dokumen perusahaan



           

 

 

Pengelolaan dokumen perusahaan 

merupakan salah satu unsur dari 

pengelolaan informasi perusahaan. 

Dokumen perusahaan sebagai data, 

catatan, rekaman aktifitas perusahaan, 

pengelolaannya diatur dalam UU No.8 

tahun 1997 tentang Dokumen 

Perusahaan, PP No. 87 Tahun 1999 

tentang Tata Cara Pemusnahan 

Dokumen perusahaan, PP No. 88 

Tahun 1999 tentang Pengalihan 

Dokumen Perusahaan ke Dalam 

Microfilm/ Dokumen lainnya Dan 

Legalisasi.  

Pengelolaan dokumen perusahaan 

di negara maju seperti: AS, Jerman, 

Inggris sudah dilakukan secara serius, 

perusahaan seperti Coca Cola, Kodak 

misalnya telah membuat Sistem 

pengelolaan Arsip/dokumen 

perusahaan (In-House Company 

Archives) sekitar tahun 1950, 

sedangkan Siemens perusahaan di 

Berlin Jerman jauh sebelumnya sudah 

membangun In- House Company 

Archives (tahun 1907). Dari sisi 

keilmuan buku-buku tentang 

Corporate/Business records pun telah 

bermunculan, baik di Inggris 

(diantaranya Managing Business Ar- 

chives, Alison Turton (Ed) 1991) 

ataupun Amerika (diantaranya : The 

Records American Business, James M 

Toole (Ed) 1997). Sedangkan di Indo- 

nesia meskipun dari sisi peraturan 

sudah ada namun dari segi keilmuan 

maupun praktek belum mendapat 

perhatian yang serius.  

Dokumen perusahaan (corporate 

records/archives) disamping diperlukan 

untuk menjarnin kepastian hukum, juga 

berguna sebagai salah satu bahan 

dalam pengambilan keputusan (baik 

top, middle, maupun low 

management), ingatan perusahaan 

(corporate memory), dan referensi 

sejarah perusahaan.  

Pertama, Untuk menjamin 

kepastian hukum, dokumen perusahaan 

berguna melindungi kepentingan para 

pihak dalam suatu hubungan hukum, 

diantaranya untuk melindungi 

kekayaan intelektual, paten, merk 

dagang, asset perusahaan dsb. 

Misalnya : tentang paten, nama Jeep 

pertama kali didaftarkan pada kantor 

Paten AS sebagai merk dagang pacta 

Nopember 1940. Coca Cola telah 

melindungi pemakaian  kala "Coca 

Cola dan Coke" dan bahkan telah 

mendaftarkan bentuk botolnya yang 

terkemuka sebagai merk dagang tahun 

1960 ,

Tentang Franchises, Kentucky Fried 

Chicken membuat pro- gram Arsip 

yang membuat business cul- ture 

(budaya perusahaan yang dibangun 

Kolonel Sanders, termasuk franchises).  

Kedua, Untuk pengambilan 

keputusan (misal dalam bidang 

penelitian dan pengembangan), pro- 

gram dokumen/Arsip perusahaan 

sangat mendukung pengambilan 

keputusan dalam membuat proyek baru 

yang lebih inovatif. Contohnya, tahun 

1960 melalui Bell Laboratories 

(Litbangnya AT&T) berusaha 

dikembangkan Picture phone, namun  

proyek ini tidak pemah berhasil. 

Sepuluh tahun kemudian proyek 

itu  berguna saat Bell Laboratories 

mengembangkan Tele Conferencing, 

dimana rekaman informasi, catatan, 

laporan yang dihasilkan oleh proyek 

picture phone sangat berguna dalam 

pengambilan keputusan untuk 

membuat proyek Tele Conferencing. 

Jika AT&T tidak memiliki  program 

dokumen/ Arsip maka hasil riset masa 

lalu tak mustahil telah hilang dan boleh 

jadi proyek Tele Conferencing pun 

tidak pemah ada.  

Ketiga, Arsip/dokumen sebagai 

memori perusahaan merupakan pusat 

ingatan perusahaan. Ia menyediakan 

dukungan bagi kepentingan leadership 

dan merupakan bahan untuk 

mengembangkan produk sehingga 

tidak hanya memberikan dukungan 

terhadap penghasilan (revenue), namun  

juga mempererat identitas perusahaan, 

budaya dan hubungan dengan budaya 

nasional yang lebih luas. James E. 

Forgerti (dalam James M.O Toole, 

1979) memberi contoh pentingnya 

Arsip/dokumen sebagai ingatan 

perusahaan (corporate memory) dengan 

mengambil kasus Coca Cola.  

Dokumen perusahaan Coca Cola 

sebagai corporate memory yaitu  asset 

yang bernilai, ia merupakan 

penyimpanan segala sesuatu dari for- 

mula coke sampai advertising material 

yang sangat luar biasa. Arsip/dokumen 

coke telah memberikan daya dorong 

utama untukmengembangkan program 

perdagangan merk perusahaan yang 

bemilai. Dengan mengambil bahan dari 

bagian Arsip (archives Departement) 

Coca Cola dapat memperoleh 

penghasilan tahunan lebih dari 7 juta 

dollar untuk programnya, perdagangan 

lisensi (Philip F. Mooney, 1997).  

Sementara itu Nabisco, Disney 

sering menggunakan sumber arsip 

(dokumen) untuk membuat promosi 

yang menarik konsumen. Sedangkan 

Motorola secara efektif sering 

menggunakan Arsip/dokumennya 

untuk kegiatan membangun merk 

dagang dan sebagai komponen kunci 

untuk membangun budaya perusahaan.  

Keempat, Untuk referensi sejarah, 

dokumen perusahaan yaitu  

merupakan rekaman perjalanan 

perusahaan , catatan sukses/gagalnya          

perusahaan. Arnold Krandorf dalam 

James M. O’Toole 1997 mencatat 

bahwa rendahnya kesadaran 

membangun sejarah perusahaan 

membuat perusahaan mudah diserang 

Corporate Amnesia yaitu, perusahaan 

cenderung mengulangi kesalahan yang 

pemah dilakukan. Untuk itu kewajiban 

mengelola dokumen perusahaan secara 

efisien dan efektif merupakan suatu hal 

yang tidak dapat dihindari.  

Honda misalnya, dalam membuat 

inovasi produk baru, menyatakan 

bahwa lebih dari 40% (empat puluh) 

persen masalah design yang rumit 

sudah dipecahkan dalam program 

sebelumnya. Jika Arsip tentang 

program sebelumnya tidak ada, maka 

para engineer (insinyur) Honda harus 

menghabiskan 30% waktunya untuk 

memecahkan masalah design yang 

sebenamya sudah terpecahkan oleh 

program sebelumnya. Lance Ealey dan 

Leif Soderberg (James M.O’Toole, 

1997) menyebut dengan istilah Design 

Amnesia dimana perancangan design 

yang boros beaya dan menguras 

banyak pikiran dan tenaga yang 

sebenamya dapat dihindari jika 

dokumen/arsipnya dikelola dengan 

baik.  

Kewajiban pengelolaan dokumen 

perusahaan di Indonesia ditetapkan 

dengan UU Nomor 8/1997. Dengan 

berpedoman pada UU ini, maka hak - 

hak hukum, kekayaan intelektual dapat 

dilindungi, corporate amnesia pada 

umumnya dan design amnesia 

khususnya akan terhindarkan. Dengan 

kata lain inefisiensi dan inefektifitas 

perusahaan yang disebabkan oleh salah 

urus dokumen perusahaan dapat 

dihindarkan.  

Salah satu Permasalahan yang 

harus dicermati dalam mengelola 

dokumen perusahaan yaitu  

mengetahui jenis-jenis dokumen yang 

dimiliki perusahaan. Untuk itu 

diperlukan pemahaman atas lingkungan 

penciptaan dokumen perusahaan, 

tujuan asal pembentukan dokumen 

perusahaan secara benar dan tepat.  

Dengan memperjelas lingkungan 

penciptaan dokumen, memungkinkan 

untuk melindungi integritas dokumen 

dengan lebih tepat. Disisi lain dengan 

adanya pemahaman tentang tujuan asal 

dokumen bisnis, mempermudah untuk 

memperhitungkan kegunaan dokumen 

di masa yang akan datang.  

mengajukan 4 (empat) parameter 

sebagai dasar untuk memahami 

aktifitas bisnis dan isi, makna serta arti 

penting dokumen bisnis yaitu : 

Strategi, struktur, fungsi, detail. 

Strategi yaitu  rencana yang secara 

sadar disusun untuk masa yang akan 

datang untuk mencapai tujuan 

perusahaan, yang meliputi: futegrasi, 

diversifikasi, joint venture, retrench- 

ment, divestiture, likuidasi. Struktur 

yaitu  bentuk organisasi perusahaan. 

Fungsi yaitu  alat untuk mencapai 

tujuan dasar dan langkah-langkah yang 

dikehendaki untuk mencapai tujuan 

itu . Sedangkan detail yaitu  

istilah yang menunjukkan tingkat 

kekhususan dan kelengkapan khas 

untuk dokumen tertentu yang bersifat 

relatif.  

Strategi  

pemakaian  konsep strategi dan 

struktur dipakai  untuk memahami 

tingkah laku bisnis dan penciptaan 

dokumen bisnis (corporate/business 

records). Hal ini memperbolehkan 

pengelola dokumen / archivist untuk 

memasukkan berbagai macam 

kerangka organisasi dimana pencipta 

Arsip bisnis beroperasi.  

Fokus dari strategi yaitu  daur 

hidup perusahaan (mulai dari pendirian 

perusahaan, konsentrasi pada bisnis 

tunggal (penetrasi pasar lebih besar, 

mencari pasar baru, pengembangan 

produk baru/lebih baik), Penggabungan 

usaha sejenis (intregrasi horizontal), 

Penggabungan usaha terkait (intregrasi 

vertical), Pengembangan usaha 

(diversifikasi), kerja patungan (joint 

venture), inovasi (innovation), 

penghematan (retrenchment), 

pelepasan kepemilikan (divestiture), 

sampai likuidasi. Dokumen bisnis pada 

dasamya sebagai bukti strategi, dengan 

kata lain beberapa strategi dapat 

diterjemahkan kedalam bentuk 

dokumen perusahaan.  

Strategi bisnis seperti Intregrasi, 

diversifikasi, Joint venture, 

pengurangan / penghematan 

(retrechment), pelepasan kepemilikan 

(divestiture), likuidasi semua 

menghasilkan dokumen spesifik seperti 

: akte pendirian (articles of 

incorporation), persetujuan merger 

(merger agreement), pembelian saham 

(stock purchase), kontrak jaminan 

bunga (interest guarantee contract), 

sewa pakai (operating leases), akte jual 

beli property (deeds for the purchase 

and sale of property), prosedur pailit 

(bankruptcy proceedings), regulatory 

appeals, akte pembubaran (article of 

dissolution). 

Dokumen inovasi tidak sebatas 

pada dokumen paten namun  juga 

organisasi manajemen (managerial 

organization), iklan (advertising), 

pemasaran (marketing), hubungan 

masyarakat (public relations), 

hubungan perburuhan (labour relations) 

dan aspek lain dalam kegiatan 

perusahaan.  

Konsep strategi merupakan salah 

satu alat yang cukup baik sebagai 

pedoman pengurangan dokumen bisnis 

melalui seleksi. Ada dua hal penting 

berkenaan dengan konsep strategi 

sebagai alat mengurangi dokumen 

melalui seleksi.  

Pertama, Strategi membuat jelas 

proses berpikir manajer bisnis, misal: 

dalam pemilihan system pemasaran 

yang dinamis, pengadaan perubahan 

teknik dan manajerial secara konstan. 

Selanjutnya sebagai dasar untuk 

menarik dokumen/arsip yang bemilai 

seperti diatas dari dokumen-dokumen 

yang tak terkait (dokumen yang tidak 

berkaitan dengan strategi dipisahkan 

dari dokumen sebagai bukti strategi 

perusahaan).  

Kedua, Pilihan strategi 

menyebabkan fungsi bisnis. tertentu 

lebih dipentingkan dari yang lain, agar 

strategi dapat memberikan dasar yang 

valid untuk memutuskan tindakan 

mana, dokumen yang mana yang lebih 

penting daripada yang lainnya. Sebagai 

contoh : suatu perusahaan mungkin 

menggantungkan harapannya pada 

kesuksesan riset atau produksi atau 

pemasaran. Perusahaan yang 

berorietasi pada pemasaran mungkin 

akan mencapai tujuan pemasaran 

dengan tingkatan rendah, menengah, 

tinggi. Ia dapat menekankan pada: 

biaya yang rendah, kualitas yang luar 

biasa, atau pelayanan pumajual, atau 

menciptakan loyalitas merk dan image 

melalui iklan yang kreatif.  

Hal ini yang penting bagi 

pengelola dokumen perusahan dalam 

pendekatan dokumen bisnis yaitu  

mengembangkan pemahaman tentang 

bagaimana perusahaan beroperasi 

dalam pengertian strategi. Strategi 

yaitu  sesuatu yang khas. Perusahaan 

seperti Ford dan General Motors 

misalnya, membuat dan menjual 

barang yang hampir sarna dengan cara 

yang berbeda. Pendekatan strategi 

mendorong pengelola dokumen 

ataupun arsiparis untuk menemukan 

bukti keberadaan perusahaan secara         

khas dan menyeleksi dokumen yang 

sesuai.  

 

Struktur Organisasi Perusahaan  

Struktur disini terdapat pada 

ranah (domain) struktur organisasi 

perusahaan modern, dengan divisi-

divisi yang berevolusi dan melalui 

pematangan organisasi perusahaan 

yang memerlukan waktu. Beberapa sisi 

dari struktur organisasi akan 

mencerminkan jenis dokumen 

perusahaan apa yang dihasilkan.  

 

a. Struktur Konstitusional/Legal.  

Aspek pertama dari struktur 

perusahaan yaitu  apa yang disebut 

dengan struktur secara konstitusional 

atau legal. Awalnya perusahaan 

mungkin milik perorangan kemudian 

berkembang menjadi kerja sarna. 

Perseroan Terbatas misalnya, dapat 

didirikan oleh dua orang atau lebih 

dengan akte notaris (Undang-undang 

no.1 tahun 1995 tentang Perseroan 

Terbatas) selanjutnya menjadi 

korporasi, bahkan Holding Company. 

Korporasi inilah yang mengharuskan 

adanya struktur secara legal. Menurut 

Undang-undang Perseroan Terbatas 

jenis dokumen yang termasuk 

dokumen konstitusional yaitu  : Akte 

Pendirian, Anggaran Dasar dan 

Anggaran Rumah Tangga, Pengesahan 

Akte oleh Menteri.  

b. Struktur sebagai Revolusi 

Manajerial  

Struktur kerja dari suatu 

perusahaan disebut organisasi, yang 

dibentuk dengan keputusan pemilik 

atau manajer. Sebagaimana struktur 

konstitusional diatas, struktur 

manajerial juga berkembang dari 

kepemilikan individual, namun  dengan 

cara yang berbeda. Paling tidak ada 

lima tipe organisasi perusahaan : 

Bentuk sederhana (perusahaan 

perorangan), bentuk departementalisasi 

fungsi, Hold- ing company, 

Multidivisional, Global/ Multi 

Natiional Corporate.  

Bentuk itu  merupakan suatu 

evolusi dan memerlukan waktu, tidak 

mungkin dicapai dalam waktu singkat, 

perusahaan perorangan dimiliki oleh 

orang perorang menuntut kecakapan 

kepandaian sosok pemiliknya dalam 

segala hal. Seperti melakukan bisnis 

jarak jauh yang memerlukan service, 

koresponden yang baik atau bahkan 

agen.  

Perkembangan berikutnya yaitu  

perusahaan menerapkan spesialisasi 

berdasarkan fungsi sehingga muncul : 

bagian akuntansi, sekretaris, dsb. Skala 

bisnispun bertambah luas sehingga 

dibentuklah perusahaan yang 

didepartementalisasi secara fungsi 

(Functionally departementalised). Pada 

saat yang sama manajemen harus 

mengadakan koordinasi dan intregrasi 

kegiatan yang berkembang berdasarkan 

spesialisasi secara fungsi.  

Pada dasamya departementalisasi 

fungsional mengajarkan bahwa 

pekerjaan dikelompokkan menurut 

fungsi organisasi, perusahaan bisnis 

misalnya meliputi fungsi : produksi, 

pemasaran, keuangan, akunting, 

personalia ,

Divisi Oldsmobile dari General Motors 

contohnya, disusun atas dasar 

fungsional, dengan fungsi : Teknik, 

Produksi, Pabrik, Ketahanan uji (reli- 

ability), distribusi, keuangan, 

personalia. Perkembangan berikutnya 

akan mengikuti departementalisasi 

berdasarkan geografi, proses, 

pemasaran, klien, tergantung 

perkembangan perusahaan.  

Perusahaan yang menggunakan 

strategi integrasi vertical ataupun 

diversifikasi akan segera menghadapi 

masalah koordinasi yang serius dan 

harus dipikirkan kearah Holding Com- 

pany, atau multidivisional atau bahkan 

perusahaan Global/Multi Nasional.  

Dalam bentuk Holding Company, 

fungsi perusahaan holding 

terutama mendorong proses penciptaan 

nilai pasar, mensubsidi defisiensi 

manajemen di anak perusahaan, 

mengkoordinasikan langkah-langkah 

untuk ke pasar intemasional, mencari 

pendanaan ekstemal yang lebih murah, 

melakukan investasi strategis serta 

untuk mengembangkan kemampuan 

manajemen puncak. Yang 

diholdingkan biasanya : Biro Hukum, 

Keuangan, Pemasaran, sedangkan 

operasionalnya tergantung perusahaan 

masing-masing.  

Perusahaan Multinasional 

(Multinasional Corporate/MNC) yaitu  

sebuah perusahaan yang wilayah 

operasionalnya meliputi sejumlah 

negara dan memilki fasilitas-fasilitas 

produksi dan service diluar negaranya 

sendiri , MNC bisa 

dibedakan menjadi dua macam 

MNC tipe 1: strategi, taktik dan 

nilainya dibuat atau ditetapkan di 

kantor pusat (head office), kantor 

regional dan local tinggal menjalankan 

apa yang digariskan pusat misal: 

Ericson. MNC tipe 2: Nilai ditentukan 

di tingkat global lalu strategi ditingkat 

regional dan taktik diputuskan secara 

lokal. Perpaduan antara nilai global, 

strategi kawasan dan taktik lokasi 

setempat disebut glorekalisasi seperti : 

MTV, Mc Donald's, Carrefour.  

Pengelola dokumen perusahaan 

bertanggungjawab atas dokumen suatu 

perusahaan, dari saat awal perusahaan, 

perkembangan, sampai keadaan yang 

mutakhir.  

 

c. Dokumen Corporate dan Dokumen 

Manajerial  

Dokumen badan usaha (Corporate 

records) harus dikelola untuk 

kelangsungan hidup perusahaan dan 

pewaris yang mewarisi hak dan 

kewajibannya (Akte Pendirian, 

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah 

Tangga , Patent, Perjanjian-perjanjian, 

Risalah RUPS, Daftar Pemegang 

Saham, Daftar Nama Anggota Direksi 

dan Komisaris dsb), Manajerial Record 

: yaitu  hasil dari kegiatan pengelolaan 

perusahaan, ini tergantung tingkat 

luasnya struktur. Isinya akan 

ditentukan oleh tugas dan wewenang 

yang ada dalam manajerial. Seperti : 

Neraca Tahunan, Neraca R/L, Laporan 

Hasil pemeriksaan Akuntan, Blueprint 

tentang produksi, Strategi Pemasaran 

Perusahaan, dsb.  

d. Dokumen Khusus dan dokumen 

Umum sebagai hasil dari perusahaan 

dengan struktur manajerial  kompleks  

Dokumen dari perusahaan dengan 

tipe sederhana mudah dipahami begitu 

memahami struktur dan fungsi 

organisasi perusahaan. Perubahan skala 

dan kompleksitas perusahaan dalam 

fungsi dan multidivisional 

menumbuhkan problem bagi pengelola 

dokumen perusahaan/arsiparis ketika 

mengerjakan dokumen manajerial.  

Dokumen manajerial tercermin 

dalam dokumen manajemen 

diantaranya seperti : Korespondensi, 

laporan, notulen, manual / pedoman-

pedoman, ringkasan biografi eksekutif 

(fungsi gen- eralis) dan fungsi khusus 

(spesial) atau fungsi-fungsi yang 

dikelola. Tindakan koordinasi tidak 

dapat dianggap sebagai pekerjaan 

spesialis karena itu ia tak dapat 

dipisahkan dari pekerjaan yang 

dikoordinasi yang dimaksud dengan            

fungsi spesialis diantaranya yaitu : 

hukum, engineer (desain kontruksi, 

arsitek), akuntasi, produksi (layout 

perlengkapan produksi, mesin, proses, 

bahan dasar) dsb. Dalam proyek 

pembangunan terminal misalnya 

terdapat fungsi : pembebasan lahan, 

penangan masalah hukum, perancang 

konstruksi, arsitek.  

 

e. Dokumen Pribadi dan Dokumen 

Perusahaan  

Perusahaan yang tumbuh 

berkembang melalui perusahaan 

keluarga seharusnya manajemennya 

dipisahkan dengan pemilik perusahaan, 

hal ini bisa ditempuh dengan dua cara.  

Pertama, Perusahaan menyewa 

manajemen untuk memperbesar 

perusahaan dengan membayar sewa 

atau memberi royalty. Pemilik 

menyerahkan semua kekuasaan 

manajemen untuk mencari untung 

perusahaan, hal ini menjadi seperti 

adanya investasi, transisi demikian 

tercermin dalam dokumen perusahaan.  

Kedua, Menggaji manajer profes- 

sional, hal ini berdasar pemikiran 

bahwa tingkat atas perusahaan 

memerlukan individu yang ahli, cerdas, 

berpengetahuan untuk itulah perlunya 

perusahaan memiliki  asisten ahli 

atau konsultan.  

Pemisahan antara Arsip pemilik 

perusahaan dan manajemen umumnya 

tergantung dari pemisahan pemilik dan 

manajemen dalam perusahaan.  

f. Dokumen Top dan low Manajemen  

Pada garis besarnya tingkatan 

manajemen perusahaan dapat 

dibedakan menjadi : Manajemen atas, 

menengah dan bawah. Pekerja bawah 

biasanya melakukan pekerjaan yang 

berulang-ulang dan dokumen yang 

dihasilkan pun bentuknya cenderung 

sudah terstandar. Segala sesuatu yang 

penting dalam perusahaan didiskusikan 

dan direncanakan di tingkat 

manajemen menengah dan atas. 

Dengan demikian dapat dikatakan 

bahwa dokumen tingkat menengah, 

atas merupakan dokumen penting 

perusahaan. Bauer  menyebut 

keputusan tingkat menengah dengan 

sebutan "Taktik", sedangkan keputusan 

tingkat atas disebutnya sebagai 

"Kebijakan (policy)" yang memiliki 

jangkauan yang paling luas, perspektif 

waktu yang paling lama, informasi dan 

kontemplasi yang terbanyak.  

Dalam penilaian dokumen 

perusahaan, dokumen yang dihasilkan 

oleh kegiatan dari manajemen tingkat 

atas, maupun tingkat menengah 

merupakan dokumen yang memiliki  

kecenderungan tinggi bernilai guna 

permanen.  

 

g. Konteks dan Hubungan Eksternal  

Diluar struktur organisasi harus 

diperhatikan konteks luar yang selalu 

berhubungan dengan kegiatan 

perusahaan. Dimana ini merupakan 

unsur penting dalam penilaian 

dokumen perusahaan. Pengetahuan 

tentang ini harus dimiliki pengelola 

dokumen perusahaan. Perusahaan 

bergerak dibidang apapun selalu 

berinteraksi dengan customer, supplier, 

pejabat pemerintah yang berkaitan, 

competitor, asosiasi profesi/dagang.  

Kegiatan yang berhubungan 

dengan pihak eksternal ini 

menghasilkan bukti berupa dokumen 

perusahaan sebagai bukti kegiatan. 

Dalam kaitannya interaksi dengan 

dengan customer terdapat policy 

bidang pemasaran seperti: layanan 

purnajual, kegiatan membangun 

loyalitas merk, dsb. Dalam 

berhubungan dengan pemerintah 

terdapat kegiatan berkaitan dengan 

perijinan. perpajakan, dsb.  

Detail  

Konsep detail mungkin tidak 

akrab dengan pengelola 

dokumen/arsiparis. Information value 

berkaitan dengan informasi tentang 

orang, tempat, benda (person, places, 

things). Things selanjutnya berperan 

penting dalam bisnis, apakah sebagai 

produk/mesin produksi. Detail yaitu  : 

sifat umum dari dokumen, tidak 

sinonim dengan nilai informasi. Makin 

banyak tingkat detail makin banyak 

pula tingkat informasi yang termuat. 

Tingkat detail dalam dokumen 

perusahaan tergantung kebutuhan akan 

fungsi/tujuan pokok. Misal : Notulen 

rapat berisi tentang intisari dari rapat 

yang dianggap penting untuk 

didokumentasikan, Personal file harus 

memuat informasi tentang gaji. 

pendidikan, riwayat kerja, pensiun 

pegawai.  

Untuk menjawab pertanyaan 

tingkatan detail yang diperlukan 

pengelola dokumen harus mencari 

informasi tentang kegunaan asli dan 

bagaimana kegunaan berikutnya 

(kegunaan dokumen sesudah pemilik 

dokumen tidak memerlukan lagi).  

Jadi, suatu series Arsip akan 

memiliki  detail yang saling berbeda 

dengan series yang lain. Tingkat detail 

berkaitan erat dengan tingkat kegunaan 

contohnya : Tipe detail yang 

diperlukan dalam membuat mobil 

(rencana lengkap, spesifikasi, peralatan 

yang layak, keahlian produksi), 

berbeda dengan detail untuk 

mengetahui tampilan fisik (bentuk 

mobil) yang cukup dengan beberapa 

buah gambar saja.  

Dokumen yang perlu detail yang 

tinggi secara khusus dihasilkan oleh 

produksi, sales dan kegiatan yang 

menghubungkan antara manajer dan 

yang dimanajemeni. Detail dokumen 

produk, proses transaksi dapat 

disimpan sebagai bukti hukum, sebagai 

referensi, pembanding, untuk 

mengantisipasi hal buruk yang 

mungkin terjadi.  

Fungsi organisasi  

Fungsi yaitu  alat dan langkah- 

langkah untuk mencapai tujuan 

perusahaan. Fungsi merupakan aspek 

yang relatif konstan, tidak berubah- 

ubah, sedangkan strategi, struktur 

merupakan aspek yang berubah-ubah 

sesuai dengan kondisi yang 

dihadapinya, misal : strategi kompetitor 

akan berpengaruh terhadap perubahan 

strategi perusahaan pada gilirannya 

berpengaruh pada perubahan struktur 

organisasi perusahaan. Dalam 

organisasi perusahaan fungsi dapat 

dibedakan menjadi 5 fungsi dasar yang 

dapat menggambarkan semua aktifitas 

bisnis yang diperlukan untuk 

memahami pekerjaan dokumen 

perusahaan (Archi- val Work) yaitu : 

Manajemen, Desain, Produksi, 

Pemasaran, Pemeliharaan, Fungsi 

manajemen meliputi : perencanaan, 

pengorganisasian, penentuan staf, 

pengarahan, koordinasi, pelaporan dan 

penyusunan anggaran.  

Sedangkan Fungsi Desain mencakup 

konseptualisasi, penetapan, 

eksperimen, pembuatan .model, 

pengetesan, penyaringan, 

penyempurnaan, penyajian. Fungsi 

Produksi terdiri atas : Pengubahan 

bentuk, segmentasi, perakitan, 

pengerjaan, sisa produksi (wasting). 

Fungsi Pemasaran unsumya yaitu  : 

Iklan, penetapan harga, kontrak, 

pengumpulan, pengantaran. Sedangkan 

Fungsi Pemeliharaan (maitenance) 

meliputi : Pencatatan, penomoran, 

pemeriksaan, penanganan (komplain, 

tuntutan, keluhan), perbaikan,           

perlindungan, pemberian hadiah, 

motivasi, hukuman.  

Sementara itu yang menjadi 

obyek dari fungsi bisnis yaitu , Input : 

Modal, buruh, property, keahlian. 

Pelaku : Pemerintah, pasar, perusahaan. 

Output : Produksi (produksi pesanan, 

massal). Setiap fungsi dapat 

menggunakan lebih dari satu obyek, 

dengan demikian dokumen yang 

dihasilkanpun menjadi khusus pula. 

Fungsi yang sarna dengan obyek yang 

berbeda akan menghasilkan dokumen 

yang pada dasamya sarna, namun akan 

berbeda menurut sifat dari obyeknya. 

Misal : hasil kajian Penelitian dan 

Pengembangan, naskah komersil 

keduanya merupakan jenis dari desain. 

Akunting yaitu  pemeliharaan/ 

pengelolaan dari modal (capital). Mc 

Donalds menerapkan Produksi massal 

(mass production), ini berbeda dengan 

restoran pada umumnya yang 

menggunakan prinsip produksi 

berdasarkan pesanan (batch produc- 

tion).  

Dengan mengetahui fungsi 

perusahaan maka dengan mudah 

menetapkan suatu perusahaan dimotori 

oleh fungsi apa (desain, produksi atau 

marketing). Konsekuensinya fungsi 

inilah yang menjadi prioritas atau 

fungsi kunci (key functions), sehingga 

focus dokumen penting terletak pada 

struktur yang melakukan fungsi 

itu .   

Dokumen perusahaan (Corporate/ 

business records) ataupun manajemen 

dokumen perusahaan (Corporate/busi- 

ness records management) baik sebagai 

kajian keilmuan maupun sebagai 

praktek dalam perusahaan di Indonesia 

nampaknya belum mendapat perhatian 

yang tinggi. Padahal pengelolaan 

dokumen yang benar dan tepat dapat 

menghindari inefisiensi dan 

inefektifitas yang ditandai oleh adanya 

Corporate amnesia maupun Design 

amnesia.  

Pengelolaan dokumen secara 

benar dan tepat hanya dapat 

diwujudkan melalui pemahaman secara 

tepat akan jenis dokumen perusahaan, 

yang dalam tulisan ini dikenal dengan 

pemahaman atas 4 parameter (strategi, 

struktur, fungsi clan detail), untuk 

konteks Indo- nesia hal itu  belum 

cukup, oleh karena itu pemahaman 

secara baik atas peraturan perundangan 

(UU No.8 tahun 1997) tak dapat 

diabaikan.