intelijen 4

asi manusia. Jangan main-main dengan 
hal ini, sebab  impunity dan keadaan perlindungan hak asasi manusia yang 
buruk di Papua amat mungkin yaitu  informasi yang mengondisikan 
keputusan pejabat imigrasi di Australia, kini, dan di masa datang.
Jangan lupa, Potret Papua sebenarnya yaitu  made in negara kita. Apa 
yang dilakukan Australia hanya memungut potret yang terbuang itu, 
memberi pigura, lalu memasangnya di dinding hall of shame yang entah 
untuk apa mereka buat.
Tiga tahun yaitu  masa yang singkat bagi mereka yang mendapat 
temporary protection visa dari Australia. Namun, itu yaitu  kesempatan 
yang cukup bagi negara kita untuk membuktikan kepada dunia kesungguhan 
komitmennya kepada warga Papua.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya segera bersiap untuk 
kompetisi ini.
------------
Rachland Nashidik Direktur Eksekutif Imparsial, The negara kitan Human 
Rights Monit
Posted by Senopati Wirang /Friday, April 07, 2006
269
Soal Demo Buruh
Sebelumnya saya mohon kepada para pembaca yang punya akses ke BIN 
atau BAIS tentara  bisa menyampaikan warning ini kepada kedua institusi 
ini .
Berkaitan dengan maraknya polemik pasca Demo Buruh di depan gedung 
DPR/MPR tanggal 3 Mei 2006, perlu saya sampaikan beberapa hal penting 
sebagai berikut:
1. Reaksi Presiden SBY yang "tendensius" memang ditunggu-tunggu 
sebagai pancingan agar proses penurunan citra Presiden secara 
bertahap bisa segera dimulai dan terus terakumulasi. 
Sebenarnya apapun reaksi Presiden akan direspon negatif 
dengan propaganda yang secara simultan membentuk opini publik 
tentang "ketidakmampuan" atau "ketidaksensitifan" terhadap 
isu-isu yang penting bagi rakyat maupun bagi kelompok 
masyarakat yang besar, seperti buruh. sebab  mereka yaitu  
penentu potensial dalam pemilihan Presiden 2009.
2. Warning tentang ketidakpuasan kelompok-kelompok yang kalah 
pemilu 2004 kurang tepat sebab  ditingkat elit boleh jadi tidak 
mengetahui persis apa yang terjadi di lapangan. Atau 
sebagaimana hampir semua pemain politik lapangan mengerti, 
akan ada benang yang putus dari aksi dilapangan dengan elit 
politik. Selain itu pernyataan ttg "kelompok yang kalah" memilki 
konotasi negatif dan mampu mengkristalkan kelompok oposisi 
270
menjadi musuh bersama bagi Presiden, respon ini juga memang 
sangat dinanti-nantikan. Sesungguhnya oposisi dan mereka yang 
kalah dalam Pemilu 2004 tidak memiliki satu kesatuan visi 
tentang masa depan negara kita. namun  bila Presiden SBY 
berulang kali berhasil dipancing lagi untuk merespon sikap yang 
"memusuhi" mereka yang kalah dalam pemilu 2004, kristalisasi 
ini  akan sempurna dan menjadi "musuh" politik yang besar.
3. UU No. 13/2003 soal Ketenagakerjaan memang sangat dilemeninggal s 
dan menjadi sebuah persoalan yang berpotensi untuk terus 
dieksploitasi sebagai komoditi politik. sebab  tarik-menarik 
kepentingan "murni" antara kelompok buruh dan pengusaha 
begitu kuatnya, sehingga sangat mudah dijadikan wacana dalam 
pertarungan propaganda politik. Kehati-hatian dalam menyikapi 
UU ini  dengan proses pembahasan dan dialog yang intensif 
serta melibatkan intelektual dari universitas sudah tepat, namun  
penyampaian penjelasan kepada publik perlu diperbaiki, 
khususnya kesatuan sikap yang mengayomi semua pihak oleh 
Menaker, Wapres, dan Presiden. Jangan sampai tuduhan "tidak 
berpihak" pada buruh serta arogansi pemerintah semakin kuat.
4. Penyelidikan BIN dan polisi  tentang aliran dana untuk aksi 
demonstrasi boleh jadi akan membuka siapa pihak yang 
bertanggungjawab dalam aksi kerusuhan buruh. namun  hampir 
bisa saya pastikan akan sulit untuk dikaitkan kepada elit politik 
tertentu. Seperti pernyataan Kepala BIN Syamsir Siregar yang 
mensinyallir adanya aliran dana kepada kelompok buruh dari 
Jawa Barat. Perhatikan juga pernyataan Syamsir Siregar lainnya 
271
sbb: (sumber beberapa surat kabar) "Kepala Badan Intelijen 
Negara Syamsir Siregar lebih terbuka. Ia menyebutkan 
sejumlah pihak menunggangi aksi buruh. ''Ada orang-orang yang 
memprovokasi,'' katanya. Teknisnya, aksi buruh disusupi oleh 
kelompok lain. Ada yang memprovokasi dengan melakukan aksi 
lempar batu ke aparat. Lemparan itu bukan dari buruh, namun  
dari kelompok lain. ''Ada yang mendompleng,'' katanya. 
Syamsir enggan membuka siapa kelompok itu dan siapa pula 
elitenya. Yang pasti, katanya, suatu saat akan dibuka, siapa 
mereka. Tujuan aksi rusuh itu untuk menduduki gedung 
DPR/MPR, seperti saat aksi 1998 lalu, saat mahasiswa 
menduduki gedung Dewan". Pernyataan ini  jelas cukup 
melegakan namun  masih terasa kurang elegan dan berlebihan 
sebab  disamakan dengan peristiwa aksi mahasiswa 1998. sebab  
dari level analisanya sudah keliru, aksi buruh kemarin hanya 
sebuah uji coba kecil yang mengukur sejauh mana respon 
pemerintah, baik stabilitas maupun langkah-langkah nyata 
antisipatifnya. Alangkah baiknya bila respon atas setiap 
peristiwa semacam aksi buruh ini  tidak didekati secara 
politis, namun  dieksploitasi unsur pidananya....jangan terlalu 
banyak membahas motivasi politiknya namun  pedulikan pada hal-
hal yang lebih mendasar seperti aksi rusuh = merusak = 
memusuhi rakyat. Bila perlu jangan sungkan-sungkan menyeret 
penyandang dana aksi demonstrasi ini  ke pengadilan dan 
diadili. Jangan ditunggu-tunggu sampai peristiwa yang lebih 
besar. Berbeda dengan tahun 1998 yang mana para penyandang 
272
dana tersebar luas dari orang-orang punya kepentingan politik 
sampai orang-orang yang benar-benar baik dan concern dengan 
masa depan negara kita.
5. Dalam harian Pikiran Rakyat 5 Mei 2006, kita bisa membaca 
sedikit komentar saudara Wawan H. Purwanto sbb aksi massa 
seperti gerakan buruh, diperkirakan akan terus berlangsung 
hingga Juni, untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. 
sebab nya, menurut dia, peringatan presiden di Amman wajar-
wajar saja. Komentar ini  sangat prematur dengan 
menyatakan bahwa demontrasi buruh akan terus terjadi sampai 
Juni 2006 dengan tujuan menggulingkan pemerintahan yang sah. 
Bias dan terburu-buru serta mencerminkan pola analisa masa 
Orde Baru yang terlalu percaya diri serta bisa menjerumuskan 
Presiden SBY dengan menganggap peringatan SBY wajar. 
Seharusnya sebagai pengamat intelijen harus bisa melihat bahwa 
serta memperingatkan SBY secara obyektif, dan bukan 
mengamini pernyataan SBY yang bisa jadi akan terpuruk bila hal 
ini terjadi lagi berulang-ulang.
6. Presiden SBY yaitu  presiden negara kita pertama yang mendapat 
legitimasi penuh dari rakyat negara kita dengan kemenangan yang 
meyakinkan dalam pemilu 2004. Amatlah susah bagi siapapun 
untuk menantang dari sisi kekuasaan maupun legitimasi. Oleh 
sebab  itu, hanya bisa diserang dari sisi isu-isu yang sensitif 
yang menggambarkan sebuah kegagalan besar dari pemerintah. 
Saya pastikan bahwa kekuatan oposisi tidaklah akan cukup untuk 
menggulingkan kekuasaan ditengah jalan. namun  setiap isu 
273
sensitif yang ada di masyarakat akan menjadi "makanan" empuk 
manuver politik, dari yang paling ringan berupa kritik biasa 
sampai yang berat berupa rekayasa aksi kerusuhan. Oleh sebab  
itu, sikap hati-hati dan respon-respon yang tepat sangat 
diperlukan oleh Presiden SBY.
Demikian semoga ada yang menyampaikan kepada komunitas intelijen 
negara kita atau bila perlu ke Istana Presiden.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Saturday, May 06, 2006
274
Soal Demo Buruh #2
Jakarta (Bali Post)
Sangat disayangkan tampaknya belum ada seorangpun pembaca Blog 
Intelijen negara kita yang menyampaikan pesan saya buat BIN atau BAIS 
tentara  atau bila perlu langsung ke Presiden SBY.
Berikut kelanjutan catatan dari saya buat kasus Demo Buruh:
1. Hari ini saya menerima informasi yang berdasarkan berita dari 
Harian Bali Post edisi 6 Mei 2006 yang judul beritanya yaitu  
Presiden Tetap Ngotot. Salah satu kutipan yang penting yaitu  sbb: 
Kendati dikritik banyak pihak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
tetap saja ngotot bahwa tudingannya benar. Berdasarkan laporan 
intelijen, Presiden mengakui bahwa ada kegiatan politik yang 
dilakukan oleh individu dan kelompok yang belum menerima hasil 
Pemilu 2004 yang bisa merusak keamanan, kestabilan dan ketertiban 
negara.
''Saya kira sebagai seorang presiden, sebagai kepala negara, harus 
mengimbau seperti itu. sebab  berdasarkan laporan intelijen, 
masukan dari banyak pihak, itu bisa terjadi dan akan terjadi lagi 
kalau sama-sama tidak kita tata,'' tegas Presiden, Jumat (5/5) 
kemarin. 
2. Adanya pernyataan ....berdasarkan laporan intelijen... menunjukkan 
bahwa salah satu rujukan utama pernyataan Presiden SBY yaitu  
laporan intelijen. Dengan demikian institusi intelijen yang 
memberikan informasi kepada presiden menurut saya telah 
melakukan kekeliruan fatal yang menjerumuskan sebab  tidak 
275
memberikan catatan khusus bagaimana merespon informasi mentah 
dari hasil operasi. Lebih jauh, bila telah ada unsur analisa yang 
mendalam, saya nilai analisa intelijen atas kasus demo buruh terasa 
sangat dangkal dan tidak memperhitungan faktor pengelabuan dan 
tujuan yang bertingkat yang dikemas dengan cantik dan rapi serta 
ditambah lagi ketiadaan informasi A-1 dari lingkaran terdalam pihak 
yang dituding oleh Presiden SBY. Sementara itu, Wapres Jusuf Kalla 
lebih cerdas dengan menghindari polemik dan memberikan 
pernyataan yang diplomeninggal s bahwa kasus pertentangan antara buruh, 
pengusaha dan pemerintah hanya kesalahpahaman.
3. Setelah saya cek ke beberapa pihak lingkaran terdalam mereka yang 
kalah secara terhormat dalam pemilu Presiden 2004 yang diakui 
sebagai paling demokratis sepanjang sejarah negara kita, jelas bahwa 
ditingkat kerucut elit tidak akan ditemui informasi yang mengaitkan 
mereka. Memang benar bahwa pada level tengah ada kaitan dengan 
elit politik tertentu, namun  akan sangat sulit bila analisa intelijen 
hanya berdasarkan dugaan kuat saja.
4. Ingat, yang kalah dalam pemilu 2004 ada sejumlah pihak sedangkan 
provokator demo buruh kemungkinan besar hanya dilakukan oleh 
salah satu atau paling banyak hanya dua pihak saja. Pihak yang 
terlibat ini jelas telah melihat semakin tidak solidnya kelompok 
oposisi sebab  daya terima rakyat negara kita atas kepemimpinan SBY 
masih tinggi. Sekali lagi, pernyataan SBY yang masih menekankan 
pada kata-kata ...........individu atau kelompok yang kalah pemilu 
itu........... yaitu  pernyataan blunder yang disebabkan laporan 
intelijen yang buruk, sebab  tidak ada deteksi dini bahwa demo 
276
anarkis kemarin hanya pengungkit kecil untuk konsolidasi oposisi. 
Semua orang sekarang bisa melihat dan berkata....tuh kan, SBY sama 
saja dengan pola Orde Baru, main tuduh dan cenderung mengurangi 
simpatik kalangan intelektual. 
5. Bila kekeliruan laporan intelijen yang tidak menyisipkan catatan-
catatan penting yang merupakan perkiraan perkembangan keadaan 
dari sebuah kasus berulang-ulang terjadi, dan bila terus menerus 
menjerumuskan SBY ke dalam proses penghancuran citra dirinya 
sendiri, maka saya ramalkan hanya dalam waktu 6 bulan sampai 2 
tahun popularitas SBY akan menurun sangat tajam. Kita bisa 
menantikan studi survey Lembaga Survey negara kita. namun  bila 
intelijen memperbaiki diri serta selalu siap antisipatif dengan 
catatan penting tentang perkiraan keadaan beserta sejumlah 
skenario bayangan yang berisi aksi-reaksi seperti dalam teori 
permainan, maka citra SBY akan selamat karea responnya akan jauh 
lebih cerdas dari apa yang terjadi sekarang.
6. Perlu saya sampaikan pula bahwa siapapun musuh politik SBY tidak 
akan bisa mencapai kekuasaan melalui jalur yang tidak demokratis. 
Apalagi menggulingkan di tengah jalan, harus ada alasan yang amat 
sangat luar biasa untuk menjatuhkan SBY sebelum 2009. Akan lebih 
efektif bila penanganan kasus demonstrasi dan kasus konflik lokal 
apapun dan dimanapun di masa depan menggunakan pendekatan 
hukum yang tegas serta penyelidikan yang mendalam tentang 
penggunaan teknik-teknik anarkis yang mendorong terciptanya 
kerusuhan tentunya kalau bisa sampai ke aktor intelektual dan 
penyandang dananya. Pelaku-pelakunya diseret ke pengadilan dengan 
277
bukti kuat dan dihukum sesuai hukum yang berlaku. Hal ini sangat 
bagus untuk menciptakan efek jera/kapok para broker kerusuhan.
7. sebab  pernyataan sudah keluar dan nasi sudah menjadi bubur, maka 
respon-respon soal demo buruh yang anarkis ada baiknya diendapkan 
sementara atau bila perlu bisa dimulai proses komunikasi dengan 
pihak oposisi yang tersebar agar tidak tercipta konsolidasi oposisi 
menjadi gerakan rakyat yang semakin luas. Tentu saja fokus 
persoalan pada butir-butir UU Ketenagakerjaan tetap menjadi 
prioritas agar pihak-pihak yang bersebrangan mau memahami dan 
menerima.
8. Bila intelijen negara kita memiliki bukti keras yang bisa berlaku demi 
hukum maka sudah waktunya diadakan pendekatan hukum yang lebih 
serius sebab  bisa menjadi indikator bagi profesionalisme intelijen. 
9. Sekali lagi, pemerintahan SBY begitu kuatnya dalam aspek 
legittimasi, sehingga saya meragukan kekuatan oposisi bila tidak ada 
momentum yang bisa dimanfaatkan untuk menyatukan mereka.
10. Demikian ump.
Semoga ada yang menyampaikan kepada pihak-pihak yang saya kritik di 
atas, komunitas intelijen dan SBY sendiri.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Saturday, May 06, 2006
278
Kiri oh Kiri
Pada tanggal 4 Desember 2006 seorang rekan menanyakan 
penilaian saya tentang rencana kegiatan diskusi tentang Marxisme 
Internasional di Bandung, tepatnya bertemakan "DISKUSI FILSAFAT 
SOSIAL DAN EKONOMI POLITIK, Gerakan Marxist Internasional 
Kontemporer, Perkembangan dan Masa Depan Gerakan Marxist di Dunia, 
dan Sekilas Tantang Organisasi dan Gerakan Buruh di Kanada". lalu 
beberapa hari yang lalu, rekan ini  kembali menyampaikan informasi 
tentang hebohnya pembubaran acara ini  oleh kelompok yang 
mengklaim diri sebagai ANTI KOMUNIS serta adanya keterlibatan 
intelijen Polisi Bandung. Sebagai referensi, saya disarankan berkunjung 
ke dua alamat website yaitu rumah kiri dan melly.
Saya menjabarkan penilaian pribadi saya sebagai berikut:
Pertama, saya tidak dalam posisi anti ataupun pro faham 
marxisme beserta aneka ragam bumbu turunannya, baik yang 
diberikan embel-embel neo ataupun yang bersifat kompromis 
dengan sebutan kiri-tengah atau progresif ataupun sosialis-
demokrat. Analis intelijen negara kita yaitu  salah satu kelompok 
intelektual yang faham tentang seluk-beluk berbagai ideologi di 
dunia, dan saya bisa menjamin obyektifitas mereka, namun soal 
kebijakan yaitu  terserah pada pengambil kebijakan keamanan.
Kedua, pada saat ditanyakan soal sikap saya terhadap rencana 
diskusi ini , saya tegaskan bahwa akan lebih baik bila 
didengarkan terlebih dahulu apa isi diskusinya dan lalu 
dibuat sebuah analisa tentang makna pemikiran yang dinamis di 
279
kalangan muda kiri negara kita serta dampak nyata terhadap 
gerakan mereka. Lebih lanjut, seharusnya intelijen tidak serta-
merta mendefinisikan sesuatu sebagai ancaman tanpa tahu 
ancaman bagi siapa, jangan-jangan diskusi kelompok kiri justru 
sangat bermanfaat bagi rakyat negara kita sebab  mampu 
memberikan terobosan untuk penyelesaian masalah bangsa. 
Sesingkat itu komentar saya dan saya sangat berharap telah 
terjadi perubahan paradigma di kalangan aparatur keamanan 
terhadap makna perjuangan kelompok masyarakat dari aliran 
manapun.
Ketiga, sejalan dengan pengalaman saya bergaul dengan senior 
intelijen beraliran kiri yang tersingkirkan ketika Bung Karno 
dikudeta, maka saya faham betul situasi yang menjadi dampak 
pertikaian politik masa lalu ini . Senior-senior intelijen 
yang lalu disebut eks BPI sangat kecewa dengan sikap 
netral saya yang tidak berideologis. namun  saya tegaskan bahwa 
ideologi saya bukan kanan, bukan kiri, bukan golongan, dan juga 
bukan angan-angan kosong, saya hanya ingin bekerja untuk 
kemajuan bangsa negara kita. Saya mengorbankan kesempatan 
yang lebih baik di luar dunia intelijen dengan harapan nyata 
mendorong pembangunan nasional negara kita yang berpihak pada 
rakyat. Harus diakui...saya keliru besar dan terlalu naif dengan 
mengabaikan makna perjuangan prinsip pembangunan yang tepat, 
dalam hal ini mau tidak mau bersandar pada ideologi. negara kita 
menganut ideologi banci yang memadukan konsep ekonomi semi 
liberal yang diiringi peranan pemerintah yang besar pada awal 
280
pemerintahan Suharto, dan saya pastikan hampir 100% petinggi 
politik dan ekonomi saat itu mengamininya. Pilihan strategi 
pemerintahan otoriter dengan dukungan kuat kepada sektor 
swasta terpilih (cukongisme) dirasa paling cepat memulihkan 
perekonomian nasional. Padahal pemulihan ekonomi ini  
sangat rentan dan terlalu banyak mengandalkan ketergantungan 
pada sistem perekonomian liberal dunia. Konyolnya, hal ini  
diperburuk dengan otak korup yang ada di kepala manusia-
manusia terhormat negara kita di era Orde Baru, belum lagi 
penipuan besar-besaran dan perampokan harta rakyat oleh 
kelompok swasta terpilih. Persoalan itu sudah saya dengar dari 
senior intelijen beraliran kiri yang dimaafkan dan menjadi 
penganggur terselubung pada tahun 70-80an. Sementara saat 
ini, negara kita telah tenggelam dalam genggaman para liberalist 
nasional maupun internasional yang terlalu yakin dengan 
pembagian kue ekonomi global, padahal kemiskinan rakyat 
negara kita sangat nyata di depan mata.
Keempat, kembali pada acara diskusi Marxisme di Bandung, 
sejujurnya saya antara kaget dan tidak kaget. Kaget sebab  
teknik pembubaran dengan memanfaatkan preman sangatlah 
tidak elegan dan tidak simpatik di zaman demokratis ini dan saya 
pastikan ini pola-pola lama yang merupakan bagian dari strategi 
pencegahan penyebaran faham komunisme era Suharto. Tidak 
kaget sebab  saya sudah memperkirakan bahwa 8 tahun setelah 
reformasi, pengambil kebijakan keamanan di negara kita masih 
berpikir seperti di zaman Suharto.
281
Kelima, ingin saya sampaikan fakta-fakta mengapa dalam 
sejarahnya faham kiri sangat tidak populer di hati rakyat 
negara kita. Meskipun PKI pernah menjadi salah satu partai 
dengan jumlah kader yang luar biasa, namun hal itu tidak berati 
PKI bersih dari kontroversi. Watak sewenang-wenang dan 
strategi gerakan yang diwarnai intimidasi pernah menjadi trade 
mark PKI. Sebenarnya bukan hanya PKI, partai-partai yang 
mencapai kekuatan politik di negeri ini sering kebablasan dan 
menjadi semena-mena. Semua itu diperparah dengan kekeliruan 
strategi PKI yang terpancing untuk melakukan gerakan yang 
akhirnya menghancurkannya untuk "selamanya". Seandainya PKI 
tidak terpancing, mungkin tidak akan pernah ada Presiden 
bernama Suharto. 
Keenam, pada era reformasi ini saya perhatikan emosi meledak-
ledak dari aktivis kiri sangat mengganggu pemahaman rakyat 
yang terus dibayangi cerita-cerita seram komunisme. Sangat 
jelas bahwa saya tidak melihat satupun intelektual kaum muda 
kiri negara kita yang cukup mampu membawa pesan mendalam dari 
faham kiri, entah itu marxisme klasik maupun yang neo. 
Akibatnya penolakan masyarakat mudah sekali terjadi hanya 
dengan provokasi sedikit saja. Selain itu, mereka yang cukup 
pandai ternyata tidak membumi dengan gerakan yang rapih. 
Sedangkan yang membumi dalam gerakan cenderung kasar dan 
tidak simpatik, akibatnya sangat mudah menciptakan gerombolan 
preman untuk menghancurkan perjuangan kaum kiri negara kita. 
282
Mudah-mudahan tulisan ini cukup obyektif dan saya turut menyesalkan 
peristiwa di Bandung. Kepada rekan-rekan intel dan aparat keamanan 
jangan salah paham dengan artikel ini. Kepada aktivis kiri anggap saja ini 
sebagai catatan khusus yang bisa saudara-saudara diskusikan, silahkan 
koreksi saya bila saya keliru.
Catatan Penting: 
akan mendukung gerakan apapun yang sungguh-sungguh 
bertujuan untuk melindungi rakyat, mensejahterakan rakyat, dst. Tentu 
saja di tingkatan ideologis akan ada perbedaan, dan diskusi untuk 
mencapai kesepakatan membangun rakyat tentunya lebih penting dari 
pada bertikai terus-menerus.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, December 20, 2006
283
Sebuah Catatan Untuk Gerakan Kiri negara kita
Reaksi rekan-rekan terhadap artikel Kiri oh Kiri ternyata begitu
luar biasa. Ada yang menganggap saya simpati terhadap pemikiran 
Marxisme, ada yang memberikan saya cap komunis, dan tidak sedikit yang 
bersikap sebaliknya yaitu justru memuji dan bahkan ada meminta analisa 
komprehensif soal pemikiran kiri negara kita dan potensi gerakan kiri 
negara kita. Sayangnya sikap-sikap ini  tidak disampaikan secara 
terbuka ke ataupun diungkapkan melalui shoutbox. sebab  akan 
terasa lebih nyata dan menghidupkan diskusi di Blog I-I. Saya tidak akan 
menjawab e-mail rekan-rekan satu per satu. Oleh sebab  itu 
saya tuliskan sebuah pandangan singkat yang mungkin bisa mencakup 
seluruh komentar, pertanyaan, dan respon rekan-rekan Blog I-I.
Baiklah....begini pandangan saya....
Secara psikologis masyarakat negara kita masih banyak yang mudah 
dipengaruhi sebab  tingkat intelektualitas yang relatif rendah dan sikap 
mental penakut sebagai akibat dari intimidasi berkepanjangan sejak 
zaman penjajahan. Sangat jarang kita bisa menemukan sosok manusia 
negara kita yang idealis dan berani serta yakin akan prinsip-prinsip 
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kondisi ini  diperparah oleh 
mayoritas sikap kelompok elit pimpinan yang cenderung tidak memiliki 
jiwa pengorbanan untuk rakyat. Ide-ide seperti Satrio Piningit dan Ratu 
Adil merupakan sebuah bentuk fantasi harapan dari jeritan rakyat yang 
mendambakan kepemimpinan yang sungguh-sungguh mengayomi rakyat. 
Fakta bahwa tidak sedikit pemimpin negara kita yang bermental pemeras, 
284
oportunis, kejam, mementingkan diri sendiri dan tidak memiliki visi dan 
misi untuk kesejahteraan rakyat, telah membuat hubungan antara elit 
dan rakyat yang penuh kecurigaan. jika  ada gerakan rakyat yang 
murni sekalipun sering diartikan sebagai sebuah perlawanan terhadap 
negara. Sebaliknya, rakyat senantiasa berharap akan adanya peranan 
negara yang sungguh-sungguh memperhatikan kondisi nyata berupa 
kemiskinan, bencana, yang langsung berdampak ke kehidupan sehari-hari. 
Padahal peranan negara pasca jatuhnya pemerintahan Suharto telah 
digerogoti secara sistemeninggal s oleh pemilik modal dan politisi dan birokrat 
korup. Sementara dinamika gerakan civil society ala Barat masih harus 
menempa diri menjadi satu kekuatan nyata yang bisa mendorong 
perubahan nyata pula.
Perlu dicatat bahwa proses kooptasi berbagai gerakan politik di 
negara kita juga berjalan seiring dengan kepentingan para pemilik modal 
dan orang-orang yang punya "kuasa". Proses ini  telah melemahkan 
gairah dinamika gerakan civil society. Akibatnya terjadi lagi aliansi-
aliansi gerakan yang cenderung menjadikan gerakan civil society dibawah 
kepentingan tertentu, misalnya untuk kepentingan tokoh tertentu, untuk 
kepentingan partai tertentu, untuk kepentingan pemberi donor, untuk 
kepentingan asing, bahkan tidak sedikit yang bergerak untuk kepentingan 
intelijen asing.
Melihat kondisi ini , diperlukan sebuah pemikiran yang kuat dan 
matang yang bisa diadaptasikan ke dalam situasi kongkrit rakyat 
negara kita. jika  kita berpijak pada pandangan Marxisme dalam varian 
285
apapun perlu dilakukan proyek besar penelitian tentang sikap rakyat 
negara kita terhadap pemikiran Karl Marx, minimal berupa survei yang bisa 
mewakili penyebaran penduduk negara kita. Saya jamin, bila tiba-tiba 
dilakukan survei semacam itu saat ini jawabnya akan negatif, yaitu 
banyak rakyat negara kita yang tidak paham tentang itu. Sesungguhnyalah 
hal yang sama juga menimpa pemikiran liberal dan neo-liberal. Semua saat 
ini sangat tergantung pada media massa dan gerakan-gerakan politik 
oportunis yang bersliweran. Oleh sebab  itu perlu dilakukan proses 
conditioning berupa pendidikan politik, propaganda, serta penjelasan-
penjelasan sederhana yang bisa dimengerti. Satu hal vital yang perlu 
dicapai selama proses ini  yaitu  penciptaan sebuah varian khas 
rakyat negara kita dalam pola pikir filsafat kiri, sebuah contoh baik 
misalnya faham Marhaenisme yang sebenarnya saya pernah ikut 
menggodoknya sebelum dipopulerkan oleh Bung Karno. Sebuah proyek 
besar yang juga sukses yaitu  RRC dengan pemikiran Mao dan Deng dan 
lalu disempurnakan oleh Jiang dalam sebuah proses panjang 
menciptakan sosialisme ala China. Saya yakin tidak banyak yang tahu sel-
sel khusus yang diciptakan oleh ketiga tokoh besar China ini . Sel-
sel analis intelijen RRC telah melakukan penelitian serius tentang kondisi 
nyata rakyat China mulai dari filsafat sampai ke persoalan sehari-hari. 
Bagaimana terjadi sinergi gerakan tani sebagai pengganti buruh ala Mao, 
dilanjutkan oleh pragmeninggal sme sosialis Deng dengan memasukkan unsur 
kapitalisme serta bagaimana terjadi sinergi dari ajaran Konfusianisme ke 
dalam pandangan sosialisme ala China yang digagas Jiang tentunya bisa 
menjadi pelajaran bagi negara kita. Satu hal yang sangat penting yaitu  
kesemua itu digagas dan dilaksanakan untuk the greater China.
286
Ketika muncul ide-ide sosialisme-Islam, saya lihat masih terlalu dangkal 
dan kurang progresif. Ketika anak-anak muda LMND, akatiga, PRD, milist 
marxisme, serial, kelompok diskusi rumah kiri, serikat buruh, dll saya 
melihat tercerai berainya pemikiran kiri yang cenderung mengarah pada 
pola elitisme dan ego yang mengakibatkan kurangnya perhatian pada 
penguatan pondasi pemikiran khas kiri negara kita yang bisa diterima luas 
yang juga diiringi oleh proses propaganda dan agitasi yang cerdas.
Basis-basis yang sudah baik di Medan, Riau, Bandung, dan Jakarta 
seharusnya bisa menjadi pionir dalam memperbaiki lemahnya argumentasi 
dan memperbesar pengaruh gerakan.
Saya melihat tidak banyak aktivis kiri yang berani mengambil inisiatif 
pendekatan dengan kalangan militer, intelijen, polisi dan lembaga 
berpengaruh lainnya dalam sebuah proses penggodokan konsep pemikiran 
dan gerakan kiri khas negara kita. Sebuah diskusi intensif sebenarnya 
sangat perlu sebab  sesungguhnya musuh gerakan kiri negara kita yaitu  
kapitalisme global dengan dukungan kalangan radikal neo-liberal.
Sebagai sebuah peringatan kecil, bahwa pasca berantakannya gerakan 
radikal teror, gerakan kiri kembali menjadi sasaran jika  tidak segera 
berbenah diri dengan tampilan sebagai pembela jeritan rakyat negara kita. 
Hal penting yang sangat vital bagi sebuah gerakan idealisme yaitu  
simpati yang besar dan luas dari rakyat.
287
Semoga bisa bermanfaat. Kepada rekan-rekan aparat keamanan perlu 
saya tegaskan bahwa segala potensi rakyat dari kalangan manapun 
seharusnya tidak diberangus secara sewenang-wenang. Diperlukan 
langkah-langkah strategis untuk masa depan negara kita. Saat ini yang 
sedang menjerumuskan bangsa negara kita yaitu  para kapitalis yang 
serakah dan tidak mau berkorban untuk rakyat negara kita. Kondisi 
terebut menjadi mungkin sebab  pemerintah selalu terbelenggu oleh 
tarik ulur kekuatan-kekuatan politik dan pemiliki modal yang juga 
diperparah oleh intervensi asing yang berlebihan.
Sekian, mohon koreksi bila ada kekeliruan
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, January 10, 2007
288
Gerakan Kampungan Marxist negara kita
Meski suasana hati saya masih berduka sebab  baru pulang melayat, tidak 
ada salahnya bila saya berikan catatan singkat tentang gerakan kaum 
Marxist negara kita.
Mengapa saya sebut kampungan? sebab  memang benar-benar kampungan 
dan sangat tidak kreatif. Apapun namanya saat ini, betapa bagusnya 
website mereka, betapa gigihnya proses pengkaderan mereka, saya 
pastikan tidak akan laku bila tetap berjalan di atas pemikiran cetek 
tentang Marxisme.
Seperti pernah saya tulis dalam artikel Gerakan Kiri negara kita dan Kiri 
oh Kiri, sejarah yang ditinggalkan oleh PKI di negara kita terlalu hitam-
pekat. Terlepas dari kebenaran sejarah yang penuh warna di negara kita, 
ingatan buruk tentang komunisme tidak akan hilang dalam semalam. PKI 
yaitu  sebuah kekuatan komunis terbaik dan terkuat yang pernah dimiliki 
bangsa negara kita dan bangsa negara kita sudah kapok menanggungnya.
jika  sekarang ada gerakan yang memperjuangkan kembalinya kekuatan 
PKI seperti masa Orde Lama, maka hampir-hampir tidak mungkin. Hanya 
keajaiban saja yang memungkinkan gerakan komunis baru mampu benar-
benar eksis di bumi nusantara. Lebih jauh lagi gerakan komunis baru 
telah diinjeksi oleh permainan elit-elit militer sakit hati yang telah 
menggerakan tangan-tangannya untuk sebuah pra-kondisi menghancurkan 
demokrasi sehingga mampu melahirkan sebuah diktator proletar baru 
yang populis. Sayangnya persiapan ini pun teramat sangat prematur. 
Betapapun kuatnya struktur dan program kegiatan yang telah dibangun, 
semua akan mentah sebab  mayoritas rakyat negara kita memiliki cara 
289
pandang yang berbeda. Apakah pendidikan/pengkaderan kaum Marxist 
akan efektif, saya kira jauh api dari panggangan.
Masalah citra dan watak organisasi juga tidak pernah benar-benar 
diperhatikan oleh kaum Marxist negara kita. Masalah ide-ide perjuangan 
dengan teriakan lantang tentang kapitalisme global terasa seperi kerupuk 
melempem. Tidak riil dan tidak menyentuh langsung kepentingan rakyat. 
Kalaupun sudah banyak gerakan Marxist yang masuk dalam arena 
pemberdayaan masyarakat dan advokasi serta HAM, levelnya jauh 
dibawah kegiatan kelompok pro demokrasi liberal ataupun yang di tengah.
Saya yakin betul bahwa proses otokritik telah meninggal  dalam gerakan 
Marxist negara kita sebab  memang telah ditunggangi kelompok 
kepentingan dan hanya mengarah pada utopia yang semakin telanjang di 
mata rakyat. Kaum Marxist negara kita benar-benar sangat memalukan, 
dan anda yang mengaku Marxist silahkan berargumentasi dengan 
dan tentunya saya sangat berharap anda telah membaca ulang sejarah 
pemikiran Marxisme di dunia maupun di negara kita.
Kaum Marxist negara kita sangat buruk sistem organisasinya, sangat jauh 
di belakang organisasi profesional kelompok pro-demokrasi yang 
cenderung liberal. Akibatnya kaum Marxist hanya mampu melakukan 
masturbasi politik dengan angan-angan kosong yang bersandar pada 
dinamika kelompok yang lalu dianggap penyakit kegilaan revolusi 
oleh masyarakat.
Apa yang saya khawatirkan yaitu  bahwa kaum Marxist negara kita 
sekarang dikendalikan oleh kekuatan anti negara kita Raya. Namun saya 
belum cukup mengumpulkan bukti-bukti otentik, sehingga sementara saya 
hanya beranggapan bahwa mereka bagian wajar dari dampak reformasi 
290
dan demokratisasi, dimana setiap kelompok menuntut pengakuan 
eksistensi dalam landasan kekhasan masing-masing.
PRD dengan berbagai underbownya, Papernas dll, berbagai gerilya kaum 
Marxist masuk ke dalam Partai Politik besar, semuanya sebuah upaya 
merealisasi ide-ide Marxisme. Namanya juga orang berjuang, ya silahkan 
saja. Namun perlu diperhatikan baik-baik bahwa secara politik maupun 
ekonomi, posisi Marxisme bersebrangan dengan Kapitalisme dan 
Liberalisme. Kondisi filosofis ini  seringkali mencengkeram otak 
Manusia negara kita yang melupakan hakikat makna tujuan filsafat sosial 
yaitu  kebaikan dengan hasil nyata yang bisa dirasakan sesama manusia, 
untuk Bangsa negara kita, untuk rakyat negara kita, untuk negara kita Raya. 
Bukan untuk ide-ide itu berdiri sendiri tanpa menyentuh kebutuhan 
rakyat.
Bagi kaum Marxist radikal, melakukan kompromi berjalan ke tengah 
menjadi sosialis demokrat sama saja penghianatan kepada Marxisme 
klasik, sebab  dipastikan akan terkooptasi oleh kelompok demokrat yang 
berat ke liberalisme. Padahal saya melihat mereka yang berjalan ke 
tengah telah menghentikan kebiasaan bermasturbasi dan mulai melakukan 
karya nyata untuk rakyat.
Pernahkan ada kaum Marxist maupun Liberalist negara kita yang pernah 
berbikir keluar sebentar dari makna-makna ideologis untuk mencari 
formula yang tepat bagi persoalan bangsa, bagi penyelesaian masalah 
ekonomi nasional, tanpa harus bermusuhan, tanpa harus berkonfrontasi, 
menjadi sebuah gerakan sosial rakyat yang khas negara kita. Pragmeninggal sme 
RRC yaitu  sebuah alternatif yang baik, kapitalisme ekonomi dan 
komunisme politik dijalankan dalam struktur negara yang sangat 
291
akomodatif. Satu ide besar bernama The Greater China menghentikan 
kecurigaan politik dan krisis pembangunan ekonomi. Maaf, saya tidak 
bermaksud menyederhanakan persoalan sebab  pembahasan ini bisa 
menghabiskan berlembar-lembar kertas dan menjadi sebuah buku.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Friday, March 30, 2007
292
Tentang Komunisme Versus Liberalisme
Artikel ini mudah-mudahan bisa menjawab sejumlah argumentasi via e-
mail dari mereka yang mengaku pejuang ekonomi pasar dan mereka yang 
mengaku Marxist.
-----------------------------------
Bila Dita Indah Sari sampai kelabakan untuk menangkis tuduhan komunis 
dalam sebuah debat TV SCTV minggu lalu (4/4) seperti diceritakan 
seorang rekan Blog I-I, maka saya menjadi ragu bahwa prinsip-prinsip 
filosofis yang ditempuh Papernas maupun PRD sudah mapan, tentunya 
masih ada perdebatan yang seru didalamnya. Saya pribadi tidak pernah 
menyatakan bahwa Papernas maupun PRD Komunis (silahkan baca lagi 
lebih hati-hati Marxist negara kita, yang saya nyatakan yaitu  merupakan
perwujudan pemikiran Marxist yang mana variannya belum saya pahami 
sepenuhnya sebab  masih tampak mencari bentuk yang tepat. Dari 
beberapa tulisan tentang kelompok kiri, saya tidaklah berhenti dalam 
sikap antipati atau bermusuhan.
Bila para ekonom dalam Yayasan negara kita Forum tetap berpijak pada
keyakinan ekonomi bahwa sistem pasar dan integrasi pada ekonomi global 
yaitu  satu-satunya resep mujarab menuju negara kita Raya dalam 5 besar 
dunia pada 2030, maka saya pastikan bahwa ada banyak resep pahit 
sosial-politik yang harus ditelan sebelum mimpi itu menjadi kenyataan. 
Dalam kritik saya pada para penganjur ekonomi pasar saya juga tidak 
bersikap antipati melainkan hanya mempertanyakan variabel-variabel 
non-ekonomi yang kadangkala justru lebih dominan di negara kita.
293
Apa yang tawarkan yaitu  bahwa ada perlunya untuk sejenak 
keluar dari rumah intelektual filosofis keilmuan dan melihat kenyataan 
praktis apa yang perlu dibenahi di dalam rumah negara kita Raya. 
juga menyarankan kepada mereka yang senang menggunakan prinsip 
pemaksaan untuk berkaca dan melihat betapa energi positif konstruktif 
hancur dan menciptakan konflik terbuka yang tak kunjung selesai. Konflik 
yang bersumber dari perbedaan pemikiran yaitu  wajar dan telah 
menjadi catatan sejarah yang berulang-ulang. Namun bila kita ingin mimpi 
negara kita Raya bisa terwujud, maka konflik perbedaan itu tidak harus 
diakhiri dengan kehancuran salah satu pihak melalui jalan-jalan 
kekerasan. Ingat!!! mayoritas kelompok-kelompok politik di negeri ini 
pernah menghalalkan jalan-jalan kekerasan dalam catatan sejarah. 
Dalam sudut pandang intelijen, generalisasi komunisme memang dirancang 
sedemikian rupa untuk mempermudah penolakan masyarakat secara total 
terhadap faham komunisme tanpa ada pemilahan sama sekali. Suatu hal 
yang mencengangkan yaitu  bahwa mekanisme ini  juga telah 
mengganyang sosialisme negara kita yang pernah mapan dalam beberapa 
periode di era Orde Lama dan lalu berubah penampilan pada era 
Orde Baru dengan gerakan yang lebih kompromis dengan kekuasaan. 
yaitu  ABRI/tentara  yang bertanggungjawab dalam menciptakan strategi 
jitu penghancuran total komunisme. Bukankah pada era Orde Lama 
kekuatan politik dan militer yang berhadapan frontal yaitu  PKI dan 
tentara -AD. Sebenarnya gagasan strategis tentara  cukup baik dalam bingkai 
pemantapan Pancasila dan Nasionalisme negara kita, namun hal itu menjadi 
294
rusak berantakan manakala eksekusi kebijakan pemerintah secara 
semena-mena menggunakan kekerasan represi yang menakutkan bagi 
gerakan civil society. Sampai sekarang residu watak kharakter ini  
masih tampak di beberapa bagian dan secara jelas bisa dilihat oleh 
masyarakat. Misalnya dalam kasus pelanggaran HAM pada umumnya selalu 
melibatkan unsur aparatur penjaga keamanan. Bahkan upaya-upaya 
pengrusakan lembaga sipil seperti BIN melalui kasus tragis kemeninggal an 
Munir begitu menyakitkan unsur-unsur sipil di tubuh BIN. Penguatan 
Lembaga keamanan berwatak sipil seperti polisi  dan BIN sangat 
ditakuti oleh oknum-oknum Nasionalis Militeristik di negeri ini. Hal ini 
merupakan bukti bahwa reformasi militer masih terus perlu disoroti agar 
profesionalisme militer negara kita mampu merubah cara pandang yang 
terkotak-kotak terhadap segenap elemen kekuatan bangsa negara kita. 
Sorotan kepada tentara  bukan dalam artian tentara  menjadi sasaran tembak 
seperti pernah dilakukan oleh mayoritas aktivis civil society ketika 
mempreteli hak eksklusif tentara  melalui mekanisme dwi-fungsi. Melainkan 
lebih pada dukungan penuh untuk menjadikan tentara  yang profesional 
dengan kepastian anggaran militer yang memadai serta dukungan 
pembangunan kompleks industri militer untuk pengadaan peralatan 
perang. Selain itu, yang juga tidak kalah pentingnya yaitu  perubahan 
watak segenap anggota militer melalui proses pendidikan yang profesional 
sehingga mampu menghasilkan insan militer yang tidak mudah tergoda 
untuk terjun bebas dalam praktek bisnis kotor seperti terjadi pada era 
Orde Baru. Hal itu juga terjadi dalam korps Polisi negara kita, sehingga 
Military Watch dan Police Watch yang dilakukan masyarakat sipil 
295
menjadi signifikan. Ketika anggota tentara  atau Polisi atau bahkan Intelijen 
terjun ke dunia politik, maka wajib masuk dalam koridor demokrasi yang 
harus dipatuhi aturan mainnya.
Masih dalam sudut pandang intelijen, generalisasi liberalisme sebagai 
neokolonialisme juga menjadi kepentingan kelompok Nasionalis-
Militeristik yang melihat secara sempit akan mengancam kedaulatan 
nasional negara kita. Kedaulatan yang pada masa Orde Baru diterjemahkan 
dalam kebebasan merampok kekayaaan bangsa dan untuk memperkuat 
kelompok kepentingan dalam link kekuasaan yang diharapkan bisa abadi. 
Itulah sebabnya terjadi kerusakan mental yang akut yang menyebabkan 
perilaku menyimpang berupa korupsi menjadi budaya massa. Korupsi 
terjadi di manapun juga, namun dalam skala tertentu bisa diabaikan 
sebab  tidak merusak keseluruhan sistem, namun  dalam kasus negara kita 
sungguh aneh bin ajaib.
Liberalisme dan integrasi ke pasar global telah mendorong rasionalisasi 
sistem ekonomi nasional negara kita yang selama masa Orde Baru penuh 
akal-akalan untuk kepentingan kelompok tertentu. Namun proses 
liberalisasi ini  juga telah melahirkan kekuatan baru yang 
berpotensi memiliki watak semena-mena seperti pada masa Orde Baru. 
Namun kelompok baru ini tentunya semakin canggih dengan berbagai 
argumentasi dan pendekatan hukum formal yang kuat. Itulah sebabnya 
perlu dilakukan pengawasan yang super ketat dalam reformasi hukum 
nasional negara kita agar tidak menjaid sangat berat kepada kelompok 
liberal. Disinilah, memberikan dukungan penuh kepada kaum 
Marxist negara kita untuk berteriak dan memberikan draft pemikiran yang 
296
logis untuk mencegah terjadinya penguasaan seluruh kekayaan bangsa ke 
tanggan pemilik modal.
Harapan tentu berupa sinergi dimana apapun gagasannya dan 
teknik pelaksanaannya satu hal yang perlu digarisbawai yaitu  bukan 
untuk kepentingan golongan, sebab  hal ini hanya mengulangi kesalahan 
besar Orde Baru. 
berasumsi bahwa kesulitan terbesar dalam menggagas negara kita 
Raya yaitu  terletak pada watak sombong dan ingin menang sendiri dari 
sosok manusia negara kita. Selain itu diperparah oleh iri hati dan dendam 
yang akhirnya membutakan mata, menulikan telinga dan menutup hati 
nurani. Alih-alih pengatasnamaan agama, ideologi atau keyakinan 
seringkali ditembakkan demi niat-niat penghancuran elemen bangsa yang 
dianggap "musuh". Jangankan dialog, melihatpun tidak sudi sebab  sikap 
bermusuhan muncul lebih dahulu dibandingkan  harapan adanya perubahan 
yang lebih baik. 
Watak-watak ini  diatas menyuburkan kehidupan tikus-tikus 
koruptor, broker-broker ekonomi, pungutan-pungutan preman politik, 
perampok kekayaan alam, tikus kepolisian, tikus pengadilan, serta 
berbagai perilaku menyimpang lainnya. Di level akar rumput, lahir 
masyarakat yang haus narkoba sebab  kehilangan arah, masyarakat yang 
senang mengadili sebab  tidak ada keadilan, masyarakat yang menyimpan 
amarah sebab  tak berdaya, dan masyarakat yang cenderung putus asa. 
297
Betapapun kondisinya, bila kita sadar makna kehadiran kita di dunia
sebagai manusia negara kita, bila kita masih merasa waras, maka belum 
terlambat untuk mencari jalan atas nama diri kita masing-masing untuk 
berdiri tegak menjadi lokomotif perubahan berkontribusi dengan niat 
tulus. Sekecil apapun cahaya yang kita keluarkan bisa menerangi sesuai 
kekuatan cahayanya. 
Maaf, nulisnya kurang terstruktur sebab  memang tidak dikonsep secara 
baik. Silahkan dikoreksi oleh rekan-rekan semua.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, April 11, 2007
298
Hak Kebebasan Beragama versi AS
Mengapa Amerika Serikat masih saja memasukkan negara kita ke dalam 
daftar negara yang diameninggal  sebab  pelanggaran berat kebebasan 
beragama?
Di kala negara kita semakin jauh melangkah dengan prinsip-prinsip HAM 
dan liberalisme....tekanan AS masih saja begitu kuat. AS yang jauh lebih 
religius dibanding negara-negara Eropa bisa jadi menerima informasi bias 
dari jaringan yang berdasarkan agama tertentu di negara kita, tujuannya 
tentu saja untuk terus membuka peluang membesarkan agamanya di 
tengah-tengah mayoritas muslim yang bervariasi.
Ketika pemerintah RI mengakomodasi kembali kepercayaan Khong Hu 
Cu....tidak ada cerita internasional khususnya di AS yang memberikan 
acungan jempol, sebab  Khong Hu Cu identik dengan komunitas Chinese 
yang tentunya tidak terlalu dipedulikan oleh kelompok kepentingan di AS. 
Malahan hal ini mungkin dianggap kurang kondusif sebab  membaiknya 
hubungan sosial komunitas Chinese negara kita sebagai bagian integral 
bangsa negara kita berpotensi semakin mendekatkan hubungan RI-RRC, 
yang berarti kurang menguntungkan bagi AS. Hal ini juga berarti akan 
terjadi gerakan yang signifikan dari penganut kristiani Chinese untuk 
kembali ke keimanan dasar yang kuat dalam keyakinan religi kosmologi 
Chinese yang berdasarkan pada ajaran Khong Hu Cu, Buddha Dharma dan 
Taoisme. Pada masa Orde Baru Chinese negara kita mengalami 
keterpaksaan untuk "berlindung" ke kelompok kristiani ataupun islam. 
299
Meski banyak juga yang juga berdasarkan pada ketertarikan dan 
keimanan yang murni, dominasi ajaran agama Timur Tengah (kristen dan 
Islam) membuat ajaran asli kalangan Chinese termarjinalisasi.
kembali pada berita AS Masukkan negara kita Dalam Daftar Pelanggaran 
Hak Kebebasan Beragama, tentu kita bisa secara waspada 
memperhatikan bagaimana proses ini bisa terjadi.
Rakyat negara kita dengan keanekaragamannya benar-benar harus 
membuka mata dan menyadari bahwa kepentingan kelompok tidaklah akan 
bisa kejayaan negara kita Raya. Apakah anda seorang kristen, seorang 
muslim, seorang buddhist, seorang Hinduist, seorang Taoist, seorang 
penganut Khog Hu Cu, seorang sinkretis, seorang penganut agama tradisi 
asli nusantara, seorang penganut kepercayaan, dll kita yaitu  satu 
kesatuan bangsa yang sedang terseok-seok membangun negara dan 
bangsa negara kita. Pihak yang dominan maupun yang minoritas harus bisa 
saling mengerti dan mengupayakan harmoni hubungan yang bisa 
menciptakan sinergi dalam membangun. Misi dakwah mencari dan 
mengumpulkan umat tidak bisa dilakukan dengan paksaan maupun 
penipuan, sebab  Yang Maha Pencipta tahu setiap niat yang tersirat 
ketika kita berdakwah. Sungguh para pendakwah hanyalah akan menjadi 
orang-orang yang terkutuk jika  cara dan niatnya begitu busuk hanya 
demi kejayaan agama dan bukan demi nilai-nilai kesucian ajaran dan 
Ketuhanan. Apalagi sampai membuat konspirasi internasional 
memutarbalik fakta dan mencari dukungan jaringan internasional untuk 
terus menekan negara kita.
300
Lihat baik-baik kasus Poso dan Ambon...dua wilayah bekas konflik dan 
potensi konflik yang masih menyimpan bara api. Siapa yang melakukan 
aksi awal terorganisir dan siapa yang berteriak ke dunia internasional?
Juga kepada anda yang radikal, anda benar-benar kurang cerdas dalam 
bermanuver sebab  setiap aksi radikal yang anda lakukan akan menjadi 
amunisi yang ampuh bagi kelompok eksklusif yang membuat laporan dan 
menginformasikan kepada Komisi Kebebasan Beragama Internasional 
Amerika Serikat tentang kebebasan beragama di negara kita.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Sunday, May 07, 2006
301
Anti Amerika ?
Salah satu bentuk aksi anti Amerika yaitu  menjadikan segala sesuatu 
yang berbau Amerika menjadi sasaran kekerasan.
Kemarin saya menuliskan sedikit tentang 9/11 yang pada bagian akhir 
saya menyimpulkan bahwa bahwa motivasi-motivasi power serta 
pendekatan kekerasan tidak akan pernah berhenti dalam otak manusia. 
Meski terasa klise, namun fakta yang menjadi bagian hidup manusia itu 
menunjukkan betapa pentingnya membangun sistem keamanan yang baik 
bagi sebuah negara.
Misalnya saja pada hari ini 12 September 2006 terjadi aksi serangan 
bersenjata ke Kantor Kedubes Amerika Serikat di Damascus, Syria. 
Meskipun bisa dianggap kurang berhasil, namun hal itu sudah cukup 
menarik perhatian dunia pasca peringatan peristiwa 9/11 kemarin. Lihat 
syria_gunfire, yang mengutip dari AP SYRIA GUNFIRE?
Sebuah fakta perlawanan atau permusuhan terhadap negara adidaya 
Amerika seperti tak ada henti-hentinya. Kita bisa berasumsi itu 
diakibatkan sikap arogan pemerintah Amerika yang cenderung 
"memusuhi" Islam. Kita juga bisa berasumsi itu diakibatkan sikap 
pemerintah Amerika Serikat yang selalu berada di belakang Israel dalam 
konflik di Timur Tengah, seperti masalah Palestina dan Lebanon. Atau 
kita juga bisa berasumsi bahwa kecurigaan sesama manusia yang berbeda 
padangan politik, ideologi dan keyakinan akan selalu berujung pada 
konflik.
302
Saya jadi teringat dengan sejumlah aksi anti Amerika seperti model 
sweeping, ancaman bom, demonstrasi radikal, sampai demonstrasi damai. 
Amerika Serikat pasca 9/11 sebenarnya telah menarik simpati warga 
dunia termasuk dunia Islam moderat. namun  ketika pemerintah Amerika 
Serikat melancarkan perang melawan Terror, di berbagai belahan dunia 
seperti kasus serangan ke Afghanistan dan Irak, perang melawan teror 
di front Asia, Eropa, dll, maka secara berangsur simpati terhadap 
Amerika Serikat sebagai "korban teror" semakin melemah. Bahkan timbul 
kecurigaan yang logis bahwa kepentingan power, termasuk di dalamnya 
penguasaan sumber-sumber energi dunia (baca: minyak bumi dan sumber 
daya alam strategis).
Tidaklah mengherankan bila demi penguasaan power, segala cara harus 
ditempuh. Meskipun resikonya menimbulkan gerakan anti Amerika, namun  
skalanya telah diukur dan masih dalam batasan yang bisa "diterima". 
Sesungguhnya potensi terbesar dalam menantang hegemoni Amerika 
Serikat datang dari China. Namun pemerintah Amerika Serikat tidak 
akan memicu gerakan anti Amerika di China sebelum berbagai potensi 
power di dunia dalam kendali. Misalnya upaya-upaya mengikat China dalam 
sistem ekonomi global agar ada "kepatuhan" pada aturan sistem liberal 
lebih terasa dibandingkan dengan sorotan politik terhadap China.
Hal yang amat menarik yaitu  bahwa China meskipun masih negara 
komunis, hakekatnya yaitu  kaum kapitalis sejati. Sehingga China paham 
betul permainan perebutan power di dunia ini. Ingat China termasuk 
303
bangsa yang memiliki sistem sosial, politik dan ekonomi yang tertua di 
dunia. Bila China mampu mengatasi ketimpangan sosial dalam negeri dan 
terus mempertahankan pertumbuhan ekonominya, maka kita akan 
menghadapi era baru di mana hegemoni Amerika Serikat akan mendapat 
penyeimbang.
Apa yang dilakukan pemerintah Amerika Serikat dalam masalah-masalah 
keamanan dunia sebenarnya hanya pengalihan perhatian dunia, sebelum 
konflik Amerika-China mengemuka dan menjadi warna utama dunia. Sikap 
low profile China yang konsisten berkonsentrasi dalam mengatasi 
persoalan domestik dan khususnya mempertahankan laju pertumbuhan 
ekonomi yaitu  sangat tepat. 
Mengapa isu terorisme dari kalangan radikal Islam lebih mengemuka, hal 
ini disebab kan kaum radikal Islam yaitu  golongan yang paling mudah 
diperalat untuk menjadi bagian penting dalam sebuah skenario politik. 
Dengan sedikit pemicu saja, maka akan ada reaksi besar dan biayanya 
cukup murah. Belum pahamnya kalangan radikal Islam akan permainan 
politik di atas permainan politik tentunya semakin memudahkan 
pelaksanaan skenario ini . Lihat saja misalnya bagaimana mungkin 
seorang Al Faruq yang ditahan di Afghanistan bisa lolos dari penjara, 
apakah itu sebuah kebetulan? Atau mengapa penahanan Hambali di 
penjara Guantanamo dan mengapa pemerintah negara kita sulit dalam 
melakukan kontak atau upaya pengadilan Hambali di tanah air. Bisa jadi 
kebenaran sejarah yaitu  sangat jauh dari apa yang kita baca di berita 
sehari-hari. 
304
Realita cara berpikir manusia yang teramat cerdasnya dalam menyusun 
sebuah rencana yang rumit di era modern yaitu  fakta sosial yang 
penting untuk diperhatikan. Sikap Anti Amerika pada satu sisi menjadi 
ukuran bagi para pemikir di Amerika Serikat untuk membuat analisa 
rencana kebijakan luar negerinya, bahkan juga dimanfaatkan untuk 
mempertinggi nasionalisme Amerika.
Catatan: Setidaknya ada 5 faktor penting yang ingin saya catatkan kali 
ini, yaitu:
1. Tidak semua berita dunia merupakan cerminan fakta 
kebenaran, khususnya bila kita secara hati-hati 
memperhatikan komentar, opini atau padangan. Bedakan 
dengan data kasar yang masih bersifat netral. Bahasa dan 
pilihan kata yang digunakan di media massa akan membawa 
efek psikologis pada setiap pembacanya.
2. Energi, Uang/Ekonomi, Kekuatan Militer, Media 
massa/Propaganda, Intelektual/Intelijen, Network, 
teknologi, serta berbagai unsur pendukung lainnya yaitu  
faktor-faktor pembentuk sejarah dunia modern.
3. Ketika kita mendengar kata Anti Amerika saat ini, asosiasi 
tercepat yang muncul di kepala yaitu  gerakan radikal 
Islam. Padahal sebelum jatuhnya blok Soviet, anti Amerika 
hampir identik dengan kelompok komunis.
4. Sebaliknya ke dalam publik domestik Amerika, setiap berita 
anti Amerika diseluruh dunia berarti penguatan simpati 
nasionalisme Amerika. Meski simpati itu terpecah dalam 
305
kubu yang menyalahkan pemerintah Amerika dan yang 
semakin loyal pada pemerintah, dampaknya cenderung 
menjadi alat pembenaran atas setiap perilaku/kebijakan luar 
negeri Amerika Serikat.
5. Kepada rekan sahabat Blog I-I, mulailah teliti dan berhati-
hati dalam setiap melihat/membaca berita dunia, khususnya 
yang terkait dengan kasus-kasus sensitif dan berdampak 
luas .
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Tuesday, September 12, 2006
306
Studi Dampak Perang Irak
Perang Amerika Serikat dan sekutunya di Irak diduga kuat akan 
melahirkan sebuah generasi baru Muslim radikal. Itulah salah satu faktor 
penyebab ancaman teror meningkat sejak Peristiwa 11 September 2001. 
Demikian simpul laporan rahasia dinas intelejen Amerika CIA yang 
diungkap harian The New York Times. Lihat perang Irak
Kesimpulan tsb merupakan kebalikan dari pernyataan Presiden George W. 
Bush yang berulangkali menyatakan sejak itu ancaman teror menurun. 
Dalam peringatan mengenang 11 September 2001 baru baru ini, 
pemerintah Amerika mengatakan, kelompok teroris menyalahgunakan 
perang di Irak sebagai propaganda. Laporan rahasia tsb pertama kali 
menyajikan peta bumi terorisme global. Laporan tsb disusun berdasarkan 
kerjasama antara 16 instansi intelijens Amerika.
Apa yang menarik dari berita di atas, saya mungkin bisa paparkan 
beberapa point yang bisa rekan-rekan sahabat renungkan:
1. Logika laporan ini  bisa diterima sebab  hubungan 
kausatifnya cukup jelas dan meyakinkan, yaitu ketika sebuah 
negara diperangi/dijajah maka tidak mengherankan bila 
kebencian pada negara yang memerangi terus meningkat. Hanya 
saja penekanan pada faktor kelahiran Muslim radikal sangat 
tendensius, bisa jadi laporan intelijen sengaja dibuka ke media 
massa untuk memelihara keyakinan publik Amerika Serikat 
tentang ancaman teror dari Muslim radikal.
307
2. Perbedaan pernyataan antara Bush dan Intelijen hanya retorika 
propaganda dimana pada ujungnya hanya akan melahirkan 
kesepakatan bersama dalam bentuk kebijakan luar negeri 
Amerika yang akan memperpanjang perang melawan teror dan 
penguasaan sumber-sumber energi di Irak. Sementara informasi 
lahirnya gerakan Muslim radikal hanyalah sebagai alat justifikasi 
yang akan membuat publik Amerika mengamini kebijakan 
pemerintah Amerika.
3. Laporan intelijen ini  juga memiliki dampak lain yang lebih 
luas ke dunia Islam global, dimana sangat diharapkan reaksi-
reaksi keras dari kalangan Muslim untuk menjadi bukti akan 
definisi ancaman dari gerakan Muslim radikal. Sementara itu, 
saya bisa menduga bahwa pendekatan kepada gerakan Muslim 
radikal oleh operasi rahasia CIA yang seolah-olah bersimpati 
pada penderitaan kaum Muslim terus berjalan. Operasi rahasia 
itu bentuknya berupa proses pembodohan agar supaya kaum 
Muslim mendefinisikan dunia secara hitam putih, dimana 
anarkisme yang dikuasai kelompok kapitalis liberal hanya bisa 
dirubah melalui aksi teror. Mereka yang mendefiniskan 
ramadhan sebagai penghancuran misalnya, sangat jelas 
merupakan agen-agen CIA. Pencitraan dunia Islam yang disadari 
ataupun tidak ini  telah mencoreng kemuliaan agama Islam 
sendiri. 
4. Upaya melekatkan label radikal pada kaum Muslim merupakan 
salah satu tujuan agar intelijen Amerika tetap memiliki "musuh" 
dan bisa bekerja dengan anggaran yang besar. Tentu saja 
308
kalangan elit kapitalis mengerti ini dan juga mendesak intelijen 
agar dalam setiap operasi tidak melupakan pentingnya 
penguasaan sumber-sumber ekonomi strategis. Terciptalah 
sinergi elit intelijen, elit politik dan politik ekonomi yang saling 
menguntungkan. Sementara yang menjadi korban yaitu  rakyat 
Irak yang menjadi semakin miskin dan sulit serta terus dibodoh-
bodohi dengan segala cerita tentang terorisme dan fakta 
penindasan serta perlawanan dengan kekerasan.
5. Manfaat yang tidak kalah pentingnya dari poin-poin di atas 
yaitu  bahwa laporan intelijen semacam itu juga bisa menjadi 
dasar bagi sebuah alternatif kebijakan untuk keluar dari 
persoalan Irak (semacam exit strategy). Secara bertahap 
setelah penguasaan sumber-sumber ekonomi semakin mantap dan 
militer Amerika bisa menjamin keamanan di wilayah ekonomi 
strategis, maka akan ada semacam upaya untuk keluar tanpa 
kehilangan muka. Keluar dari Irak dengan cerita sukses. 
Memberikan sisa persoalan yang rumit kepada rakyat Irak 
dengan obat "mujarab" demokrasi. Sementara konsentrasi 
keamanan tetap di sumber-sumber ekonomi penting. Percayalah 
bila ada diantara saudara yang berkesempatan ke wilayah Irak 
akan mengerti situasinya.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Monday, September 25, 2006
309
Bush Bush Bush
Sebenarnya saya agak malas membahas masalah kunjungan Presiden Bush 
ke negara kita. Kontroversi figur Bush sudah berkarat dan sulit untuk 
diletakkan dalam posisi yang benar-benar obyektif. Pro-kontra yang 
dilandasi oleh sikap politik, hati nurani, dan kepentingan sudah begitu 
jelasnya tertulis dalam berita-berita nasional maupun internasional.
Bicara manfaat dan ketidakmanfaatan kunjungan Bush sungguh sangat 
relatif tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Semua pihak tentu 
memiliki alasan yang tidak dibuat-buat, sebab  fakta dan informasi 
terbuka dapat kita baca dimana-mana.
Faktor kuat yang mendorong saya menulis tentang kunjungan Bush yaitu  
pembicaraan dalam Rapat Terbatas (Ratas) bidang Polhukam, di kantor 
Menteri Polhukam, Jakarta, Sabtu 18 November kemarin. Beberapa point 
penting yang dibuka kepada media massa, antara lain:
1. Badan Intelijen Negara (BIN) menilai aksi terorisme oleh 
kelompok Noordin M Top masih menjadi ancaman kunjungan 
Presiden Amerika Serikat George W Bush ke negara kita.
2. Menkopolhukam Widodo AS menyatakan prosedur pengamanan 
kedatangan Bush didasarkan pada hasil analisa intelijen tentang 
adanya ancaman-ancaman tertentu. 
3. Menkopolhukam Widodo AS juga menegaskan, Pemerintah 
sangat menghornati  kebebasan setiap warga negara untuk 
310
bersuara dan mengeluarkan pendapatnya. Namun, ia 
mengingatkan pemerintah tidak akan mentolerir orang-orang 
yang melakukan aksi anarkis saat unjuk rasa.
4. Menkopolhukan Widodo AS juga mengatakan pengamanan 
terhadap Bush dan rombongan tidak berlebihan sebab  sesuai 
dengan prosedur serta kondisi yang berkembang di lapangan.
Apa yang menyedihkan dari pernyataan-pernyataan di atas yaitu  bahwa 
upaya pembenaran pengamanan super ketat dengan dana besar ini  
tidak benar-benar didukung oleh kejujuran data intelijen yang akurat. 
Data intelijen sama sekali tidak menunjukkan indikasi-indikasi seperti 
yang disebutkan para petinggi keamanan ini . Apakah metode 
gertakan dan pembodohan rakyat masih efektif? Kondisi organisasi 
teroris yang agak berantakkan saat ini seharusnya tidak dijadikan alasan 
pembenaran pengamanan Bush. Terus terang saja dengan tegas, bahwa 
pengamanan Bush memang dilakukan ekstra ketat untuk mencegah 
terjadinya insiden sekecil apapun yang akan merusak hubungan RI-AS. 
Bukankah akan sangat merugikan dengan tetap memelihara citra 
negara kita dibawah bayang-bayang ancaman teror bom dari kelompok 
Noordin M Top, lagi pula M Top bukan ahli Bom melainkan tukang rekrut 
yang pandai menipu, menjerumuskan dan merayu dengan topeng agama. 
Sementara pernyataan-pernyataan Menkopolhukam semakin 
mempertegas pembenaran kebijakan pengamanan terhadap Bush.
Saya tidak bermaksud menentang kebijakan pengamanan Bush. Saya pikir 
siapapun presidennya akan berpikir keras bagaimana mengamankan Bush 
311
dengan baik. Kepada publik seyogyanya juga mengerti etika dalam saling 
menghornati  dalam kunjungan kepala negara dalam hubungan antar 
negara. Menolak kunjungan kepala negara ke negara kita bisa diartikan 
dengan sikap kurang senang, sikap bermusuhan atau sikap tidak 
bersahabat. Padahal negara kita tidak memiliki konflik "besar" dengan AS, 
bagaimana mungkin negara kita mengambil kebijakan menolak kunjungan 
Bush misalnya. Kondisi domestik negara kita, khususnya dari kalangan 
Muslim yang berkali-kali dilukai oleh sikap Bush dalam kebijakan luar 
negerinya bisa dipahami, namun  apakah lantas hal itu bisa menjadi alasan 
melakukan tindakan yang bisa menghancurkan hubungan RI-AS. Ingat AS 
itu bukan hanya Bush, namun  juga mewakili martabat bangsa AS yang 
didalamnya juga ada orang Muslim, dan orang-orang yang anti Bush. 
Sangatlah sulit memisahkan figur Presiden dengan negara dan bangsanya, 
sebab  Presiden yaitu  representasi dari negara dan bangsa, apalagi 
presiden yang terpilih langsung melalui pemilu. Semoga rakyat negara kita 
bisa berpikir dan bersikap lebih dewasa.
Kepada pemerintah, hentikanlah propaganda pembodohan yang ditujukan 
untuk pembenaran kebijakan apapun di masa mendatang.
Sedikit catatan pribadi dari saya :
1. Kesempatan untuk bargaining kepentingan nasional negara kita 
terbuka luas dalam pertemuan tanggal 20 November 2006. Rencana 
agenda pembicaraan tentang masalah sosial, pendidikan, kesehatan, 
dan perdagangan jangan sampai menjadi hiasan belaka.
312
2. Bush mungkin akan membicarakan masalah HAM, berhati-hatilah 
dalam memberikan jaminan dan janji. Hal ini akan menjadi makanan 
empuk House of Representatives dan Kongres AS yang membidangi 
masalah HAM dan luar negeri.
3. Bush mungkin akan menyinggung dengan serius soal Lebanon. Jangan 
terprovokasi dengan informasi yang mengatakan bahwa pasukan 
UNIFIL termasuk asal negara kita akan menjadi target teror 
kelompok-kelompok yang bertikai di Lebanon. Diperoleh informasi 
bahwa dalam waktu tiga bulan ke depan, akan mulai ada "pemanasan" 
suasana di Lebanon yang disebabkan oleh aksi teror dari kelompok-
kelompok yang tidak jelas. Bisa ditanyakan ke BAIS tentara  tentang 
isu-isu pasukan UNIFIL yang akan menjadi target teror.
4. Bush mungkin akan mencoba melakukan briefing masalah keamanan 
dunia dan Asia dikaitkan dengan terpilihnya negara kita sebagai 
anggota tidak tetap dalam Dewan Keamanan PBB. Terima saja 
tawaran informasinya, namun  dipertimbangkan lagi dengan hati-hati.
5. Kebijakan perang melawan teror masih bertahan dalam politik luar 
negeri AS.
6. Demonstrasi di dalam negeri masih wajar sebagai bentuk ekspresi 
"rasa tidak senang" sebagian publik negara kita pada sosok Bush, 
bukan pada bangsa AS.
7. jika  komunikasi antara koordinator, pengawas demonstran dan 
aparat berjalan baik selama demo, kemungkinan anarkisme sangat 
kecil untuk terjadi. 
Sekian
313
Posted by Senopati Wirang /Sunday, November 19, 2006
314
Pasir, Ekstradisi dan Masalah Pertahanan
Kenapa banyak yang mempertanyakan masalah pasir negara kita yang 
dikeruk oleh Singapura? Kenapa banyak pihak yang menilai negatif 
perjanjian ekstradisi Ri-Singapura? dan Kenapa pula banyak yang 
menduga-duga RI menjadi rugi sebab  ada persoalan tempat main perang-
perangan? 
Pertanyaan Senopati sangat sederhana, sudahkah rekan-rekan 
membaca detail perjanjian ini ? Bila sudah maka saya sangat 
kecewa bila rekan-rekan masih berpikir parsial bahwa perjanjian itu 
hanya sebuah peristiwa bodoh para diplomat negara kita. Namun bila 
rekan-rekan belum membacanya, mengapa opini negatif begitu keras 
menerpa perjanjian itu? 
Kepada segenap komunitas intelijen, menghimbau untuk berhati-
hati dalam beropini dan menganalisa sebuah peristiwa. Kepada publik 
umum, berharap ada kesadaran yang lebih tinggi dalam 
mencermeninggal  setiap pemberitaan.
senantiasa berusaha untuk bersikap non-partisan dan tidak 
secara membabi-buta mendukung kekuatan-kekuatan politik di Republik
negara kita Raya. 
Khusus untuk kasus pasir, perlu diketahui bahwa para pemainnya bukan 
orang-orang biasa yang dengan mudah disingkirkan. Kekuatan uang yang 
begitu besar dan dukungan dari oknum-oknum pengejar dollar Singapura 
315
sangat jelas di sana. Ketika pemerintah pusat menghentikan "sementara" 
bukankah shock therapy itu cukup memukul mega proyek Singapura yang 
berambisi membangun atau memperluas daratannya. Menurut perkiraan 
pukulan ini  sempat membuat estimasi biaya pembangunan 
pulau "baru" Singapura membengkak minimal sampai tiga kali lipat. Blog I-
I tidak bermaksud menghindari pembahasan detail upaya pengungkapan 
kasus pasir ini . Hanya saja datanya kurang meyakinkan dan terlalu 
banyak isu keterlibatan petinggi-petinggi militer dan polisi pemuja dollar 
Singapura. Selain itu, preman dan broker bisnis pasir itu cukup rapi dan 
profesional dalam mengupayakan proses legal pengerukan itu. Data-data 
mengenai tokoh dan perusahaan-pun cukup meyakinkan dari sisi 
legalitasnya. Namun demikian, ada sejumlah temuan bahwa terjadi 
pengerukan yang melebihi ketentuan (hampir mirip dengan kasus HPH dan 
illegal lodging). jika  ada rekan-rekan yang punya informasi detail 
kasus ini, silahkan disampaikan. pernah punya jaring informasi 
yang berkedudukan di Pekanbaru, namun belakangan tidak aktif lagi 
menginformasikan masalah dengan singapura.
lalu soal perjanjian ekstradisi, agak kaget juga saya membaca 
komentar pengunjung setia seperi mas Bajil, mbak Stella, Om 
Pagaruyung, Om Bird-C, dll yang menduga-duga sebegitu jauh tentang 
perjanjian ekstradisi itu.
Saya menduga kuat tidak satupun dari rekan-rekan pernah 
melihat langsung point-point dalam perjanjian itu, apalagi membaca dan 
menelitinya.
316
Hal terpenting yang bisa sampaikan hanya sebatas pada jaminan 
bahwa perjanjian itu baik adanya, namun sebab  telah menjadi konsumsi 
politik...utamanya oleh elit-elit partai politik, maka terciptalah sebuah 
gelombang opini negatif tanpa dasar. Dimana letak baiknya? pertama 
sekali yaitu  bahwa Singapura telah menyadari bahwa negara kita yang 
sekarang sudah banyak berubah dan bila Singapura tidak kooperatif atau 
akomodatif terhadap kepentingan negara kita, maka Singapura sendiri 
yang akan rugi. Berangkat dari posisi itu, maka bisa tercapai kesepakatan 
ekstradisi yang berlaku surut (satu hal yang selalu ditolak Singapura 
yaitu  soal berlaku surutnya itu). lalu mengenai masalah tempat 
main perang-perangan, selama ini soal itu tidak pernah diatur secara 
detai, dan dalam perjanjian ekstradisi soal tempat main perang-perangan 
ini bukan bagian dari klausul perjanjian. Pengaturan penggunaan wilayah 
main perang-perangan menjadi semakin jelas, misalnya di masa lalu ketika 
Singapura meminta izin penggunaan wilayah udara, tidak ada aturan 
berapa kali mereka bisa melakukannya, sehingga seenak-enaknya saja. 
Sekarang sudah ada pengaturan teknis yang lebih jelas dan bisa terawasi 
dengan baik, bila terjadi pelanggaran bisa dilakukan nota diplomeninggal k atau 
keberatan lainnya.
Tentunya tidak berhak melemparkan seluruh detail perjanjian 
kepada publik, hal ini mengingat betapa penting dan besarnya dampak 
perjanjian ini  bagi RI maupun Singapura. 
Dalam analisa belum ada titik jelas efisiensi dan efektifitas soal 
317
perjanjian ekstradisi sebab  hal yang tersulit justru soal 
implementasinya. Bisakah/Mampukah pemerintah RI memaksa aparat 
Singapura menangkap buron koruptor yang sedang belanja di Orchard 
Road? Jadi masalah utamanya terletak pada pelaksanaan yang akan 
melibatkan kepolisian, kejaksaan, imigrasi, serta instansi terkait lainnya 
termasuk intelijen.
Satu hal yang agak menyebalkan dari perkembangan perdebatan di 
Republik ini yaitu  bahwa hal itu seringkali hanya menjadi langkah antara 
untuk menyerang seseorang, misalnya Presiden atau Menteri.
Sekian catatan dari Senopati yang mulai lelah mencari sebab  semakin 
sedikit informasi yang bagus dari rekan-rekan (semoga sel-sel 
tidur bergairah kembali). Semoga ada keberanian dari rekan-
rekan pembaca untuk membangun sel baru Blog I-I. 
Salam negara kita Raya
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, May 09, 2007
318
Perdebatan Soal kunjungan Knesset
Mohon maaf....cukup lama saya meninggalkan rumah blog I-I. Semoga 
tidak membuat kapok rekan-rekan yang rajin berkunjung. Tulisan berikut 
ini mengalir di pulau Dewata sambil minum air kelapa, menyaksikan intel-
intel muda yang sedang beraksi. Mohon dibaca dengan santai pula.....
---------------------------
Sejak pertengahan April terjadi gaduh rencana kunjungan knesset ke bali 
tgl 29 April - 4 Mei 2007, padahal pada awal April rencana itu sudah 
terdengar dan akan diupayakan kunjungan yang mulus seperti pada 
pertemuan ESCAP di Jakarta yang berhasil ditembus Dubes Israel untuk 
Thailand.
Hanya untuk diketahui oleh pembaca, bahwa intelijen dimanapun juga 
pada prinsipnya yaitu  berupaya menimimalkan permusuhan, namun pada 
saat yang bersamaan juga tidak ingin digobloki terus-menerus dengan 
kebohongan. 
Tim Kidon sudah berhasil meyakinkan beberapa unsur penting di NKRI 
untuk memuluskan kunjungan knesset, hebatnya tanpa keuntungan apapun 
bagi NKRI....malahan berpotensi mengundang kekesalan umat Islam yang 
masih melihat ketidakadilan di Palestina. Secara politis, kunjungan 
Knesset akan sangat besar manfaatnya dalam mencatatkan keberhasilan 
politik luar negeri Israel. Walaupun itu semua masih sebatas image/citra 
dan belum menyentuh persoalan riil hubungan negara kita-Israel, secara 
perlahan namun pasti upaya-upaya diplomeninggal s akan terus dilakukan.
319
Agak pusing juga jika kita berargumentasi di wilayah diplomasi, dimana 
negara kita tidak akan pernah bisa berperan besar dalam pertikaian 
Israel-Palestina sebab  negara kita belum mengakui eksistensi Israel. 
Namun bila negara kita masuk dalam permainan diplomasi dengan membuka 
diri terhadap Israel, maka pengaruh deras Israel ke negara kita tidak 
akan terbendung lagi. Pengaruh yang bukan hanya berasal dari Tel- Aviv, 
namun juga dari komunitas Yahudi internasional yang telah mapan di 
sebagian besar negara-negara Barat.
Sesungguhnya yang harapkan yaitu  kecerdasan luar biasa bisa 
lahir dalam diri bangsa negara kita dalam melihat geopolitik dunia serta 
kemampuan menghitung kekuatan politik di dunia serta kecakapan dalam 
mengelola kepentingan nasional negara kita tanpa menyakiti rakyat dan 
mayoritas umat Islam di negara kita.
Perhatikan respon Menlu kita yang terhormat dengan hanya 
menyampaikan bahwa kunjungan Knesset yaitu  hal lumrah dan bukan hak 
negara kita untuk menolak kehadiran Knesset, sebuah pernyataan persis 
yang dimaui Tim Knesset. 
Kembali ke soal perdebatan, saya ingin menyampaikan kepada segenap 
unsur umat Islam yang kemarin menyampaikan protes keberatan seperti 
KISDI, HTI, FUI, DDII, MMI, FPI, KISPA, IPS, dan juga Ketua PP 
Muhammadiyah, Din Syamsudin, serta sejumlah tokoh elemen PKS, dan 
berbagai organisasi Islam lainnya, bahwa hubungan antara Islam dan 
320
NKRI yaitu  pokok persoalan yang harus dipahami dengan seksama.
Dari sudut pandang sejumlah kelompok Muslim negara kita, penolakan 
terhadap Israel yaitu  sebuah kewajiban dalam kerangka solidaritas 
umat, khususnya dalam kasus penindasan terhadap bangsa Palestina. 
Namun dari sudut pandang intelijen dan NKRI, perhatian utama yang 
diberikan yaitu  bukan pada soal Palestina semata, melainkan juga soal 
eksistensi dan kepentingan nasional negara kita Raya. Kepentingan yang 
harus mencerminkan kehendak bersama segenap elemen bangsa 
negara kita yang bersatu.
Saya masih ingat mengapa Gus Dur misalnya mencoba mendekati Israel, 
tanpa prasangka buruk...kita harus menghargai sebuah upaya diplomeninggal s 
bila negara kita ingin bisa melakukan sesuatu untuk Palestina. Itulah 
sebabnya saya memimpikan bahwa insan-insan diplomat dan intelijen 
negara kita memiliki kemampuan maksimal dalam mengartikulasikan 
kepentingan-kepentingan ini  tentunya dengan perhitungan yang 
matang. 
Bukan gaya-gayaan, bukan diplomat kambing congek bertopeng Doktor, 
bukan rekayasa kepentingan pimpinan, serta bukan taktik jangka pendek 
yang tidak berkelanjutan. namun  sebuah grand strategy dalam 
menghadapi dinamika politik dunia.
Dengan demikian, para pemimpin diplomasi kita tidak akan tampak tolol 
dengan pernyataan-pernyataan yang dibingkai secara cerdas. Perlu 
321
sebuah prinsip yang kuat dalam melandasi setiap kebijakan nasional, 
termasuk ketika negara kita menolak hal-hal yang berbau Israel. Hal itu 
tentunya harus berdasarkan pada argumentasi yang kuat dan masuk akal 
serta mendapat dukungan rakyat negara kita. Jangan bimbang dan gamang 
dalam menyatakan sebuah prinsip, sebab  dengan landasan demokrasi 
negara kita mampu memiliki sikap yang jelas dengan dukungan rakyat dalam 
kasus apapun di dunia ini. Bukankah kita memiliki mekanisme penyampaian 
aspirasi melalui partai politik, melalui dewan perwakilan dan bahkan 
melalui eksekutif.
Sekian 
Posted by Senopati Wirang /Tuesday, May 01, 2007
322
Resolusi Lebanon
Masalah Resolusi 1747 terhadap nuklir Iran, masalah perjanjian 
ekstradisi dan DCA, semua masih dalam polemik, ditambah lagi maraknya 
soal dana untuk capres-wapres pemilu 2004 dari dana DKP maupun yang 
mungkin dari "luar negeri", maka suasananya akan semakin panas jika 
digosok lagi dengan tudingan negara kita bakalan setuju atas Rancangan 
Resolusi masalah Lebanon.
Persoalan Lebanon jelas amatlah rumit baik secara domestik maupun 
keterlibatan asing dalam konflik yang berkelanjutan di sana. Perdana 
Menteri Siniora jelas sangat mengharapkan Resolusi ini , sedangkan 
kubu Presiden Lahoud dan Hezbollah justru sebaliknya. Pengungkapan 
kasus Pembunuhan PM Rafik Hariri merupakan sasaran antara untuk 
menyingkirkan pengaruh Syiria dan Iran serta kelompok Syiah garis 
keras yang dianggap memusuhi Barat.
Posisi negara kita sampai saat ini yaitu  termasuk yang keberatan 
terhadap Rancangan Resolusi Lebanon. Bahkan negara kita juga termasuk 
yang sangat hati-hati dalam menyikapi setiap perkembangan di Lebanon 
sebab  keberadaan Pasukan Perdamaian Garuda. Hal itu juga bisa dilihat 
dari komentar Menlu Hassan Wirajuda pada 22 Mei 2007 bahwa 
negara kita tidak akan mencampuri urusan dalam negeri negara itu, apa 
artinya itu? Posisi dasar negara kita yaitu  tidak mau terjebak dalam 
ketegangan kelompok pro Syiria dan kelompok pro Barat di Lebanon.
Sebuah persoalan yang sangat sensitif yaitu  penertiban senjata dari 
kelompok Hezbollah, dimana jika  hal ini diproses bisa dipastikan akan 
menimbulkan konflik terbuka. Jangan sampai nantinya Pasukan Garuda 
323
dijebak untuk menjadi garda depan dalam melucuti Hezbollah, sama saja 
dengan cari masalah.
Persoalan lain misalnya penarikan mundur atau penegasan kepemilikan 
tanah Seba yang menjadi persoalan ketiga negara, Lebanon, Suriah dan 
Israel. Bisa dipastikan bahwa pertikaian masalah Seba akan menjadi 
alasan utama Israel untuk memancing lagi terjadinya konflik terbuka. Hal 
ini merupakan strategi militer untuk memecah perhatian dunia dalam dua 
kasus yaitu Palestina dan Lebanon. Syiria dan Lebanon (khususnya 
Hezbollah) tentu juga tidak akan diam bila terjadi serangan lagi.
Pertanyaan berikutnya yaitu  ketika ada harapan dari AS kepada 
negara kita untuk menyetujui Rancangan Resolusi yang lebih memihak 
kelompok PM Fuad Siniora, bagaimana sikap resmi negara kita akhirnya? 
Argumentasi bahwa PBB perlu segera mengeluarkan resolusi soal 
pembentukan pengadilan khusus di Lebanon berangkat dari kesepakatan 
Pengadilan khusus tentang pembunuhan Hariri sendiri sudah dibentuk 
melalui perjanjian bilateral antara PBB dan Pemerintah Lebanon pada 23 
Januari dan 6 Februari 2007 yang ternyata belum terselenggara. Hal itu 
disebabkan belum diratifikasinya perjanjian itu oleh Parlemen Lebanon 
sebab  terjadi kebuntuan. Deadlock yang sangat berbahaya tentunya, dan 
pihak-pihak yang bertikai sudah siap menuju konflik dimana Pasukan 
Garuda ada di tengah-tengah sana.
Coba dibayangkan kerumitan di dalam negeri Lebanon, hal ini bukan 
semata-mata sebab  faktor AS dan Israel. lalu jika  AS lebih 
dari sekedar mengharap namun  mendesak, maka negara kita harus punya 
sikap tegas. Sebuah sikap yang akan menunjukkan jati diri pemerintah, 
324
apakah setuju sebab  didesak AS, atau apakah tidak setuju sebab  
faktor desakan AS, dua-duanya blunder.
Langkah yang perlu segera ditempuh yaitu  bahwa proses pengambilan 
keputusan luar negeri negara kita harus lebih transparan dengan 
mengajukan argumentasi kepada publik, minimal kepada wakil rakyat 
(DPR). jika  proses penyelidikan masalah Lebanon, pertimbangan 
keputusan resolusi Lebanon telah dilakukan oleh para ahli di Deplu, 
intelijen, instansi terkait serta kepada kelompok domestik negara kita 
yang berkepentingan/berpengaruh, maka apapun keputusan itu tidak akan 
kontroversial, sebab  pertimbangannya yaitu  dari orang-orang 
negara kita yang dianggap ahli dan mampu mengambil keputusan yang tepat 
serta tidak melukai aspirasi rakyat negara kita.
Jadi sebuah keputusan luar negeri jangan bergantung pada desakan 
negara manapun, termasuk AS.
Pendapat saya pribadi, Resolusi Lebanon bila itu berisi unsur-unsur 
pemaksaan/tekanan kepada salah kekuatan dalam negeri Lebanon 
dukungan siapapun, akan berpotensi melahirkan sebuah konflik terbuka 
dan kekerasan, dalam kondisi ini  Israel berpotensi mengambil 
keuntungan dengan masalah Tanah Seba, entah melalui air strike ataupun 
upaya pendudukan. Hal ini dimungkinkan sebab  proses adu domba di 
dalam negeri palestina terbilang sukses.
Sekian, semoga bermanfaat dan silahkan dikoreksi bila ada yang keliru.
325
Posted by Senopati Wirang /Sunday, May 27, 2007
326
Soal Malaysia
negara kita-Malaysia yaitu  saudara serumpun Melayu yang tidak ada 
bedanya dengan rekan-rekan yang memiliki rumah tinggal di dalam sebuah 
kompleks perumahan, yaitu tetangga sebelah. Potensi untuk bersaing, 
bermusuhan secara terselubung, tolong-menolong, saling pengertian, dst 
berpotensi untuk mengemuka.
Karakteristik hidup bertetangga yang memiliki sejumlah persoalan yang 
khas. Kita bisa terus-menerus berhubungan secara negatif atau positif 
atau berada diantaranya.
Malaysia jelas kekurangan tenaga kerja, suatu saat pertumbuhan industri 
dan ekonomi Malaysia akan mengalami kebutuhan tenaga yang cukup 
besar bila Malaysia ingin menjaga tingkat pertumbuhannya.
negara kita jelas mengalami masalah dalam penyediaan lapangan kerja, baik 
dari tingkat non-skilled labor sampai yang memiliki keahlian, banyak 
pengangguran sebab  kemandegan sebagian sektor industri, bahkan pada 
tingkat yang sangat ahli seperti hancurnya industri penerbangan (IPTN / 
Dirgantara negara kita), negara kita telah mengalami kehilangan tenaga 
kerja ahli dalam jumlah yang besar. Di sektor energi, sebagian besar 
orang pintar negara kita bekerja untuk perusahaan asing multinasional. 
Tenaga pendidik di perguruan tinggi mengalami kehilangan manakala para 
pemikir negara kita tidak melihat peluang yang baik di dunia pendidikan 
nasional, bahkan langkah-langkah perlahan liberalisasi pendidikan belum 
327
memperlihatkan perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan era 
peranan pemerintah yang besar. 
Baik-buruknya negara kita Raya yaitu  tanah air kita, betapapun juga kita 
mesti menjaganya sebagai sumbangsih kita masing-masing. Bila anda 
pelajar, maka belajarlah sebaik yang anda bisa, bila anda mendapat 
amanat maka laksanakan dengan jujur, singkat kata letakan segala 
sesuatunya itu pada tempatnya, jangan dialih-alihkan secara sengaja 
sebab  kebodohan ataupun sebab  kepintaran yang licik.
Kembali pada hubungan negara kita-Malaysia, dalam kasus perburuhan 
cobalah juga untuk membaca pendapat rakyat Malaysia yang merasa malu 
dengan kasus Ceriyati (tenaga kerja negara kita yang disiksa majikannya di 
Malaysia dan menjadi fenomenal sebab  mencoba kabur dari 
apartemennya di lt 15 dan terhenti hanya sampai lt.12). 
Setiap persoalan antar tetangga memang sangat sensitif, seringkali 
digeneralisir dalam kebencian secara keseluruhan, baik dalam motivasi 
politik maupun kepentingan domestik masing-masing.
Padahal tidak seharusnya kita terus-terusan memandang hubungan 
negara kita-Malaysia secara negatif dalam bentuk persaingan ataupun 
saling curiga.
Malaysia punya harga diri, negara kita punya harga diri, namun ketika 
masalah harga diri menjadi prioritas, seringkali ada kelupaan untuk 
328
memperbaiki hal-hal yang saling menyinggung di antara kedua negara.
Hal ini merupakan suatu indikasi bahwa hubungan tingkat masyarakat 
antara negara kita-Malaysia kurang baik, sebab  ada kesan "kurang suka" 
di antara kedua pihak.
Mungkin sudah saatnya dilakukan peningkatan hubungan bertetangga 
negara kita-Malaysia, sehingga setiap persoalan yang muncul bisa 
diselesaikan tanpa membawa-bawa pesan bermusuhan yang dipanaskan 
melalui nasionalisme masing-masing. Tentu saja ada pihakyang senang bila 
kebodohan situasional yang terjadi antara negara kita-Malaysia terus 
dipelihara, sebab  hal ini tentu bertujuan memperlemah kepentingan 
bersama yang sebenarnya banyak terjadi antara negara kita-Malaysia. Bila 
negara kita-Malaysia kurang harmonis, tentu akan mudah untuk memecah 
kesamaan pandangan antara negara kita-Malaysia.....seolah-olah negara kita-
Malaysia ditakdirkan untuk hidup bertetangga dalam atmosfir kecurigaan 
yang besar.
Bila hubungan baik, tentu penyelesaian secara adil (legal-formal) setiap 
persoalan antara negara kita-Malaysia bisa ditempuh dengan baik.
Lupakanlah cara-cara konfrontatif yang hanya akan membangkitkan 
nasionalisme masing-masing yang akhirnya akan merugikan semua pihak.
Dalam konfrontasi negara kita-Malaysia di zaman Bung Karno, pada saat 
itu negara kita tidak bermaksud memusuhi bangsa Malaya, namun  ingin 
329
membantu mengusir penjajah Inggris. Namun bagaimanapun itikad baik 
belum tentu bersambut, bahkan kecurigaan terhadap negara kita Raya bila 
menjadi negara yang kuat, cukup besar di lingkungan Asia Tenggara.
Kenalilah dirimu, kenalilah lawanmu, pahamilah medan persoalan diantara 
kamu dan lawanmu, maka kamu akan menang di setiap pertempuran. 
Kemenangan tidak selalu melalui konfrontasi, kemenangan tidak identik 
dengan penundukkan lawan, sebuah persahabatanpun bisa menjadi 
monumen kemenangan sejati.
Sekian
Senopati Wirang
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, June 20, 2007
Comment :
RAMALAN MASA DEPAN NKRI 
Keadaan politik dan sosial NKRI tidak akan kembali stabil akibat para 
mahasiswa yang lebih suka berdemonstrasi dijalanan dibandingkan  menghadiri 
kuliah. Akibat langsung dari kegiatan demonstrasi yang terlampau banyak, 
tahap kepintaran atau I.Q generasi baru negara kita kembali mundur. 
Pemimpin baru yang berkarisma sukar dicari. 
Maluku yang majoritinya etentara k Cina akan merdeka dari NKRI dan 
membentuk Republik Kristian Maluku. Semua orang Islam akan diusir dari 
kepulauan ini . Mereka yang enggan akan dipenggal kepalanya. 
330
Acheh berperang dengan tentara  untuk berpisah dari NKRI. Hasrat sebenar 
rakyat Acheh ialah untuk bergabung dalam Persekutuan Malaysia. jika  
Acheh menjadi sebahagian dari Malaysia, ini bermakna laluan masuk dan 
keluar dari Selat Melaka akan dikawal sepenuhnya oleh Malaysia.
Rakyat Irian Jaya atau Papua Barat berjaya mengusir tentara  dari bumi 
mereka dan berjaya membentuk sebuah lagi republik kristian baru yang 
merdeka. Bendera "Morning Star" akan berkibar megah mengingati 
kepimpinan mereka seperti They Hiyo Eluay yang dibunuh oleh 
KOPASSUS. Kejayaan mereka sebenarnya banyak dibantu oleh inteligen 
tentara Australia. (seperti yang berlaku di Timor Leste @ Timur-Timur) 
Pulau Natuna yang terletak ditengah tengah sempadan laut Semenanjung 
Malaysia dengan Sabah/ Sarawak akan direbut dan dikuasai oleh 
Malaysia atas persetujuan rahsia dari Amerika. Sokongan USA diperolehi 
atas dasar Malaysia bersetuju untuk membenarkan USNavy berpengkalan 
di Natuna (sebagai ganti Subic Bay, Philipine)dengan alasan untuk 
mengawasi Konflik Kepulauan Spratlys dan Paracels.
Kalimantan juga besar kemungkinan akan bergabung dengan Persekutuan 
Malaysia. Sebab utamanya ialah soal pertalian darah antara kaum dayak/ 
iban dan kadazan di kedua-dua kawasan. Kaum Dayak negara kita berharap 
mereka juga akan mencapai kemajuan seperti kaum Dayak Malaysia 
jika  bersatu dengan Malaysia. Orang Melayu Sambas juga akan turut 
menyokong gerakan ini kerana sudah putus asa dan tidak yakin dengan 
NKRI semasa peristiwa penyembelihan pendatang Madura pada 
331
1998/2000. 
Atas pertimbangan keselamatan dan sosio-ekonomi, Brunei juga akan 
dijemput menyertai Persekutuan Malaysia. Ini akan menjadikan Malaysia 
mempunyai 10 orang Sultan Melayu yang berdaulat. 
Republik Singapura akan bertambah besar dan kukuh. Kepulauan Riau/ 
Batam akan dirampas oleh Singapura dalam satu gerakan ketenteraan 
yang sangat diluar dugaan pemerintah negara kita. tentara -AD, AL, AU tidak 
akan mampu mengalahkan Singapura yang menggunakan kepakaran dan 
teknologi militari Israel dan USA. Malaysia akan berdiam diri dengan 
alasan tidak mahu mencampuri urusan dalaman Singapura. 
Kekacauan, rusuhan kaum, pembunuhan antara agama akan berlaku dengan 
begitu serius di NKRI. Majlis Keselamatan United Nations akan campur 
tangan dan menjadikan pulau-pulau yang lain (Sumatera/ Sulawesi/ dan 
lain-lain) sebagai negara merdeka dan diiktiraf kedaulatannya di UN. Ini 
bertujuan untuk menghentikan sikap suka berbunuhan dan membalas 
dendam dikalangan orang negara kita.
Akhirnya NKRI hanya tinggal pulau JAWA dan BALI sahaja! Sultan 
Hamengkubuwono yang bertakhta di Jogjakarta merupakan harapan 
tunggal rakyat Jawa untuk mengekalkan keamanan dan integriti kepulauan 
Jawa itu sendiri. Dengan sokongan padu rakyat, Baginda memulakan 
inisiatif untuk menghentikan perpecahan dengan menghukum pemuka-
pemuka NKRI yang korupsi dan lemah. Akhirnya, Republik negara kita akan 
332
luput dari peta dunia dan digantikan oleh Negara Jawa Bersatu yang 
diketuai oleh Sultan Hamengkubuwono.
# posted by bajil
Benazir Bhutto
Menulis tentang kemeninggal an tragis salah pemimpin politik negara lain tentu 
harus diawali oleh rasa duka dan simpati serta turut mengecam 
kejahatan pembunuhan terhadap pelakunya. turut menyampaikan 
belasungkawa kepada keluarga besar Bhutto dan rakyat Pakistan.
Setelah itu lalu bagaimana? sebab  wilayah perhatian yaitu  
negara kita Raya, maka hal yang perlu diperhatikan negara kita yaitu  
bahwa pelajaran besar dari Pakistan dengan krisis keamanan dan 
politiknya jangan sampai terjadi di negara kita.
Alhamdulillah Puji Tuhan sebab  negara kita tidak memiliki sejarah dan 
tradisi saling membunuh dalam tingkat pimpinan negara. Kita mungkin 
masih ingat kutukan Mpu Gandring terhadap keturunan Ken Arok yang 
lalu saling bunuh dengan keturunan Tunggul Ametung. 
Dalam sejarah negara kita modern, rencana pembunuhan hanya pernah 
terjadi terhadap Presiden RI pertama Bung Karno. Kisah di seputar 
rencana pembunuhan ini  sarat degan desas-desus peranan intelijen 
khususnya segitiga Suharto-Yoga-Zulkifli yang mana ketiganya yaitu  
pentolan intelijen militer yang disegani. Selebihnya kisah-kisah 
333
pembunuhan di negeri ini lebih memilih target di level yang lebih rendah 
dari pimpinan negara. Saya kira tidak perlu diperinci sebab  sebagian 
besar kasus memang gelap gulita bagi publik.
Pelajaran dari Pakistan setidaknya ada 3 yaitu; pertama dalam 
menghadapi terorisme diperlukan langkah-langkah komprehensif yang 
bertujuan bukan saja menghancurkan sendi utama ke sasaran, melainkan 
juga menghentikan proses rekrutmen serta meminimalkan simpati publik 
pada perilaku terorisme. Kedua, pengawasan terhadap intelijen militer 
maupun sipil harus berlandaskan pada hukum positif yang akan 
memberikan ruang gerak sekaligus kendali. Tanpa adanya landasan hukum 
yang jelas bagi intelijen militer dan sipil, maka yang ada hanya gerak 
kebijakan taktis yang akan membuka peluang terjadinya "apapun" tanpa 
bisa disentuh oleh hukum. Ketiga, bahwa kampanye anti kekerasan, anti 
terorisme serta kewaspadaan publik tidak boleh berhenti meskipun isu 
terorisme sudah menurun.
Sekian
SW
Posted by Senopati Wirang /Sunday, December 30, 2007
334
Penting!!! Peringatan atas komunikasi via e-mail
Sehubungan dengan komunikasi e-mail diantara rekan-rekan dunia maya 
dengan saya, perlu saya informasikan bahwa sejumlah e-mail yang saya 
tulis seringkali mengalami delivery error. Meskipun saya bukan pakar 
teknologi informeninggal ka/jaringan internet, saya melihat beberapa indikasi 
adanya deteksi pihak ketiga atas e-mail yang saya kirim ke rekan-rekan 
sekalian. delivery message yang mengembalikan e-mail saya ini  
antara lain bukan dengan pola mailbox full, atau disebabkan kesalahan 
menuliskan e-mail address, namun  dengan pola system pengamanan yang 
saya kenali dirancang oleh jaringan LAN. Dalam sistem administrasi atau 
protokol pemberitahuan ke alamat e-mail saya memang menggunakan pola 
umum dari Mailer-Daemon, namun  reason sesungguhnya yaitu  model 
blocking atau locking. Dengan kata lain, saya ingin menyarankan kepada 
rekan-rekan yang masih ingin terus berkomunikasi untuk mengambil jalur 
yang lebih bebas walau tidak dijamin aman kerahasiaannya, yaitu dengan 
cara:
1. Jangan menggunakan e-mail address dari kantor/organisasi 
tempat kita bekerja, sebab  semua yang mengalami kejanggalan 
delivery error berasal dari sana, khususnya untuk rekan-rekan di 
Amerika Serikat dan Australia. Ingat!!! Saya tidak 
berkepentingan dan tidak akan menyelidiki siapa-siapa saja yang 
mengadakan kontak dengan saya.
2. Jangan berkomunikasi dari kantor bila ingin berdialog tentang 
hal-hal yang rekan-rekan anggap sensitif. sebab  saya sudah 
335
melihat langsung demonstrasi pengawasan melekat menggunakan 
software tertentu untuk mengetahui aktivitas dunia cyber 
sebuah organisasi. Gunanya bagi perusahaan yaitu  untuk 
mengamankan sistem jaringan mereka atas upaya pembobolan 
dari bantuan orang dalam. Sistem ini meski melanggar hak 
kebebasan individu karyawan, tetap dipasang di banyak 
perusahaan atau organisasi.
3. Gunakan e-mail address yang bersifat umum seperti yahoo, 
gmail, hotmail, dll.
4. Bila berkomunikasi lewat Cyber cafe atau warung internet 
biasakan untuk logout secara komplet, bila perlu lakukan 
penghapusan history atau cookies yang bisa ditelusuri ke 
pengguna. 
5. Belakangan muncul isu pengawasan oleh IP provider, khususnya 
di negara tirai bambu sebab  pemerintah disana bukan saja 
melakukan sensor, melainkan juga melakukan deteksi atas siapa-
siapa saja yang melakukan komunikasi sensitif via internet. 
namun  sesungguhnya hal ini juga terjadi di negara-negara barat 
pasca 9/11. Untuk negara kita, saya tidak terlalu yakin...namun  
saya bisa meyakinkan bahwa apapun yang kita diskusikan yaitu  
semata-mata untuk kejayaan NKRI, jadi janganlah khawatir.
6. Saya tidak bertanggungjawab bila rekan-rekan mengalami 
persoalan dengan tempat bekerja, sebab  saya sudah 
mengingatkan hal ini. 
336
Hal-hal ini  diatas yaitu  sangat simple namun  berguna buat 
keamanan rekan-rekan dan bisa juga diaplikasikan dalam komunikasi 
rekan-rekan dengan pihak lain.
Buat rekan-rekan yang lebih paham tentang pengamanan jalur komunikasi 
via internet, mohon sharing informasinya, saya akan sangat 
berterimakasih.
Posted by Senopati Wirang /Sunday, December 18, 2005
337
Penyesalan demi kebenaran
Saya awali tulisan kali ini dengan kata ma'af.... ma'af sebab  ada belasan 
e-mail yang tidak saya balas, ma'af atas kekosongan blog I-I,
ma'af sebab  kali ini saya menulis tentang intelijen dari sisi yang tidak 
biasa, ma'af bila tulisan yang tidak biasa ini menyinggung perasaan anda
intelijen dari sisi manusia yang lemah dihadapan Tuhan YME
intelijen dari sisi individu yang mencoba jujur dengan hati nurani
intelijen yang berlumuran "dosa" terhadap sesama manusia
Ketika Intelijen diangkat agar bisa berdiri tegak dipuncak keamanan 
nasional, begitu banyak kesombongan yang menggerogoti kemanusiaan.
Ketika Intelijen diturunkan agar tercipta keseimbangan, keyakinan insan 
intelijen menurun begitu drastisnya...sampai-sampai dituduh tidak 
profesional.
Intelijen yang saya maksud yaitu  dalam bentuk struktur yang dirancang 
untuk mengatur mekanisme kerja insan intelijen di dalamnya. Serupa 
dengan nasib prajurit tentara  yang hampir selalu salah dalam kasus 
pelanggaran HAM di tanah air, nasib prajurit intelijen tidak ada bedanya, 
hanya saja prajurit tentara  terekploitasi sedemikian hebatnya pasca Orde 
Baru.
Sebagai mantan analis intelijen strategis, tentunya saya juga membaca 
penelitian doktoral maupun master tentang "Angkara Murka" jajaran 
338
tentara /polisi /Intelijen era Orde Baru yang dibuat peneliti asing. Apakah 
semua itu benar, apakah pencitraan itu sah menurut persyaratan 
penelitian sosial. Mungkin proses penelitiannya sudah benar, namun  
apakah datanya sudah lengkap?
Hal ini saya tulis khususnya terkait dengan laporan pelanggaran HAM 
berat di bekas propinsi Timor-Timur yang sekarang menjadi negara 
Timor-Leste. Setelah membaca summary laporan ini , memang kita 
bisa segera mencium perbedaan interpretasi dan intensi antara Xanana 
dan Ramos Horta.
Lalu bagaimana negara kita sebagai bangsa dan negara meresponnya? 
sungguh amatlah sulit...
Bagaimanapun juga saya tetap menyarankan kepada pimpinan negara 
untuk menghornati  pahlawan Seroja, sebab  pengorbanan mereka. Namun 
saya juga menyarankan tentara  dan Intelijen untuk lebih terbuka dalam 
melihat sejarah bekas propinsi Timor-Timur ini . Apa-apa yang 
salah tetaplah salah, namun kebenaran jangan sampai ditenggelamkan 
oleh dendam.
Dalam suasana operasi militer/intelijen hampir sama dengan kondisi 
perang terbatas dimana kemungkinan untuk membunuh dan dibunuh itu 
50-50. Meskipun pihak lawan lebih sedikit misalnya, namun insting 
seorang prajurit untuk membunuh tidak bisa disalahkan. Kesalahan hanya 
terjadi ketika pembunuhan membabi buta terjadi pada sasaran non-
combatant atau penduduk sipil tidak bersenjata. 
339
Sungguh sedih meski tangan ini juga pernah berlumuran darah namun  
disamaratakan dengan pelanggar HAM berat seperti kasus genosida. 
Tidak...hal itu tidaklah sedemikian sederhananya, namun  ada perbedaan 
yang sangat jelas. Kasus penyerbuan desa berpenduduk sipil dengan 
senjata berat terjadi atas dasar laporan intelijen tentang keberadaan 
gerombolan bersenjata yang bersembunyi di desa-desa, sebab  memang 
demikianlah pola gerakan perlawanan gerilya, strategi masuk ke desa dan 
lari ke hutan. Bila memang dianggap sebagai pelanggaran berat, tentunya 
tidak adil sebab  bagi pelaksana di lapangan hal itu semata-mata hanya 
pelaksanaan tugas dan evaluasi keadaaan lapangan yang tentunya sulit 
untuk direkonstruksi secara utuh sebab  akan ada banyak versi.
Kekalahan diplomasi, kegagalan proses pembangunan propinsi Timor-
Timur dan kekeliruan strategi dan taktik pimpinan militer yaitu  tiga 
faktor utama harus diteliti. Saya juga tentunya tidak rela bila mantan 
petinggi tentara  menjadi pesakitan di depan meja hijau, namun  bagaimana 
dengan nasib prajurit tentara  dan prajurit intelijen rendahan menanggung 
semua tuduhan itu, kami juga merasakannya, sangatlah pahit.
Saya juga paham rasa pahit yang dirasakan penduduk bumi Timor-Timur 
khususnya dari kelompok Fretilin, seperti ketika negara kita dijajah 
Belanda dan Jepang. Ada keinginan untuk merdeka untuk mengatur diri 
sendiri sebab  pihak luar yang mengaturnya "tidak benar". Andaikata 
pengaturan yang dilakukan negara kita benar tentunya tidak akan bertahan 
340
perlawanan yang dilakukan oleh kelompok separatis, thesis ini terbukti 
juga untuk kasus Aceh dan Papua dan daerah lain yang dilanda konflik. 
Singkatnya kekeliruan itu terjadi dalam manajemen pembangunan, musuh 
terbesarnya yaitu  oknum-oknum pejabat yang serakah dengan hobby 
mengkorupsi kekayaan bangsa dan negara.
Apakah lantas kita harus buka-bukaan dan tunjuk hidung siapa yang 
bersalah atas dasar bukti kongkret intelijen berupa foto dan dokumen 
otentik? inikah yang diinginkan dunia demi terpeliharanya hak asasi 
manusia negara kita?
Adakah lembaga intelijen di dunia ini yang tega menusuk jantung para 
pejabat senior yang sudah pensiun dan almarhum dan membeberkan 
kepada dunia sebagai pesakitan pelanggar HAM? Katakanlah itu semua 
dilakukan demi keadilan bagi para korban HAM, hanya saja mungkinkah 
itu dilakukan? anda yang tidak berada di lingkaran dalam tentu sangat 
antusias dalam pembukaan semua kasus pelanggaran HAM, namun  bagi 
mereka yang berada di dalam tentunya mengerti.
Sebagaimana dalam sebuah keluarga besar yang wajar (tidak ada 
penyimpangan psikologi red.), kita akan selalu menghornati  ayah dan ibu 
kita walaupun mereka keliru. namun  bila ayah kita yang mengakui sendiri 
kekeliruannya dan melakukan klarifikasi atas dasar kejujuran, tentunya 
kita sebagai generasi penerus akan semakin menghornati  dan 
menjadikannya tauladan. Bila ayah kita membisu, yakinlah bahwa manusia 
itu punya mekanisme pegungkapan memori yang tahu betul dimana dia 
341
pernah melangkah di jalan yang salah dan menyesalinya seorang 
diri...khususnya bila sudah menjelang akhir hayatnya, bila tidak tentu dia 
akan menjadi ahli neraka (sebab  sampai sekaratpun tidak tahu dimana 
kesalahannya).
Terima kasih atas sharing tentang kasus Timor-Timur dari saudara KN 
yang minta dijaga kerahasiaan identitasnya.
Sekian
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, January 25, 2006
342
Adakah yang suci ?
Sekedar merespon pikiran-pikiran negatif yang berterbangan di 
sekeliling Blog I-I, saya teringat pesan seorang guru agama yang 
memberitahukan kepada saya bahwa manusia itu tempatnya kesalahan 
dan kekeliruan.
Sejak awal saya sudah bercerita tentang lumuran dosa Senopati, dan 
saya tidak pernah menganggap perjalanan hidup saya bersih. Sungguh 
sangat sulit menjaga integritas profesi dan ahlak secara bersamaan, 
misalnya ketika melaksanakan perintah atasan yang bertentangan dengan 
hati nurani.
Hanya satu yang.....
Hanya satu yang perlu ditegaskan di sini, bahwa untuk menjadi anjing 
setia Mossad, CIA, MI6, dll yaitu  HARAM hukumnya. Disadari atau 
tidak kerusakan yang disebabkan oleh penghianatan ini  jauh...jauh 
lebih besar dari pada pelaksanaan eksekusi Petrus di masa LB berkuasa. 
Perasaan bersalah setelah menghilangkan nyawa orang saja tidak pernah 
bisa hilang, apalagi jika kita menyadari bahwa kerusakan yang disebabkan 
oleh intrik kekuatan politik asing sangat menyengsarakan rakyat, bukan 
hanya satu dua kemeninggal an, namun  juga dilengkapi oleh kerusakan moral, 
mental dan kemunduran yang sangat jauh. 
Di Timur Tengah, perhatikan bagaimana proses perusakan moral para 
pejuang Palestina dengan umpan kebebasan seks. lalu perhatikan 
juga sekarang di dunia internet negara kita sudah berkembang sejumlah 
343
kelompok seks bebas dengan anggota ribuan. Hanya sebagian kecil yang 
aktif mempromosikan kebebasan seks ini  namun  bagaikan lokomotif 
mendorong ribuan anak bangsa terbawa. Tujuannya yaitu  mendorong 
"keberanian" untuk tampil telanjang untuk berhubungan seks bebas untuk 
mempromosikan pelacuran, tukar-tukar pasangan, dll berbagai kedok 
cerita tentang nikmatnya eksploitasi sensualitas wanita dan pria. Siapa di 
belakang itu semua, apakah hanya motivasi mencari keuntungan uang oleh 
sekelompok orang bermoral bejat? Percayalah ada kekuatan besar di 
belakang itu semua.
negara kita Raya semakin tidak bermoral.
Kembali pada respon saya pribadi, saya bukan orang suci walaupun saya 
paham operasi CIA dan MOSSAD. Di unit kecil saya dulu yaitu  yang 
pertama kali punya akses majalah Playboy dan sejumlah terbitan 
kenikmatan seks lainnya. Siapa yang membawa itu semua? tentu saja 
guru-guru intel dari Amerika. Begitu banyak teknik untuk menyenangkan 
para Senopati untuk berkiblat dan bersahabat dengan intel asing. Pada 
tahapan tertentu upaya-upaya merekrut lebih jauh juga terjadi. sebab  
saya tahu tentang MOSSAD tidak berati lantas bisa dituduh telah 
mencapai level Katsa seperti Victor Ostrovsky. 
Beberapa pembaca tentunya tertawa terbahak-bahak melihat 
kedangkalan pembahasan tentang operasi Mossad di negara kita.
Sejak awal saya juga tidak mengharapkan adanya kepercayaan pada sosok 
pribadi Senopati Wirang. Bahkan saya pernah menyatakan jangan percaya 
siapapun.
344
Kembali pada pesan guru agama di awal tulisan ini, bahwa kekeliruan kita 
di masa lalu bisa diperbaiki dengan memperbaiki diri sendiri dan itulah 
sesungguhnya perjalanan mencari jati diri sebelum kemeninggal an datang. 
Sebuah upaya perbaikan tanpa henti.
Coba tutuplah mata rekan-rekan dan rasakan siapa sesungguhnya musuh 
NKRI, rasakan komentar-komentar orang-orang penting di Republik ini 
apakah pro-rakyat atau tidak. Perhatikan gaya hidup hedonisme-liberal 
dan liar dari sebagian elit di negara ini, rasakan apakah mereka pernah 
menangis di tengah malam melihat sakitnya hati rakyat negara kita.
Perhatikan bagaimana proses penggadaian kekayaan negara, tanah air 
negara kita ke tangan globalisasi ekonomi. Perhatikan hilangnya identitas 
nasionalisme negara kita, lunturnya kecintaan tanah air.
Semua warga negara negara kita yang ikut kepanduan (Pramuka) pada masa 
pendidikan dasar atau menengah mungkin pernah menangis ketika 
menyanyikan lagu Bagimu Negeri karya Kusbini.
Padamu Negeri Kami Berjanji
Padamu Negeri Kami Berbakti
Padamu Negeri Kami Mengabdi
Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami
namun  saya serahkan semua itu ke nurani semua rekan-rekan dan 
pembaca Blog I-I.
Saya masih bisa menangis ketika menuliskan ini.
Senopati Wirang
345
Posted by Senopati Wirang /Friday, March 09, 2007
Buku Bahagiakan Istri dengan Satu Istri
Saya diminta pendapat soal masalah buku yang ditulis oleh Pak Cahyadi 
Takariawan, seorang anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera 
(PKS) yang membahas seputar kisah poligami. Hal ini sebenarnya bukan 
dalam ruang lingkup intelijen negara kita, namun sebab  berkembang isu 
kurang sedap yang mengkait-kaitkan buku ini  dengan intelijen, 
perlu saya sampaikan pendapat pribadi saya tentang hal ini .
Pendapat dan analisa awal saya yaitu  bahwa Pak Cahyadi hanya 
mengungkapkan keprihatinan dan tidak ada motivasi pemecahbelahan atau
adu domba dalam PKS. Sebuah kritik pedas yang harus disikapi secara 
arif bahwa dalam setiap jalan yang ditempuh oleh manusia akan ada sisi-
sisi yang kurang diperhatikan dan ada sisi-sisi yang terlalu dibesar-
besarkan.
Saya tidak akan menggunakan istilah positif-negatif ataupun benar dan 
salah dalam soal poligami sebab  hal ini memiliki landasan hukum syar'i 
yang cukup jelas dan merupakan pilihan dalam jalan hidup. Arti pilihan di 
dalam versi saya yaitu  bahwa kata perintah dalam ayat tentang poligami 
ini  memiliki syarat kesanggupan. Lagi pula tidak ada paksaan dalam 
agama. 
346
Apa-apa yang Pak Cah ungkapkan yaitu  sebuah penelitian sosial tentang 
dinamika kehidupan berpoligami. Hal ini seharusnya justru menjadi 
sebuah introspeksi dan bukan malahan melahirkan pro dan kontra. Dengan 
kata lain tidak dilihat melalui kacamata nafsu/emosi, melainkan dipahami 
melalui kacamata pemahaman logika dan ketenangan jiwa yang jujur.
Menurut saya mereka yang beropini bahwa Pak Cah yaitu  seorang intel 
terlalu emosional dan melupakan pentingnya esensi memperbaiki perilaku 
dalam berpoligami secara khusus, dan dalam membina keluarga sakinah 
secara umum.
Terakhir, Senopati Wirang hanya akan bertanya dari hati ke hati kepada 
siapapun yang menempuh jalan monogami maupun poligami, apa niat jujur 
dalam hati nurani anda ketika menempuh jalan pernikahan baik dengan 
satu wanita maupun dengan lebih dari satu wanita. lalu juga kepada 
kaum wanita, bagaimana hati nurani anda bicara ketika mengalami salah 
satu dari jalan pernikahan ini . Cukup kompleks bukan, hal yang 
mencakup ibadah, cinta kasih dan cemburu, tanggung jawab keluarga, 
gairah seks, dan berbagai aspek dalam hubungan pria-wanita. Bila manusia 
sejati telah mencapai transparansi kejujuran jiwa dan pengendalian dalam 
kategori jiwa yang tenang, Insya Allah tidak akan terombang-ambing oleh 
polemik. Melainkan akan dengan mantap menempuh jalan pilihannya, tentu 
saja senantiasa dalam bimbingan keimanan yang meluruskan setiap niatan 
untuk menempuh jalan pernikahan baik monogami maupun poligami.
347
Berikut ini informasi terbuka yang dikirimkan oleh [deleted]....
Kamis, 02 Agt 2007,
Bersyukur setelah Baca Suami Batal Kawin Lagi
Ketika Buku Antipoligami Membikin Kader PKS "Terbelah"
Seorang anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang 
disegani menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri. Karya itu 
langsung disambut gembira jutaan kader wanita PKS. Namun, sebaliknya,
para kader pria yang sudah atau akan berpoligami mereaksi dengan keras.
RIDLWAN HABIB, Jakarta 
RUANGAN Kantor Hilal al Ahmar di kawasan Duren Tiga, Jakarta 
Selatan, siang itu terasa gerah. Bukan sebab  cuaca Jakarta terik. Juga 
bukan disebabkan pendingin ruangan tidak berfungsi. Tapi, sebab  buku 
yang ditulis Cahyadi Takariawan itu memicu kontroversi yang
panas. 
"Buku ini memang harus segera ditarik. Hati saya membara membacanya," 
ujar Wakil Bendahara Umum DPP PKS Didin Amarudin kepada Jawa Pos. 
Saat itu lelaki beristri tiga itu datang pada acara dengan ditemani empat 
orang pengurus DPP yang lain.
Menurut Didin, sejak buku itu terbit, istri-istrinya menjadi gelisah. 
"Bahkan, istri kedua saya menghubungi temannya yang juga dipoligami dan 
348
bikin bedah buku khusus untuk ini," katanya. Pria kelahiran Kuningan, 
Jawa Barat, itu mengakui buku Cahyadi Takariawan itu mengubah 
paradigma umum di kalangan wanita PKS yang selama ini mendukung
poligami. "Kalau yang menulis orang luar atau orang yang sekuler, saya 
tidak heran. Tapi, ini yang menulis yaitu  ustad yang kredibilitasnya 
sangat diakui di Majelis Syura PKS," kata Didin.
Majelis syura yaitu  elemen tertinggi di partai yang berdiri sejak 1998 
(awalnya bernama Partai Keadilan). Anggota majelis hanya 99 orang yang 
dipilih dari jutaan kader PKS di seluruh negara kita.
Didin mengatakan, para qiyadah (pimpinan) partai gelisah sebab  buku itu 
dijadikan simbol perlawanan terhadap suami yang akan menikah lagi. 
"Rumah saya satu kompleks dengan Pak Tifatul (Tifatul Sembiring,
presiden PKS, Red). Beliau juga khawatir, tapi selama ini memang memilih 
diam," ujar bapak tujuh putra itu. Tifatul Sembiring juga beristri dua. 
Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta juga berpoligami. Bahkan, istri 
kedua Anis berkebangsaan asing. 
"Buku Pak Cah (Cahyadi Takariawan) itu hanya menonjolkan sisi-sisi 
negatif dari poligami, seakan-akan ribet banget, padahal tidak benar,"
katanya. Didin lalu melanjutkan kisah "sukses" poligami dirinya. Istri 
pertama Didin dinikahi pada 1990. Lalu, istri kedua pada 2001. Terakhir, 
Didin menikahi akhwat (kader PKS) menjadi istri ketiga pada 2002. 
"Memang,biasanya dari istri pertama ke yang kedua itu lama
pendekatannya, Mas. Baru yang ketiga lancar," tuturnya. 
349
Manajemen keluarganya, kata Didin, malah terbantu ketika dirinya 
berpoligami. "Kalau kita berhitung secara matemeninggal s, anak tujuh dirawat 
dan dididik tiga istri kan lebih baik," ujarnya. 
Dia khawatir buku Cahyadi akan menimbulkan pro-kontra di kalangan 
rumah tangga muslim masing-masing kader. "Ada jutaan akhwat di 
negara kita. Beberapa di antara mereka janda. Lantas, apakah mereka kita 
biarkan," katanya dengan nada bertanya. 
Taufik Bahtiar, direktur Hilal al Ahmar, menambahkan bahwa ada 
beberapa logika yang tidak tepat dan dicantumkan dalam buku ber-cover 
merah jambu itu. "Misalnya, tentang cinta lelaki yang tidak bisa
dibagi, itu salah. Contohnya, saya. Kalau dengan istri pertama 100 persen, 
dengan istri kedua juga 100 persen," ujarnya, lalu tersenyum.
Taufik juga berpoligami. Istri pertama meminta cerai ketika Taufik 
hendak menikah kali ketiga. Sekarang janda Taufik itu diperistri 
sahabatnya yang juga anggota Majelis Syura PKS sebagai istri kedua. 
Buku terbitan Era Intermedia, Solo, ini  telah dicetak hingga 
10.000 eksemplar. Buku setebal 278 halaman itu mengupas sisi-sisi lain 
dari keluarga yang berpoligami. 
350
Si penulis Cahyadi Takariawan kepada Jawa Pos mengatakan bahwa 
dirinya kaget melihat reaksi "jamaahnya" terhadap buku itu. "Padahal, di 
halaman awal buku itu saya sudah jelaskan tidak berbicara
tentang hukum poligami, tapi bicara tentang mereka yang gagal 
berpoligami sebab  persiapannya kurang," katanya.
Alumnus Fakultas Farmasi UGM itu mengibaratkan poligami dengan salat. 
"Siapa yang membantah kalau salat itu wajib. Tapi, pada praktiknya, 
banyak yang salat, tapi tetap korupsi. Banyak yang salat, tapi menipu, 
mencuri, dan kejahatan yang lain. Apakah yang salah salatnya?" katanya.
Demikian juga, poligami. Melalui bukunya, suami Ida Nur Laila itu ingin 
"meluruskan" para pelaku poligami. "Bukan untuk mengampanyekan 
antipoligami," kata suami yang bertahan dengan satu istri itu.
Cahyadi mengaku mendapat banyak sekali keluhan dari ummahat (ibu-ibu 
istri ikhwan alias kader PKS) yang mengalami masalah gara-gara suaminya 
menikah lagi. "Kebetulan, saya juga konsultan keluarga. Selain datang 
langsung, mereka juga menelepon dan mengirim SMS," kata ketua 
Wilayah Dakwah (Wilda) III DPP PKS itu. Sebagai ketua Wilda, Cahyadi 
bertanggung jawab pada ekspansi PKS di Sulawesi dan Papua.
sebab  keluhan-keluhan itu datang bertubi-tubi, Cahyadi berusaha 
meramunya dalam tulisan. Misalnya, keluhan tentang kebohongan-
kebohongan suami yang menikah lagi. Juga masalah finansial yang 
membuat pernikahan menjadi tidak harmonis.
351
"Yang menyedihkan, ada suami yang buru-buru poligami hanya sebab  
dikompori komunitasnya yang semuanya sudah menikah lagi. Padahal, dia 
belum siap. Akhirnya, yang terbengkalai yaitu  keluarganya," bebernya.
Padahal, seharusnya poligami justru membawa keberkahan. 
Sebelum menulis buku Bahagiakan Diri dengan Satu Istri, Cahyadi telah 
menulis 20 judul buku yang lain. Mayoritas tentang tema pernikahan. 
"Saya tidak bermaksud melukai hati para lelaki yang berpoligami. sebab  
itu, saya malah minta Bu Sri Rahayu Tifatul Sembiring sebagai istri 
pertama menulis kata sambutan," katanya. 
Dalam bedah buku yang dilakukan hampir tiap minggu, Cahyadi juga 
menolak dipanelkan dengan aktivis antipoligami. "Saya yakin masalah ini 
akan hipersensitif sebab  kebanyakan yang membaca dipenuhi dengan 
emosi pribadi. Jadi, tidak jernih lagi," ujarnya. 
Seorang pembaca bahkan komplain langsung ke penerbit. Pembaca itu 
merasa rahasia rumah tangganya ditulis Cahyadi. "Buku ini harus segera 
ditarik dari peredaran," kata Cahyadi menirukan ikhwan yang emosi itu. 
Padahal, dirinya belum pernah kenal. "Jadi, dia sendiri yang merasa 
bahwa apa yang saya tulis dalam buku itu cocok," jelas pria yang juga 
berprofesi sebagai apoteker itu. 
Getah pahit, kata Cahyadi, juga nyasar ke teman-temannya yang ikut 
mempromosikan buku. "Misalnya, Mbak Neno Warisman. Gara-gara Mbak 
352
Neno aktif mengirimkan SMS soal buku ini, beliau
dikomplain, terutama oleh kader-kader wanita yang sudah mempunyai 
madu," ungkapnya. Neno Warisman yaitu  salah seorang aktris sekaligus 
penyanyi yang sekarang aktif di PKS. 
Apakah akan membuat buku baru lagi sebagai jawaban atas komplain? 
Cahyadi mengaku akan melakukan beberapa revisi. "Saya menghargai 
nasihat para asatidz (ulama) yang meminta redaksionalnya diperbaiki," 
katanya. 
Meski begitu, lelaki kelahiran Karanganyar, Jawa Tengah, 11 Desember 
1965, itu tetap menganggap bukunya tidak kontroversial. "Kalau saya 
menulis Sengsarakan Istri dengan Satu Istri, itu baru masalah. Kalau
bahagia, kan semua ingin begitu," tegasnya. 
Namun, keyakinan Cahyadi tetap berbenturan dengan realita di lapangan. 
Di Jawa Timur, misalnya, Ketua Dewan Syariah DPW PKS Jatim Ustad 
Mudhofar mengaku mendapat keluhan terkait buku itu. "Ada seorang 
akhwat yang skripsinya mendukung poligami, bertahun-tahun kader 
wanita ini bicara dalam diskusi-diskusi agar
poligami didukung, tapi begitu membaca Pak Cah, langsung berbalik 180 
derajat," paparnya kepada Jawa Pos.
Kuatnya buku itu, kata Mudhofar, sebab  track record penulisnya. "Pak 
Cahyadi selama ini dikenal sebagai ulama yang ahli dalam keluarga. Wajar 
kalau ada yang jadi ragu sebab  tulisannya," tuturnya.
353
Mudhofar menganggap dalil-dalil yang dipakai Cahyadi agak dipaksakan. 
"Misalnya, soal perbandingan umur Rasulullah saat sebelum poligami dan 
setelah poligami. Tidak ada ulama yang menggunakan patokan itu,"
jelasnya. Cahyadi menulis, Muhammad SAW menikah lagi setelah 
bermonogami selama 25 tahun bersama Khadijah. 
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim Rofi’ Munawar menambahkan, dirinya 
membatalkan meneruskan membaca buku itu sampai tuntas. "Saya juga 
dapat hadiah dari beliau (penulis buku) saat rapat majelis syura. Tapi,
begitu saya baca, tidak saya lanjutkan sebab  kok ada yang nggak sreg," 
akunya. 
Berbeda dengan kader-kader lelaki PKS, beberapa orang kader wanita 
yang dihubungi Jawa Pos justru sangat bersyukur atas terbitnya tulisan 
Cahyadi itu. "Suami saya menjadi ragu-ragu. Sebenarnya saya sudah akan
mengizinkan, tapi setelah membaca, saya diskusi lagi, dan alhamdulillah 
batal (menikah lagi)," kata seorang kader yang meminta identitasnya 
disamarkan. 
Alumnus Universitas Airlangga Surabaya itu melanjutkan, di kalangan 
internal kader wanita, buku itu seakan menjadi buku wajib. "Dalam setiap 
pertemuan mingguan, ada diskusi untuk membahas buku itu bab demi
bab," katanya. Kader PKS biasanya mengadakan taklim rutin sehari dalam 
setiap pekan. Tempatnya bergantian di rumah masing-masing kader atau 
tempat lain yang disepakati. 
Seorang akhwat lain menambahkan, dirinya menjadi lebih siap untuk 
menikah setelah membaca buku Cahyadi. "Tidak ada lagi rasa khawatir 
354
calon suami saya akan poligami. Nanti kalau dia memaksa, akan saya
pertemukan langsung dengan Pak Cah," ujarnya. (*)

355
Polisi Tutupi Reka Ulang Penembakan Lester
Silahkan rekan-rekan melakukan penilaian dan dugaan tentang apa yang 
sesungguhnya terjadi dalam kasus ini. Bagaimanapun juga kita mesti 
menghornati  jalannya penyelidikan yang berlandaskan pada pengumbulan 
bukti, kesaksian, dan rekonstruksi peristiwa. 
RADAR SOLO
Kamis, 06 Des 2007
KLATEN - Penembakan Direktur Jakarta Centre for Law Enforcement 
Cooperation (JCLEC) Lester Cross di Desa Trunuh, Kecamatan Klaten 
Selatan, kemarin (5/12) direkonstruksi. Ada yang janggal selama 
rekonstruksi kasus yang terjadi Minggu (25/11) lalu itu.
Satuan Narkoba Polres Klaten terlibat dalam kegiatan ini . Bahkan, 
langsung dipimpin kasatnya, AKP I Wayan Sudhita. Fakta ini mengundang 
tanda tanya besar. Sebab, selama ini yang terungkap di permukaan yaitu  
percobaan perampokan terhadap Lester, yang direktur sekolah 
antiteroris Akpol Semarang itu.
Akses wartawan kemarin sama sekali ditutup. Para jurnalis hanya boleh 
berdiri dan mengambil gambar dari jarak 300 meter. Praktis, 
rekonstruksi kejadian penembakan sama sekali tidak terlihat.
Koran ini beberapa kali dilarang mendekat ke TKP oleh polisi. Ketika 
mengambil gambar sempat dihalang-halangi. Meski berusaha menyelinap, 
356
Kasat Narkoba I Wayan Sudhita memergoki koran ini. Dia hanya berkata 
singkat. "Tolong, jangan dulu. Ini secret (rahasia)," ujar Wayan.
Kenyataan ini  kian menguatkan dugaan ada misteri yang ditutupi 
polisi. Informasi yang diterima koran ini dari sumber tepercaya di 
kepolisian, penembaknya yaitu  anggota Satuan Narkoba Polres Klaten.
Mereka sebenarnya tengah menyanggong sebuah transaksi narkoba di 
sekitar Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, tepatnya di belakang 
DPD Partai Golkar setempat. Kegiatan ini  merupakan 
pengembangan dari penangkapan Ompong.
Hasil pemeriksaan mengungkap bakal ada transaksi narkoba di sekitar 
Trunuh. Ditengarai, ciri-ciri mobil, lokasi, dan waktu transaksi 
bertepatan dengan Lester Cross lewat. Sehingga, anggota Satuan 
Narkoba mengira mobil yang ditumpangi bule Australia itu yaitu  bandar 
yang dimaksud Ompong.
Dalam rekonstruksi kemarin, mobil Lester Cross diperankan oleh sebuah 
Suzuki APV warna silver. Sebenarnya, mobil Direktur JCLEC itu dibawa. 
namun , baru didatangkan di TKP setelah sepuluh menit rekonstruksi 
berlangsung. Mobil Lester Cross ternyata Toyota Kijang Innova warna 
silver, nopolnya B 8895 VV.
Polisi lain tidak henti-hentinya membujuk wartawan menghentikan 
aktivitas jurnalistiknya. Mereka yaitu  Kaur Bin Ops Satlantas Polres 
Klaten Iptu Warsono, dan anggota Satuan Narkoba Iptu Nanik Suryani. 
357
Berkali-kali dua polisi ini mengajak wartawan duduk di warung sambil 
makan minum.
Selain anggota satreskrim, satuan narkoba dan intelkam Polres Klaten, 
anggota Polda Jateng pun tampak di TKP. Merekalah justru yang punya 
gawe. Rombongan Polda Jateng dipimpin Kanit I Ditreskrim AKBP Nelson 
Purba. Sebuah mobil TKP milik polda tak ketinggalan diikutkan dalam 
rekonstruksi kemarin. Sayang, mereka semua bungkam.
Koran ini hingga tadi malam mencoba menghubungi Kapolres Klaten AKBP 
Suwarno dan Kasatreskrim AKP Mugi Sekarjaya. namun , teleponnya tidak 
bisa dihubungi. SMS (pesan layanan singkat) berisi permintaan konfirmasi 
yang dikirim ke dua pejabat itu tidak dibalas. (den)
Posted by Senopati Wirang /Thursday, December 06, 2007
358
Soal Opus Supremus
Sebuah komentar yang menggelitik saya untuk sedikit sharing perihal 
gerakan Zion beserta sekte freemason di negara kita. 
[ D E L E T E D ]
[ D E L E T E D ]
[ D E L E T E D ]
Opus Supremus, freemason, ataupun zion hanyalah istilah-istilah yang 
diupayakan untuk terdengar angker dan misterius. Saran saya kepada 
seluruh rekan-rekan yaitu  rajin-rajinlah menjadi watcher/pengawas 
yang teliti, dan kita bersama-sama bisa menjadi kekuatan untuk 
mengungkapkan berbagai kebohongan dan infiltrasi yang telah terjadi. 
Beberapa kasus yang telah menutup akses para zion di bumi pertiwi 
negara kita Raya cukup lumayan memperlemah gerakan mereka. Hal yang 
perlu juga dilakukan yaitu  meningkatkan kesadaran publik/massal rakyat 
negara kita agar tidak salah menyerahkan kekuasaan kepada tokoh-tokoh 
binaan zion. Hal ini juga memerlukan ketelitian agar supaya tidak tercipta 
fitnah dan pemecahbelahan segenap komponen bangsa negara kita. 
Sekian
Pernyataan
Posted by Senopati Wirang /Thursday, December 06, 2007
359
Dari “Opus Supremus Foundation”, Jakarta, negara kita
Mengenai tuduhan bahwa Yayasan Opus Supremus yaitu  organisasi 
Freemason/Zionis
Apa dan Siapa Opus Supremus Foundation?
Opus Supremus Foundation merupakan bagian dari Opus Supremus Ent. 
Trust (www.opussupremus.com), berdomisili di Lichtenstein. Opus 
Supremus Ent. Trust yaitu  Holding Group yang bergerak di bidang 
Trust management, Wealth Management, Investment Advisory, dsb. 
Opus Supremus merupakan Group Bisnis independen yang BERSIH dari 
afiliasi dengan kelompok-kelompok Etentara s, Politik, Agama, kepentingan, 
tekanan dan sejenisnya. Opus BUKAN sebuah NGO, Charity, LSM, Sekte, 
Kelompok Agama, Ideologi, Lodge, Klub, Society, dll.
Opus Supremus Foundation didekasikan untuk meningkatkan 
kewasapadaan masyarakat dan pemerintah terhadap berbagai isu yang 
bisa membahayakan kedamaian dan kesejahteraan masyarakat seperti 
kriminalitas, korupsi, kemiskinan, terorisme, pencucian uang, perubahan 
iklim, dsb.
Opus Supremus Foundation di negara kita
Kantor pertama Opus Supremus Foundation yang terletak di negeri lain 
yaitu  di negara kita, secara resmi terdaftar pada Notaris Mieske 
Suryanto, pada tanggal 22 Agustus 2001. Segala aktivitas, latar 
belakang, dan sejarahnya telah dilaporkan secara resmi oleh manajemen 
foundation kepada Polisi Republik negara kita (polisi ), diwakili oleh Kepala 
360
polisi , Bapak Bimantoro pada tanggal 17 Oktober 2001 di Mabes polisi  dan 
melalui lebih dari 10 konferensi pers yang dihadiri oleh media cetak, 
elektronik, televisi dan radio pada periode 2001-2005. Baik di negara kita 
maupun di negara lain, Opus Supremus tidak memiliki agenda rahasia atau 
konspirasi.
Fungsi Opus Supremus Foundation di negara kita
Sejak awalnya, Opus Supremus mendedikasikan diri untuk meningkatkan 
kewasapadaan masyarakat dan pemerintah terhadap kejahatan 
Ekstremisme serta Korupsi. Opus Supremus yaitu  organisasi perintis 
dalam kedua bidang ini , dan banyak tujuan maupun aspirasi dari 
Opus menjadi bagian dari program yang dijalankan oleh institusi-institusi 
besar seperti KPK, PPATK, polisi , Kejaksaan Agung. Pengalaman Opus di 
negara kita terutama dalam melawan tindak kejahatan korupsi dan 
pencucian uang diminta oleh sejumlah badan Anti Korupsi di luar negeri.
Logo
Pada mulainya, untuk lambang foundation, Opus Supremus telah 
mempertimbangkan kemungkinan untuk menggunakan logo berbeda yang 
akan membedakan kegiatan foundation dari kantor induknya. sebab  itu, 
pada bulan Agustus 2001, setelah melihat iklan di harian Pos Kota, Opus 
Supremus lalu menugaskan biro desain kreatif dari Jakarta untuk 
memberi saran. Desainer mereka menawarkan sejumlah konsep, salah 
satunya lalu dipilih sebagai logo sementara. Dan pada saat 
menunggu persetujuan dari kantor pusat, sebab  tuntutan agenda bisnis 
yang mendadak, logo rancangan ini  pernah digunakan hanya selama 
361
kurang lebih 30 hari pada tahun 2001, dan lalu ditolak oleh kantor 
pusat sebab  mirip simbol organisasi lain. lalu dibuat keputusan bagi 
Opus Supremus Foundation untuk disimbolkan oleh logo alternatif, dan 
setelah itu oleh logo asli Opus supremus sebagai berikut:
Logo rancangan yang dipersoalkan tak pernah disetujui, dan pihak yang 
bertanggung jawab dalam penggunaan logo ini  telah diberhentikan 
pada tahun 2001.
Latar belakang dari tuduhan sebagai organisasi Freemason/Zionis.
Semua diawali oleh sebuah publikasi dari edisi pertama sebuah koran 
radikal bernama “negara kita NewsNet” pada bulan September 2005, yang 
mana tujuan dari publikasi ini  yaitu  pemaksaan dan pemerasan. 
Organisasi lain yang diserang nama baiknya melalui edisi yang sama 
antara lain Indosat, yang logonya juga dikatakan sebagai zionis, dan 
beberapa organisasi lainnya.
Ketika perwakilan Opus Supremus mendekati manajemen surat kabar 
ini  untuk klarifikasi, pihak manajemen negara kita NewsNet 
mengatakan bahwa artikel ini  hanyalah “sensasi tak berdasar” dan 
“wacana” untuk menarik pembaca, dan mereka siap untuk memuat 
permohonan maaf resmi jika Opus mau MEMBAYAR sejumlah uang dan 
MENSPONSORI edisi mereka berikutnya. Setelah protes keras dan 
penolakan dari pihak Opus untuk menyerah pada pemaksaan dan 
pemerasan itu, surat kabar ini  hanya menerbitkan sebuah edisi 
lagi, setelah itu kantor mereka tutup, tanpa memuat permohonan maaf 
362
resmi. Penelitian independen kami menemukan bah

Related Posts:

  • intelijen 4 asi manusia. Jangan main-main dengan hal ini, sebab  impunity dan keadaan perlindungan hak asasi manusia… Read More