intelijen 5

wa surat kabar 
ini  dimotivasi oleh motif untuk:
Pemerasan
Balas dendam pribadi dari mantan konsultan media dari Opus
Bertindak mewakili kelompok koruptor untuk melemahkan usaha 
penanggulangan korupsi oleh Opus
Walaupun pemberitaan ini  telah berlalu sekitar dua tahun, Opus 
tidak melakukan pendekatan ke pihak pemerintah untuk mencegahnya, 
sebab  diyakini bahwa berita pemberitaan ini  akan berhenti 
dengan sendirinya. Bagaimanapun, sebab  faktanya tidak seperti itu, dan 
masih ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang tetap 
mempublikasikan kebohongan tak berdasar ini , Opus akan 
mengambil tindakan hukum dengan melapor ke pihak yang berwajib, dan 
membawa para provokator ke pengadilan.
Fakta-fakta:
1. Opus Supremus merasakan   dukungan yang sangat baik dan 
dikenal oleh semua kalangan dalam masyarakat negara kita.
2. Lebih dari 80% staff dan mantan staff Opus Supremus 
termasuk ketuanya yaitu  Muslim negara kita yang berasal dari 
Madura, Jawa, Banten dan Palembang dengan keyakinan dan 
sikap keberagamaan yang kuat.
3. Tidak di negara kita maupun di luar negara kita, Opus diasosiasikan 
dengan Freemason/Zionis atau organisasi sejenisnya.
363
4. Tak satupun nama atau staff dari Opus Supremus terdaftar 
dalam Freemason/Zionis atau organisasi sejenisnya.
5. Tak satupun staff dari Opus Supremus secara global yang 
pernah dituduh atau didakwa dalam berbagai jenis tindak 
kejahatan.
6. Beberapa orang yang disebut dalam artikel telah meninggal 
beberapa tahun sebelum artikel ini  terbit.
7. Opus menghornati  hukum di semua negara tempatnya berada 
dan kegiatan perusahaannya transparan dalam segala 
aktivitasnya.
8. Tuduhan yang dipublikasikan dengan maksud pemerasan dan 
pemaksaan terhadap Opus Supremus menyebabkan sejumlah 
kerugian.
9. Siapapun yang mempublikasikan kebohongan semacam itu tanpa 
verifikasi fakta dan data akan dibawa ke pengadilan dan 
kompensasi dari kerugian yang ditimbulkan akan dituntut.
Langkah kedepan
Opus Supremus telah merestrukturisasi diri dan berfokus pada 
investasi ekuitas private di Asia Tenggara sebagaimana di Eropa 
Timur, yang akan menciptakan banyak kesempatan kerja, akan 
membawa lebih banyak modal dan meningkatkan kesejahteraan 
banyak keluarga. negara kita merupakan elemen penting dalam agenda 
investasi Opus, sebab  itu, marilah semua pihak mengabaikan segala 
tuduhan yang penuh kepalsuan dan kesalahan ini.
364
# posted by Opus Supremus : 10:58 AM
365
Travel Warning Aparat Asing !
DI KLATEN, MOBIL DIHADANG 3 ORANG; Direktur Sekolah Antiteror 
Ditembaki 
Sejujurnya saya tidak kaget dan tidak ngeri dengan kasus penembakan 
yang dialami Direktur Sekolah Antiteror Jakarta Centre for Law 
Enforcement Cooperation (JCLEC), Lester Cross. Boleh saya saya 
sampaikan itu cuma warning saja...berikutnya bisa dipastikan berupa bom 
atau minimal peluncur granat yang lebih efektif terhadap mobil-mobil 
anti peluru. Ketika saya menerima surat yang mengatasnamakan Abu 
Dujana saya menilai untuk perlu menyampaikannya kepada publik sebab 
nadanya yang cukup serius. Beberapa informasi tambahan semakin 
menambah keyakinan saya bahwa apa yang diancamkan terhadap aparat 
asing atau intelijen asing akan terwujud pada saatnya. Kelompok yang 
menyampaikan informasi kepada benar-benar mengetahui 
gerakan aparat asing yang resmi, dan mereka terus meningkatkan 
kewaspadaan terhadap aparat asing yang menyamar.
Sangat mungkin bila kasus yang menimpa Lester Cross yang 
berkebangsaan Australia itu salah satu realisasinya. Dengan pengalaman 
nyaris terbunuh oleh tiga orang tak dikenal yang salah seorang di 
antaranya menembak ke Lester, mudah-mudahan melahirkan kesadaran 
kepada aparat asing untuk tidak seenaknya di bumi negara kita Raya.
366
Juga terbuka kemungkinan bila pelakunya ternyata cuma perampok 
bersenjata yang kebetulan menduga ada mangsa empuk. Kalo kata Polisi 
tunggu hasil penyelidikan, namun  hasil itu nanti setelah direka-reka 
dengan segala perhitungan situasi dan kondisi silahkan rekan-rekan nilai 
sendiri mana yang mendekati kebenaran.
Bagi saya sebenarnya sah-sah saja ada kerjasama internasional sesama 
lembaga penegak hukum, sesama lembaga intelijen, sesama aparat 
keamanan. Namun diperlukan kecerdasan bagi segenap aparat negara kita 
untuk lebih waspada dalam mencermeninggal  tindak-tanduk aparat asing. 
Selain itu, yang lebih penting lagi yaitu  dalam mengungkap motif-motif 
tersembunyi yang mengarah pada penghancuran negara kita Raya. Lebih 
jauh lagi jangan menjadi cecunguk kepentingan asing yang akan merobek-
robek kedaulatan negara kita Raya, apapun bentuk proyeknya betapapun 
menggiurkannya dana proyek, serta bagaimanapun manisnya investasi dan 
bantuan itu, harus berjalan di atas blue print amanat penderitaan rakyat 
negara kita Raya.
Ingat kerjasama tidak identik dengan melacurkan diri kepada asing, 
sebab  kerjasama dibangun diatas fondasi kesetaraan dalam bentuk 
partner atau counterpart, saling menghornati . Memang tidak bisa 
disangkal jika  ada aparat kita yang kebablasan menjadi simpati kepada 
asing sebab  disuapi 200-500 dollar per hari atau diberi fasilitas ini dan 
itu. Bila ada yang kebablasan tentunya menjadi tugas provost atau 
inspektorat tiap-tiap institusi untuk menyelidikinya.
367
Kembali pada masalah travel warning aparat asing, saya garis bawahi 
bahwa travel warning ini benar-benar hanya untuk mereka orang asing 
yang melakukan kegiatan mata-mata atau yang mengganggu ketentraman 
rakyat negara kita. Bagi orang asing yang ingin berwisata merasakan   
keindahan alam nusantara dan merasakan   keelokan budaya negara kita, 
maka travel warning ini tidak berlaku.
Catatan : Mas Agus yang baik...terima kasih atas infonya.
Sekian
SW
Berdasarkan peringatan Intelijen Komuniti maka menghapus 
Foto Mister Lester dan sejumlah pejabat polisi  dalam artikel ini.
Posted by Senopati Wirang /Tuesday, December 04, 2007
368
Bagaimana Memenangkan Perang Ide
Sebagian besar kalangan intel di seluruh dunia termasuk di negara kita 
lebih merasa "hebat" jika  terlibat dalam operasi khusus yang penuh 
aksi serta berdana besar. Yah...kira-kira mirip dengan kisah-kisah Double 
0 Seven. Untuk mendapatkan gelar double 0 dikisahkan harus melalui 
tahapan berbagai level operasi yang sangat berat.
Padahal di dunia modern ini hal yang juga sangat penting yang harus 
dikuasai intelijen negara kita yaitu  bagaimana memenangkan perang ide, 
pikiran, serta penguasaan opini, bukan saja dalam level nasional namun 
juga dalam level internasional. Andaikata saja...saya bisa bebas bergerak, 
tentu saya akan membuka pelatihan gratis kepada rekan-rekan Blog I-I. 
namun  melalui Blog ini, saya kira rekan-rekan akan bisa memahami, 
bahkan bisa mengembangkan lebih jauh dan lebih dalam lagi.
Mengapa perang ide sangat penting? sebab  hal ini terkait dengan 
penciptaan di dunia yang terjadi dua kali. Apapun yang manusia ingin 
wujudkan akan melalui tahapan pertama penciptaan blue print ide, 
kreatifitas, imajinasi (termasuk niat atau intention). lalu 
dilanjutkan dengan tahapan kedua perwujudan dalam bentuk materi dalam 
bentuk produk apapun bentuknya.
Ambil saja contoh demokrasi yang sekarang sudah mencapai tahapan 
perwujudan materi secara utuh di negara kita. Awalnya merupakan ide 
intelektual negara kita yang berguru ke negeri barat serta meyakini ide 
369
demokrasi sebagai jalan terbaik dalam mengelola kekuasaan negara. 
Sekarang kita bisa menyaksikan perwujudan tahap kedua yaitu pada 
pelaksanaan ide itu secara nyata dalam bentuk pemilu nasional, pilkada, 
musyawarah rencana pembangunan, pengambilan keputusan, sistem 
hukum, dst...dst.
Contoh lain yang masih berada dalam tahapan kumpulan blue print yaitu  
konsep negara Islam. Lihat saja kumpulan karya intelektual kelompok 
Hizbut Tahrir, saya kira mereka termasuk yang cukup lengkap blue print-
nya. Namun perwujudan tahap kedua masih berada jauh di belakang ide 
demokrasi.
Contoh lain di tingkat internasional misalnya bahwa kebanyakan orang 
Amerika percaya bahwa negara Amerika Serikat sedang menghadapi 
empat perang yaitu perang di Irak, Afghanistan dan kelompok Islam 
Teroris di seluruh dunia yang dikenal dengan sebutan "perang melawan 
teror". Satu tambahan terakhir yaitu  perang melawan penyebaran 
ideologi Islam radikal. Dalam definisi sempit, AS telah menang dalam 
perang melawan teror sebab  sebagian besar pimpinan dunia 
mendukungnya, namun bagaimana dengan perang ideologi? Kekejaman AS 
dalam perang melawan teror justru membalikkan simpati serta telah 
memperyakin sejumlah pimpinan negara khususnya Rusia dan China untuk 
tidak percaya atau sangat berhati-hati.
Sementara itu, kelompok radikal Islam memperoleh angin segar 
pembenaran dengan perilaku kejam Israel di Lebanon, dan wilayah 
370
Palestina, perilaku pendudukan tentara asing multinasional di Irak dan 
Afghanistan yang terlalu lama, telah mendorong lahirnya 
ketidakpercayaan pada ide pembebasan ala Amerika Serikat di dalam 
sanubari rakyat Libanon, Palestina, Irak dan Afghanistan yang setiap hari 
harus menyaksikan kemeninggal an saudara/saudarinya. 
Itu semua yaitu  akibat langsung dari kebijakan pemerintah Amerika 
Serikat yang menggambarkan seolah-olah terjadi perang melawan Islam. 
Sekarang ketika menyaksikan solidnya kekuatan anti AS di Rusia, mulai 
kebakaran jenggot dan tampaknya ide-ide demokrasi akan segera 
dihembuskan kembali ke sana. Perang semu yang dikembangkan AS telah 
membelit negara adidaya ini  dengan terlalu banyak persoalan 
internasional yang bila dibiarkan justru akan menjadi kejatuhan bagi AS.
Persepsi terhadap AS di dunia Muslim sangatlah buruk, dengan 
pengecualian Kerajaan Saudi Arabia yang sudah tidak pantas disebut 
sebagai pelindung dua tanah suci. lalu bagaimana AS 
memperbaikinya, salah satunya tentu saja dengan penciptaan tim reaksi 
cepat media, memaksimalkan peranan intelijen dan diplomat untuk 
melakukan pendekatan kepada wartawan dan media lokal untuk 
memperbaiki isi dan pesan. Silahkan tanyakan kepada seluruh kalangan 
pers negara kita, apa benar antek asing terbanyak itu ada di kalangan 
pemerintahan dan pers?
Keberhasilan nyata program AS dalam mengurangi citra buruknya di 
dunia Islam yaitu  dengan cara "membina" Islam Liberal, Islam Moderat, 
371
Islam Demokrat, dalam suatu revolusi konsep tentang Jihad melalui 
media diplomasi publik. Sehingga akhirnya di tiap-tiap negara Islam akan 
berhadap-hadapan sesama Islam yang meyakini Jihad dalam artian 
masing-masing. Hmmm ini belum termasuk isu pinggiran pengalih 
perhatian seperti aliran sempalan yang lalu ramai sebab  aspek 
kesesatannya.
Semua itu secara terencana disusun dengan sangat hati-hati dan memiliki 
blue print yang jelas. sebab  kebijakan negara AS telah menyatakan 
Perang Suci maka berbagai strategi harus melindunginya dari segala 
penjuru. Strategi yang mencakup operasi terbuka dan tertutup untuk 
mendukung kelompok lokal anti Islam, seperti LSM tertentu, partai yang 
anti Islam atau yang bersifat tidak Islami, ini  cukup massive dan 
agak berlebihan. Selain itu pemanfaatan yang sangat cerdik juga 
merambah dunia serikat buruh, gerakan wanita, kebebasan media, 
institusi pendidikan, serta gerakan pemuda. Rekan-rekan bisa perhatikan 
secara seksama bagaimana proses pembebasan seksual negara kita 
dilakukan secara baik melalui media cetak dan elektronik, bahkan 
belakangan akan menghapuskan lembaga sensor film.
Sebuah kalimat kunci dalam proyek AS ini  yaitu  menanamkan 
informasi tentang Salafis atau Wahabi beserta koneksinya dengan 
kelompok Islam radikal. Padahal negara Kerajaan Saudi Arabia yaitu  
penganut Wahabi, namun Wahabi pro AS sehingga tidak mengalami perlu 
ditekan seperti gerakan di negara kita.
372
Contoh lokal dan internasional yang saya ilustrasikan di atas hanyanya 
sebagian kecil dari berbagai perang ide yang sedang dihadapi negara kita. 
Apa yang sangat menyedihkan hati saya yaitu  bahwa negara kita Raya 
bahkan tidak sadar kalau sedang berperang di dunia ide. Ketika kita kalah 
dalam perwujudan kedua secara nyata, yang bisa dilakukan mungkin hanya 
menangis, menyesali, marah-marah, mengumpat sana-sini, saling lempar 
kesalahan dan menanggung semua malu dalam kehidupan yang singkat ini.
Saya kagum dengan sindiran cerdas kelompok seniman angklung (bamboo 
instrument) asal Jawa Barat yang tetap mengajarkan kesenian angklung 
di Malaysia, namun secara tegas meminta rakyat Malaysia untuk sadar 
diri dan punya rasa malu bila mencuri kesenian Jawa Barat. Saya juga 
simpati kepada kelompok seniman Reog asal Ponorogo yang menyampaikan 
protes ke kedutaan Malaysia. Namun pimpinan negara, pimpinan 
kementerian, pimpinan intelijen, dan elemen penting negeri ini....mengapa 
tidak ada yang mengupayakan blue print pemeliharaan kebudayaan budaya 
nusantara. Ya..saya tahu Departemen Pendidikan dan Departemen 
Kebudayaan dan Pariwisata telah memiliki program-program yang baik, 
namun  apakah sudah cukup?
Bagaimana juga dengan menghadapi pencitraan buruk terhadap tentara  yang 
dianggap belum reformasi total, khususnya dalam menghadapi masalah 
separatisme yang dikaitkan dengan HAM. Apakah itu kenyataan "mimpi 
buruk" atau fitnah para pencari keuntungan dari isu merdeka? Bagaimana 
pula jajaran penerangan tentara  melaksanakan perang ide dan 
373
perwujudannya? 
Ah terlalu banyak isu-isu yang bisa disebutkan yang akan menggambarkan 
betapa vitalnya perang ide ini . 
Semoga rekan-rekan ada yang tergerak untuk mengambil 
inisiatif menjadi panglima-panglima perang ide. Atau minimal sebagai 
Ronin terus menghembuskan semangat negara kita Raya.
Ide tulisan serta ada sari kutipan dari Washington Post
Sekian
Senopati Wirang
Posted by Senopati Wirang /Tuesday, December 04, 2007
374
Perang Ide di Metro TV 
East West Connection yang ditayangkan pada malam tanggal 5 Desember 
yaitu  nama program yang persis menggambarkan salah satu mekanisme 
perang ide sebagaimana pernah sedikit saya singgung dalam artikel 
Bagaimana Memenangkan Perang Ide.
America Abroad Media bekerjasama dengan Metro TV menjadi Host 
Bersama sebuah acara yang bagi saya telah membuktikan betapa 
pentingnya perang ide.
Dibawakan oleh Andrea Koppel bersama Najwa Shihab serta kunjungan 
Kania Sutisnawinata ke DC, kita bisa menyaksikan sebuah acara yang baru 
dan menarik. Dengan menampilkan dua Profesor negara kita yaitu Prof. 
Amin Rais dan Prof. Azyumardi Azra dan dua pakar asal AS, yaitu Carl 
Gershman, MEd (President the National Endowment for Democracy) dan 
Karl D. Jackson, PhD (Director of Asian Studies, John Hopkins, SAIS). 
Bagi mereka orang negara kita yang positif thinking akan segera 
memberikan applause....Program yang bagus !
Lalu bagaimana menilainya?
East West Connection sesuai dengan judulnya dibungkus oleh sebuah 
idealisme untuk melahirkan sebuah terobosan sharing persepsi, 
pemahaman dan ruang lingkup hubungan Islam, Teokrasi, Demokrasi, 
persepsi tentang AS di dunia Islam, perspesi tentang AS di negara kita, 
375
juga sebaliknya persepsi masyarakat AS tentang Islam dan negara kita. 
Panelis negara kita bagi saya tampak dibawah performa yang seharusnya 
sebab  terasa terlalu umum dan tidak menukik tajam komentarnya. 
Singkat kata baik pak Amin maupun Pak Azra berpendapat bahwa Islam 
tidak bertentangan dengan demokrasi, bahkan tampak arah pandangan 
yang justru menganggap nilai-nilai demokrasi banyak terdapat dalam 
ajaran Islam. Menurut Prof. Amien Rais, dilihat dari sisi ke-Islaman 
ajaran agama ini tidak menghalangi diterapkannya nilai-nilai demokrasi 
dalam sendi kehidupan bermasyarakat. Prof Azra kurang lebih juga 
demikian, dengan sedikit penekanan pada ekses demokrasi yang too much 
di sana-sini di negara kita.
Prof. Karl D. Jackson tampak membela diri manakala Prof. Amin Rais 
berulang kali menyampaikan soal faktor BUSH yang dominan dalam 
penciptaan persepsi tentang AS. Sebenarnya saya agak kecewa dengan 
landasan argumentasi Prof Amin Rais yang terlalu menekankan kepada 
aspek BUSH sebagai penyakit yang harus ditunggu lenyapnya. Sebagai 
seorang akademisi Politik Internasional seharusnya Prof Amin paham 
bahwa faktor ideosyncretic yang melekat pada diri BUSH hanya 
sepersekian persen dari proses pembentukan kebijakan luar negeri AS, 
seharusnya diperjelas ke dalam kelompok pengambil kebijakan plus Think 
Tank pendukungnya. Dalam hal ini AS perlu dipahami dari perspektif 
Republikan dan Demokrat serta Neocon beserta radikal Evangelisnya. 
Tapi saya maklum...mungkin saja keterbatasan waktu menyebabkan 
diskusi panel ini  tampak hambar dan belum menyentuh akar 
376
persoalannya. 
Dari sisi pakar AS, tampak bahwa penguatan demokrasi dianggap sebagai 
obat mujarab yang sedang digeluti negara kita dan hal itu memang tidak 
mudah dan memerlukan proses dan waktu. Tak heran bila pujian terhadap 
negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia yang demokratis terasa 
berbunga-bunga. Karl D. Jackson PhD yang pernah mempublikasikan 
"Traditional Authority, Islam and Rebellion: A Study of negara kitan 
Political Behavior" pada tahun 1980an tampaknya cukup obyektif dan 
paham atas persoalan dinamika demokrasi di negara kita. Namun 
bagaimanapun juga pandangan bahwa sekularisme sebagai jalan tentunya 
sulit diterima kaum Muslimin yang berpandangan untuk mempraktekan 
kehidupan beragama secara utuh. Jawaban Prof Azra bahwa negara kita 
agak unik dan setengah-setengah dalam mempraktekan pemisahan agama 
dan negara sangat tepat. 
Sementara pengamat politik Carl Gershman, mengatakan perlunya 
pemisahan nilai agama dengan kehidupan masyarakat, sebab  agama 
dengan aturannya sendiri dapat mengintervensi nilai-nilai kehidupan 
masyarakat yang universal. Hal itu juga didukung argumentasi rasional 
bahwa hubungan dengan Tuhan bersifat personal, sedangkan hubungan 
dengan masyarakat lain lagi. 
Catatan penting dari dalam konteks perang ide yaitu  bahwa 
dalam program East West Connection ini , kedua pakar AS secara 
meyakinkan menyampaikan tentang pentingnya sekulerisme dengan 
377
argumentasi bahwa konflik terjadi justru manakala masyarakat barat 
bergerak dalam kerangka liberalisme dan pluralisme masyrakat Timur 
(negara kita-red) justru menjadi sangat religius, sehingga tidak akan 
pernah sejalan.
Kedua, pertanyaan Andrea Koppel mengapa AS mendapatkan citra 
negatif dalam dunia Islam namun  tidak mendapatkan apresiasi dalam 
bantuan kemanusiaan di dunia Islam cukup menarik sebab  jawabannya 
berada pada ruang lingkup niat sampai pada ketulusan.
Ketiga, kesepakatan untuk memerangi terorisme sudah menjadi 
kemenangan ide Perang Melawam Teror, perkara apa dan siapa penggerak 
teror, diatur atau tidak, serta berbagai implementasi kebijakan yang 
melanggar HAM tidak disentuh. Sebuah fait a compli bagi Muslim 
moderat agar memerangi Muslim radikal.
Keempat, bahwa di negara kita telah ada kelompok nasionalis yang 
cenderung anti AS tampak dinyatakan tanpa penjelasan mengapa hal itu 
tercipta. Bukankah penghianatan AS dan sekutu Barat terhadap kaum 
nasionalis negara kita sangat jelas tercatat dalam sejarah. Lihat saja 
kasus Timor Timur, meskipun hal itu bukan sepenuhnya salah AS sebab  
manajemen yang buruk dari era Orde Baru, namun mau tak mau sering 
dirasakan oleh kelompok nasionalis sebagai balik badannya AS. Lalu 
bagaimana pula dengan jatuhnya presiden Sukarno dan Suharto. Apakah 
kerentanan kepemimpinan nasional itu boleh menjadi mainan sedangkan 
rakyat negara kita yang harus membayarnya. Entahlah apakah rakyat 
378
negara kita harus berterima kasih kepada AS atau mengutuknya.
Kelima, yang terpenting yaitu  catatan /komentar dari Gershman yang 
menyatakan bahwa tidak ada konflik Islam dan Barat. Thesis tentang 
Clash of Civilization dinyatakan terlalu menyederhanakan persoalan. 
Namun anehnya Gershman justru mengatakan bahwa ada konflik di dalam 
dunia Islam, yaitu Islam Jihadis dan Islam yang benar....aha, cukup unik 
bukan susunan logika dan argumentasi yang menggiring ini . Bahkan 
Prof Amin dan Prof Azra tampaknya tidak sadar dan jangan-jangan 
justru mengamininya saja. 
Poin Kelima itulah yang sangat gencar dipropagandakan di dunia Islam di 
manapun, termasuk di Timur Tengah. Kelompok ini teroris...radikal dan 
bukan Islam yang benar sebab  melakukan kekerasan. Pada gilirannya 
nanti...kelompok Islam yang memperjuangkan agenda politik juga akan 
masuk dalam ruang radikal sebab  melawan sekulerisme, liberalisme dan 
pluralisme. 
Saya tidak menyarankan membiarkan radikalisme merajalela, namun  
pendefinisian dan keputusan bangsa negara kita dalam penyusunan masa 
depan negara kita Raya jangan sampai didikte oleh pemikiran yang hanya 
sesuai dalam logika ilmuwan Barat. Menjadi tanggung jawab intelektual 
negara kita untuk menyusun pondasi yang kuat dalam kehidupan berbangsa 
dan bernegara. Dalam berbagai aspek yang menjadi kerentanan dan 
kerawanan nasional negara kita yang dipicu baik dari unsur domestik 
379
maupun asing jelas menjadi tanggung jawab anak bangsa negara kita untuk 
menguras tenaga dan pikiran dalam mencarikan jalan keluarnya. 
Demikian pula dalam menghadapi apa yang disebut sebagai radikalisme 
"Islam" yang tumbuh subur di ruang ideologi sebab  kebebasan yang 
dijamin oleh demokrasi. Sesungguhnya efek samping menguatnya 
regiliusitas Islam di lingkungan demokratis terjadi di seluruh dunia 
Islam, Aljazair, Maroko, Mesir, Yaman, negara kita merupakan negara-
negara dimana kebangkitan religi justru tampak subur sebab  sistem 
yang demokratis. Ketakutan kaum sekuler dan pluralis yaitu  lahirnya 
kepemimpinan Islam yang kuat yang lalu mereduksi demokrasi 
menjadi Teokrasi Islam, sebab  siyasah Islam dalam berbagai 
textbooknya menganjurkan pencapaian kekuasaan.
Sekali lagi saya tekankan bahwa menjadi tanggung jawab seluruh 
komponen bangsa negara kita untuk menjaga, membangun dan meneruskan 
apa yang menjadi kesepakatan bersama. Namun ketika terjadi perbedaan 
persepsi dan cita-cita...dialog harus dikedepankan dengan niatan mencari 
jalan keluar bersama. Keyakinan Senopati Wirang bahwa bangsa 
negara kita mampu memimpin dirinya sendiri dan mampu menentukan masa 
depannya. Semoga.
Sekian
SW
380
Posted by Senopati Wirang /Thursday, December 06, 2007
381
Perang Fikiran
Sebagai prajurit perang fikiran aku menghilang 
Sekitar satu bulan saya tinggalkan Blog I-I, tak disangka ada puluhan 
komentar dan e-mail. Maaf baru saya tanggapi pagi ini, semoga sahabat 
tidak kapok untuk mengkritisi maupun menyampaikan analisanya 
yang akan sangat bermanfaat bagi NKRI.
Sebagian sahabat bertanya-tanya dan menyampaikan catatan-catatan 
yang bagus maupun yang pedas. namun  beginilah adanya rumah 
dengan segala kekurangannya.
Sepintas lalu saya melihat sahabat masih setia meramaikan 
beranda Blog I-I, saya hanya bisa terharu dan sangat berterima kasih. 
sebab  ibaratnya sahabat sangat baik hati mau menengok 
prajurit sekarat yang sedang berdiri di depan liang kuburnya.
Izinkan saya, kali ini menuliskan sesuatu yang mungkin sering luput dari 
pandangan komunitas intelijen maupun masyarakat umum. Intelijen hidup 
dengan segala pencitraan yang seringkali tidak terbayangkan oleh intel 
yang menjalaninya.
Seringkali seorang prajurit perang fikiran (intel) juga bertempur dalam 
ruang pikirnya sendiri tentang apa-apa yang sudah dilakukannya. Akankah 
terampunkan dalam pengadilan akhir di hadapan Yang Maha Kuasa? Siapa 
yang akan menyelamatkannya?
382
Bertanya-tanya juga dalam ruang fikirnya, adakah kebaikan yang bisa 
dicapai dengan kejahatan? siasat demi siasat menggerogoti kejernihan 
hati. Kebiasaan untuk menempatkan kepentingan nasional, eksekutif serta 
pimpinan di atas kepentingan lain mungkin saja menabrak kebaikan dan 
kebenaran sejati.
Meyakinkan hati dan pikiran bahwa menjadi seorang intel yaitu  juga 
menjalani kebaikan seringkali goyah dalam ketidakpastian langkah 
kebaikan itu sendiri. Bahkan terhapus dari ingatan seorang intel untuk 
rasa bersalah, berlindung dengan pembenaran-pembenaran langkah yang 
ternyata tidak baik, bahkan cenderung teramat jahatnya.
Perhatikan perjalanan sejarah bangsa kita, peranan intelijen bukan saja 
dalam membangun NKRI, namun  juga dalam menggerogotinya dengan 
mabuk kekuasaan dalam sistem otoriter-militeristik. Entah sudah berapa 
banyak kelukaan yang tercipta dalam pembangunan bangsa negara kita. 
Begitulah hidup...setidaknya sebelum kita masuk ke alam kubur ada 
kesadaran dan tahu persis apa-apa yang harus dipertanggungjawabkan 
dalam kekerasan memegang rahasia negara.
Perang fikiran dalam diri seorang intelijen yaitu  keniscayaan yang tidak 
terhindarkan. Apalagi bagi mereka yang benar-benar telah mengalami 
pahit getirnya dunia intelijen.
Dalam masa-masa akhir perjalanan saya, ada semacam keyakinan bahwa 
intelijen bisa mencapai tujuannya dengan jalan kebaikan dan kebajikan, 
383
dimana tujuan menjaga kepentingan nasional harus dipahami secara lebih 
dalam dengan pematangan konsep operasi yang tidak terjebak dalam 
taktik jangka pendek seperti pada masa Orde Baru. Kekeliruan dalam 
mengelola persoalan bekas propinsi Timor Timur, Aceh, Maluku, Papua, 
serta isu Islam radikal sangat jelas disebabkan konsep usang intelijen 
militer yang selalu berada dalam keadaan ketakutan untuk kalah. 
Sehingga langkah represif dan operasi "jalan singkat" ditempuh demi 
NKRI.
Tidak ada yang salah dengan konsep demi NKRI, namun  metodenya sangat 
sembrono dan sudah tidak bisa mengikuti perkembangan zaman. Mengapa 
banyak unsur pimpinan keamanan nasional menjadi sangat ketakutan 
dengan kunjungan orang asing ke wilayah yang dinilai "bermasalah". 
yaitu  menjadi kedaulatan Republik negara kita untuk menjaga keutuhan 
NKRI. Namun metode penjagaan kedaulatan ini  seyogyanya bisa 
terintegrasi dalam metode pembangunan bangsa yang menyeluruh. Selain 
itu, ada semacam blue print jangka pendek dan jangka panjang yang pada 
gilirannya akan semakin memantapkan kebangsaan negara kita dalam 
kebhinnekaan.
Semoga tulisan singkat ini mampu merangsang sahabat untuk 
memikirkan secara lebih serius konsep maupun langkah-langkah nyata 
untuk menjamin eksistensi NKRI yang kuat baik dalam konsolidasi 
internal seluruh komponen bangsa, maupun dalam menghadapi tantangan 
dinamika internasional.
Seno
Posted by Senopati Wirang /Tuesday, March 04, 2008
384
385
SENOPATI WIRANG 
ON BLOG I-I
386

Blog ini hanyalah refleksi keprihatinan seorang anak bangsa negara kita 
yang menjadi saksi terpuruknya salah satu elemen bangsa dan negara 
yang vital, yaitu INTELIJEN.
Pendapat dan analisa serta informasi yang ada dalam Blog ini menjadi 
tanggungjawab individual yang tidak lepas dari faktor kekhilafan, 
subyektifitas dan kurang akuratnya data pendukung. Perlu pula 
ditegaskan bahwa semua tulisan dalam Blog ini tidak ada kaitannya 
dengan institusi manapun, baik negara maupun unsur private.
Silahkan membaca......
Posted by senopati wirang / Monday, September 11, 1995
387
Mengapa Senopati Wirang?
Setelah sekitar 22 e-mail menanyakan tentang siapa saya dan mengapa 
menggunakan nama Senopati Wirang, saya pikir cukup adil bila saya share 
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini  di Blog. Khususnya supaya 
tidak ada lagi yang penasaran atau mengirimkan pertanyaan yang sama 
lewat e-mail.
Pertanyaan siapa saya dan mengapa Senopati Wirang sangat berkaitan, 
sebab  pertanyaan mengapa akan menjawab pertanyaan siapa.
Maka dibandingkan  itu, saya mulai dengan jawaban mengapa Senopati Wirang. 
Senopati yaitu  sebuah kata yang akan segera menggetarkan setiap dada 
anggota intelligence community di masa saya aktif. Komunitas intelijen 
negara kita di masa itu boleh dinilai solid dalam artian organisasi dan 
operasi, namun  tidak memiliki visi jauh ke depan. Senopati yang lalu 
dijadikan simbol bagi insan intelijen negara kita lalu digambarkan 
dalam bentuk ksatria tanpa nama yang senantiasa memperdalam ilmu dan 
memperluas cakrawala. Dalam perjalanan ini  sang Ksatria selalu 
membawa sebilah pedang, sebagai simbol bela negara dan bukan sebagai 
cerminan watak agresif. Jadi singkatnya identitas Senopati 
seharusnyalah melekat di dalam dada setiap insan intelijen negara kita.
lalu kata Wirang saya artikan menanggung malu. Saya meyakini 
388
bahwa "mayoritas" insan intelijen negara kita tidak terlibat dalam 
perbuatan, kegiatan atau operasi yang memalukan baik bagi dirinya, 
bangsa maupun negara. Seingat saya, saya juga tidak pernah (tidak 
merasa) melakukan tindakan yang memalukan. Meskipun demikian, sejak 
saya mulai memikirkan konsep blog ini, saya sadar bahwa perbuatan 
menuliskan dunia intelijen melalui media blog yaitu  berarti saya siap 
menanggung malu. Bagaikan menepuk air, maka tak urung muka sendiri pun 
sewajarnya akan basah.
Setelah memahami jawaban mengapa, saya berharap pertanyaan "siapa" 
tidak lagi menjadi penting, lagipula di kalangan intelijen-pun saya kurang 
dikenal. Lebih jauh, saya ingin menyampaikan keinginan murni dari hati 
saya untuk hanya ada di dunia maya berupa tulisan blog ini.
Juga kepada saudara-saudari yang terus berusaha meneliti keberadaan 
saya. mohon ada pengertian untuk memahami posisi saya, khususnya untuk 
rekan di Amerika atau dimanapun juga yang memiliki teknologi 
pemantauan e-mail dan blog.
Bahasa Inggris
Pagi ini tercetus ide untuk memberanikan diri saya menulis dalam bahasa 
Inggris, tentu saja Inggris saya sangat rough, setidaknya ini salah satu 
kesan yang  pernah disampaikan salah seorang profesor terkenal dari 
Amerika yang  mengajari saya tentang politik internasional puluhan tahun 
silam. Bagaimana dengan kemampuan Inggris saya sekarang, tentunya 
semakin buruk...rusty, mungkin sudah berkarat, yah... little little I can 
seperti kata si Boneng anak betawi. Tapi tak apalah, mudah-mudahan 
anak saya mau sedikit menolong melakukan cek ulang, kalaupun tidak...toh 
rekan-rekan dunia maya saya bisa mengerti bahwa saya bukan penutur 
asli bahasa Inggris, atau mungkin bahkan ada yang mau menolong 
memperbaikinya....dengan senang hati saya terima setiap koreksinya.
Mengapa bahasa Inggris, meski jumlah penutur bahasa yang  terbesar 
yaitu  orang-orang Chinese dengan Mandarinnya, namun  bahasa 
internasional lintas negara yang dominan saya yakini tetap Inggris, lagi 
pula saya tidak mengerti mandarin. Meski di Amerika sekarang bahasa 
Inggris harus bersaing dengan bahasa Spanyol, saya yakini Inggris tetap 
dominan dan dipahami secara lebih luas. Bahasa internasional lainnya 
semisal Arab, Perancis, Russia, sayangnya saya juga tidak paham, jadi 
tidak bisa mewarnai blog ini.
Soal e-mail dan komentar
Rekan-rekan dunia maya yth,
Saya sangat senang dan merasa hidup lagi dengan adanya sejumlah e-mail 
yang masuk. Meski jumlahnya tidak terlalu banyak, saya merasa perlu 
menyampaikan sedikit penjelasan untuk mencegah terjadinya 
kesalahpahaman dalam berkomunikasi via e-mail.
1. Buat rekan-rekan yang berminat menjadi anggota intelijen, saya 
mohon maaf sebab  tidak bisa menyalurkan minat yang mulia 
ini  ke lembaga-lembaga intelijen yang ada di negara kita. 
2. Buat rekan-rekan anggota intelijen maupun non-anggota intelijen 
yang berminat memperdalam ilmu intelijen, pintu selalu terbuka 
untuk berdiskusi melalui internet. Namun perlu saya tegaskan 
bahwa saya tidak bisa mengajari hal-hal yang bersifat praktek 
keterampilan untuk operasi, misalnya soal intelijen devices, lock 
picking, senjata, dll. 
3. Buat rekan-rekan yang telah mengirimkan komentar atas blog 
Intelijen negara kita, saya sangat berterima kasih. lalu, 
untuk keperluan diskusi yang lebih obyektif, saya sudah merubah 
setting untuk komentar, jadi rekan-rekan bisa langsung 
mengkomentari atau berpendapat di blog. Saya yakin, komentar 
rekan-rekan yang positif maupun negatif akan bermanfaat untuk 
semua pihak, tentunya saya akan mengecualikan komentar yang 
tidak pantas seperti penggunaan kata-kata makian, kata-kata 
yang mengandung pornografi, kata-kata yang bersifat menghujat 
kelompok tertentu.
4. Saya yakin, negara kita tidak lagi dibelenggu oleh sistem 
pemerintahan yang otoriter-militeristik. Dalam kerangka NKRI 
yang demokratis, saya juga yakin bahwa pihak-pihak yang 
bersinggungan dengan blog Intelijen negara kita bisa mengerti 
dan memahami perkembangan blog ini. Jadi saya berharap tidak 
akan terjadi sesuatu apapun yang bersifat merugikan. Bahkan 
saya berharap ada pihak-pihak pemerintah yang mengklarifikasi 
atau membatah pernyataan saya dalam blog ini.
5. Harapan saya, yaitu  reformasi intelijen bersama-sama dengan 
refromasi militer dan bidang-bidang lainnya bisa dikawal menuju 
kejayaan di masa mendatang dengan berlandaskan pada asas 
keadilan dan kesejahteraan untuk rakyat negara kita. Bukan untuk 
kepentingan politik golongan, elit, atau penguasa.
Saya mengerti bila mayoritas dari rekan-rekan masih meraba-raba dalam 
rasa ingin tahu dan membatasi komunikasi melalui jalur e-mail pribadi dan 
tidak berkomentar di blog Intelijen negara kita.
Maaf bila ada hal yang tidak berkenan.

Sehubungan dengan minat yang terus berkembang dari rekan-rekan 
pembaca blog Intelijen negara kita, saya akan membuka kesempatan 
kepada rekan-rekan untuk mengirimkan artikel dalam bentuk opini 
ataupun analisa singkat. Meskipun pembukaan kesempatan untuk 
berkomentar belum mendapat tanggapan yang berarti, namun kontak via 
e-mail telah mengalir dalam frekuensi yang lumayan mengagetkan saya.
lalu untuk menjaga kesesuaian tema umum dalam blog Intelijen 
negara kita, syarat utama dalam pemuatan artikel rekan-rekan yaitu  ada 
kaitannya dunia intelijen, walaupun cuma sedikit.
Saya akan melakukan seleksi dan mungkin sedikit editing tanpa merubah 
isi. Sebagai aturan main yaitu  sebagai berikut:
1. Artikel yang dikirim yaitu  hasil karya asli penulis. Bila sudah 
pernah dipublikasikan di media lain, mohon diinformasikan 
sebagai catatan yang wajib saya tuliskan sebagai penjelasan 
tambahan untuk artikel yang dikirim. 
2. sebab  blog Intelijen negara kita bersifat sukarela sebagai 
sumbangsih bagi masa depan NKRI yang demokratis, kuat 
berwibawa, dan bersih, maka sifat pengiriman artikel juga atas 
dasar sukarela untuk disharing kepada pembaca blog ini.
3. Untuk identitas penulis mohon dijelaskan apakah akan 
mencantumkan nama asli atau nama alias. Dari sejumlah e-mail 
yang saya terima sebagian ada yang secara terbuka dan nyaman 
menggunakan identitas asli, dan ada sebagian yang menggunakan 
nama alias. lalu juga mohon disampaikan apakah pembaca 
393
blog Intelijen negara kita bisa langsung berkomunikasi via e-mail 
dengan penulis. Bila boleh, saya akan mencantumkan e-mail 
penulis.
4. Berbeda dengan fasilitas di media massa online yang sudah 
mapan, blog Intelijen negara kita masih bersifat standard dengan 
segala kekurangan dalam menampilkan setting halaman demi 
halaman. Dengan pola lines maka tampilannya akan cenderung 
dibaca dari atas ke bawah, sehingga artikel yang panjang akan 
menyita ruang yang banyak. Dengan demikian, alangkah baiknya 
tulisan yang dikirim itu singkat padat, misalnya sekitar 1000-
2000 kata. namun  aturan ini tidaklah kaku, untuk artikel yang 
sarat informasi data dan sulit untuk dipersingkat, mungkin tidak 
apa-apa.
5. Untuk menjaga keseimbangan dengan tulisan saya pribadi, maka 
sebagai tahap awal dalam satu minggu maksimal saya akan 
mengupload dua artikel yang sudah saya seleksi. Hal ini juga 
bersifat fleksible dan bisa berubah di lalu hari.
Tujuan dari publikasi artikel/opini anda ini yaitu  untuk membuka 
kesempatan bagi siapapun pembaca blog Intelijen negara kita untuk 
berkontribusi.
Sekian. Silahkan sampaikan kritik dan saran di kolom komentar, atau bisa 
juga dikirimkan ke e-mail saya.
Posted by Senopati Wirang /Wednesday, December 21, 2005
394
Non-aktif untuk medical check-up
Kepada rekan-rekan yth,
Di akhir tahun 2005 dan menyambut tahun baru 2006 sebagian besar 
orang merasa bahagia sebagian lagi tidak, saya termasuk yang tidak 
sebab  sedang diberi cobaan penyakit oleh Yang Maha Kuasa. Selain 
faktor vitalitas tubuh yang semakin menurun mungkin juga sebab  faktor 
usia yang tak ada obatnya.
Untuk mengatasi serangan penyakit ini  terpaksa saya harus 
dirawat selama beberapa hari di rumah sakit dan memerlukan sekitar 
seminggu atau dua minggu untuk pemulihan. Masih beruntung sebab  
teknologi kesehatan di sini sangat baik disertai oleh pelayanan medis 
yang membuat saya nyaman ditunjang oleh sistem asuransi yang jelas. 
Dalam kesakitan ini saya menerawang ke tanah air tercinta dan 
meneteskan air mata sebab  saudara-saudara setanah air masih banyak 
yang belum bisa merasakan sistem pelayanan kesehatan yang baik. Kisah 
penderitaan dan kemeninggal an akibat penanganan kesehatan yang kurang 
memadai sering diulas di media massa. Mudah-mudahan, demokratisasi 
dan pemulihan serta pembangunan ekonomi-politik nasional juga 
menyentuh sektor kesehatan secara serius.
Tulisan ini saya berikan pada anak saya untuk diupload agar rekan-rekan 
bisa memahami mengapa blog Intelijen negara kita mengalami kemandegan 
atau kekosongan. Juga mohon maaf atas belum sempatnya saya membalas 
sejumlah e-mail rekan-rekan sekalian.
Mohon do'anya
Hari ini saya agak berduka sebab  e-mail bernada ancaman dan caki-maki 
kembali berhamburan ke alamat e-mail dan komentar pada Blog I-I.
Mohon maaf bila komentar yang terlalu kasar tidak saya publish, hal ini 
semata-mata sebab  subyektifitas saya sebagai pemilik Blog.
Namun ada baiknya bila saya tuliskan saja menjadi satu dalam tulisan kali 
ini bagaimana komentar, kritik dan ancaman yang saya terima, terserah 
kepada segenap pembaca untuk menilai ini dari substansi tulisan, 
manfaat positif dan pengaruh negatifnya.
Berikut ini bermacam-macam komentar dan e-mail yang tidak saya 
publish sebab  tidak terkait langsung dengan substansi tulisan-tulisan 
saya.
1. Hei bung SW jangan nulis macam-macam deh, udah gila kali bikin 
blog beginian. Kalo udah tersingkir dari community, tidur aja deh 
kaya sleeping agent...selamanya. Mau dibikin tidur selamanya!!
2. Jangan kira bisa nulis seenaknya...kalo masih diterusin liat aja 
akibatnya.
3. Pencemaran nama baik senopati sebaiknya segera dihentikan, 
kampungan pake nulis-nulis dunia intel...dasar anjing kurap.
4. Bangsat mana lagi nih pake nulis-nulis blog intel, kalo emang ente 
intel atawa bekas intel...lapor dong biar jelas.
5. Kalo nulis liat-liat dong, jangan tabrak sana-sini. Sok tahu lagi.
396
6. Blog lucu yang tidak bisa dipercaya ditulis sama orang aneh.
7. Blog apaan neeh!! another sick person!!
8. Ini dia blognya intel frustasi.....
9. Mas kalo pengin bikin karangan beginian jangan dipublish deh, 
malu-maluin aja.
10. Woiiii jangan kebanyakan nulis soal Islam...gak enak dibacanya.
Demikian sebagian komentar yang tidak saya publish sebab  
subyektifitas saya semata, buat para pembuat komentar di atas, semoga 
bisa menjadi obat ketidaksukaan pada Blog I-I. 
Buat pembaca yang lain, agar diketahui bahwa sifatnya 
independent dan tidak merasa perlu untuk memiliki kaitan dengan 
siapapun.
Meski saya tidak ambil pusing, tapi jadi pikiran juga akhirnya. Terima 
kasih buat rekan-rekan yang masih mensupport secara moril atas 
keberadaan Blog I-I.
Menunggu Aksi Dukungan
Saya mohon ma'af kepada semua rekan-rekan, sebab  tulisan saya 
sebelumnya tentang caci dan maki terkesan lemah dan seperti minta 
simpati. Memang demikianlah adanya, saya perlu juga dorongan untuk 
terus menulis sebelum nantinya blog ini akan saya wariskan pada kalangan 
muda intelijen yang berminat dan punya komitmen untuk masa depan 
intelijen negara kita yang lebih baik.
Ya...tentu saja saya tahu harus bagaimana menyikapi ancaman maupun 
komentar sebagian pembaca.
Saya sengaja menunggu sampai adanya komentar yang positif, sayang 
tidak semua langsung mengkomentarinya di Blog, lebih senang tertutup 
dan via japri tampaknya.
Setidaknya hal ini juga menjadi cerminan bahwa tentang warna dunia 
intelijen yang tidak semuanya negatif dan tidak semuanya positif.
Saya kira kondisi pro-kontra terhadap sebuah persoalan sudah menjadi 
hal yang wajar di negara kita sekarang ini. Lihat saja misalnya pro-kontra 
RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP). Begitu kuatnya perbedaan 
sikap ini dari sangat pro sampai-sampai mengeluarkan ancaman misalnya 
ancaman somasi MMI terhadap Gubernur Bali, sebaliknya pihak yang 
menolak sampai mengancam akan terjadi disintegrasi bila RUU APP 
dipaksakan menjadi UU.
Mengapa demokrasi di negara kita menjadi paksa-memaksakan demikian?
Kembali pada Blog I-I, saya cukup beruntung sebab  Blog ini berada di 
ruang hukum yang nyaris tidak tersentuh oleh hukum positif suatu 
negara. Sepanjang suatu Blog berjalan dalam koridor penyampaian 
pendapat yang obyektif, amatlah sulit untuk dilakukan langkah hukum 
sebab  pemilik Blog tidak melakukan pelanggaran apa-apa. Begitu-pun di 
dunia intelijen...bagi saya hal ini cuma tinggal siapa yang lebih canggih dan 
lebih cepat mengambil tindakan dan pengamanan saja.
Pihak-pihak yang mengeluarkan ancaman dan cacian saya perhatikan 
bukanlah berasal dari mereka yang sungguh-sungguh memperhatikan Blog 
I-I. Mereka mungkin hanya usil dan sedikit tersinggung dengan salah satu 
tulisan saja. Lagi pula sampai saat, saya "belum berani" menuliskan secara 
gamblang dan sembrono sebuah persoalan yang menyangkut figur-figur 
penting di NKRI, catatlah misalnya soal pemebersihan NKRI dari anasir-
anasir komunisme, masalah perampokan besar-besaran di tubuh 
Pertamina, kasus penjajahan Freeport, kasus petrus, kebijakan blunder 
Timor-Timur, Tanjung Priok, Aceh, papua, Ambon, Poso, pembunuhan 
aktivis HAM dll. Begitu suramnya wajah sistem politik dan sosial 
negara kita yang mungkin akan tetap tersimpan rapi dalam bentuk dokumen 
rahasia. Meski kalangan intelijen tahu kebenaran...namun  tidak selamanya 
kebenaran itu bisa ditampilkan ke publik.
Hari ada 15 e-mail dan 6 komentar yang saya baca dan komentar saya.... 
sungguh luar biasa sangat menarik.
Pertama saya semakin menyadari bahwa para pembaca baik yang 
iseng-iseng, agak serius, sampai yang sangat serius yaitu  orang-orang 
yang kritis dan berhati-hati dalam membaca. Sesuai dengan harapan saya 
sejak awal bahwa ini akan mendapat tanggapan-tanggapan yang 
sensitif dan cerdas dalam menilai bertaburannya informasi, termasuk 
yang tertulis di dalam blog I-I.
Singkatnya, saya sangat gembira sebab  ada keyakinan dalam hati saya 
bahwa ini tidak akan selamanya satu arah tulisan dari saya, 
namun  juga koreksi, bantahan, dan ktitikan dari para pembaca yang 
budiman. Saya tetap membuka pintu untuk partisipasi yang lebih serius 
dari saudara-saudara yang budiman untuk memperkaya blog I-I.
Sungguh benar komentar yang menyatakan bahwa kita harus tetap 
waspada dan hati-hati terhadap blog I-I, sebab  anda tidak tahu siapa 
saya dan apa motivasi saya dalam menyusun blog ini. namun  bila saya 
balikkan...toh saya juga tidak tahu siapa anda dan apa motivasi anda 
dalam mengikuti blog I-I. Sebagian besar dari saudara-saudara pembaca 
saya yakini memiliki motivasi yang baik...minimal mencari tahu dunia 
intelijen negara kita. Hanya sebagian kecil yang bermotivasi negatif 
dengan cara mengintimidasi perjalanan blog I-I. namun  itulah pro-kontra 
alam demokrasi yang kita pilih sekarang.
Lebih jauh lagi, ternyata diantara saudara-saudara pembaca tidak sedikit 
yang memiliki informasi dan pengetahuan yang jauh lebih baik dan lebih 
akurat dari yang saya miliki. Oleh sebab  itu, tidak ada salahnya bila 
tulisan saya dikoreksi secara seksama.
Saya memang berusaha menghindari berkembang menjadi jurnal 
diary pribadi perjalanan hidup saya, dan berharap berkembang 
menjadi tempat berdialog/berdiskusi dengan tema memajukan dunia 
intelijen negara kita dalam kerangka NKRI demokratis.
Terima kasih
Posted by Senopati Wirang /Thursday, March 16, 2006
401
Buat Sahabat Letkol Djuanda
Berita kemeninggal an sahabat Letkol Djuanda satu setengah bulan yang lalu 
menambah kesedihan saya. Teramat sulit untuk menuliskan cerita 
kenangan tentang beliau tanpa membuka jati diri Senopati Wirang. 
Teramat sulit untuk menerima kenyataan bahwa saya juga tidak mampu 
menengok ke Paris maupun menghadiri acara pemakaman sebab  kondisi 
saya tidak lebih baik dari penyakit beliau waktu itu. Sekian lama saya 
pendam dan baru sekarang saya tuliskan pernyataan ma'af atas 
ketidakhadiran saya di saat-saat terakhir seorang sahabat.
saya kutipkan sebuah kenangan
Never was a man so blind 
He had no time for anyone
Closed his eyes and turned his head away
Pushed aside his friends..................
kenangan dari sebuah lagu yang semakin mendorong kita untuk hanya 
mengandalkan diri sendiri dan membuat saya mengambil jalan yang 
berbeda puluhan tahun silam.
Senopati Wirang seorang pengecut?
Sungguh saya tersenyum-senyum dengan komentar seorang anynomous 
yang meminta saya mengidentifikasi diri, yang menuduh saya double 
agent, dan yang menyebut saya pengecut serta tidak memiliki jiwa 
pahlawan.
Akan saya jelaskan secara singkat dan padat. Anggota Intelijen sampai 
meninggal nya tidak mengejar popularitas dan dilatih untuk berani menanggung 
segala resiko pekerjaan. Tidak mengejar status pahlawan dan kiprah 
sesungguhnya hanya diketahui sedikit orang. Tidak mementingkan 
eksistensi jati diri di dalam masyarakat yang haus berita tentang siapa, 
apa, dimana, bagaimana dan mengapa. Singkatnya tidak pernah ada 
identitasnya di tengah-tengah masyarakat. Masyarakat hanya bisa 
merasakan keberhasilan dan kegagalan kerja intelijen dengan peristiwa-
peristiwa.
Lagi pula Senopati Wirang sudah lama meninggal  dan kuburannya-pun bisa 
dengan mudah ditemui di negara kita. Tentu saja pengungkapan identitas 
Senopati Wirang hanya bisa terwujud bila ada penyidik atau penyelidik 
intelijen yang cukup cerdas membaca semua tulisan sejak awal. 
Setelah kuburan ini  ditemukan dan ternyata tida ada tulang 
belulang manusianya alias kosong, maka penyelidik akan segera mampu 
menduga siapa saya.
Apalah pentingnya kepahlawanan dan kepengecutan bagi saya, sebab  itu 
semua tidak akan bisa merubah doktrin ketiadaan jati diri saya di muka 
bumi. Hanya sebab  ide kecil untuk memercikan api reformasi ke dalam 
tubuh Intelijen negara kita, maka lahir sekaligus melahirkan 
kembali sosok lama dalam wajah baru Senopati Wirang. Maka saudara-
saudara hanya akan mengenal Senopati Wirang dalam dunia maya ini.
yang dalam archives-nya dimulai pada September 1995 yaitu  
simbol semata sebab  belum lama merambah dunia cyber, dan 
semua pembaca yang teliti terutama sesama blogger saya kira bisa 
mengerti.
Silahkan dirasakan saja kehadiran apa adanya...isi tulisan/artikel 
setidaknya bisa membuat saudara-saudara pembaca mengenal kehadiran 
seorang Senopati Wirang.
Pertama-tama saya ingin menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan 
atas perhatian maupun atas komentar serta e-mail bernada simpati atas 
kondisi saya.
Dalam masa-masa pemulihan ini  saya berkesempatan melakukan 
introspeksi ke dalam diri saya sendiri berkaitan dengan keberadaan Blog 
I-I. Disadari ataupun tidak, ternyata memiliki pengaruh yang 
cukup luas bila saya lihat dari atensi serta ragam pengunjung yang 
membaca dan mengikuti tulisan Blog I-I. Oleh sebab  itu, saya akan 
mencoba menata kembali dalam jalur yang lebih ideal yaitu demi 
kemajuan dan masa depan Intelijen negara kita serta kejayaan negara kita 
Raya.
Introspeksi ini  semakin intensif ketika saya menerima e-mail yang 
sangat kritis beberapa hari yang lalu. E-mail yang menyoroti aspek moral 
ini  membuat hati saya gelisah dan tergerak untuk segera 
memperbaiki kekeliruan dengan analisa yang lebih baik.
Langkah awal yang perlu saya lakukan mulai hari ini yaitu  memperbaiki 
analisa-analisa saya yang cenderung subyektif dan berkesan menjatuhkan 
kredibilitas beberapa kalangan ataupun institusi intelijen di negara kita. 
Pada kesempatan ini juga saya sangat berterima kasih kepada seseorang 
yang misterius namun begitu teliti dan memberikan kritik keras yang
obyektif atas perilaku analisa saya. Saya hanya bisa menduga bahwa dia 
seorang tipe agen analis yang teliti dan pandai menulis serta idealis, dan 
yang pasti dia tidak di negara kita. Selanjutkan sebut saja dia agen P5 (PE-
LIMA / PI-FIVE).
Teguran yang sangat bermakna bagi saya yaitu  ketika dia menyampaikan 
bahwa beberapa artikel yang saya tulis besar kemungkinan bisa 
menimbulkan fitnah serta terakumulasi pada pemahaman publik yang 
salah tentang Intelijen negara kita. Bila hal ini tidak saya perbaiki maka 
hal ini  akan menjadi opini publik yang bersifat semi permanen dan 
lama-lama menjadi permanen seperti stereotipe negatif. Ketika publik 
menjadi haus akan informasi tentang intelijen, saya menyajikan sebuah 
informasi yang kurang akurat dan cenderung terlalu jauh menilai tanpa 
mempedulikan dampak yang mungkin ditimbulkan. Sementara itu, saya 
tidak mengerti apa yang sedang sungguh-sungguh terjadi dalam dunia 
intelijen negara kita masa sekarang. Menurut agen P5 saya telah 
melakukan beberapa kecerobohan dalam analisa yang bila tidak saya 
perbaiki akan berdampak negatif bagi dunia intelijen negara kita.
Mengikuti saran agen P5, bersama ini saya dengan tulus hati 
menyampaikan permohonan ma'af kepada segenap pimpinan Komunitas 
Intelijen negara kita atas analisa-analisa yang ceroboh yang telah saya 
lakukan di Blog I-I. Secara khusus saya juga mohon ma'af kepada 
Pimpinan BIN, Pak Syamsir dan Pak Assad bila saya terlalu jauh menilai 
bapak dan institusi yang bapak pimpin. Juga kepada analis DR. AC 
Manullang dan DR. Wawan H. Purwanto, saya tidak pernah bermaksud 
meragukan gelar akademis bapak-bapak berdua. Kepada kalangan intelijen 
militer dan strategis serta Kepolisian, saya juga mohon ma'af atas 
kecerobohan saya. Kepada kalangan akademisi yang sedang menggagas 
reformasi intelijen, saya juga mohon ma'af bila saya terlalu kasar dalam 
menilai analisa saudara-saudara sekalian. Saya berjanji untuk 
memperbaiki analisa saya di masa mendatang.
Saya kira permohonan ma'af ini tidaklah berlebihan sebab  agen P5 
benar-benar berhasil menggugah saya untuk lebih teliti dalam melihat 
persoalan secara obyektif. E-mail agen P5 yang panjang lebar menyoroti 
aspek moral benar-benar menggugah saya untuk memperbaiki 
diri sekaligus memperbaiki dari pengaruh subyektifitas saya 
pribadi.
Mulai hari ini saya akan mencoba melanjutkan kembali secara 
lebih hati-hati dan obyektif serta lebih mandiri dengan data-data yang 
bisa dipertangungjawabkan.
Kepada agen P5 saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya sebab  
telah mengingatkan saya dengan begitu kritisnya. Tanpa adanya kritik 
yang membangun seperti yang anda lakukan, mungkin saya akan 
kebablasan dalam menuliskan dunia intelijen versi saya pribadi.
Saya sangat berterima kasih atas masukan dari sejumlah rekan 
yang secara lugas maupun diplomeninggal s mengkritik tulisan-tulisan dalam 
Blog I-I. Berkurangnya daya kritis ini  semata-mata 
sebab  saya secara sadar melakukan penghalusan. Meskipun ada pihak-
pihak yang menawarkan "keuntungan", saya tidak mengalihkan kendali 
pada siapapun dan saya tetap berupaya untuk kritis terhadap 
dunia keamanan, intelijen dan politik negara kita. Tanpa harapan 
keuntungan, tanpa dukungan biaya pihak luar sedikitpun, tanpa 
kepentingan kelompok tertentu, akan berusaha tetap dalam 
komitmennya. Mungkin sulit dipercaya dan terasa konyol dan mungkin 
banyak pula yang beranggapan saya ini memang orang iseng. Padahal saya 
sungguh-sungguh dan kadang benar-benar capek serta tidak sempat 
mengupdate Blog I-I. Juga saya berterima kasih atas keberanian 
beberapa rekan yang memberikan bahan keterangan yang bagus 
dan penting.
Saya mulai memperhalus tulisan untuk menghindari tekanan 
beberapa pihak yang mulai membuat saya agak khawatir. Misalnya saja 
ancaman penelusuran eksistensi saya di dunia nyata yang semakin 
mendekati kenyataan. Bagi para pembaca mungkin hal ini terasa tidak 
terlalu beresiko, namun  dari hasil penelitian saya ke beberapa unit 
teknologi intelijen di Kepolisian saya melihat sebuah peningkatan 
kemampuan yang cukup baik untuk mendeteksi saya. Singkatnya saya 
sudah melihat beberapa upgrade peralatan teknologi yang bisa mencari 
dimana saya terkoneksi meski harus dipadukan dengan teknik tradisional 
(manual) berupa pencatatan secara menyeluruh. Itulah sebabnya mengapa 
beberapa LSM juga menolak keinginan Menteri Komunikasi dan Informasi 
untuk membentuk unit pengawas Internet. Software yang saya miliki 
masih cukup baik dengan mengalihkan alamat dan identitas saya, namun 
saya tidak mungkin melakukan upgrade setiap tahun. Artinya bila sampai 
keluar perintah untuk menyelidiki saya, maka riwayat akan 
segera berakhir 
Ma'af bila tulisan ini terasa seperti keluh kesah. namun  dengan 
menuliskan secara blak-blakan begini maka rekan-rekan bisa 
paham situasinya.
Menjelang Natal 2006 dan Tahun Baru 2007
Seorang rekan dalam shout box menanyakan penilaian mengenai 
situasi keadaan sekitar natal dan tahun baru. Sebuah pertanyaan yang 
sangat wajar dan muncul terus sejak peristiwa bom menjelang natal 
tahun 2000. Sejujurnya sangat sulit bagi saya yang sudah semakin 
sedikit jaring informasinya untuk memberikan penilaian serius tentang 
situasi akhir tahun ini secara akurat.
Meskipun sulit dan kurang meyakinkan, namun akan saya sampaian 
beberapa point berikut ini:
Pertama, beberapa lokasi dengan tingkat kewaspadaan yang perlu 
ditingkatkan yaitu  DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi 
Tengah, Maluku, Nusa Tenggara Bara, Batam, dan Medan. Berdasarkan 
analisa dari sumber-sumber informasi terbuka dan beberapa informasi 
dari rekan dan jaring yang terkumpul mengindikasikan bahwa ada 
potensi gangguan keamanan di daerah-daerah ini . Hal ini tidak 
berarti di daerah lain lebih aman.
Kedua, gangguan keamanan yang terjadi hanya dalam skala kecil. Ada 
rencana bom "peringatan" yang pesannya hanya sebatas pada masih 
eksisnya kelompok teroris. Bisa jadi rencana ini batal jika  aparat 
keamanan melakukan pengawasan ekstra ketat yang telah dimulai sejak 
minggu ini.
Ketiga, gangguan keamanan yang bersumber dari konflik lama seperti 
Poso dan Ambon bisa dimunculkan sebagai pemanasan memasuki tahun 
2007, hanya tindakan preventif ketat berupa operasi keamanan terpadu 
yang akan mencegahnya. Khusus untuk Papua tidak terdengar adanya 
rencana yang signifikan. Sedangkan Aceh relatif kondusif dan masih bisa 
ditangani oleh aparatur keamanan setempat.
Keempat, dalam kaitannya masih belum tertangkapnya Noordin M Top 
saya yakin pihak keamanan sudah mempersiapkan langkah-langkah 
pencegahan ataupun upaya penangkapan. Sedangkan tokoh JI berinisial 
A.D. diperkirakan lebih mementingkan konsolidasi organisasi ketimbang 
mengambil langkah aksi teror.
Kelima, masalah ekonomi berupa kenaikan harga beras dan rencana 
kenaikan komoditi sumber energi seperti gas jelas semakin meningkatkan 
sentimen negatif rakyat yang pada titik tertentu akan memicu aksi 
demonstrasi jika penanganan ameninggal r kabinet SBY terus-terusan 
kontraproduktif terhadap jeritan rakyat miskin negara kita.
Pada hari Natal 2006 ini saya menerima permohonan izin publikasi ulang 
dari rumahkiri.net atas tulisan saya yang berjudul kiri oh kiri.
Sebelumnya saudara Bajil juga menyampaikan permohonan izin atas 
tulisan saya yang lain. Saya juga memperhatikan ada beberapa Blog 
lainnya yang menyadur tulisan-tulisan dari Blog I-I. Saya sangat 
menghargai dan menghornati  rekan-rekan yang secara jujur 
berkomunikasi dan melakukan publikasi ulang dengan memberitahukan 
kepada saya. Saya juga menghargai rekan yang terang-terangan 
minta izin mengcopy (bukan untuk publikasi) dengan tujuan untuk belajar.
Pada prinsipnya saya tidak berkeberatan dengan publikasi ulang tulisan-
tulisan saya dalam website manapun. Saya yakin rekan-rekan 
paham tentang kode etik publikasi ulang, misalnya dengan tidak 
mengurangi atau menambah hal-hal yang tidak pernah diungkapkan dalam 
Blog I-I. 
Bukan Sok Intel
Sebelumnya saya ingin menjelaskan bahwa kemungkinan untuk 
salah/keliru dalam tulisan sangat terbuka. Mohon tidak dijadikan 
sumber atau dijadikan rujukan analisa. Namun bila rekan pembaca Blog I-
I merasa lebih benar silahkan dilakukan ralat kepada Blog I-I. Silahkan 
dilakukan konfirmasi atau cek dan ricek kepada pihak-pihak yang 
berkompeten dan bukan melancarkan tuduhan tanpa dasar kepada Blog I-
I. Apalagi dijadikan laporan yang diplintir supaya menjadi proyek 
penyelidikan dari pimpinan intelijen.
Rekan-rekan jaring kerja bukanlah orang-orang yang sok intel 
atau pengin jadi intel, tapi sebuah kepedulian publik untuk masa depan 
Intelijen negara kita yang modern dan profesional. Siapapun anda Warga 
Negara negara kita yang berhati MERAH PUTIH mau berkorban untuk 
rakyat, bangsa dan negara negara kita silahkan bergabung tanpa harus 
saling kenal dalam Blog I-I. Kontribusi berupa informasi, analisa, dan 
potongan hard fact sangat berguna dalam mengkritisi reformasi dunia 
intelijen.
Rekan-rekan jaring kerja bukan penggerogot proyek yang 
mengharapkan kucuran dana pemerintah dari hasil pajak rakyat. 
bisa independen sebab  militansinya tidak kalah dengan gerakan radikal 
kiri maupun radikal kanan yang mandiri melalui pendanaan internal. Maaf 
jadi sedikit emosional dengan banyaknya tuduhan miring tanpa dasar 
kepada di komunitas intelijen.
Refleksi Tahun 2007Masehi / 1428 Hijriah
Tahun ini, sudah 2 tahun eksis dalam dunia maya, dan sepanjang 
masa-masa yang telah dilalui sudah berkali-kali mendapat 
peringatan keras, dan saya sadar betul resiko yang ada. Masih eksisnya 
bukan sebab  saya masih menyimpan banyak cerita yang lebih 
sensitif menyangkut kebusukan dunia politik dan keamanan, namun 
disebabkan kemalasan digelarnya operasi untuk melumpuhkan saya. 
Namun fakta bahwa penghianat bangsa yang sejak lama memiliki power di 
bumi pertiwi ini masih saja bercokol di pusat-pusat kekuasaan telah 
membuat saya semakin lemah untuk bertahan. Tentunya berbagai 
kekuatan yang mengintip terus meraba-raba dan mencari tahu 
jaring yang bila ditelusuri via internet akan terlihat kecil, namun 
bila saya beberkan akan membuat pihak-pihak yang memusuhi 
berpikir seribu kali untuk memerangi Blog I-I. sebab  simpati dan 
kepedulian hanya untuk rakyat, bangsa dan negara negara kita. 
Tidak untuk ideologi tertentu tidak untuk kelompok tertentu. Hal ini 
bukan berarti tidak memiliki prinsip A, B atau C. namun  lebih 
kepada perjuangan mendukung negara kita Raya yang mampu memakmurkan 
rakyat negara kita. Selanjutnya....
Selanjutnya bila tidak terlalu mempedulikan gerakan ideologi 
kanan atau kiri semata-mata sebab  pilihan ekstrim ke kanan atau ke kiri 
hanya akan menimbulkan konflik belaka, dan akhirnya rakyat miskin yang 
bodoh dan tidak mengerti persoalan menjadi korban. meyakini 
ideologi campuran yang seharusnya mampu digagas oleh akademisi/orang 
pintar negara kita yang diambil dari latar belakang budaya bangsa yang 
beragam. Ide-ide dari dunia barat dan timur bisa diadopsi sepanjang bisa 
dibadikan kepada kepentingan rakyat, bukan kepada idealisme kosong 
mimpi opium ala komunitas komunal atau pun ala komunitas hedonis 
individual liberal pencari kepuasan dunia.
Sedihnya, para akademisi lulusan Barat membawa pulang hanya title dan 
kebanggaan bila mampu mengadopsikan secara murni konsep-konsep 
import yang telah dirancang oleh gerakan global. Hal ini berlaku bagi 
kalangan komunis maupun liberal. Demikian juga sebagian kecil dari 
mereka yang pulang dari timur tengah, membawa pulang ide-ide radikal 
yang penuh konflik dan bukan mengedepankan rahmatan lil alamin.
Sementara tentara /polisi  yang dulu pernah menjadi perekat bangsa dengan 
kebijakan represif, masih saja bisa dimanfaatkan oleh segelintir individu 
rakus kekuasaan yang senantiasa bermain-main dengan stabilitas 
keamanan. Kasus Dewan Revolusi yang memang dirancang kecil-kecilan 
untuk menggertak pemerintah tampak cukup berhasil menarik perhatian. 
Meskipun menerima informasi yang lebih mengerikan dibanding 
Dewan Revolusi, bagi semua permainan di negeri ini semakin 
tidak lucu dan kampungan.
LSM/NGO yang seharusnya menjadi tulang punggung gerakan civil 
society / masyarakat madani tampak semakin kedodoran dengan 
persoalan internal, menyimpangnya idealisme, dan bermainnya 
kepentingan individual.
DPR yang awalnya diharapkan benar-benar bisa menjadi saluran aspirasi 
rakyat semakin kurang meyakinkan dengan berbagai kasus yang sangat 
memalukan dari sebagian anggotanya.
Dunia intelijen di awal tahun ini menghadapi ancaman yang semakin serius, 
apalagi situasi yang semakin panas menjelang 2009. Rangkaian ancaman 
teror tidak akan berhenti di daerah konflik seperti Poso. Sedang terpikir 
oleh sebagian elemen radikal untuk kembali mengguncang wilayah Jawa-
Bali. Kisruhnya rencana pergantian Kepala BIN jelas semakin 
menguntungkan kelompok-kelompok yang menjadi ancaman bagi bangsa 
dan negara negara kita. Upaya-upaya penguasaan BIN oleh operator CIA 
akan semakin mudah bila mental kerja orang-orang BIN terus ditekan 
dengan berbagai persoalan. Akibatnya sel-sel kerja BIN semakin rusak, 
untungnya masih ada operator BIN yang idealis dan berprestasi tinggi. 
Sayangnya pimpinan BIN juga kurang berani menghukum elemen BIN 
yang berhianat (berkoalisi dengan operator intel asing khususnya CIA 
dan Mossad), berpolitik, bahkan cari makan (uang). berpendapat 
bahwa simpang siurnya isu soal pergantian pimpinan BIN harus segera 
diakhiri oleh ketegasan SBY yang harus mampu berpikir cerdas dan 
melihat sosok yang tepat untuk kepentingan bangsa dan negara. Satu hal 
yang penting, jangan mengangkat pimpinan yang bukan ahlinya, pimpinan 
yang hanya ingin menyenangkan hati Presiden, dan pimpinan yang berjanji 
muluk-muluk/tidak realistis.
Koalisi beberapa Jenderal dengan GAS (Gerakan Anti SBY) diharapkan 
bisa berjalan dalam koridor demokrasi dan bersaing secara fair menuju 
pemilu 2009. Informasi yang diterima soal ini masih bisa diatasi 
sebab  argumentasi kelompok ini masih lemah dan kerja jaringnya tidak 
profesional. Meski begitu, koalisi yang akan meluas mencakup kelompok 
papernas dan intelektual kiri cukup berpotensi merubah keadaan. Selain 
itu, semoga saja isu tidak sedap keterlibatan beberapa tokoh partai 
politik tidak benar, sebab  hal itu akan mempertajam kecurigaan dan 
permusuhan yang menyebalkan.
Lalu apakah lantas kita berpikir negatif dan merusak, hal itu sama saja 
dengan menambah kisruh persoalan yang sudah ada. Di manapun kita 
berada dan bergerak bila niatnya untuk kebaikan, maka akan 
mendapatkan kebaikan. tidak munafik soal kebutuhan akan dana, 
power, dan lain-lain untuk merubah keadaan. Namun itu semua bukan 
segalanya, memelihara konsistensi dalam sebuah keyakinan itu lebih 
bermakna ketimbang sasaran antara yang bersifat kepuasan duniawi.
Sekian refleksi Senopati, mohon dikoreksi bila ada kekeliruan
Tanya Kenapa Tanya Kenapa
Sepintas memang ringan bertanya kenapa seperti dalam iklan komersil 
sebuah produk rokok. Tapi ketika kita perhatikan perilaku menyimpang 
dalam berbaga kehidupan berbangsa dan bernegara, cukup tragis bila kita 
mendengar jawaban ringan... kan tidak ada yang jaga.
Tanya kenapa ada cukup sulit menjelaskannya, tanya kenapa 
pembaca juga malu-malu berkomunikasi dengan saya bisa 
dipahami sebab  kepercayaan dan resiko. Tanya kenapa suka 
macet di jalan juga bukan hal yang mudah dijawab.
Tulisan ini hanya sekedar ngobrol minum kopi...silahkan lanjut bila 
tertarik...
Maaf...saya lama meninggalkan rumah bukan sebab  sakit atau berpergian, 
tapi sebab  sedang berkontemplasi tentang masa depan Blog I-I. Masih 
adakah pengaruh signifikan dari keberadaan Blog I-I? Ataukah hanya 
menjadi selingan bacaan murahan belaka?
Agak capek juga melihat lambatnya perubahan di Republik negara kita, 
mulai dari sektor reformasi perundang-undangan, reformasi penegakkan 
hukum, masalah politik, ekonomi, keamanan sangat kelihatan simpang siur 
tak terarah. Tapi yah..setidaknya ada sedikit yang dilakukan Blog I-
I...Seno sedang membela diri dengan tatapan kosong.
Saya sangat berterima kasih pada rekan-rekan yang masih rajin 
menyemangati dan mengunjungi walau saya jarang di rumah. 
Alangkah senangnya saya bila ada rekan-rekan yang mau membawa oleh-
oleh untuk ditampilkan dalam Blog I-I, seperti yang pernah dilakukan 
beberapa rekan seperti Abwehmister, Cah Bodho, NK, Liaf, Abu 
Jihat,Dewa Nusantara, Genjer, Kayu, Asasi, HS, MP, dll yang secara 
sebagian maupun keseluruhan telah memberikan warna bagi Blog I-I. 
Tidak lupa tentunya juga agen P5 yang selalu secara tajam mengkritisi 
Blog I-I. Mas Bajil, Mas Keriskethul, Mas Pagaruyung, Mas Tukang Jam, 
Mbak Stella, Mas Bird Commander, Mas Bandungbondowoso, Mas Sate 
Kelinci, Mas Yoga, Mas Napoleon, dll terima kasih dan maaf meninggalkan 
rumah terlalu lama. Maaf tidak bisa menyebutkan satu per satu.
Bila ada catatan atau masukan untuk Blog I-I, silahkan disampaikan...saya 
sangat terbuka. 
Eh tiba-tiba terlintas sebuah bayangan tentang meluasnya negara 
Singapura paska impor jutaan ton pasir....menjadi sebuah daratan megah 
gemerlap dalam silau kemakmuran dunia hitam dan malam Singapura yang 
direncanakan akan terus menjaring bajingan negara kita untuk terus 
memeras kekayaan alamnya. Capek melihatnya....
Ah... minum kopi lagi sambil bertanya-tanya kenapa jadi begini
Sebuah informasi yang sangat menyesakkan hati saya peroleh dari 
informan dalam Seno Raya bahwa akan segera dimeninggal kan atau 
dilumpuhkan oleh sebuah operasi yang konon menjadi proyek D-V. 
Ah... tapi apalah peduli saya yang sudah terlanjur basah dan begitu jauh 
melangkah. Apakah akhirnya Senopati Wirang bisa dilumpuhkan demi 
sebuah keresahan sebagian elit kalangan Intelijen negara kita yang secara 
sadar maupun tidak sadar telah diprovokasi infiltrasi kepentingan asing. 
Apakah akhirnya Senopati Wirang akan meninggal  sia-sia sebagai akibat dari 
keresahan kelompok tertentu yang berhasil menyusupkan teknologi 
surveillance Mossad ke dalam beberapa unit vital Intelijen negara kita. 
Apakah berakhirnya melalui operasi intelijen akan digelar sebab  
respon Senopati Wirang yang masa bodoh meski Anjing Pelacak telah 
dilepas. Semua pertanyaan itu menghantui saya beberapa hari belakangan 
ini. Meskipun demikian, saya yakin bahwa akan lahir Senopati-senopati 
baru yang lebih cerdas, lebih ahli soal teknologi, lebih segalanya dibandingkan  
seorang Senopati Wirang yang tidak lebih dari sosok gelisah akan nasib 
bangsa negara kita dari sudut pandang prajurit intelijen. Saya yakin akan
lahir Senopati muda berdarah merah-putih tulen yang rela berkorban 
demi kejayaan negara kita Raya.
Kepada segenap unit D-V dan D-III, bila saudara-saudara sekalian telah 
sungguh-sungguh menabuh genderang perang terhadap Blog I-I, maka 
saran saya: persiapkan operasi yang baik. Bila perlu jangan hanya 
membawa senjata genggam Wealther PPK atau senjata mini lainnya, anda 

sekalian memerlukan senjata serbu minimal Uzi yang pernah dibeli oleh 
satuan Kopassus. Meski unit saya kecil, namun dukungan operasi masih 
standar DeSq, dan saya bisa memastikan mutual damage yang mungkin 
tidak akan pernah saudara-saudara duga. 
Catatan : Saya mohon bantuan kepada semua rekan-rekan untuk 
membantu pemeliharaan arsip (silahkan dicopy-paste), sehingga 
dampak operasi pelumpuhan tidak akan pernah mampu 
menghapus memori kemerdekaan berpikir Blog I-I. Dari sisi pengamanan 
teknologi internet, kepada rekan yang ahli, mohon berbagi saran.
Masalah E-mail & Intelijen Dunia Maya
Sekedar memberikan penjelasan kepada rekan-rekan yang menantikan 
komunikasi langsung melalui e-mail (penjelasan detail dari saya tentang 
masalah intelijen), perlu saya beritahukan bahwa besar kemungkinan e-
mail saya sudah di-intersep (disadap). Saya tentunya tidak ingin 
membahayakan rekan-rekan yang nantinya bisa dituduh sebagai jaring 
Blog I-I. tidak bisa membuat senang semua pihak, malahan 
membuat banyak pihak menjadi kesal/marah.
Itulah sebabnya saya tidak lagi menjawab e-mail. namun  bila saya cukup 
fit, saya upayakan memberikan catatan atas kerisauan rekan-rekan Blog 
I-I dalam tulisan di .
Sebagai contoh, sudah ada puluhan e-mail yang meminta saya menyelidiki 
bullebali yang konon diduga sebagai intelijen liar yang lepas kendali, 
entah bekerja untuk siapa. Meskipun intelijen negara kita paham bahwa 
ada peranan intel dalam mewadahi forum komunikasi bebas dengan 
prinsip freedom of speech, tapi saya kurang nyaman untuk membahas 
bullebali. Meskipun beberapa e-mail yang lain memberikan data-data 
dugaan kepentingan CIA yang kuat di belakang website ini , saya
tidak menyorotinya dan kali ini saya buatkan link hanya untuk membuka 
mata mereka yang resah atas keberadaan Blog I-I. Bahwa pembahasan 
masalah intelijen bukan hanya oleh Blog I-I. Hmmm lalu, apakah tidak 
akan lebih mencengangkan jika  lalu juga menyisipkan 
website-website "intelijen" versi Seno Raya maupun yang versi swasta. 
Tentunya jangan salahkan bila website "intelijen" tampil lusuh 
dan tidak menarik untuk dilihat....apalagi dibaca.
Bagi Senopati Wirang keberadaan jaring bullebali yang sudah eksis cukup 
lama dalam dunia intelijen maya lumayan baik. Dari puluhan lembar 
dokumentasi yang di attach dalam e-mail tentang bullebali tampak bahwa 
juga pernah menjadi perbincangan di sana. Tampak sekali kehati-
hatian bullebali sebagai sosok yang "tahu" dunia intelijen negara kita.
sangat berterima kasih kepada rekan-rekan yang 
mengirimkan e-mail tentang website-website yang membahas masalah 
intelijen di negara kita, termasuk yang resmi milik Seno Raya baik yang 
dikelola oleh unit khusus maupun yang dikelola individual. Tentu saja Blog 
I-I akan tetap menghornati  privacy pihak-pihak yang juga menghornati  
Blog I-I.
Saat ini saya sedang berpikir-pikir apakah sebaiknya saya buatkan link 
khusus ataukah tetap saya rahasiakan. Sebuah Disclosure Project Blog 
I-I jika  operasi pelumpuhan tetap digelar. Semua alumni 
pusintelstrat faham sekali prinsip prajurit intelijen untuk tidak meninggal  
sendirian, bahwa pihak yang akan mematikankita juga pantas dimeninggal kan. 
Ma'af & Jangan Khawatir
Pertama-tama saya ingin menyampaikan maaf yang sebesar-besarnya 
kepada pengunjung yang ikut-ikutan was-was gara-gara saya 
berbagi perasaan terancam.
Kedua saya sangat berterima kasih kepada beberapa rekan baik 
yang berlatar belakang Teknologi Informasi maupun ilmu sosial yang 
memberikan dukungan yang tidak saya duga akan sebesar itu.
Terakhir, jika  terjadi sesuatu yang buruk, saya tidak akan melibatkan 
siapapun dari rekan-rekan yang sudah berkontribusi besar atas 
keberadaan Blog I-I. jika  ada pihak-pihak yang melakukan intimidasi 
psikologis melalui pelacakan di internet dan berhasil mencapai rekan-
rekan, maka saya jamin pihak ini  tidak memiliki kekuatan hukum 
yang cukup untuk mempermasalahkan kepedulian rekan-rekan pada Blog 
I-I. Mereka mungkin sedang mengobarkan psywar untuk melemahkan 
dukungan kepada Blog I-I.
Terima kasih saya haturkan kepada segenap pembaca yang masih 
peduli dengan negara kita Raya. 
Mengering Sudah
Artikel ini lebih bersifat refleksi perasaan saya pribadi yang telah lama 
menjadikan beberapa lagu Chrisye sebagai inspirasi dalam pekerjaan saya 
yang melelahkan. Mohon maaf bila ada yang kurang berkenan sebab  tidak 
ada spot intelijen di sini.
Sekedar mengingatkan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan meninggal , 
izinkan saya menyisipkan rasa hormat pada pemusik, penyanyi dan 
seniman yang membuat saya bangga sebagai orang negara kita, Chrisye.
Dahulu saya meneteskan air mata ketika seorang sahabat intelijen 
dituduh makar dalam sebuah gerakan sekte Islam dan dipenjarakan. 
Ketika itu lagu Merpati Putih benar-benar menyentuh perasaan kami yang 
mendalam, lantunan lagu yang mengguncang dalam hening dari suara emas 
Chrisye benar-benar membuat kami seperti merpati putih menerjang 
badai.
Hari ini saya kembali meneteskan air mata menyaksikan pemakaman 
Chrisye. Terbayang jelas bahwa sayapun tak lama lagi akan menyusul. Bila 
ada rekan-rekan yang menghadiri pemakaman Chrisye mungkin 
berpapasan dengan saya di sana.
Selamat jalan Chrisye.

MERPATI PUTIH
(Chrisye, Ost Badai Pasti Berlalu)
Mengering sudah bunga di pelukan
merpati putih berarak pulang
terbang menerjang badai
tinggi di awan,
menghilang di langit yang hitam
S'lamat berpisah kenangan bercinta
sampai kapankah jadinya
aku harus menunggu
hari bahagia seperti dulu:
Bersama kasih kembali mesra
bercumbu lagi kembali satu
janji berjuta bintang
dalam pelukan
sehangat pagi yang cerah
Do'a Senopati mengiringi
Tetangga Dunia Maya
Tetangga sebelah dalam forum kaskus yang terkenal dengan nickname 
bullebali telah menyapa langsung dalam bentuk komentar pada artikel 
Intelijen Dunia Maya. Entah mengapa saya merasa komentarnya bisa
mencerminkan sosok bullebali yang enerjik dengan keterampilan 
khususnya. Mudah-mudahan benar adanya.
Salam kenal kembali saudara bullebali, senangnya melihat komunitas 
paruh baya dan anak muda yang secara sadar berjiwa NKRI. Jangan 
khawatir, mereka-mereka yang suka melakukan pengecekan terhadap 
intelijen dunia maya juga cuma manusia yang mencoba kreatif cari makan. 
Sama dengan prinsip ada gula ada semut, di mana ada proyek ancaman 
yang berduit di sana aparat berkumpul. Saat ini proyek teroris masih 
primadollar, jadi saya sepaham jika  laporan tentang penipuan yang 
dilakukan NII yang tipis dana ops-nya ditanggapi sepi-sepi saja oleh 
Polisi.
Bila ada pihak yang mengkait-kaitkan berbagai gerakan yang 
memanfaatkan isu agama Islam dalam satu pendekatan saja, maka yang 
bersangkutan memang belum paham situasinya.

Baru ditinggal jalan-jalan sejenak, rupanya telah berkembang wacana 
kritis yang mempertanyakan saya, ya...tentu saja hal itu sangat wajar dan 
memang seharusnya dipertanyakan. Kalau tidak ada yang bertanya-tanya, 
mungkin saya hapus saja ini dari dunia cyber.
Terima kasih atas berbagai komentar dalam shoutbox yang benar-benar 
membuat saya membaca ulang artikel-artikel Blog I-I. 
Soal pembahasan masalah politik nasional negara kita sebenarnya tidaklah 
terhindarkan bagi kalangan intelijen. Hal itu sebab  eratnya hubungan
intelijen dengan stabilitas politik. Patut diakui, memang akan terlihat 
kurang etis sebab  intelijen menanggung beban informasi rahasia yang 
bila dibahas dalam wilayah politik akan menjadi komoditi para pemain 
politik. Bahkan artikel bernada datar tentang pergantian Menteri yang 
saya tulispun menjadi bahan pembicaraan, padahal saya bisa menulis yang 
lebih menggoda jika  saya sampaikan sejumlah informasi akurat yang 
menyebabkan terjadinya antiklimaks yang bisa menjadi bahan penurunan 
kredibilitas pemerintah. Anggap saja tulisan saya itu sebagai langkah 
blunder dalam permainan catur, namun  tidak mematikantoh.
namun  cukuplah kiranya, sebab  misi bukan untuk menciptakan 
suasana tertentu untuk mendorong terjadinya instabilitas nasional. Misi 
juga bukan untuk melanggengkan kekuasaan pemerintah. Jadi 
bagi siapapun yang yang memiliki misi demikian tidak usah mendekati 
saya.
Mengenai perjanjian ekstradisi, tidak ada maksud untuk bela sana-sini 
atau menutup mata dari potensi rawannya keamanan nasional negara kita. 
Kepada rekan-rekan dari tentara  (khususnya Udara dan Lait) dan polisi  (Polisi 
Air) mohon kiranya bisa menyampaikan secara transparan apa yang sudah 
terjadi sebelum tanda tangan DCA RI-Singapura. Bahwa Singapura 
selama ini sudah menggunakan beberapa wilayah negara kita untuk latihan 
militer tidak pernah disinggung siapapun, mengapa? Teriakan politis 
dalam kasus ini sangat kentara, atau jangan-jangan memang tidak ada 
yang tahu? Itulah sebabnya Dephan cukup percaya diri dan tidak ambil 
pusing komentar politis dari sejumlah kalangan. sebab  jawaban yang 
tepat yaitu  bahwa perjanjian keamanan yang baru itu justru semakin 
memperjelas aturan main bila Singapura ingin latihan militer, sebelumnya 
yaaa seenaknya aja.
Sementara itu, masalah perjanjian ekstradisi, memang benar sangat sulit 
apalagi pelaksanaannya nanti. Dahulu banyak yang teriak-teriak mendesak 
perjanjian itu, namun  setelah ditandatangani mengapa lantas diteriaki 
lagi?
Sangat benar bahwa kita harus waspada, namun  sangat sedikit yang 
memahami dan mau memberikan apresiasi yang obyektif.
Saya tidak bermaksud bertahan membela perjanjian itu, sebab  tidak ada 
manfaatnya bila kita belum sama-sama membaca keseluruhan situasinya. 
Secara substansi perjanjian, saya memberikan apresiasi, namun untuk 
pelaksanaannya saya termasuk yang pesimis. 
Apa yang saya lihat dari kelemahan perjanjian RI-Singapura yaitu  sifat 
ketertutupannya baik selama proses maupun setelah tanda tangan. 
Kondisi itulah yang menjadikan perjanjian itu enak dibidik sebagai 
sesuatu yang "keliru". Bila memang keliru lalu bagaimana kita 
berhubungan dengan tetangga "kecil" kita itu??? Beberapa alasan yang 
dikemukakan oleh pihak terkait negosiasi dalam transkripsi rekaman Blog 
I-I tercatat bahwa keraguan terbesar justru mengarah pada politisi di 
Senayan yang sedang berburu daftar list buronan koruptor yang akan 
diburu aparat negara kita dan Singapura. Buat apa berburu list itu, sebab  
ada nilai jasa dollarnya agar proses kabur ke negara ketiga semakin 
lancar. Tahukah rekan-rekan bahwa perang melawan korupsi benar-benar 
akan berdarah-darah bila pemerintahan SBY cukup berani dan tegas 
tanpa pilih kasih.
Dari dalam negeri Singapura yang masih otoriter, diperoleh informasi 
bahwa Singapura cukup terdesak dalam proses penandatanganan 
ini . Memang sangat sulit dalam hidup bertetangga yang baik sebab  
kecurigaan lebih besar dari segala itikad baik untuk bisa bekerjasama. 
Singapura betapapun juga lebih mengharapkan negara kita Raya yang stabil 
dan bisa berkerjasama dengan baik. Sebaliknya negara kita lebih
mengharapkan Singpaura yang mengerti perubahan demi perubahan yang 
sedang terjadi di negara kita. Seni intelijen, diplomasi dan membina 
hubungan dengan tetangga sebelah memang cukup rumit. Adakah diantara 
rekan-rekan yang bisa menyebutkan nama orang negara kita yang bisa 
disebut sebagai pakar masalah Singapura? cukup sulit bukan? 
Ingat...dalam memangdang suatu persoalaan kita perlu mengumpulkan 
data selengkap mungkin dan melihat dari berbagai sisi serta mengurangi 
prasangka, meskipun terhadap musuh sekalipun. sebab  prasangka baik 
dan buruk sudah mengurangi ketelitian kita.
Bagaimana pula dengan penguasaan sektor telekomunikasi oleh 
perusahaan Singapura dan Malaysia, aduh-aduh itu bisa terjadi benar-
benar sebab  kecerobohan atau kebodohan pengelola bisnis maupun 
birokrat yang mengurusinya. Sesungguhnya bukan sebab  ada kecolongan 
ataupun kehebatan intelijen ekonomi asing yang masuk ke negara kita. 
Sungguh sifat pemalas telah menjatuhkan martabat bangsa dalam cermin 
dunia bisnis yang sekarat. Perhatikan juga negara kita paska kendali IMF, 
adakah bedanya? apakah perbankan sudah meninggalkan mentalitet malas 
menanggung resiko serta terus-terusan menjadi beban rakyat.
lalu dalam kasus-kasus delik hukum nasional, dimana kewibawaan 
hukum bila keputusan tingkat Mahkamah Agung masih mengandung 
masalah "ketidakadilan".
 Mengenai Adipati, saya yakin dunia intelijen sudah paham betul 
bagaimana karakternya. Tentu saja cukup berbeda dengan karakter yang 
sering dikritisi di media massa.
Mengenai intelijen asing, saya kira cukup jelas bahwa pekerjaan mereka 
intel asing semakin ringan sebab  nasionalisme negara kita tampak rapuh di 
sana sini. Di Jakarta, di Bandung, di Solo, di Batam, di Medan, di Papua, 
ah di mana-mana mereka sudah membentuk jaring informasi. Salah satu 
indikasi yang sangat kuat yaitu  ketika negara kita memberikan 
persetujuan atas resolusi PBB terhadap nuklir Iran, intel-intel asing yang 
anti Iran bertanya-tanya ada berapa banyak syiah di negara kita, apakah 
mereka berhubungan dengan Kedutaan Besar Iran, dst...dst, yang intinya 
mencari tahu kekuatan pengaruh Iran di negara kita. Ketika saya 
memperhatikan gerakan itu, maka cukuplah menjadi catatan saja, sebab  
syukurnya ada juga agen Seno Raya yang cukup baik mengamankan sektor 
ini.
Bagaimana dengan kebenaran info Kidon di negara kita, ya ampunnn sudah 
saya sampaikan hard fact data kedatangan mereka, apakah harus 
dilengkapi foto yang berambut dan botak segala dalam ini? 
memang saya sendiri belum tahu persis kemana saja gerak mereka, konon 
masih terkait dengan upaya liberalisasi total ekonomi negara kita Raya. 
Disamping itu juga memberikan tekanan yang sangat keras kepada 
jelmaan Ikhwanul Muslimin negara kita (silahkan terjemahkan sendiri). 
Mengenai kecelakaan-kecelakaan sangat mungkin ada faktor kebetulan, 
namun kewaspadaan harus tetap tinggi utamanya dalam menjaga seluruh 
sektor transportasi nasional. Pada umumnya sabotase hanya untuk 
pengalihan perhatian, sedangkan sasaran sebenarnya justru lebih 
dahsyat.
Sekali lagi, saya sangat menghargai apapun komentar rekan-rekan Blog I-
I. tidak dalam posisi alat negara untuk mempengaruhi opini 
publik. juga tidak dalam posisi untuk dipegaruhi kelompok 
manapun di negeri ini. Hanya sebuah refleksi kegelisahan melihat 
jatuhnya negara kita Raya. Terakhir perlu dicamlan bahwa Senopati 
Wirang bukanlah seorang Master Spy yang tahu segala hal, hanya 
pesakitan yang terlalu khawatir dengan masa depan negara kita Raya.
Komunitas Penuh Kejutan
Pertama kali membaca tulisan Rusia yang lalu juga diikuti oleh mas 
Bajil, sungguh agak sedikit menggoda untuk membahasnya dalam tulisan 
singkat ini.
Komentar singkat dalam shoutbox memiliki makna khusus dari "Tsar" 
yang menyebutkan tentang Izobrazhaya Zhertvu ada baiknya saya bahas 
agar sebagai bagian dari pelajaran publik tentang pentingnya wawasan 
insan intelijen. Hal itu juga berlanjut dengan komentar dalam aksara 
Arab dari seseorang berinisial ھیحضلا yang ternyata juga paham soal 
Izobrazhaya, apakah ini benar-benar tanda kebangkitan Rusia Novaya di 
bumi negara kita? ah ternyata bukan..., ternyata sebuah upaya penyelidikan 
terhadap karakter Senopati Wirang yang hampa bagaikan black hole 
dengan mengajak rekan-rekan mempelajari kisah Izobrazhaya. 
Yah mau bagaimana lagi, rekan-rekan memang penuh kejutan dan 
sekali lagi membuat saya terhenyak. 
Bisa terasa sebagai kritik, bisa juga sebagai pujian dari sisi mana rekan-
rekan menterjemahkan kisah Izobrazhaya dalam kaitannya dengan 
tulisan-tulisan Blog I-I. Sebagai perbandingan, Mas Pagaruyung dan 
rekan-rekan yang lain tidak berani mengirimkan tulisan kepada 
sebab  takut terbongkar dari karakter atau model tulisannya. Sementara 
dari apa-apa yang saya tuliskan mungkin sebagian rekan sudah 
semakin dekat dengan identitas Senopati Wirang.
Mbak Stella yang ternyata juga fasih Rusia, saya setuju bahwa salah satu 
persoalan yang sangat penting yaitu  pemberantasan korupsi, perlu juga 
dipertimbangkan cara-cara revolusioner, entah bottom-up atau top-down. 
Rasanya kalau di tingkat yang paling TOP ternyata berlumuran hasil 
korupsi, maka akan teramat sulit.
Buat penulis kode-kode rhs, sudah diterima 10-4. Terimakasih.
lalu ada juga komentar "iwak pindang" yang dengan jelas 
menyampaikan tuduhan Kucing Garong Double Agent terhadap saya...yah 
mau dibatasi bagaimana? nanti disangka tidak demokratis dengan 
menyeleksi tulisan-tulisan yang anti Blog I-I. 
Sungguh yang paling lucu yaitu  komentar tuduhan saya sebagai seorang 
komunis dan kebohongan informasi tentang Kidon. Mengapa lucu, sebab  
Code Name yang dipakai jelas merupakan intimidasi kepada Blog I-I. 
Pesannya yaitu  tidak akan sanggup menandingi propaganda 
Mossad.
Mengenai pertanyaan mengapa saya membuat Blog I-I, rekan-rekan bisa 
merasakan dari isi dan dinamika diskusinya. Bisa bermanfaat bisa juga 
tidak tergantung dari sisi kepentingan maupun kebutuhan rekan-rekan 
sendiri.
Buat Ndorokakung dan rekan-rekan yang rajin berkunjung, saya sulit 
memberikan waktu yang lebih sering untuk mengupdate Blog I-I, jadi 
mohon dimaklumi dan jangan kapok mampir.
Buat Mas Bajil, ide merubah penampilan cukup menarik saya 
pernah coba dengan link yang Mas Bajil kirim, tapi sayang saya kurang 
paham caranya (bukankah pernah beberapa kali "rusak" sebab  
saya coba-coba merubahnya), lagi pula anak saya yang biasa membantu 
memperbaiki penampilan sudah tidak bisa diganggu sebab  
kesibukannya sendiri.
Buat semua rekan-rekan, dalam polemik tentang saya, adipati, masa 
depan Blog I-I, tuduhan yang kembali bergema, semua itu sudah pernah 
terjadi sejak awal peluncuran Blog I-I. Mungkin persoalan itu kembali 
ramai sebab  yang mereka ramalkan meninggal  sendiri ternyata masih 
hidup terus, bahkan komunitasnya meluas ke kalangan Mahasiswa dan 
jaring intelijen.
Mudah-mudahan Mas Ray_19 benar-benar mahasiswa yang tertarik 
menulis tentang intelijen dalam studinya, sebab  kesempatan untuk 
menjadi akademisi negara kita yang menguasai masalah intelijen sangat 
terbuka, bisa menjadi yang pertama. Bandingkan misalnya dengan Andi 
Wijayanto yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai pengamat 
hankam dari pada pengamat intelijen. Bandingkan juga dengan AC 
Manullang yang sebenarnya keahlian akademiknya (Doktornya) jelas-jelas 
bukan bidang intelijen. Saudara Ray bisa menjadi salah satu ahli intelijen 
di masa mendatang kalau serius mendalaminya. Sering-sering saja 
bertanya di forum Blog I-I, selain saya ada rekan-rekan yang 
lain yang akan berbagi informasi, ilmu pengetahuan serta pengalaman 
mereka. Jangan berharap mendapatkan hasil matang hanya dengan 
menunggu datangnya e-mail di inbox setelah memberi alamat e-mail di 
Blog I-I. Butuh proses dan pengenalan serta keseriusan bila ingin 
meneliti intelijen secara akademis.
Buat mbak Stella, Om 13-13-1313, Om Kethul, Om Bird, Pa Ete 
Pagaruyung, Om Tukang Jam, Om Si Butet Yogya dan Mbah Kakung, Mas 
Ovi, Agent P5, Cah Bodho, dan semua jaring yang selalu tanpa nama 
anonym, juga pengunjung baru Blog I-I, beginilah suasana rumah Blog I-I. 
Jangan ada yang sakit hati, tersinggung atau menjadi dendam sebab  
perbedaan pendapat belaka.

VISI BLOG INTELIJEN negara kita
Menjadi Blog yang dapat dipercaya (kredibel) secara nasional melalui 
penguatan nilai-nilai intelijen strategis serta pencapaian negara kita Raya 
yang stabil.
MISI BLOG INTELIJEN negara kita
Mencapai dan memelihara kestabilan ipoleksosbudhankam melalui 
pemeliharaan jaring informasi intelijen dan penajaman analisa intelijen 
serta pembangunan sistem keamanan nasional yang mantap melalui sinergi 
seluruh unsur pendukung pertahanan dan keamanan.
NILAI NILAI STRATEGIS
Kompetensi - Integritas - Loyal - Logis - Efektif - Rahasia - Cepat -
Tepat (KILLER - CT)
SASARAN STRATEGIS BLOG INTELIJEN negara kita
Untuk mewujudkan Misi, Visi dan Nilai-nilai Strategis ini , 
menetapkan sasaran strategis jangka pendek, menengah dan panjang, 
yaitu :
1. Meningkatkan Kewaspadaan Komunitas Intelijen negara kita;
2. Mendeteksi Ancaman Terhadap Kepentingan negara kita Raya;
3. Membangun dan Memelihara Jaring Intelijen negara kita tingkat 
Nasional dan Internasional;
4. Meningkatkan Kualitas Produk Analisa Intelijen;
5. Mengkritisi setiap penyimpangan Intelijen negara kita secara 
proporsional berdasarkan pada analisa kinerja dalam kerangka reformasi 
sistem pertahanan dan keamanan nasional.
6. Memperkuat Institusi Intelijen negara kita melalui Penciptaan Jaring 
Pendukung yang merupakan sinergi antara Jaring Intelijen Blog I-I, 
Pembangunan jaring mandiri di luar negeri, dengan jaring intelijen BIN, 
BAIS - tentara , Intelijen Taktis-Tempur, Pusintelstrat, Intelijen polisi , 
Intelijen Kejaksaan Agung, Intelijen Imigrasi, Intelijen Pajak, dalam 
kerangka Strategi Keamanan Nasional negara kita.
7. Menampung aspirasi publik di bidang intelijen selama Institusi Resmi 
Intelijen negara kita masih menutup diri dari bidang public relations.
8. Mengubah paradigma lama intelijen; berhasil tak dipuji, gagal dicaci 
maki, hilang tak dicari, meninggal  tak diakui; menjadi berhasil menjadi catatan 
prestasi, gagal dievaluasi, hilang diselidiki dan dicari, meninggal  dihormeninggal . 
Satu-satunya prinsip yang tidak berubah yaitu  di tengah masyarakat 
tidak dikenal sebagai petugas intelijen.
Atas Nama Komunitas Intelijen Blog I-I
Ttd. Senopati Wirang
Bagi yang berkeberatan atau ada usul tambahan dipersilahkan untuk 
disampaikan dalam waktu selambatnya 7 hari setelah Visi dan Misi ini 
diumumkan.
Perubahan Visi dan Misi Blog I-I
Sudah masuk sebuah usulan perubahan Visi dan Misi dalam 
bentuk komentar langsung dan sejumlah dukungan serta revisi dalam 
bentuk e-mail kepada saya. Beberapa tanggapan sangat menarik dan 
cukup baik untuk dipertimbangkan seperti usulan berikut ini:
Bisakah Visi tsb diubah sedikit:
“Menjadi Blog yang diakui Integritas-nya secara nasional melalui 
penguatan nilai-nilai intelijen strategis serta pencapaian negara kita Raya 
yang Adil, Makmur, & Demokratis.”
Cat: menurut pemahaman saya, Integritas sudah mencakup kredibilitas, 
kompetensi, loyal & jujur.
Bisakah Misi menjadi:
“Mencapai dan memelihara kestabilan I-Pol-Ek-Sos-Bud yang ADIL & 
DEMOKRATIS melalui :
1. Penerapan jaring informasi intelijen,
2. Penajaman analisa intelijen, 
3. Pembangunan sistem keamanan nasional yang TERPADU melalui 
sinergi seluruh unsur pendukung pertahanan dan keamanan.”
Cat: Kestabilan Han-Kam sudah telah tercakup di No.3.
Bisakah Nilai-Nilai Strategis menjadi:
Integritas - Demokratis - Efektif - Adil - Logis – Tepat - Rahasia -
Universal - Terpadu - Hormat (IDEAL -TRUTH)
Kritikan terhadap konsep KILLER-CT tercatat ada 21 rekan 
yang keberatan, sedangkan yang setuju tampaknya diam-diam saja. 
Mengingat argumentasinya cukup meyakinkan, mungkin saya perlu 
tambahan komentar dari rekan-rekan yang lain, sampai akhirnya Visi dan 
Misi bisa dimantapkan.
Sudah ada masukan tentang masalah demokratis, apa maksudnya? Bila 
demokratis dimaksudkan dalam proses kerja intelijen, maka akan sulit 
sebab  akan terjadi kebanyakan debat dalam penentuan operasi. Namun 
jika  demokratis bermakna mendukung negara kita Raya yang 
demokratis, maka oke-oke saja.
Mengenai masalah keadilan juga menjadi rancu sebab  itu berada dalam 
ruang penegakkan hukum. Sementara secara hukum, intelijen di 
negara kita hanya menjadi bagian dalam jaring informasi nasional dan 
bukan dalam kerangka polisionil, penegakkan hukum, apalagi penegakkan 
keadilan di tengah-tengah masyarakat. Bukankah kebanyakan pihak (DPR 
dan LSM) tidak menghendaki intelijen ikut campur terlalu jauh dalam 
bidang hukum, bahkan proses pembuatan dasar hukum bagi intelijen tidak 
banyak yang mendukung. Akibatnya intelijen malahan bisa seenaknya saja.
Masukkan lain:
Mengenai kritik terhadap penyimpangan intelijen, sebaiknya diserahkan 
kepada komisi nasional seperti Komisi Nasional atau menjadi wewenang 
Komisi di DPR-RI saja, jangan dilakukan oleh Blog I-I...siapa yang 
memberikan hak ini? apa dasar hukumnya?, jangan menjadi pengawas liar. 
Salah-salah dianggap oposan liar yang harus dimeninggal kan.
Ada juga yang menganggap Visi dan Misi tidak ada bedanya 
dengan idealisme sebagian besar organisasi di negara kita yang memiliki 
Visi dan Misi yang baik namun miskin dalam pelaksanaan. Jadi yang 
terpenting bagaimana aksinya yang nyata...?
Komentar-komentar singkat yang oke-oke saja dan sedikit perbaikan 
masalah redaksi tidak saya tuliskan disini.
Saya tunggu sikap kritis rekan-rekan Blog I-I

Berdasarkan penelitian sementara atas Insiden Alas Tlogo, 
Lekok, Pasuruan, bersama ini disampaikan himbauan kepada semua pihak 
yang berkepentingan untuk berhati-hati dan secara profesional 
melakukan pendekatan hukum yang adil tanpa memperbesar sikap saling 
membenci.
Tegang, sedih, marah, kesal, dan tentu saja sangat prihatin...itu yang 
terasa ketika menghirup udara segar di daerah yang damai namun 
menyimpan gejolak, bernama Alas Tlogo.
Tentu saja Tim tidak akan ikut campur memperkeruh suasana 
yang sudah penuh debu-debu tuduhan dan saling membela diri. Apalagi 
bergaya ala penyelidik ahli yang wawancara sana-sini, mencoba melihat 
balistik dan arah peluru atau bahkan memperparahnya dengan dugaan 
atau bahkan fitnah yang disengaja untuk merusak citra Marinir, sebuah 
korps yang masih dipercaya oleh gerakan massa ketika Orde Baru 
didongkel dari kekuasaannya.
Hal-hal yang menjadi perhatian utama yaitu  mempelajari pola-
pola bentrokan yang berpotensi di daerah yang damai namun menyimpan 
gejolak lainnya. Khususnya yang terkait dengan kasus-kasus pertanahan 
yang telah puluhan tahun tidak terselesaikan.
Pertama, kepada segenap pejuang HAM tanpa mengecilkan semangat 
kerja memperjuangkan HAM di negara kita, cobalah lebih santun dan 
kurangi opini serta perkuat fakta ketika melakukan publikasi hasil 
temuan. Jangan memanfaatkan insiden ini untuk menaikkan prestise 
kegiatan organisasi semata. sebab  kebencian serta tuduhan tidak 
nasionalis masih kuat terhadap anda semua. Sehingga hanya berpijak 
kepada faktalah kesinambungan perjuangan HAM tidak ternodai oleh 
kebodohan aksi. Mohon juga untuk waspada bila ada pejuang HAM yang 
mengedepankan opini dan propaganda dibandingkan dengan upaya serius 
penyelidikan untuk memperjuangkan HAM di negara kita.
Kedua, kepada segenap jajaran tentara  dari semua angkatan, termasuk 
jajaran polisi . Terdeteksi ada upaya sistemeninggal s untuk memancing 
seluruh satuan kerja tentara  melakukan tindak "pelanggaran" HAM dengan 
memanfaatkan kasus-kasus lama yang telah dipersiapkan oleh sejumlah 
LSM antek asing yang melakukan pendataan potensi konflik yang bisa 
dibakar di seluruh wilayah negara kita. Bukan hanya konflik yang berkaitan 
dengan pemilikan tanah, melainkan juga isu-isu politik seperti gencarnya 
konsolidasi gerakan komunis negara kita dan gerakan separatisme, dengan 
harapan tentara  yang mengambil langkah blunder melakukan pelanggaran 
HAM. Perlu disadari bahwa persatuan dan kesatuan negara kita masih 
mengandalkan pilar tentara  dan polisi  yang mendapat kepercayaan rakyat, 
sehingga penghancuran sendi ini akan memudahkan kegagalan negara kita 
sebagai sebuah negara. 
Ketiga,insiden demi insiden tidak akan pernah berhenti di bumi nusantara 
selama cara berpikir sektoral yang tidak berlandaskan pada acuan hukum 
yang disepakati. Apalagi ada kepentingan-kepentingan tersembunyi baik 
dalam bentuk material maupun immaterial. Siapapun kita warga bangsa 
negara kita, sudah waktunya untuk tidak menunda-nunda PR potensi konflik 
melalui penyelesaian yang berkeadilan.
Keempat, kepada unsur-unsur penegak hukum, mohon segera melakukan 
upaya-upaya penyelesaian ribuan kasus tanah yang tersebar di selruh 
nusantara untuk memperkecil ruang gerak pemanfaatkan potensi konflik 
ini untuk menyulut perpecahan sesama bangsa negara kita.
Kelima, kepada segenap unsur intelijen mohon untuk buka mata telinga 
secara seksama memperhatikan setiap potensi konflik yang bisa dibakar 
serta melakukan pencatatan secara detail atas pelaku-pelaku provokasi. 
Bila ada indikasi pelaku provokasi yang berpindah-pindah, maka segera 
laporkan kepada Kepolisian.
Keenam, kepada seluruh elemen bangsa negara kita, mohon untuk sejenak 
berhenti memikirkan kepentingan pribadi dan kelompok serta melihat, 
siapa musuh yang sesungguhnya.
Anjing Menggonggong Kafilah Berlalu
Dalam sebuah pertemuan penasihat spiritual level nasional yang kebetulan 
dihadiri seorang rekan Blog I-I, terdengar sebuah cerita yang 
memprihatinkan. Saya persingkat ringkasan cerita itu sbb:
1. Meskipun ada kesadaran bahwa pemikiran taktis jangka pendek 
sangat merugikan rakyat negara kita, namun  apa daya...semua 
kelompok politik berpikir taktis bagaimana mencapai kekuasaan 
pada 2009.
2. Di masyarakat mulai muncul kelompok-kelompok yang menyoroti 
sikap partai politik dan kekuatan politik yang pragmeninggal s, taktis 
dan tidak peduli pada masa depan bangsa. namun  apa daya, toh 
rakyat masih lemah dan tercerai berai serta membutuhkan 
motor penggerak seperti mahasiswa dan tokoh berpengaruh. 
Namun, dengan masuknya tokoh berpengaruh dalam berbagai 
kekuatan politik, hampir tidak mungkin ada kekuatan alternatif 
yang akan mengubah wajah demokrasi yang bersimbah uang 
haram dan kepentingan elit busuk.
3. Kelompok-kelompok yang menyoroti permasalahan bangsa dan 
pembangunan bangsa negara kita itu memang bagaikan anjing-
anjing lapar yang sebenarnya bila mendapatkan kesempatan 
merubah nasib bangsa-pun tidak akan mampu, jadi bisa 
diabaikan. namun  kekuatan moral yang tulus dari anjing-anjing 
kurus yang mampu menahan godaan dari dahaga duniawi sangat 
berbahaya bagi stabilitas kemaksiatan dan pemeliharaan harta 
dan kekuasaan kafilah-kafilah ekonomi dan politik.
4. Sebagian besar dari kita (penasihat spiritual) sudah melanggar 
kode etik alam semesta dengan menanggung laknat Tuhan, demi 
sesuatu yang rendah. Meskipun demikian, kita sadar betul letak 
kesalahan kita sehingga bencana di bumi nusantara tidak akan
berhenti sampai puncaknya. namun  bukankah kita senantiasa 
mohon ampunan pada Penguasa Alam Semesta dan kita juga 
sama-sama mahfum bahwa bencana ini sudah tertulis sampai 
waktu tertentu.
5. Memahami kerusakan tidak berarti membiarkannya, sebab  di 
negeri yang makmur ini kerusakan disebabkan oleh manusianya, 
khususnya sedikit orang yang menguasai hajat hidup orang 
banyak. Tahun lalu sudah hadir seorang arif bernama SP yang 
merencanakan perjalanan spiritual ke seluruh nusantara 
membawa pesan moral memperbaiki niat dan perbuatan. 
Meskipun terjadi pembajakan dengan semboyan revolusi nurani 
oleh kelompok yang cukup kuat, manusia arif akan melihat 
perbedaan hakikat niat tulus dengan niat duniawi.
6. Seruan kepada tokoh agama untuk menarik diri dari panggung 
politik cukup mendesak, sebab  semua yang ada di dalam arena 
politik yang rusak akan ikut rusak. Pengecualian hanya ada dalam 
individu yang teguh memegang tali yang kuat, yaitu keikhlasan 
dalam bekerja untuk masa depan rakyat negara kita, demi 
kebahagiaan hakiki kembali pada Yang Maha Penyayang.
7. Jual-beli kekuatan alam semesta dalam bentuk energi potensial 
yang terbungkus dalam simbol-simbol kekuasaan dan kekerasan 
sudah mencapai keadaan yang sangat merusak adab dan perilaku 
pemimpin. Ketergantungan itu, menyebabkan runtuhnya pilar 
kasih sayang alam semesta kepada bangsa negara kita. Tangisan 
rakyat menjadi komoditi, kemiskinan dijual sebagai bahan 
proyek, sementara kerakusan menjadi motivator manusia dalam 
mencari nafkah.
8. Sungguhpun kafilah-kafilah kekuasaan akan tetap berlalu 
manakala ada gonggongan anjing-anjing kurus yang tulus dan 
mampu menahan dahaga duniawi, dalam waktu bersamaan lahir 
beberapa kekuatan-kekuatan moral yang kokoh, maka 
kumpulkanlah jaring kekuatan moral itu tanpa ikatan politik.
9. Janganlah marah sebab  nafsu menghendaki kemarahan, 
janganlah marah sebab  tidak kebagian, janganlah marah sebab  
tidak berdaya, janganlah marah sebab  motivasi keduniaaan. 
Marahlah pada tempatnya, sesuai dengan kemampuannya, serta 
langsung pada jantung sasaran dengan berhati besar tanpa 
tujuan lain yang merusak.
Sekian
Catatan: menyadurnya dari sumber yang tidak mau 
disebutkan, sebab  beberapa pengunjung tampak sudah 
tidak sabar dengan keadaan negara negara kita Raya.
Bayangkan apa jadinya bila informasi super sensitif mampir ke 
dan dipublikasikan, ambil saja contoh kasus Munir. Bayangkap apa jadinya 
jika tidak tahu bahwa informasi itu sangat sensitif dan terlanjur 
diungkapkan kepada publik.
Bayangkan juga jika Senopati Wirang tidak lebih dari seorang awam yang 
tidak tahu apa-apa, namun sebab  derasnya informasi bisa membuat Blog 
I-I tetap eksis.
Bayangkan juga jika Senopati Wirang yaitu  ternyata seorang agent of 
influence didikan Mossad dan Langley yang sedang merancang kehancuran 
negara kita Raya, langsung di jantung intelijen. Bukankah banyak orang 
asing yang sangat fasih menulis dalam bahasa negara kita.
Bayangkan jika Senopati Wirang memang benar-benar pesiunan yang 
sakit-sakitan serta cukup sakit hati untuk membangun Blog I-I.
Bayangkan jika Senopati Wirang hanya seorang penggemar IT yang 
berada di jantung informasi rahasia negara.
Bayangkan jika Senopati Wirang hanya anak ingusan dari pejabat 
intelijen yang sembarangan membawa tugas ke komputer di rumah 
sehingga mudah dibaca oleh sang anak.
Bayangkan jika Senopati Wirang yaitu  agen muda yang tersingkir dari 
percaturan utama dunia intelijen dan menjadi super kreatif membangun 
jaringnya sendiri.
Bayangkanlah.....
Rethinking yaitu  sebuah proses membuka pandangan seorang agen untuk 
melihat keseluruhan kemungkinan yang bisa terjadi dalam suatu persoalan 
yang menjadi perhatian intelijen. Jangan pernah berasumsi secara linear 
terhadap setiap kasus yang anda dalami. Cara pandang komprehensif 
memang akan melelahkan sebab  diperlukan wawasan dasar yang cukup 
dan energi yang besar untuk dapat menekuninya, sampai suatu saat anda 
bisa secara sistemeninggal s memiliki insting intelijen. Percayailah insting 
ini  bila anda telah mendalami dan mengujinya ratusan kali, insting 
intelijen akan sangat menolong dalam pekerjaan.
Anda akan tahu kapan memulai, kapan berhenti, kapan memberikan detail 
persoalan, kapan memberikan perkiraan umum, serta anda akan selalu 
menyimpan "sesuatu" yang akan menyelamatkan nyawa anda.
Sekian
Contoh sengaja diarahkan kepada saya sendiri agar lebih mudah dipahami. 
Selanjutnya terserah anda bagaimana memandang Senopati Wirang, 
sangat bergantung pada wawasan dasar dan insting intelijen yang anda 
miliki.
Mohon maaf kepada seluruh rekan-rekan Blog I-I, bahwa baru sekarang 
ini saya memberikan catatan penting ini. Tujuannya yaitu  untuk 
menghindari kesalahpahaman diantara sesama rekan tentang apa-apa 
yang tertulis dalam Blog ini.
Perlu dipahami bahwa yaitu  tidak mungkin untuk menyampaikan 
informasi intelijen secara langsung dalam media terbuka seperti Blog. 
Oleh sebab  itu, bacalah pelan-pelan dan perhatikan pesan-pesan 
tersembunyi yang hampir selalu ada dalam setiap tulisan. Ada yang 
tersurat dan ada yang tersirat. 
Betapapun kerasnya artikel tetap berada dalam kepedulian 
kepada masa depan negara kita Raya, sehingga jangan dipolitisir menjadi 
propaganda yang menyudutkan siapapun. Meski begitu, tidak 
segan-segan membidik perilaku siapapun yang berpotensi merusak 
negara kita Raya.
Nilai kebenaran informasi tidaklah mutlak, melainkan dibingkai 
dalam kemasan yang harus dipahami sebagai suatu cara menghindari 
permusuhan dengan pihak-pihak yang anti Blog I-I. Saya yakin rekan-
rekan yang rajin mengikuti perjalanan sudah bisa melihatnya.
Betapapun remehnya informasi dalam Blog I-I, tetap mengandung pesan 
tertentu.

Sejumlah tulisan yaitu  sumbangan produk intelijen rekan-rekan 
yang dikirimkan ke e-mail saya di senopati_wirang@yahoo.com. Ada yang 
saya tulis ulang atas permintaan penulis dan ada yang tidak.

VISI BLOG INTELIJEN negara kita
Menjadi Blog yang dapat dipercaya (kredibel) dan diakui integritasnya 
secara nasional melalui penguatan nilai-nilai intelijen strategis serta 
pencapaian negara kita Raya yang stabil, Adil, Makmur, & Demokratis.
MISI BLOG INTELIJEN negara kita
Mencapai dan memelihara kestabilan ipoleksosbudhankam yang adil dan 
demokratis melalui pemeliharaan jaring informasi intelijen dan penajaman 
analisa intelijen serta pembangunan sistem keamanan nasional yang 
terpadu melalui sinergi seluruh unsur pendukung pertahanan dan 
keamanan.
NILAI NILAI STRATEGIS
Kompetensi - Integritas - Loyal - Logis - Efektif - Rahasia - Cepat -
Tepat (KILLER - CT) untuk menghadapi Intelijen dan serangan Asing.
Integritas - Demokratis - Efektif - Adil - Logis – Tepat - Rahasia -
Universal - Terpadu - Hormat (IDEAL -TRUTH) untuk pemantapan 
keamanan dalam negeri.
SASARAN STRATEGIS BLOG INTELIJEN negara kita
Untuk mewujudkan Misi, Visi dan Nilai-nilai Strategis ini , 
menetapkan sasaran strategis jangka pendek, menengah dan panjang, 
yaitu :
1. Meningkatkan Kewaspadaan Komunitas Intelijen negara kita;
2. Mendeteksi Ancaman Terhadap Kepentingan negara kita Raya;
3. Membangun dan Memelihara Jaring Intelijen negara kita tingkat 
Nasional dan Internasional;
4. Meningkatkan Kualitas Produk Analisa Intelijen;
5. Mengkritisi setiap penyimpangan Intelijen negara kita secara 
proporsional berdasarkan pada analisa kinerja dalam kerangka 
reformasi sistem pertahanan dan keamanan nasional.
6. Memperkuat Institusi Intelijen negara kita melalui Penciptaan 
Jaring Pendukung yang merupakan sinergi antara Jaring 
Intelijen Blog I-I, Pembangunan jaring mandiri di luar negeri, 
dengan jaring intelijen BIN, BAIS - tentara , Intelijen Taktis-
Tempur, Pusintelstrat, Intelijen polisi , Intelijen Kejaksaan 
Agung, Intelijen Imigrasi, Intelijen Pajak, dalam kerangka 
Strategi Keamanan Nasional negara kita.
7. Menampung aspirasi publik di bidang intelijen selama Institusi 
Resmi Intelijen negara kita masih menutup diri dari bidang public 
relations.
8. Mengubah paradigma lama intelijen; berhasil tak dipuji, gagal 
dicaci maki, hilang tak dicari, meninggal  tak diakui; menjadi berhasil 
menjadi catatan prestasi, gagal dievaluasi, hilang diselidiki dan 
dicari, meninggal  dihormeninggal . Satu-satunya prinsip yang tidak berubah 
yaitu  di tengah masyarakat tidak dikenal sebagai petugas 
intelijen.
Atas Nama Komunitas Intelijen Blog I-I
Ttd. Senopati Wirang
Perubahan Terakhir
Saya sangat senang atas adanya inisiatif copy darat warga Blog I-I, 
apakah saya perlu hadir atau cukup diwakilkan? ha ha ha tentunya para 
pengintai sudah menantikan kehadiran saya dan mempersiapkan skenario 
untuk melenyapkan saya. Mohon kehati-hatiannya...hanya ada dua pilihan 
untuk pertemuan...(1) terbuka sekalian (undang saja kalangan wartawan 
untuk sekedar berbagi cerita) atau (2) sangat rahasia (silahkan 
ditentukan mekanismenya). Kepada rekan-rekan yang menggagas atau 
telah saling melakukan kontak, ada perlunya untuk mempersiapkan diri 
atas adanya kejutan. Saya juga sedang memikirkan untuk meningkatkan 
peranan jaring untuk kepentingan bersama (tidak saling 
merugikan warga Blog I-I, namun juga tidak menimbulkan kekeruhan baru 
dalam dunia intelijen negara kita. Memang tidak mudah.
Sekalian saya sampaikan kepada beberapa rekan Blog I-I:
Mas Amir, soal bidikan kepada BIN itu sudah berlangsung sejak awal 
krisis ekonomi, dimana setelah melemahkan tentara , maka sasaran 
berikutnya yaitu  intelijen. Sementara Polisi sudah cukup puas 
berkubang masalah pidana dan perdata dan keamanan publik yang berarti 
akan jauh dari politik.
Mbak Amie, dunia intelijen memang penuh teka-teki...apalagi bila ingin 
dijadikan bahan penelitian akademis. Anda perlu punya akses sampai 
pimpinan tertinggi intelijen untuk dapat mengakses data-data yang 
penting seperti Ken Conboy.
Mas Bajil terima kasih atas kiriman "sekedar mengisi waktu". Perlu mas 
Bajil ketahui beberapa tokoh yang menjadi otak karya "tsb" yaitu  
didikan saya puluhan tahun silam, saya sangat kecewa dengan 
mereka...namun  mereka juga punya alasan telah lebih dahulu dikecewakan 
oleh pemerintah RI.
Mbak Yulia, terima kasih atas informasi metode kepemimpinan jaringan 
radikal Islam yang juga diadopsi oleh beberapa kelompok semi moderat. 
Beberapa data mbak Yulia saya lihat akurat dan terkonfirmasi dengan 
data Densus 88.
Mas Darwis, masalah di kepulauan yang kaya sumber daya alam memang 
sangat pelik, negara kita boleh dikata bagaikan rimba belantara kapitalis 
liar, tidak ada peraturan yang benar-benar tegak untuk kemakmuran 
rakyat. Sedang saya kumpulkan bahan-bahan terkait dalam soal 
perampokan kekayaan alam bangsa negara kita oleh cukong asal Malaysia 
dan Singapura dan keterlibatan konglomerat hitam dan petinggi di 
pemerintahan.
Mas Fajar, soal Papua dan keberhasilan intelijen itu belum waktunya 
dibuka ke publik, sebab  prestasi yang melibatkan sedikit anggota 
intelijen ini  meski diakui oleh banyak pihak namun banyak juga 
pihak yang menjadi "gerah" dan "kesal" sebab  tidak kebagian sinar 
prestasinya.
Beberapa e-mail dengan informasi yang lebih sensitif, sedang saya 
pelajari.
Terima kasih atas dukungan dan antusiasme segenap warga Blog I-I.
Salam Merah Putih
Kejutan dari rekan di Australia
Sebelumnya terima kasih kepada rekan-rekan yang 
menyampaikan perilaku politik-keamanan Australia baik yang merupakan 
link sumber terbuka maupun yang berasal dari pusat analisa negeri 
Kangguru ini . Anggap saja ini sebuah kejutan bagi Blog I-I
Sulit mempercayai bahwa setelah meluncurkan artikel tentang 
skenario terbaru terorisme negara kita, ternyata hal itu menjadi bagian
dari jaring informasi intelijen internasional yang sedang conditioning 
ancaman teror berikutnya. Mohon maaf dan harus saya akui 
sudah terjebak. 
Namun untuk meluruskan cerita teror itu, sangat perlu saya sampaikan 
beberapa poin, sbb:
1. Informasi skenario baru itu berasal dari rekan di [deleted] 
yang menjamin adanya kesesuaian dengan analisa Langley. Terbukti 
dengan keluarnya laporan intelijen AS tentang telah pulihnya Al Qaeda 
untuk melakukan lagi aksi teror internasional yang detailnya masih 
dirahasiakan. Namun demikian, dengan melepas artikel yang bersesuaian 
dengan Langley, telah ikut serta dalam conditioning keberadaan 
kelompok teror yang seolah-olah tidak akan pernah hilang dari bumi 
negara kita. Maksud yaitu  sebaliknya, yaitu agar saudara-
saudara yang terlibat dalam gerakan radikal teror mampu membaca 
secara lebih jelas dalam skala global, dan sadar bahwa tindakan 
kekerasan teror hanya semakin merugikan agama Islam, bangsa 
negara kita, dan negara negara kita. Ingat masa-masa setelah 2010 yaitu  
saat-saat genting untuk memastikan recovery negara kita di segala bidang, 
dan banyak pihak asing yang menghendaki negara kita jalan di tempat, 
salah-satunya melalui terorisme. Sadarlah saudaraku, hentikan segera 
segala rencana yang mengandung unsur teror kepada sesama bangsa 
negara kita. 
2. Tidak benar bahwa travel warning pemerintah Australia semata-mata 
berdasarkan pada informasi Blog I-I. Seorang rekan 
memperingatkan bahwa informasi juga menjadi acuan intelijen 
asing (khususnya yang memiliki operasi besar di negara kita). Kalaupun Blog 
I-I dijadikan dasar analisa oleh intelijen asing, maka itu di luar kendali 
Blog I-I, sebab  sifat Blog ini untuk publik. sebab  sikap pemerintah 
Australia itu merugikan citra negara kita, maka sangat 
menyesalkan kebijakan pemerintah Australia ini . 
3. Skenario yang pernah sampaikan itu saat ini semakin 
mengkristal dalam kumpulan data gerakan Jamaah Islamiyah dalam data-
data polisi  yang telah mengungkapkan kepada publik tentang keberadaan 
beberapa tokoh lain setingkat Abu Dujana. Perlu luruskan disini 
bahwa tokoh sentral JI di negara kita masih misterius dan jelas bukan 
kelompok paruh baya yang belum matang, melainkan sangat senior dan 
sangat berhati-hati. Selain itu, terus berupaya untuk 
mengurangi setiap potensi adanya teror di dalam negeri, bila kelompok 
teroris tidak mau menanggalkan radikalisme dan politik teror, bukankah 
lebih baik bila teror itu diekspor saja. Kita bangsa negara kita sangat 
membenci pembuat onar yang melakukan keonaran di kampung sendiri, 
bukankah begitu? Ekspor kemana? tentu saja ke negara-negara yang 
memusuhi Islam dan negara kita. Sayangnya ide itu sangatlah mustahil, 
bukan sebab  kecanggihan sistem keamanan, melainkan sebab  memang 
para teroris itu "peliharaan" yang tidak merasa dipelihara. Dibohongi 
dengan ide-ide negara Islam negara kita yang sebenarnya ditujukan untuk 
mencegah negara kita Raya yang kuat dengan sistem politik demokrasi, 
sistem ekonomi campuran, otonomi daerah, anti korupsi, masyarakat 
madani dan good governance. Meskipun ide-ide itu tampak seperti konsep 
Barat, namun hakikatnya universal dan mampu mengangkat negara kita 
yang plural dari persoalan-persoalan bangsa. Dengan membenturkan 
konsep negara teokrasi Islam dan demokrasi negara kita, maka negara kita 
akan gagal memenuhi ramalan kejayaan negara kita Raya pada tahun 2025, 
silahkan baca berbagai literatur asli negara kita yang bersifat futurologi. 
4. Kondisi praktis perpolitikan nasional negara kita masih dalam keadaan 
wajar dan normal dimana terjadi proses perebutan kekuasaan melalui 
koridor demokrasi. Ekses dalam bentuk money politics dan konflik 
komunal seharusnya bisa secara bertahap dikurangi dengan penguatan 
sektor hukum, terutama melalui penegakkan hukum yang adil dan 
konsekuen. Pembentukan koalisi, adanya politisi bajing loncat, jatuh-
naiknya pamor serta citra pemimpin yaitu  sebuah panggung politik yang 
akan enak ditonton jika  para pemainnya disiplin dalam mengikuti 
aturan main, hal ini tentu akan sia-sia bila wasitnya tidak profesional. 
Itulah sebabnya civil society tidak terhindarkan harus terus diperkuat 
sebagai komponen bangsa yang cerdas dan mampu menjadi agen 
perubahan.
5. Mengenai masalah jadi agennya negara adidaya, antek Barat, antek 
Arab, antek Iran, antek Rusia, antek Australia, antek China, semua itu 
masih dalam jangkauan pengawasan intelijen, dimana jika  terjadi 
ketidakseimbangan diantara para pemain itu, tugas intelijen yaitu  
menyampaikan analisa yang komprehensif untuk menjadi dasr keputusan 
tindakan yang perlu diambil. pernah menyerukan ganyang intel 
asing, hakikatnya tidaklah berarti kita lakukan pembunuhan, melainkan 
jadilah orang negara kita yang cerdas dan cinta tanah air. Kerjasama, 
kompetisi, konflik, semua berputar dalam permainan politik, ekonomi dan
intelijen, maka jadilah bangsa negara kita yang cerdas. Janganlah malahan 
menjadi komoditi politik dalam negeri untuk mainan menuju kekuasaan, 
hal ini akan sangat buruk sebab  intel asing akan mendapatkan ruang 
untuk bermain-main dengan leluasa.
6. Kekuatan negara negara kita Raya terletak pada kekompakan rakyat 
negara kita yang harus secara terus-menerus diberikan penjelasan tentang 
kondisi nyata yang dihadapi baik di dalam maupun di luar negeri. 
Janganlah rakyat negara kita berdiam diri dan berpangku tangan 
menyerahkan nasib di tangan sedikit elit politik (eksekutif, legislatif, 
yudikatif, civil society, dan media massa). Hal ini juga menjadi perhatian 
untuk menyebarluaskan optimisme negara kita Raya dalam 
keyakinan bahwa rakyat negara kita mampu bersatu padu dalam derap 
langkah mewujudkan mimpi bersama.
---------------------------


Forum Komunitas Blog I-I
Sebuah ide yang baik untuk membuka warung kopi BLOG I-I, sekedar 
untuk ngobrol ringan ataupun menggagas sebuah gerakan nasional 
negara kita Raya. Tentu saja kita harus berupaya tidak bersikap partisan, 
dan bicara untuk kepentingan bangsa dan negara negara kita. Sehingga 
tidak takut untuk mengkritisi yang keliru dan tidak terbawa oleh rayuan 
politik kekuasaan. Intelijen negara kita berjalan tegak menjunjung amanat 
rakyat dan memperjuangkan idealisme negara kita Raya. 
Saya menyambut baik usulan Mas Bajil.
Namun demikian, eksistensi sebuah forum tergantung pada kemauan 
bersama seluruh komunitas untuk meramaikannya. Harus 
dipahami bahwa disiplin intelijen telah menyebabkan cara pandang 
mayoritas intel aktif yang tertutup atau sangat hati-hati.
Forum akan terbuka untuk seluruh komponen bangsa yang 
berjiwa ksatria merah putih.
Saya pribadi menyerahkan sepenuhnya kepada seluruh elemen 
untuk mengintip, menyumbang saran, meramaikan diskusi, sumbang saran, 
sharing informasi, menggagas gerakan, dan apapun yang positif bagi 
negara kita Raya.
Saran pribadi saya sebaiknya hanya ada satu forum saja untuk 
simplifikasi komunikasi.

sebab  ada pilihan antara 
BILIK SENOPATI
INTEL negara kita 
maka saya serahkan kepada seluruh rekan-rekan untuk 
memberikan pendapat tentang kedua forum ini . Termasuk apakah 
peelu terus didukung dan dikembangkan ataukah akan layu sebelum 
berkembang. Saya maklum bila sebagian besar masih merasa was-was 
dengan komunikasi model ini.
Silahkan dipertimbangkan dan sampaikan kepada Blog I-I.
Kecelakaan Kecil
Sudah hampir dua minggu ini Bapak istirahat di sebuah desa yang asri dan 
sejuk di Jawa Timur. Hal itu harus Bapak lakukan sebab  kecelakaan kecil 
sebab  terjatuh saat turun dari mobil. Dengan sedikit luka di kepala, dan 
terkilirnya kaki maka Bapak memutuskan untuk sementara absen dari 
rumah Blog I-I.
Hari ini saya diminta Bapak untuk membuka sekaligus 
menyampaikan perkembangan Blog I-I. Setelah saya sampaikan, maka 
Bapak menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Pertama: Mohon pengertian kepada rekan-rekan atas 
kekosongan rumah sebab  memang tidak ada yang membantu 
Bapak untuk memeliharanya (mengisinya).
Kedua: Menyampaikan terima kasih atas kepedulian rekan-rekan dengan 
terus menyampaikan berbagai informasi melalui maupun e-mail.
Ketiga: Menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas hidupnya 
forum shoutbox kepada seluruh rekan yang meramaikannya 
dengan diskusi yang positif.
Keempat: Ide copy darat yang lalu menjadi perwujudan pertemuan 
di dunia maya yaitu  hal baik untuk memperkuat hubungan diantara 
rekan-rekan Blog I-I. Namun perlu dipahami bahwa sesuai dengan 
pelajaran dasar intelijen, komunikasi yaitu  titik terlemah operasi 
intelijen yang selalu menjadi incaran lawan. Sehingga metode pengamanan 
yang tepat harus dilakukan. Kepada saudara Bajil, forumnya cukup 
bagus...semoga rekan-rekan yang lain mau ikut serta bertukar 
pikiran di sana. Saya sedang meminta bantuan rekan di Taiwan untuk 
melakukan sedikit investigasi atas forum yang sedang saudara Bajil 
garap. Perlu diketahui bahwa forum Intelijen yang ada di Kaskus regional 
negara kita semuanya berada dalam perangkap pengumpul informasi 
intelijen terbesar di dunia yaitu CIA. Metode forum melalui media 
internet telah dikembangkan sekitar 10 tahun silam di Amerika Serikat 
untuk mempercepat diskusi para analis intelijen yang terpisah yang juga 
melibatkan pakar dari dunia akademis. Basis programnya mengacu pada 
model bulletin board Keanggotaan forum yang bisa mencapai ratusan ribu 
orang merupakan sumber informasi yang cukup valid sebab  crosscheck 
akan terjadi dengan sendirinya. Tiga orang pendiri Kasak Kusuk (kaskus) 
yang telah dilatih oleh CIA di Amerika Serikat ini  telah 
memberikan akses untuk seluruh informasi yang ada. Namun dengan 
strategi terselubung oleh beragam informasi positif, terjadi pertukaran 
informasi serta penjaringan dan komunikasi antara agen dan case 
officernya. Sementara sifat sukarela dan aspek bisnisnya juga semakin 
menutupi misi-misi tersembunyinya. Dengan demikian seorang moderator, 
anggota, donatur atau apapun posisi anda dalam Kaskus tidak memahami 
keseluruhan skenarionya. Dalam hal ini, terjadi pemanfaatan keaktifan 
para members dan moderatornya, sangat mungkin mereka tidak mengerti. 
Semoga ide saudara Bajil bisa terwujud dan berkembang, sebab  saya 
ada keyakinan kepada rekan-rekan bahwa kita semua berdarah 
merah-putih dan tidak memiliki mental penghianat atau kebodohan untuk 
diperalat kepentingan asing. Namun saya butuh waktu, selain pemulihan 
juga menunggu komentar rekan di luar negeri.
Kelima : Saya kira model komunikasi YM juga bisa dijadikan pilihan meski 
tetap tidak aman, namun bisa diatasi bila kita lakukan secara terputus 
(ada cut outnya) dan berganti tuan rumah. Saya sendiri selalu menyusun 
komunikasi yang aman bagi saya dengan cara perantara anak saya dan 
seorang asisten setia yang telah ikut saya sejak puluhan tahun silam. 
Namun ide ini tentu mudah diintai dan ditelusuri para pemainnya. 
Yah...hidup tanpa resiko rasanya kurang berarti bukan, bila resiko itu 
demi tanah tumpah darah kita rasanya cukup pantas untuk ditempuh.
Keenam : sekali lagi tidak bermaksud memanfaatkan keadaan 
dunia intelijen negara kita yang gamang dengan masa depannya. 
juga tidak ada hubungan dengan "operasi sandi jakarta" yang telah 
berlangsung selama setahun lebih di Jakarta. Operasi ini  membidik 
penghancuran sendi-sendi kekuatan intelijen negara kita dengan 
memanfaatkan kebodohan orang-orang yang merasa pintar di dunia 
intelijen.
Ketujuh : Mohon dibaca secara santai sebagai informasi 
alternatif dan bukan sebagai rujukan utama untuk menilai setiap situasi 
yang disoroti oleh Blog I-I.
Kedelapan : Mohon semua rekan-rekan buka mata dan telinga 
mulai sekarang menyikapi semakin parahnya persoalan bangsa dan negara 
Republik negara kita. Khususnya terkait dengan meruncingnya hubungan 
antar elit militer maupun sipil. Perhatikan masuknya pengaruh dan 
kepentingan asing yang memanfaatkan ambisi kelompok dalam mencapai 
kekuasaan. Perhatikan juga kelemahan mendasar pimpinan nasional kita. 
Namun semua itu tanpa kepentingan pribadi maupun kelompok, melainkan 
semata-ma