A. PENGERTIAN ILMU EKONOMI
Kata ekonomi petama kali dipakai oleh
Xenophone, seorang ahli filsafat Yunani. Istilah ekonomi
bersal dari suku kata yunani yaitu : OIKOS dan NOMOS
yang artinya pengaturan rumah tangga. Dengan
demikian, secara sederhana ekonomi dapat diartikan
sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, cara pengelolaan
rumah tangga. sedang ilmu yang mempelajari
bagaimana tiap rumah tangga atau warga
mengelola sumber daya yang mereka miliki
untukmemenuhi kebutuhan mereka disebut ilmu
ekonomi.
Secara lebih luas ilmu ekonomi dikemukakan oleh
Prof. DR. J.L Mey JR. Yaitu bahwa ilmu ekonomi yaitu
ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke
arah kemakmuran. sedang Adam Smith
mendefinisikan bahwa ilmu ekonomi yaitu ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam usahanya
untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang
terbatas guna mencapai tujuan tertentu.
Dari dua definisi ini , selanjutnya kita dapat
menarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi yaitu ilmu
pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam warga secara individu atau secara
bersama-sama, dalam usaha untuk memenuhi keburuhan
guna mencapai kemakmuran. Kemakmuran yaitu
keadaan dimana semua kebutuhan kebendaan dapat
dipenuhi dengan sebaik-baiknya. Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom yaitu
orang memakai konsep ekonomi dan data dalam
bekerja.
Ilmu ekonomi merupakan bagian dari ilmu sosial
yang mempelajari warga dari segi pemenuhan
kebutuhan. sebab sebagian besar perbuatan manusia
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka
ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan
penting dalam kehidupan sosial.
Ilmu Ekonomi sebagai bagian dari Ilmu Sosial
mendapat julukan sebagai The Queen of the Sosicial
Science (ratu ilmu-ilmu sosial) sebab ilmu ekonomi satu
dari antara ilmu-ilmu sosial yang memakai metode
kuantitaif di dalam analisis-analisisnya. Adapun untuk
memecahkan persoalan ekonomi, dapat dipakai
ekonometri yang merupakan perpaduan ilmu ekonomi
dan matematika
B. INTI MASALAH EKONOMI
Sebagaimana dikemukakan pada apersepsi pada
bab ini, kebutuhan hidup manusia itu banyak dan
beraneka ragam dan bertambah terus. Satu kebutuhan
manusia terpenuhi maka akan muncul kebutuhan
kedua, kebutuhan kedua terpenuhi akan muncul
kebutuhan ketiga dan seterus seperti tidak pernah ada
habisnya. Disisi lain jika kita amati alam tidaklah royal
memeberikan apa yang kita butuhkan. Barang dan jasa
sebagai alat pemuas kebutuhan jumlahnya terbatas,
langka dan untuk memperolehnya diperlukan
pengorbanan. Coba pikirkan kenapa emas lebih bernilai
daripada air dan udara? sebab untuk memeperoleh
emas diperlukan waktu, biaya dan tenaga yang lebih
banyak dibandingkan untuk memperoleh air dan udara.
Kenyataan itulah yang akhirnya menimbulkan
persoalan dan masalah bagi manusia, ― Bagaimana
manusia dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan
beraneka ragam dihadapkan pada alat pemuas
kebutuhan yang terbatas‖
C. TINDAKAN EKONOMI
Telah kita ketahui bahwa keterbatasan alat pemuas
kebutuhan merupakan masalah dari segala sumber
masalah ekonomi. Untuk itu kita harus melakukan
pilihan ekonomi, yaitu memilih kebutuhan mana yang
harus kita dahulukan dan kebutuhan mana yang harus
kita tunda. Melakukan pilihan ini merupakan salah satu
contoh tindakan ekonomi.
Memilih, berarti kita berusaha mendapatkan
kenikmatan yang sebesar-besarnya dari kebutuhan yang
hendak kita penuhi. Memilih berarti kita telah
mempertimbangkan kebutuhan mana yang hendak kita
korbankan dan kebutuhan mana yang hendak kita
hasilkan. Orang dikatakan bertindak ekonomi, bila ia
berhasil memilih perbandingan yang sebaik mungkin
antara pengorbanan dan hasilnya.
Untukilustrasi perhatikan contoh berikut! Anda
memiliki uang Rp. 100.000,00, dengan uang itu Anda
bermaksud membeli buku tulis dan pensil. Harga sebuah
buku Rp. 20.000,00 sedang harga pensil Rp. 10.000,00
per buah. Sebenarnya Anda ingin membeli 5 buah buku
tulis dan 10 pensil, tetapi hal itu tidak mungkin sebab
keterbatasan yang Anda miliki. Anda harus memilih
bagaimana membagi uang ini agar dapat
memperoleh buku dan pensil.
Dalam hal memilih, jelas ada barang yang dihasilkan
dan ada barang yang dikorbankan. Tidak mungkin
semua kebutuhan terpenuhi. Orang disebut bertindak
ekonomi, bila berhasil memilih perbandingan yang
terbaik antara pengorbanan dan hasil, sehingga: (1)
kebutuhan terpenuhi dengan sebaik mungkin, dan (2)
pengorbanan yang sedikit mungkin. Hal inilah yang
dirumuskan dalam Prinsip Ekonomi.
Coba pikirkan! Tindakan ekonomi yang bagaimana yang
harus Anda lakukan jika anda sebagai seorang
konsumen, produsen atau sebagai pihak pemerintah?
Bagi seorang konsumen dikatakan bertindak
ekonomi bila ia dapat membagi-bagi penghasilannya
yang terbatas untuk keperluan makan, minum, pakaian,
dan lain-lainnya sedemikian rupa sehingga kebutuhan-
kebutuhan hidupnya terpenihi dengan sebaik mungkin
(optimal). Bagi seorang produsendikatakan bertindak
ekonomi bila dapat mempertimbangkan dengan baik
berapa hasil yang hendak dicapai dengan pengorbanan
yang harus dikeluarkan. Demikian pula bagi
pemerintah harus bertindak ekonomi dengan cara
mengalokasikan uang negara yang terbatas untuk
perbaikan jalan, mendirikan bangunan, mengembangkan
pendidikan, kesehatan dan lain-lainnya.
D. PRINSIP EKONOMI
Dalam ilmu ekonomi kita mengenal suatu kaidah
yang dapat dipakai sebagai pedoman umum untuk
melakukan tindakan ekonomi. Kaidah itu disebut prinsip
ekonomi. Prinsip ekonomi yaitu :
Suatu cara bertindak dengan berusaha mencapai hasil
sebesar mungkin (optimal) dibandingkan dengan
pengorbanan yang dikeluarkan atau
Suatu cara bertindak untuk mencapai hasil tertentu
dengan mengeluarkan pengorbanan sekecil mungkin.
Istilah lain yang berhubungan dengan prinsip
ekonomi yaitu efisien. Efisiensi menunjukkan
perbandingan yang seoptimal mungkin antara
pengorbanan dan hasil. Jadi cara kerja yang efisien
menunjukkan bahwa suatu hasil dicapai dengan
pengorbanan yang paling sesuai tanpa pemborosan.
E. MOTIF EKONOMI
Motif ekonomi yaitu alasan atau hal-hal yang
mendorong seseorang melakukan tindakan ekonomi.
Motif ekonomi bagi seseorang itu berbeda-beda, namun
motif utama yang mendorong mereka melakukan
kegiatan ekonomi yaitu keinginan memenuhi
kebutuhan hidup untuk mencapai kemakmuran.
Adapun motif ekonomi lainnya yaitu :
1. Motif memperoleh keuntungan
Motif ini merupakan dorongan wajar bagi pengusaha
untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam
rangka memeperbesar usahanya.
2. Motif memperoleh penghargaan
Motif ini merupakan motif agar terpandang dan
dihargai oleh warga sekitarnya. Untuk itu ia
tampil dengan gaya mewah dan senang memeberi
bantuan agar mendapat pujian/penghargaan dari
pihak lain.
3. Motif memperoleh kekuasaan ekonomi
Motif ini merupakan motif ingin mendapatkan
kekuasaan ekonomi, sesudah seseorang sukses
mengembangkan usahanya dan mendirikan cabang-
cabang usahanya disetiap kota, ia tetap berusaha
mengembangkan usahanya. Kadang-kadang motif
memperoleh kekuasaan sulit dibedakan dengan
motif memperoleh penghargaan
4. Motif sosial / membantu sesama
Dalam hal ini kegiatan ekonomi seseorang didorong
bukan hanya untuk kepentingan diri sendiri tetapi
juga untuk kepentingan berbuat sosial seperti
membantu korban bencana alam, memberi
sumbangn pada panti asuhan, yayasan tuna netra
dll.
F. HUKUM EKONOMI
Hukum ekonomi yaitu ketentuan-ketentuan yang
menerangkan hubungan peristiwa-peristiwa ekonomi.
Artinya, bagaimana hubungan suatu peristiwa dengan
peristiwa lainnya. Ada 2 (dua) hubungan pertistiwa
ekonomi yaitu hubungan sebab akibat dan hubungan
saling mempengaruhi.
1. Hubungan Sebab-Akibat (kausal)
Hubungan sebab-akibat atau hubungan kausal
yaitu hubungan peristiwa yang satu mengakibatkan
peristiwa yang lain. Kejadian ini tidak dapat berlaku
sebaliknya.
Contoh hubungan ini yaitu hubungan antara
jumlah uang beredar dalam warga dengan
kenaikan harga. bila jumlah uang beredar
bertambah, harga barang-barang akan naik. Hubungan
kausal ini tidak dapat berlaku sebaliknya dimana
kenaikan harga barang tidak memicu
bertambahnya jumlah yang beredar.
Bagaimana hubungan antara upah dan harga?
kenaikan upah biasanya memicu kenaikan harga.
Tapi kenaikan harga tidak memicu kenaikan upah.
2. Hubungan Saling Mempengaruhi (Fungsional)
Hubungan saling mempengaruhi yaitu hubungan
dua peristiwa atau lebih yang saling mempengaruhi.
Hubungan saling mempengaruhi disebut juga
hubunganfungsional.
Contoh hubungan ini yaitu hubungan antara
harga dengan permintaan barang. bila harga suatu
barang naik, permintaan atas barang berkurang. Di sini
harga mempengaruhi permintaan. Sebaliknya, bila
permintaan bertambah, harga akan naik. Dalam hal ini
terjadi hubungan timbal balik dimana harga
mempengaruhi permintaan dan sebaliknya permintaan
juga mempengaruhi harga.
Perlu diketahui bahwa hukum ekonomi itu tidak
berlaku mutlak tetapi lebih tepat disebut tendensi atau
kecendrungan. Hukum ekonomi berlaku dengan syarat
ceteris paribus, yaitu jika hal-hal lain di dalam
warga yang diluar objek penelitian tidak berubah.
Faktor-faktor ceteris paribus ini yaitu :
a. Pendapatan harus tetap
b. Selera (taste) orang tetap atau tidak berubah
c. Harga barang lain tetap
d. Barang substitusi tidak ada
e. Pengharapan pada masa depan tetap.
Contoh hukum permintaaan yang menerangkan
bahwa jika harga naik maka permintaan berkurang dan
demikian sebaliknya jika harga turun permintaan
bertambah.
G. KEGIATAN EKONOMI
Kegiatan ekonomi di dalam suatu perekonomian
sangatlah kompleks. Kegiatan ini meliputi berbagai
jenis kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. Dan
kegiatan ini berkaitan dengan pemecahan masalah-
masalah ekonomi yang dihadapi oleh warga dalam
suatu perekonomian. Produksi, yaitu setiap usaha
menghasilkan atau menciptakan kegunaan barang atau
jasa untuk memenuhi kebutuhan warga .
Distribusi, yaitu setiap usaha menyalurkan barang
atau jasa dari produsen kepada konsumen, dan
Konsumsi yaitu pemakaian barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
H. PELAKU EKONOMI
Pada hakikatnya di dalam warga terdapat tiga
kelompok pelaku ekonomi, yaitu (1) perorangan yang
tergabung dalam rumah tangga keluarga, (2) perusahaan
atau rumah tangga produksi, dan (3) pemerintah atau
rumah tangga negara. Bagi negara yang memiliki
hubungan internasional masih ada satu kelompok
pelaku ekonomi lagi, yaitu (4) warga luar negeri.
I. POLITIK EKONOMI
Politik ekonomi atau kebijaksanaan ekonomi yaitu
cara-cara yang ditempuh dan tindakan-tindakan yang
diambil oleh pemerintah. Cara dan tindakan ini untuk
mengatur kehidupan ekonomi nasional guna mencapai
tujuan-tujuan di bidang ekonomi, terutama
kemakmuran warga
Beberapa sanana politik ekonomi yang penting sebagai
benikut.
b. Politik fiskal yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam
mengatur keuangan negana, khususnya di bidang
perpajakan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
a. Politik moneter yaitu kebijaksanaan pemerintah
(melalui Bank Sentral) dalam mengatur keuangan
dan perkreditan, misalnya jumlah uang beredar,
batas-batas pemberian kredit, dan tinggirendahnya
tingkat bunga.
c. Politik produksi yaitu kebijaksanaan pemerintah
untuk meningkatkan pnoduksi dalam negeri dengan
memakai sumben-sumben alam secara efisien.
Politik ekonomi yang ditujukan untuk melindungi
dan memajukan industri dalam negeni disébut
sebagal kebijaksanaan proteksionisme.
d. Politik pendagangan luar negeni yaitu
kebijaksanaan pemenintab yang berhubungan
dengan ekspor dan impor, nenaca pembayaran,
utang luar negeri, kurs valuta asing, dan kerja sàma
intemasional. Politik harga dan upah yaitu
kebijaksanaan pemenintah dalam mengawasi dan
mengendalikan harga-harga barang dan upah.
f. Politik sosial atau ketenagakenjaan yaitu
kebijaksanaan pemerintah dalam hal penciptaan
kesempatan keija, hubungan tenagà kerja, dan
kesejahtenaan karyawan.
Untuk setiap bidang yang penting, pemenintah
mempunya suatu kebijaksanaan, inisalnya dalam hidang
kependudukan, pentambangan, perkoperasian, dan
sebagainya.
J. PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Ilmu ekonomi muncul dan berkembang melalui
suatu proses yang panjang. Ilmu ekonomi dianggap
sebagai suatu disiplin baru mulai tahun 1776, yaitu
sejak ditulisnya sebuah buku oleh seorang ahli ekonomi,
ADAM SMITH dalam bukunya yang berjudul ―An Inquiri
into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, yang
kemudian dikenal sebagai Wealth of Nations (1776).
Tahun ini sering dianggap sebagai tahun kelahiran
ilmu ekonomi dan Adam Smith dianggap sebagai bapak
Ilmu ekonomi sebab telah memberikan dasar dan
konsep yang jelas secara utuh.
Kemudian pada perkembangannya kita mengenal
pembedaan ilmu ekonomi didasarkan pada penekanan
tema pembahasan oleh para pakar ekonomi, hingga
membentuk cabang-cabang ilmu,
1. Ekonomi deskriptif
Ekonomi deskriptif yaitu bagian dari ilmu
ekonomi yang menggambarkan secara apa adanya
tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/negara pada
suatu masa tertentu dalam bentuk angka, grafik, kurva,
atau bentuk penyajian lainnya. Melalui bentuk-bentuk
penyajian ini , akan terlihat penggambaran kondisi
yang sebenarnya sehingga dapat dipakai untuk
analisis suatu permasalahan ekonomi. Sebagai contoh,
hasil produksi udang di Jawa Timur untuk tahun 2012,
sistem pertanian di Bali, ekonomi Jepang Pasca Perang
Dunia II, atau tabel perkembangan sektor industri
tertentu atau keadaan ekonomi suatu daerah tertentu
yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Ekonomi Terapan
Ekonomi terapan yaitu penerapan teori-teori
ekonomi untuk memecahkan permasalahan ekonomi
tertentu. Artinya bahwa kerangka-kerangka pengertian
dari analisis ekonomi teori dipakai untuk membuat
Sistem pengairan Subak di Bali
atau merumuskan kebijakan-kebijakan, pedoman-
pedoman yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi
tertentu. Dengan demikian, ekonomi terapan lebih
bersifat praktis dengan menerapkan pengertian ekonomi
pada masalah-masalah tertentu. Berkenaan dengan
spesialisasi dan penerapan pada bidang-bidang khusus
menimbulkan cabang-cabang ilmu ekonomi, seperti
ekonomi koperasi, ekonomi pembangunan, ekonomi
moneter, ekonomi dan manajemen perusahaan, ekonomi
internasional, ekonomi pertanian.
3. Ekonomi Teori
Ekonomi teori merupakan ilmu ekonomi yang
mempelajari ekonomi berdasar teori-teori. Teori
ekonomi mempelajari hubungan peristiwa ekonomi yang
satu dengan peristiwa ekonomi yang lain dan
merumuskannya menjadi hukum ekonomi. Dengan
demikian, teori ekonomi dipakai sebagai acuan
pertimbangan untuk pengambilan kebijakan yang
bertujuan untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Ilmu
ekonomi secara umum dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar. Kedua-duanya mempelajari masalah-
masalah ekonomi, namun permasalahan ekonomi yang
dipelajari berbeda dalam sudut pandangnya. Meskipun
demikian, kedua kelompok ini masih tetap saling
berkaitan satu dengan yang lain.
a) Ekonomi Mikro
Ekonomi mikro mempelajari kegiatan-kegiatan
ekonomi dan unit unit ekonomi individual, yaitu individu
sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor
produksi, maupun individu sebagai produsen, termasuk
permintaan dan penawaran hingga struktur pasar,
semuanya merupakan analisa ekonomi dalam konteks
mikro.
Analisa ekonomi mikro dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu teori harga, teori produksi, dan teori distribusi.
(1) Teori harga antara lain membahas tentang proses
pembentukan harga sebagaimana dipengaruhi oleh
interaksi antara penawaran dan permintaan akan
sesuatu barang dan jasa di dalam suatu pasar,
faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan
permintaan dan penawaran, hubungan antara harga
permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar,
menganalisis tentang konsep elastisitas permintaan
atau elastisitas penawaran dan sebagainya.
(2) Teori produksi antara lain menganalisa tentang
masalah biaya produksi, tingkat produksi yang
paling menguntungkan bagi produsen, serta
kombinasi faktor-faktor produksi yang harus dipilih
oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba
maksimum tercapai.
(3) Teori distribusi membahas tentang faktor-faktor
yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat
bunga yang harus dibayar sebab pemakaian
modal, dan tingkat keuntungan yang diperoleh para
pengusaha.
Teori ekonomi mikro mula-mula dikembangkan oleh
ahli-ahli ekonomi klasik pada abad ke-18 dan 19, seperti
Adam Smith, David Ricardo, yang selanjutnya
dikembangkan oleh Marshall dan Pigou. Guna menyusun
teorinya, ahli-ahli ekonomi klasik (mikro) mendasarkan
pada anggapan-anggapan dasar tertentu. Berikut yaitu
anggapan-anggapan dasar itu.
(a). Setiap subjek ekonomi selalu bertindak ekonomis
rasional, yakni para konsumen selalu berusaha
untuk mencapai kepuasan maksimal dari setiap
barang dan jasa yang dikonsumsi, sementara
produsen selalu berusaha untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal.
(b). Setiap subjek ekonomi memiliki informasi yang
Iengkap atas segala sesuatu yang terjadi di pasar.
(c). Tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para subjek
ekonomi dapat segera menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
(d).berdasar anggapan-anggapan ini di atas,
para ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa
kegiatan ekonomi akan berkembang secara efisien,
pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat,
dan akan tercapai kesempatan kerja penuh ( full
employment).
Adam Smith juga menjelaskan bahwa dalam
perekonomian bebas, tanpa campur tangan pemerintah,
perekonomian akan mencapai kondisi keseimbangannya
melalui mekanisme harga yang terjadi di pasar. Ini yang
sering disebutnya dengan konsep the invisible hand.
Tetapi, seiring dengan perkembangan zaman,
permasalahan-permasalahan mikroekonomi baru
bermunculan, mulai dari pasar yang tidak kompetitif
hingga pengadaan barang publik. Tidak setiap masalah-
masalah baru ini dapat diselesaikan dengan
mekanisme pasar. Keadaan di mana pasar tidak mampu
melakukan mekanismenya sendiri disebut dengan
kegagalan pasar (market failure). Salah satu contoh
kegagalan pasar yang menjadi masalah mikroekonomi
yaitu Depresi ekonomi yang terjadi antara tahun 1929-
1933 di Amerika. Kejadian ini dipicu oleh jatuhnya bursa
saham sebagai akibat maraknya spekulasi yang
mendorong kenaikan harga saham. Naiknya harga
saham mengakibatkan terjadinya penjualan saham
secara besar-besaran yang kemudian memicu
pasar saham runtuh dan indeks harga saham turun
drastis. Kekacauan akibat depresi ini menghancurkan
kondisi perekonomian AS. Angka pengangguran semakin
meningkat akibat ketidakmampuan pasar menyerap
tenaga kerja dan daya beli warga semakin
menurun.
Salah satu kebijakan yang diterapkan oleh
pemerintah Amerika untuk mengatasi kegagalan pasar
ini yaitu reformasi dengan mengubah cara
menjalankan ekonomi dari liberal ke ekonomi yang
melibatkan peran serta pemerintah yang lebih besar yang
bertolak belakang dengan prinsip ekonom klasik yang
tidak menghendaki campur tangan pemerintah.
Pemerintah tidak dapat berdiam diri ketika
mengetahui terjadi kegagalan pasar sebab kegagalan
pasar memicu kerugian ekonomi, baik bagi
konsumen dan produsen. Pemerintah wajib melakukan
intervensi untuk menghindari bahaya ekonomi yang
lebih besar dibandingkan harus membiarkan pasar
dalam keadaan yang bebas tanpa kepastian
b) Ekonomi Makro
bila di dalam ekonomi mikro menganalisa
kegiatan-kegiatan dan permasalahan ekonomi dan unit-
unit ekonomi individual, maka di dalam ekonomi makro
menganalisanya dari pendekatan sebaliknya. Artinya,
yang dipelajari dalam ekonomi makro yaitu variabel
variabel total seperti pendapatan nasional, konsumsi,
tabungan warga , investasi total, dan sebagainya.
Ekonomi makro menganalisa keadaan keseluruhan dari
kegiatan perekonomian. Ekonomi makro tidak
membahas kegiatan yang dilakukan oleh seorang
produsen, seorang konsumen, atau seorang pemilik
faktor produksi, tetapi pada keseluruhan tindakan para
konsumen, para pengusaha, pemerintah, lembaga
keuangan, dan negara lain serta bagaimana pengaruh
tindakan-tindakan ini terhadap perekonomian
secara keseluruhan.
Kelahiran teori ekonomi makro ditandai dengan
keluarnya sebuah buku yang berjudul The General
Theory of Employment, Interest and Money pada tahun
1937 yang ditulis oleh John Maynard Keynes, seorang
ahli ekonomi dari Universitas Cambridge, Inggris. Buku
ini juga dipandang sebagai tonggak yang sangat
penting dalam sejarah pemikiran ekonomi Barat.
Keynes dalam buku ini menyajikan suatu teori
yang menunjukkan bahwa pengangguran dapat terjadi
dan bahkan untuk jangka waktu yang tidak terbatas.
Banyak ahli ekonomi kemudian menerima pendapat
Keynes, dan kelompok ini disebut Keynesian Economist
yang sampai sekarang diterima dan dipraktikkan di
banyak negara. Seperti halnya yang terjadi dalam
konteks ekonomi mikro, pemerintah sebuah negara tidak
pernah menghadapi kondisi ekonomi makro yang stabil
dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, gejolak
makroekonomi lebih sering terjadi dan lebih terasa
dampaknya sebab gejolak makroekonomi berpengaruh
pada seluruh elemen perekonomian negara. Dalam
perkembangannya, permasalahan makroekonomi dapat
dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu masalah
makroekonomi jangka pendek dan masalah
makroekonomi jangka panjang.
Ada tiga masalah makro ekonomi jangka pendek
yang harus diatasi setiap saat. Ketiga masalah ini
yaitu sebagai berikut.
(1) Inflasi.
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang
selalu dialami oleh hampir semua negara. Pembicaraan
tentang inflasi selalu dikaitkan dengan kenaikan harga,
sebab harga merupakan indikator penentuan inflasi.
Yang dimaksud inflasi yaitu suatu keadaan dimana
terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara
umum dan terus menerus. Dengan demikian, bila dalam
warga terjadi kenaikan satu atau beberapa barang
dan bersifat sementara, maka kondisi semacam itu tidak
dianggap sebagai inflasi. Oleh sebab itu kondisi semacam
itu tidak dianggap sebagai suatu masalah dan tidak
diperlukan kebijakan khusus untuk mengatasinya.
Meskipun inflasi tidak secara otomatis menurunkan
standar hidup, namun inflasi tetap merupakan masalah,
sebab tiga alasan sebagai berikut:
(a). Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara
anggota warga .
(b). memicu penurunan efisiensi ekonomi.
(c). memicu perubahan output dan kesempatan
kerja dalam warga .
(2) Pengangguran Pengangguran.
Pengangguran ini terjadi sebab jumlah tenaga kerja
atau angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja
yang tersedia. Di negara-negara yang sedang
berkembang tingkat pertumbuhan angkatan kerja cukup
tinggi, sehingga tidak seimbang dengan kesempatan
kerja yang ada, kalau kenyataan ini terjadi, maka
angka pengangguran cukup tinggi. berdasar tingkat
pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian
berada pada tingkat kesempatan kerja penuh ( full
employment) atau tidak. Secara teoritis perekonomian
dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh
bila tenaga kerja yang tersedia seluruhnya
dipakai .
Di dalam praktik, tingkat kesempatan kerja penuh
mengandung arti yang sedikit berbeda. Guna
menentukan apakah perekonomian telah mencapai full
employment belum yang menjadi ukuran bukanlah
pemakaian tenaga kerja 100%, tetapi pemakaian
tenaga kerja yang sedikit lebih rendah dari itu. Di
Amerika Serikat, misalnya, full employment telah
dianggap tercapai bila tingkat pengangguran paling
banyak sekitar 4%. Di negara kita upaya untuk menekan
tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian
tingkat pertumbuhan penduduk. Program keluarga
berencana yaitu salah satu alternatif untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan
--- tidak memiliki arti kalau
dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang
terlalu tinggi.
(3) Ketimpangan Neraca Pembayaran Pembayaran.
Neraca pembayaran yaitu neraca yang memuat
ihktisar dari segala transaksi yang terjadi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Transaksi transaksi yang terdapat dalam neraca
pembayaran menyangkut barang-barang dan jasa, dalam
bentuk ekspor maupun impor, transaksi finansial seperti
pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari
negara lain, penanaman modal di luar negeri dan
transaksi-transaksi yang bersifat unilateral seperti
pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di
luar negeri dan bantuan dari luar negeri.
Bila jumlah pembayaran ke luar negeri tidak sama
dengan jumlah penerimaan yang diperoleh dari luar
negeri, selisihnya dapat berupa surplus atau defisit pada
neraca pembayaran. Ketidakseimbangan dalam neraca
pembayaran suatu negara dapat dikatakan merupakan
masalah bila ketidakseimbangan ini cukup
besar. Kalau kenyataan itu terjadi, maka diperlukan
kebijakan pemerintah untuk mengatasinya.
Permasalahan ekonomi makro jangka panjang
menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi.
Masalah ini pada dasarnya menyangkut bagaimana
mengatur perekonomian agar terdapat keserasian antara
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas
produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Ketika
keserasian ini tercapai, maka pertumbuhan ekonomi
sebuah negara akan mengalami kondisi yang optimal.
K. ILMU EKONOMI DAN KEMAKMURAN
Dalam kamus besar bahasa negara kita , ada tiga arti
kata makmur, yaitu:
o Banyak hasil;
o Banyak penduduk dan sejahtera;
o Serba kecukupan tidak kekurangan;
Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa kata
makmur itu berkaitan erat dengan keadaan di mana
segala kebutuhan manusia itu telah tercukupi, dan
kecukupan dalam diri manusia telah tercapai.
Kemakmuran erat dengan makna cukup. Kecukupan
sebagaimana dimaksudkan di sini tentu saja meliputi
aspek material dan spiritual. Artinya, seorang manusia
dikatakan telah makmur bila ia telah merasa cukup,
baik spiritual maupun material, dengan jalan memenuhi
segenap kebutuhannya.
Seperti kita ketahui ilmu ekonomi mempelajari daya
upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup di
dalam warga dan meningkatkan kesejahteraannya.
Pada hakikatnya yang dipelajari oleh ilmu ekonomi
terbatas pada kesejahteraan material, yaitu yang
berhubungan dengan benda dan atau jasa. Untuk
selanjutnya, kesejahteraan material yang berhubungan
dengan benda dan jasa akan disebut kemakmuran.
Dalam hal ini warga dapat dikatakan makmur
bila semua kebutuhan kebendaan dapat dipenuhi
dengan sebaik-baiknya. Sehubungan dengan itu, tingkat
kemakmuran warga dapat diukur dan banyaknya
benda dan jasa yang dihasilkan serta dipakai untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Sesuai dengan perkembangan penduduk serta
kemajuan ilmu dan teknologi, jenis dan jumlah
kebutuhan hidup akan selalu bertambah. Untuk
mengimbangi perkembangan ini produksi barang
dan jasa perlu terus-menerus ditingkatkan. Dalam hal
ini ilmu ekonomi sangat diperlukan untuk mengatasi
persoalan yang berhubungan dengan usaha
meningkatkan kemakmuran warga .
Kecuali hal-hal ini di atas, ilmu ekonomi juga
memberi petunjuk cara pembagian pendapatan yang
diperoleh dan produksi barang dan jasa yang merata
(adil). Dengan demikian, sasaran ilmu ekonomi yaitu
meningkatnya kemakmuran dan pemerataan pendapatan
di kalangan warga .
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
Ekonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran.
Inti masalah ekonomi yaitu adanya ketidak-
seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas. Permasalahan itu kemudian memicu
timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata ―ekonomi‖ sendiri berasal dari kata Yunani,
ο?κος (oikos) yang berarti ―keluarga, rumah tangga‖ dan
νόμος (nomos), atau ―peraturan, aturan, hukum,‖ dan
secara garis besar diartikan sebagai ―aturan rumah
tangga‖ atau ―manajemen rumah tangga.‖ Sementara
yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom
yaitu orang memakai konsep ekonomi dan data
dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat
dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal
yaitu mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu,
subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif
(deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan
lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan
dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah.
Teori ekonomi juga dapat dipakai dalam bidang-
bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian
perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini
dimungkinkan sebab pada dasarnya ekonomi – seperti
yang telah disebutkan di atas – yaitu ilmu yang
mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk
mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks
yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi yaitu
―pembuatan keputusan‖ dalam berbagai bidang dimana
orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya
bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, krim
inal, perang, dan agama.
Gary Becker dari University of Chicago yaitu
seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya, ia
menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak
ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya
ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan
perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang
digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa
kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa
kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah
cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada
di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan
besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun
menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan
ini malah merusak konsep yang benar, sehingga
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini
menimbulkan pertanyaan ―apa yang seharusnya
dilakukan oleh para ahli ekonomi ?‖.
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama
mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai
satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui
karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba
mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara
di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak
melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan
sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan
menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M.
Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang
Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran
pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang
disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama
dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya
invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya,
dan oleh sebab nya peran pemerintah menjadi sangat
dibatasi sebab akan mengganggu proses ini. Konsep
invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai
mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen
utamanya.
A. Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Aliran klasik mengalami kegagalannya sesudah
terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan
bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di
pasar saham. Sebagai penanding aliran
klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General
Theory of Employment, Interest, and Money yang
menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu
menciptakan keseimbangan, oleh sebab nya, intervensi
pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya
mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling
―bertarung‖ dalam dunia ilmu ekonomi dan
menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti :
new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan
lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga
berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan
kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta
aliran institusionalyang pertama dikembangkan
oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih
nobel Douglass C. North.
Beberapa tokoh ekonomi klasik seperti Adam
Smith (1723-1790), Thomas Robert Malthus (1766-1834),
Jean Baptiste Say (1767-1832), David Ricardo (1772-
1823), Johan Heinrich von Thunen (1780-1850), Nassau
William Senior (1790-1864), Friedrich von Herman, John
Stuart Mill (1806-1873) dan John Elliot Cairnes (1824-
1875) memperoleh kehormatan dari Karl Marx (1818-
1883) atas keklasikan dalam mengetengahkan persoalan
ekonomi yang dinilai tidak kunjung lapuk. Berbeda
dengan kaum Merkantilis dan Physiokrat, kaum klasik
memusatkan analisis ekonominya pada teori harga.
Kaum klasik mencoba menyelesaikan persoalan ekonomi
dengan jalan penelitian faktor permintaan dan
penawaran yang menentukanharga.
John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat
bahwa pandangan klasik yang memusatkan perhatian
analisa ekonominya pada teori harga, maka perlu
dipahami arah pemakaian alat produksi dengan
sempurna. Dalam hubungan ini maka pengertian klasik
diperluas kepada para ahli ekonomi yang tidak
menganggap tidak mungkin adanya suatu pengangguran
yang tidak dikehendaki (involuntary unemployment).
Salah satu hasil pemikiran kaum klasik yang
sangat mempengaruhi dunia dalam era globalisasi
yaitu pemikiran mengenai perdagangan internasional.
Pemikiran kaum klasik menentang pemikiran kaum
merkantilis yang hanya mementingkan masuknya logam
mulia dan berorientasi ekspor dengan meminimumkan
impor barang dari luar negeri.
Kaum merkantilis meletakan tekanan pada
perdagangan luar negeri. Kaum physiokrat memandang
pertanian sebagai sumber segala kemakmuran. Adam
Smith (1723-1790) sebagai tokoh aliran klasik
menyatakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul
‖Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of
Nations‖ yaitu: ‖Pekerjaan yang dilakukan suatu bangsa
yaitu modal yang membiayai keperluan hidup rakyat
itu pada asal mulanya, dan dengan hasil-hasil pekerjaan
ini dapat dibeli keperluan-keperluan hidupnya dari
luar negeri.‖ Kapasitas produktif daripada kerja selalu
bertambah disebab kan adanya pembagian kerja yang
makin mendasar dan rapi.
Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan
yang tidak terbatas muncullah masalah pokok ekonomi.
Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan
tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita akan
membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul
sejak manusia hidup berkelompok atau berwarga
berdasar tinjauan ekonom klasik, ekonom neoklasik,
dan ekonom modern.
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith.
Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak pada
emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran
menunjukkan suatu keadaan yang seimbang antara
kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses
untuk mencapai kemakmuran suatu warga
tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok
ekonomi di warga .
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah
pokok ekonomi warga dapat digolongkan kepada
tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi,
masalah distribusi, dan masalah konsumsi.
a. Masalah Produksi
Untuk mencapai kemakmuran, barang-barang
kebutuhan harus tersedia di tengah warga . sebab
warga sangat heterogen, maka barang-barang yang
tersediapun beragam jenisnya sehingga muncul
permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang
harus diproduksi. Munculnya pertanyaan ini di
atas tidak lain sebab heterogennya warga . Dengan
demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi
produsen dan menimbulkan kekhawatiran bila
memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak
dikonsumsi warga .
b. Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat
sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan sarana dan
prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil
panen perlu alat angkut yang ditunjang prasarana jalan
yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan
konsumen dan tidak tertimbun di produsen.
c. Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada
warga idealnya dapat dipakai atau dikonsumsi oleh
warga yang tepat dan dipakai untuk memenuhi
kebutuhan yang tepat pula. Persoalan yang muncul
apakah barang ini akan dikonsumsi dengan tepat
oleh warga yang benar-benar membutuhkannya
atau menjadi sia-sia sebab tidak terjangkau oleh
warga sehingga proses konsumsi tidak berjalan
sebagaimana mestinya?
B. Ekonomi menurut aliran neoklasik
1. Mazhab neoklasik telah mengubah
pandangan tsentang ekonomi baik dalam teori maupun
dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi didasarkan
pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah
beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility).
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang baru dalam
teori ekonomi.
2. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu
Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam
pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai
Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan
hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan
tingkat kepuasan yang diperoleh, sedang Hukum
Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang
diperlukannya. Selain Gossen, Jevons dan Menger juga
mengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal.
Jevons berpendapat bahwa perilaku individulah yang
berperan dalam menentukan nilai barang. Dan
perbedaan preferences yang menimbulkan perbedaan
harga. sedang Menger menjelaskan teori nilai dari
orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu
barang ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang
dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini maka
tercakup sekaligus teori distribusi.
3. Pemikiran yang sangat mengagumkan yang
disusun oleh Walras tentang teori keseimbangan umum
melalui empat sistem persamaan yang serempak. Dalam
sistem itu terjadi keterkaitan antara berbagai aktivitas
ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi.
Asumsi yang dipakai Walras yaitu persaingan
sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan lahan
terbatas, sedang teknologi produksi dan selera
konsumen tetap. Jika terjadi perubahan pada salah satu
asumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan
dengan seluruh aktivitas ekonomi
Teori Produktivitas Marjinal
1. Dasar pemikiran mazhab neoklasik pada
generasi kedua lebih akurasi dan tajam sebab bila
dibandingkan dengan pemikiran ekonomi pada kelompok
generasi pertama neoklasik. Hal ini dapat terjadi sebab
pemikiran generasi kedua menjabarkan lebih lanjut
perilaku variabel-variabel ekonomi yang sudah dibahas
sebelumnya. Lingkupan telah berkembang dari produksi,
konsumsi, dan distribusi yang lebih umum beralih pada
penjelasan yang lebih tajam.
2. Pertentangan pemikiran antara para ahli
neoklasik seperti J.B. Clark dapat menjadi sumber
inspirasi dari perkembangan ilmu ekonomi dalam
menjelaskan teori distribusi fungsional, ditafsirkan oleh
J.B Clark memiliki nilai etik, yang secara langsung
membantah teori eksploitasi. Dengan teori produktivitas
marjinal upah tenaga kerja, laba serta lahan dan bunga
ditetapkan dengan objektif dan adil. Tetapi masalahnya,
apakah setiap pekerja mendapat upah sama dengan
PPMt nya?
3. pemakaian pendekatan matematis dalam
analisis ekonomi terutama dalam fungsi produksi
semakin teknis, dan dengan pemakaian asumsi-asumsi
yang dialaminya juga bertambah seperti dalam kondisi
skala tetap, meningkat atau menurun. Hal ini dikaitkan
pula dengan bentuk kurva ongkos rata-rata, oleh
Wicksell. Hal ini merupakan sumbangan besar dalam
pembahasan ongkos perusahaan dan industri. Pada saat
kurva ongkos rata-rata menurun, sebenarnya pada
fungsi produksi terjadi proses increasing returns, dan
pada saat kurva ongkos naik, pada kurva produksi
terjadi keadaan decreasing returns. Selanjutnya, pada
saat ongkos rata-rata sampai pada titik minimum, pada
fungsi produksi berlaku asumsi constant return to scale.
4. Pemikiran lain yang menjadi sumber
kontroversi seperti pandangan Bohm Bawerk telah
menimbulkan kontroversi pula tentang hubungan antara
modal dan bunga. Kontroversi ini pun timbul dari
pandangan J.B. Clark. Clark memiliki pendapat
bahwa barang-barang sekarang memiliki nilai lebih
tinggi daripada masa depan, sebab itu timbullah bunga.
Tetapi, bunga juga dipengaruhi oleh produktivitas
melalui keunggulan teknik. Bohm Bawerk memberikan
adanya premium atau agio, sebab kebutuhan sekarang
lebih tinggi daripada masa datang. Tetapi, Fisher melihat
dari arus pendapatan masa depan perlu dinilai sekarang,
yang dipengaruhi oleh kekuatan subjektif dan objektif.
Fisher menjelaskan pula terjadinya bunga melalui
permintaan dan penawaran terhadap tabungan dan
investasi. Fisher memberi sumbangan pula pada tingkat
bunga. Tingkat bunga merupakan marginal rate of return
over cost.
Pemikiran Marshall sebagai Bapak Ekonomi
Neoklasik
1. Sumbangan yang paling terkenal dari
pemikiran Marshall dalam teori nilai merupakan sitetis
antara pemikiran pemula dari marjinalis dan pemikiran
Klasik. Menurutnya, bekerjanya kedua kekuatan, yakni
permintaan dan penawaran, ibarat bekerjanya dua mata
gunting. Dengan demikian, analisis ongkos produksi
merupakan pendukung sisi penawaran dan teori
kepuasan marjinal sebagai inti pembahasan permintaan.
Untuk memudahkan pembahasan keseimbangan parsial,
maka dipakai nya asumsi ceteris paribus, sedang
untuk memperhitungkan unsur waktu ke dalam
analisisnya, maka pasar diklasifikasikan ke dalam
jangka sangat pendek, jangka pendek, dan jangka
panjang. Dalam membahas kepuasan marjinal terselip
asumsi lain, yakni kepuasan marjinal uang yang tetap.
2. Pemikiran Alfred Marshall mahir dalam
memakai peralatan matematika ke dalam analisis
ekonomi. Dia memahami, bahwa untuk memudahkan
pembaca, maka catatan-catatan matematikanya
diletakkan pada bagian catatan kaki dan pada lampiran
bukunya. Pembahasannya tentang kepuasan marjinal
telah mulai sebelum 1870, sebelum buku Jevons terbit,
tetapi sebab orangnya sangat teliti dan modes, dia tidak
mau cepat-cepat menerbitkan bukunya.
3. Dalam pembahasan sisi permintaan,
Marshall telah menghitung koefisien barang yang
diminta akibat terjadinya perubahan harga secara relatif.
Nilai koefisien ini dapat sama dengan satu, lebih besar
dan lebih kecil dari satu. Tetapi, ada dua masalah yang
belum mendapat penyelesaian dalam hal sisi
permintaan, yakni aspek barang-barang pengganti dan
efek pendapatan. Robert Giffen telah dapat membantu
penyelesaian kaitan konsumsi dan pendapatan dengan
permintaannya terhadap barang-barang, sehingga
ditemukan Giffen Paradox. Peranan substitusi kemudian
diselesaikan oleh Slurtky.
4. Marshall menemukan surplus konsumen.
Pengertian ini dikaitkan pula dengan welfare economics.
Bahwa konsumen keseluruhan mengeluarkan uang
belanja lebih kecil daripada kemampuannya membeli.
Jika itu terjadi maka terjadi surplus konsumen. Selama
pajak yang dikenakan pada konsumen lebih kecil
daripada surplusnya itu, maka kesejahteraannya tidak
menurun. Tetapi, pajak juga dapat dipakai untuk
subsidi, terutama bagi industri-industri yang struktur
ongkosnya telah meningkat. Marshall menjelaskan pula
mengapa kurva ongkos total rata-rata menurun dan
meningkat. Hal ini berkaitan dengan faktor internal dan
eksternal perusahaan atau industri.
5. Mekanisme permintaan dan penawaran
dapat mendatangkan ketidakstabilan, sebab setiap
usaha yang dilakukan untuk kembali ke posisi seimbang
ternyata membuat tingkat harga dan jumlah barang
menjauhi titik keseimbangan. Keadaan tidak stabil itu
terjadi jika kurva penawaran berjalan dari kiri-atas ke
kanan-bawah. Jika variabel kuantitas independen,
terjadi kestabilan, tetapi jika berubah harga menjadi
independen, maka keadaan menjadi tidak stabil
C. Ekonomi Menurut Aliran Modern
Para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan
sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada tiga
masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian dan
harus dipecahkan oleh warga sebagai subjek
ekonomi.
a. Barang dan Jasa Apa yang akan
Diproduksi dan Berapa Banyak? (What and How
Much?)
Mengingat bahwa sumber produksi yang tersedia
terbatas dan pemakaian nya bersifat alternatif, maka
warga harus menentukan jenis dan jumlah barang
dan jasa yang akan diproduksi. warga dapat
memilih satu atau beberapa jenis barang dan jasa yang
akan diproduksi dengan perbandingan tertentu. Pilihan
yang dilakukan oleh warga ini tentunya yang
dipandang paling menguntungkan dan memberikan
manfaat yang paling besar bagi warga guna
memenuhi kebutuhan.
Bisa saja suatu negara tertentu tidak
memproduksi senjata, peluru nuklir, bahkan komputer.
Di sisi lain banyak memproduksi bahan pangan seperti
beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan. Lalu dari
mana senjata untuk angkatan perang? Dengan adanya
kegiatan perdagangan internasional kebutuhan akan
senjata dapat dipenuhi dengan cara membeli dari negara
yang memproduksi senjata ini .
b. Bagaimana Cara Memproduksi? (How?)
Pertanyaan ini menyangkut teknik produksi yang
diterapkan dan kemampuan mengombinasikan faktor-
faktor produksi atau sumber daya yang ada di dalam
proses produksi. Dengan keterbatasan sumber daya
ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu
menciptakan teknik produksi yang efisien. Untuk itu,
kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi produksi
perlu ditingkatkan.
c. Untuk Siapa Barang atau Jasa
Dihasilkan? (for Whom?)
Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa
atau lapisan warga mana yang menikmati barang
dan jasa yang diproduksi. Apakah setiap warga
mendapat bagian yang sama atau berbeda?
Apakah barang/jasa hanya untuk orang kaya
saja? Apakah pendapatan nasional telah didistribusikan
secara adil? Haruskah gaji para manajer sepuluh kali
lipat dari buruh? Apakah proyek mobil murah perlu
dilaksanakan agar penduduk berpendapatan rendah
dapat mengomsumsinya? Semua pertanyaan ini
menyangkut untuk siapa barang/jasa diproduksi.
Ketiga masalah di atas yaitu what, how, dan for
how bersifat funda-mental dan bersifat kait-mengait satu
dengan yang lainnya serta selalu dihadapi oleh setiap
negara, baik negara sedang berkembang maupun negara
yang sudah maju. Namun, tidak semua perekonomian
dapat memecahkan ketiga masalah ini dengan cara
yang sama.
PASAR DALAM PEREKONOMIAN
A. Bentuk Pasar
1. Pengertian Pasar pada Umumnya
Pasar secara sederhana merupakan tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli untuk melakukan
transaksi jual-beli barang dan jasa. Adapun pasar
menurut kajian Ilmu Ekonomi memiliki pengertian;
pasar yaitu suatu tempat atau proses interaksi antara
permintaan (pembeli) dan penawaran (penjual) dari suatu
barang/jasa tertentu, sehingga akhirnya dapat
menetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan
jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang
mempertemukan antara pembeli dan penjual, maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan
penjual.
Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melihat
pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang (barang
konsumsi). Secara sederhana pasar dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan
menjadi beberapa macam, diantaranya:
Pasar tradisional
Pasar raya
Pasar abstrak
Pasar konkrit
Toko swalayan
Toko serba ada
2. sedang berdasar jenis barang yang
dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa
macam diantaranya:
Pasar ikan
Pasar sayuran
Pasar buah-buahan
Pasar barang elektronik
Pasar barang perhiasan
Pasar bahan bangunan
Bursa efek dan saham.
Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada
dasarnya akan melibatkan dua subyek pokok, yaitu
produsendan konsumen. Kedua subyek ini masing-
masing memiliki peranan yang sangat besar terhadap
pembentukan harga barang di pasar.
2. Struktur Pasar
Struktur Pasar memiliki pengertian penggolongan
produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasar
pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan,
banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya
keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan
dalam kegiatan industri. Pada analisa ekonomi
dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi
monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).
3. PasarPersaingan Sempurna
Pengertian pasar persaingan sempurna yaitu
suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan
penawaran dimana jumlah pembeli dan penjual
sedemikian rupa banyaknya/tidak terbatas.
Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna
yaitu :
1. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat
banyak.
2. Produk/barang yang diperdagangkan serba
sama (homogen).
3. Konsumen memahami sepenuhnya keadaan
pasar.
4. Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi
setiap penjual.
5. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses
pembentukan harga.
6. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai
price taker (pengambil harga).
4. PasarPersaingan tidak Sempurna
a) Pasar Monopoli
Arti dari pasar monopoli yaitu suatu bentuk
interaksi antara permintaan dan penawaran di mana
hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan
dengan banyak pembeli atau konsumen.
Ciri-ciri dari pasar monopoli yaitu :
1. Hanya ada satu produsen yang menguasai
penawaran.
2. Tidak ada barang substitusi/pengganti yang
mirip (close substitute).
3. Produsen memiliki kekuatan menentukan
harga.
4. Tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki
pasar ini sebab adahambatan berupa
keunggulan perusahaan.
Ada beberapa penyebab terjadinya pasar
monopoli, di antara penyebabnya yaitu sebagai berikut:
1. Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli
Undang-undang). Atas pertimbangan
pemerintah, maka pemerintah dapat
memberikan hak pada suatu perusahaan
seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
2. Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang
tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga
lama kelamaan timbul kepercayaan
warga untuk selalu memakai
produk ini .
3. Hasil cipta atau karya seseorang yang
diberikan kepada suatu perusahaan untuk
diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak
paten atau hak cipta.
4. Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya
alam memicu suatu produk hanya
dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti
timah dari pulau Bangka.
5. Modal yang besar, berarti mendukung suatu
perusahaan untuk lebih mengembangkan dan
penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
Penjual monopoli belum tentu mendapatkan
keuntungan yang besar, sebab mungkin saja struktur
biaya produksinya berada di atas harga pasar yang
terbentuk. Seperti kita ketahui pada pasar ini, penjual
monopoli memiliki kemampuan untuk
menentukan/merubah harga. Namun demikian tetap
saja memiliki keterbatasan dalam penetapan harga,
sebab kalau terlalu mahal maka orang akan mencari
alternatif barang lain. Untuk lebih jelasnya mengenai
seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
monopolis, perhatikan kurva di bawah ini.
Gambar 1. Keuntungan Monopolis
Penjelasan:
1. Seperti dijelaskan di modul keempat, maka
kurva permintaan sama dengan kurva AR
(penerimaan rata-rata).
2. Kurva penerimaan marginal (MR) selalu berada
di bawah kurva AR.
3. Dengan pendekatan MC = MR, maka
keuntungan maksimum akan dicapai saat
kurva MC berpotongan pada kurva MR. Anda
bisa perhatikan terbentuknya Q1 yang
merupakan jumlah produk yang akan
menghasilkan laba terbesar.
4. sebab pada monopoli AR = D, maka harga
terbentuk pada titik C sehingga TC sama
luasnya dengan daerah OQ1BA dan TR sama
luasnya dengan daerah OQ1CD, sehingga ada
selisih luas yaitu ABCD yang menunjukkan
luas laba terbesar (TR - TC).
b) PasarOligopoli
Arti dari pasar oligopoli yaitu suatu bentuk
interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat
beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh
permintaan pasar.
Ciri-ciri dari pasar oligopoli yaitu :
1. Terdapat beberapa penjual/produsen yang
menguasai pasar.
2. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen
dan dapat pula berbeda corak (differentiated
product), seperti air minuman aqua.
3. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat
bagi perusahaan di luar pasar untuk masuk ke
dalam pasar.
4. Satu di antaranya para oligopolis merupakan
price leader yaitu penjual yang
memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual
ini memiliki kekuatan yang besar untuk
menetapkan harga dan para penjual lainnya
harus mengikuti harga ini .
c) PasarDuopoli
Arti pasar duopoli yaitu suatu pasar di mana
penawaran suatu jenis barang dikuasai oleh dua
perusahaan. Contoh: Penawaran minyak pelumas
dikuasai oleh Pertamina dan Caltex.
d)Monopolistik
Arti dari pasar monopolistik yaitu suatu bentuk
interaksi antara permintaan dengan penawaran di mana
terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan
barang yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar
yang memiliki sifat monopoli pada spesifikasi barangnya.
sedang unsur persaingan pada banyak penjual yang
menjual produk yang sejenis. Contoh: produk sabun
yang memiliki keunggulan misalnya untuk kecantikan,
kesehatan dan lain-lain.
Ciri-ciri dari pasar monopolistik yaitu :
1. Terdapat banyak penjual/produsen yang
berkecimpung di pasar.
2. Barang yang diperjual-belikan merupakan
differentiated product.
3. Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas
barang produknya sendiri.
4. Untuk memenangkan persaingan setiap
penjual aktif melakukan promosi/iklan.
5. Keluar masuk pasar barang/produk relatif
lebih mudah.
e) Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang
dilihat dari segi permintaan atau pembelinya. Dalam hal
ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan harga.
Dalam pengertian ini, pasar monopsoni yaitu suatu
bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran di
mana permintaannya atau pembeli hanya satu
perusahaan. Contoh yang ada di negara kita seperti PT.
Kereta Api negara kita yang merupakan satu-satunya
pembeli alat-alat kereta api.
f) Campurtangan Pemerintah dalam Pembentukan
Harga
Dalam kegiatan ekonomi suatu negara, tidak ada
satupun pemerintah yang tidak campur tangan terhadap
kegiatan ekonomi, salah satunya seperti yang ada di
negara kita . Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 2 dinyatakan
bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
negara.
Secara umum dalam kegiatan penentuan harga di
negara kita sepenuhnya diserahkan kepada mekanisme
permintaan dan penawaran, akan tetapi pada situasi dan
kondisi tertentu terkadang pemerintah melakukan
campur tangan dalam pengendalian harga. Hal ini
dilakukan dengan tujuan untuk melindungi kepentingan
konsumen/warga dan produsen agar tidak merasa
dirugikan.
Adapun bentuk campur tangan dalam
pengendalian harga dilakukan dengan cara:
1. Secara langsung, artinya pemerintah
menentukan atau mengubah terhadap harga-
harga tarif secara langsung atau dalam bentuk
kebijakan pemerintah. Cara yang dilakukan di
antaranya dengan cara sebagai berikut:
Menetapkan tarif seperti listrik, air minum,
BBM.
Menetapkan harga minimum dan harga
maksimum.
Harga minimum atau harga dasar yang
bertujuan untuk melindungi produsen agar
tidak rugi, seperti harga dasar gabah.
Harga maksimum atau harga patokan yang
bertujuan untuk melindungi konsumen
supaya harga tetap terjangkau warga .
Hal ini bisa kita ambil contoh harga
patokan semen.
Operasi pasar artinya melakukan
penambahan penawaran langsung terhadap
produk yang tidak stabil, contoh harga
beras terganggu maka pemerintah melalui
lembaga yang ditunjuk melakukan droping
beras ke pasar-pasar.
2. Secara tidak langsung, artinya mengubah
hubungan permintaan dan penawaran.
Perubahan penawaran dilakukan melalui
perubahan-perubahan produksi dan import.
Dengan mengatur keseimbangan permintaan
dan penawaran akan menjamin stabilitas harga
dan mencegah inflasi. Cara yang dilakukan
pemerintah diwujudkan dalam bentuk
kebijakan di antaranya:
Kebijakan Produksi yang bertujuan
mengendalikan jumlah produk yang
ditawarkan. bila produk dalam negeri
tidak mencukupi, maka pemerintah akan
mendatangkan barang/produk dari negara
lain yang disebut impor.
Kebijakan Moneter yang bertujuan
mengendalikan jumlah peredaran uang.
sebab kalau jumlah uang melebihi
kebutuhan, maka akan berpengaruh
terhadap perubahan harga.
Kebijakan Subsidi. Subsidi pada
hakekatnya merupakan bantuan
pemerintah kepada pengusaha baik berupa
modal maupun peralatan. Diharapkan
dengan pemberian subsidi setiap produsen
dalam penentuan harga akan lebih bersaing
dan terjangkau oleh warga .
5. Pasar Faktor Produksi
a) Pengertian Pasar Faktor Produksi
Seperti kita ketahui bahwa untuk dapat
melakukan kegiatan produksi, diperlukan faktor-faktor
produksi, sebab faktor produksi tidak dimiliki oleh
rumah tangga perusahaan, berarti untuk penyediaan
faktor produksi harus melalui jual-beli faktor produksi.
Dari kebutuhan ini terbentuklah pasar faktor
produksi.
Pasar faktor produksi dalam Ilmu Ekonomi
diartikan keseluruhan penawaran dan permintaan
faktor-faktor produksi yang terdapat dalam suatu
daerah/wilayah tertentu. Dalam pasar faktor produksi
ada beberapa hal yang membedakan dengan pasar
barang. Perbedaan ini di antaranya:
1. Pihak yang melakukan penawaran yaitu
pihak rumah tangga konsumen.
2. Pihak yang melakukan permintaan yaitu
pihak rumah tangga produsen.
3. Bagi rumah tangga konsumen (pemilik faktor
produksi), harga faktor produksi yaitu
merupakan pendapatan yang disebut dengan
istilah sewa, upah, bunga dan keuntungan.
4. Bagi rumah tangga produsen pengeluaran
untuk mendapatkan faktor produksi disebut
biaya.
5. Barang atau komoditi yang duperjualbelikan
yaitu faktor produksi. Jadi dengan demikian
pasar ini memiliki ciri yang berbeda dengan
pasar barang secara umum.
b) Jenis-jenis Pasar Faktor Produksi
Pasar faktor produksi yang akan diuraikan di
bawah ini meliputi:
1) Pasar Faktor Produksi Tanah
Tanah merupakan salah satu sumber daya alam
yang memiliki peranan yang penting, sebab tanah
merupakan asal dan tempat sumber daya alam yang
lain. Oleh sebab itu dalam pembahasan pasar faktor
produksi, sumber daya alam lebih ditekankan pada
istilah pasar faktor produksi tanah.
Sehubungan dengan semakin meningkatnya
kegiatan produksi tentunya akan mengakibatkan
kebutuhan akan tanah semakin meningkat. Sementara
di sisi yang lain jumlah tanah yang tersedia jumlahnya
tidak dapat dirubah, sebab keadaan seperti itu maka
penawarannya tidak elastis sempurna; artinya bila
harga tanah naik sebesar 100 persen maka jumlah
penawaran tidak akan berubah sebab jumlah tanah
relatif tetap.
Sebagai akibat dari penawaran tanah yang
memiliki keadaan seperti itu, maka untuk tanah dalam
transaksinya lebih dominan permintaannya. Balas jasa
atau pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor
produksi tanah disebut sewa tanah. Pengertian sewa ini
berbeda dengan pengertian sewa secara umum. Tentu
Anda bertanya mengapa pemakaian faktor produksi
tanah mengakibatkan sewa? Untuk menjelaskan hal
ini kita akan menyimak dari beberapa teori yang
berkenaan dengan sewa tanah.
1. Teori sewa tanah Kaum Physiokrat.
Menurut kaum Physiokrat adanya sewa tanah
disebabkan kesuburan tanah yang asli, sebab
dengan kesuburan tanah yang asli itu dapat
menghasilkan productnet (hasil bersih).
Sebagian dari product net itu diberikan kepada
pemilik tanah sebagai sewa tanah.
2. Teori sewa tanah dari David Ricardo. David
Ricardo mengatakan sewa tanah disebabkan
terbatasnya tanah yang subur, sehingga
sebab perbedaan kesuburan memicu
adanya sewa tanah. Tanah yang subur akan
mengurangi biaya pengolahan tanah sehingga
berpengaruh terhadap perolehan keuntungan.
Sebagian dari perbedaan keuntungan itu
diberikan kepada pemilik tanah sebagai sewa
tanah. Jadi sewa tanah