Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di
Indonesia termasuk dalam hal ini adalah sebuah usaha yang bergerak pada Bisnis Kuliner
dimana rasa menjadi faktor paling penting untuk para konsumen dalam menentukan pilihan
menu makanan. Terkait dengan sebuah usaha tidak terlepas dari modal yang digunakan untuk
menjalankan operasional. Dalam pengluaran untuk mendukung kelancaran usaha tentunnya
banyak biaya-baiaya yang dikeluarkan, untuk itu harus di catat atau dibukukan sesuai dengan
pengeluarannya, bilamana pengeluaran sehubungan dengan banyaknya olahan atau dalam hal ini
porsi kuliner yang akan disajikan misalnya : pengeluaran sehubungan dengan belanja Lele,
Ayam, beras, maka sudah semestinya di catat sebagai biaya tidak tetap atau variabel cost.
Dari pada itu, dalam pendirian Franchise BATAGOR Lela, diperlukan tempat, peralatan
masak, membayar gaji karyawan, telepon listrik dan air, yang mana biaya–biaya ini harus
dibayar meskipun franchise banyak pelanggan atau tidak ada pelanggan, dan pengeluaran–
pengeluaran ini harus dicatat dan di bukukan sesuai pos pengeluaran biaya, yaitu di catat
sebagai biaya tetap (fixed cost). Kelangsungan suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh berbagai
faktor antara lain; modal, tekhnologi, biaya berubah-ubah (biaya variable), biaya tetap ( fixed
cost), persediaan bahan baku, persediaan barang jadi dan tenaga kerja. Biaya tetap merupakan
biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat aktivitas. Biaya tetap
tidak terpengaruh oleh perubahan aktivitas.
Untuk menjamin kelancaran dan kesinambungan produksi, maka baik perusahaan dagang
maupun manufaktur perlu memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel dalam memperoleh
profitabilitas.Dari uraian diatas peneliti tertarik pada perilaku biaya variabel dan biaya tetap
dalam kaitan perolehan profitabilas perusahaan.
Profitabilitas
Tujuan perusahaan adalah ingin memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal
(profitabilitas), di bawah ini adalah pengertian profitabilitas menurut para ashli. Laba atau
keuntungan merupakan salah satu tujuan utama perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya.
Laba yang diperoleh perusahaan akan digunakan untuk berbagai kepentingan, laba akan
digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan perusahaan ini atas jasa yang diperolehnya.
laba (profit) adalah perbedaan antara pendapatan dengan
keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu. bahwa laba merupakan ukuran keseluruhan prestasi perusahaan, yang
didefinisikan sebagai berikut: laba = penjualan - biaya. laba
adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh
pendapatan ini selama periode tertentu Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah
kebijakan dan keputusan perusahaan. Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik dan besarnya selalu
konstan atau tetap, tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume usaha atau proses bisnis yang
terjadi pada periode ini . Biaya tetap juga bisa disebut sebagai biaya operasional. Biaya tetap
juga diartikan sebagai biaya minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat
melakukan proses produksi baik berupa barang ataupun jasa. Biaya ini jelaslah tidak dipengaruhi
oleh banyak sedikitnya jumlah produk atau jasa yang bisa dihasilkan. Biaya tetap merupakan
jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap
dikeluarkan meskipun tidak melakukan aktivitas apapun atau bahkan ketika melakukan aktivitas
yang sangat banyak sekalipun.
Dalam proses produksi, biaya tetap akan selalu dibayarkan atau dikeluarkan tanpa
menghitung berapa banyak produksi yang dilakukan, baik ketika tidak berproduksi atau
sebaliknya saat produksi dilakukan dalam kapasitas maksimal. Jadi, dengan kata lain, secara total
biaya ini akan selalu sama, tidak terpengaruh oleh jumlah unit yang diproduksi atau jumlah
aktivitas yang dilakukan. Bagaimana jika dihitung per-unit produk yang dihasilkan atau per-
aktivitas yang dilakukan? Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan
memiliki hubungan yang terbalik. Hubungan terbalik ini maksudnya adalah semakin banyak unit
yang diproduksi atau semakin banyak aktivitas yang dilakukan, maka biaya tetap per-unit atau
per-aktivitas yang dilakukan akan semakin kecil jumlahnya.
Biaya tetap ini masih dibagi lagi menjadi 3 kategori yaitu; biaya tetap persatuan (unit cost),
biaya tetap discretionary, dan biaya tetap committed. 1). Biaya tetap per-satuan adalah biaya
yang jumlahnya berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume kegiatan, yang artinya
jika semakin tinggi volume kegiatan, maka semakin rendah biaya satuannya, dan sebaliknya.
Contoh biaya tetap per-satuan; biaya overhead, biaya pemasaran tetap, dsb. 2). Biaya tetap
discretionary merupakan biaya tetap yang besarnya ditentukan oleh kebijaksanaan manajemen
puncak, biaya ini ditetapkan setelah mempertimbangkan program dan cara-cara pelaksanaan
program terkait. Contoh biaya tetap discretionary misalnya : biaya penelitian dan
pengembangan, biaya pendidikan dan latihan karyawan, serta biaya promosi dan advertising. 3).
Biaya tetap commited adalah serangkaian biaya yang muncul dalam rangka mempertahankan
kapasitas atau kemampuan perusahaan beroperasi baik dalam kegiatan produksi, pemasaran,
maupun administrasi. Contoh biaya tetap commited adalah biaya depresiasi, biaya asuransi, dan
gaji staf ahli.
Biaya Variabel
Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan
aktivitas bisnis. Biaya variabel adalah jumlah biaya marjinal terhadap semua unit yang
diproduksi. Hal ini juga dapat dianggap biaya normal. Biaya tetap dan biaya variabel membentuk
dua komponen dari total biaya. Biaya langsung, bagaimanapun, adalah biaya yang dapat dengan
mudah dikaitkan dengan objek biaya tertentu. Namun, tidak semua biaya variabel adalah biaya
langsung. Sebagai contoh, biaya overhead variabel produksi adalah biaya variabel yang
merupakan biaya tidak langsung, tidak langsung menjadi suatu biaya. Biaya variabel kadang-
kadang disebut biaya tingkat-unit karena mereka bervariasi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri
keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
Data yang digunakan adalah laporan keuangan laba/rugi PT. BATAGOR Lela tahun 2009
sampai dengan tahun 2013. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan sumber data sekunder, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh data
sekunder, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Nilai F-hitung di peroleh sebesar 25,86, artinya secara bersama-sama biaya tetap dan biaya
variabel berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas. Koefisien determinasi (R2) sebesar
0,903 atau 90,3 %, ini menggambarkan bahwa kontribusi biaya tetap dan biaya variabel terhadap
profitabilitas sebesar 90,3% dan hanya 9,7% profitabilitas PT. BATAGOR Lela Cabang Tanjung
Barat disumbangkan oleh faktor lain. Dari hasil penghitungan Analisis Regresi berganda dapat
diperoleh persamaan sebagai berikut;
á¿© = 7,795 + 1,424 X1 + 1,454 X2
Koefisien regresi biaya variabel dan biaya variabel terbukti berpengaruh positif dan
signifikan. Nilai koefisien biaya variabel sebesar 1,424 menggambarkan bahwa jika biaya
variabel meningkat Rp.1, maka profitabilitas akan meningkat sebesar Rp.1,242 dengan asumsi
biaya tetap konstan. Nilai koefisien biaya variabel sebesar Rp.1 menggambarkan bahwa jika
biaya tetap meningkat, maka profitabilitas akan meningkat Rp.1,454 dengan asumsi biaya
variabel konstan.
Peningkatan biaya tetap dapat meningkatkan profitabilitas PT. Pecel Lela International
Cabang Tanjung Barat, artinya semakin luas tempat usaha semakin banyak pengunjung yang
dapat di tampung dan dilayani, dari pada itu semakin banyak royalty fee yang dikeluarkan dapat
semakin banyak penjualan, semakin banyak perlatan yang dibutuhkan semakin banyak porsi
yang di jadikan menu pilihan, dan semakin besar gaji yang dikeluarkan semakin banyak juga
penjualan dan pelayanan yang berikan kepada pelanggan, dan semua biaya tetap akan
memberikan nilai ekonomis dalam jangka waktu yang panjang. Peningkatan biaya variabel
dapat meningkatkan profitabilitas PT. BATAGOR Lela, artinya sehuhungan bertambahnya
pengadaan bahan baku seperti lele, ayam dan beras untuk kuliner dapat mempengaruhi
perolehan laba.
Peningkatan biaya tetap dan biaya variabel dapat meningkatkan probabilitas PT. BATAGOR
Lela. Peningkatan biaya tetap terutama pada peningkatan luas usaha dan peralatan, sedangkan
peningkatan biaya variabel terutama pada peningkatan biaya bahan baku, seperti lele, ayam, dan
beras. Peningkatan biaya tetap lebih besar jika dibandingkan peningkatan biaya variabel dalam
upaya meningkatkan profitabilitas usaha pecel lele.
Berdasarkan hasil penelitian, perlu dipertimbangkan 1) Terkait dengan biaya variabel,
perusahaan harus mampu menekan atau meningkatkan efesiensi dengan cara membuat menu saji
yang diminati pelanggan, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku dapat
diolah dan proses dengan maksimal. Artinya tidak banyak bahan baku yang tersisa dalam
operasional sehari-hari. 2) Terkait dengan biaya tetap, yang menjadi biaya dan beban sekaligus
memberikan kontribusi nilai ekonomis dalam jangka waktu panjang, perlu dilakukan
pemeliharaan (maintenance) berkala supaya fungsi dan manfaatnya dapat maksimal dalam
penunjang kegiatan operasional, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam perolehan laba
usaha. 3) Menjaga kepuasan pelanggan dengan memberikan kualitas layanan dan harga yang
kompetitif dan menciptakan menu saji yang menarik dengan rasa yang memuaskan.