilang, apalagi jika kita menyadari bahwa kerusakan yang disebabkan
oleh intrik kekuatan politik asing sangat menyengsarakan rakyat, bukan
hanya satu dua kemeninggal an, namun juga dilengkapi oleh kerusakan moral,
mental dan kemunduran yang sangat jauh.
Di Timur Tengah, perhatikan bagaimana proses perusakan moral para
pejuang Palestina dengan umpan kebebasan seks. lalu perhatikan
juga sekarang di dunia internet negara kita sudah berkembang sejumlah
343
kelompok seks bebas dengan anggota ribuan. Hanya sebagian kecil yang
aktif mempromosikan kebebasan seks ini namun bagaikan lokomotif
mendorong ribuan anak bangsa terbawa. Tujuannya yaitu mendorong
"keberanian" untuk tampil telanjang untuk berhubungan seks bebas untuk
mempromosikan pelacuran, tukar-tukar pasangan, dll berbagai kedok
cerita tentang nikmatnya eksploitasi sensualitas wanita dan pria. Siapa di
belakang itu semua, apakah hanya motivasi mencari keuntungan uang oleh
sekelompok orang bermoral bejat? Percayalah ada kekuatan besar di
belakang itu semua.
negara kita Raya semakin tidak bermoral.
Kembali pada respon saya pribadi, saya bukan orang suci walaupun saya
paham operasi CIA dan MOSSAD. Di unit kecil saya dulu yaitu yang
pertama kali punya akses majalah Playboy dan sejumlah terbitan
kenikmatan seks lainnya. Siapa yang membawa itu semua? tentu saja
guru-guru intel dari Amerika. Begitu banyak teknik untuk menyenangkan
para Senopati untuk berkiblat dan bersahabat dengan intel asing. Pada
tahapan tertentu upaya-upaya merekrut lebih jauh juga terjadi. sebab
saya tahu tentang MOSSAD tidak berati lantas bisa dituduh telah
mencapai level Katsa seperti Victor Ostrovsky.
Beberapa pembaca tentunya tertawa terbahak-bahak melihat
kedangkalan pembahasan tentang operasi Mossad di negara kita.
Sejak awal saya juga tidak mengharapkan adanya kepercayaan pada sosok
pribadi Senopati Wirang. Bahkan saya pernah menyatakan jangan percaya
siapapun.
344
Kembali pada pesan guru agama di awal tulisan ini, bahwa kekeliruan kita
di masa lalu bisa diperbaiki dengan memperbaiki diri sendiri dan itulah
sesungguhnya perjalanan mencari jati diri sebelum kemeninggal an datang.
Sebuah upaya perbaikan tanpa henti.
Coba tutuplah mata rekan-rekan dan rasakan siapa sesungguhnya musuh
NKRI, rasakan komentar-komentar orang-orang penting di Republik ini
apakah pro-rakyat atau tidak. Perhatikan gaya hidup hedonisme-liberal
dan liar dari sebagian elit di negara ini, rasakan apakah mereka pernah
menangis di tengah malam melihat sakitnya hati rakyat negara kita.
Perhatikan bagaimana proses penggadaian kekayaan negara, tanah air
negara kita ke tangan globalisasi ekonomi. Perhatikan hilangnya identitas
nasionalisme negara kita, lunturnya kecintaan tanah air.
Semua warga negara negara kita yang ikut kepanduan (Pramuka) pada masa
pendidikan dasar atau menengah mungkin pernah menangis ketika
menyanyikan lagu Bagimu Negeri karya Kusbini.
Padamu Negeri Kami Berjanji
Padamu Negeri Kami Berbakti
Padamu Negeri Kami Mengabdi
Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami
namun saya serahkan semua itu ke nurani semua rekan-rekan dan
pembaca Blog I-I.
Saya masih bisa menangis ketika menuliskan ini.
Senopati Wirang
345
Posted by Senopati Wirang /Friday, March 09, 2007
Buku Bahagiakan Istri dengan Satu Istri
Saya diminta pendapat soal masalah buku yang ditulis oleh Pak Cahyadi
Takariawan, seorang anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) yang membahas seputar kisah poligami. Hal ini sebenarnya bukan
dalam ruang lingkup intelijen negara kita, namun sebab berkembang isu
kurang sedap yang mengkait-kaitkan buku ini dengan intelijen,
perlu saya sampaikan pendapat pribadi saya tentang hal ini .
Pendapat dan analisa awal saya yaitu bahwa Pak Cahyadi hanya
mengungkapkan keprihatinan dan tidak ada motivasi pemecahbelahan atau
adu domba dalam PKS. Sebuah kritik pedas yang harus disikapi secara
arif bahwa dalam setiap jalan yang ditempuh oleh manusia akan ada sisi-
sisi yang kurang diperhatikan dan ada sisi-sisi yang terlalu dibesar-
besarkan.
Saya tidak akan menggunakan istilah positif-negatif ataupun benar dan
salah dalam soal poligami sebab hal ini memiliki landasan hukum syar'i
yang cukup jelas dan merupakan pilihan dalam jalan hidup. Arti pilihan di
dalam versi saya yaitu bahwa kata perintah dalam ayat tentang poligami
ini memiliki syarat kesanggupan. Lagi pula tidak ada paksaan dalam
agama.
346
Apa-apa yang Pak Cah ungkapkan yaitu sebuah penelitian sosial tentang
dinamika kehidupan berpoligami. Hal ini seharusnya justru menjadi
sebuah introspeksi dan bukan malahan melahirkan pro dan kontra. Dengan
kata lain tidak dilihat melalui kacamata nafsu/emosi, melainkan dipahami
melalui kacamata pemahaman logika dan ketenangan jiwa yang jujur.
Menurut saya mereka yang beropini bahwa Pak Cah yaitu seorang intel
terlalu emosional dan melupakan pentingnya esensi memperbaiki perilaku
dalam berpoligami secara khusus, dan dalam membina keluarga sakinah
secara umum.
Terakhir, Senopati Wirang hanya akan bertanya dari hati ke hati kepada
siapapun yang menempuh jalan monogami maupun poligami, apa niat jujur
dalam hati nurani anda ketika menempuh jalan pernikahan baik dengan
satu wanita maupun dengan lebih dari satu wanita. lalu juga kepada
kaum wanita, bagaimana hati nurani anda bicara ketika mengalami salah
satu dari jalan pernikahan ini . Cukup kompleks bukan, hal yang
mencakup ibadah, cinta kasih dan cemburu, tanggung jawab keluarga,
gairah seks, dan berbagai aspek dalam hubungan pria-wanita. Bila manusia
sejati telah mencapai transparansi kejujuran jiwa dan pengendalian dalam
kategori jiwa yang tenang, Insya Allah tidak akan terombang-ambing oleh
polemik. Melainkan akan dengan mantap menempuh jalan pilihannya, tentu
saja senantiasa dalam bimbingan keimanan yang meluruskan setiap niatan
untuk menempuh jalan pernikahan baik monogami maupun poligami.
347
Berikut ini informasi terbuka yang dikirimkan oleh [deleted]....
Kamis, 02 Agt 2007,
Bersyukur setelah Baca Suami Batal Kawin Lagi
Ketika Buku Antipoligami Membikin Kader PKS "Terbelah"
Seorang anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang
disegani menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri. Karya itu
langsung disambut gembira jutaan kader wanita PKS. Namun, sebaliknya,
para kader pria yang sudah atau akan berpoligami mereaksi dengan keras.
RIDLWAN HABIB, Jakarta
RUANGAN Kantor Hilal al Ahmar di kawasan Duren Tiga, Jakarta
Selatan, siang itu terasa gerah. Bukan sebab cuaca Jakarta terik. Juga
bukan disebabkan pendingin ruangan tidak berfungsi. Tapi, sebab buku
yang ditulis Cahyadi Takariawan itu memicu kontroversi yang
panas.
"Buku ini memang harus segera ditarik. Hati saya membara membacanya,"
ujar Wakil Bendahara Umum DPP PKS Didin Amarudin kepada Jawa Pos.
Saat itu lelaki beristri tiga itu datang pada acara dengan ditemani empat
orang pengurus DPP yang lain.
Menurut Didin, sejak buku itu terbit, istri-istrinya menjadi gelisah.
"Bahkan, istri kedua saya menghubungi temannya yang juga dipoligami dan
348
bikin bedah buku khusus untuk ini," katanya. Pria kelahiran Kuningan,
Jawa Barat, itu mengakui buku Cahyadi Takariawan itu mengubah
paradigma umum di kalangan wanita PKS yang selama ini mendukung
poligami. "Kalau yang menulis orang luar atau orang yang sekuler, saya
tidak heran. Tapi, ini yang menulis yaitu ustad yang kredibilitasnya
sangat diakui di Majelis Syura PKS," kata Didin.
Majelis syura yaitu elemen tertinggi di partai yang berdiri sejak 1998
(awalnya bernama Partai Keadilan). Anggota majelis hanya 99 orang yang
dipilih dari jutaan kader PKS di seluruh negara kita.
Didin mengatakan, para qiyadah (pimpinan) partai gelisah sebab buku itu
dijadikan simbol perlawanan terhadap suami yang akan menikah lagi.
"Rumah saya satu kompleks dengan Pak Tifatul (Tifatul Sembiring,
presiden PKS, Red). Beliau juga khawatir, tapi selama ini memang memilih
diam," ujar bapak tujuh putra itu. Tifatul Sembiring juga beristri dua.
Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta juga berpoligami. Bahkan, istri
kedua Anis berkebangsaan asing.
"Buku Pak Cah (Cahyadi Takariawan) itu hanya menonjolkan sisi-sisi
negatif dari poligami, seakan-akan ribet banget, padahal tidak benar,"
katanya. Didin lalu melanjutkan kisah "sukses" poligami dirinya. Istri
pertama Didin dinikahi pada 1990. Lalu, istri kedua pada 2001. Terakhir,
Didin menikahi akhwat (kader PKS) menjadi istri ketiga pada 2002.
"Memang,biasanya dari istri pertama ke yang kedua itu lama
pendekatannya, Mas. Baru yang ketiga lancar," tuturnya.
349
Manajemen keluarganya, kata Didin, malah terbantu ketika dirinya
berpoligami. "Kalau kita berhitung secara matemeninggal s, anak tujuh dirawat
dan dididik tiga istri kan lebih baik," ujarnya.
Dia khawatir buku Cahyadi akan menimbulkan pro-kontra di kalangan
rumah tangga muslim masing-masing kader. "Ada jutaan akhwat di
negara kita. Beberapa di antara mereka janda. Lantas, apakah mereka kita
biarkan," katanya dengan nada bertanya.
Taufik Bahtiar, direktur Hilal al Ahmar, menambahkan bahwa ada
beberapa logika yang tidak tepat dan dicantumkan dalam buku ber-cover
merah jambu itu. "Misalnya, tentang cinta lelaki yang tidak bisa
dibagi, itu salah. Contohnya, saya. Kalau dengan istri pertama 100 persen,
dengan istri kedua juga 100 persen," ujarnya, lalu tersenyum.
Taufik juga berpoligami. Istri pertama meminta cerai ketika Taufik
hendak menikah kali ketiga. Sekarang janda Taufik itu diperistri
sahabatnya yang juga anggota Majelis Syura PKS sebagai istri kedua.
Buku terbitan Era Intermedia, Solo, ini telah dicetak hingga
10.000 eksemplar. Buku setebal 278 halaman itu mengupas sisi-sisi lain
dari keluarga yang berpoligami.
350
Si penulis Cahyadi Takariawan kepada Jawa Pos mengatakan bahwa
dirinya kaget melihat reaksi "jamaahnya" terhadap buku itu. "Padahal, di
halaman awal buku itu saya sudah jelaskan tidak berbicara
tentang hukum poligami, tapi bicara tentang mereka yang gagal
berpoligami sebab persiapannya kurang," katanya.
Alumnus Fakultas Farmasi UGM itu mengibaratkan poligami dengan salat.
"Siapa yang membantah kalau salat itu wajib. Tapi, pada praktiknya,
banyak yang salat, tapi tetap korupsi. Banyak yang salat, tapi menipu,
mencuri, dan kejahatan yang lain. Apakah yang salah salatnya?" katanya.
Demikian juga, poligami. Melalui bukunya, suami Ida Nur Laila itu ingin
"meluruskan" para pelaku poligami. "Bukan untuk mengampanyekan
antipoligami," kata suami yang bertahan dengan satu istri itu.
Cahyadi mengaku mendapat banyak sekali keluhan dari ummahat (ibu-ibu
istri ikhwan alias kader PKS) yang mengalami masalah gara-gara suaminya
menikah lagi. "Kebetulan, saya juga konsultan keluarga. Selain datang
langsung, mereka juga menelepon dan mengirim SMS," kata ketua
Wilayah Dakwah (Wilda) III DPP PKS itu. Sebagai ketua Wilda, Cahyadi
bertanggung jawab pada ekspansi PKS di Sulawesi dan Papua.
sebab keluhan-keluhan itu datang bertubi-tubi, Cahyadi berusaha
meramunya dalam tulisan. Misalnya, keluhan tentang kebohongan-
kebohongan suami yang menikah lagi. Juga masalah finansial yang
membuat pernikahan menjadi tidak harmonis.
351
"Yang menyedihkan, ada suami yang buru-buru poligami hanya sebab
dikompori komunitasnya yang semuanya sudah menikah lagi. Padahal, dia
belum siap. Akhirnya, yang terbengkalai yaitu keluarganya," bebernya.
Padahal, seharusnya poligami justru membawa keberkahan.
Sebelum menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri, Cahyadi telah
menulis 20 judul buku yang lain. Mayoritas tentang tema pernikahan.
"Saya tidak bermaksud melukai hati para lelaki yang berpoligami. sebab
itu, saya malah minta Bu Sri Rahayu Tifatul Sembiring sebagai istri
pertama menulis kata sambutan," katanya.
Dalam bedah buku yang dilakukan hampir tiap minggu, Cahyadi juga
menolak dipanelkan dengan aktivis antipoligami. "Saya yakin masalah ini
akan hipersensitif sebab kebanyakan yang membaca dipenuhi dengan
emosi pribadi. Jadi, tidak jernih lagi," ujarnya.
Seorang pembaca bahkan komplain langsung ke penerbit. Pembaca itu
merasa rahasia rumah tangganya ditulis Cahyadi. "Buku ini harus segera
ditarik dari peredaran," kata Cahyadi menirukan ikhwan yang emosi itu.
Padahal, dirinya belum pernah kenal. "Jadi, dia sendiri yang merasa
bahwa apa yang saya tulis dalam buku itu cocok," jelas pria yang juga
berprofesi sebagai apoteker itu.
Getah pahit, kata Cahyadi, juga nyasar ke teman-temannya yang ikut
mempromosikan buku. "Misalnya, Mbak Neno Warisman. Gara-gara Mbak
352
Neno aktif mengirimkan SMS soal buku ini, beliau
dikomplain, terutama oleh kader-kader wanita yang sudah mempunyai
madu," ungkapnya. Neno Warisman yaitu salah seorang aktris sekaligus
penyanyi yang sekarang aktif di PKS.
Apakah akan membuat buku baru lagi sebagai jawaban atas komplain?
Cahyadi mengaku akan melakukan beberapa revisi. "Saya menghargai
nasihat para asatidz (ulama) yang meminta redaksionalnya diperbaiki,"
katanya.
Meski begitu, lelaki kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 11 Desember
1965, itu tetap menganggap bukunya tidak kontroversial. "Kalau saya
menulis Sengsarakan Istri dengan Satu Istri, itu baru masalah. Kalau
bahagia, kan semua ingin begitu," tegasnya.
Namun, keyakinan Cahyadi tetap berbenturan dengan realita di lapangan.
Di Jawa Timur, misalnya, Ketua Dewan Syariah DPW PKS Jatim Ustad
Mudhofar mengaku mendapat keluhan terkait buku itu. "Ada seorang
akhwat yang skripsinya mendukung poligami, bertahun-tahun kader
wanita ini bicara dalam diskusi-diskusi agar
poligami didukung, tapi begitu membaca Pak Cah, langsung berbalik 180
derajat," paparnya kepada Jawa Pos.
Kuatnya buku itu, kata Mudhofar, sebab track record penulisnya. "Pak
Cahyadi selama ini dikenal sebagai ulama yang ahli dalam keluarga. Wajar
kalau ada yang jadi ragu sebab tulisannya," tuturnya.
353
Mudhofar menganggap dalil-dalil yang dipakai Cahyadi agak dipaksakan.
"Misalnya, soal perbandingan umur Rasulullah saat sebelum poligami dan
setelah poligami. Tidak ada ulama yang menggunakan patokan itu,"
jelasnya. Cahyadi menulis, Muhammad SAW menikah lagi setelah
bermonogami selama 25 tahun bersama Khadijah.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Rofi’ Munawar menambahkan, dirinya
membatalkan meneruskan membaca buku itu sampai tuntas. "Saya juga
dapat hadiah dari beliau (penulis buku) saat rapat majelis syura. Tapi,
begitu saya baca, tidak saya lanjutkan sebab kok ada yang nggak sreg,"
akunya.
Berbeda dengan kader-kader lelaki PKS, beberapa orang kader wanita
yang dihubungi Jawa Pos justru sangat bersyukur atas terbitnya tulisan
Cahyadi itu. "Suami saya menjadi ragu-ragu. Sebenarnya saya sudah akan
mengizinkan, tapi setelah membaca, saya diskusi lagi, dan alhamdulillah
batal (menikah lagi)," kata seorang kader yang meminta identitasnya
disamarkan.
Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu melanjutkan, di kalangan
internal kader wanita, buku itu seakan menjadi buku wajib. "Dalam setiap
pertemuan mingguan, ada diskusi untuk membahas buku itu bab demi
bab," katanya. Kader PKS biasanya mengadakan taklim rutin sehari dalam
setiap pekan. Tempatnya bergantian di rumah masing-masing kader atau
tempat lain yang disepakati.
Seorang akhwat lain menambahkan, dirinya menjadi lebih siap untuk
menikah setelah membaca buku Cahyadi. "Tidak ada lagi rasa khawatir
354
calon suami saya akan poligami. Nanti kalau dia memaksa, akan saya
pertemukan langsung dengan Pak Cah," ujarnya. (*)
355
Polisi Tutupi Reka Ulang Penembakan Lester
Silahkan rekan-rekan melakukan penilaian dan dugaan tentang apa yang
sesungguhnya terjadi dalam kasus ini. Bagaimanapun juga kita mesti
menghornati jalannya penyelidikan yang berlandaskan pada pengumbulan
bukti, kesaksian, dan rekonstruksi peristiwa.
RADAR SOLO
Kamis, 06 Des 2007
KLATEN - Penembakan Direktur Jakarta Centre for Law Enforcement
Cooperation (JCLEC) Lester Cross di Desa Trunuh, Kecamatan Klaten
Selatan, kemarin (5/12) direkonstruksi. Ada yang janggal selama
rekonstruksi kasus yang terjadi Minggu (25/11) lalu itu.
Satuan Narkoba Polres Klaten terlibat dalam kegiatan ini . Bahkan,
langsung dipimpin kasatnya, AKP I Wayan Sudhita. Fakta ini mengundang
tanda tanya besar. Sebab, selama ini yang terungkap di permukaan yaitu
percobaan perampokan terhadap Lester, yang direktur sekolah
antiteroris Akpol Semarang itu.
Akses wartawan kemarin sama sekali ditutup. Para jurnalis hanya boleh
berdiri dan mengambil gambar dari jarak 300 meter. Praktis,
rekonstruksi kejadian penembakan sama sekali tidak terlihat.
Koran ini beberapa kali dilarang mendekat ke TKP oleh polisi. Ketika
mengambil gambar sempat dihalang-halangi. Meski berusaha menyelinap,
356
Kasat Narkoba I Wayan Sudhita memergoki koran ini. Dia hanya berkata
singkat. "Tolong, jangan dulu. Ini secret (rahasia)," ujar Wayan.
Kenyataan ini kian menguatkan dugaan ada misteri yang ditutupi
polisi. Informasi yang diterima koran ini dari sumber tepercaya di
kepolisian, penembaknya yaitu anggota Satuan Narkoba Polres Klaten.
Mereka sebenarnya tengah menyanggong sebuah transaksi narkoba di
sekitar Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, tepatnya di belakang
DPD Partai Golkar setempat. Kegiatan ini merupakan
pengembangan dari penangkapan Ompong.
Hasil pemeriksaan mengungkap bakal ada transaksi narkoba di sekitar
Trunuh. Ditengarai, ciri-ciri mobil, lokasi, dan waktu transaksi
bertepatan dengan Lester Cross lewat. Sehingga, anggota Satuan
Narkoba mengira mobil yang ditumpangi bule Australia itu yaitu bandar
yang dimaksud Ompong.
Dalam rekonstruksi kemarin, mobil Lester Cross diperankan oleh sebuah
Suzuki APV warna silver. Sebenarnya, mobil Direktur JCLEC itu dibawa.
namun , baru didatangkan di TKP setelah sepuluh menit rekonstruksi
berlangsung. Mobil Lester Cross ternyata Toyota Kijang Innova warna
silver, nopolnya B 8895 VV.
Polisi lain tidak henti-hentinya membujuk wartawan menghentikan
aktivitas jurnalistiknya. Mereka yaitu Kaur Bin Ops Satlantas Polres
Klaten Iptu Warsono, dan anggota Satuan Narkoba Iptu Nanik Suryani.
357
Berkali-kali dua polisi ini mengajak wartawan duduk di warung sambil
makan minum.
Selain anggota satreskrim, satuan narkoba dan intelkam Polres Klaten,
anggota Polda Jateng pun tampak di TKP. Merekalah justru yang punya
gawe. Rombongan Polda Jateng dipimpin Kanit I Ditreskrim AKBP Nelson
Purba. Sebuah mobil TKP milik polda tak ketinggalan diikutkan dalam
rekonstruksi kemarin. Sayang, mereka semua bungkam.
Koran ini hingga tadi malam mencoba menghubungi Kapolres Klaten AKBP
Suwarno dan Kasatreskrim AKP Mugi Sekarjaya. namun , teleponnya tidak
bisa dihubungi. SMS (pesan layanan singkat) berisi permintaan konfirmasi
yang dikirim ke dua pejabat itu tidak dibalas. (den)
Posted by Senopati Wirang /Thursday, December 06, 2007
358
Soal Opus Supremus
Sebuah komentar yang menggelitik saya untuk sedikit sharing perihal
gerakan Zion beserta sekte freemason di negara kita.
[ D E L E T E D ]
[ D E L E T E D ]
[ D E L E T E D ]
Opus Supremus, freemason, ataupun zion hanyalah istilah-istilah yang
diupayakan untuk terdengar angker dan misterius. Saran saya kepada
seluruh rekan-rekan yaitu rajin-rajinlah menjadi watcher/pengawas
yang teliti, dan kita bersama-sama bisa menjadi kekuatan untuk
mengungkapkan berbagai kebohongan dan infiltrasi yang telah terjadi.
Beberapa kasus yang telah menutup akses para zion di bumi pertiwi
negara kita Raya cukup lumayan memperlemah gerakan mereka. Hal yang
perlu juga dilakukan yaitu meningkatkan kesadaran publik/massal rakyat
negara kita agar tidak salah menyerahkan kekuasaan kepada tokoh-tokoh
binaan zion. Hal ini juga memerlukan ketelitian agar supaya tidak tercipta
fitnah dan pemecahbelahan segenap komponen bangsa negara kita.
Sekian
Pernyataan
Posted by Senopati Wirang /Thursday, December 06, 2007
359
Dari “Opus Supremus Foundation”, Jakarta, negara kita
Mengenai tuduhan bahwa Yayasan Opus Supremus yaitu organisasi
Freemason/Zionis
Apa dan Siapa Opus Supremus Foundation?
Opus Supremus Foundation merupakan bagian dari Opus Supremus Ent.
Trust (www.opussupremus.com), berdomisili di Lichtenstein. Opus
Supremus Ent. Trust yaitu Holding Group yang bergerak di bidang
Trust management, Wealth Management, Investment Advisory, dsb.
Opus Supremus merupakan Group Bisnis independen yang BERSIH dari
afiliasi dengan kelompok-kelompok Etentara s, Politik, Agama, kepentingan,
tekanan dan sejenisnya. Opus BUKAN sebuah NGO, Charity, LSM, Sekte,
Kelompok Agama, Ideologi, Lodge, Klub, Society, dll.
Opus Supremus Foundation didekasikan untuk meningkatkan
kewasapadaan masyarakat dan pemerintah terhadap berbagai isu yang
bisa membahayakan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat seperti
kriminalitas, korupsi, kemiskinan, terorisme, pencucian uang, perubahan
iklim, dsb.
Opus Supremus Foundation di negara kita
Kantor pertama Opus Supremus Foundation yang terletak di negeri lain
yaitu di negara kita, secara resmi terdaftar pada Notaris Mieske
Suryanto, pada tanggal 22 Agustus 2001. Segala aktivitas, latar
belakang, dan sejarahnya telah dilaporkan secara resmi oleh manajemen
foundation kepada Polisi Republik negara kita (polisi ), diwakili oleh Kepala
360
polisi , Bapak Bimantoro pada tanggal 17 Oktober 2001 di Mabes polisi dan
melalui lebih dari 10 konferensi pers yang dihadiri oleh media cetak,
elektronik, televisi dan radio pada periode 2001-2005. Baik di negara kita
maupun di negara lain, Opus Supremus tidak memiliki agenda rahasia atau
konspirasi.
Fungsi Opus Supremus Foundation di negara kita
Sejak awalnya, Opus Supremus mendedikasikan diri untuk meningkatkan
kewasapadaan masyarakat dan pemerintah terhadap kejahatan
Ekstremisme serta Korupsi. Opus Supremus yaitu organisasi perintis
dalam kedua bidang ini , dan banyak tujuan maupun aspirasi dari
Opus menjadi bagian dari program yang dijalankan oleh institusi-institusi
besar seperti KPK, PPATK, polisi , Kejaksaan Agung. Pengalaman Opus di
negara kita terutama dalam melawan tindak kejahatan korupsi dan
pencucian uang diminta oleh sejumlah badan Anti Korupsi di luar negeri.
Logo
Pada mulainya, untuk lambang foundation, Opus Supremus telah
mempertimbangkan kemungkinan untuk menggunakan logo berbeda yang
akan membedakan kegiatan foundation dari kantor induknya. sebab itu,
pada bulan Agustus 2001, setelah melihat iklan di harian Pos Kota, Opus
Supremus lalu menugaskan biro desain kreatif dari Jakarta untuk
memberi saran. Desainer mereka menawarkan sejumlah konsep, salah
satunya lalu dipilih sebagai logo sementara. Dan pada saat
menunggu persetujuan dari kantor pusat, sebab tuntutan agenda bisnis
yang mendadak, logo rancangan ini pernah digunakan hanya selama
361
kurang lebih 30 hari pada tahun 2001, dan lalu ditolak oleh kantor
pusat sebab mirip simbol organisasi lain. lalu dibuat keputusan bagi
Opus Supremus Foundation untuk disimbolkan oleh logo alternatif, dan
setelah itu oleh logo asli Opus supremus sebagai berikut:
Logo rancangan yang dipersoalkan tak pernah disetujui, dan pihak yang
bertanggung jawab dalam penggunaan logo ini telah diberhentikan
pada tahun 2001.
Latar belakang dari tuduhan sebagai organisasi Freemason/Zionis.
Semua diawali oleh sebuah publikasi dari edisi pertama sebuah koran
radikal bernama “negara kita NewsNet” pada bulan September 2005, yang
mana tujuan dari publikasi ini yaitu pemaksaan dan pemerasan.
Organisasi lain yang diserang nama baiknya melalui edisi yang sama
antara lain Indosat, yang logonya juga dikatakan sebagai zionis, dan
beberapa organisasi lainnya.
Ketika perwakilan Opus Supremus mendekati manajemen surat kabar
ini untuk klarifikasi, pihak manajemen negara kita NewsNet
mengatakan bahwa artikel ini hanyalah “sensasi tak berdasar” dan
“wacana” untuk menarik pembaca, dan mereka siap untuk memuat
permohonan maaf resmi jika Opus mau MEMBAYAR sejumlah uang dan
MENSPONSORI edisi mereka berikutnya. Setelah protes keras dan
penolakan dari pihak Opus untuk menyerah pada pemaksaan dan
pemerasan itu, surat kabar ini hanya menerbitkan sebuah edisi
lagi, setelah itu kantor mereka tutup, tanpa memuat permohonan maaf
362
resmi. Penelitian independen kami menemukan bah
Related Posts:
intelijen 4 asi manusia. Jangan main-main dengan hal ini, sebab impunity dan keadaan perlindungan hak asasi manusia… Read More