ekonomi 1

   

 








                           

A. PENGERTIAN ILMU EKONOMI 

Kata ekonomi petama kali dipakai  oleh 

Xenophone, seorang ahli filsafat Yunani. Istilah ekonomi 

bersal dari suku kata yunani yaitu : OIKOS dan NOMOS 

yang artinya pengaturan rumah tangga. Dengan 

demikian, secara sederhana ekonomi dapat diartikan 

sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, cara pengelolaan 

rumah tangga. sedang  ilmu yang mempelajari 

bagaimana tiap rumah tangga atau warga  

mengelola sumber daya yang mereka miliki 

untukmemenuhi kebutuhan mereka disebut ilmu 

ekonomi. 

Secara lebih luas ilmu ekonomi dikemukakan oleh 

Prof. DR. J.L Mey JR. Yaitu bahwa ilmu ekonomi yaitu  

ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke 

arah kemakmuran. sedang  Adam Smith 

mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi yaitu  ilmu yang 

mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya 

untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang 

terbatas guna mencapai tujuan tertentu.  

Dari dua definisi ini , selanjutnya kita dapat 

menarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi yaitu  ilmu 

pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku 

manusia dalam warga  secara individu atau secara 

bersama-sama, dalam usaha untuk memenuhi keburuhan 

guna mencapai kemakmuran. Kemakmuran yaitu  

keadaan dimana semua kebutuhan kebendaan dapat 

dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Sementara yang 

dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom yaitu  

orang memakai  konsep ekonomi dan data dalam 

bekerja. 

Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu sosial 

yang mempelajari warga  dari segi pemenuhan 

kebutuhan. sebab  sebagian besar perbuatan manusia 

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka 

ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan 

penting dalam kehidupan sosial.  

Ilmu Ekonomi sebagai bagian dari Ilmu Sosial 

mendapat julukan sebagai The Queen of the Sosicial 

Science (ratu ilmu-ilmu sosial) sebab  ilmu ekonomi satu 

dari antara ilmu-ilmu sosial yang memakai  metode 

kuantitaif di dalam analisis-analisisnya. Adapun untuk 

memecahkan persoalan ekonomi, dapat dipakai  

ekonometri yang merupakan perpaduan ilmu ekonomi 

dan matematika 

B. INTI  MASALAH  EKONOMI 

Sebagaimana dikemukakan pada apersepsi pada 

bab ini, kebutuhan hidup manusia itu banyak dan 

beraneka ragam dan bertambah terus. Satu kebutuhan 

manusia terpenuhi maka akan muncul kebutuhan 

kedua, kebutuhan kedua terpenuhi akan muncul 

kebutuhan ketiga dan seterus seperti tidak pernah ada 

habisnya. Disisi lain jika kita amati alam tidaklah royal 

memeberikan apa yang kita butuhkan. Barang dan jasa 

sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas, 

langka dan untuk memperolehnya diperlukan 

pengorbanan. Coba pikirkan kenapa emas lebih bernilai 

daripada air dan udara?  sebab  untuk memeperoleh 

emas diperlukan waktu, biaya dan tenaga yang lebih 

banyak dibandingkan untuk memperoleh air dan udara.  

Kenyataan itulah yang akhirnya menimbulkan 

persoalan dan masalah bagi manusia, ― Bagaimana 

manusia dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan 

beraneka ragam dihadapkan pada alat pemuas 

kebutuhan yang terbatas‖ 

 

C. TINDAKAN EKONOMI 

Telah kita ketahui bahwa keterbatasan alat pemuas 

kebutuhan merupakan masalah dari segala sumber 

masalah ekonomi. Untuk itu kita harus melakukan 

pilihan ekonomi, yaitu memilih kebutuhan mana yang 

harus kita dahulukan dan kebutuhan mana yang harus 

kita tunda. Melakukan pilihan ini merupakan salah satu 

contoh tindakan ekonomi. 

Memilih, berarti kita berusaha mendapatkan 

kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang 

hendak kita penuhi. Memilih berarti kita telah 

mempertimbangkan kebutuhan mana yang hendak kita 

korbankan dan kebutuhan mana yang hendak kita 

hasilkan. Orang dikatakan bertindak ekonomi, bila  ia 

berhasil memilih perbandingan yang sebaik mungkin 

antara pengorbanan dan hasilnya.  

Untukilustrasi perhatikan contoh berikut! Anda 

memiliki  uang Rp. 100.000,00, dengan uang itu Anda 

bermaksud membeli buku tulis dan pensil. Harga sebuah 

buku Rp. 20.000,00 sedang harga pensil Rp. 10.000,00 

per buah. Sebenarnya Anda ingin membeli 5 buah buku 

tulis dan 10 pensil, tetapi hal itu tidak mungkin sebab  

keterbatasan yang Anda miliki. Anda harus memilih 

bagaimana membagi uang ini  agar dapat 

memperoleh buku dan pensil. 

Dalam hal memilih, jelas ada barang yang dihasilkan 

dan ada barang yang dikorbankan. Tidak mungkin 

semua kebutuhan terpenuhi. Orang disebut bertindak 

ekonomi, bila  berhasil memilih perbandingan yang 

terbaik antara pengorbanan dan hasil, sehingga: (1) 

kebutuhan terpenuhi dengan sebaik mungkin, dan (2) 

pengorbanan yang sedikit mungkin. Hal inilah yang 

dirumuskan dalam Prinsip Ekonomi. 

Coba pikirkan! Tindakan ekonomi yang bagaimana yang 

harus Anda lakukan jika anda sebagai seorang 

konsumen, produsen atau sebagai pihak pemerintah? 

Bagi seorang konsumen dikatakan bertindak 

ekonomi bila  ia dapat membagi-bagi penghasilannya 

yang terbatas untuk keperluan makan, minum, pakaian, 

dan lain-lainnya sedemikian rupa sehingga kebutuhan-

kebutuhan hidupnya terpenihi dengan sebaik mungkin 

(optimal). Bagi seorang produsendikatakan bertindak 

ekonomi bila  dapat mempertimbangkan dengan baik 

berapa hasil yang hendak dicapai dengan pengorbanan 

yang harus dikeluarkan. Demikian pula bagi 

pemerintah harus bertindak ekonomi dengan cara 

mengalokasikan uang negara yang terbatas untuk 

perbaikan jalan, mendirikan bangunan, mengembangkan 

pendidikan, kesehatan dan lain-lainnya. 

 

D. PRINSIP EKONOMI 

Dalam ilmu ekonomi kita mengenal suatu kaidah 

yang dapat dipakai sebagai pedoman umum untuk 

melakukan tindakan ekonomi. Kaidah itu disebut prinsip 

ekonomi. Prinsip ekonomi yaitu  : 

 Suatu cara bertindak dengan berusaha mencapai hasil 

sebesar mungkin (optimal) dibandingkan dengan 

pengorbanan yang dikeluarkan atau 

 Suatu cara bertindak untuk mencapai hasil tertentu 

dengan mengeluarkan pengorbanan sekecil mungkin.  

Istilah lain yang berhubungan dengan prinsip 

ekonomi yaitu  efisien. Efisiensi menunjukkan 

perbandingan yang seoptimal mungkin antara 

pengorbanan dan hasil. Jadi cara kerja yang efisien 

menunjukkan bahwa suatu hasil dicapai dengan 

pengorbanan yang paling sesuai tanpa pemborosan. 

 

E. MOTIF EKONOMI 

Motif ekonomi yaitu  alasan atau hal-hal yang 

mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi. 

Motif ekonomi bagi seseorang itu berbeda-beda, namun  

motif utama yang mendorong mereka melakukan 

kegiatan ekonomi yaitu  keinginan memenuhi 

kebutuhan hidup untuk mencapai kemakmuran. 

Adapun motif ekonomi lainnya yaitu  : 

1. Motif memperoleh keuntungan 

Motif ini merupakan dorongan wajar bagi pengusaha 

untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam 

rangka memeperbesar usahanya. 

2. Motif memperoleh penghargaan 

Motif ini merupakan motif agar terpandang dan 

dihargai oleh warga  sekitarnya. Untuk itu ia 

tampil dengan gaya mewah dan senang memeberi 

bantuan agar mendapat pujian/penghargaan dari 

pihak lain. 

3. Motif memperoleh kekuasaan ekonomi 

Motif ini merupakan motif ingin mendapatkan 

kekuasaan ekonomi, sesudah  seseorang sukses 

mengembangkan usahanya dan mendirikan cabang-

cabang usahanya disetiap kota, ia tetap berusaha 

mengembangkan usahanya. Kadang-kadang motif 

memperoleh kekuasaan sulit dibedakan dengan 

motif memperoleh penghargaan 

4. Motif sosial / membantu sesama 

Dalam hal ini kegiatan ekonomi seseorang didorong 

bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi 

juga untuk kepentingan berbuat sosial seperti 

membantu korban bencana alam, memberi 

sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra 

dll. 

F. HUKUM EKONOMI 

Hukum ekonomi yaitu  ketentuan-ketentuan yang 

menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi. 

Artinya, bagaimana hubungan suatu peristiwa dengan 

peristiwa lainnya. Ada 2 (dua) hubungan pertistiwa 

ekonomi yaitu hubungan sebab akibat dan hubungan 

saling mempengaruhi. 

1. Hubungan Sebab-Akibat (kausal) 

Hubungan sebab-akibat atau hubungan kausal 

yaitu  hubungan peristiwa yang satu mengakibatkan 

peristiwa yang lain. Kejadian ini tidak dapat berlaku 

sebaliknya. 

Contoh hubungan ini yaitu  hubungan antara 

jumlah uang beredar dalam warga  dengan 

kenaikan harga. bila  jumlah uang beredar 

bertambah, harga barang-barang akan naik. Hubungan 

kausal ini tidak dapat berlaku sebaliknya dimana 

kenaikan harga barang tidak memicu  

bertambahnya jumlah yang beredar. 

Bagaimana hubungan antara upah dan harga? 

kenaikan upah biasanya memicu  kenaikan harga. 

Tapi kenaikan harga tidak memicu  kenaikan upah. 

2. Hubungan Saling Mempengaruhi (Fungsional) 

Hubungan saling mempengaruhi yaitu  hubungan 

dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi. 

Hubungan saling mempengaruhi disebut juga 

hubunganfungsional. 

Contoh hubungan ini yaitu  hubungan antara 

harga dengan permintaan barang. bila  harga suatu 

barang naik, permintaan atas barang berkurang. Di sini 

harga mempengaruhi permintaan. Sebaliknya, bila  

permintaan bertambah, harga akan naik. Dalam hal ini 

terjadi hubungan timbal balik dimana harga 

mempengaruhi permintaan dan sebaliknya permintaan 

juga mempengaruhi harga. 

Perlu diketahui bahwa hukum ekonomi itu tidak 

berlaku mutlak tetapi lebih tepat disebut tendensi atau 

kecendrungan. Hukum ekonomi berlaku dengan syarat 

ceteris paribus, yaitu jika hal-hal lain di dalam 

warga  yang diluar objek penelitian tidak berubah. 

Faktor-faktor ceteris paribus ini  yaitu  : 

a. Pendapatan harus tetap 

b. Selera (taste) orang tetap atau tidak berubah 

c. Harga barang lain tetap 

d. Barang substitusi tidak ada 

e. Pengharapan pada masa depan tetap. 

Contoh hukum permintaaan yang menerangkan 

bahwa jika harga naik maka permintaan berkurang dan 

demikian sebaliknya jika harga turun permintaan 

bertambah.  

 

G. KEGIATAN EKONOMI 

Kegiatan ekonomi di dalam suatu perekonomian 

sangatlah kompleks. Kegiatan ini  meliputi berbagai 

jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Dan 

kegiatan ini berkaitan dengan pemecahan masalah-

masalah ekonomi yang dihadapi oleh warga  dalam 

suatu perekonomian. Produksi,  yaitu  setiap usaha 

menghasilkan atau menciptakan kegunaan barang atau 

jasa untuk memenuhi kebutuhan warga . 

Distribusi, yaitu  setiap usaha menyalurkan barang 

atau jasa dari produsen kepada konsumen, dan 

Konsumsi yaitu  pemakaian  barang atau jasa untuk 

memenuhi kebutuhan hidup.  

 

H. PELAKU  EKONOMI 

Pada hakikatnya di dalam warga  terdapat tiga 

kelompok pelaku ekonomi, yaitu (1) perorangan yang 

tergabung dalam rumah tangga keluarga, (2) perusahaan 

atau rumah tangga produksi, dan (3) pemerintah atau 

rumah tangga negara. Bagi negara yang memiliki  

hubungan internasional masih ada satu kelompok 

pelaku ekonomi lagi, yaitu (4) warga  luar negeri. 

I. POLITIK  EKONOMI 

Politik ekonomi atau kebijaksanaan ekonomi yaitu  

cara-cara yang ditempuh dan tindakan-tindakan yang 

diambil oleh pemerintah. Cara dan tindakan ini untuk 

mengatur kehidupan ekonomi nasional guna mencapai 

tujuan-tujuan di bidang ekonomi, terutama 

kemakmuran warga  

Beberapa sanana politik ekonomi yang penting sebagai 

benikut. 

b. Politik fiskal yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam 

mengatur keuangan negana, khususnya di bidang 

perpajakan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja 

Negara (APBN).  

a. Politik moneter yaitu kebijaksanaan pemerintah 

(melalui Bank Sentral) dalam mengatur keuangan 

dan perkreditan, misalnya jumlah uang beredar, 

batas-batas pemberian kredit, dan tinggirendahnya 

tingkat bunga. 

c. Politik produksi yaitu kebijaksanaan pemerintah 

untuk meningkatkan pnoduksi dalam negeri dengan 

memakai  sumben-sumben alam secara efisien. 

Politik ekonomi yang ditujukan untuk melindungi 

dan memajukan industri dalam negeni disébut 

sebagal kebijaksanaan proteksionisme. 

d. Politik pendagangan luar negeni yaitu 

kebijaksanaan pemenintab yang berhubungan 

dengan ekspor dan impor, nenaca pembayaran, 

utang luar negeri, kurs valuta asing, dan kerja sàma 

intemasional. Politik harga dan upah yaitu 

kebijaksanaan pemenintah dalam mengawasi dan 

mengendalikan harga-harga barang dan upah. 

f. Politik sosial atau ketenagakenjaan yaitu 

kebijaksanaan pemerintah dalam hal penciptaan 

kesempatan keija, hubungan tenagà kerja, dan 

kesejahtenaan karyawan. 

Untuk setiap bidang yang penting, pemenintah 

mempunya suatu kebijaksanaan, inisalnya dalam hidang 

kependudukan, pentambangan, perkoperasian, dan 

sebagainya. 

 

J. PEMBAGIAN ILMU EKONOMI 

Ilmu ekonomi muncul dan berkembang melalui 

suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi dianggap 

sebagai suatu disiplin baru mulai tahun 1776, yaitu 

sejak ditulisnya sebuah buku oleh seorang ahli ekonomi, 

ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul ―An Inquiri 

into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang 

kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776). 

Tahun ini  sering dianggap sebagai tahun kelahiran 

ilmu ekonomi dan Adam Smith dianggap sebagai bapak 

Ilmu ekonomi sebab  telah memberikan dasar dan 

konsep yang jelas secara utuh. 

Kemudian pada perkembangannya kita mengenal 

pembedaan ilmu ekonomi didasarkan pada penekanan 

tema pembahasan oleh para pakar ekonomi, hingga 

membentuk cabang-cabang ilmu, 

 

1. Ekonomi deskriptif 

Ekonomi deskriptif yaitu  bagian dari ilmu 

ekonomi yang menggambarkan secara apa adanya 

tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/negara pada 

suatu masa tertentu dalam bentuk angka, grafik, kurva, 

atau bentuk penyajian lainnya. Melalui bentuk-bentuk 

penyajian ini , akan terlihat penggambaran kondisi 

yang sebenarnya sehingga dapat dipakai  untuk 

analisis suatu permasalahan ekonomi. Sebagai contoh, 

hasil produksi udang di Jawa Timur untuk tahun 2012, 

sistem pertanian di Bali, ekonomi Jepang Pasca Perang 

Dunia II, atau tabel perkembangan sektor industri 

tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu 

yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). 

 

2. Ekonomi Terapan  

Ekonomi terapan yaitu  penerapan teori-teori 

ekonomi untuk memecahkan permasalahan ekonomi 

tertentu. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian 

dari analisis ekonomi teori dipakai  untuk membuat 

 

Sistem pengairan Subak di Bali 

atau merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-

pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi 

tertentu. Dengan demikian, ekonomi terapan lebih 

bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi 

pada masalah-masalah tertentu. Berkenaan dengan 

spesialisasi dan penerapan pada bidang-bidang khusus 

menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi, seperti 

ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi 

moneter, ekonomi dan manajemen perusahaan, ekonomi 

internasional, ekonomi pertanian. 

 

3. Ekonomi Teori  

Ekonomi teori merupakan ilmu ekonomi yang 

mempelajari ekonomi berdasar  teori-teori. Teori 

ekonomi mempelajari hubungan peristiwa ekonomi yang 

satu dengan peristiwa ekonomi yang lain dan 

merumuskannya menjadi hukum ekonomi. Dengan 

demikian, teori ekonomi dipakai  sebagai acuan 

pertimbangan untuk pengambilan kebijakan yang 

bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Ilmu 

ekonomi secara umum dapat dibagi menjadi dua 

kelompok besar. Kedua-duanya mempelajari masalah-

masalah ekonomi, namun permasalahan ekonomi yang 

dipelajari berbeda dalam sudut pandangnya. Meskipun 

demikian, kedua kelompok ini  masih tetap saling 

berkaitan satu dengan yang lain. 

 

a) Ekonomi Mikro 

Ekonomi mikro mempelajari kegiatan-kegiatan 

ekonomi dan unit unit ekonomi individual, yaitu individu 

sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor 

produksi, maupun individu sebagai produsen, termasuk 

permintaan dan penawaran hingga struktur pasar, 

semuanya merupakan analisa ekonomi dalam konteks 

mikro.  

Analisa ekonomi mikro dapat dibagi menjadi tiga, 

yaitu teori harga, teori produksi, dan teori distribusi.  

(1) Teori harga antara lain membahas tentang proses 

pembentukan harga sebagaimana dipengaruhi oleh 

interaksi antara penawaran dan permintaan akan 

sesuatu barang dan jasa di dalam suatu pasar, 

faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan 

permintaan dan penawaran, hubungan antara harga 

permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar, 

menganalisis tentang konsep elastisitas permintaan 

atau elastisitas penawaran dan sebagainya.  

(2) Teori produksi antara lain menganalisa tentang 

masalah biaya produksi, tingkat produksi yang 

paling menguntungkan bagi produsen, serta 

kombinasi faktor-faktor produksi yang harus dipilih 

oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba 

maksimum tercapai.  

(3) Teori distribusi membahas tentang faktor-faktor 

yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat 

bunga yang harus dibayar sebab  pemakaian  

modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para 

pengusaha.  

Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh 

ahli-ahli ekonomi klasik pada abad ke-18 dan 19, seperti 

Adam Smith, David Ricardo, yang selanjutnya 

dikembangkan oleh Marshall dan Pigou. Guna menyusun 

teorinya, ahli-ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan 

pada anggapan-anggapan dasar tertentu. Berikut yaitu  

anggapan-anggapan dasar itu. 

(a). Setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis 

rasional, yakni para konsumen selalu berusaha 

untuk mencapai kepuasan maksimal dari setiap 

barang dan jasa yang dikonsumsi, sementara 

produsen selalu berusaha untuk memperoleh 

keuntungan yang maksimal. 

(b). Setiap subjek ekonomi memiliki  informasi yang 

Iengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar. 

(c). Tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para subjek 

ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan 

perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.  

(d).berdasar  anggapan-anggapan ini  di atas, 

para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa 

kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien, 

pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, 

dan akan tercapai kesempatan kerja penuh ( full 

employment).  

Adam Smith juga menjelaskan bahwa dalam 

perekonomian bebas, tanpa campur tangan pemerintah, 

perekonomian akan mencapai kondisi keseimbangannya 

melalui mekanisme harga yang terjadi di pasar. Ini yang 

sering disebutnya dengan konsep the invisible hand.  

Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, 

permasalahan-permasalahan mikroekonomi baru 

bermunculan, mulai dari pasar yang tidak kompetitif 

hingga pengadaan barang publik. Tidak setiap masalah-

masalah baru ini  dapat diselesaikan dengan 

mekanisme pasar. Keadaan di mana pasar tidak mampu 

melakukan mekanismenya sendiri disebut dengan 

kegagalan pasar (market failure). Salah satu contoh 

kegagalan pasar yang menjadi masalah mikroekonomi 

yaitu  Depresi ekonomi yang terjadi antara tahun 1929-

1933 di Amerika. Kejadian ini dipicu oleh jatuhnya bursa 

saham sebagai akibat maraknya spekulasi yang 

mendorong kenaikan harga saham. Naiknya harga 

saham mengakibatkan terjadinya penjualan saham 

secara besar-besaran yang kemudian memicu  

pasar saham runtuh dan indeks harga saham turun 

drastis. Kekacauan akibat depresi ini menghancurkan 

kondisi perekonomian AS. Angka pengangguran semakin 

meningkat akibat ketidakmampuan pasar menyerap 

tenaga kerja dan daya beli warga  semakin 

menurun.  

Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh 

pemerintah Amerika untuk mengatasi kegagalan pasar 

ini yaitu  reformasi dengan mengubah cara 

menjalankan ekonomi dari liberal ke ekonomi yang 

melibatkan peran serta pemerintah yang lebih besar yang 

bertolak belakang dengan prinsip ekonom klasik yang 

tidak menghendaki campur tangan pemerintah. 

Pemerintah tidak dapat berdiam diri ketika 

mengetahui terjadi kegagalan pasar sebab  kegagalan 

pasar memicu  kerugian ekonomi, baik bagi 

konsumen dan produsen. Pemerintah wajib melakukan 

intervensi untuk menghindari bahaya ekonomi yang 

lebih besar dibandingkan harus membiarkan pasar 

dalam keadaan yang bebas tanpa kepastian  

b) Ekonomi Makro 

bila  di dalam ekonomi mikro menganalisa 

kegiatan-kegiatan dan permasalahan ekonomi dan unit-

unit ekonomi individual, maka di dalam ekonomi makro 

menganalisanya dari pendekatan sebaliknya. Artinya, 

yang dipelajari dalam ekonomi makro yaitu  variabel 

variabel total seperti pendapatan nasional, konsumsi, 

tabungan warga , investasi total, dan sebagainya. 

Ekonomi makro menganalisa keadaan keseluruhan dari 

kegiatan perekonomian. Ekonomi makro tidak 

membahas kegiatan yang dilakukan oleh seorang 

produsen, seorang konsumen, atau seorang pemilik 

faktor produksi, tetapi pada keseluruhan tindakan para 

konsumen, para pengusaha, pemerintah, lembaga 

keuangan, dan negara lain serta bagaimana pengaruh 

tindakan-tindakan ini  terhadap perekonomian 

secara keseluruhan.  

Kelahiran teori ekonomi makro ditandai dengan 

keluarnya sebuah buku yang berjudul The General 

Theory of Employment, Interest and Money pada tahun 

1937 yang ditulis oleh John Maynard Keynes, seorang 

ahli ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris. Buku 

ini  juga dipandang sebagai tonggak yang sangat 

penting dalam sejarah pemikiran ekonomi Barat.  

Keynes dalam buku ini  menyajikan suatu teori 

yang menunjukkan bahwa pengangguran dapat terjadi 

dan bahkan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. 

Banyak ahli ekonomi kemudian menerima pendapat 

Keynes, dan kelompok ini disebut Keynesian Economist 

yang sampai sekarang diterima dan dipraktikkan di 

banyak negara. Seperti halnya yang terjadi dalam 

konteks ekonomi mikro, pemerintah sebuah negara tidak 

pernah menghadapi kondisi ekonomi makro yang stabil 

dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, gejolak 

makroekonomi lebih sering terjadi dan lebih terasa 

dampaknya sebab  gejolak makroekonomi berpengaruh 

pada seluruh elemen perekonomian negara. Dalam 

perkembangannya, permasalahan makroekonomi dapat 

dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu masalah 

makroekonomi jangka pendek dan masalah 

makroekonomi jangka panjang. 

Ada tiga masalah makro ekonomi jangka pendek 

yang harus diatasi setiap saat. Ketiga masalah ini  

yaitu  sebagai berikut.  

(1) Inflasi.  

Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang 

selalu dialami oleh hampir semua negara. Pembicaraan 

tentang inflasi selalu dikaitkan dengan kenaikan harga, 

sebab  harga merupakan indikator penentuan inflasi. 

Yang dimaksud inflasi yaitu  suatu keadaan dimana 

terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara 

umum dan terus menerus. Dengan demikian, bila dalam 

warga  terjadi kenaikan satu atau beberapa barang 

dan bersifat sementara, maka kondisi semacam itu tidak 

dianggap sebagai inflasi. Oleh sebab itu kondisi semacam 

itu tidak dianggap sebagai suatu masalah dan tidak 

diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.  

Meskipun inflasi tidak secara otomatis menurunkan 

standar hidup, namun inflasi tetap merupakan masalah, 

sebab  tiga alasan sebagai berikut: 

(a). Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara 

anggota warga . 

(b). memicu  penurunan efisiensi ekonomi. 

(c). memicu  perubahan output dan kesempatan 

kerja dalam warga . 

(2) Pengangguran Pengangguran.  

Pengangguran ini terjadi sebab  jumlah tenaga kerja 

atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja 

yang tersedia. Di negara-negara yang sedang 

berkembang tingkat pertumbuhan angkatan kerja cukup 

tinggi, sehingga tidak seimbang dengan kesempatan 

kerja yang ada, kalau kenyataan ini  terjadi, maka 

angka pengangguran cukup tinggi. berdasar  tingkat 

pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian 

berada pada tingkat kesempatan kerja penuh ( full 

employment) atau tidak. Secara teoritis perekonomian 

dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh 

bila  tenaga kerja yang tersedia seluruhnya 

dipakai .  

Di dalam praktik, tingkat kesempatan kerja penuh 

mengandung arti yang sedikit berbeda. Guna 

menentukan apakah perekonomian telah mencapai full 

employment belum yang menjadi ukuran bukanlah 

pemakaian  tenaga kerja 100%, tetapi pemakaian  

tenaga kerja yang sedikit lebih rendah dari itu. Di 

Amerika Serikat, misalnya, full employment telah 

dianggap tercapai bila tingkat pengangguran paling 

banyak sekitar 4%. Di negara kita upaya untuk menekan 

tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian 

tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga 

berencana yaitu  salah satu alternatif untuk menekan 

laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan 

---  tidak memiliki  arti kalau 

dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang 

terlalu tinggi. 

(3) Ketimpangan Neraca Pembayaran Pembayaran.  

Neraca pembayaran yaitu  neraca yang memuat 

ihktisar dari segala transaksi yang terjadi antara 

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain 

selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. 

Transaksi transaksi yang terdapat dalam neraca 

pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam 

bentuk ekspor maupun impor, transaksi finansial seperti 

pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari 

negara lain, penanaman modal di luar negeri dan 

transaksi-transaksi yang bersifat unilateral seperti 

pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di 

luar negeri dan bantuan dari luar negeri.  

Bila jumlah pembayaran ke luar negeri tidak sama 

dengan jumlah penerimaan yang diperoleh dari luar 

negeri, selisihnya dapat berupa surplus atau defisit pada 

neraca pembayaran. Ketidakseimbangan dalam neraca 

pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan 

masalah bila  ketidakseimbangan ini  cukup 

besar. Kalau kenyataan itu terjadi, maka diperlukan 

kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.  

Permasalahan ekonomi makro jangka panjang 

menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi. 

Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana 

mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara 

pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas 

produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Ketika 

keserasian ini tercapai, maka pertumbuhan ekonomi 

sebuah negara akan mengalami kondisi yang optimal. 

K. ILMU EKONOMI  DAN KEMAKMURAN 

Dalam kamus besar bahasa negara kita , ada tiga arti 

kata makmur, yaitu: 

o Banyak hasil; 

o Banyak penduduk dan sejahtera; 

o Serba kecukupan tidak kekurangan; 

Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa kata 

makmur itu berkaitan erat dengan keadaan di mana 

segala kebutuhan manusia itu telah tercukupi, dan 

kecukupan dalam diri manusia telah tercapai. 

Kemakmuran erat dengan makna cukup. Kecukupan 

sebagaimana dimaksudkan di sini tentu saja meliputi 

aspek material dan spiritual. Artinya, seorang manusia 

dikatakan telah makmur bila  ia telah merasa cukup, 

baik spiritual maupun material, dengan jalan memenuhi 

segenap kebutuhannya. 

Seperti kita ketahui ilmu ekonomi mempelajari daya 

upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di 

dalam warga  dan meningkatkan kesejahteraannya. 

Pada hakikatnya yang dipelajari oleh ilmu ekonomi 

terbatas pada kesejahteraan material, yaitu yang 

berhubungan dengan benda dan atau jasa. Untuk 

selanjutnya, kesejahteraan material yang berhubungan 

dengan benda dan jasa akan disebut kemakmuran.  

Dalam hal ini warga  dapat dikatakan makmur 

bila  semua kebutuhan kebendaan dapat dipenuhi 

dengan sebaik-baiknya. Sehubungan dengan itu, tingkat 

kemakmuran warga  dapat diukur dan banyaknya 

benda dan jasa yang dihasilkan serta dipakai  untuk 

memenuhi kebutuhan hidup. 

Sesuai dengan perkembangan penduduk serta 

kemajuan ilmu dan teknologi, jenis dan jumlah 

kebutuhan hidup akan selalu bertambah. Untuk 

mengimbangi perkembangan ini  produksi barang 

dan jasa perlu terus-menerus ditingkatkan. Dalam hal 

ini ilmu ekonomi sangat diperlukan untuk mengatasi 

persoalan yang berhubungan dengan usaha 

meningkatkan kemakmuran warga . 

Kecuali hal-hal ini  di atas, ilmu ekonomi juga 

memberi petunjuk cara pembagian pendapatan yang 

diperoleh dan produksi barang dan jasa yang merata 

(adil). Dengan demikian, sasaran ilmu ekonomi yaitu  

meningkatnya kemakmuran dan pemerataan pendapatan 

di kalangan warga . 


SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI 

 

Ekonomi yaitu  ilmu yang mempelajari perilaku 

manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. 

Inti masalah ekonomi yaitu  adanya ketidak-

seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak 

terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya 

terbatas. Permasalahan itu kemudian memicu  

timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity). 

Kata ―ekonomi‖ sendiri berasal dari kata Yunani, 

ο?κος (oikos) yang berarti ―keluarga, rumah tangga‖ dan 

νόμος (nomos), atau ―peraturan, aturan, hukum,‖ dan 

secara garis besar diartikan sebagai ―aturan rumah 

tangga‖ atau ―manajemen rumah tangga.‖ Sementara 

yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom 

yaitu  orang memakai  konsep ekonomi dan data 

dalam bekerja. 

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat 

dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal 

yaitu  mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, 

subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif 

(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan 

lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan 

dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. 

Teori ekonomi juga dapat dipakai  dalam bidang-

bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian 

perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, 

kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini 

dimungkinkan sebab  pada dasarnya ekonomi – seperti 

yang telah disebutkan di atas – yaitu  ilmu yang 

mempelajari pilihan manusia. 

Ada sebuah peningkatan trend untuk 

mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks 

yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi yaitu  

―pembuatan keputusan‖ dalam berbagai bidang dimana 

orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya 

bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, krim

inal, perang, dan agama. 

Gary Becker dari University of Chicago yaitu  

seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya, ia 

menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak 

ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya 

ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan 

perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang 

digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa 

kritikus. 

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa 

kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah 

cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada 

di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan 

besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun 

menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan 

ini  malah merusak konsep yang benar, sehingga 

tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini 

menimbulkan pertanyaan ―apa yang seharusnya 

dilakukan oleh para ahli ekonomi ?‖. 

Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama 

mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai 

satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui 

karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba 

mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara 

di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak 

melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang 

dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan 

sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan 

menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. 

Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang 

Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps. 

Secara garis besar, perkembangan aliran 

pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang 

disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama 

dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya 

invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, 

dan oleh sebab nya peran pemerintah menjadi sangat 

dibatasi sebab  akan mengganggu proses ini. Konsep 

invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai 

mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen 

utamanya. 

A. Ekonomi Menurut Aliran Klasik 

Aliran klasik mengalami kegagalannya sesudah  

terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan 

bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di 

pasar saham. Sebagai penanding aliran 

klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General 

Theory of Employment, Interest, and Money yang 

menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu 

menciptakan keseimbangan, oleh sebab nya, intervensi 

pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya 

mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling 

―bertarung‖ dalam dunia ilmu ekonomi dan 

menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : 

new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan 

lain sebagainya. 

Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga 

berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan 

kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta 

aliran institusionalyang pertama dikembangkan 

oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih 

nobel Douglass C. North. 

Beberapa tokoh ekonomi klasik seperti Adam 

Smith (1723-1790), Thomas Robert Malthus (1766-1834), 

Jean Baptiste Say (1767-1832), David Ricardo (1772-

1823), Johan Heinrich von Thunen (1780-1850), Nassau 

William Senior (1790-1864), Friedrich von Herman, John 

Stuart Mill (1806-1873) dan John Elliot Cairnes (1824-

1875) memperoleh kehormatan dari Karl Marx (1818-

1883) atas keklasikan dalam mengetengahkan persoalan 

ekonomi yang dinilai tidak kunjung lapuk. Berbeda 

dengan kaum Merkantilis dan Physiokrat, kaum klasik 

memusatkan analisis ekonominya pada teori harga. 

Kaum klasik mencoba menyelesaikan persoalan ekonomi 

dengan jalan penelitian faktor permintaan dan 

penawaran yang menentukanharga. 

John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat 

bahwa pandangan klasik yang memusatkan perhatian 

analisa ekonominya pada teori harga, maka perlu 

dipahami arah pemakaian  alat produksi dengan 

sempurna. Dalam hubungan ini maka pengertian klasik 

diperluas kepada para ahli ekonomi yang tidak 

menganggap tidak mungkin adanya suatu pengangguran 

yang tidak dikehendaki (involuntary unemployment). 

Salah satu hasil pemikiran kaum klasik yang 

sangat mempengaruhi dunia dalam era globalisasi 

yaitu  pemikiran mengenai perdagangan internasional. 

Pemikiran kaum klasik menentang pemikiran kaum 

merkantilis yang hanya mementingkan masuknya logam 

mulia dan berorientasi ekspor dengan meminimumkan 

impor barang dari luar negeri. 

Kaum merkantilis meletakan tekanan pada 

perdagangan luar negeri. Kaum physiokrat memandang 

pertanian sebagai sumber segala kemakmuran. Adam 

Smith (1723-1790) sebagai tokoh aliran klasik 

menyatakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul 

‖Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of 

Nations‖ yaitu: ‖Pekerjaan yang dilakukan suatu bangsa 

yaitu  modal yang membiayai keperluan hidup rakyat 

itu pada asal mulanya, dan dengan hasil-hasil pekerjaan 

ini  dapat dibeli keperluan-keperluan hidupnya dari 

luar negeri.‖ Kapasitas produktif daripada kerja selalu 

bertambah disebab kan adanya pembagian kerja yang 

makin mendasar dan rapi. 

Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan 

yang tidak terbatas muncullah masalah pokok ekonomi. 

Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan 

tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan 

membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul 

sejak manusia hidup berkelompok atau berwarga  

berdasar  tinjauan ekonom klasik, ekonom neoklasik, 

dan ekonom modern. 

Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. 

Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada 

emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran 

menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara 

kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses 

untuk mencapai kemakmuran suatu warga  

tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok 

ekonomi di warga . 

Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah 

pokok ekonomi warga  dapat digolongkan kepada 

tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, 

masalah distribusi, dan masalah konsumsi. 

a.      Masalah Produksi 

Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang 

kebutuhan harus tersedia di tengah warga . sebab  

warga  sangat heterogen, maka barang-barang yang 

tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul 

permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang 

harus diproduksi. Munculnya pertanyaan ini  di 

atas tidak lain sebab  heterogennya warga . Dengan 

demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi 

produsen dan menimbulkan kekhawatiran bila  

memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak 

dikonsumsi warga . 

b.      Masalah Distribusi 

Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat 

sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan 

prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil 

panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan 

yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan 

konsumen dan tidak tertimbun di produsen. 

c.       Masalah Konsumsi 

Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada 

warga  idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh 

warga  yang tepat dan dipakai  untuk memenuhi 

kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul 

apakah barang ini  akan dikonsumsi dengan tepat 

oleh warga  yang benar-benar membutuhkannya 

atau menjadi sia-sia sebab  tidak terjangkau oleh 

warga  sehingga proses konsumsi tidak berjalan 

sebagaimana mestinya? 

B. Ekonomi menurut aliran neoklasik 

1.       Mazhab neoklasik telah mengubah 

pandangan tsentang ekonomi baik dalam teori maupun 

dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan 

pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah 

beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). 

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam 

teori ekonomi. 

2.      Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu 

Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam 

pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai 

Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan 

hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan 

tingkat kepuasan yang diperoleh, sedang  Hukum 

Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan 

pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang 

diperlukannya. Selain Gossen, Jevons dan Menger juga 

mengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal. 

Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang 

berperan dalam menentukan nilai barang. Dan 

perbedaan preferences yang menimbulkan perbedaan 

harga. sedang  Menger menjelaskan teori nilai dari 

orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu 

barang ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang 

dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka 

tercakup sekaligus teori distribusi. 

3.      Pemikiran yang sangat mengagumkan yang 

disusun oleh Walras tentang teori keseimbangan umum 

melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam 

sistem itu terjadi keterkaitan antara berbagai aktivitas 

ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi. 

Asumsi yang dipakai  Walras yaitu  persaingan 

sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan 

terbatas, sedang  teknologi produksi dan selera 

konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satu 

asumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan 

dengan seluruh aktivitas ekonomi 

Teori Produktivitas Marjinal 

1.      Dasar pemikiran mazhab neoklasik pada 

generasi kedua lebih akurasi dan tajam sebab  bila 

dibandingkan dengan pemikiran ekonomi pada kelompok 

generasi pertama neoklasik. Hal ini dapat terjadi sebab  

pemikiran generasi kedua menjabarkan lebih lanjut 

perilaku variabel-variabel ekonomi yang sudah dibahas 

sebelumnya. Lingkupan telah berkembang dari produksi, 

konsumsi, dan distribusi yang lebih umum beralih pada 

penjelasan yang lebih tajam. 

2.      Pertentangan pemikiran antara para ahli 

neoklasik seperti J.B. Clark dapat menjadi sumber 

inspirasi dari perkembangan ilmu ekonomi dalam 

menjelaskan teori distribusi fungsional, ditafsirkan oleh 

J.B Clark memiliki  nilai etik, yang secara langsung 

membantah teori eksploitasi. Dengan teori produktivitas 

marjinal upah tenaga kerja, laba serta lahan dan bunga 

ditetapkan dengan objektif dan adil. Tetapi masalahnya, 

apakah setiap pekerja mendapat upah sama dengan 

PPMt nya? 

3.      pemakaian  pendekatan matematis dalam 

analisis ekonomi terutama dalam fungsi produksi 

semakin teknis, dan dengan pemakaian  asumsi-asumsi 

yang dialaminya juga bertambah seperti dalam kondisi 

skala tetap, meningkat atau menurun. Hal ini dikaitkan 

pula dengan bentuk kurva ongkos rata-rata, oleh 

Wicksell. Hal ini merupakan sumbangan besar dalam 

pembahasan ongkos perusahaan dan industri. Pada saat 

kurva ongkos rata-rata menurun, sebenarnya pada 

fungsi produksi terjadi proses increasing returns, dan 

pada saat kurva ongkos naik, pada kurva produksi 

terjadi keadaan decreasing returns. Selanjutnya, pada 

saat ongkos rata-rata sampai pada titik minimum, pada 

fungsi produksi berlaku asumsi constant return to scale. 

4.      Pemikiran lain yang menjadi sumber 

kontroversi seperti pandangan Bohm Bawerk telah 

menimbulkan kontroversi pula tentang hubungan antara 

modal dan bunga. Kontroversi ini pun timbul dari 

pandangan J.B. Clark. Clark memiliki  pendapat 

bahwa barang-barang sekarang memiliki  nilai lebih 

tinggi daripada masa depan, sebab  itu timbullah bunga. 

Tetapi, bunga juga dipengaruhi oleh produktivitas 

melalui keunggulan teknik. Bohm Bawerk memberikan 

adanya premium atau agio, sebab  kebutuhan sekarang 

lebih tinggi daripada masa datang. Tetapi, Fisher melihat 

dari arus pendapatan masa depan perlu dinilai sekarang, 

yang dipengaruhi oleh kekuatan subjektif dan objektif. 

Fisher menjelaskan pula terjadinya bunga melalui 

permintaan dan penawaran terhadap tabungan dan 

investasi. Fisher memberi sumbangan pula pada tingkat 

bunga. Tingkat bunga merupakan marginal rate of return 

over cost. 

Pemikiran Marshall sebagai Bapak Ekonomi 

Neoklasik 

1.      Sumbangan yang paling terkenal dari 

pemikiran Marshall dalam teori nilai merupakan sitetis 

antara pemikiran pemula dari marjinalis dan pemikiran 

Klasik. Menurutnya, bekerjanya kedua kekuatan, yakni 

permintaan dan penawaran, ibarat bekerjanya dua mata 

gunting. Dengan demikian, analisis ongkos produksi 

merupakan pendukung sisi penawaran dan teori 

kepuasan marjinal sebagai inti pembahasan permintaan. 

Untuk memudahkan pembahasan keseimbangan parsial, 

maka dipakai nya asumsi ceteris paribus, sedang  

untuk memperhitungkan unsur waktu ke dalam 

analisisnya, maka pasar diklasifikasikan ke dalam 

jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka 

panjang. Dalam membahas kepuasan marjinal terselip 

asumsi lain, yakni kepuasan marjinal uang yang tetap. 

2.      Pemikiran Alfred Marshall mahir dalam 

memakai  peralatan matematika ke dalam analisis 

ekonomi. Dia memahami, bahwa untuk memudahkan 

pembaca, maka catatan-catatan matematikanya 

diletakkan pada bagian catatan kaki dan pada lampiran 

bukunya. Pembahasannya tentang kepuasan marjinal 

telah mulai sebelum 1870, sebelum buku Jevons terbit, 

tetapi sebab  orangnya sangat teliti dan modes, dia tidak 

mau cepat-cepat menerbitkan bukunya. 

3.      Dalam pembahasan sisi permintaan, 

Marshall telah menghitung koefisien barang yang 

diminta akibat terjadinya perubahan harga secara relatif. 

Nilai koefisien ini dapat sama dengan satu, lebih besar 

dan lebih kecil dari satu. Tetapi, ada dua masalah yang 

belum mendapat penyelesaian dalam hal sisi 

permintaan, yakni aspek barang-barang pengganti dan 

efek pendapatan. Robert Giffen telah dapat membantu 

penyelesaian kaitan konsumsi dan pendapatan dengan 

permintaannya terhadap barang-barang, sehingga 

ditemukan Giffen Paradox. Peranan substitusi kemudian 

diselesaikan oleh Slurtky. 

4.      Marshall menemukan surplus konsumen. 

Pengertian ini dikaitkan pula dengan welfare economics. 

Bahwa konsumen keseluruhan mengeluarkan uang 

belanja lebih kecil daripada kemampuannya membeli. 

Jika itu terjadi maka terjadi surplus konsumen. Selama 

pajak yang dikenakan pada konsumen lebih kecil 

daripada surplusnya itu, maka kesejahteraannya tidak 

menurun. Tetapi, pajak juga dapat dipakai  untuk 

subsidi, terutama bagi industri-industri yang struktur 

ongkosnya telah meningkat. Marshall menjelaskan pula 

mengapa kurva ongkos total rata-rata menurun dan 

meningkat. Hal ini berkaitan dengan faktor internal dan 

eksternal perusahaan atau industri. 

5.      Mekanisme permintaan dan penawaran 

dapat mendatangkan ketidakstabilan, sebab  setiap 

usaha yang dilakukan untuk kembali ke posisi seimbang 

ternyata membuat tingkat harga dan jumlah barang 

menjauhi titik keseimbangan. Keadaan tidak stabil itu 

terjadi jika kurva penawaran berjalan dari kiri-atas ke 

kanan-bawah. Jika variabel kuantitas independen, 

terjadi kestabilan, tetapi jika berubah harga menjadi 

independen, maka keadaan menjadi tidak stabil 

C. Ekonomi Menurut Aliran Modern 

Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan 

sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga 

masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan 

harus dipecahkan oleh warga  sebagai subjek 

ekonomi. 

a.      Barang dan Jasa Apa yang akan 

Diproduksi dan Berapa Banyak? (What and How 

Much?) 

Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia 

terbatas dan pemakaian nya bersifat alternatif, maka 

warga  harus menentukan jenis dan jumlah barang 

dan jasa yang akan diproduksi. warga  dapat 

memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang 

akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan 

yang dilakukan oleh warga  ini tentunya yang 

dipandang paling menguntungkan dan memberikan 

manfaat yang paling besar bagi warga  guna 

memenuhi kebutuhan. 

Bisa saja suatu negara tertentu tidak 

memproduksi senjata, peluru nuklir, bahkan komputer. 

Di sisi lain banyak memproduksi bahan pangan seperti 

beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan. Lalu dari 

mana senjata untuk angkatan perang? Dengan adanya 

kegiatan perdagangan internasional kebutuhan akan 

senjata dapat dipenuhi dengan cara membeli dari negara 

yang memproduksi senjata ini . 

b.      Bagaimana Cara Memproduksi? (How?) 

Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang 

diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-

faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam 

proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya 

ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu 

menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu, 

kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi 

perlu ditingkatkan. 

c.       Untuk Siapa Barang atau Jasa 

Dihasilkan? (for Whom?) 

Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa 

atau lapisan warga  mana yang menikmati barang 

dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga 

mendapat bagian yang sama atau berbeda? 

Apakah barang/jasa hanya untuk orang kaya 

saja? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan 

secara adil? Haruskah gaji para manajer sepuluh kali 

lipat dari buruh? Apakah proyek mobil murah perlu 

dilaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah 

dapat mengomsumsinya? Semua pertanyaan ini  

menyangkut untuk siapa barang/jasa diproduksi. 

Ketiga masalah di atas yaitu what, how, dan for 

how bersifat funda-mental dan bersifat kait-mengait satu 

dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap 

negara, baik negara sedang berkembang maupun negara 

yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian 

dapat memecahkan ketiga masalah ini  dengan cara 

yang sama. 

PASAR DALAM PEREKONOMIAN 

 

A. Bentuk Pasar 

1. Pengertian Pasar pada Umumnya 

Pasar secara sederhana merupakan tempat 

pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan 

transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar 

menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian; 

pasar yaitu  suatu tempat atau proses interaksi antara 

permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu 

barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat 

menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan 

jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang 

mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan 

membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan 

penjual. 

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat 

pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang 

konsumsi). Secara sederhana pasar dapat 

dikelompokkan menjadi: 

1.  Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan 

menjadi beberapa macam, diantaranya: 

 Pasar tradisional 

 Pasar raya 

 Pasar abstrak 

 Pasar konkrit 

 Toko swalayan 

 Toko serba ada 

2.  sedang  berdasar  jenis barang yang 

dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa 

macam diantaranya: 

 Pasar ikan 

 Pasar sayuran 

 Pasar buah-buahan 

 Pasar barang elektronik 

 Pasar barang perhiasan 

 Pasar bahan bangunan 

 Bursa efek dan saham. 

Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada 

dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu 

produsendan konsumen. Kedua subyek ini  masing-

masing memiliki  peranan yang sangat besar terhadap 

pembentukan harga barang di pasar. 

2. Struktur Pasar 

Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan 

produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasar  

pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, 

banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya 

keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan 

dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi 

dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan 

pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi 

monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni). 

3. PasarPersaingan Sempurna 

Pengertian pasar persaingan sempurna yaitu  

suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan 

penawaran dimana jumlah pembeli dan penjual 

sedemikian rupa banyaknya/tidak terbatas. 

Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna 

yaitu : 

1.  Jumlah perusahaan dalam pasar sangat 

banyak. 

2.  Produk/barang yang diperdagangkan serba 

sama (homogen). 

3.  Konsumen memahami sepenuhnya keadaan 

pasar. 

4.  Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi 

setiap penjual. 

5.  Pemerintah tidak campur tangan dalam proses 

pembentukan harga. 

6.  Penjual atau produsen hanya berperan sebagai 

price taker (pengambil harga). 

4. PasarPersaingan tidak Sempurna 

a) Pasar Monopoli 

Arti dari pasar monopoli yaitu  suatu bentuk 

interaksi antara permintaan dan penawaran di mana 

hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan 

dengan banyak pembeli atau konsumen. 

Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu : 

1.  Hanya ada satu produsen yang menguasai 

penawaran. 

2.  Tidak ada barang substitusi/pengganti yang 

mirip (close substitute). 

3.  Produsen memiliki kekuatan menentukan 

harga. 

4.  Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki 

pasar ini  sebab  adahambatan berupa 

keunggulan perusahaan. 

Ada beberapa penyebab terjadinya pasar 

monopoli, di antara penyebabnya yaitu  sebagai berikut: 

1.  Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli 

Undang-undang). Atas pertimbangan 

pemerintah, maka pemerintah dapat 

memberikan hak pada suatu perusahaan 

seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN. 

2.  Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang 

tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga 

lama kelamaan timbul kepercayaan 

warga  untuk selalu memakai  

produk ini . 

3.  Hasil cipta atau karya seseorang yang 

diberikan kepada suatu perusahaan untuk 

diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak 

paten atau hak cipta. 

4.  Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya 

alam memicu  suatu produk hanya 

dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti 

timah dari pulau Bangka. 

5.  Modal yang besar, berarti mendukung suatu 

perusahaan untuk lebih mengembangkan dan 

penguasaan terhadap suatu bidang usaha. 

Penjual monopoli belum tentu mendapatkan 

keuntungan yang besar, sebab  mungkin saja struktur 

biaya produksinya berada di atas harga pasar yang 

terbentuk. Seperti kita ketahui pada pasar ini, penjual 

monopoli memiliki kemampuan untuk 

menentukan/merubah harga. Namun demikian tetap 

saja memiliki keterbatasan dalam penetapan harga, 

sebab  kalau terlalu mahal maka orang akan mencari 

alternatif barang lain. Untuk lebih jelasnya mengenai 

seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh 

monopolis, perhatikan kurva di bawah ini. 

Gambar 1. Keuntungan Monopolis 

Penjelasan: 

1.  Seperti dijelaskan di modul keempat, maka 

kurva permintaan sama dengan kurva AR 

(penerimaan rata-rata). 

2.  Kurva penerimaan marginal (MR) selalu berada 

di bawah kurva AR. 

3.  Dengan pendekatan MC = MR, maka 

keuntungan maksimum akan dicapai saat 

kurva MC berpotongan pada kurva MR. Anda 

bisa perhatikan terbentuknya Q1 yang 

merupakan jumlah produk yang akan 

menghasilkan laba terbesar. 

4.  sebab  pada monopoli AR = D, maka harga 

terbentuk pada titik C sehingga TC sama 

luasnya dengan daerah OQ1BA dan TR sama 

luasnya dengan daerah OQ1CD, sehingga ada 

selisih luas yaitu ABCD yang menunjukkan 

luas laba terbesar (TR - TC). 

 

b) PasarOligopoli 

Arti dari pasar oligopoli yaitu  suatu bentuk 

interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat 

beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh 

permintaan pasar. 

Ciri-ciri dari pasar oligopoli yaitu : 

1.  Terdapat beberapa penjual/produsen yang 

menguasai pasar. 

2.  Barang yang diperjual-belikan dapat homogen 

dan dapat pula berbeda corak (differentiated 

product), seperti air minuman aqua. 

3.  Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat 

bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke 

dalam pasar. 

4.  Satu di antaranya para oligopolis merupakan 

price leader yaitu penjual yang 

memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual 

ini memiliki kekuatan yang besar untuk 

menetapkan harga dan para penjual lainnya 

harus mengikuti harga ini . 

c) PasarDuopoli 

Arti pasar duopoli yaitu  suatu pasar di mana 

penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua 

perusahaan. Contoh: Penawaran minyak pelumas 

dikuasai oleh Pertamina dan Caltex. 

d)Monopolistik 

Arti dari pasar monopolistik yaitu  suatu bentuk 

interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana 

terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan 

barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar 

yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya. 

sedang  unsur persaingan pada banyak penjual yang 

menjual produk yang sejenis. Contoh: produk sabun 

yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan, 

kesehatan dan lain-lain. 

Ciri-ciri dari pasar monopolistik yaitu : 

1.  Terdapat banyak penjual/produsen yang 

berkecimpung di pasar. 

2.  Barang yang diperjual-belikan merupakan 

differentiated product. 

3.  Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas 

barang produknya sendiri. 

4.  Untuk memenangkan persaingan setiap 

penjual aktif melakukan promosi/iklan. 

5.  Keluar masuk pasar barang/produk relatif 

lebih mudah. 

e) Pasar Monopsoni 

Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang 

dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal 

ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga. 

Dalam pengertian ini, pasar monopsoni yaitu  suatu 

bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di 

mana permintaannya atau pembeli hanya satu 

perusahaan. Contoh yang ada di negara kita  seperti PT. 

Kereta Api negara kita  yang merupakan satu-satunya 

pembeli alat-alat kereta api. 

f) Campurtangan Pemerintah dalam Pembentukan 

Harga 

Dalam kegiatan ekonomi suatu negara, tidak ada 

satupun pemerintah yang tidak campur tangan terhadap 

kegiatan ekonomi, salah satunya seperti yang ada di 

negara kita . Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dinyatakan 

bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara 

dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai 

negara. 

Secara umum dalam kegiatan penentuan harga di 

negara kita  sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme 

permintaan dan penawaran, akan tetapi pada situasi dan 

kondisi tertentu terkadang pemerintah melakukan 

campur tangan dalam pengendalian harga. Hal ini 

dilakukan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan 

konsumen/warga  dan produsen agar tidak merasa 

dirugikan. 

Adapun bentuk campur tangan dalam 

pengendalian harga dilakukan dengan cara: 

1.   Secara langsung, artinya pemerintah 

menentukan atau mengubah terhadap harga-

harga tarif secara langsung atau dalam bentuk 

kebijakan pemerintah. Cara yang dilakukan di 

antaranya dengan cara sebagai berikut: 

    Menetapkan tarif seperti listrik, air minum, 

BBM. 

    Menetapkan harga minimum dan harga 

maksimum. 

    Harga minimum atau harga dasar yang 

bertujuan untuk melindungi produsen agar 

tidak rugi, seperti harga dasar gabah. 

    Harga maksimum atau harga patokan yang 

bertujuan untuk melindungi konsumen 

supaya harga tetap terjangkau warga . 

Hal ini bisa kita ambil contoh harga 

patokan semen. 

    Operasi pasar artinya melakukan 

penambahan penawaran langsung terhadap 

produk yang tidak stabil, contoh harga 

beras terganggu maka pemerintah melalui 

lembaga yang ditunjuk melakukan droping 

beras ke pasar-pasar. 

2.   Secara tidak langsung, artinya mengubah 

hubungan permintaan dan penawaran. 

Perubahan penawaran dilakukan melalui 

perubahan-perubahan produksi dan import. 

Dengan mengatur keseimbangan permintaan 

dan penawaran akan menjamin stabilitas harga 

dan mencegah inflasi. Cara yang dilakukan 

pemerintah diwujudkan dalam bentuk 

kebijakan di antaranya: 

   Kebijakan Produksi yang bertujuan 

mengendalikan jumlah produk yang 

ditawarkan. bila  produk dalam negeri 

tidak mencukupi, maka pemerintah akan 

mendatangkan barang/produk dari negara 

lain yang disebut impor. 

   Kebijakan Moneter yang bertujuan 

mengendalikan jumlah peredaran uang. 

sebab  kalau jumlah uang melebihi 

kebutuhan, maka akan berpengaruh 

terhadap perubahan harga. 

   Kebijakan Subsidi. Subsidi pada 

hakekatnya merupakan bantuan 

pemerintah kepada pengusaha baik berupa 

modal maupun peralatan. Diharapkan 

dengan pemberian subsidi setiap produsen 

dalam penentuan harga akan lebih bersaing 

dan terjangkau oleh warga . 

5. Pasar Faktor Produksi 

a) Pengertian Pasar Faktor Produksi 

Seperti kita ketahui bahwa untuk dapat 

melakukan kegiatan produksi, diperlukan faktor-faktor 

produksi, sebab  faktor produksi tidak dimiliki oleh 

rumah tangga perusahaan, berarti untuk penyediaan 

faktor produksi harus melalui jual-beli faktor produksi. 

Dari kebutuhan ini  terbentuklah pasar faktor 

produksi. 

Pasar faktor produksi dalam Ilmu Ekonomi 

diartikan keseluruhan penawaran dan permintaan 

faktor-faktor produksi yang terdapat dalam suatu 

daerah/wilayah tertentu. Dalam pasar faktor produksi 

ada beberapa hal yang membedakan dengan pasar 

barang. Perbedaan ini  di antaranya: 

1.  Pihak yang melakukan penawaran yaitu  

pihak rumah tangga konsumen. 

2.  Pihak yang melakukan permintaan yaitu  

pihak rumah tangga produsen. 

3.  Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor 

produksi), harga faktor produksi yaitu  

merupakan pendapatan yang disebut dengan 

istilah sewa, upah, bunga dan keuntungan. 

4.  Bagi rumah tangga produsen pengeluaran 

untuk mendapatkan faktor produksi disebut 

biaya. 

5.  Barang atau komoditi yang duperjualbelikan 

yaitu  faktor produksi. Jadi dengan demikian 

pasar ini memiliki ciri yang berbeda dengan 

pasar barang secara umum. 

 

b) Jenis-jenis Pasar Faktor Produksi 

Pasar faktor produksi yang akan diuraikan di 

bawah ini meliputi: 

1) Pasar Faktor Produksi Tanah 

Tanah merupakan salah satu sumber daya alam 

yang memiliki peranan yang penting, sebab  tanah 

merupakan asal dan tempat sumber daya alam yang 

lain. Oleh sebab itu dalam pembahasan pasar faktor 

produksi, sumber daya alam lebih ditekankan pada 

istilah pasar faktor produksi tanah. 

Sehubungan dengan semakin meningkatnya 

kegiatan produksi tentunya akan mengakibatkan 

kebutuhan akan tanah semakin meningkat. Sementara 

di sisi yang lain jumlah tanah yang tersedia jumlahnya 

tidak dapat dirubah, sebab  keadaan seperti itu maka 

penawarannya tidak elastis sempurna; artinya bila  

harga tanah naik sebesar 100 persen maka jumlah 

penawaran tidak akan berubah sebab  jumlah tanah 

relatif tetap. 

Sebagai akibat dari penawaran tanah yang 

memiliki keadaan seperti itu, maka untuk tanah dalam 

transaksinya lebih dominan permintaannya. Balas jasa 

atau pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor 

produksi tanah disebut sewa tanah. Pengertian sewa ini 

berbeda dengan pengertian sewa secara umum. Tentu 

Anda bertanya mengapa pemakaian faktor produksi 

tanah mengakibatkan sewa? Untuk menjelaskan hal 

ini  kita akan menyimak dari beberapa teori yang 

berkenaan dengan sewa tanah. 

1.  Teori sewa tanah Kaum Physiokrat. 

Menurut kaum Physiokrat adanya sewa tanah 

disebabkan kesuburan tanah yang asli, sebab  

dengan kesuburan tanah yang asli itu dapat 

menghasilkan productnet (hasil bersih). 

Sebagian dari product net itu diberikan kepada 

pemilik tanah sebagai sewa tanah. 

2.  Teori sewa tanah dari David Ricardo. David 

Ricardo mengatakan sewa tanah disebabkan 

terbatasnya tanah yang subur, sehingga 

sebab  perbedaan kesuburan memicu  

adanya sewa tanah. Tanah yang subur akan 

mengurangi biaya pengolahan tanah sehingga 

berpengaruh terhadap perolehan keuntungan. 

Sebagian dari perbedaan keuntungan itu 

diberikan kepada pemilik tanah sebagai sewa 

tanah. Jadi sewa tanah

Related Posts:

  • ekonomi 1                                A. PENGERTIAN ILMU EKONOMI K… Read More